Anda di halaman 1dari 36

R.A.

B
Rencana anggaran biaya

6
PROYEK  Suatu kegiatan usaha yang berjangka
terbatas
• Terjadi atau diproduksi 1 kali (siklus 1 kali)
Proyek Konstruksi • Jangka pendek
(Bangunan Gedung) • Manajemen singkat
Suatu usaha mengkonstruksikan
bahan bangunan dan tenaga
kerja guna mewujudkan suatu
rancang bangun dan jangka
waktu terbatas

Konsekuensi :
• Biaya yang harus diprediksi terlebih
dahulu (tanpa mock up)
• Biaya berupa biaya pra-kiraan
(biaya duga / estimasi)
Kegiatan estimasi
merupakan proses utama
dalam konstruksi untuk
estimasi
mengetahui biaya yang
akan diperlukan untuk
sebuah bangunan

Estimasi diperlukan
untuk proses
mendapatkan
pekerjaan melalui
tender

Rencana
anggaran
biaya
ANGGARAN BIAYA merupakan PRODUK PERENCANAAN
terperinci atas perkiraan biaya dari sebagian atau
keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan time
phased /waktu”

Pekerjaan beton bertulang

JENIS PEKERJAAN volume sat Harga satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 2 3 4
Kolom beton K 225 1,08 m3 Rp................. Rp..................
pemakaian besi 110 kg

Ring balok 15/20 beton K 2,07 m3 Rp.................. Rp......................


225 pemakaian besi 110
kg
Plat deck t=10 cm beton 0,72 m3 Rp....................... Rp.......................
K 225 pemakaian besi
130kg
Balok 20/30 beton K 225 0,66 m3 Rp..................... Rp.....................
pemakaian besi 130 kg
Faktor yang mempengaruhi prakiraan biaya:

Faktor Utama
Pemahaman terhadap proses konstruksi secara menyeluruh

Faktor Lain
Produktifitas tenaga kerja
Ketersediaan material
Ketersediaan peralatan
Cuaca
Jenis kontrak
Masalah kualitas
Etika
Sistem pengendalian
Kemampuan manajemen
Estimator :
Profesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya
proyek
Kemampuan yang harus dimiliki :
Melakukan kuantifikasi atas semua yang disajikan dalm gambar kerja dan spesifikasi dan mampu
mengantisipasi semua kegiatan konstruksi yang akan terjadi
- 1.intrepretasi gambar dan spesifikasi,
- 2.memvisualisasi bentuk 3D dari gambar disain,
- 3.mengerti hal-hal tentang produktifitas tenaga,
- 4.mengerti kinerja peralatan
- 5.kreatif dan mampu mencari alternatif metode konstruksi
- 6.punya kemampuan berkomunikasi dengan baik
- 7.sabar dan teliti dalam melakukan pekerjaan
- 8.mempunyai pengetahuan matematika dasar
- 9.Mempunyai pengetahuan tentang operasi dan prosedur lapangan
- 10.Mampu mengidentifikasi dan menetralisir resiko
- 11.dapat berorganisasi dengan baik
- 12Mampu menyampaikan estimasi secara logis dan jelas
- 13.mampu membuat atau membantu jadwal konstruksi
- 14.mampu menggunakan sistem biaya pekerjaan perusahaan
- 15.memahami hubungan kontraktual
- 16.mampu membangun strategi pelelangan an negosiasi proyek
- 17. mampu mengatasi batas waktu
- 18. mempunyai standar kode etik yang tinggi
Jenis Estimasi dan Tahapan Proyek

Konsep pemilik Proyek


Studi kelayakan
Perancang
Estimasi kelayakan, untuk menentukan
apakah proyek layak dibangun (akuisisi tanah,
perancangan, despresiasi, pajak, bunga modal,
Penyiapan dokumen pemeliharaan dan perbaikan tahunan dll
kontrak

Penawaran Proyek
pada Kontraktor

Penyerahan Proyek
Kpada Kontraktor

Penyelesaian Proyek
Jenis Estimasi dan Tahapan Proyek

Konsep pemilik Proyek

Perancang

Estimasi konseptual
Penyiapan dokumen Estimasi konseptual, dilakukan selama proses
kontrak perancangan berlangsung
1. Estimasi harga satuan fungsional, menggunakan fungsi
dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya
Penawaran Proyek 2. Estimasi biaya satuan per meter persegi, mengandalkan
pada Kontraktor data dari proyek sejenis yang pernah ada (ketelitian
rendah)
3. Estimasi biaya per satuan kubik, digunakan dalam
bangunan yang volumenya sanagat dipertimbangkan
Penyerahan Proyek (hanya digunakan untuk fase awal)
Kpada Kontraktor 4. Estimasi faktorial, digunakan pada proyek yang
mempunyai tipe sama (untuk proyek yang mempunyai
komponen utama sama)
Penyelesaian Proyek 5. Estimasi sistematis, menggunakan sistem fungsional dan
harga satuan dari penjumlahan tisp harga satuan elemen
dalam setiap sistem
Jenis Estimasi dan Tahapan Proyek

Konsep pemilik Proyek

Perancang

Penyiapan dokumen
kontrak
Estimasi detil
Penawaran Proyek
pada Kontraktor
• Estimasi detil, cara umum yang dilakukan
kontraktor dengan membuat quantity take off
berdasar gambar kerja dan spesifikasi kemudian
Penyerahan Proyek
menyatukan harga material, tenaga kerja dan
Kpada Kontraktor peralatan, sun kontraktor dan biaya lain seperti
overhead dan keuntungan
• Estimasi sub kontraktor, hanya dipakai pada
Penyelesaian Proyek
bagian konstruksi khusus yang di sub kontrakkan
Jenis Estimasi dan Tahapan Proyek

Konsep pemilik Proyek

Perancang

Penyiapan dokumen Estimasi pekerjaan tambah kurang,


kontrak
perhitungan yang dilakukan saat pembangunan
akibat kebutuhan pemilik atau kesalahan dalam
dokumen kontrak atau perubahan kondisi lokasi
Penawaran Proyek
pada Kontraktor
proyek
Estimasi pekerjaan tambah kurang
Penyerahan Proyek
Kpada Kontraktor

Penyelesaian Proyek
Jenis Estimasi dan Tahapan Proyek

Konsep pemilik Proyek

Perancang

Penyiapan dokumen
kontrak

Penawaran Proyek
pada Kontraktor Estimasi kemajuan, dasar permintaan
pembayaran /termin; sebagai pembanding
terhadap keuntungan dan kerugian yang telah
Penyerahan Proyek diramal sebelumnya
Kpada Kontraktor
Estimasi kemajuan
Penyelesaian Proyek
Resiko Dalam Estimasi
Bebarapa Cara Mengidentifikasi Resiko :
• Mempelajari semua dokumen yang berhubungan dengan
proyek termasuk referensi dalam dokumen
• Melakukan tinjauan ke lokasi proyek sebelum penawaran
• Membuat jadwal konstruksi sebelum penawaran
• Menyelidiki kemampuan keuangan dan etika bisnis pemilik proyek
• Memilih sub kontraktor dan supplier yang tepat
• Mengikuti rapat penjelasan pekerjaan
• Mengidentifikasi reaksi masyarakat terhadap proyek
• Mendapat kepastian bahwa sumber daya tersedia untuk
pembangunan proyek
• Membuat daftar hal-hal yang riil tentang proyek
• Membuat strategi untuk mendapatkan proyek
• Mengidentifikasi dan memahami klausa dalam spesifikasi yang
memberi resiko pada kontraktor (termasuk kondisi khusus)
• Mengidentifikasi persyaratan pemerintah
• Mengkaji pola musim dalam daerah
• Mengkaji lokasi pembuangan
• Mengkaji ulang penyelidikan tanah
• Mengkaji ulang proyek dan metode konstruksi
• Menganalisis pekerjaan-pekerjaan subkontraktor
Sistem dalam Estimasi

Data Basis Data


Lapangan Estimasi

Estimasi
Estimasi Detil Secara Umum
(untuk evaluasi dan pengendalian proyek)
Umumnya kontraktor membuat estimasi detil menurut
format UCI (Uniform Construction Index) dengan 16 divisi
Divisi Deskripsi
1. General requirements
2. Sitework
3. Concrete
4. Masonry
5. Metals
6. Wood and Plastics
7. Termal & Moisture Protection
8. Doors & Windows
9. Finishes
10. Specialities
11. Equipment
12. Furnishings
13. Special construction
14. Conveying system
15. Mechanical
16. Electrical
Tahapan Estimasi secara rinci
• Melakukan perhitungan volume berbagai material yang akan
digunakan dalam proyek
• Proses pemberian nilai  estimator menghitung estimasi biaya
material, tenaga kerja, sub kontrak, peralatan dan lain-lain
• Tahap rekapitulasi ringkasan estimasi sesuai urutan pekerjaan,
bergungsi untuk menghitung berbagai biaya overhead seperti pajak,
asuransi dan jaminan.
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PROYEK

