Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erni Purnamawati

Semester : 1 ( Satu )

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Npm : 1386042

Mata kuiah : Filsafat Pendidikan

RESUME

“ EVALUASI PENDIDIKAN “

A. Komponen Evaluasi Pendidikan

Dalam evaluasi pendidikan, ada empat komponen yang saling terkait dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Penjelasan dari keempat komponen tersebut yaitu sebagai
berikut :

1. Evaluasi
Dalam konteks pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan hasil kerja siswa, Nitko
dan Brookhart (2007) mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang
berkaitan dengan kinerja dan hasil karya siswa. Fokus evaluasi dalam konteks ini adalah
individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai kelompok siswa atau kelas. Konsekuensi logis
dari pandangan ini, mengharuskan evaluator untuk mengetahui betul tentang tujuan yang
ingin dievaluasi. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai objek evaluasi yaitu prestasi
belajar, perilaku, motivasi, motivasi diri, minat, dan tanggung jawab.

Ditinjau dari cakupannya, evaluasi ada yang bersifat makro yaitu menggunakan
sampel dalam menelaah suatu program dan dampaknya, yang sasarannya adalah program
pendidikan. Kemudian evaluasi yang bersifat mikro yang sasarannya adalah program
pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggungjawabnya adalah tenaga pendidik.

Evaluasi pengajaran dapat dikategorikan menjadi dua yaitu formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan/topik yang tujuannya untuk memperbaiki proses belajar-mengajar. Sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang di
dalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, yang tujuannya untuk menetapkan tingkat
keberhasilan peserta didik dalam kurun waktu tertentu yang ditandai dengan perolehan nilai
peserta didik dengan ketetapan lulus atau belum.

2. Penilaian
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya
meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran
dan kualitas penilaiannya. Penilaian didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi
tentang kinerja siswa, untuk digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan (Weeden,
Winter, dan Broadfoot: 2002; Bott: 1996; Nitko: 1996; Mardapi: 2004).

Tujuan penilaian:

1. Membantu belajar siswa

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa

3. Menilai efektifitas strategi pengajaran

4. Menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum

5. Menilai dan meningkatkan efektifitas pengajaran

6. Menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan

7. Komunikasi dan melibatkan orang tua siswa

3. Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau
formulasi yang jelas.
Pokok bahasan yang diujikan harus berdasarkan Kriteria sebagai berikut :

1. Pokok bahasan yang esensial

2. Memiliki nilai aplikasi

3. Berkelanjutan

4. Dibutuhkan untuk mempelajari mata pelajaran lain.


4. Tes dan nontes

1. Tes

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah.
Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah
pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (testee).

2. Nontes

Nontes dapat digunakan untuk mengukur semua ranah yang dimiliki oleh masing-
masing individu yang tentunya berbeda. Adapun ranah yang diukur dengan menggunakan
nontes ini adalah kognitif, psikomotorik, perseptual, komunikasi nondiskursip, dan ranah
afektif. Mardapi (2004), mengatakan bahwa dalam kaitan dengan afektif ada empat tipe
karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, dan nilai.

B. Langkah - Langkah dalam Evaluasi


Langkah langkah atau tahap tahap yang dilalui dalam mengevaluasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Penyusunan Desain. Dalam tahap ini dilakukan kegiatan
2. Tahap Penetapan Kelengkapan Program Yaitu melihat apakah kelengkapan yang tersedia
sudah sesuai dengan yang diperlukan atau belum. Dalam tahap ini dilakukan kegiatan
3. Tahap Proses (Process)
4. Tahap Pengukuran Tujuan (Product)
5. Tahap Pembandingan (Programe Comparison)

C. Jenis-Jenis Evaluasi dalam Pendidikan


1. Evaluasi Program
2. Evaluasi Konteks
3. Evaluasi Masukan
4. Evaluasi Proses
5. Evaluasi Hasil
6. Model Kesenjangan (Discrepancy)
D. Permasalahan Evaluasi Pendidikan dan Solusinya
Banyak sekali permasalahan yang ada di dalam evaluasi pendidikan, Sebagai guru,
kita dihadapkan pada persoalan bagaimana kita mengajar, bagaimana kita menguji dan
bagaimana kita mengevaluasi/menilai kemampuan siswa.
Guru memberikan soal-soal ujian kepada siswa adalah salah satu bagian penting
dalam tugas kesehariannya sebagai seorang pengajar, namun ada guru-guru yang kurang
professional dalam hal membuat soal sehingga soal-soal tersebut tidak sesuai dengan materi
yang telah disampaikan kepada siswanya selama pembelajaran di kelas. Hal tersebut
mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Sebenarnya, penilaian adalah memberikan nilai
tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan yang
ada, tetapi lebih diarahkan pada menjawab pertanyaan tentang bagaimana atau seberapa jauh
sesuatu proses atau hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program. Tes akan menjadi
berarti apabila tes tersebut terdiri dari butir-butir soal yang menguji tujuan yang penting dan
mewakili ranah pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan secara representatif. Oleh
karenanya, persiapan dalam pengujian memegang peranan yang sangat penting. Tanpa
persiapan yang bagus dan dapat dipertanggungjawabkan tes tersebut dapat menjadi sia-sia,
bahkan mungkin akan mengganggu proses pencapaian tujuan. Persiapan-persiapan tersebut
antara lain:
1. Menentukan/merumuskan tujuan tes
Dalam hal ini, guru harus melakukan persiapan dengan baik, yaitu dengan merumuskan
tujuan tes yang ingin dicapai sebelum membuat soal tes pilihan ganda.
2. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar yang akan diukur
Guru juga harus mempersiapkan hal ini dengan baik, yaitu dengan memilah materi yang
tepat untuk diukur dengan alat tes soal pilihan ganda.
2. Menentukan hasil-hasil belajar yang spesifik yang dapat diamati dan sesuai dengan
indikator pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai