Anda di halaman 1dari 1

Teratogenik Asbes Pada Tikus

Tomoko Fujitani, Motoki Hojo, Akiko Inumata, Akio Ogata, Akihiko Hirose, Tetsuji Nishimura, Dai
Nakae
Journal of Sciences Toksikologi (J. Toxicol. Sci.) Vol.39, No.2, 363-370, 2014
A. Latar Belakang
Asbes adalah bahan yang sering digunakan dalam pembuatan bangunan karena sifatnya yang
tahan panas, dan tahan api. Namun penelitian menemukan bahwa asbes berbahaya bagi kesehatan
seperti menyebabkan fibrosis paru-paru dan kanker paru-paru. Walaupun telah banyak penelitian
untuk mengungkap bahaya asbes bagi kesehatan, namun penelitian untuk menentukan ada tidaknya
efek teratogenik pada asbes masih belum dilakukan. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui adanya kemungkinan teratogenik pada beberapa jenis mineral asbes yaitu cidolite,
chrysotile dan amosite pada tikus.
B. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini diawali dengan pengajuan pertimbangan etis penelitian ke beberapa lembaga
berwenang, selanjutnya dilakukan uji bahan kimia yaitu crocidolite, chryotile, dan amosit yang
mengalami beberapa proses seperti penstrerilan, pengadukan kuat dan pencampuran untuk
memperoleh suspensi yang seragam. Tahap berikutnya adalah pembagian ±40 ekor hewan uji menjadi
4 kelompok (kelompok kontrol, kelompok yang diinjeksi intraperitonial suspensi cidolite, kelompok
yang diinjeksi intraperitonial suspensi chrysotile dan kelompok yang diinjeksi intraperitonial suspensi
amosite dengan dosis tunggal yang sama yaitu 40mg/10ml/kg BB) pada hari ke 9 kehamilan. Setelah
itu pada hari ke 18 kehamilan tikus dikorbankan dan diambil sampel darah dan organ-organ seperti
hati, ginjal dan limpanya. Rahim tikus juga dibedah untuk diambil janinnya guna pemeriksaan lebih
lanjut. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Schffe’s multiple
comparisons dan chi square test.
C. Hasil dan pembahasan
Tidak terjadi kematian hewan uji selama proses penelitian, hanya saja hewan uji yang diberi
perlakuan mengalami penurunan BB dan tampak tidak seaktif grup kontrol. Setelah hewan uji
dikorbankan dan dilakukan pemeriksaan darah serta pengamatan organ, didapatkan hasil bahwa
terjadi peningkatan sel darah putih serta berat hati dan limpa pada kelompok crocidolite dan amosit
lebih tinggi dari kelompok kontrol namun bobot organ ginjal tidak berubah. Pada pemeriksaan janin
didapatkan hasil berupa adanya kecacatan pada janin di kelompok yang diberi perlakuan. kecacatan
janin yang terjadi meliputi hilangnya ekor pada janin, kaki depan janin yang tidak lengkap, serta janin
sumbing. Peningkatan kecacatan janin secara signifikan terjadi pada kelompok amosite
(dibandingkan kelompok kontrol).
D. Kesimpulan
Pemberian injeksi intraperitoneal mineral asbes berbeda yaitu crocidolite, chrysolite, dan
amosite memiliki efek teratogenik pada tikus.

Anda mungkin juga menyukai