Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut?
Sedangkan ilmu ekonomi makro adalah suatu bidang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
ekonomi secara keseluruhan (agregat) dalam kegiatan ekonomi. Pengertian keseluruhan dalam hal
ini menunjukkan bahwa yang dibahas dalam ilmu ekonomi makro adalah variabel-variabel ekonomi
secara total atau keseluruhan, misalnya seperti: pendapatan nasional (Y), konsumsi masyarakat (C),
tabungan total (S), investasi (I), ekspor dan impor (X dan M), tingkat upah (W), dan sebagainya.
Termasuk juga cakupan ilmu ekonomi makro yaitu ekonomi moneter, ekonomi pembangunan,
ekonomi publik serta lainnya. Dari pengertian di atas, maka ada beberapa masalah yamg menjadi
masalah utama dalam ekonomi makro, yakni:
1. Masalah pertumbuhan ekonomi
3. Masalah pengangguran
(Pendapatan Nasional)
Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode
tertentu, dan biasanya satu tahun. Untuk mengetahui atau menghitung pendapatan nasional suatu
negara digunakan dua tolak ukur, yakni Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto
(PNB). PDB adalah nilai pasar atau nilai guna dari barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan
oleh semua warga baik itu WNI maupun WNA yang sedang berada dalam negara tersebut dalam
periode tertentu. Sedangkan PNB adalah nilai pasar atau nilai guna dari barang-barang atau jasa-
jasa yang dihasilkan oleh semua warga, baik itu WNI, WNA, maupun warga yang sedang berada di
luar negeri pada suatu negara dalam periode tertentu.
Untuk menghitung pendapatan nasional ini digunakan tiga macam pendekatan, yakni:
a. Pendekatan pengeluaran,
b. Pendekatan pendapatan,
c. Pendekatan produksi,
a) Pendekatan Pengeluaran
Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan
seluruh pengeluaran masyarakat atas barang jadi atau jasa-jasa yang diproduksi di suatu
perekonomian atau negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Pendekatan ini
mengkategorikan pengeluaran barang atau jasa ke dalam empat komponen utama ekonomi, yakni:
pengeluaran konsumsi rumah tangga (C), pengeluaran perusahaan atau pembentukan modal atau
investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G) serta selisih antara ekspor dan impor (X-M).
1. Pengeluaran atau konsumsi rumah tangga (C)
Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, seperti: membeli makanan, pakaian, biaya sekolah, transportasi, dll.
2. Investasi swasta
Merupakan pembelian terhadap barang-barang maupun modal untuk meningkatkan jumlah produksi
barang, seperti: membeli alat-alat atau mesin, membangun pabrik, dll.
3. Pengeluaran pemerintah
Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah guna kepentingan masyarakatnya, seperti:
membangun jalan, membangun jembatan, gaji pegawai, dll.
2. Pertambangan,
3. Industri,
4. Listrik, gas, dan air,
5. Bangunan,
6. Perdagangan,
9. Jasa-jasa.
r = rent (sewa)
w = wages (upah)
i = interest (bunga modal)
p = profit (laba pengusaha)
Berdasarkan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional terbagi atas:
5.Personal Income
Merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat.
6. Disposable Income (DI)
Merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan.
Inflasi dapat digolongkan berdasarkan sebab-sebab timbulnya, berdasarkan parah atau tidaknya
serta berdasarkan asalnya. Berikut adalah pembagian jenis-jenis inflasi:
a. Domestic Inflation, yakni inflasi yang penyebabnya berasal dari dalam negeri, seperti keadaan
politik, keadaan ekonomi dalam negeri, maupun dari pemerintah yang salah dalam mengambil
kebijakan
b. Imported Inflation, yakni inflasi yang penyebabnya berasal dari negara lain, seperti naiknya harga
barang di luar negeri.
3. Berdasarkan penyebab terjadinya, inflasi dibagi menjadi:
a. Demand Pull Inflation adalah inflasi yang diakibatkan oleh tarikan permintaan. Inflasi ini terjadi
karena permintaan agregat masyarakat terhadap barang terus meningkat sementara tingginya
permintaan ini tidak diimbangi oleh pemawaran sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga.
Berikut adalah kurvanya:
KURVA
b. Cost Push inflation adalah inflasi yang disebaakan oleh kenaikan ongkos produksi. Inflasi ini
biasanya ditandai dengan naiknya harga barang yang diseretai dengan turunnya jumlah produksi.
Jadi, jenis inflasi ini adalah inflasi yang biasanya diikuti oleh resei atau kelesuan ekonomi. Awal
terjadinya inflasi biasanya diawali dengan berkurangnya penawaran terhadap barang dan jasa/. Hal
ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos produksi, seperti naiknya upah buruh dan bahan baku.
Naiknya ongkos produksi ini membuat produsen mengurangi jumlah output sehingga penawaran
agregat turun. Dengan asumsi bahwa permintaan agregat tetap sementara penawaran terus
berkurang amaka harga-hargapun naik. Berikut kurvanya:
KURVA
Secara umum, ada empat macam teori mengenai inflasi, yakni:
1.Teori Klasik
Teori inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang beredar. Bila
pertambahan jumlah uang lebih cepat dari pertambahan barang maka nilai uang akan merosot
sehingga harga-harga akan naik dan terjadilah inflasi. Teori yang juga dikenal dengan toeri kuantitas
uang (Irving Fisher) dapat dijelaskan dengan rumus:
P = Price / Harga
2. Teori Keynes
Menurut keynes, kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap tingkat permintaan total. Inflasi
masih dapat terjadi walaupun tingkat kuantitas uang konstan (kebalikan dari teori klasik). Keynes
berpendapat bahwa inflasi lebih disebabkan oleh pengeluaran pemerintah.
3.Teori Monetarisme
Teori inflasi monetarisme berpendapat bahwa inflasi timbul karena disebabkan oleh kebijaksanaan
moneter dan fiskal yang ekspansif sehingga jumlah uang beredar di masyarakat sangat berlebihan.
4. Teori Ekspektasi
Teori ini menjelaskan bahwa inflasi dipengaruhi oleh ramalan atau harapan para pelaku ekonomi
mengenai perkembangan harga di masa yang akan datang.
