Anda di halaman 1dari 26

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI


SESI I : MENGENAL HALUSINASI
DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang bertujuan untuk merubah
perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang bertujuan
untuk merubah perilaku klien untuk berfikir tentang diri dan lingkungannya.
B. Tujuan
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila mengalami halusinasi
C. Masalah Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi.
D. Pengorganisasian TAK Stimulasi Persepsi
1.Terapis
Peran dan fungsi
a. Leader : Made Ferry Sanjaya Putra
Tugas :
1) Menyusun rencana TAK (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
3) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikann umpan balik
4) Sebagai role model
5) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
b. Co leader : I Putu Andi Alfenda
Tugas :
1) Membuka dan menutup jalannya TAK.
2) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.

1
c Fasilitator : Ni Wayan Sri Mertini, Gusti Ayu Nila Sukma, Ni Made
Candradewi, Made Santika Dewi, I Dewa Ayu Paya Sita Prabasari, Ni
Wayan Sri Widyawati, I Putu Andika Sentana Putra
Tugas :
1) Membantu leader dalam memfasilitasi anggota untuk berperan aktif
dan memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4) Duduk di sela-sela pasien
5) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam
bermain
d. Observer : Ni Made Dwi Cahyani Putri
Tugas :
1. Mengobservasi semua respon klien
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku
klien
3. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
4. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
5. Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
6. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
2.Nama klien yang ikut
a. Suartikayasa
b. Cecep
c. Suparma
d. Suardana
e. Karnada
f. Sandi
g. Agus
3.Waktu
Pukul 10.00-10.45 (selama 45 menit)
E. Setting

2
1. Kelompok berada diruang yang tenang
2. Klien duduk membentuk huruf U

Ket: = Pasien
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
F. Alat
1. Sound sistem
2. Pulpen
3. Kertas
4. Bola
G. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
H. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan Perubahan
Sensori Persepsi : Halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi validasi: terapis menanyakan peserta hari ini

3
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main:
a) Masing-masing klien memperkenalkan diri: nama, nama
panggilan
b) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e) Pada saat musik dimainkan pasien dipersilahkan untuk
berjoged sambil mengoper bola, ketika musik mati dan
pasien yang mendapatkan bola dipersilahkan untuk
menjelaskan halusinasinya.
3) Kerja
a) Terapis memperkenalakan diri (nama dan nama panggilan)
terapis meminta klien memperkenalkan nama dan nama
panggilan secara berurutan, dimulai dari klien yang berada
disebelah kiri terapis searah jam.
b) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
masing-masing klien membagi pengalaman tentang
halusinasi yang mereka alami dengan menceritakan :
1. Isi halusinasi
2. Waktu terjadinya
3. Frekuensi halusinasi
4. Perasaan yang timbul saat mengalami halusinasi
c) Meminta klien menceritakan halusinasi yang
dialami pada saat musik berhenti dan mendapatkan bola.
d) Saat seorang klien menceritakan pengalaman
halusinasi, setelah cerita selesai. Terapis mempersilahkan
klien lain untuk bertanya sebanyak-banyaknya 3 pertanyaan.

4
e) Lakukan kegiatan (b) sampai semua pasien
mendapat giliran.
f) Setiap kali klien bisa menceritakan halusinasinya.
Terapis memberikan pujian, apabila klien tidak bisa
menceritakan halusinasinya tetap berikan pujian dan
semangat.
4) Terminasi
a) Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggota
kelompok
b) Rencana tindak lanjut
1. Terapis menganjurkan kepada peserta jika mengalami
halusinasi segera menghubungi perawat atau teman lain
c) Kontrak yang akan datang
1 Terapis membuat kespakatan dengan klien kegiatan TAK
berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi
2 Terapis membuat kesepakatan dengan klien waktu dan
tempat TAK berikutnya,

5
I. Evaluasi dan dokumentasi

No Aspek Yang Nama Peserta TAK


Suartikayasa Cecep Suparma Suardana Karnada Agus Sandi
Dinilai
1 Menyebutkan
isi halusinasi
2 Menyebutkan
waktu
halusinasi
3 Menyebutkan
frekwensi
halusinasi
4 Menyebutkan
perasaan bila
halusinasi
timbul

Petunjuk : Dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0

6
TAK STIMULASI PERSEPSI
SESI II : MENGONTROL HALUSINASI : MENGHARDIK
DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang bertujuan untuk merubah
perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang bertujuan
untuk merubah perilaku klien untuk berfikir tentang diri dan lingkungannya
B. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
2. Klien dapat memahami dinamika halusinasi.
3. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
4. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

