Anda di halaman 1dari 166

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif


Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh :
Imas Susanti
A01301771

SEKOLAH TIINGI ILMU KESEHATAN MUHAMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif


Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh :
Imas Susanti
A01301771

SEKOLAH TIINGI ILMU KESEHATAN MUHAMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016

i
LENIBAR PENGESAHAN PEbllBIBING

Laporan Hasil Ujian Komprehensif telah Diterima dan Disetujui oleh


Peembimbing Karya Tulis Ilmiah Diploma DIII Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong pada :

HarilTanggal : Sabfu , 7 o \utn 'N tb

Tempat : STIKes Muhammadiyah Gombong

Pembirnbing

(Ernawati, S.Ke Ns, M.Kep)



ASUHAN ldPERAWATAN KELUARGA W S DENGAN GANGGUAN
PEELENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS Dl DESA SE市 10NDO
KECANlATAN GOⅣ IBONG

yang dipersiapkan dan disusun oleh


lmas Susanti
A01301771

Telah diper-tahankan di depan Dervan Perrguji


Pada tanggai 04 Agustus 2016

Susunan Dewan Penguji

1. Sarwono SKM

2. Ilrnau,ati, S.Kep, Ns. M.Kep

Mengetahui.
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadivah Gombong

F禰卜
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016
Imas Susanti1, Ernawati2, S.Kep, Ns, M.Kep.

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG

Latar belakang Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu. Banyak ibu
postpartum yang merasa tidak berhasrat untuk melakukan senggama pasca persalinan,
karena takut terhadap rasa nyeri yang mungkin ditimbulkannya.

Tujuan umum Memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan masalah


gangguan pemenuhan kesehatan seksualitas pada keluarga dengan kurangnya
pengetahuan.

Asuhan Keperawatan: Asuhan keperawatan pada keluarga Tn.S dilakukan selama 3 hari
mulai tanggal 30 mei-1 Juni di Desa Semondo, Gombong. Saat dikaji didapatkan keluhan
utama yaitu Ny.T mengatakan tidak mengetahui tentang perawatan ibu postpartum dan
perawatan bayi baru lahir, klien tidak melakukan tindakan khusus dalam perawatan
selama nifas dan pada bayi baru lahir. Sehingga muncul masalah keperawatan
ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan. Intervensi dan implementasi yang sudah
dilakukan untuk mengatasi ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan yaitu Post
Partal Care. Tindakan yang sudah dilakukan memonitor tanda-tanda vital, mengajarkan
senam nifas, dan memberikan pendidikan kesehatan perawatan ibu nifas dan perawatan
bayi baru lahir. Evaluasi dari tindakan yaitu didapatkan hasil TTV Ny.T,
TD:110/90MmHg, RR:22x/menit, N: 92x/menit, S:37oC, klien mengatakan terimakasih
telah diberikan informasi.

Analisa tindakan Tindakan inovasi yang dilakukan kepada keluarga yaitu dengan
penyuluhan kesehatan menggunakan booklet. Berdasarkan beberapa penelitian
menyatakan booklet merupakan media yang paling efektif untuk pendidikan kesehatan.

Kata kunci : Asuhan keperawatan, efektifitas booklet, kebutuhan seksual

1 : Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah


Gombong
2 : Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

iv
Nursing Diploma Study Program DIII
College Of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, August 2016
Imas Susanti1, Ernawati2, S.Kep, Ns, M.Kep.

ABSTRACT

FAMILY NURSING CARE TN.S WITH IMPAIRED FULFILLMENT OF


SEXUALITY IN RURAL DISTRIC SEMONDO GOMBONG

Background Puerperal period is a vulnerable time for the mother. Sexual health is a state
of physical, emotional, mental and social related to sexuality, not merely the absence of
disease, dysfunction or infirmity. Health education is an attempt to convey health
messages to the public, so that people know and accept the knowledge of better health .

Purpose Provides an overview of nursing care with health problems fulfilling sexuality
disorder in families with a lack of knowledge

Nursing care Nursing care at the family Tn.S held for 3 days from May 30 - June 1 in the
Village Semondo, Deal. When examined obtained main complaint Ny.T say not knowing
about the treatment of postpartum maternal and newborn care, the client does not perform
specific actions in the treatment for postpartum and newborn. It emerges nursing
problems ineffectiveness of the pregnancy - childbirth. Intervention and implementation
has been done to address the ineffectiveness of the pregnancy - childbirth ie post Partal
Care. The action taken to monitor vital signs , teaches gymnastics parturition , and
provide health education postpartum maternal care and newborn care . Evaluation of
action that results obtained Ny.T TTV , BP: 110 / 90mmHg , RR : 22x / min , N : 92x /
minute , S : 37 ° C , the client says thank you has been given information.

Analysis of the action Innovations are made to family health education is by using the
medium of comics a story that is presented in the form of images

Keywords : Nursing care, media comics, post partum.

1: University Student Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science Institute


Of Gombong
2 : Lecturer Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science Institute Of
Gombong

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, dan karunia sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada
keluarga Tn.S dengan gangguan pemenuhan kebutuhan seksualitas Di desa
Semondo Kecamatan Gombong”.

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapat gelar pendidikan ahli madya Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya
karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Paiman dan Ibu Unah selaku kedua orang tua yang selalu
menyemangati dan mengajariku tentang sebuah arti tanggung jawab dan
perjuangan meraih cita-cita.
2. Bapak M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Sawiji, S.Kep, Ns., M.Sc selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Muhammadiyah Gombong.
4. Ernawati, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Pembimbing Akademik Program Studi
DIII Keperawatan Muhammadiyah Gombong yang memberikan saran, arahan
dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Petugas PuskesmasGombong 2, Desa Semondo.
6. Bapak Turmudi dan Ibu Fatimah yang selalu memberi dukungan dan
semangat.
7. Sugeng sodiono yang selalu mengajarkan arti kesabaran dan selalu
memotivasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
8. Teman Ike Puji Astuti, Lenny Oktaviani Puji Rahayu, Novidon laela yang
selalu senantiasa memberikan dukungan dan selalu berjuang bersama.

vi
9. Teman-teman Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong yang saya
sayangi, yang telah berjuang bersama-sama, memberikan dukungan, semangat
dan membantu dalam penusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis
berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.

Gombong, Agustus 2016

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 4
C. Manfaat ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 6
A. Teori Seksualitas ......................................................................... 6
B. Teori Nifas .................................................................................. 8
C. Teori Pendidikan Kesehatan ....................................................... 15
BAB III RESUME KEPERAWATAN ................................................... 21
A. Pengkajian ................................................................................... 21
B. Analisa data ................................................................................. 23
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ............................................. 25
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................... 30
A. Asuhan Keperawatan ................................................................. 30
B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan...................................... 37
BAB V PENUTUP .................................................................................. 40
A. Kesimpulan ................................................................................. 40
B. Saran ............................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 43
LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masa nifas (post partum) merupakan masa yang sangat rawan dan
masalah yang sangat serius bagi ibu. Kelahiran merupakan suatu peristiwa
yang meningkatkan stress pada sebagian besar perempuan dan dapat
meningkatkan kejadian disfungsi seksual pada perempuan tersebut.
Banyak ibu postpartum yang merasa tidak berhasrat untuk melakukan
senggama pasca persalinan, karena takut terhadap rasa nyeri yang mungkin
ditimbulkannya. Kebutuhan di masa nifas meliputi perawatan kebersihan
diri, gizi, ambulasi dini, eliminasi, istirahat, seksual, latihan senam nifas,
laktasi dan keluarga berencana (Retna & Wulandari, 2009).
Menurut WHO tahun (2014) menunjukkan bahwa di Indonesia
angka kejadian Postpartum Female Dysfunction pada 3 bulan pertama
pasca melahirkan sebanyak 70,6% menurun menjadi 55,6% pada 4 sampai
6 bulan dan berkurang menjadi 34,2% pada 6 bulan keatas pasca
melahirkan.
Masalah kesehatan post partum menimbulkan dampak yang luas di
berbagai aspek. Indikator yang di gunakan untuk mengukur status
kesehatan ibu nifas pada suatu wilayah, yaitu dengan melihat angka
kematian ibu (AKI). World Health Organization (WHO) tahun 2014,
memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya hanya karena
komplikasi kehamilan dan proses persalinan. Di negara berkembang, 99%
dari kematian ibu sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat
meningkatnya komplikasi selama kehamilan, proses persalinan dan setelah
persalinan (masa nifas).

1
2

Menurut laporan WHO (2014) AKI di Indonesia yaitu 289.000


jiwa. Penyebab kematian ibu di Indonesia meliputi penyebab obstetri
langsung yaitu perdarahan (28%), preeklamsi/eklamsi (24%), infeksi
(11%), sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri (5%)
dan lain-lain (11%). Diperkirakan 60% kematian ibu terjadi setelah
kehamilan dan 50% kematian selama masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama.
AKI di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 berdasarkan laporan
dari Kabupaten atau Kota sebesar 117,02/100.000 kelahiran hidup. Angka
tersebut telah memenuhi target dalam indikator indonesia sehat 2010
sebesar 150/100.000 kelahiran hidup. Kejadian AKI yang paling banyak
terjadi adalah pada waktu masa nifas sebesar 49,12%, waku bersalin
26,99%, waktu hamil sebesar 23,89%. Kematian ibu di sebabkan eklamsi
(28,76%), perdarahan (22,42%), infeksi (3,54%), dan lain-lain (45,28%).
Masalah-masalah post partum yang sering muncul yaitu anemia
karena perdarahan, perdarahan hebat, rambut rontok di sebabkan adanya
penurunan hormon secara drastis, payudara bengkak karena proses
menyusui, emosi yang tidak sabil (baby blues) di sebabkan karena
perubahan hormon, infeksi vagina, perut mulas karena masih adanya
kontraksi perut, susah buang air kecil karena terjadi penyempitan pada
saluran kencing akibat ditekan oleh kepala bayi saat proses kelahiran,
wasir atau ambien di sebabkan karena salah mengejan saat proses
persalinan, sembelit atau konstipasi karena adanya perubahan kadar
hormon dan kurangnya gerakan tubuh sehingga fungsi usus menurun,
ketidakmampuan menyusui dan nutrisi. Budaya dan mitos juga menjadi
penyebab bagi kesehatan ibu di masa nifas.
Upaya pemerintah dilakukan dengan kunjungan nifas, di harapkan
dari kunjungan ini terdeteksi problema kesehatan yang di alami oleh ibu
selama nifas. Pada tahun 1990 pemerintah sudah melakukan upaya untuk
menurunkan AKI dengan cara pendekatan safe motherhood, yaitu dengan
cara memastikan keluarga berencana mempunyai akses informasi,
3

mendapatkan pelayanan untuk kehamilan, pelayanan antenatal dan


pelayanan obstetrik neonatal esensial untuk menjamin tersedianya
pelayanan esensial pada kehamilan resiko tinggi dengan gawat obsetrik
dan pelayanan emergency untuk gawat darurat obstetrik serta komplikasi
persalinan pada setiap ibu yang membutuhkan (Sarwono, 2009). Untuk
menyempurnakan srategi tersebut pemerintah juga menggalakkan making
pregnancy safer dengan 3 pesan kuncinya yaitu setiap persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetrik dan neonatal
mendapat penanganan adekuat dan setiap perempuan subur mempunyai
akses informasi (Prawirohardjo, 2009). Tahun 2012 Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SKDKI) kembali mencaat kenaikan AKI yang
signifikan, oleh karena itu pada tahun 2012 pemerintah menciptakan
sebuah program untuk menurunkan AKI sebesar 25%. Pada tahun 2012
pemerintah mengupayakan meningkatkan pengetahuan ibu nifas melalui
kunjungan, pemeriksaan kesehatan dan pemberian informasi kesehatan.
Program tersebut di mulai dari pelayanan dari saat ibu hamil sampai
pelayanan keluarga berencana (Profil kesehatan, 2014).
Berdasarkan penelitian Presti (2011), menyatakan bahwa ada
perubahan sikap dan perilaku keluarga yang positif tentang pencegahan
penyakit menular TB paru terhadap pemberian informasi melalui
pendidikan kesehatan kepada keluarga.
Berdasarkan penelitian Theresia (2006), tentang pengaruh
pendidikan kesehatan perawatan ibu nifas terhadap kemampuan merawat
diri dan kepuasan ibu post partum di RS Panti Rapih Yogyakara, bahwa
pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan ibu dalam merawat diri.
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn.S didapatkan data
di Desa Semondo Rt 02, Rw 04 Gombong, bahwa istri Tn.S yaitu Ny.T
adalah sebagai ibu nifas. Dalam pengkajian yang di lakukan pada tanggal
31 mei 2016 di dapatkan hasil keadaan Ny.T dalam keadaan sehat begitu
juga dengan bayinya, dan ini adalah kelahiran dengan jarak jauh dengan
4

anak sebelumnya yaitu ± 9 tahun. Saat di kaji tentang pengetahuan tentang


perawatan ibu nifas dan perawatan bayi baru lahir Ny.T tidak dapat
menjelaskan secara detail dan hanya bisa menyebutkan perawatan ibu
nifas seperti makan sayur-sayuran saja dan Ny.T tidak bisa menyebutkan
dan menjelaskan bagaimana bahaya-bahaya nifas dan perawatan bayi baru
lahir seperti memandikan bayinya. Saat ditanya tentang perawatan apa saja
yang sudah di lakukan dalam perawatan ibu nifas Ny.T mengatakan tidak
melakukan perawatan apa-apa termasuk perawatan payudara. Bahkan
Ny.T mengatakan sudah memberikan susu formula kepada anaknya ketika
2 hari setelah melahirkan karena ASI belum keluar dan saat ini bayi Ny.T
kembung. Sampai 16 hari setelah melahirkan Ny.T juga belum KB dan
mengatakan belum ingin KB. Sehingga muncul masalah Ketidakefekifan
Proses Kehamilan-Melahirkan dan dapat di selesaikan dengan cara
Pendidikan Kesehatan di level paling rendah yaitu Keluarga.
Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengangkat
masalah “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S Dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas Di Desa Semondo Kecamatan
Gombong”.