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase sebuah indeks harga. Indeks harga
tersebut diantaranya:
1. Indeks Harga Konsumen (IHK), merupakan indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang
tertentu yang dibeli oleh konsumen.
4. Indeks Harga Komoditas, merupakan indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas
tertentu.
6. Deflator PDB, merupakan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi
lokal, barang jadi dan jasa.
a. Akan membuat distribusi pendapatan menjadi tidak merata karena ada masyarakat yang dirugikan
namun ada pula yang diuntungkan. Adapun yang dirugikan adalah masyarakat yang berpendapatan
tetap karena turunnya nilai uang atau daya beli uang. Inflasi juga akan merugikan orang-orang yang
menyimpan uangnya dalam bentuk cash atau yang menyimpan uangnya di rumah. Sedangkan yang
diuntungkan , antara lain: orang-orang yang persentase kenaikan pendapatannya melebihi
persentase kenaikan inflasi. Lalu orang-orang yamng menyimpan uangnya dalam bentuk barang atau
emas.
b. Pendapatan rill akan meurun karena biasanya kenaikan hrga mendahului kenaikan pendapatan
a. Politik diskonto, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan tingkat
suku bunga yang berlaku bagi bank umum.
b. Politik pasar terbuka (open market operation), yaitu politik dari bank sentral untuk mengurangi
jumlah uang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga, berupa Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
c. Cash ratio (cadangan kas), yaitu menaikkan tingkat cadangan kas minimum yang harus ditaati
oleh bank umum sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang.
d. Kredit selektif, yaitu politik dari bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan
cara mempersulit atau memperkecil syarat-syarat pemberian kredit.
2. Politik Fiskal
Pemerintah juga dapat mengatasi inflasi melalui kebijakan di bidang pajak (fiskal), yaitu dengan cara
menentukan tarif pajak yang tinggi dengan harapan masyarakat menyetor uang lebih banyak kepada
pemerintah sebagai pembayaran pajak sehingga dapat mengurangi junlah uang yang beredar
(Pengangguran)
Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namunn belum dapat memperolehnya. Jenis-jenis
pengangguran dapat digolongkan berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan ciri-cirinya.
Hubungan antara inflasi dan penggangguran sangat erat sekali. Jika suatu Negara berusaha
menghentikan laju inflasi inflasi yang tinggi, biasanya diikuti juga dengan bertambahnya
pengangguran. Berikut adalah gambar kurva Philips”
Ket:
a. Kurva Philips adalah kurva yang menggambarkan hubungan yang negative antara tingkat inflasi
dengan tingkat pengangguran pada saat full employment.
b. Pada titik E, kurva Philips (PC) menunjukkan angka nol saat inflasi nol ketika tingkat pengangguran
berada pada tingkat full employment.
c. Pada titik A kurva Philips memperlihatkan pada tingkat pengangguran yang lebih tinggi sedangkan
laju inflasi adalah negative.
d. Pada titik B, kurva Philips memperlihatkan pada tingkat pengangguran yang lebih rendah,
sedangkan laju inflasi adalah positif.
(Uang)
Sebelum dikenalnya sistem uang, terlebih dahulu dikenal dengan sistem barter. Sistem
barter adalah system perekonomian dengan cara saling tukar-menukar barang dengan yang sedang
dibutuhkan. Namun sistem barter ini ditemui banyak kesulitan. Adapun kesulitan dari sistem barter
antara lain:
1. Sulit menentukan orang yang memiliki kebutuhan yang sesuai pada waktu yang bersamaan.
Kemudian system barter diganti dengan sisyem uang barang. Yakni dengan menggunakan benda-
benda, seperti: pisau, garam, kulit binatang, gigi binatang, perak, dll. Namun system ini juga
mengalami kesulitan sehingga munculnya system pembayaran dengan menggunakan uang.
Uang adalah benda yang disetujui oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran atau
perantara tukar-menukar dalam perdagangan. Ada beberapa syarat sebuah benda dapat dikatakan
sebagai uang, yakni:
1. Harus ada jaminan dari pemerintah,
2. Nilainya stabil
5. Dapat dibagi-bagi
6. Tahan lama
9. Praktis
Fungsi uang dalam perkonomian dibedakan menjadi dua, yaitu: fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi Asli
a.Sebagai alat tukar-menukar
Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan lebih mudah dijalankan daripada sistem barter.
Dengan adanya uang, nilai suatu barang atau jasa akan lebih mudah dinyatakan, yakni dengan
menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.
2. Fugnsi Turunan
a. Sebagai alat menimbun kekayaaan
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang dapat disimpan dalam bentuk uang.
Transaksi-transakasi dalam perekonomian yang sudah berkembang saat ini banyak yang dilakukan
dengan pembayaran yang tertunda atau secara kredit. Dengan uang, maka pembayaran ini dapat
dengan mudah dilakukan.
b. Uang regional, yakni uang yabg beredar atau berlaku dalam satu kawasan saja, mis: euro.
c. Uang internasional, yakni uang yang diakui oleh ngara-negara lain sebagai pembayaran secara
internasional, mis:dollar amerika
2. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan:
a. Uang kartal oleh Bank Sentral
3. Berdasarkan nilainya:
a. Uang yang nilainya penuh, yakni uang yang nilai nominalnya sama dengan nilai intrinsik, mis: uang
logam
b. Uang yang nilainyan tidak penuh, yakni uang yang nilai intrinsiknya lebih rendah dari nilai
nominalnya, mis: uamg kertas
4. Berdasarkan bahannya:
a. Uang kertas
b. Uang logam
Ada dua jenis nilai uang, yakni nilai uang jika dilihat dari bahan pembuatannya serta nilai uang
jika dilihat dari penggunannya:
1. Jika dilihat dari bahan pembuatannya:
a. Nilai intrinsik uang, yakni nilai uang berdasarkan bahan pembuatanya
b. Nilai nominal uang, yakni nilai uang yang tertera pada setiap mata uang yang bersangkutan.
b. Nilai eksternal uang, yakni kemampuan uang dalam negeri apabila dibandingkan dengan mata
uang asing
MV=P.T
2. Teori Persediaan Kas (Alfred Marshal)
Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai uang bergantung pada jumlah uang yang disimpan
masyarakat untuk persediaan kas atau dekenal dengan rumus M = k.P.Y
Dimana,
M = Money (JUB)
Y = Income (pendapatan)
Jumlah Uang Beredar (JUB) adalah semua jenis uang yang berada dalam suatu perekonomian,
yakni seluru jumlah uang kartal serta uang giral yang ada dalam bank umum.. JUB dapat dibagi
menjadi 2, yakni JUB dalam arti sempit (M1) dan JUB dalam arti luas (M2).
