Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apayang
terjadi, penyimpangan antara teori dan praktik, penyimpangan antara aturan dan
pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi
sekarang. (Sugiyono, 2010)
Pada gambar dibawah ini digambarkan adanya masalah. Besar kecilnya masalah
terlihat dari besar sudut yang terarsir.

Yang terjadi

masalah
Gambar 1 gambaran masalah menurut Sugiyono,2010
Yang diharapkan
B. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif
Masalah dalam penelitian kualitatif yang dibawa oleh peneliti masih remang-
remang, bahkan gelap kompleks dan dinamis. Masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atua berganti setelah peneliti berada
peneliti berada di lapangan. (Sugiyono, 2017)
Dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang
akan dibawa oleh peneliti dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian
sama. Dengan demikian judul proposal dan judul penelitian sama.
2. Masalah yang dibawa oleh peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu
memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demkiantidak
terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
3. Masalah yang dibawa oleh peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga
harus ganti masalah. Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak
sama dan judulnya diganti.

Dalam institusi tertentu judul yang diganti ini mengalami kesulitan administrasi.
Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu
menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.
Menurut Sugiyono (2017) penelitian kualitatif yang merubah masalah atau ganti
judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan
peneliti kulaitatif yang baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang
dipikirkannya sebelumnya, dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas
dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi social yang
diteliti. Kemungkinan masalah sebelum dan sesudah kelapangan pada penelitian kualitatif
dapat digambarkan sebagi berikut:

Gambar 2 kemungkinan masalah sebelum dan sesudah peneliti memasuki lapangan


(Sugiyono, 2017)
Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Seperti telah
dikemukakan bahwa masalah merupakan penyimpangan antara yangseharusnya dengan
yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun
berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Dalam
usulan penelitian masalah sebaiknya ditunjukan dengan data. Contohnya sepertu masalah
kualitas SDM yang masih rendah, maka harus situnjukan data kualitas SDM tersebut,
melalui Human Development Index misalnya. Data tentang masalah bisa berasal dari
dokumentasi hasil penelitian pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan, dan
pernyataan orang-orang yang patut dipercaya. (Sugiyono, 2017)

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Meskipun keduanya dua hal yang berbeda, akan tetapi keduanya
memiliki kaitan erat, karena pada dasarnya setiap rumusan masalah harus didasarkan
pada masalah penelitian.(Sugiyono, 2017)
Adapun bentuk-bentuk dari rumusan masalah dapat dikelompokan berdasarkan
menurut tingkat eksplanasi (Level of Explanation). Bentuk rumusan masalah tersebut
yaitu bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
1. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berhubungan
dengan keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Jadi
dalam ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain, dan
mencari hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain.
Berikut contoh rumusan masalah deskriptif :
a. Seberapa baik kinerja kepala daerah di provinsi X?
b. Bagaimana sikap masyarakat menaggapi kehadiran perguruan tinggi A?

c. Seberapa tinggi efektivitas kebijakan dilarang merokok di ruang terbuka hijau?

d. Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan puskesmas di


daerah B?
Berdasarkan beberapa contoh dari rumusan masalah deskriptif di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap pertanyaan penelitian berhubungan dengan satu variabel
atau lebih secara mandiri. Silakan bandingan dengan contoh rumusan masalah
komparatif dan asosiatif yang dijelaskan di paragraf selanjutnya.
2. Rumusan masalah Komparatif
Maksud dari rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Berikut contoh rumusan masalah komparatif :

a. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pengawai Negeri Sipil dengan


Pengawai Swasta?
b. Adakah kesamaan cara pelayanan di perusahan X dan perusahaan Y?

c. Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di daerah A dan B dalam


pelayanan kesehatan
Dari beberapa contoh di atas dapat kita lihat bahwa setiap pertanyaan
penelitian mencoba membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua
atau lebih sampel penelitian. Sangat terlihat sekali perbedaannya dengan rumusan
masalah deskriptif.
3. Rumusan masalah Assosiatif
Maksud dari hubungan masalah assosiatif adalah rumusan masalah yang
bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam hal ini terdapat
tiga klasifikasi bentuk rumusan masalah assosiatif, adapun tiga bentuk tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Hubungan simetris
Maksud hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau
lebih yang kebetulan muncul bersama. Jadi bukan hubungan kausal atau pun
timbal balik. Berikut contohnya : Adakah hubungan antara tinggi badan dengan
kemampuan kepemimpinan?
b. Hubungan Kausal
Maksud daru hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Dalam penelitian yang menggunakan rumusan masalah ini terdapat variabel
independen dan dependen, yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Berikut
contohnya : Seberapa besar pengaruh kepemimpinan presiden terhadap
kedisiplinan masyarakat?
c. Hubungan timbal balik/interaktif
Maksud dari hubungan timbal balik/interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Dalam hal ini tidak diketahi yang mana variabel dependen yang
mana variabel independen. Contohnya adalah sebagai berikut : Adakah hubungan
antara kedisplinan dan motivasi?

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta : Jakarta.

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Alfabeta: Jakarta.

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Alfabeta: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai