Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ibu yang baru keguguran tidak dianjurkan untuk langsung hamil lagi,
perlu waktu interval. Dengan berKB, pasangan mengatur jarak kehamilan anak
mereka sehingga akan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan angka
harapan hidup anak-anak dan ibunya.
Merencanakan kehamilan kembali setelah keguguran, para ahli memang
merekomendasikan untuk menunggu paling tidak 1 kali siklus haid sebelum
mencoba untuk hamil kembali. Namun, setelah keguguran kesuburan akan
segera datang dalam waktu 2 hingga 4 minggu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB pasca keguguran ?
2. Mengapa perlu Kontrasepsi pasca keguguran ?
3. Bagaimana metode kontrasepsi pasca keguguran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan KB pasca keguguran.
2. Untuk mengetahui tujuan kontrasepsi pasca keguguran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis metode kontrasepsi pasca keguguran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
KB pasca keguguran adalah penggunaan kontrasepsi pasca keguguran.
Program pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalami
keguguran. Perlu segera diberikan karena ovulasi dapat terjadi 11 hari sesudah
terapi keguguran/abortus sebelum haid berikutnya.

B. Tujuan KB pasca keguguran


Merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat/obat
kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari.

C. Jenis Metode Kontrasepsi Pasca Keguguran


1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD
Alat Kontrasepsi terbuat dari plastik dengan tembaga yang fleksibel
dipasang dalam rahim, dengan menjepit saluran yang menghasilkan indung
telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Efektivitasnya 99,2-99,4% (0,6-0,8 kehamilan perseratus selama tahun
pertama pemasangan, dapat memberikan perlindungan jangka panjang (10
Tahun) untuk mencegah kehamilan.’cara kerjanya dengan menghambat
terjadinya pembuahan dengan menutup saluran tempat bertemunya sel telur
dan sperma, sehingga sperma menjadi tidak aktif.
Waktu mulai dipasangnya AKDR adalah :
a. Setiap waktu selama siklus haid, jika dipastikan ibu tidak sedang
hamil
b. Pasca keguguran : dipasang segera/dalam 7 hari dengan syarat tidak
adanya infeksi setelah keguguran atau tindakan setelah keguguran.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR.


b. Periksalah benang AKDR secara rutin selama bulan pertama
pemasangan, bila nyeri perut bagian bawah, perdarahan diantara haid
dan setelah senggama dan nyeri setekah senggama.
c. Periksakan ke klinik bila tidak teraba benang, merasakan bagian yang
keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu/meleset,
terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan dan adanya
infeksi.
2. Kontrasepsi Implan
Adalah alat kontrasepsi yang dipasang di bawah lapisan kulit pada
lengan atas. Cara kerjanya lendir mulut rahim menjadi kental sehingga akan
mengganggu proses penanaman sel telur yang sudah dibuahi, serta dapat
mengurangi transportasi sperma dan menekan proses pengeluaran telur.
Efektivitas : 99%-99,8% (0,2-1 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan).
3. Suntikan Progestin
Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan intra muskuler di daerah
bokong yang mengandung progestin.
Ada 2 jenis :
- Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA)
- Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat)
Suntikan diberikan tiap 3 bulan sekali dan bisa digunakan mulai 7 hari
setelah bersalin.
Cara krjanya dengan mencegah ovulasi, mengentalkan lendir mulut rahim
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, selaput lendir rahim
menjadi tipis dan mengecil serta menghambat perjalanan sel telur oleh
saluran telur.
Efektivitas : 99,7% (0,3 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan).
Waktu pemakaian, suntikan progestin bisa digunakan dalam 7 hari
pasca persalinan. Pada pascakeguguran, penggunaan kontrasepsi ditunda
sampai anemia dapat diatasi.
4. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang
mengandung hormon progestin atau dikenal dengan istilah minipil. Sangat
dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya sampai 6 bulan (tidak menghambat
produksi ASI), dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Efek sampingnya gangguan perdarahan, perdarahn bercak, atau
perdarahan tidak teratur. Efektifitasnya 95,8% (1,5 kehamilan per 100
perempuan selama tahun pertama penggunaan).
Cara kerjanya dengan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga
menghambat masuknya sperma.
Waktu penggunaan :
- Mulai hari 1-5 siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi lain.
- Dapat digunakan setiap saat, syarat kehamilan (-), bila menggunakan
setelah hari-5 siklus haid.
- Jangan melakukan hubunga seksual selama 2 hari/ menggunakan
kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
- Dapat digunakan sejak 3 hari setelah bersalin.
5. Kondom
Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk selubung atau sarung yang
terbuat dari lateks/karet, plastik (vinil) yang dipasang pada alat kelamin pria
saat berhubungan seksual.
Efektifitasnya 88-98% ( 2-12 kehamilan per 100 perempuan selama
tahun pertama pengguanaan).
Cara kerja :
- Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi
perempuan.
- Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuj virus hepatitis B,
HIV, dan AIDS dari satu pasangan kepada pasangan yang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
KB pasca keguguran adalah penggunaan kontrasepsi pasca keguguran.
Program pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalami
keguguran, perlu segera diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas hari
sesudah terapi keguguran/abortus sebelum haid berikutnya. Tujuannya adalah
sebagai upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat/obat
kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari.
B. Saran
Bagi petugas kesehatan hendaknya kontrasepsi pasca keguguran
digencarkan adar dapat menekan angka kematian ibu dan bayi akibat
kehamilan dengan resiko tinggi.

Anda mungkin juga menyukai