JUB dalam arti sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang berada dalam suatu
perekonomian. M1 = Uang kartal ditambah uang giral. JUB dalam arti luas adalah jumlah uang
kartal dan uang giral ditambah dengan uang kuasi yamg berada dalam suatu perekonomia. Uang
kuasi adalah unag dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan valuta asing milik swasta. M2 =
M1 + Uang Kuasi.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi JUB, antara lain:
3. Politik cash ratio (menaikkan atau menurunkan cadangan kas untuk bank umum)
4. Politik kredit selektif (pengaturan pemberian kredit)
2. Tingkat pendapatan masyarakat, dimana semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin
tinggi pula JUB.
3. Tingkat suku bunga, jika suku bunga tinggi maka orang akan lebih memilih menabung sehingga
JUB berkurabg sedangkan jika suku bunga rendah maka orang akan enggan untuk menabung
sehingga JUB bertambah
4. Harga-harga barang, Jika harga barang mahal maka masyarakat dituntut untuk memiliki uang
yang lebih banyak sehingga menyebabkan JUB bertambah. Namun, apabila harga-harga murah,
maka orang akan lebih memilih meyimpan kelebihan unag tersebut sehingga JUB berkurang.
5. Selera masyarakat, jika selera masyarakat tinggi terhadap suatu barang akan menyebabkan
permintaan dan berakibat harga naik sehingga JUB bertambah, dan sebaliknya.
Standard moneter adalah suatu sistem moneter dimana jumlah uang yang beredar diukur nilainya.
Ada dua macam standar moneter, yakni standar barang dan standar kepercayaan.
1. Standar barang, terdiri dari dari standar emas dan standar kembar.
a. Standar emas
Suatu sistem moneter dimana jumlah uang yang beredar diukur berdasarkan seberat emas tertentu.
b. Standar kembar
Suatu standar moneter dimana uang yang beredar diukur nilainya berdasarkan emas dan perak
2. Standar kepercayaan
Suatu sistem moneter dimana uang yang beredar tidak diukur berdasarkan seberat logam atau emas
melainkan berdasarkan kepercayaan
Ket:
Gambar atau kurva Mrp di atas merupakan gambar dari kurva permintaan uang untuk transaksi dan
berjaga-jaga. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
dipengaruhi oleh pendapatan nasiuonal atau pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan
maka permintaan unag akan semakin meningkat pula. Dari grafik dapat dilihat bahwa pergerakan
kurva dari kiri bawah ke kanan atas mengikuti peningkatan pendapatan (Y).
Gambar 2 Grafik Permintaan Uang untuk spekulasi
Ket:
Gambar atau kurva Msp menunjukkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Garis grafik yang
bergerak dari kiri atas ke kanan bawah menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat suku bunga (r)
maka permintaan uang untuk spekulasi semakin rendah karena orang lebih memilih untuk menabung
begitu sebaliknya.
(Teori Penawaran Uang)
Teori penawaran uang merupakan sebuah terori yang menjelaskan bagaimana uang bias
beredar atau tercipta. Ada tiga macam prosesdari penciptaan uang inti yang yang masing-masing
dilakukan oleh para pelaku pasar uang, yakni:
1. Pertama, penciptaan uang baru oleh otoritas moneter. Menurut Keynes, proses ini tercipta saat
terjadi deficit anggaran. Mekanismenya adalah pemerintah sebagai otoritas moneter menjual surat-
surat beharga kepada bank sentral. Lalu Bank Sentral membeli surat-surat beharga tersebut melalui
pencetakan uang baru. Kemudian pemerintah menggunakan uang dari penjualan surat-surat beharga
tersebut untuk menutup defisit anggaran. Defisit anggaran ini digunakan untu belanja Negara. Melalui
belanja Negara inilah uang beredar kepada masyakat.
2. Kedua, pinjaman bank sentral kepada perbankan atau kredit likuiditas (kita mengenalnya dengan
KLBI dan BLBI). Mekanismenya adalah bank sentral memberikan kredit likuiditas kepada perbankan
(bisa dengan penambahan saldo giro atau rekening milik perbankan). Lalu perbankan menggunakan
kredit liukuiditas ini umtuk disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit.
Kemudian masyarakat menggunakan pinjaman atau kredit untuk kegiatan perekonomian sehingga
mengakibatkan jumlah beredar meningkat.
3. Ketiga, melalui kegiatan ekspor dan impor. Mekanismenya bahwa pertambahan ataua penurunan
JUB tergantung kepada surplus atau defisit dalam transaksi ekspor dan impor. Apabila terjadi surplus
maka JUB naik dan begitu juga sebaliknya.
-JUB akan naik jika terjadi penemuan cadangan emas yang baru. JUB turun jika terjadi defisit dalam
perdagangan.
-Karena emas merupakan alat pembayaran maka jika harga emas naik akan menyebabkan harga-
harga barang maupun jasa turun.
Secara umum, ada dua teoti tingkat bunga, yakni: teori klasik dan teori Keynes. Berikut
penjelasannya:
1. Teori Klasik
-Teori ini mendefinisikan bunga sebagai harga dari loanable fund (dana yang tersedia untuk
dipinjamkan.
-Pandangan klasik menekankan bahwa tingkat bunga timbul karena uang adalah sesuatu yang
produktif, artinya bahwa dengan uang yang dimiliki seoran pengusaha dapat menambah alat
produksinya (modal) sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
2. Teori Keynes
-Dalam teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang melalui tiga
motifnya, yakni: transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Teori ini dapat dijelaskna lebih lanjut melalui
kurva berikut ini:
Gambar:
Ket.