Estimasi

Estimasi
Kontraktor

Owner

Penawaran
DEAL Owner Estimate
kompetitif

Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan


mendekati Owner Estimate (OE) atau engineer Estirnate (EE),
kisaran yang masih dapat diterima oreh owner akan di bahas dalam
bab tersendiri tentang lelang Dalam menentukan harga penawaran,
kontraktor harus memasukkan aspek-aspek lain yang sekiranya
berpengaruh terhadap biaya proyek nantinya.
Tahap-tahap yang sebaiknya dilakukan untuk menyusun anggaran
biaya adalah berikut:

DAFTAR HARGA DAFTAR HARGA


SATUAN BAHAN SATUAN UPAH

DAFTAR HARGA SATUAN


UPAH DAN BAHAN

DAFTAR VOLUME DAN


HARGA SATUAN
PEKERJAAN

REKAPITULASI
Mendefinisikan Jenis
Pekerjaan
Pengambilan keputusan mengenai pemisahan jenis pekerjaan sangat bersifat
subyektif. Estimator harus selalu mengingat prinsip: jika Pekerjaan tersebut
berbeda maka pisahkanlah. Beberapa hal yang dapat membantu pembagian
jenis pekerjaan yaitu:

prinsip pembagian pekerjaan:


• Jenis material, produktifitas tenaga kerja dan penggunaan peralatan dapat
menjadi pegangan dalam pemisahan item-item.

• tujuan estimator adalah estimasi harus tepat dan praktis. Dari Gambar
terlihat bahwa ketelitian estimasi akan bertambah menurut waktu yang
dialokasi untuk estimasi. Tingkat ketelitian maksimum akan tercapai pada
satu waktu tertentu

Degree of
precision

time
• Untuk beberapa material,
pembagian jenis pekerjaan
harus berdasarkan ukuran
perbedaan biaya untuk masing-
masing ukuran contoh: biaya
material blok beton akan
bervariasi menurut ukurannya.
Jika proyek memerlukan lebih dari
satu ukuran blok. estimator harus
memtsahkan blok tersebut
menurut ukurannya selama
penghitungan jumlah dan
pemberian harga

• Cuaca dapat memengaruhi


tingkat produktivitas tenaga kerja
Jadwal dan beberapa tanggal
tertentu dapat menyebabkan
perbedaan jenis pekerjaan selama
musim tertentu
• Peralatan yang dipakai dapat
memengaruhi pemisahan jenis
pekerjaan dalam estimasi karena
perbedaan biaya masing-masing
peralatan. Misalnya. pemisahan
estimasi : pekerjaan pengecoran
dengan pemakaian crane dan
Pompa.

• Dari jadwal pekerjaan


estimator dapat mendeteksi
pemisahan pekerjaan.

• Adanya daftar kode standar


biaya akan membantu estimator
dalam menentukan pemisahan
jenis pekerjaan yang sesuai
Tahap-Tahap Pembangunan Estimasi
Secara Detail
Tahap - tahap yang perlu dilakukan untuk membuat estimasi secara detail
adalah:

• Akuisisi dokumen kontrak, kontraktor perlu memiliki dokumen kontrak penawaran.

• Kaji ulang dokumen dan keadaan proyek, dokumen yang ada perlu dikaji ulang untuk
mengetahui tanggal penawaran, persyaratan kesempatan yang sama untuk tenaga kerja,
persyaratan standar, gaji, jadwal, alternatif, konhak dan lainnya. Informasi umum mengenai
proyek umumnya terdiri atas: keadaan proyek, kunjungan ke lapangan, kondisi internal (sumber
daya), dan kondisi eksternal (kondisi luar yang dapat memengaruhi proyek).

• menghadiri rapat penjelasan, rapat penjelasan merupakan kesempatan baik bagi kontraklor
untuk meminta kranfikasi mengenai hal-hal yang kurang jelas, atau altematif-alternatif
pekerjaan.