B. Tujuan
a. Tujuan umum
Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan pada keluarga Tn.S
khususnya Ny.T di Desa Semondo Rt 02 Rw 04, Gombong.
b. Tujuan khusus
1) Mampu memaparkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh
mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong di Desa Semondo Rt
02 Rw 04, Gombong.
2) Mampu memaparkan keperawatan keluarga yang dilakukan
mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong di Desa Semondo Rt
02 Rw 04, Gombong.
5

3) Mampu memaparkan tentang implementasi keperawatan keluarga


yang dilakukan oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong
di Desa Semondo Rt 02 Rw 04, Gombong.
4) Mampu memaparkan tentang evaluasi keperawatan keluarga yang
dilakukan mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong di Desa
Semondo Rt 02 Rw 04, Gombong.
5) Mampu memaparkan inovasi keperawatan keluarga yang dilakukan
oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong di Desa
Semondo Rt 02 Rw 04, Gombong.

C. Manfaat penelitian
1. Manfaat keilmuan
Hasil dari penulisan di harapkan bermanfaat untuk meningkatkan
pengetahuan tentang gangguan pemenuhan kebutuhan seksual
khususnya ibu post partum.
2. Manfaat bagi keluarga
Meningkatkan pengetahuan dan motivasi keluarga dalam proses
perawatan asuhan keperawatan keluarga.
3. Manfaat bagi puskesmas
a. Memberikan konstribusi terhadap pengembangan profesionalisme
perawat dalam asuhan keperawatan keluarga sebagai bentuk
aplikasi program perkesmas.
b. Sebagai data awal dalam pelayanan pemenuhan kebutuhan
kesehatan di masyarakat dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Abdool,Z, Thakar, R., Sultan, A.H. 2009. Postpartum Female Sexual Function: A
Review. European Journal of Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biology; 2009.04.014.
Agustin, Maria et al. (2014). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Media Booklet
Dibandingkan Dengan Audiovisual Terhadap Pengetahuan Orang Tua
entang Karies Gigi Pada Anak Usia 5-9 ahun Di Desa Makam Haji.
Aisyaroh, N. (2012). Efektifitas kunjungan nifas terhadap pengurangan
ketidaknyamanan fisik yang terjadi pada ibu selama masa nifas. Majalah
Ilmiah Sultan Agung, 50(127), 67-81.
Akhenan, N. F., & Puspitasari, N. (2011). Determinan Pada Ibu Nifas Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Post-Natal Care (Studi Di Puskesmas
Lespadangan Kabupaten Mojokerto Tahun 2011). Jurnal Biometrika dan
Kependudukan, 1.
Apriani, Arista dan Mei Lina Fitri Kumalasari, 2014. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Deteksi Dini Kanker Payudara Pada WUS Di Surakarta Jawa Tengah.
Ariyanti, M. 2012. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Dengan Model
Pembelajaran TPS Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi
Pokok Sistem Pernafasan. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lampung.
Bahiyatun. (2009). Buku ajarasuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC
Chandra, D. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang HIV-AIDS dengan
media buku komik terhdap tingkat pengetahuan, sikap dan daya terima
siswa dalam pencegahan HIV-AIDS di SMA Surakarta. [Skripsi Ilmiah].
Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Chasanah, S. U. (2016). Mdgs 2015 peran petugas kesehatan masyarakat dalam
upaya penurunan angka kematian ibu pasca MDGs 2015. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 9(1).
Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Prov) Jawa Tengah. 2013. Buku Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang: Dinkes Prov
Jateng.
Effendy, Nasrul. 2009. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.
Jakarta: EGC

43
44

Farudin, Ahmad. 2011. Perbedaan Efek Konseling Gizi Dengan Media Leaflet
dan Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan, Asupan Energi Dan Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rsud Dr. Moewardi
Surakarta. Tesis Universias Sebelas Maret Surakarta.
Handayani S. 2010. Perbandingaan Efektifitas Pemberian Informasi Melalui Buku
Cerita Bergambar (Komik) Versi BKKBN dengan Media Leaflet.
GASTER. Vol. 7. No. 1. Februari 2010.
Huliana, M 2006. Perawatan Ibu Melahirkan. Jakarta : Puspa Sari.

Herdman, T.Heater. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi


2012-2014. Jakarta:EGC

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2010. Pedoman


Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (pws-kia).
Jakarta: Direktorat Bina Keseatan Ibu (Dirjen Binkesmas Dirbinkesi).
Machfoedz, Irkham. (2008). Statistik deskriptif bidang kesehatan, keperawatan
dan kebidanan (biostatistik). Yogyakarta: Fitrimaya.
Mintarsih P, Wiwin. 2007. Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Dan
Poster Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang
Kesehatan Reproduksi Di Kabupaten Tasikmalaya Tesis Universitas
Gadjah Mada.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoadmojo S. 2010a. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam,2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

P. Ghazali, "Pengembangan bukletsebagai media pendidikan kesehatanreproduksi


pada remaja tuna netra,"Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas IslamIndonesia Yogyakarta., 2008..

Potter, P.A & Perry, A.G. (2006). Fundamental of nursing: Fundamental of the
Childbearing and Childbearing family. Phailadelphia. Lippincott
45

Rahajeng. Efek Latihan Kegel pada Kekuatan Otot Dasar Panggul Ibu Pasca
Persalinan. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2010. 26 (2);120-123.
Retna ambarwati.eny. 2008. Faktor - faktor yang mempengaruhi kecemasan pada
ibu primigravida di rumah bersalin amanda,patukan, gamping. Di akses
pada anggal 05 Agustus 2016 pada pukul 13.00
Rustam, 2007. Pendidikan Kesehatan Masa Nifas.http://Rustam.PenkesNifas.Com
Avvailable online: 22 Juni 2016. Diakses tanggal 21 Juni 2016 pukul
!7.15

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Praanda Media Group.

Sayasneh, A. Pandeva, I. 2010.Postpartum Sexual Dysfunction: ALiterature


Review of Risk Factor andRole of Mode of Delivery. BritishJournal of
Medical Practitioners;Vol3(2). Diakses pada tanggal 20 juni 2016 pukul
15.35

SDKI. 2012. Laporan Pendahuluan SDKI 2012.pdf. Accessed 21 juni 2016.


Srimyati, 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Terhadap
Pengetahuan Dan Gejala Kecemasan Wanita Premenopause. Jurnal
Universitas Gadjah Mada.
Suherni, dkk. 2008. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: IDAL.

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya


Suprabowo, E. (2006). Praktik Budaya dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas
pada Suku Dayak Sanggau, Tahun 2006. Kesmas: Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional, 1(3), 112-121.
Suryondari, C. G., & Nurmala, E. Y. I. (2016). Efektifitas Kegel Exercise Untuk
Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya
Peningkatan Kualita Keluarga. Kendedes Midwifery Journal, 1(1), 25-32.
(dapus kesehatan seksual)
WHO technical consultation on postpartum and postnatal care. Geneva: WHO
press; 2014. hlm. 23-37. Diakses 15 Juli 2016 pukul 15.23
Yulianti, Indah. 2013. Booklet Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue Di Desa Plumbungan
Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen. Jurnal Keperawatan
Vol.2(2).
Zulaekha, Siti. 2012. Pendidikan Gizi Dengan Media Booklet Terhadap
Pengetahuan Gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat 7(2)(2012)127-133
diakses pada tanggal 05 agustus 2016 pukul 11.00
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN POST PARTUM

Disusun Oleh:

Imas Susanti
A01301771

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan Proses Kehamilan – Melahirkan


Topik : Perawatan Post Partum
Sub Topik : Nutrisi ibu post partum, Tanda dan bahaya ibu post
partum, penatalaksanaan ibu post partum, keluarga
berencana (KB)
Sasaran : Ny.T
Hari/Tgl : Selasa, 31 Mei 2016
Waktu : 30 menit (Pukul 12.30-13.00)
Tempat : Di Rumah Ny.T

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
Ibu dapat mengetahui lebih luas tentang perawatan ibu post partum tentang
tanda bahaya post partum dan penatalaksanaannya.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Ny.T mampu mengerti tentang perawatan post partum, nutrisi ibu post
partum, tanda bahaya ibu post partum, penatalaksanaan ibu post partum
2. Ny.T mampu mengerti tentang KB dan ampu membuat keputusan untu
segera menggunakan KB
3. Ny.T mampu menyebutkan kembali tentang perawatan ibu post partum dan
mampu melakukan senam nifas
C. Pokok Materi
1. Memberikan pengetahuan tentang perawatan ibu post partum, menjelaskan
nutrisi ibu post partum, tanda bahaya dan penatalaksanaannya pada ibu post
partum.
2. Menjelaskan tentang KB dan menganjurkan untuk KB
3. Mendorong pasien untuk melakukan senam nifas
D. Kegiatan
1. Metode : diskusi dan tanya jawab
2. Media : leaflet dan lembar balik
3. Strategi pelaksanaan :

No Kegiatan Waktu Evaluasi


1 Pembukaan : 3 menit Keluarga menjawab salam,
-1 Memberi salam mendengarkan, dan
-. Menjelaskan tujuan memperhatikan.
- Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan kepada
keluarga Tn.S
2 Membuat kontrak waktu dan aturan 5 menit Keluarga menyetujui kontrak
untuk
. disepakati bersama. waktu dan aturan yang
ditetapkan bersama.
3 Pelaksanaan : 15 menit Keluarga menyimak dan
-. Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan dengan
secara berurutan dan teratur. seksama.
- Materi :
 Nutrisi ibu post partum
 Tanda bahaya ibu post partum
dan penatalaksanaannya.
 KB
4 Evaluasi : 5 menit Bertanya dan menjawab
-. Meminta ibu untuk menjelas kan pertanyaan.
kembali:
 Pengertian ibu post partum
 Tentang nutrisi ibu post partum
 Tentang tanda bahaya post
partum dan penatalaksanaannya
 Pengertian KB dan macam-
macam KB
5 Penutup : 2 menit Menjawab salam
Mengucapkan
. terimakasih dan
mengucapkan salam.
E. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum dilakukan pendidikan
kesehatan
b. Media sudah siap 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
c. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien sudah disampaikan 2 hari
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
d. SAP sudah siap 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Media dapat digunakan dengan baik
b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
c. Respon keluarga terhadap materi
d. Keluarga dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga khusunya Ny.T mampu menjelaskan dan memahami tentang
perawatan bayi baru lahir sperti pentingnya imunisasi, ASI eksklusif,
pijat bayi, menjaga kebersihan bayi dan penanganan kejang demam
pada bayi.
b. Keluarga Tn.S khususnya Ny.T mengetahui dan memahami Cara
merawat bayi baru lahir.
c. Keluarga Tn.S khususnya Ny.T memahami dan mengetahui Hal-hal
yang diperhatikan dan dilarang selama perawatan
d. Keluarga Tn.K khususnya Ny.I mengetahui bagaimana penanganan
kejang demam pada bayi
e. Keluarga Tn.K khususnya Ny.I mengetahui Upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya kejang demam pada bayi
PERAWATAN POST PARTUM

1. Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8
minggu. Pada masa nifas ibu harus diberikan asuhan agar mencegas
terjadinya masalah di masa nifas. Masa nifas paling maksimum adalah 40
hari.
Nifas dibagi dalam tiga periode yaitu :
a. Puerperium dini yaitu kepulihan di mana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan;
b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia
yang lamanya 6-8 minggu;
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,
bulanan atau tahunan (Harnawatiaj,2008 )

2. Nutrisi Ibu Post Partum


Nutrisi ibu post partum yaitu nutrisi yang seharusnya dikonsumsi ibu
pasca melahirkan prinsipnya yaitu tinggi kalori dan protein. Nutrisi di
butuhkan oleh ibu post partum sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur tubuh supaya pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusui
dapat tumbuh dengan sehat dan memperlancar produksi ASI serta dapat
mempertahankan kesehatan ibu sendiri.
Ibu post partum memerlukan makanan yang mengandung tinggi
protein, sayuran daun hijau dan buah-buahan setiap hari.
Menu Makanan yang seimbang
a. Makanan ibu post partum adalah makanan yang mengandung gizi
seimbang.Sumber Karbohidrat : Nasi , Ketela, Jagung, Roti , Kentang
b. Fungsi sebagai penambahan tenaga.Makanan yang mengandung lemak
: Mentega, Keju
c. Fungsinya sebagai sumber energi. Makanan yang mengandung protein :
1) Protein Hewani :Hati, Telur, Susu, Ikan, Daging, Udang.
2) Protein Nabati :Tempe,Tahu, Kedelai, Kacang Hijau
d. Fungsinya sebagai zat pembangun.Sayuran dan buah-buahan seperti :
Bayam, Sawi, Kangkung, Wortel, Tomat, Jeruk, Pepaya, Pisang