-Grafik A menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Oleh karena
permintaan uang tidak ditentukan oleh suku bunga maka bentuk kurvanya tidak elastis sempurna
(tegak lurus) sedangkan gambar B menunjukkan permintaan uang untuk spekulasi, dimana jika
tingkat suku bunga turun maka permintaan uang untuk spekulasi juga turun..
1. Politik diskonto
2. Politik pasar terbuka
3. Politik cadangan kas
4. Kebijkan kredit selektif
5. Kebijakan sanering (kebijakan BS untuk mengurangi laju idengan melakukan pengguntingan atau
pemotongan nilai nominal uang. Kebijakan ini pernah terjadi di Indonesia tahun1950, 1959, dan 1965.
6. Kebijakan Revaluasi dan Devaluasi, kebijakan devaluasi adalah kebijkan Bank Sentral untuk
menurunkan nikai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing. Kebijkan revaluasi adalah
kebijkan bank sentarl untuk menaikkan kembali nilai matau uang dalam negeri terhadap nilai mata
uang asing.
Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah:
(Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk
lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan LKBB merupakan
lembaga keuangan yang hanya bertugas menghimpun dana saja atau menyalurkan dana saja,
seperti: perusahaan asuransi, leasing,pegadaian, pasar modal, dll.
Adapun Fungsi dari Bank adalah sbb:
1. Sebagai penerima kredit dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau tabungan biasa, deposito
atau tabungan berjangka, dan simpanan dalam bentuk giro atau rekening Koran
1. Menurut fungsinya:
a. Bank Sentral, merupakan bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan sebagai induk dari
bank-bank lainnya (Banker’s of bank). Adapun tugas pokok dari bank sentral adalah:
1. Bank sentral sebagai bank pemerintah
2. Bank sentral sebagai bank dari bank umum
3. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya.
4. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan perdagangan luar negeri dalam rangka menjaga
kestabilan nilai matau uang dalam negeri.
b. Bank Umum, merupakan bank yang bertuga menghimpun dana dari masyarakat, memberi
pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa melalui mekanisme keuangan kepada
masyarakat. Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh bank umum, diantaranya:
1. Memberi pinjaman dan menerima pinjaman dari masyarakat atau perusahaan lainnya
6. Tidak boleh melakukan usaha asuransi, namun boleh menirikan anak perusahaan yang melakukan
usaha asuransi.
2. Bank umum dapat dapat menciptakan daya beli baru dalam perekonomian, artinya bank umum
dapat menciptakan uang giral.
c. Bank Perkreditan Rakyat, yakni bank yang hanya menerima suimpanan dalam bentuk
tabungan dan deposito. Adapun usaha yang biasa dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simapanan dan tabungan
d. Bank syariah, merupakan bank yang dalam kegiatan usahanya berdasarkan syariat islam
b. Jenis bank menurut kepemilikannya, terbagi atas:
a. Bank milik Negara, yakni bank yang modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan,
contohnya: BRI, BNI 46, dan Bank Mandiri.
b. Bank milik swasta, yakni bank yang modalnya berasal dari perorangan atau perusahaan,
contohnya: BCA, Bank Danamon, Bank Panin dll.
c. Bank Koperasi, yakni bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi, cotohnya Bukopin.
c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya, yakni:
a. Bank yang berbentuk PT
a. Tabungan, yakni simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat jangka waktu.
b. Giro, yakni simpanan yang penarikannya bias dilakukan kapan saja namun harus menggunakan
cek atau giro bilyet
c. Deposit berjangka (Time Deposit), yakni simpanan yang penarikannya hanya bias dilakukan pada
jangka waktu tertentu, seperti satu bulan, tiga bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
d. Sertifikat deposito, yakni salah satui bentuk deposito berjangka yang surat buktinya dapat
diperjualbelikan
a. Kredit rekening Koran, yakni produk pemberian kredit dari bank kepada nasabah dengan ketentuan
kredit bias diambil sesuai dengan kebutuhan.
b. Kredit akseptasi, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara mengeluyarkan
wesel dan dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.
c.L/C, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu proses pembayaran atas
barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
b. Melakukan inkaso, yakni memberikan jasa penagihan utang yang dimiliki nasabahnya atas
nasabah lain
Kredit adalah penyediaan uanag atau tagihan berdsarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pemabian hasil
keuntungan. Berdasarkan definisi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam kredit tergantung
unsur-unsur sbb:
a. Kepercayaan
b. Waktu
c. Risiko
d. Imbalan
3. Menurut jaminannya:
a. Kredit blanko (berdasarkan kepercayaan)
b. Kredit pembeli
c. Kredit bank
d. Kredit pemerintah
5. Menurut prioritasnya:
a. Kredit berprioritas tinggi (biasnya diberikann oleh bank sentral untuk program-program
pemerintah).
1. Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga (modal,
tanah, tenaga kerja, teknologi). Lalu, faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan
berupa, gaji, upah, bunga dan laba.
2. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
3. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam
institusi keuangan
4. Pengusaha yang ingin melakukan investas akan meminjam tabungan rumah tangga yang
dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
(Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor)
Adapun pengertian perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri atas sektor
rumah tangga, perusahaan , dan pemerintah. Dengan demikian, dalam menganalisis perekonomian
tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan
perekonomian suatu Negara. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu Negara dapat
menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbnagan pendapatan nasional,
yaitu:
a. Pungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui
pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan pengeluaran dan hal ini akan menaikkan
pengeluaran agregat.
1. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi,
dan pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
2. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang bersal dari dua sumber; dari pembayaran gaji
dan upah, sewa, bunga, dan untung oleh perusahaan, dan dari pembayaran gaji dan upah oleh
pemerintah.
3. Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga.
Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan upah pegawai-pegawai dan
untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa.
4. pendapatan yang diterima oleh rumah tangga (Y) akan digunakan untuk memenuhi tiga
kebutuhan: membayar dan membiayai pengeluaran konsumsi (C), disimpan sebagai tabungan
dan membayar pajak pendapatan rumah tangga.
5. Dalam ganbaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh
lembaga-lembaga keuangan kepada para pengusaha yang menanam modal.
6. Pengeluaran agregat telah menjadi banyak jenisnya, yakni pengeluaran konsumsi (C), Investasi
(I), dan pengeluaran pemerintah (G).
(Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor / Terbuka)
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan,
pemrintah, dan sektor masyarakat luar negeri (ekspor dan impora). (ekspor dan impora). Berikut ini
adalah bentuk aliran pendapatan perekonomian terbuka.
Ket.
1. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan
ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji dan upah, sewa, bunga, dan
keuntungan (Aliran 1).
2. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum
dikurangi oleh pajak pendapatan perseorangan atau individu.
3. Membayar pajak pendapatahn individu kepada pemerintah (aliran 3).
4. Pendapatan disposible yang diterima rumah tangga terutama akan digunakan untuk membeli
barang dan jasa yang akan diproduksi di dalam negeri (aliran 4).
5. Mengimpor barang-barang yang diproduksi di negara-negara lain (aliran 5).
6. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau lembaga keuangan,
sepertti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi penabungan lainnya.
7. Lembaga institusi memberikan pinjaman modal kepada penanam modal (aliran 7)
8. Investasi perusahaan (aliran 8)
9. Pengeluaran pemerintah (aliran 9)
10. Dalam perekonomian terbuka, pengeluaran atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai
akibat dari ekspor (aliran 10).
(Teori Konsumsi)
Konsumsi merupakan penggunaan atau pembelian rumah tangga atas barang-barang
akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memnuhi kebutuhan rumah tangganya. Tingkat konsumsi
seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh tingka pendapatan. Jika pendapatan tinngi maka konsumsi
juga akan tinggi dan begitu sebaliknya.
Ada beberapa teori mengenai konsumsi, yakni:
-Selain pendapatan absolut, konsumsi juga dipengaruhi oleh kekayaan,n ekspektasi, jumlah
penduduk, dan tingkat suku bunga.
-Menurut Kuznets, kecenderungan konsumsi rata-rata masyrakat tidak akan turun dan
kecenderungan menabung rata-rata juga tidak akan naik ketika pendapatan naik.
b. Lamanya seseorang itu akan terus hidup jika sudah tidak bekerja lagi
-Menurut friedman, tingkat konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga pada suatu waktu bukan
ditentukan oleh pendapatan yang sebenarnya diterima pada waktu tersebut akan tetapi ditentukan
oleh pendapatan permanent pada waktu tersebut.
-Menurutnya, konsumsi sesorang atau rumah tangga tidak tergantung kepada pendapatan tertinggi
yang pernah dicapai seseorang atau suatu rumah tangga.
(Pengeluaran Pemerintah)
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan sumber daya ekonomi
yang secara langsung dikuasai dan dimiliki Negara dan secara tidak langsung dimilki oleh
masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran dibedakan menjadi dua klasifikasi,
yakni:
1. Adolf Wagner
-Terkenal dengan hokum Wagner “hokum pengeluaran yang selalu meningkat” dimana pengeluaran
pemerintah akan meningkat setiap tahunnya. Adapun yang yang menyebabkan pengeluaran
pemerintah meningkat setiap tahunnya adalah:
3.Kualitas atau mutu suatu negara dibandingkan dengan mutu hasil produksi lain.
7. Impor dapat memenuhi keinginan konsumen dalam negeri terhadap produk luar negeri.
Dilihat dari pengaruhnya terhadap perekonomian, di satu sisi impor dibutuhkan untuk menunjang
pembangunan namun di sisi lain impor juga merugikan pembangunan itu sendiri sehingga hal itu
menjadi dilema tersendiri bagi negara-negara berkembang.
(Teori Investasi)
Investasi, yang lazim juga disebut dengan penanaman modal merupakan merupakan
komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran-pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi baraang-
baranh dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
b. Suku bunga
d. Kemajuan teknologi
b. Investasi financial, yaitu investasi terhadap surat-surat beharga, seperti saham, obligasi, dan lain-
lain.
(Pajak)
Pajak adalah iuran wajib rakyat atau masyarakat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
yang berlaku yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat balas jasa (kontraprestasi) secara
langsung yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan suatu negara. Berikut merupakan
empat fungsi utama pajak dalam pembangunan ekonomi suatu negara, yaitu:
Dalam setiap pemungutan pajak maka harus diperhatikan prinsip-prinsip atau asas-asas pemungutan
pajak yang memacu pada prinsip pemungutan pajak, yaitu sebagai berikut:
1.Prinsip kesamaan (Equility)
Pemungutan pajak harus adil disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.
Jenis-jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah terhadap masyarakat dapat dikelompokkan menurut
sifatnya, instansi yang memungutnya, objek dan subjek pajaknya, serta menurut asalnya. Adapun
pembagian jenis-jenis pajak adalah sebagai berikut:
1).Pajak Perseorangan
2)Pajak Badan
1).Pajak luar negeri, yaitu pajak yang dipungut terhadap orang-orang asing yang menpunyai
penghasilan di Indonesia.
2).Pajak dalam negeri, yaitu pajak yang dipungut kepada setiap warga negara yang tinggal di
Indonesia.
Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang dibebankan kepada wajib pajak,biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase. Ketentuan besarnya tarif pajak biasanya diatur dalam undang-
undang perpajakan yang disesuailan dengan jenis-jenis pajak. Adapun macam-macam tarif pajak
pada umumnya adalah sebagai berikut:
a).Tarif tunggal (tarif pajak yang hanya menggunakan satu macam tarif saja)
1).Tarif tetap, yaitu tarif yang jumlahnya tetap tidak bergantung pada besar- kecil objek pajak.
Contohnya pajak materai
2).Tarif proporsional, yaitu tarif pajak yang menggunakan persentase tetap, berapapun jumlah objek
pajaknya.Contohnya,tarif PBB adalah sama yaitu 0,5 %.
b).Tarif tidak tunggal (tarif pajak yang menggunakan lebih dari satu macam tarif)
1).Tarif progresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek pajak semakin tinggi, tarif (%)
pajaknya juga semakin tinggi dan sebaliknya. Contohnya, tarif pajak penghasilan untuk Pendapatan
Kena Pajak (PKP).
a).Rp 0,00 s.d Rp 25.000.000,00 = 10 %
2).Tarif degresif / regresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek pajak makin tinggi,justru
tarif pajaknya (persentase pajaknya) makin turun dan sebaliknya. Contoh:
a).Objek pajak Rp 1.000.000,00, tarifnya = 10 %
(Neraca Pembayaran)
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengan negara lain
dalam suatu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu: neraca
berjalan dan neraca modal.
1. Neraca berjalan, meliputi:
a. Nilai ekspor dan impor barang tampak. Transaksi ini meliputi hasil-hasil pertanian, barang-barang
industri, pertambangan dan hasil-hasil yang tampak lainnya
b. Nilai ekspor dan impor barang tak tampak. Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan
dan asuransi dari barang-barang tampak yang diekspor atau diimpor, pendapatan investasi (seperti
laba, bunga, deviden), dan lain-lain.
c. Pembayaran pindahan. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu
membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contohya bantuan modal negara-negara arab ke
afghanisyan, bantuan bahan makanan AS untuk penderita kelaparan di afrika, dll.
a. Aliran modal jangka panjang. Dalam transaksi ini ada terdapat dua jenis, yakni: aliran modal resmi
dan investasi langsung. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran diantara badan-badan
pemerintah di suatu negara dengan negara lain. Sementara investasi langsung dapat berupa
pendirian perusahaan-perusahaan.
b. Modal swasta, merupakan aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan
yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya. Aliran
keuangan ini selalu dinamakan dengan “ Hot Money”.
(Kurs Valuta Asing)
Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang
sesuatu Negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing dapat juga
didefinisikan sebagai jumlah uang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Mis, kurs yang menunjukkan US$1.00
sama dengan Rp 8.400. hal ini berarti bahwa untuk memperoleh 1 dollar AS dibutuhkan Rp 8.400.
Pada dasarnya, terdapat dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing, yakni:
1. Berdasarkan permintan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas.
a. faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan valas
1. Naiknya pendapatan nasional, Jika Y naik maka M naik sehingga valas juga naik, begitu
sebaliknya.
2. Inflasi, Jika Inflasi naik maka harga naik. Naiknya harga membuat importir membeli barang di luar
negeri (M naik) sehingga permintaan valas naik.
3. Tingkat bunga, naiknya suku bunga membuat rupiah menguat karena uang lebih banyak ditabung
sehingga valas turun.
1. Harga dalam negeri, jika harga dalam negeri lebih rendah dari harga di luar negeri maka eksportir
akan menjual produknya ke pasar luar negeri sehingga akan meningkatkan penawaran terhadap
valas.
2. Tingkat bunga, penurunan suku bunga menyebabkan meningkatnya investasi yang dapat
meningkatkan produksi. Hal ini membuat ekspor meningkat sehingga valas juga meningkat.
b. Pemerintah tidak perlu menyediakan dana untuk mengatur keseimbangan pasar valas.
a. Tingkat keseimbangan yang dicapai membutuhkan waktu yang lama sehingga menimbulkan biaya-
biaya lain sebelum terjadinya keseimbangan.
a. Pemerintah mudah mengambil keputusan karena dapat diketahui jelas cadangan devisa yang
dibutuhkan.
b. Tidak mungkin timbul spekulasi dalam perdagangan valas karena masyarakat sudah mengetahui
mengenai harga kurs atas dan kurs bawah.
Pasar valuta asing merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual utnuk melakukan
transaksi jual-beli antar mata uang. Fungsi pasar valas adalah sebagai berikut:
1. Mentransfer daya beli dari suatu mata uang dengan mata uang lainnya.
Pasar valas terbagi dua. yakni: pasar spot dan forward market. Pasar spot adalah suatu pasar
valas dimana kurs yang dipakai adalah kurs pada saat transaksi terjadi dan barangnya langsung
diterima pada saat itu juga atau mempunyai tenggang waktu yang relative singkat (1 sampai 3 hari).
Sedangkan forward market adalah suatu pasar valas dimana kurs yang berlaku tidak dipengaruhi
oleh tingkat bunga suatu negara.
Revaluasi adalah kebijakan menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang
asing. Devaluasi adsalah kebijakan menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata
uang asing.
(Perdagangan Internasional)
Dalam era perekonomian terbuka seperti saat ini, maka perdagangan internasional memiliki pernan
yang sangat penting dalam sebuah perekonomian di suatu negara. Berikut ini adalah pentingmya
perdagangan internasional bagi suatu negara, yakni:
4. Memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, sereta tenaga kerja
dan keahlian yang lebih baik dari negara lain.
1.Teosi Klasik
a) Teori Keuntungan Absolut
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Dasar dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan
melakukan perdagangan internasional dan spesialisasi pada suatu jenis barang tertentu apabila
negara tersebut memiliki keuntungan absolut pada barang yang diperdagangkannya (diekspor). Atau
suatu negara tidak akan mengekspor atau mengimpor suatu barang jika negara tersebut dapat ( tidak
dapat ) memproduksinya lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Dengan
kata lain, suatu negara akan mendapatkan keuntungan absolut dengan melakukan spesialisasi dan
mengekspor barang-barang yang mempunyai nilai lebih efisien dibandingkan dengan negara lain
Menurut Ricardo, suatu negara akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dalam menghasilkan
barang yang memiliki harga relatif rendah diabandingkan dengan harga barang yang diproduksi
negara lain. Dengan demikian perdagangan antar negara akan terjadi apabila masing-masing negara
memiliki comperatif cost yang terkecil.
2).Teori Modern
a).Teori Faktor Proporsi Hecksher-Ohlin (Teori H-O)
Teori ini berpendapat bahwa,perdagangan internasional antar dua negara atau lebih terjadi
karena opportunity cost yang berbeda antar negara tersebut. Jika dalam teori klasik faktor produksi
tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor input, maka dalam teori H-O penilaian keunggulan atau
daya saing negara dalam perdagangan suatu barang bukan didasarkan pada faktor produksi tenaga
kerja saja tetapi didasarkan kepada harga gabungan antara faktor produksi seperti tenaga keja,
tingkat bunga dan sebagainya.
b).Teori Permintaan dan Penawaran
Teori ini didasarkan pada permintaan dan penawaran. Ekspor dan impor terjadi karena adanya
perbedaan permintaan dan penawaran dalam suatu negara. Oleh karena adanya perbedaan
pendapatan dan selera, maka negara yang mempunyai pendapatan yang lebih tinggi akan
menimbulkan permintaan terhadap suatu barang di negara lain yang mempunyai kelebihan
penawaran akibat rendahnya permintaan.
3).Eksistensi industri terkait dan pendukung yang memiliki kompetitif secara internasional.
4).Strategi yang digunakan oleh perusahaan atau industri yang bersangkutan dan tingkat persaingan
antar indusitri atau perusahaan.
Keempat kondisi tersebut harus dimilki oleh suatu negara terhadap produk yang dihasilkan
jika ingin ungggul dalam perdagangan internasional. Salah satu saja dari empat kondisi tersebut tidak
terpenuhi,maka produk yang diproduksi tidak akan mempunyai keunggulan kompetitif dalam
perdagangan internasional.
(Pertumbuhan Ekonomi)
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja
suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang
telah dilaksanakan oleh suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami
pertumbuham apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan
tambahan pendapatan atau kesejahteraan pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang
terus mengalami peningkatan berarti menggambarkan bahwa perkonomian negara atau wilayah
tersebut berkembang dengan baik.
Menurut Gerardo (1991), pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas suatu
bangsa dalam jangka panjang untuk memproduksi barang dan jasa bagi rakyatnya. Pertumbuhan
ekonomi merupakan sebuah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang yang sangat
menekankan pada tiga aspek, yaitu proses,o utput per kapita dan jangka panjang. Jadi, inti
pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses bagaimana suatu perekonomian berkembang atau
berubah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada sumber daya alam, sumber daya
manusia, modal, usaha,teknologi dan sebagainya yang ke semuanya tergabung ke dalam faktor-
faktor produksi. Para ahli ekonomi menganggap bahwa faktor ekonomi merupakan kekuatan utama
dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Artinya, naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi di
suatu negara bergantung pada peubahan yang terjadi dalam faktor ekonomi tersebut.
Ada beberapa macam teori mengenai pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah penjelasan mengenai
teori pertumbuhan ekonomi yang terbagi dua yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis serta teori
pertumbuhan klasik dan neo-klasik:
Pada masa ini manusia sangat bergantung pada alam dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari
dan tempat tinggal mereka masih belum tetap atau berpindah-pindah.
Pada saat ini manusia sudah mulai mengenal sistem bertani dan tempat tinggal mereka sudah mulai
tetap.
Pada masa ini,masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi sebagai sampingan untuk
mengisi waktu luang,akan tetapi sudah di jual ke pasar sehingga industri berkembang dari industri
kerajinan tangan menjadi industri besar.
Kehidupan masyarakat dalam tahap ini masih sangat sederhana dimana mereka melakukan proses
produksi untuk diri sendiri.
Pada tahapann ini,masyarakat mulai berhubungan dengan kelompok masyarakat lainnya dalam satu
kota.
Runah tangga kota yang berkembang terus-menerus sehingga pertukaran antar penduduk satu kota
tidak dapat lagi saling memenuhi. Hal ini menuntut terjadinya pertukaran antar kota dalam satu
negara.
Pada tahapan ini,sitim pertukaran tidak hanya terbatas di dalam negeri saja teatp juga untuk diekspor
ke luar negeri.
1).Pra kapitalisme
Pada tahap ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Masyarakat melakukan kegiatan produksi hanya
untuk diri mereka sendiri.
Pada zaman ini, kehidupan masyrakat sudah mengarah untuk mencari keuntungan setinggi-tinginya.
Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang mengiginkan kesejahteraan bersama. Ciri-ciri
perekonomian pada zaman ini adalah mulainya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
Pendapat Ricardo sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malthus yang mengatakan bahwa
bahan makanan akan bertambah menurut deret hitung sedangkan penduduk akan bertambah
menurut deret ukur sehingga pada suatu saat perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau
kemandegan.
c).Robert Sollow
Teori ini menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja
dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Sementara faktor teknologi diasumsikan
sebagai faktor yang konstan. Dalam menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan
tenaga kerja sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Q = f (C.L)
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = fungsi
3).Proses imitasi inovasi, artinya penemuan baru tersebut akan ditiru oleh pengusaha-pengusaha lain
sehingga seluruh pengusaha akan dapat meningkatkan hasil produksi baik secara kuantitatif maupun
secara kualitati
(Permintaan dan Penawaran)
Permintaan adalah keinginan konsumnen atau pembeli untuk mendapatakan atau membeli
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dimana konsumen mampu untuk membeli
barang tersebut dan faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Adapun bunyi hokum
permintaan adalah “ makin rendah harga suatu barang maka maikn banyak permintaan terhadap
barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang makan makin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut”.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang atau
jasa:
1. harga barang itu sendiri
Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang telah dijelaskan tadi.
b. Barang pelengkap
Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan
permintaan barang yang dilengkapi, misalnya dalam kasus kopi dan gula. Jika permintaan terhadap
kopi meningkat maka otomatis permintaan terhadap gula juga meningkat, begitu sebaliknya.
3. Pendapatan masyarakat
Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan terhadap barang dan
jasa. Berdasarkan sifat perubahan permintan yang berlaku apabila pendapatan berubah, maka
barang dapat digolongkan menjadi empat, yakni: barang inferior, barang essensial, barang
normal, dan barang mewah.
a. Barang inferior
Merupakan barang yang banyak diminta oleh masyarakat yang berpendapatan rendah. Jika
pendapatan bertambah, maka permintaan terhadap barang ini akan berkurang karena masyarakat
cenderung untuk memilih barang yang mutunyta lebih baik.
b. Barang essensial
Merupakan barang yang sangat penting peranannya dalam kebutuhan sehari-hari, seperti beras,
gula, kopi, dan lain-lain. Permintaan terhadap barang ini tidak akan berubah walaupun terjadi
kenaikan pendapatan.
c. Barang normal
Merupakan barang yang jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang ini juga naik,
misalnya pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
d. Barang mewah
Merupakan barang-barang yang baru dibeli apabila kebutuhan pokok sudah terpenuhi dengan baik.