• Menentukan saat membuat penawaran, keputusan untuk membuat (atau tidak)


penawaran atas proyek didasarkan pada kenyataan kenyataan yang dikumpulkan oleh
estimator, analisis risiko dan apakah proyek tersebut sesuai dengan rencana sfrategis
perusahaan.

• Pertimbangan strategi penawaran, teknik yang dipakai dalam strategi penawaran dapat
terdiri atas metoda konstruksi yang lebih baik, pengetahuan atas saingan lain, pengetahuan
akan kebutuhan pemilik proyek, keberhasilan dalam proyek sejenis, dan pengalaman
membangun proyek berkualitas secara aman.
• Permintaan daftar harga dari supplier material dan subkontraktor, hal ini diperlukan
untuk mendapatkan harga yang akurat dari material dan subkontrak.

• Membangun metoda konstruksi, perencanaan dan penjadwalan, est.imasi harus


merefleksikan metoda konsrruksi kareni masing- masing metoda mempunyai tingkat
produktivitas dan persyaratan peralatan yang berbeda-beda.

• Persyaratan jaminan, asuransi dan biayanya, estimator perlu memasukkan biaya asuransi
dan laminan dalam penawaran. Dalam spesifikasi, drtetapkan jenis asuransi dan jaminan yang
diinginkan pemilik proyek. Estimator juga perlu menambahkan surat kuaia dari perusahaan
penanggung jawab rialam jaminan penawaran.

• Mempersiapkan penelaahan atas spesifikasi, estimator perlu melakukan penelaahan atas


spesifikasi sebelum menelaah kuantitas hal yang perlu diperhatikan;

1. Pelayanan yang disediakan kontraktor seperti kantor lapangan untuk arsitek dan
penyediaan telepon.
2. Daftar nama perusahaan supplier yangdapat diandalkan.
3. Persyaratan material dengan kinerja khusus.
4. Persyaratan tahap konstruksi khusus dari pemilik.
Mempersiapkan penelaahan atas kuantitas, estimator perlu mempelajari ukuran dan
karakteristik fisik material, dampaknya terhadap tenaga kerja. dan jenis peralatan yang
diperlukan untuk pemakaian material terpilih.

Penelaahan kuantitas material yang urut dan konsisten, estimator umumnya


mengurutkan berdasarkan porst terbesar dari pekerjaan sehingga memberikan gambaran
umum tentang suatu proyek, serta perlu konsisten dalam Penelaahan:
1. Nomor harus ditulis dalam urutan yang sama.
2. Beri tanda cek untuk bagian dalam gambar yangtelah ditelaah.
3. Konsisten terhadap dimensi
4. Hindari menskalakan gambar.

Satuan pengukuran, satuan pengukuran yang dipakai untuk menghitung kuantitas harus
dapat menunjukkan penilaian yang tepat.
Mengukur perhitungan, kalkulasi dari estimasi harus akurat dan efisien. Estimator
harus mempunyai pengetahuan luas mengenai matematika dasar. Hal in: mencakup aljabar,
geometri, higonometri, konversi angka-angka dan hukum-hukum matematika. Beberapa hal
nengenai kalkulasi yang perlu diperhatikan:

1. Perhitungan awal perlu dibuat atas ukuran bangunan keseluruhan. Perhitungan


berdasarkan batas-batas bangunan, tinggi bangunan total, dan luas bangunan total perlu
dilakukan untuk membantu penentuan keputusan apakah penawaran perlu dilakukan.
2. Perhitungan deduktif dapat mengurangi waktu dan energi. Luas dinding dapat
dihitung dengan menjumlahkan luas bagian-bagian elemen solid atau dengan
menghitung dinding secara keseluruhan, kemudian dikurangi luas void (pintu dan
jendela).
3. Konversi angka-angka perlu dilakukan jika untuk satu jenis material terdapat lebih dari
satu dimensi satuan dan perbedaan penulisan angka. Estimator perlu membuat konversi
dan memakai pecahan desimal untuk memudahkan.
4. Pembulatan angka umumnya sebesar dua desimal dr belakang koma.
5. Menentukan jumlah material yang akan terbuang perlu dilakukan di akhir estmasi.
Estimator perlu melakukan perhttungan ini karena:
• Ukuran material yang tersedia tidak sesuai dengan yang diperlukan. Jika diperlukan
10 balok kayu dengan panjang 4m Sementara ukuran standar 5 m, maka akan
tersisa 10 balok
• kaYu dengan Panjang 1 m
• Tempat pemasangan yang -berbeda-beda. Beton yang digunakan untuk pondasi
akan lebih banyak terbuang dibanding beton untuk dinding disebabkan oleh
ketidak-stabilan tanah untuk Pondasi
• Peralatan atau prosedur penempatan material yang menyebabkan material
terbuang
• Prosedur manajemen material yang kurang baik seperti pekerjaan ulang, kesalahan
pembelian
Dalam proyek konstruksi,
dikenal adanya istilah cost
engineering

