PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peritonitis dapat mengenai semua umur dan terjadi pada pria dan wanita.
Penyebab peritonitis sekunder yang bersifat akut tersering pada anak-anak adalah
distress syndrome, dan sepsis yang dapat menyebabkan syok dan kegagalan
dunia adalah 5,9 juta kasus. Di Republik Demokrasi Kongo, antara 1 Oktober
dan 10 Desember 2004, telah terjadi 615 kasus peritonitis berat (dengan atau
tanpa perforasi), termasuk 134 kematian (tingkat fatalitas kasus, 21,8%), yang
tersering peritonitis adalah perforasi dan 27% terjadi pasca operasi. Terdapat 897
pasien peritonitis dari 11.000 pasien yang ada. Angka kejadian peritonitis di
Inggris selama tahun 2002-2003 sebesar 0,0036% (4562 orang) (Wittman, 2005).
Hasil survey pada tahun 2008 angka kejadian peritonitis di sebagian besar
wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Di Indonesia, jumlah pasien yang
Indonesia atau sekitar 179.000 orang (Depkes RI, 2008). Sumatera Barat adalah
salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki data pasien peritonitis yang cukup
tinggi. Berdasarkan hasil data pencatatan dan pelaporan medical record di
seluruh rumah sakit se-Sumatera Barat, tercatat sebanyak 103 orang menderita
peritonitis pada tahun 2012, 98 orang pada tahun 2013, dan sebanyak 105 orang
(http://dokterpost.com/algoritma-tatalaksana-peritonitis-pada-pasien-dewasa/).
dukungan pada saat dilakukannya pemeriksaan fisik baik secara psikis atau yang
lainnya untuk meneliti beberapa kemungkinan terjadi suatu kejadian yang tidak
Keperawatan Peritonitis.
B. TUJUAN PENGKAJIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Daldiyono, Syam AF. Nyeri abdomen akut. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi
dalam. Edisi ke-5 Jilid ke-1. Jakarta: Interna Publishing; 2010. hlm. 474-6.
Gearhart SL, Silen W. Acute appendisitis and peritonitis. Dalam: Fauci A, Braunwald
Ridad MA. Infeksi. Dalam: R. Sjamsuhidajat, editor (penyunting). Buku ajar ilmu
Samuel JC, Qureshi JS, Mulima G, Shores CG, Cairns BA, Charles AG. An
Wittman DH. Intra abdominal infections. New York: Marcel Dekker INC; 1991.