3. Tanda Bahaya Ibu Post Partum dan Penatalaksanaannya


Tanda Bahaya Nifas Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa
nifas atau pasca persalinan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu dan
keluarga untuk mengenal tanda bahaya dan perlu mencari pertolongan
kesehatan pada tenaga kesehatan jika ditemukan tanda-tanda bahaya pada
masa nifas. Pada masa nifas, perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini.
Yang dimaksud dengan ambulasi dini adalah beberapa jam setelah
melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan
lebih baik. Ibu nifas dan keluarga harus mendatangi tenaga kesehatan jika
ditemukan tanda – tanda bahaya masa nifas seperti berikut ini :
a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Cairan yang keluar dari jalan lahir berbau busuk
c. Demam, kadang disertai mengigil
d. Nyeri pada perut dan panggul
e. Payudara bengkak, kemerahan dan sakit
f. Pusing dan lemas yang berlebihan
g. Udema/bengkak pada bagian kaki
Penatalaksanaan Bahaya Post Partum :
a. Jika terjadi perdarahan perlahan yang berlanjut atau tiba-tiba itu
merupakan suatu kegawatdaruratan, segeralah bawa ibu ke fasilitas
ksehatan
b. Jika keluar cairan yag berbau menyengat dari vagina maka jagalah
kebersihan vagina. Apabila jika muncul kejadian yang tidak di inginkan
seperti keluar cairan yang berlanjut maka segeralah periksa ke fasilitas
kesehatan
c. Jika terjadi demam sampai 38o c-39o c maka segeralah berbaring
beristirahat, kompres bila perlu
d. Jik muncul nyeri pada perut maka lakukanlah istirahat baring dan
perbanyak minum ai putih, apabila tak kunjung hilang nyerinya segeralah
periksa ke fsilitas kesehatan
e. Jika terjadi payudara bengkak lakukanlah perawatan payudara dan
gunakan BH yang bisa menopang semua payudara dan hindari
menggunakan BH yang berkawat
f. Jika terjai pusing dan lemas hebat maka ibu istirahat baring dan
memintalah obat kepada fasilitas kesehatan dan ajarkan ibu untuk
melakukan tekhnuk relaksai distraksi
g. Jika terjadi bengkak pada daerah kaki terutama maka lebih di tinggikan

4. KB (Keluarga Berencana)
a. Pengertian
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Program ini di canangkan pemerintah dalam upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendwasaan usia
perkawinan (PUP), pengetahuan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, ppeningkatan kesejahteran keluarga kecil,bahagia dan sejahtera
.
b. Macam-macam KB
1) Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan
yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung
karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk
menutupi penis yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam
liang vagina.
2) Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari
lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seksual dan menutup serviks.
3) Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan
untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
4) Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.KB suntik ada 1
bulanan dan 3 bulanan.
5) Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak
hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur.
6) AKDR (IUD) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi
yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari
seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
7) Implant Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di
bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah
kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung
kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar
batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah
kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai
8) Tubektomi (sterilisasi pada wanita) adalah setiap tindakan pada kedua
saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan
mendapatkan keturunan lagi
9) Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana
fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap
kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan
kualitas keluarga.
c. Keuntungan dan kerugian KB
1) Kondom
a) Keuntungan :Mudah di gunakan, Tidak menggunakan bantuan
medis untuk menggunakan, Mudah di dapat, Tidak merepotkan
b) Kerugian : kegagalanterjadi jik kondom bocor, robek
2) Spermisida
a) Keuntungan : tidak mengganggu keehatan, berfungsi sebagai
peeumas
b) Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat menyebabkan
transmisi virus
3) Diafragma
a) Keuntungan : tidak menganggu produksi ASI, dapat
menghambat keluarnya darah haid
b) Kerugian : mahal, kegagalan tinggi, harus ke tenaga kesehatan,
tidak nyaman
4) IUD
a) Keuntungan : bisa di gunakan untuk metode jangka panjang,
bisa di gunakan pada klien yang menderita tekanan darah tinggi,
tidak mengganggu produksi ASI
b) Kerugian : mengganggu hubungan sekual, harus datang
ketenaga kesehatan untuk memasang, melepas dan control
5) Pil
a) Keuntungan : tidak mengganggu hubungan seksual, kesuburan
cepat kembali, mengurangi kram atau sakit saat mestruasi
b) Kerugan : bisa menambah atau mengurangi BB, harus bisa
mengingat minum pil KB, tidak bisa mencegah dari PMS
6) Suntik
a) Keuntungan :tidak mengganggu hubngan seksual, tidak
mengganggu produksi ASI
b) Kerugian : kesuburan lama kembali, tidak bolehd i gunakan ntuk
wanita perokok, kegemukan
7) Implat/susuk
a) Keuntungan : daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang,
kesuburan cepat kembali
b) Kerugian : membutuhkan tindakan insisi, tidak melindungi dari
PMS, tidak dapat menghetikan pemakaian sendiri
8) Sterilisasi/tubektomi
a) Keuntungan : perlindungan kehamilan sangat tinggi, tidak
mempengaruhi libido generatif, tidak mengganggu kehidupan
pasangan, efektif, tidak ada efek samping jangka panjang
b) Kerugian : metode permanen, tidak terjadi kesuburan, tidak akan
terjadi kehamilan berikutnya, ada rasa sakit dalam janga pendek
9) Vasektomi
a) Keuntungan : baik di gunakan untuk laki-laki yang memng
sudah tidakingin memiik anak, lebih murah dan lebh sedikit
komplikasi, tidak mempengaruhi kemampuan seorang pria
dalam menkmat hubungan seksual
b) Kerugian : menimbulkan rasa takut dalam berhubungan seksual,
ada rasa sakit dalam waktu beberapa hrai harus rajin mengmpres
4 jam sekali untuk menhindari pmbengkakakan.
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah,M,T.PerawatanMasaNifas.2004.<http://library.usu.ac.id/download/fk/
obstetri.tmhanafiah.pdf> (23 Juni 2008)
Harnawatiaj.MasaNifas.2008.<http://www.harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/0
4/masa-nifas/> (25 Juni 2008)
Saraswati Ina. Tarigan Hakim Lukman (2006), Komunikasi Efektif Ibu
Selamat, Bayi Sehat, Keluarga Bahagia. Jakarta
Stright (2005), Keperawatan Ibu- Bayi Baru Lahir. Edisi 3, Jakarta. EGC
Suyanto, Salamah Umi (2008), Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi,
Jogjakarta. Mitra Cendikia
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Disusun Oleh :

Imas Susanti
A01301771

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan Proses Kehamilan – Melahirkan


Topik : Perawatan Bayi Baru Lahir
Sub Topik : Imunisasi, ASI eksklusif, Pijat bayi, Kebersihan bayi,
Penanganan kejang demam pada bayi
Sasaran : Ny.T
Hari/Tgl : Rabu, 01 Juni 2016
Waktu : 30 menit (Pukul 14.30-15.00)
Tempat : Di rumah Ny.T

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
diharapkan Ibu dapat melakukan perawatan bayi baru lahir dengan baik dan
benar secara mandiri.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran
dapat :
1. Keluarga mengetahui tentang pentingnya Imunisasi, ASI eksklusif, Pijat
bayi, Kebersihan bayi, Penangan kejang demam pada bayi.
2. Keluarga mampu memperagakan cara perawatan bayi yang baik dan
benar seperti menjaga kebersihan bayi.
3. Keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan bagaimana cara
melakukan perawatan bayi baru lahir yang baik dan benar.
C. Pokok Materi
1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya imunisasi, ASI eksklusif,
pijat bayi, menjaga kebersihan bayi, dan penanganan bayi kejang demam
2. Memperagakan dan melatih teknik perawatan bayi baru lahir yang sudah
di ajarkan
3. Mendorong pasien untuk melakukan teknik perawatan bayi baru lahir
secara mandiri
D. Kegiatan
1. Metode : diskusi dan tanya jawab
2. Media : leaflet dan lembar balik
3. Strategi pelaksanaan :

No Kegiatan Waktu Evaluasi


1 Pembukaan : 3 menit Keluarga menjawab salam,
-. Memberi salam mendengarkan, dan
- Menjelaskan tujuan memperhatikan.
- Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan kepada
keluarga Tn.S
2 Membuat kontrak waktu dan aturan 5’ Keluarga menyetujui
. untuk disepakati bersama. kontrak waktu dan aturan
yang ditetapkan bersama.
3 Pelaksanaan : 15 menit Keluarga menyimak dan
-. Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan dengan
secara berurutan dan teratur. seksama.
- Materi :
 Imunisasi.
 ASI eksklusif.
 Pijat bayi.
 Menjaga kebersihan bayi
 Penanganan kejang demam
pada bayi
4 Evaluasi : 5 menit Bertanya dan menjawab
-. Meminta ibu untuk menjelas kan pertanyaan.
kembali:
 Pengertian imunisasi, jenis
imunisasi manfaat imunisasi,
jadwal imunisasi.
 Pengertian ASI eksklusif,
pentingnya ASI ekskusif,
manfaat dan langkah-langkah
menyusui yang baik dan benar,
cara memperbanyak ASI.
 Pengertian pijat bayi, manfaat
pijat bayi, tekhnik memijat
bayi.
 Macam –macam Kebersihan
pada bayi.
 Pengertian kejang demam
penanganan kejang demam
pada bayi.
5 Penutup : 2 menit Menjawab salam
Mengucapkan
. terimakasih dan
mengucapkan salam.

E. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum dilakukan pendidikan
kesehatan
b. Media sudah siap 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
c. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien sudah disampaikan 2 hari
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
d. SAP sudah siap 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Media dapat digunakan dengan baik
b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
c. Respon keluarga terhadap materi
d. Keluarga dapat mengikuti sampai selesai

3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga khusunya Ny.T mampu menjelaskan dan memahami tentang
perawatan bayi baru lahir sperti pentingnya imunisasi, ASI eksklusif,
pijat bayi, menjaga kebersihan bayi dan penanganan kejang demam
pada bayi.
b. Keluarga Tn.S khususnya Ny.T mengetahui dan memahami Cara
merawat bayi baru lahir.
c. Keluarga Tn.S khususnya Ny.T memahami dan mengetahui Hal-hal
yang diperhatikan dan dilarang selama perawatan
d. Keluarga Tn.K khususnya Ny.I mengetahui bagaimana penanganan
kejang demam pada bayi
e. Keluarga Tn.K khususnya Ny.I mengetahui Upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya kejang demam pada bayi
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

1. IMUNISASI
a. Pengertian
Imunisasi itu sendiri adalah merupakan suatu cara serta upaya
yang dilakukan dengan sengaja dengan memberikan kekebalan
(imunisasi) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit-penyakit
tertentu sesuai dengan jenis macam imunisasi yang diberikannya
(Robert,2008).
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
b. 5 Imunisasi wajib bagi bayi
1) Imunisasi Hepatitis B
Merupakan salah satu vaksin yang di berikan untuk penyakit
infeksi hati berbahaya yang disebabkan oleh virus.Pemberian vaksin
hepatitis B pada anak dilakukan dalam kurun waktu 24 jam setelah
kelahirannya, bahkan yang paling baik adalah dalam kurun waktu 12
jam. Vaksin ini kembali diberikan saat anak genap berusia satu bulan
dan enam bulan.Efek samping yang umum dari vaksinasi hepatitis B
adalah demam dan kelelahan, sedangkan efek samping yang jarang
terjadi adalah gatal-gatal, kulit kemerahan, serta pembengkakan pada
wajah.
2) Imunisasi Polio
Merupakan vaksin yang di berikan untuk mencegah penyakit virus
yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Pemberian vaksin polio harus
dilakukan dalam satu rangkaian, yaitu pada saat anak baru dilahirkan
dan pada saat anak berusia dua, empat, lalu enam bulan. Selanjutnya
vaksin booster diberikan saat anak berusia satu setengah hingga dua
tahun, kemudian pada usia lima tahun. Dosis vaksin booster diberikan
untuk lebih memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus
polio.Efek samping vaksin polio yang paling umum adalah demam
dan kehilangan nafsu makan, sedangkan efek samping yang sangat
jarang terjadi adalah reaksi alergi.
3) Imunisasi BCG
Merupakan vaksin untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau
yang lebih dikenal sebagai TBC. Penyakit ini menyerang sistem
pernapasaan dan tergolong berbahaya, bahkan dapat menyebabkan
kematian.Pemberian vaksin BCG hanya dilakukan satu kali, yaitu
pada kisaran saat anak baru dilahirkan hingga berusia dua bulan.Efek
samping vaksin BCG yang paling umum adalah demam dan
munculnya benjolan bekas suntik pada kulit, sedangkan efek samping
yang sangat jarang terjadi adalah reaksi alergi.
4) Imunisasi DTP
Merupakan jenis vaksin gabungan. Vaksin ini diberikan untuk
mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Pertusis lebih dikenal
dengan sebutan batuk rejan.Difteri merupakan penyakit berbahaya
yang dapat menyebabkan sesak napas, radang paru-paru, hingga
masalah pada jantung dan kematian. Sedangkan tetanus merupakan
penyakit kejang otot yang juga tidak kalah mematikannya. Dan yang
terakhir adalah batuk rejan atau pertusis, yaitu penyakit batuk parah
yang dapat mengganggu pernapasan. Sama seperti difteri, batuk rejan
juga dapat menyebabkan radang paru-paru, kerusakan otak, bahkan
kematian.Efek samping vaksin DTP yang tergolong umum adalah rasa
nyeri, demam, dan mual. Efek samping yang jarang terjadi adalah
kejang-kejang. Selain vaksin DTP, tersedia juga vaksin Td yang
melindungi tubuh dari difteria dan batuk rejan. Vaksin Td diberikan
untuk anak di atas umur 7 tahun yang tidak menerima vaksin DTP.
Vaksin Td perlu diulangi tiap sepuluh tahun untuk mempertahankan
kekebalan tubuh terhadap difteria dan batuk rejan.
5) Imunisasi Campak
Merupakan vaksin yang di beikan untuk mencegah penyakit virus
yang menyebabkan demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan ruam.
Vaksin campak diberikan dalam tiga dosis yaitu pada saat anak
berusia sembilan bulan, dua tahun dan enam tahun. Efek samping
vaksin campak yang paling umum adalah demam dan hilangnya nafsu
makan.
c. Manfaat imunisasi
penting untuk diketahui oleh para orang tua bahwa manfaat
imunisasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak serta
pertumbuhan perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan baik serta
optimal (Ranuh,2014)
d. Jadwal pemberian imunisasi
2. ASI EKSKLUSIF
a. Pengertian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,
walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan,
bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai
bayi berumur dua tahun (Utami Roesli,2006).
b. Pentingnya ASI eksklusif
Pentingnya ASI eksklusif memang harus menjadi perhatian, dan
tanggung jawab sebagai orang tua juga harus mulai menyadari akan
dampak pada si bayi jika ASI eksklusif ini tidak di berikan pada bayi
dengan maksimal. Pertumbuhan bayi pada usia 0-6 bulan bisa sangat
terhambat dan kemungkinan besar juga bayi anda tidak sehat.
Seperti kita ketahui bersama dengan ibu memberikan ASI nya
secara maksimal maka otomatis sang ibu akan mentrasfer imunitasnya
kepada si bayi, sehingga apabila ibu sehat maka bayi juga bisa sehat. Kita
harus coba bersama-sama memberikan pemahaman pada masyarakat
untuk melindungi hak bayi dalam memperoleh ASI eksklusif.
Perhatian akan pentingnya ASI eksklusif juga harus datang dari
lingkungan sekitar, ini agar pemberian ASI eksklusif di terapkan dalam
kebiasaan atau budaya yang harus di lestarikan. Karena meskipun ada
susu formula yang anda andalakan sebagai pengganti ASI eksklusif itu
tidak akan sebaik ASI. Karena banyak sekali kandungan susu formula
yang tidak terdapat pada ASI, asi lebih memiliki fungsi menyeluruh pada
bayi sedangkan susu formula hanya memacu sebagian saja. Jadi, sudah
sangat jelas bahwa memberikan ASI eksklusif adalah hal yang tidak bisa
di gantikan (Tuti Sunardi, 2009)
c. Manfaat ASI esklusif bagi bayi
1) ASI memberikan manfaat pada bayi karena mudah dicerna apabila
ketika pencernaannya belum begitu sempurna (dibawah usia 6 bulan).
2) ASI dapat menyempurnakan tumbuh kembang bayi anda.Bahkan ASI
dapat membuat bayi sehat dan juga cerdas
3) ASI dapat menjadi antibodi alami tubuh bayi terutama yang
berhubungan dengan penyakit infeksi.
4) ASI akan selalu ada pada suhu yang tepat sehingga tidak perlu
dikhawatirkan akan membuat bayi terlalu panas atau dingin
5) Bahkan komposisi dan volume ASI akan disesuaikan dengan
kebutuhan bayi. Anda tidak perlu khawatir akan berkurang sampai 6
bulan
6) Pada sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan. ASI merupakan
makanan dan minuman yang tepat unuk bayi tanpa harus diberikan
makanan atau cairan tambahan.
7) Frekuensi bayi menyusu akan terganggu apabila diberikan minuman
ataupun makanan selain ASI. Sehingga usahakan tetap memberikan
ASI.
d. Langkah-langkah menyusui yang baik dan benar
1) Sebelum menyusui bersihkan sekitar putting susu
2) Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi di tidurkan
diatas pangkuan ibu
3) Perut bayi menempel pada ibu, kepala bayi menghadap ke payudara
4) Bayi di beri rangsangan untuk membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi dengan putng susu atau menyentuh mulut bayi
5) Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke
payudara ibu dengan putting serta areola di masukkan ke mulut bayi.
Usahakan semua areola dapat masuk ke mulut bayi, sehingga puting
susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan asi
keluar dari tempat penampungan asi yang terletak di bawah areola.
e. Cara memperbanyak ASI
1) Menyusui sesering mungkin
2) Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi
3) Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi
ASI
4) Sehabis di lahirkan bayi langsung di perkenalkan dengan payudara
5) Perbanyak makan daun katu, bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya)
yang banyak mengandung zat untuk memperbanyak produksi ASI
6) Message payudara (pijat payudara)
7) Pijat oksitosin

3. PIJAT BAYI
a. Pengertian
Pijat bayi adalah suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak
yang memberi banyak manfaat bagi anak maupun orang tua.
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang
paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan
yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam lainnya. Bahkan diperkirakan
ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia, mungkin
karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses
kelahiran manusia (Lee, 2009).
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi
sentuh dengan teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan
kesehatan tercapai.
b. Manfaat pijat bayi
1) Mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi
2) Membuat bayi tertidur lebih nyenyak dan lelap
3) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan
4) Merangsang fungsi pencernaan dan pembuangan sisa-sia makanan
5) Membuat bayi lebih tenang
6) Mengurangi kembung dan sakit perut
7) Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
c. Hal-hal yang perlu di persiapkan
1) Cuci tangan dan potong kuku sebelum melakukan pemijatan pada bayi
2) Atur temperature ruang memijat bayi, jangan sampai bayi kedinginan
saat di buka bajunya
3) Letakkan bayi di tempat yang aman
4) Ketika akan memijat perhatikan tangan dan jari pemijat, jangan
sampai jari-jari tangan pemijat kasar dan menggores kulit bayi yang
lembut dan peka
5) Buka cincin dan gelang ketika akan memijat bayi, selain lebih nyaman
juga tidak membahayakan
6) Pada saat akan mengoleskan minyak, teteskan minyak di telapak
tangan pemijat dulu baru kemudian di oleskan ke bayi
d. Tekhnik memijat bayi
1) Kaki dan tangan
Pijat tangan bayi dari bahu menuju pergelangan tangan, seperti
memerah. Lakukan gerakan kebalikannya dari pergelangan ke arah
lengan, tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar . kedua ibu
jari bergantian memijat permukaan telapak tangan dan punggung
tangan. Gunakan telapak tangan untuk membuat gerakan seperti
menggulung.
2) Dada
Dengan kedua tangan di tengah dada bayi, buat gerakan ke atas dan
kesisi luar tubuh, kemudian ke ulu hati tanpa mengangkat tangan, lalu
pijat menyilang dari tengah dada ke arah bahu, seperti membentuk
kupu-kupu
3) Perut
Pijat perut bayi dari atas ke bawah, lau angkat ke dua kaki bayi dan
tekan lututnya perlahan-lahan ke arah perut.
a) Pijatan “Matahari bulan”
(1) Dengan tangan kanan, buatlah arah bulan separuh yang terbalik
dari arah kiri ke kanan
(2) Tangan kanan di atas, dan tangan kiri di bawah dan lakukan
gerakan memutar mengikuti arah jarum jam dengan
membentuk lingkaran penuh matahari
(3) Rasakan gelombang angin lalu tekan lembut dengan jari anda
searah jarum jam
b) Pijatan “I Love U”
(1) Usap perut sebelah kiri bayi dengan tangan kanan sembari
membentuk huruf “I”
(2) Buat huruf “L” terbalik dari arah kiri ke kanan
(3) Buat huruf “U” terbalik dari arah kiri ke kanan
(4) Bisikkan ke telinga bayi dengan kata “I Love U”

4. KEBERSIHAN PADA BAYI


a. Kebutuhan Hygiene
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara
kebersihan :
1) Kuku jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada
kuman dan kotoran yang terselip di bawah kuku dan mencegah jangan
sampai melukai badan bayi.
2) Sebelum dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci
tangan.
3) Kamar bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar
matahari dan udara segar.
4) Untuk menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari
pakaian anggota keluarga yang lain.
5) Pakaian bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi
kapur/kamper pada pakaian bayi.
b. Memandikan bayi
Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang
peredaran darah, memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi
agar terbiasa akan kebersihan. Cara memandikan bayi :
1) Bersihkan wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena
bahaya sabun masuk ke mata bayi. Badan disabuni mulai dari kepala,
leher, tangan, jari, ketiak, dada, perut, sekitar pusat, kemudian
punggung, kaki, dan terakhir alat kelamin. Perhatikan lipatan,
misalnya leher, ketiak, paha harus dibersihkan dengan baik. Dengan
waslap bersih, badan dibersihkan dari sabun.
2) Bayi dimasukan ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
3) Bayi diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan
mulai dari kepala menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-
benar kering dan dilihat apakah ada kelainan kulit dan sebagainya.
c. Merawat tali pusar
1) Jika tali pusat masih ada, ambil sepotong kasa steril kering kemudian
tali pusat dibungkus. Perhatikan pangkal/puntung tali pusat harus
terbungkus dengan baik.
2) Kompres tali pusar bayi dengan air hangat
d. Pakaian bayi
Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh
disimpan dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning.
Ukuran popok yang paling baik yaitu jangan terlalu kecil supaya dapat
dipakai agak lama. Baju bayi dipilih sesuai dengan keadaan setempat.
e. Merawat Kuku Bayi
Jika kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek.
Sebaiknya, gunakan pemotong kuku khusus untuk bayi atau gunting kecil.
Hati-hati, jangan sampai melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat
lunak.
f. Merawat Mulut Bayi
Mulut bayi dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila
bayi tidak minum ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya
dengan air putih setelah minum susu.
g. Merawat Telinga
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus
segera berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan
dengan baik dan dibersihkan dengan kapas hindari menggunakan lidi atau
benda keras.
h. Merawat Hidung
Jika bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan
memasukkan kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang
hidung, jangan menggunakan benda lain. Untuk membantu kesembuhan,
bayi dijemur pada pagi hari.

5. PENANGANAN KEJANG DEMAM


a. Pengertian
Kejang adalah gangguan sistem SSP lokal atau sistemik sehingga
kejang bukan merupakan suatu penyakit, kejang merupakan tanda paling
penting akan adanya suatu penyakit lain sebagai penyebab kejang.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu rectal diatas 38°C atau suhu tubuh diatas 39°C yang disebabakan
oleh proses Ekstra Kranium (diluar rongga tengkorak).
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu (suhu rektal lebih dari 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium (diluar rongga kepala). Menurut Consensus Statement on
Febrile Seizures (2007).
b. Penanganan kejang demam
1) Jangan berupaya untuk menghentikan kejang-kejangnya dengan
memegang, mengguncang atau menahan tubuhnya karena kejang-
kejang ini tidak bisa dihentikan.
2) Taruh bantal atau jaket atau sesuatu yang empuk untuk menahan
kepalanya saat ia kejang-kejang agar kepalanya tidak cedera.
3) Jangan memasukkan apa pun ke mulutnya, seperti sendok atau obat-
obatan karena justru akan membuatnya tersedak.
4) Longgarkan ikatan baju dan kerahnya
5) Jauhkan semua benda-benda berbahaya di dekatanya seperti pisau atau
minuman panas. Biarkan lapang tempat tersebut.
6) Kejang-kejang ini biasanya terjadi kurang dari 5 menit.
7) Saat sudah sadar, penderita akan kembali sadar. Tapi ia mungkin
terlihat bingung dan lelah, maka itu tetaplah disampingnya sampai ia
merasa lebih baik. Saat sudah baikan, penderita sudah dapat
menjalankankan aktivitasnya lagi seolah-olah tidak pernah ada
serangan
8) Kompres air hangat pada daerah-daerah lipatan seperti ketiak.
DAFTAR PUSTAKA

Ranuh, IG.N.G., Suyitno, H., Hadinegoro, S.R.S., et al. 2014. Pedoman Imunisasi
di Indonesia Edisi Kelima. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Sudarti dan Endang khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan
Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Febrile Seizures, et all. Kejang Demam. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid
II. Ed.11. 2007. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RUMAH SEHAT

Disusun Oleh :

Imas Susanti
A01301771

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diagnosa Keperawatan : Hambatan Pemeliharaan Rumah

Pokok Bahasan : Rumah Sehat

Sub Pokok Bahasan : Mengenal Masalah Rumah Sehat

Sasaran : Keluarga Tn.S

Waktu : Pukul 11.00 WIB

Hari/Tanggal : Jum’at, 3 juni 2016

Tempat : Rumah Tn.S

Pelaksana : Imas Susanti

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 25 menit diharapkan
keluarga Tn.S dapat mengenal tentang Rumah Sehat
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 25 menit diharapkan
keluarga Tn.S mampu :
1. Menyebutkan kembali tentang pengertian Rumah sehat
2. Menyebutkan kembali 2 dari 5 lingkungan rumah yang baik & sehat
3. Menyebutkan kembali 3 dari 5 upaya agar rumah menjadi sehat
4. Menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat rumah sehat
5. Menyebutkan kembali 3 dari 5 dampak rumah tidak sehat
C. Pokok Materi
1. Pengertian rumah sehat
2. Lingkungan rumah yang baik & sehat
3. Upaya agar rumah menjadi sehat
4. Manfaat rumah sehat dan Dampak rumah tidak sehat
D. Kegiatan
1. Metode : diskusi dan tanya jawab
2. Media : leaflet dan lembar balik
3. Strategi pelaksanaan :

Waktu Tahap Respon


5 menit Orientasi :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Mengingatkan kontrak c. Pasien ingat dengan kontrak
d. Menjelaskan maksud dan tujuan d. Pasien mengerti maksud dan
e. Menanyakan kesediaan tujuan
f. Apersepsi e. Pasien bersedia
15 menit Kerja :
a. Memulai penkes dengan membaca a. Memperhatikan
tasmiyah b. Mendengarkan
b. Menjelaskan pengertian rumah
sehat
c. Menjelaskan lingkungan rumah
yang baik & sehat
d. Menjelaskan upaya agar rumah
menjadi sehat
e. Menjelaskan manfaat rumah sehat
f. Menjelaskan dampak rumah tidak
sehat
g. Memberi kesempatan bertanya
h. Menjawab pertanyaan
5 menit Terminasi :
a. Melakukan evaluasi a. Mendengarkan
b. Memberikan kesimpulan b. Menjawab salam
c. Menutup penkes dengan membaca
tahmid
d. Memberi salam penutup
E. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum dilakukan pendidikan
kesehatan
b. Media sudah siap 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
c. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien sudah disampaikan 2 hari
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
d. SAP sudah siap 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Pasien siap diberi pendidikan kesehatan
b. Pasien memperhatikan saat diberi pendidikan kesehatan
c. Media dapat digunakan secara aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien mampu menyebutkan kembali tentang pengertian rumah sehat
b. Pasien mampu menyebutkan kembali 2 dari 5 lingkungan yang baik &
sehat
c. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 upaya agar rumah
menjadi sehat
d. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat rumah sehat
e. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 dampak rumah tidak
sehat
F. Materi
Terlampir
G. Leaflet
Terlampir
RUMAH SEHAT

A. Pengertian
Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan
jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari
pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani seperti
membaca,menulis dan istirahat. Kebutuhan rohani misalnya,perlindungan
terhadap penyakit,cuaca,angin dll.
B. Lingkungan rumah yang baik dan sehat
1. Sampah-sampah ditempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang
di tempat sampah(jauh dari lingkungan tempat tinggal)atau dengan
menimbun atau dikelola dengan dibuat pupuk
2. Genangan air,air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu karena dapat
dijadikan tempat berkembang biak nyamuk,masalah ini dapat diatasi
dengan pembuatan parit2 atau selokan agar air dapat mengalir
3. Sumber air (sumur) perlu diperhatikan saat membuat sumur ,jarak minimal
dari sumber air kotor(septic tank,sumur resapan,saluran air kotor yang
tidak kedap air)adalah 7 meter agar sumur tidak tercemar
4. Tanaman disekitar rumah,pepohonan yang rindang akan mengakibatkan
lingkungan yang gelap dan lembab,diusahakan agar sinar matahari pagi
dapat menyinari rumah tanpa terhalang oleh pepohonan
5. Kandang hewan (biasanya untuk rumah dipedsaan)letaknya diusahakan
agar letaknya tidak dekat dengan rumah terutama pembuangan
kotoran,dapat dibuatkan tempat-tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk kandang.
C. Upaya agar rumah menjadi sehat
1. Mebuka jendela kamar setiap pagi dan siang
2. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari
3. Kamar mandi dijaga kebersihannya
4. Mendapat penerangan yang cukup dan menata rapih perabotan rumah.
D. Manfaat rumah sehat
1. Memberikan rasa nyaman bagi penghuninya
2. Melindungi dari cuaca baik atau buruk
3. Menghindari dari penhyebaran penyakit menular
4. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya
5. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar
E. Dampak rumah tidak sehat
1. Menimbulkan ruangan berbau
2. Timbul pemyakit
3. Kesehatan Individu menurun
4. Tidak tercipta harmonis kondisi rumah
5. Terjadi pencemaran lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2002). Pegangan Kader Penyuluhan Kesehatan Lingkungan. Jakarta.


PRE PLANNING KUNJUNGAN KE SATU
PENGKAJIAN KELUARGA Tn.S DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
Imas Susanti
A01301771

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016

1
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE SATU
PENGKAJIAN KELUARGA Tn.S DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Pertemuan ke: 1 (satu) Hari, Tanggal: Senin, 30 mei 2016

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan hasil pengkajian, Keluarga Tn.S (43 tahun) bertempat
tinggal di Dukuh Kranggan, Semondo Rt 02 Rw 04 Gombong. Keluarga
Tn.S merupakan tipe keluarga inti dengan tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah, di mana anak pertama keluarga Tn.S (An.M)
berumur 15 tahun dan sedang sekolah di jenjang sekolah menengah
pertama (SMP).
Pada saat pengkajian di dapatkan data keluarga Tn.S sebagai KK
tinggal di jakarta dengan komposisi keluarga Ny.T (istri , 39 tahun) dan
anak-anaknya, anaknya yang ke-1 An.M (15 tahun), anak yang ke-2 An.A
(9 tahun), anak yang ke-3 An.E (16 hari). Tn.S sebagai kepala keluarga
yang bekerja sebagai buruh bangunan di jakarta dan penghasilan Tn.S
setiap bulan < Rp 1.000.000, 00 didapatkan dari pekerjaanya sebagai
seorang buruh bangunan yang digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-
hari, membayar arisan, dan dana sosial ketika ada yang sakit, punya hajat
atau orang meninggal. Keluarga tidak memiliki tabungan khusus
kesehatan. Ny.T bekerja hanya jika ada yang menyuruh dan juga sebagai
ibu rumah tangga di rumah yang merawat serta mengasuh anaknya.
2. Data yang Perlu Di Kaji Lebih lanjut
Dalam rangka menyusun asuhan keperawatan keluarga perlu
dilakukan pengkajian pada tanggal 30 mei 2016 kepada keluarga Tn.S
dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah. Membangun bina
hubungan saling percaya terlebih dahulu dengan keluarga Tn.S.

2
Selanjutnya dilakukan pengkajian ini dengan memberikan quisioner
kepada Ny.T yang ada di rumah, sehingga diperoleh data kesehatan.
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data yang bersifat fakta
sehingga menemukan suatu masalah kesehatan keluarga Tn.S terutama
Ny.T belum mengetahui perawatan ibu nifas dan bagaimana cara
melakukan perawatan bayi baru lahir yang baik dan benar, yang
selanjutnya dilakukan pemilihan atau prioritas masalah sehingga dapat
dilakukan perencanaan asuhan keperawatan keluarga dalam komunitas dan
juga untuk mendapatkan hasil pemeriksaan fisik pada keluarga Tn.S.
3. Masalah Keperawatan Keluarga
-

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
-
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 60 menit terhadap keluarga Tn.S
diharapkan dapat memperoleh data yang bersifat fakta dan akurat untuk
melakukan asuhan keperawatan keluarga dan juga bisa mendapatkan hail
pemriksaan fisik anggota keluarga Tn.S

3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengakajian selama 60 menit diharapkan keluarga Tn.S
dapat:
a. Menjelaskan data umum yang ada di keluarga
b. Menjelaskan tahap perkembangan keluarga
c. Menjelaskan kondisi lingkungan rumah
d. Menjelaskan struktur keluarga dan fungsi keluarga
e. Menjelaskan stress dan koping di keluarga
f. Menjelaskan harapan keluarga

3
C. Rencana Kegiatan
1. Metoda
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
2. Media dan Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Alat tulis
d. Stetoskop
e. Tensi meter
f. Termometer
3. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Selasa, 31 mei 2016
Waktu : Pukul 12.30 WIB
Tempat : Rumah Tn.S di Rt 2 Rw 4 desa semondo
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Waktu pelaksanaan pengkajian pada tanggal 30 mei 2016 pukul
13.00 WIB
2) Tempat ruang tamu keluarga
3) Penerimaan baik, terhadap mahasiswa
b. Evaluasi Proses
1) Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati
2) Keluarga memperhatikan terhadap poin-poin pengkajian yang
disampaikan
3) Keluarga aktif menjawab pertanyaan mahasiswa dan bertanya
terhadap hal yang belum diketahui
4) Pengkajian berlangsung dengan lancer
5) Di dapatkan hasil pemeriksaan fisik anggota keluarga Tn.S

4
c. Evaluasi Hasil
1) Ny.T mampu menjelaskan data umum yang ada di keluarga
2) Ny.T mampu menjelaskan tahap perkembangan keluarga
3) Ny.T mampu menjelaskan kondisi lingkungan rumah
4) Ny.T mampu menjelaskan struktur dan fungsi keluarga
5) Ny.T mampu menjelaskan stress dan koping di keluarga
6) Ny.T mampu menjelaskan harapan keluarga
7) Anggota keluarga Tn.S mau di lakukan pemeriksaan fisik

5
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-2 IMPLEMENTASI
PROMOSI KESEHATAN TENTANG POST PARTUM PADA
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
Imas Susanti
A0130171

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-2 IMPLEMENTASI
PROMOSI KESEHATAN TENTANG POST PARTUM KELUARGA Tn.S
KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Kunjungan Ke- : 2 (dua) Hari, tanggal: Selasa, 31 mei 2016

A. Latar Belakang
1. Data yang Perlu Di Kaji Lebih Lanjut
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal Senin, 30 mei 2016,
selanjutnya dilakukan implementasi penyuluhan kesehatan karena Ny.T
belum mengetahui perawatan ibu nifas dan bagaimana cara melakukan
perawatan bayi baru lahir yang baik dan benar tujuannya untuk
menambah pengetahuan kesehatan kepada keluarga Tn.S khususnya
Ny.T.
2. Masalah Keperawatan Keluarga
a. Tidak mengetahui perawatan ibu nifas
b. Tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan bayi baru lahir
yang baik dan benar
c. Tidak tahu cara senam nifas dan pijat payudara
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosia Keperawatan Keluarga
a. Ketidakefektifan proses kehamilan - melahirkan
b. Hambatan pemeliharaan rumah
2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga
Tn.S khususnya Ny.T di harapkan mampu lebih mengerti tentang
perawatan ibu nifas.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
Ny.T di harapkan :
a. Menjelaskan kembali pengertian ibu nifas
b. Menjelaskan kembali apa saja perawatan ibu nifas
c. Menjelaskan kembali apa saja bahaya pada ibu nifas
d. Menjelaskan kembali tentang KB
e. Mampu memutuskan untuk KB
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Media dan Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Alat tulis
3. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Selasa, 31 mei 2016
Waktu : Pukul 12:30 WIB
Tempat : Rumah Tn.S Rt2 Rw 4 desa semondo, gombong
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktural
1) Persiapan media yang akan digunakan (lembar balik, leaflet, alat
tulis)
2) Persiapan tempat yang akan digunakan
3) Kontrak waktu
4) Persiapan SAP
b. Proses
1) Selama penyuluhan Ny.T memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
2) Selama penyuluhan Ny.T aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan
3) Selama penyuluhan Ny.T aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Hasil
1) Ny.T mampu menjelaskan kembali pengertian ibu nifas
2) Ny.T mampu menjelaskan kembali apa saja perawatan ibu nifas
3) Ny.T mampu menjelaskan kembali apa saja bahaya pada ibu nifas
4) Ny.T mampu menjelaskan kembali tentang KB
5) Ny.T mampu memutuskan untuk KB
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-3 IMPLEMENTASI
PROMOSI KESEHATAN TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
Imas Susanti
A0130171

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-3 IMPLEMENTASI
PROMOSI KESEHATAN TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Kunjungan Ke- : 3 (tiga) Hari, tanggal: Rabu 1 juni 2016

A. Latar Belakang
1. Data yang Perlu Di Kaji Lebih Lanjut
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal Senin, 30 mei 2016,
selanjutnya dilakukan implementasi penyuluhan kesehatan karena Ny.T
belum mengetahui perawatan ibu nifas dan bagaimana cara melakukan
perawatan bayi baru lahir yang baik dan benar tujuannya untuk
menambah pengetahuan kesehatan kepada keluarga Tn.S khususnya
Ny.T.
2. Masalah Keperawatan Keluarga
a. Tidak mengetahui perawatan ibu nifas
b. Tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan bayi baru lahir
yang baik dan benar
c. Tidak tahu cara senam nifas dan pijat payudara
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosia Keperawatan Keluarga
a. Ketidakefektifan proses kehamilan – melahikan
b. Hambatan pemeliharaan rumah
2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga
Tn.S khususnya Ny.T di harapkan mampu lebih mengerti tentang
perawatan bayi baru lahir.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan
Ny.T di harapkan :
a. Menjelaskan kembali pengertian bayi baru lahir
b. Menjelaskan kembali apa saja perawatan baru lahir
c. Menjelaskan kembali penanganan saat bayi sakit
d. Menjelaskan kembali tentang kebersihan pada bayi
e. Mampu mendemonstrasikan pijat bayi
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
d. Demonstrasi
2. Media dan Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Alat tulis
d. Baby oil dan minyak telon
3. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Rabu 1 juni 2016
Waktu : Pukul 14:30 WIB
Tempat : Rumah Tn.S Rt2 Rw 4 desa semondo, gombong
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktural
1) Persiapan media yang akan digunakan (lembar balik, leaflet, alat
tulis)
2) Persiapan tempat yang akan digunakan
3) Kontrak waktu
4) Persiapan SAP
b. Proses
1) Selama penyuluhan Ny.T memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
2) Selama penyuluhan Ny.T aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan
3) Selama penyuluhan Ny.T aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
4) Selama di ajari pijat bayi Ny.T memperhatikan dengan seksama
c. Hasil
1) Ny.T mampu menjelaskan kembali pengertian bayi baru lahir
2) Ny.T mampu menjelaskan kembali apa saja perawatan baru lahir
3) Ny.T mampu menjelaskan kembali penanganan saat bayi sakit
4) Ny.T mampu menjelaskan kembali tentang kebersihan pada bayi
5) Ny.T mampu mendemonstrasikan pijat bayi
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-4 IMPLEMENTASI
DEMONSTRASI SENAM NIFAS DAN PIJAT PAYUDARA PADA
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
Imas Susanti
A0130171

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-4 IMPLEMENTASI
DEMONSTRASI SENAM NIFAS DAN PIJAT PAYUDARA PADA
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Kunjungan Ke- : 4 (empat) Hari, tanggal: Jum’at , 3 juni 2016

A. Latar Belakang
1. Data yang Perlu Di Kaji Lebih Lanjut
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal Senin, 30 mei 2016,
selanjutnya dilakukan implementasi penyuluhan kesehatan karena Ny.T
belum mengetahui perawatan ibu nifas dan bagaimana cara melakukan
perawatan bayi baru lahir yang baik dan benar tujuannya untuk
menambah pengetahuan kesehatan kepada keluarga Tn.S khususnya
Ny.T.
2. Masalah Keperawatan Keluarga
a. Tidak mengetahui perawatan ibu nifas
b. Tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan bayi baru lahir
yang baik dan benar
c. Tidak tahu cara senam nifas dan pijat payudara
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosia Keperawatan Keluarga
a. Ketidakefektifan proses kehamilan - melahirkan
b. Hambatan pemeliharaan rumah
2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan cara senam nifas dan pijat payudara selama
1 x 30 menit keluarga Tn.S khususnya Ny.T di harapkan mampu lebih
mengerti cara senam nifas dan pijat payudara.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan cara senam nifas dan pijat payudara selama
1 x 30 menit di harapkan dapat:
a. Melakukan senam nifas
b. Melakukan pijat payudara
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
a. Tanya jawab
b. Demonstrasi
2. Media dan Alat
-
3. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Jum’at, 3 juni 2016
Waktu : Pukul 14:30 WIB
Tempat : Rumah Tn.S Rt2 Rw 4 desa semondo, gombong
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktural
1) Persiapan tempat yang akan digunakan
2) Kontrak waktu
3) Persiapan SAP
b. Proses
1) Selama penyuluhan cara senam nifas Ny.T memperhatikan dan
mengikuti senam nifas dengan baik dan benar
2) Selama penyuluhan cara pijat payudara Ny.T memperhatikan dan
mengikuti pijat payudara dengan baik dan benar
c. Hasil
1) Ny.T mampu Melakukan senam nifas
2) Ny.T mampu Melakukan pijat payudara
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-5 IMPLEMENTASI
PROMOSI KESEHATAN TENTANG RUMAH SEHAT
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
Imas Susanti
A0130171

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
PRE PLANNING KUNJUGAN KE-5 IMPLEMENTASI
PROMOSI KESEHATAN TENTANG RUMAH SEHAT
KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA Ny.T DI RT 2 RW 4 DESA SEMONDO
KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Kunjungan Ke- : 5 (lima) Hari, tanggal: Jum’at, 3 juni 2016

A. Latar Belakang
1. Data yang Perlu Di Kaji Lebih Lanjut
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal Senin, 30 mei 2016,
selanjutnya dilakukan implementasi penyuluhan kesehatan karena Ny.T
belum mengetahui perawatan ibu nifas dan bagaimana cara melakukan
perawatan bayi baru lahir yang baik dan benar tujuannya untuk
menambah pengetahuan kesehatan kepada keluarga Tn.S khususnya
Ny.T.
2. Masalah Keperawatan Keluarga
a. Tidak mengetahui pengertian rumah sehat
b. Tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan rumah sehat
c. Tidak tahu cara memodifikasi lingkungan untuk pemeliharaan
kesehatan
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosia Keperawatan Keluarga
a. Ketidakefektifan proses kehamilan - melahirkan
b. Hambatan pemeliharaan rumah
2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 25 menit keluarga
Tn.S di harapkan mampu lebih mengerti tentang rumah sehat
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 25 menit diharapkan
keluarga Tn.S :
a. Menjelaskan kembali pengertian rumah sehat
b. Menjelaskan kembali apa saja kriteria rumah sehat
c. Menjelaskan kembali dampak rumah tidak sehat
d. Menjelaskan kembali tentang cara perawatan rumah sehat
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media dan Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Alat tulis
3. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Jum’at, 3 juni 2016
Waktu : Pukul 11:00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S Rt2 Rw 4 desa semondo, gombong
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktural
1) Persiapan media yang akan digunakan (lembar balik, leaflet, alat
tulis)
2) Persiapan tempat yang akan digunakan
3) Kontrak waktu
4) Persiapan SAP
b. Proses
1) Selama penyuluhan Ny.T memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
2) Selama penyuluhan Ny.T aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan
3) Selama penyuluhan Ny.T aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan

c. Hasil
1) Ny.T mampu menjelaskan kembali pengertian rumah sehat
2) Ny.T mampu menjelaskan kembali apa saja kriteria rumah sehat
3) Ny.T mampu menjelaskan kembali dampak rumah tidak sehat
4) Ny.T mampu menjelaskan kembali tentang cara perawatan rumah
sehat
Di Susun Oleh

IMAS SUSANTI

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2015
1. DEFINISI

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Pada masa nifas ibu harus
diberikan asuhan agar mencegas terjadinya masalah di masa nifas. Masa nifas paling
maksimum adalah 40 hari.
Nifas dibagi dalam tiga periode yaitu :
1).Puerperium dini yaitu kepulihan di mana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan;
2).Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang
lamanya 6-8 minggu;
3). Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan
(Harnawatiaj,2008 )
1. DEFINISI

Masa nifas Berdiri dan berjalan


2. NUTRISI IBU POST PARTUM

Nutrisi ibu post partum yaitu nutrisi yang seharusnya dikonsumsi ibu pasca
melahirkan prinsipnya yaitu tinggi kalori dan protein. Nutrisi di butuhkan oleh ibu post
partum sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur tubuh supaya
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusui dapat tumbuh dengan sehat dan
memperlancar produksi ASI serta dapat mempertahankan kesehatan ibu sendiri.
Ibu post partum memerlukan makanan yang mengandung tinggi protein, sayuran daun
hijau dan buah-buahan setiap hari.
Menu Makanan yang seimbang
1. Makanan ibu post partum adalah makanan yang mengandung gizi seimbang.
Sumber Karbohidrat : Nasi , Ketela, Jagung, Roti , Kentang
2. Fungsi sebagai penambahan tenaga.Makanan yang mengandung lemak : Mentega,
Keju
3. Fungsinya sebagai sumber energi. Makanan yang mengandung protein :
a. Protein Hewani :Hati, Telur, Susu, Ikan, Daging, Udang.
b. Protein Nabati :Tempe,Tahu, Kedelai, Kacang Hijau
4. Fungsinya sebagai zat pembangun.Sayuran dan buah-buahan seperti : Bayam, Sawi,
Kangkung, Wortel, Tomat, Jeruk, Pepaya, Pisang
2.NUTRISI IBU POST PARTUM

Sumber energi, sumber karbohidrat dan zat pembangun

Penambah tenaga
3. TANDA DAN BAHAYA IBU POST PARTUM

Tanda Bahaya Nifas Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa nifas atau pasca
persalinan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu dan keluarga untuk mengenal tanda
bahaya dan perlu mencari pertolongan kesehatan pada tenaga kesehatan jika ditemukan
tanda-tanda bahaya pada masa nifas. Pada masa nifas, perempuan sebaiknya melakukan
ambulasi dini. Yang dimaksud dengan ambulasi dini adalah beberapa jam setelah
melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik.
Ibu nifas dan keluarga harus mendatangi tenaga kesehatan jika ditemukan tanda – tanda
bahaya masa nifas seperti berikut ini :
1. Perdarahan lewat jalan lahir
2. Cairan yang keluar dari jalan lahir berbau busuk
3. Demam, kadang disertai mengigil
4. Nyeri pada perut dan panggul
5. Payudara bengkak, kemerahan dan sakit
6. Pusing dan lemas yang berlebihan
7. Udema/bengkak pada bagian kaki
4.TANDA DAN BAHAYA IBU POST PARTUM

Perdarahan di jalan lahir Keluar cairan di jalan lahir Demam, menggigil

Nyeri perut Payudara bengkak Pusing Kaki bengkak


4. PENATALAKSANAAN BAHAYA POST PARTUM

a. Jika terjadi perdarahan perlahan yang berlanjut atau tiba-tiba itu merupakan suatu
kegawatdaruratan, segeralah bawa ibu ke fasilitas ksehatan
b. Jika keluar cairan yag berbau menyengat dari vagina maka jagalah kebersihan vagina. Apabila jika
muncul kejadian yang tidak di inginkan seperti keluar cairan yang berlanjut maka segeralah periksa
ke fasilitas kesehatan
c. Jika terjadi demam sampai 38o c-39o c maka segeralah berbaring beristirahat, kompres bila perlu
d. Jik muncul nyeri pada perut maka lakukanlah istirahat baring dan perbanyak minum ai putih,
apabila tak kunjung hilang nyerinya segeralah periksa ke fsilitas kesehatan
e. Jika terjadi payudara bengkak lakukanlah perawatan payudara dan gunakan BH yang bisa
menopang semua payudara dan hindari menggunakan BH yang berkawat
f. Jika terjai pusing dan lemas hebat maka ibu istirahat baring dan memintalah obat kepada fasilitas
kesehatan dan ajarkan ibu untuk melakukan tekhnuk relaksai distraksi
g. Jika terjadi bengkak pada daerah kaki terutama maka lebih di tinggikan
5.PENATALAKSANAAN BAHAYA POST PARTUM

Bawa ke RS Datangi fasilitas kesehatan

Istirahat Perbanyak minum air putih


5. KELUARGA BERENCANA (KB)

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.Program ini di canangkan pemerintah dalam
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan ( PUP ), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.(Manuaba, 2003).
6.KELUARGA BERENCANA (KB)
a. Macam-macam jenis kontrasepsi
1). Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di masyarakat. Kondom
adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang
berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
2). Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
3). Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh
sperma.
4). Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.KB
suntik ada 1 bulanan dan 3 bulanan.
5). Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi
wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum
secara teratur.
6). AKDR (IUD) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran
ataupun kadar air susu ibu (ASI).
6). Implant Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi
ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus
plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul
atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai
7). Tubektomi (sterilisasi pada wanita) adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi
8). Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau
gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
a.Macam-macam jenis kontrasepsi

Kondom Diafragma Spermisida

Suntik Pil Implant

AKDR(IUD) Vasektomi
b. Keuntungan dan kerugian KB
1). Kondom
a. Keuntungan :Mudah di gunakan, Tidak menggunakan bantuan medis untuk menggunakan, Mudah di dapat, Tidak merepotkan
b. Kerugian : kegagalanterjadi jik kondom bocor, robek
2). Spermisida
a. Keuntungan : tidak mengganggu keehatan, berfungsi sebagai peeumas
b. Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat menyebabkan transmisi virus
3). Diafragma
a. Keuntungan : tidak menganggu produksi ASI, dapat menghambat keluarnya darah haid
b. Kerugian : mahal, kegagalan tinggi, harus ke tenaga kesehatan, tidak nyaman
4). IUD
a. Keuntungan : bisa di gunakan untuk metode jangka panjang, bisa di gunakan pada klien yang menderita tekanan darah tinggi, tidak mengganggu produksi ASI
b. Kerugian : mengganggu hubungan sekual, harus datang ketenaga kesehatan untuk memasang, melepas dan kontrol
5). Pil
a. Keuntungan : tidak mengganggu hubungan seksual, kesuburan cepat kembali, mengurangi kram atau sakit saat mestruasi
b. Kerugan : bisa menambah atau mengurangi BB, harus bisa mengingat minum pil KB, tidak bisa mencegah dari PMS
6). Suntik
a. Keuntungan :tidak mengganggu hubngan seksual, tidak mengganggu produksi ASI
b. Kerugian : kesuburan lama kembali, tidak bolehd i gunakan ntuk wanita perokok, kegemukan
7). Implat/susuk
a. Keuntungan : daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang, kesuburan cepat kembali
b. Kerugian : membutuhkan tindakan insisi, tidak melindungi dari PMS, tidak dapat menghetikan pemakaian sendiri
8). Sterilisasi/tubektomi
a. Keuntungan : perlindungan kehamilan sangat tinggi, tidak mempengaruhi libido generatif, tidak mengganggu kehidupan pasangan, efektif, tidak ada efek
samping jangka panjang
b. Kerugian : metode permanen, tidak terjadi kesuburan, tidak akan terjadi kehamilan berikutnya, ada rasa sakit dalam janga pendek
9). Vasektomi
a. Keuntungan : baik di gunakan untuk laki-laki yang memng sudah tidakingin memiik anak, lebih murah dan lebh sedikit komplikasi, tidak mempengaruhi
kemampuan seorang pria dalam menkmat hubungan seksual
b. Kerugian : menimbulkan rasa takut dalam berhubungan seksual, ada rasa sakit dalam waktu beberapa hrai harus rajin mengmpres 4 jam sekali untuk
menhindari pmbengkakakan
b.Keuntungan dan kerugian KB
Di Susun Oleh

IMAS SUSANTI

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2015
1. IMUNISASI
Imunisasi itu sendiri adalah merupakan suatu cara serta upaya yang dilakukan dengan sengaja dengan memberikan
kekebalan (imunisasi) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit-penyakit tertentu sesuai dengan jenis macam
imunisasi yang diberikannya (Robert,2008).
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar
tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
1. IMUNISASI

Imunisasi itu sendiri adalah merupakan suatu cara serta upaya yang dilakukan dengan
sengaja dengan memberikan kekebalan (imunisasi) pada bayi atau anak sehingga terhindar
dari penyakit-penyakit tertentu sesuai dengan jenis macam imunisasi yang diberikannya
(Robert,2008).
A. 5 imunisasi yang wajib bagi bayi
1. Imunisasi Hepatitis B
Merupakan salah satu vaksin yang di berikan untuk penyakit infeksi hati berbahaya yang disebabkan oleh
virus.Pemberian vaksin hepatitis B dilakukan 2 kali pada anak dilakukan dalam kurun waktu 24 jam setelah kelahirannya,
bahkan yang paling baik adalah dalam kurun waktu 12 jam selanjutnya umur 1 bulan.
2. Imunisasi Polio
Merupakan vaksin yang di berikan untuk mencegah penyakit virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Pemberian
vaksin polio harus dilakukan dalam satu rangkaian, yaitu pada saat anak baru satu bulan dan pada saat anak berusia dua,
empat, lalu enam bulan.
3. Imunisasi BCG
Merupakan vaksin untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau yang lebih dikenal sebagai TBC. Diberikan pada umur
1 bulan
4. Imunisasi DTP
Merupakan jenis vaksin gabungan. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Pertusis
lebih dikenal dengan sebutan batuk rejan.Difteri merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan sesak napas,
radang paru-paru. Diberikan pada umur dua, empat, enam, delapan belas bulan dan lima, duabelas,delapanbelas tahun
5. Imunisasi Campak
Merupakan vaksin yang di beikan untuk mencegah penyakit virus yang menyebabkan demam, pilek, batuk, sakit
tenggorokan, dan ruam. Vaksin campak diberikan dalam tiga dosis yaitu pada saat anak berusia sembilan bulan, dua tahun
dan enam tahun.
A. 5 IMUNISASI YANG WAJIB DI BERIKAN PADA BAYI
B. MANFAAT IMUNISASI

penting untuk diketahui oleh para orang tua bahwa manfaat imunisasi dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak serta pertumbuhan perkembangan
buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal (Ranuh,2014)
B. MANFAAT IMUNISASI

Penting untuk diketahui oleh para orang tua bahwa manfaat imunisasi dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak serta pertumbuhan perkembangan
buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal (Ranuh,2014)
C. EFEK IMUNISASI
Berikut beberapa efek dampak imunisasi yang umum terjadi antara lain adalah sebagai berikut :

 BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan,
seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
 DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian
tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
 Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan.
C.EFEK IMUNISASI

