Anda di halaman 1dari 3

Panduan umum untuk penatalaksanaan kegawatdaruratan menurut ENA 2007

Manajemen awal untuk pasien gangguan muskuloskeletal di awali dengan pengkajian airway, breathing,
circulation. Jika tidak ada gangguan lain, berikut ini adalah langkah langkah manajemen pasien denga
gangguan muskuloskeletal

1. Lakukan survi primer (airway, breathing, circulation, disability) dan mulai dengan intervensi yang tepat

2. Kajian status neuravaskular pada setiap ekstermitas yang cedera

3. Amankan dengan benda yang menancap

4. Lepaskan cincin, perhiasan lain, longgarkan pakaian (misalnya sepatu) dari ekstermitas yang cedera

5. Imobilisasi ekstremitas yang cedera di antara dua sendi

6. Evaluasi kembali status neurovaskular setelah reposisi dan imobilisasi.

7. Tutup luka terbuka dengan kassa steril.

8. Berikan kompres es pada area yang bengkak.

9. Hindari memberikan larutan pembersih secara langsung di atas luka (hexachlorophene, hydrogen
peroxide, isopropyl alcohol, atau povidone iodine).

10. Elevasikan ekstremitas yang mengalami cedera.

11. Dapatkan hasil pemeriksaan radiologi jika diindikasikan.

12. Kaji status imunisasi tetanus dan berikan vaksinasi bila perlu.

13. Atasi nyeri.

14. Hindari pemberian makanan via oral, cairan, dan medikasijika dimungkinkan ada tindakan
pembedahan.

15. Ulangi pemeriksaan radiologi setiap selesai manipulasi.

16. Konsultasikan kepada bedah ortopedi.

Cedera pada Jaringan Lunak

Cedera pada Jaringan Lunak Jaringan lunak dari ekstremitas meliputi kulit, otot, tendon, ligamen, saraf,
dan pembuluh darah. Cedera pada jaringan lunak antara lain abrasi, avulsi, kontusio, insisi dan laserasi,
luka tusuk, strain, serta sprain.

Abrasi
Definisi Abrasi adalah gesekan antara kulit dengan permukaan yang keras sehingga merusak jaringan
epitel dan membuka jaringan dermis atau subkutan. Dampak abrasi yaitu warna berubah menjadi
kuning, putih, merah muda, atau berdarah tergantung jaringan yang terkena. Benda asing yang
menempel seperti pasir atau aspal dapat membekas secara permanen bila tidak dibersihkan. Abrasi
memiliki dampak yang sama dengan luka bakar derajat dua. Abrasi yang luas dapat menyebabkan
kehilangan cairan dan hipotermia karena evaporasi.

Avulsi

Definisi Avulsi adalah terlepasnya kulit dari jaringan di bawahnya. Terlepasnya kulit tersebut dapat
mengurangi suplai darah pada lokasi luka dan memperburuk kondisi jaringan yang terlepas. Avulsi dapat
digambarkan menjadi proximal-based atau distal-based. Proximal-based mempunyai sirkulasi yang lebih
baik. Namun jika pinggiran luka tampak abu-abu atau kehitaman, hal tersebut mengindikasikan buruknya
suplai darah. Cedera avulsi disebut cedera degloving. Cedera ini biasanya terjadi pada kaki, tangan,
bahkan kulit kepala.

Kontusio

Definisi Kontusio atau hematom adalah luka yang terjadi ketika ada trauma tumpul menyebabkan
perembesan darah ke jaringan subkutan. Ketika dilihat di dalam kulit tampak adanya darah dan berwarna
kebiruan. Setelah dua hari pigmen darah pecah dan warna berubah menjadi kuning. Kontusio adalah
luka minor yang bisa sembuh dengan sedikit terapi, tetapi jika kontusionya luas akan terasa sangat nyeri
dan menyebabkan bengkak pada kompartemen fasia/otot. Bengkak pada subfasia yang terus-menerus
dapat menyebabkan sindrom kompartemen karena fasia tidak bisa meregang dengan baik untuk
memfasilitasi peningkatan volume. Peningkatan tekanan pada sindrom kompartemen dapat mengurangi
suplai darah pada saraf dan jaringan lain. Warna kulit dapat mengindikasikan usia kontusio, sesuai
dengan penjelasan berikut.

1. 24-48 jam setelah cedera: lunak dan bengkak, ekimosis mungkin tidak muncul, biru keunguan bisa
terjadi sampai beberapa hari, bergantung pada berwarna lokasi cedera, jarak antara pembuluh darah
dengan permukaan kulit, dan jumlah perdarahan.

2. 5-7 hari: warna berubah dari tepi perlahan-lahan ke arah tengah berwarna kehijauan.

3. 7-10 hari: berwarna kuning

4. 10-14 hari: berwarna coklat.

5. 2-4 minggu: bersih.

Insisi dan Laserasi

Definisi Insisi adalah luka yang disebabkan oleh jaringan yang terpotong oleh benda tajam, apakah itu
pisau bedah, pisau dapur, tepian besi, atau potongan gelas. Laserasi adalah luka yang disebabkan oleh
trauma tumpul yang merobek jaringan, bentuknya tidak beraturan. Kedua luka ini bisa hanya mengenai
lapisan atas kulit atau bisa lebih dalam. Pada luka insisi, tepi luka biasanya mudah didekatkan.

Anda mungkin juga menyukai