C. Masalah Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi.
D. Pengorganisasian TAK Stimulasi Persepsi
1.Terapis
Peran dan fungsi
a. Leader : I Putu Andi Alfenda
Tugas :
1) Menyusun rencana TAKS (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
3) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikann umpan balik
4) Sebagai role model
5) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

7
b. Co leader : Ni Wayan Sri Mertini
Tugas :
1) Membuka dan menutup jalannya TAK
2) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
c Fasilitator : Ni Made Dwi Cahyani Putri, Gusti Ayu Nila Sukma, Made
Santika Dewi, I Dewa Ayu Paya Sita Prabasari, Ni Wayan Sri Widyawati, I
Putu Andika Sentana Putra, Made Ferry Sanjaya Putra.
Tugas :
1) Membantu leader dalam memfasilitsi anggota untuk berperan aktif
dan memotifasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4) Duduk di sela-sela pasien
5) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam
bermain
d. Observer : Ni Made Candradewi
Tugas :
1. Mengobservasi semua respon klien
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku
klien
3. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
4. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
5. Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
6. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
2.Nama klien yang ikut:
a. Suartikayasa
b. Suparma
c. Suardana
d. Karnada
e. Sandi

8
f. Agus
3.Waktu
Pukul 10.00-10.45 (selama 45 menit)
E. Setting
1. Kelompok berada diruang yang tenang
2. Klien duduk membentuk huruf U

Ket: = Pasien
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
F. Alat
1. Sound system
2. Pulpen dan kertas
3. Bola

G. Metoda
1. Diskusi.
2. Tanya Jawab.
3. Simulasi

H. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat.
b. Mempersiapkan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Co Leader :
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam.
b. Evaluasi / validasi :
9
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang telah terjadi.
c. Kontrak.
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.
2) Terapis menjelaskan aturan main:
a) Lama kegiatan : 45 menit
b) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c) Jika akan meninggalkan kelompok, klien harus meminta ijin.

d) Pada saat musik dimainkan pasien dipersilahkan untuk berjoged


sambil mengoper bola, ketika musik mati dan pasien yang
mendapatkan bola dipersilahkan untuk memperagakan ulang cara
mengatasi halusinasi..
3. Kerja
Leader :
a. Terapis meminta masing-masing klien secara berurutan searah dengan
jarum jam menceritakan apa yang dilakukan jika mengalami halusinasi
apakah itu bisa mengatasi halusinasinya.
b. Setiap selesai klien menceritakan pengalamannya, terapis memberikan
pujian dan mengajak peserta lain memberikan tepuk tangan.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi.
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan menghardik
halusinasi pada saat pasien mendapatkan bola dan pada saat musik
berhenti.
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memeperagakan menghardik halusinasi.
4. Terminasi
Co Leader :
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang sudah
dipelajari jika halusinasi muncul.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan cara lain.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK.

10
I. Evaluasi dan dokumentasi
No Aspek yang Dinilai Nama Peserta TAK
Sartikaya Suparma Agus Suardan Karnada Sandi
sa a
1 Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
mengatasi
halusinasi.
2 Menyebutkan
efektivitas cara.
3 Menyebutkan cara
mengatasi
halusinasi dengan
menghardik.
4 Memperagakan
menghardik
halusinasi.

11
Petunjuk:
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0

TAK STIMULASI
PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI III: MENYUSUN JADWAL KEGIATAN
DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang bertujuan untuk merubah
perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang
bertujuatuk merubah perilaku klien untuk berfikir tentang diri dan lingkungannya.
B. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktivitas untuk mencegah
munculnya halusinasi.
2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam.
C. Masalah Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi.
D. Pengorganisasian TAK Stimulasi Persepsi
1.Terapis
Peran dan fungsi
a. Leader : Ni Wayan Sri Mertini
Tugas :

12
1) Menyusun rencana TAKS (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
3) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikann umpan balik
4) Sebagai role model
5) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
b. Co leader : Ni Made Candradewi
Tugas :
1) Membuka dan menutup jalannya TAK
2) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
c Fasilitator : Ni Made Dwi Cahyani Putri, Gusti Ayu Nila Sukma, Made
Santika Dewi, Ni Wayan Sri Widyawati, I Putu Andika Sentana Putra, Made
Ferry Sanjaya Putra, I Putu Andi Alfenda.
Tugas :
1) Membantu leader dalam memfasilitsi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4) Duduk di sela-sela pasien
5) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam
bermain
d. Observer : I Dewa Ayu Paya Sita Prabasani
Tugas :
1. Mengobservasi semua respon klien
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku
klien
3. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
4. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
5. Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
6. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
2.Nama klien yang ikut:

13
a. Sartikayasa
b. Suparma
c. Agus
d. Suardana
e. Karnada
f. Sandi
3.Waktu
Pukul 10.00-11.00 (selama 60 menit)

E. Setting
a. Kelompok berada diruang yang tenang
b. Klien duduk membentuk huruf U

Ket: = Pasien
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
F. Alat
1. Kertas HVS sejumlah peserta.
2. Pulpen
3. Spidol
4. Papan tulis
G. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
H. Langkah-langkah Kegiatan

14
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
Co Leader:
a. Salam Terapeutik: Terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi:
1) Terapis menanyakan keadaan klien hari ini
2) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan permainan
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
c) Waktu TAK adalah 60 menit
3. Kerja
Leader:
a. Terapis menjelaskan langkah-langkah kegiatan
b. Terapis membagikan kertas satu lembar dan masing-masing sebuah
pensil untuk masing-masing klien
c. Terapis menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur dalam
mencegah terjadinya halusinasi
d. Terapis memberi contoh cara menyusun jadwal dengan
menggambarkan di papan tulis
e. Terapis meminta masing-masing klien menyusun jadwal aktivitas
dari bangun pagi sampai dengan tidur malam.
f. Terapis membimbing masing-masing klien sampai berhasil
menyusun jadwal
g. Terapis memberikan pujian kepada masing-masing klien setelah
berhasil menyusun jadwal
4. Terminasi
Co leader:
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaaan klien setelah bisa menyusun
jadwal
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut: Terapis menganjurkan klien melaksanakan jadwal
aktivitas tersebut

15
c. Kontrak yang akan datang:
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK
berikutnya
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan TAK

I. Evaluasi dan Vokumentasi

No Aspek yang Nama Peserta TAK


dinilai Sartikayasa Agus Karnada Suardana Suparma Sandi
1 Menyebutkan
pentingnya
aktivitas
dalam
halusinasi
2 Membuat
jadwal
kegiatan
harian

Petunjuk dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0

TAK STIMULASI
PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI IV: CARA MINUM OBAT YANG BENAR
DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI

A. Pengertian

16
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang bertujuan untuk merubah
perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang bertujuan
untuk merubah perilaku klien untuk berfikir tentang diri dan lingkungannya
B. Tujuan
1. Klien dapat mengetahui jenis- jenis obat yang harus diminum
2. Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur
3. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat
4. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat
5. Klien mengetahui akibat jika putus obat
C. Masalah Keperawatan

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi.


D. Pengorganisasian TAK Stimulasi Persepsi

1.Terapis
Peran dan fungsi
a. Leader : Ni Made Candradewi
Tugas :
1) Menyusun rencana TAKS (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
3) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikann umpan balik
4) Sebagai role model
5) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

17
b. Co leader : I Dewa Ayu Paya Sita Prabasani
Tugas :
1) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
2) Menghidupkan alat musik
c Fasilitator : Ni Wayan Sri Mertini, Gusti Ayu Nila Sukma, I Putu Andi
Alfenda, Made Santika Dewi, Made Ferry Sanjaya Putra, I Putu Andika
Sentana Putra, Ni Made Dwi Cahyani Putri.
Tugas :
1) Membantu leader dalam memfasilitsi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4) Duduk di sela-sela pasien
5) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam
bermain
d. Observer : Ni Wayan Sri Widya Wati
Tugas :
1. Mengobservasi semua respon klien
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku
klien
3. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
4. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
5. Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
6. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
2.Nama klien yang ikut
3.Waktu
Pukul 10.00-10.45 (selama 45 menit)

E. Setting

18
a. Kelompok berada diruang yang tenang
b. Klien duduk membentuk huruf U

Ket: = Pasien
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
F. Alat
1. Contoh obat – obatan
2. Pulpen
3. Kertas
G. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
H. Langkah – langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapan alat dan tempat
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam kepadaklien
b. Evaluasi/ validasi:
1) Terapis menanyakan klien hari ini
2) Terapis menanyakan apakah jadwal aktivitas telah dikerjakan (TL TAK
sebelumnya)
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK:
- Klien mengikuti dari awal sampai akhir
- Jika klien akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada terapis
- Lama waktu TAK 45 menit
3. Kerja
a. Terapis membagikan contoh obat,sesuai obat yang diberikan kepada mesing –
masing klien.