Demam 1-2 hari Merah dan sedikit bengkak


2. ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun
hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua
tahun (Utami Roesli,2006).
2.ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi
makanan lain, walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun (Utami
Roesli,2006).
Pentingnya ASI membuat bayi menjadi sehat yang akan memperlancar pertumbuhan dan
perkembangan anak, ASI akan mentransfer imunitas yang baik jika ibu sehat maka anak sehat.ASI
memiliki fungsi menyuluruh untuk anak.
A. MANFAAT ASI
1) ASI memberikan manfaat pada bayi karena mudah dicerna apabila ketika pencernaannya
belum begitu sempurna (dibawah usia 6 bulan).
2) ASI dapat menyempurnakan tumbuh kembang bayi anda.Bahkan ASI dapat membuat bayi
sehat dan juga cerdas
3) ASI dapat menjadi antibodi alami tubuh bayi terutama yang berhubungan dengan penyakit
infeksi.
4) ASI akan selalu ada pada suhu yang tepat sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan
membuat bayi terlalu panas atau dingin
5) Bahkan komposisi dan volume ASI akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Anda tidak
perlu khawatir akan berkurang sampai 6 bulan
6) Pada sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan. ASI merupakan makanan dan
minuman yang tepat unuk bayi tanpa harus diberikan makanan atau cairan tambahan.
7) Frekuensi bayi menyusu akan terganggu apabila diberikan minuman ataupun makanan
selain ASI. Sehingga usahakan tetap memberikan ASI.
A. MANFAAT ASI

Baik untuk pencernaan bayi Menambah kekebalan tubuh bayi Menambah kecerdasan bayi

Menyempurnakan tumbuh kembang anak Anak menjadi lebih sehat


B. LANGKAH MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
a. Sebelum menyusui bersihkan sekitar putting susu
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi di tidurkan diatas
pangkuan ibu
c. Perut bayi menempel pada ibu, kepala bayi menghadap ke payudara
d. Bayi di beri rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi
dengan putng susu atau menyentuh mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke payudara
ibu dengan putting serta areola di masukkan ke mulut bayi. Usahakan semua
areola dapat masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-
langit dan lidah bayi akan menekan asi keluar dari tempat penampungan asi yang
terletak di bawah areola.
B.LANGKAH MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

1. Sebelum menyusui bersihkan sekitar putting susu


2. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi di tidurkan diatas pangkuan ibu
3. Perut bayi menempel pada ibu, kepala bayi menghadap ke payudara
4. Bayi di beri rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi dengan putng susu atau
menyentuh mulut bayi
5. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke payudara ibu dengan putting serta
areola di masukkan ke mulut bayi. Usahakan semua areola dapat masuk ke mulut bayi, sehingga puting
susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan asi keluar dari tempat penampungan asi
yang terletak di bawah areola
C. CARA MEMPERLANCAR ASI
a. Menyusui sesering mungkin
b. Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi
c. Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi ASI
d. Sehabis di lahirkan bayi langsung di perkenalkan dengan payudara
e. Perbanyak makan daun katu, bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak
mengandung zat untuk memperbanyak produksi ASI
f. Message payudara (pijat payudara)
g. Pijat oksitosin
C.CARA MEMPERLANCAR ASI

Pijat payudara Pijat oksitosin


3.PIJAT BAYI
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dengan teknik-
teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai.
3.PIJAT BAYI

Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dengan teknik-
teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai.
A. MANFAAT PIJAT BAYI
1) Mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi
2) Membuat bayi tertidur lebih nyenyak dan lelap
3) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan
4) Merangsang fungsi pencernaan dan pembuangan sisa-sia makanan
5) Membuat bayi lebih tenang
6) Mengurangi kembung dan sakit perut
7) Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
A. MANFAAT PIJAT BAYI

Bayi menjadi tertidur nyenyak&lelap Mengurangi kembung dan sakit perut

Mempererat hubungan ibu dan anak


B. TEKHNIK MEMIJAT BAYI
1) Kaki dan tangan
Pijat tangan bayi dari bahu menuju pergelangan tangan, seperti memerah. Lakukan gerakan kebalikannya dari pergelangan
ke arah lengan, tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar . kedua ibu jari bergantian memijat permukaan telapak
tangan dan punggung tangan. Gunakan telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung.
2) Dada
Dengan kedua tangan di tengah dada bayi, buat gerakan ke atas dan kesisi luar tubuh, kemudian ke ulu hati tanpa
mengangkat tangan, lalu pijat menyilang dari tengah dada ke arah bahu, seperti membentuk kupu-kupu
3) Perut
Pijat perut bayi dari atas ke bawah, lau angkat ke dua kaki bayi dan tekan lututnya perlahan-lahan ke arah perut.
a) Pijatan “Matahari bulan”
1). Dengan tangan kanan, buatlah arah bulan separuh yang terbalik dari arah kiri ke kanan
2). Tangan kanan di atas, dan tangan kiri di bawah dan lakukan gerakan memutar mengikuti arah jarum jam dengan
membentuk lingkaran penuh matahari
3). Rasakan gelombang angin lalu tekan lembut dengan jari anda searah jarum jam
b) Pijatan “I Love U”
1). Usap perut sebelah kiri bayi dengan tangan kanan sembari membentuk huruf “I”
2). Buat huruf “L” terbalik dari arah kiri ke kanan
3). Buat huruf “U” terbalik dari arah kiri ke kanan
4). Bisikkan ke telinga bayi dengan kata “I Love U”
B.TEKHNIK MEMIJAT BAYI

1. Tangan dan Kaki 2. Dada

3.Perut
4. KEBERSIHAN PADA BAYI
a. Kebutuhan Higiene
1) Kuku jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman dan kotoran yang terselip di bawah kuku dan
mencegah jangan sampai melukai badan bayi.
2) Sebelum dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
3) Kamar bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar matahari dan udara segar.
4) Untuk menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari pakaian anggota keluarga yang lain.
5) Pakaian bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi kapur/kamper pada pakaian bayi.
b. Memandikan bayi
Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran darah, memberi perasaan nyaman dan segar, dan
melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan.
c. Merawat tali pusar
d. Pakaian bayi
Semua pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh disimpan dengan kapur barus karena dapat
menyebabkan bayi kuning.
e. Merawat Mulut Bayi
Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih setelah minum susu.
f. Merawat Telinga
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik dan dibersihkan dengan kapas
hindari menggunakan lidi atau benda keras.
g. Merawat Hidung
4.KEBERSIHAN PADA BAYI

Membersihkan telinga Membersihkan tali pusar

Memotong kuku Memandikan bayi


5. PENANGANAN KEJANG DEMAM
Kejang adalah gangguan sistem SSP lokal atau sistemik sehingga kejang bukan
merupakan suatu penyakit, kejang merupakan tanda paling penting akan adanya suatu
penyakit lain sebagai penyebab kejang.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu (suhu rektal
lebih dari 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (diluar rongga kepala).
Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (2007).
5.PENANGANAN KEJANG DEMAM

Kejang adalah gangguan sistem SSP lokal atau sistemik sehingga kejang bukan
merupakan suatu penyakit, kejang merupakan tanda paling penting akan adanya suatu
penyakit lain sebagai penyebab kejang.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu (suhu rektal
lebih dari 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (diluar rongga kepala).
Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (2007).
A. PENANGANAN KEJANG DEMAM
1) Jangan berupaya untuk menghentikan kejang-kejangnya dengan memegang, mengguncang
atau menahan tubuhnya karena kejang-kejang ini tidak bisa dihentikan.
2) Taruh bantal atau jaket atau sesuatu yang empuk untuk menahan kepalanya saat ia kejang-
kejang agar kepalanya tidak cedera.
3) Jangan memasukkan apa pun ke mulutnya, seperti sendok atau obat-obatan karena justru
akan membuatnya tersedak.
4) Longgarkan ikatan baju dan kerahnya
5) Jauhkan semua benda-benda berbahaya di dekatanya seperti pisau atau minuman panas.
Biarkan lapang tempat tersebut.
6) Kejang-kejang ini biasanya terjadi kurang dari 5 menit.
7) Saat sudah sadar, penderita akan kembali sadar. Tapi ia mungkin terlihat bingung dan lelah,
maka itu tetaplah disampingnya sampai ia merasa lebih baik. Saat sudah baikan, penderita
sudah dapat menjalankankan aktivitasnya lagi seolah-olah tidak pernah ada serangan
8) Kompres air hangat pada daerah-daerah lipatan seperti ketiak.
A. PENANGANAN KEJANG DEMAM

Taruh bantal atau sesuatu yang empuk untuk menghindari Hindarkan barang-barang yang berbahaya dari bayi
terjadi cedera kepala pada bayi saat kejang
Rumah sehat

Di Susun Oleh

IMAS SUSANTI

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2015
Rumah sehat ????

Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi syarat kesehatan.


Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi
kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai
suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh
alam luar.
Syarat rumah sehat……….????
(a) (b)

(c)

*Kandang tidak boleh dekat dengan


rumah
(d) (e)

( jarak sumur dg septic tank 7 m) *pohon tidak boleh menutupi sinar matahari
Syarat rumah sehat
1. Ruang rumah cukup luas tidak padat penghuni

2. Kamar harus berjendela agar matahari dapat masuk ruangan.

3. ventilasi

4. Tidak terdapat jentik-jentik nyamuk.

5. Ada jalan keluar untuk asap dapur.

6. Hewan ternak harus di kandang dan terpisah dari rumah

7. Ada septic tank dan spal (10 meter atau lebih dari sumber air)

8. Tersedia air bersih.


.

1. Menciptakan keindahan 3. Menimbulkan suasana nyaman

2. Terhindar dari penyakit


MANFAAT RUMAH SEHAT
1. Memberikan rasa nyaman bagi penghuninya

2. Melindungi dari cuaca baik atau buruk


3. Menghindari dari penhyebaran penyakit menular
4. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya
5. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar
DAMPAK RUMAH TIDAK SEHAT

1. Menimbulkan ruangan berbau


2. Timbul penyakit
3. Kesehatan Individu menurun
4. Tidak tercipta harmonis kondisi rumah
5.Terjadi pencemaran lingkungan
UPAYA AGAR RUMAH MENJADI SEHAT
(A) (B) (C)

(D) (E)
UPAYA AGAR RUMAH MENJADI SEHAT

1. Mebuka jendela kamar setiap pagi dan siang


2. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari
3. Kamar mandi dijaga kebersihannya
4. Mendapat penerangan yang cukup
5. Menata rapi barang dirumah
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
ATUR NUHUN

Semoga bermanfaat dan terima kasih…


PERAWATAN POST 1. Ibu post partum protein. Nutrisi di butuhkan oleh
ibu post partum sebagai sumber
tenaga, zat pembangun dan zat
PARTUM Masa nifas
(puerperium)
pengatur tubuh supaya
pertumbuhan dan perkembangan
adalah masa bayi yang disusui dapat tumbuh
yang dimulai dengan sehat dan memperlancar
setelah produksi ASI serta dapat
mempertahankan kesehatan ibu
plasenta keluar
sendiri.
dan berakhir Ibu post partum memerlukan
ketika alat- alat kandungan kembali makanan yang mengandung tinggi
seperti keadaan semula (sebelum protein, sayuran daun hijau dan
hamil). Biasanya berlangsung selama buah-buahan setiap hari.
lebih kurang 6-8 minggu. Pada masa
nifas ibu harus diberikan asuhan agar
mencegas terjadinya masalah di masa
nifas. Masa nifas paling maksimum
adalah 40 hari
Menu Makanan yang seimbang
2. Nutrisi ibu post partum 1. Makanan ibu post partum
Oleh: adalah makanan yang
mengandung gizi seimbang.
IMAS SUSANTI Sumber Karbohidrat : Nasi ,
Ketela, Jagung, Roti , Kentang
A01301771
2. Fungsi sebagai penambahan
tenaga.Makanan yang
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
mengandung lemak : Mentega,
Keju
MUHAMMADIYAH GOMBONG 3. Fungsinya sebagai sumber
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN Nutrisi ibu post partum yaitu energi. Makanan yang
nutrisi yang seharusnya mengandung protein :
2016 dikonsumsi ibu pasca melahirkan
prinsipnya yaitu tinggi kalori dan
a. Protein Hewani :Hati, 5. Payudara bengkak, kemerahan dan sakit e. Jika terjai pusing dan lemas hebat maka ibu
Telur, Susu, Ikan, Daging, 6. Pusing dan lemas yang berlebihan istirahat baring dan memintalah obat kepada
Udang. 7. Udema/bengkak pada bagian kaki fasilitas kesehatan dan ajarkan ibu untuk
b. Protein Nabati
melakukan tekhnuk relaksai distraksi
:Tempe,Tahu, Kedelai,
Kacang Hijau 4. Penatalaksanaan f. Jika terjadi bengkak pada daerah kaki terutama
4. Fungsinya sebagai zat maka lebih di tinggikan
pembangun.Sayuran dan buah- a. Jika terjadi
buahan seperti : Bayam, Sawi, 5. Kb
perdarahan perlahan
Kangkung, Wortel, Tomat,
Jeruk, Pepaya, Pisang yang berlanjut atau tiba-
tiba itu merupakan suatu Keluarga
berencana adalah
3. Tanda bahaya ibu post kegawatdaruratan,
suatu usaha untuk
segeralah bawa ibu ke fasilitas ksehatan
partum menjarangkan atau
a. Jika keluar cairan yag berbau menyengat merencanakan
dari vagina maka jagalah kebersihan jumlah dan jarak
vagina. segeralah periksa ke fasilitas kehamilan dengan memakai
kesehatan kontrasepsi.Adapun macam-macam KB :
b. Jika terjadi demam sampai 38o c-39o c
maka segeralah berbaring beristirahat,
1. Perdarahan lewat jalan lahir kompres bila perlu
1. Kb pil
2. Cairan yang keluar dari jalan lahir berbau
2. Kb suntik
busuk c. Jik muncul nyeri 3. Kb IUD
3. Demam, kadang disertai mengigil pada perut maka 4. Kb vasektomi
4. Nyeri pada perut dan panggul lakukanlah istirahat
baring dan perbanyak
minum air putih, apabila tak kunjung hilang 5. Kb tubektomi
6. Kb implant
nyerinya segeralah periksa ke fsilitas kesehatan 7. Kb diafragma
d. Jika terjadi payudara bengkak lakukanlah 8. Kb spermisida
perawatan payudara dan gunakan BH yang 9. Kb kondom
bisa menopang semua payudara dan hindari
menggunakan BH yang berkawat
PERAWATAN 1. IMUNISASI 2. ASI EKSLUSIF
Imunisasi itu sendiri adalah ASI eksklusif adalah pemberian
merupakan suatu cara serta upaya ASI (air susu ibu) diberikan tanpa jadwal
BAYI BARU LAHIR yang dilakukan dengan sengaja dan tidak diberi makanan lain, walaupun
dengan memberikan kekebalan hanya air putih,sampai bayi berumur 6
(imunisasi) pada bayi atau anak bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai
sehingga terhindar dari penyakit- dikenalkan dengan makanan lain dan tetap
penyakit tertentu sesuai dengan diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun
jenis macam imunisasi yang (Utami Roesli,2006).
diberikannya (Robert,2008).
Pentingnya ASI membuat bayi
menjadi sehat yang akan memperlancar
pertumbuhan dan perkembangan anak, ASI
akan mentransfer imunitas yang baik jika
ibu sehat maka anak sehat.ASI memiliki
fungsi menyuluruh untuk anak.
Jadwal imunisasi
Oleh:

