Anda di halaman 1dari 3

Peran Generasi Milenial Dalam Pemanfaatan Teknologi

Saat ini dunia telah memasuki masa revolusi industri 4.0. Konsep revolusi indiustri 4.0 pertama kali
diperkenalkan oleh Professor Klaus Shcwab, yaitu ekonom terkenal asal Jerman dalam bukunya yang
berjudul ‘The Fourth Industrual Revolution’. Revolusi industri ditandai dengan ditemukannya sarana
pendukung industri yang meningkatkan produksi hingga berlipat ganda. Sebagai contoh pada revolusi
industri pertama yang terjadi pada abad ke 18, penemuan mesin uap yang ‘menggantikan’ kerja manusia
dan hewan telah menjadikan peningkatan produksi industri hingga berlipat ganda walau resikonya
terjadi banyak sekali pengangguran. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan pemanfaatan teknologi pada
hampir segala aspek kehidupan manusia. Dalam hal ini, kemajuan teknologi yang paling nyata adalah
penggunaan internet. Penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari seolah meniadakan jarak
antarnegara dan bahkan antarbenua (UNILAK, 2018).
Generasi milenial adalah generasi yang lahir pada tahun 1980-1990, atau pada awal tahun 2000
(KOMINFO, 2016). Menurut Depkes RI, usia produktif adalah usia antara 15-64 tahun. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, usia produktif dapat digunakan sebagai indikator kasar
keadaan ekonomi suatu negara (Kemenkes, 2016). Dalam hal ini, generasi milenial termasuk dalam
kelompok usia produktif yang diharapkan memiliki peranan besar dalam kemajuan ekonomi di
Indonesia.
Generasi milenial memiliki karakteristik sebagai berikut : kecanduan internet, lebih terbuka,
lebih bertoleransi, memiliki percaya diri dan harga diri yang tinggi. Generasi milenial sering disebut
juga dnegan echo-boomers atau millenium generation. Saat ini generasi milenial merupakan generasi
yang sangat erat dengan teknologi. Bisa dikatakan, generasi milenial tidak pernah lepas dari teknologi
khususnya internet sebagai teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan berbagai sosial media
saat ini sangat berdampak pada kehidupan manusia. Informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah.
Sosial media adalah media daring yang mendukung adanya hubungan intens antarindividu dengan
menggunakan teknologi berbasis jaringan (Paramita, et al., 2011).
Saat ini di Indonesia, pengguna media sosial mencapai kurang lebih 62,56 juta orang. Pengguna
aktif media sosial didominasi oleh kalangan remaja millenial. Ponsel pintar, alat telekomunikasi dengan
sistem android merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari generasi millenial. Hal ini dikarenakan
remaja millenial memiliki kepekaan yang kuat terhadap hal-hal baru sehingga dengan mudah dapat
beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Hal ini dapat membawa apengaruh positif dan negatif pada
generasi millenial (Aniyah, 2018).
Hasil survei pada tahun 2017 di Singapura menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang
menggunakan media sosial mencapai 106 juta dari total populasi 262 juta. Setiap hari generasi millenial
menghabiskan 79% waktunya mengakses internet. Melihat begitu tingginya penggunaan internet di
generasi millenial, maka bagaimanakah pengaruh penggunaan media sosial terhadap revolusi 4.0 bagi
generasi millenial?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan dan Prasetya terhadap seluruh karyawan
generasi milenial di PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Juanda, didapatkan adanya
pengaruh signifikan media sosial terhadap produktivitas kerja. Hasil penelitian menunjukkan karyawan
mampu menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Penggunaan media sosial sangat berpengaruh
tehradap produktivitas kerja secara positif. Sebagai contoh apabila ada hal penting yang harus segera
diambil keputusannya maka karyawan dapat menggunakan media sosial. Penyelesaian suatu tugas dapat
dilakukan lebih cepat karena pengiriman informasi dapat segera mendapatkan respons. Hal ini membuat
waktu jam kerja akan lebih efektif dan dapat menolong karyawan menyelesaikan pekerjaan yang lain
(Panjaitan & Prasetya, 2017).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Supratman menujukkan dampak positif peggunaan media
sosial oleh generasi millenial. Penggunaan media sosial oleh generasi millenial memperluas pergaulan
dan melancarkan kemampuan berbahasa asing. Generasi millenial juga memiliki minat berinovasi,
berinisiatif dan menjelajahi tantangan pekerjaan. Dalam hal ini maka pergaulan positif untuk meluaskan
jejaring bisnis secara daring menjadi pengalaman berharga bagi generasi millenial. Dalam hal
pembelajaran, sumber referensi berupa jurnal atau e-book juga sangat dimudahkan dengan adanya
media sosial. Identitas generasi millenial sebagai generasi yang mandiri lebih terbentuk atas
pengalaman positif menggunakan media sosial. Generasi millenial dapat menjadi simbol perintias
dalam informasi terkini (Supratman, 2018)
Akan tetapi hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Suryadi pada tahun 2015 menunjukan
dampak negatif media sosial terhadap generasi millenial. Dalam hal ini, Suryadi menyebutkan
kecanduan penggunaan gadget terjadi pada 83% responden. Penelitian lain oleh Soliha menunjukkan
terjadi peningkatan kecemasan sebesar 31,4% yang sejalan dengan ketergantungan penggunaan media
sosial (Panjaitan & Prasetya, 2017). Dalam hal ini maka perlu diteliti lagi mengenai batas durasi
optimum dalam penggunaan media sosial di jam kerja, yaitu yang tidak melebihi batas maksimum dan
tidak kurang dari batas minimum sehingga produktifitas kerja tidak menurun.
Revolusi industri 4.0 telah menciptakan berbagai kemudahan, khususnya dengan penggunaan
media sosial sebagai jejaring. Media sosial merupakan media yang membangun komunikasi dengan
sesama penggunanya. Media jejaring ini digunakan dengan berbagai tujuan meliputi tujuan komunikasi,
perkenalan, bisnis, pencairan informasi penting dan membangun komunikasi dnegan pengguna jejaring
lainnya. Generasi milenial termasuk dalam kelompok usia produktif yang memiliki peranan besar dalam
kemajuan industri. Penggunaan media sosial oleh generasi millenial dapat menimbulkan dampak positif
maupun negatif. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan dalam menggunakan media sosial.
Referensi
Aniyah, N., 2018. Remaja millenial dan media sosial : media sosial sebagai media informasi
pendidikan bagi remaja millenial. JPII, II(2).

Kemenkes, 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KOMINFO, 2016. Kominfo. [Online]


Available at: https://www.kominfo.go.id/content/detail/8566/mengenal-generasi-
millennial/0/sorotan_media
[Diakses 07 May 2018].

Panjaitan, P. & Prasetya, A., 2017. Pengaruh sosial media tehradap produktivitas kerja generasi
milenial. Jurnal administrasi bisnis, 48(1).

Paramita, Cindy, Rizal & Putr, 2011. Analsis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media
Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Dalam Bidang Kuliner. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro: UNDIP.

Supratman, L. P., 2018. Penggunaan media sosial oleh digital native. Jurnal ilmu komunikasi, XV(1),
pp. 47-60.

UNILAK, 2018. Tantangan Besar Perguruan Tinggi di Revolusi Industri 4.0. Riau: UNILAK.

Anda mungkin juga menyukai