NIM : 13240010
HEDGING SYARIAH
Akan tetapi, penggunaan instrument derivatif forward, swap, dan option ini masih
menjadi perdebatan di kalangan ulama dan pakar ekonomi Islam. Hal ini disebabkan oleh
kegiatan ekonomi harus terbebas dari unsur maisir, gharar, dan riba. Dalam prakteknya tidak
semua instrumen derivatif sesuai dengan syariah Islam..
Dengan dikeluarkannya fatwa nomor 28/DSN-MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang
asing (as-sharf), difatwakan bahwa transaksi valuta asing yang dibolehkan (tidak bertentangan
dengan syariah) hanya transaksi spot dan forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat
dihindari (lil hajah). Dengan sedikitnya instrument hedging yang tersedia, sementara peluang
perdagangan internasional yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan globalisasi
maka perlu dicari alternatif alat lindung nilai lain yang sesuai dengan prinsip syariah. Alternatif
instrument hedging tersebut adalah :
1. Dinar emas. Berdasarkan press released dari World Gold Council pada tanggal 22
September 2004 mengumumkan bahwa dari tiga penelitian yang dilakukan terhadap
kemungkinan emas dijadikan sebagai hedge instrument menunjukkan bahwa emas dalam
jangka panjang memberikan proteksi yang konsisten dalam menghadapi fluktuasi dollar
AS dan mata uang dunia kuat lainnya.