19
b. Terapis menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur, sesuai anjuran.
c. Terapis meminta klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat, secara
bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri
terapis.
d. Terapis menjelaskan akibat jika tidak minum obat secara teratur
e. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum
obat secara teratur
f. Terapis menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar
klien, benar waktu,benar cara, benar dosis.
g. Terapis menjelaskan efek terapi dan efek samping masing – masing obat sesuai
contoh obat yang ada pada klien.
h. Terapis meminta klien menyebutkan jenis obat,dosis masing – masing obat, cara
menggunakan , waktu menggunakan, dan efek obat sesuai dengan contoh obat
yang ada di tangan klien masing – masing. Secara berurutan searah jarum jam ,
dimulai dari sebelah kiri terapis.
i. Terapis memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali klien
menyebutkan dengan benar.

20
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk meminum obat secara teratur
2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat
menghubungi perawat yang saat itu bertugas.
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK
I. Evaluasi dan Dokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan pentingnya
minum obat secara teratur

2 Menyebutkan akibat jika


tidak minum obat secara
teratur

3 Menyebutkan jenis obat

4 Menyebutkan dosis obat

5 Menyebutkan waktu
minum obat

6 Menyebutkan cara minum


obat yang tepat

7 Menyebutkan efek terapi


obat

8 Menyebutkan efek samping


obat

Petunjuk : dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0

TAK STIMULASI
PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI V: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

21
DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang bertujuan untuk merubah
perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang bertujuan
untuk merubah perilaku klien untuk berfikir tentang diri dan lingkungannya
B. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
2. Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami
halusinasi
C. Masalah Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi.
D. Pengorganisasian TAK Stimulasi Persepsi
1.Terapis
Peran dan fungsi
a. Leader : I Dewa Ayu Paya Sita Prabasani
Tugas :
1) Menyusun rencana TAKS (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
3) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikann umpan balik
4) Sebagai role model
5) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

b. Co leader : Ni Wayan Sri Widya Wati


Tugas :
1) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
2) Menghidupkan alat musik

22
c Fasilitator : Ni Wayan Sri Mertini, Gusti Ayu Nila Sukma, Ni Made
Candradewi, Made Ferry Sanjaya Putra, I Putu Andi Alfenda, I Putu Andika
Sentana Putra, Ni Made Dwi Cahyani Putri.
Tugas :
1) Membantu leader dalam memfasilitsi anggota untuk berperan aktif
dan memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4) Duduk di sela-sela pasien
5) Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam
bermain
d. Observer : Made Santika Dewi
Tugas :
1. Mengobservasi semua respon klien
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku
klien
3. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
4. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
5. Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
6. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
2.Nama klien yang ikut
3.Waktu
Pukul 10.00-10.45 (selama 45 menit)

E. Setting
a. Kelompok berada diruang yang tenang
b. Klien duduk membentuk huruf U

23
Ket: = Pasien
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
F. Alat
1. Spidol
2. Papan tulis

24
G. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
H. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam: Terapis mengucapkan salam kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1. Terapis menanyakan kabar klien hari ini
2. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menerapkan 3 cara lainnya (manghardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan terarah, dan minum obat secara teratur)
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan TAK
2. Terapis menjelaskan waktu kegiatan adalah 60 menit
3. Terapis menjelaskan aturan main:
- Klien mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan
- Bila klien ingin ke luar dari kelompok, harus meminta izin pada
terapis
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya berbincang-bincang dengan orang lain
untuk mengatasi halusinasi.
b. Terapis meminta kepada klien situasi yang sering dialami sehingga
mengalami halusinasi. Klien secara bergantian bercerita, dimulain dari
sebelah kiri terapis searah jarum jam sampai semua klien mendapatkan
giliran.
c. Terapis memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-
tanda halusinasi muncul.

25
d. Klien diminta memperagakan hal yang samam secara bergantian, dimulai
dari klien yang duduk di sebelah kiri terapis, searah jarum jam, sampai
semua mendapat giliran.
e. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai memperagakan.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap-cakap dengan
orang lain bila mulai mengalami halusinasi
2. Mendorong klien untuk memulai bercakap-cakap bila ada klien lain
yang mulai mengalami halusinasi
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2. Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya
I. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama Peserta TAK
No Aspek yang Dinilai

Menyebutkan pentingnya
1 bercakap-cakap ketika halusinasi
muncul

Menyebutkan cara bercakap-


2
cakap

Memperagakan saat mulai


3
percakapan

Petunjuk : Dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0

26

Anda mungkin juga menyukai