4. Distribusi pendapatan
Jika corak distribusi pendapatan diubah maka akan mempengarruji permintaan. Misalnya, jika pajak
untuk orang-orang kaya dinaikkan dan kenaikan pajak ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan
orang-orang yang berpenghasilan rendah maka akan terjadi perubahan permintaan terhadap
beberapa barang.
Fungsi permintan adalah sebuah fungsi yang menyatakah hubungan antara jumlah permintaan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinnya.
f (d) = f (Px, Py, Y, Ydistribusi, , Selera, Jumlah penduduk, ekspektasi)
Kurva permintaan merupakan gambar atau kurva yang menghubungkan antara jumlah permintaan
pada berbagai tingkat harga tertentu.
Perubahan permintaan dipengaruhi oleh harga dapat dilihat melalui gerakan sepanjang kurva
permintaan (movement a long demand curve). Berikut bentuk kurvanya:
Perubahan permintaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya dapat membuat pergeseran
kurva (shifting). Berikut adalah bentuk kurvanya sbb.
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang produsen atau penjual ingin tawarkan kepada
konsumen pada berbagai tingkat harga dimana konsumen memiliki kemampuan membeli barang
atau jasa tersebut dan faktor-faktor yang lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Adapun bunyi
hukum penawaran adalah “makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumalh barang tersebut
yang akan ditawarkan oelh para penjual. sebaliknya, makin rendah harga suatu barang semakin
sedikit jumlah barang yang ditawarkan”.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut:
4. Tujuan perusahaan
Tujuan peruasahaan untuk mencari keuntungan juga dapat mempengaruhi jumlah barang
yang ditawarkan.
5. Tingkat teknologi
Tingkat teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan banyaknya
jumlah barang yang dapat ditawarkan. Apabila teknologi yang digunakan modern maka akan dapat
meningkatkan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.
Kurva permintaan merupakan gambar atau kurva yang menghubungkan antara jumlah penawaran
pada berbagai tingkat harga tertentu.
Perubahan penawaran dipengaruhi oleh harga dapat dilihat melalui gerakan sepanjang kurva
penawaran. Berikut bentuk kurvanya:
Perubahan penawaran yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya dapat membuat pergeseran
kurva (shifting). Berikut adalah bentuk kurvanya:
(Pasar Persaingan Sempurna)
Merupakan struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual
maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Adapun ciri-ciri dari pasar persaingan
sempurna adalah:
Kebaikannya:
1. Persaingan sempurna dapat memaksimumkan efisiensi
2. Persaingan sempurna dapat memberi kebebasan bertindak dan memilih.
Keburukannya:
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna ini teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk mengembangkan
teknologi atau inovasi-inovasi lainnya .
2. Persaingan sempurna ada kalnya menimbulkan biaya social
Biaya sosial ini bisa berupa kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan itu
sendiri.
3. Membatasi pilihan konsumen
Oleh karena barang-barang yang dihasilkan sama 100 % maka konsumun tidak
mempunyai pilihan lain untuk memilih barang lain guna pemenuhan kebutuhannya sendiri.
4. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu merata
(Pasar Monopoli)
Merupakan suatu bentuk pasar diman hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Adapun cirri-ciri pasar monopoli ini adalah sebagai berikut:
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli di tempat lain. Para pembeli
tidak memiliki pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut.
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pasar monopoli, antara lain:
1. Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oelh
perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pasa umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi
yang sangat tinggi.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberikan hak
monopoli kepada perusahaan tersebut.
(Pasar Oligopoli)
Pasar oligopoli adalah pasar barang yang terdiri dari hanya beberapa perusahaan yang mempunyai
ukuran dan modal yang relatif besar dan barang yang dihasilkan bersifat berbeda corak atau barang
serupa. Adapun ciri-ciri dari pasar oligopoly adalah sebagai berikut:
Merupakan organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perkonomian. Namun,
sumbangan mereka terhadap keseluruhan produksi national tidak terlalu besar. Selain itu modalnya
tidak terlalu besar begiru juga dengan volume produksi. Contohnya: pedagang sate, pedagang
kelontongan, minuman, dan lain-lain.
Merupakan organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka sepakat untuk secara
bersama-sama menjalankan usaha dan keuntungannya juga dibagi rata sesuai perjanjian.
3. Perseroan Terbatas
Selain itu, ada juga bentuk organisasi lainnya, yakni perusahaan milik negara dan perusahaan
koperasi
Dalam teori produksi juga mengenal kurva biaya sama (Isoquant) dan garis biaya sama (isocost).
Isoquantadalah kurva yang mengambarkan gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan
satu tingkat proiduksi tertentu. Berikut adalah bentuk tabel dan kurvanya:
Isocost adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produkasi yang dapat diperoleh
dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Berikut adalah bentuk kurva isocost:
Biaya produksi dapar diartikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produkasi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan utnuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan Biaya produksi dapat dibagi ke dalam biaya jangka
pendek dan biaya jangka panjang.
merupakan biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan banyak faktor produksi yang digunakan
serta besar-kecilnya unit produksi, misalnya gaji tenaga kerja. Berikut kurvanya:
merupakan semua biaya yang harus dikeluarkan, baik tetap maupun berubah-ubah yang
harus dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan. Berikut gambar kurvanya:
merupakan rata-rata biaya tetap sehubungan dengan produksi per unit barang oleh perusahaan.
Makin besar produksi maka AFC akan semakin kecil (AFC = FC / Q). Berikut gambar kurvanya:
merupakan rata-rata biaya berubah sehubungan dengan hasil produksi dari faktor produksi yang
digunakan (AVC = VC / Q). Berikut gambar kurvanya:
merupakan rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik bersifat tetap
maupun variabel (AC = AFC + AVC). Berikut gambar kurvanya:
merupakan biaya yang dikeluarkan oelh perusahaan sebagai akibat bertambahnya faktor produksi
dalam rangka menambah unit produksi. (MC = Δ TC / Δ Q). Berikut gambar kurvanya:
Dalam teori ini hanya mengenal biaya rata-rata jangka panjang LRAC (Long Run Average
Cost) yang terdiri dari gabungan biaya rata-rata jangka panjang yang sering juga disebut kurva
amplop