COST ENGINEERING
adalah bidang kegiatan engineering dimana pengalaman dan
pertimbangan engineering digunakan dalam menerapkan prinsip-prinsip
teknik dan ilmu pengetahuan pada masalah perkiraan biaya, pengendalian biaya
dan profitabilitas.”
Dalam membuat perkiraan biaya, bidang kontrol proyek (konsultan pengawas/MK) harus
mengikuti perkembangan biaya/harga satuan dari waktu ke waktu
sehingga perhitungan anggaran tidak meleset yang akhirnya akan menyebabkan
kerugian perusahaan/owner atau untuk dapat membuat penyesuaian

Kondisi harga suatu barang antara sebelum dengan saat


akan dilakukan perkiraan dapat saling bebeda tergantung
kondisi politik ekonomi daerah/negara (ingat aspek
keuangandan ekonomi Studi KP?)

Misal: pada pemerintahan Presidnen X, harga bensin setiap


tahun naik rata-rata 5% sehingga mungkin harga barang
tahun depan akan naik sebesar 5% juga
Estimasi dan biaya menjadi landasan dalam menyusun anggaran
dan jadwal induk termasuk tolak ukur dalam menilai keberhasilan
proyek/pengendalian proyek
Mengendalikan biaya dan jadwal proyek demi keuntungan
semua pihak dengan cara membandingkan antara rencana
dengan realisasinya
Untuk menyusun rencana anggaran biaya proyek (cost
engineering) MK membutuhkan beberapa data pendukung, yang
terkait dengan dua parameter penting dalam perhitungan biaya:
JUMLAH/KUANTITAS dan HARGA SATUAN (Unit Price)
Ada yang menganggapnya sebagai bagian dari bidang keuangan
/akuntansi namun ada pula yang menyatukannya dengan bagian
engineering (teknik sipil dan arsitek_konsultan pengawas,
perencana dan kontraktor)

struktur organisasi yang khusus menangani


Organisasi kontrol proyek

Staff dan Asisten Staff dan Asisten Staff dan Asisten Operator SIMP

Kantor Pusat Kantor Pusat Kantor Pusat


Lapangan Lapangan Lapangan
Organisasi kontrol proyek

Bagian yang bertanggung jawab atas


pembuatan perkiraan biaya, anggaran,
dan pengembangan data serta dipimpin
oleh seorang estimator kepala dibantuk oleh
beberapa senior estimator dan staff.
Organisasi kontrol proyek

Bagian yang bertanggung jawab atas masalah


perencanaan dan penyusunan jadwal yang
dipimpin oleh seorang kepala bagian yang
bertugas melapor pada Pimpinan Proyek
Bagian yang bertanggung jawab atas masalah
pengendalian,optimasi, penghematan dan
forecast jadwal serta biaya proyek yang
dipimpin oleh seorang kepala yang akan melapor
langsung ke Pimpro

Bidang kontrol proyek yang bertanggung jawab


memproses data hasil pelaksanaan proyek di
lapangan
Tugas
Anda diminta berdiskusi dalam 1 kelompok (@4 orang) menarik kesimpulan
berdasarkan tayangan video yang akan ditayangkan mengenai:

Desain yang Baik adalah desain yang Efisien dan Efektif. Salah satu indikator
tersebut adalah dapat dilihat dari kejelian seorang arsitek dalam mengolah
biaya yang ada menjadi bangunan yang baik,
1. Bagaimana sang arsitek mengolah biaya yang ada dalam desain rumah
tersebut sehingga desain dapat menjadi memaksimalkan baik secara fungsi,
estetika, maupun konstruksi?
2. Bagaimana pandangan sang arsitek dalam memasyarakatkan arsitektur bagi
seluruh kalangan masyarakat?

Selamat bekerja , kerjakanlah dengan sungguh-sungguh


dan hati gembira

Anda mungkin juga menyukai