IMAS SUSANTI

A01301771

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2015
3. PIJAT BAYI 4. KEBERSIHAN PADA 5. PENANGANAN
Pijat bayi adalah seni
BAYI KEJANG DEMAM
perawatan kesehatan pada bayi
a. Memandikan bayi Kejang demam adalah
dengan terapi sentuh dengan
Untuk memberikan kenyamanan bangkitan kejang yang terjadi pada
teknik-teknik tertentu sehingga
pada bayi kenaikan suhu (suhu rektal lebih
manfaat pengobatan dan kesehatan
b. Merawat tali pusar dari 38oC) yang disebabkan oleh
tercapai.
Untuk menghindari terjadinya suatu proses ekstrakranium (diluar
infeksi rongga kepala). Menurut
c. Merawat mulut bayi Consensus Statement on Febrile
Untuk menghilangkan sis-sisa ASI Seizures (2007).
di mulut bayi Penanganan saat anak kejang
d. Merawat kuping bayi demam
Menjaga kenyamanan bayi 1) Taruh sesuatu yang empuk untuk
e. Merawat hidung menahan kepalanya saat ia
MANFAAT PIJAT BAYI Untuk menghindari kenyamanan kejang-kejang agar kepalanya
1. Meningkatkan daya tahan tubuh pernafasan pada bayi tidak cedera.
2. Memperbaiki peredaran darah dan 2) Jangan memasukkan apa pun ke
pernapasan
mulutnyaLonggarkan ikatan baju
3. Merangsang fungsi pencernaan
serta pembuangan dan kerahnya
4. Meningkatkan kenaikan berat 3) Jauhkan semua benda-benda
badan berbahaya di dekatanya.
5. Mengurangi stress dan ketegangan 4) Saat sudah sadar, penderita akan
6. Membuat tidur lelap kembali sadar. tetaplah
7. Mengurangi rasa sakit, disampingnya sampai ia merasa
mengurangi kembung dan sakit
lebih baik
peruT
8. Meningkatkan hubungan batin 5) Kompres air hangat pada daerah-
antara orang tua dan bayi daerah lipatan seperti ketiak
Rumah sehat Rumah sehat ???? Manfaat rumah sehat

1. Terhindar dari berbagai penyakit


(terutama penyakit menular)
Rumah sehat adalah 2. Menimbulkan suasana nyaman.
3. Menciptakan keindahan
rumah yang
memenuhi syarat
Oleh : kesehatan.
Imas Susanti
A01301771

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH GOMBONG
PRODI D3 KEPERAWATAN
2016
Syarat rumah sehat Akibat rumah tidak sehat
a. Menjadi sarang nyamuk
1. Ruang rumah cukup luas tidak
padat penghuni b. Sumber penyakit
2. Kamar harus berjendela agar c. Suasana tidak nyaman
matahari dapat masuk ruangan. dirumah
3. Tidak terdapat jentik-jentik
nyamuk.
4. Ada jalan keluar untuk asap
dapur.
5. Hewan ternak harus di kandang
dan terpisah dari rumah
6. Ada septic tank dan spal (10 UPAYA AGAR RUMAH MENJADI
SEHAT
meter atau lebih dari sumber air)
7. Tersedia air bersih.
1. Mebuka jendela kamar setiap pagi dan
siang
2. Membersihkan rumah dan halaman rumah
setiap hari
3. Kamar mandi dijaga kebersihannya
4. Mendapat penerangan yang cukup
PENGKAJIAN KELUARGA

Data [-imunr
1) 1''iama iiclirarga (KK; fis
2) Alanrat dan'l'elcpon Dk. Krany1an, Semondo 断 oユ iし00ィ :60“ 8C
3) I)ekerjaan KK buru(','
4) PcndiCilian KI( s0
) ) t,omposrsr l..cltrrrgu

No Narna llirb dg Umur Pendidil(an Imunisasi i Ket.:


KI(

NU'.r P lfヤ li tg lho ゞD Lewqkap I s


つ乙

AnM じ Anaに lc thn sMp "a-pls


3
An A L Awqu- oho ゞD Seho'+,
4
An.E P &wak '
tあ h .feh

Genograrn :
□O X

Kete rangan:

,
Luu ' L't('ct
--E
#u ?un*P r+*^

Vewtu4ga't

Ttm66at ぐertlU10a h″

i< l' orr


6) Tipe keluarga rnti lrctttu Aata*rn
,, -Tipe kBruatrga on aAatnt't veu;.ctrq6
f l'.Y*'-,,^,, oon aqclv '
lVu dtsn
"(aricagait '
.Sqr:u \Le\uarqct Le'rcl'ri
VgularSwtt^a flcqY\
{gutw^tEh &?*, tntp"t'it@quv&
. ruflfutvnnl

7) Sukubangsa jrtri rur{u 54t


54wd, lrrdooestct
b ldglqyqa Tir'S Ver.asar Aari rut'cu
Vvbud'aqatso sa,'q
u"i;*,::":$T
ewqan u-6ct"it'1eb
Ir:;:*^-, qabff1|*)*^,
,t

8) Agama

A6ma ,gang dtanuL k9tuaqtct rn..g adaan trgtCr4


Veqtaa\a w?,aqarnact6 keluctrgq fin's: acLav'n e hoc.ct+
g wat*tt dan vn.e\bqca At-Qurran . $Ur*a"-^a wAlc$avL
U*ktllt nnthuin^ iticoAu\ clttvt n/tgwl4kctr) aLagcn'q bab,

9) Stattts Sosel. Kel'"rrga


' ir 'Th S qdetLat,r 'feo(ang burun Danguocln dt Sawac.ya
Wag tmer,d.Apar^n , 'peaghascran fVyAoOOoO )-'Se+a?
' bqtaq , Ng ' T 'sebaqa, ibu (urna\ +angga Lea?i' kadaog
Vanq ltleng:urAh mOrn&n+ij nooagucciS. yutnert . A4.vr
;

. ada 9e+LaP but'crn


. rytertcLapa+ leaghrtsqwn 1 ?1 'aso'@,'
Rebc*ataan gqfig dttretucrrtcaq acLltarn ?angqq J^an sanclang
SertA trtevnewu|ti lt'ebqtu\An saVoVtln anAtc.hga (an'Vfan ,d
l0) Aktivitas Rekreasi Keluarga
\i p'.,41r-reat t
t qurauao Чntuに 噌 θゎ9t`` 1 にoけ 。
.1
の安 ら ぃコ ぇ十o '
(nefioa tan TU bercama dtrumqh
"teqqan NJU. , rnerea+z,,cat
' 5 4ray16t r%t<-rggg1 weLuclr (um1h
s'e?er+r' be?erewn
@mpa + w(Eqta karena ke+ertqtaE<ln gLagq ,kes-ict-it
2. RIヽ Ⅳa)at dan Tahap Perkembanglh Keluarga
l)Tahap perkcmbangan kduarga saat hi atta gaat ttt ttah4?″
。TahaP 7じ rtC。 い♭ θι
α眈01hi に Ct
ι
μ4t 0ム

びgLa rettOCahノ oα O七 u tta∫ ?ο rレ θm闊 oOFn


ノ ″o04n an4に υ

a lt,a`1 鉤 αtc :θ 7a aα ? ル
″)θ m bantc, `0∫ ι め9レ u● 9an tuar ぃコ
ri・
"a17´
∫夕1(υ い Jan tlo9oに u90aO tυ ら tゎ u4S
ι Cり α ρ9 tcdatC/に u mt● 9

a口 に ‖
メfP 9てχ(小 ノart ダθしっtah.″ ´υ "α り )′ S‐磁
"θ 7ο rta hant“ り

レθlotCman Pa∫ aoOan , "多 いOnuめ : にobutuh αり りan9 n,Oatnり にat
に ら a brィ υ?4n daゅ 嗽 Oら θtt01)′ η990t4 た 。こqα r99」 ′
七ι rn'′ り
`口 `α

2)Tahap perkcmbangan kcluarga yang belum terpcnuhi .
V隆 rFOャ ♭a n9an
tuaっ d Tcn‐ ∫ 七ltah m9m.Oohι tu94S Pθ

七Uし にOttt α tt q
ノ¢あ9α o tCOι ●49a ノο n aけ /● C ctst4 ∫θたO〔 0ち
"鉾
"バ
ラ haP ′ Par餞 2oη ら,切 αり 聴 tttar9 Q り4° O bOCu町 七
年 cu1/Pi

刀aり つ ∫emα にlo れο降 乾0し


α αtth たゼらしんじにαη は
[● 2つ


" 0に 。Ob
∫ 』αり にC● αレatan
LerrnasutL bwya L<gh,rdupaq ″btayο

′。990切 にCI● aq9 q

3) Rirv'ayat keluarga inti ': '

n
'Traau ada ?engat+i+ keLurunaa yang Awoeavtuaq ,1teb
oraqq $ua frn S dan Mg-T S'aa+ lai Ng -r
S eba4ai il>u Pott ?ar+vm gaoq h*mitiki' baq'

baru Lah ff ." C urgt:'tcirga Tn '5' hcOLL\-. ad-ct V a'v'g


izrDhrJ
?ern.aln \'/Le?lclet(la ?enV6'l'Lt+
NU ' T Mewgqtatlah
Sat, ayru lbvl ?o '* Pai-tuh4
9ek|L4h
lVrnu- vne,wgerahui boqa'mona PerqwaLtaq
b6'v'Lagq hiFqs
. vneLahrv-bvt dtuh ,.4.?a fqJa
-rln s ArL'"w kqndtii sgh4t '
Dan c't'^tlaJo+a veL'J 4{\
:
4) Riwayat keluarga sebelumnia
u Dari
pthaw guarnt' ゞ七 C
Aav\ ι tdat a′ a りαりg ttOけ ictti

({waqat PorVqur, :ygsucunen / rtweVet penVAVLr,
rneoular rnAupUn f .waUaa ,natkoba

3. Lingkungan
l) Karakteristik rurnah
oln
ilmrr(r <ed{etAv didAtlm ?erkAWplqgqO A.en tM.iLt'V S€X1.trFr.
garac ?efibavtqunqt\ weqi.:lLt?ctt .baw+.uctut Aert ?emer.rlL61h t_<-fas
ftLrn.ah b.Xb nvt" ?e({narleh , ku*an terzlvr. Aort a.
, A?
l<-awr'\r tuluc wang 'ta.v-r1() d-e.a ruan$ TV Cah.ai4a tharLtt/- furn4h
/
(ngL1iut VentLwEt t'Uartqh PurLdeVL+Vdan d,a.w ttrkrl(qst tldz^rI
,
t/-ufttag Van"A, WAgh nneotrylwqavA.n b,na.h berca,rylpgr Ceh2gr
,Aotn agqv LevntAb. . ?gtaboA:-+n +a.wFV
. loevavvaqlran ,- l4tua,Oq
Tn -.$ beWrn Mevnii4 , S'r:tmvr Da.vt WC *ewt UwrutL, ?eMejtgvlctvl ,

VCe .WeWarqa wentt\wpqmq .lrUo^a, vwawdt tler-:e , M? u,


lt-kbn d.LbeLq1al4g trLvnqw vvlenOq\tndk-q11 4+q.P' ct'tctp61t1 ; EvtWber
, .:r. MLruUW d.nri (uimqr, Aa,w wgngqn\r-l .lt<ut/trt{- +pnq.nggq
ge?ecta
vLnvl\tv awalLvLqcl lpersbr.rotcah
Dr-,iwvak Vr"ton tlwevvittitu'
' la^ w+ttu- a$g,< *rantyor+an' ,, wvwitik-i I -ry , ,Wrnqo{-
fr{^ - Atat A.apuc , '#r'+won^an dtna'\ ?qu+Lcc.v\ ate'mgaq
All+t '

+q.r^g"snr;,n hr"J ?er*bua,nqan


ltmbqh MetaLLti $eLovaq ,,
tsvt+qw pembuactqan scryn?a'h dtbotvorr cL*telqv.o* yqvn1.h
N9 '( hclak* ttv\emPvllt'9a' \?*-e!+ c'aqP'
Jrtacr .tLl,,,Lh n'aenuvn?lk- r seat cleca ntntr,,
l\s r *^ooi'oo:
" -Y:,|"Y:* :::o."w^
W4^ )Lqrewq 3en'levo
り ,Dι mah.系 (“ ち

CM円 鶴

P , '?rh*,^
vi t vfuMar tt,cur I
Et v kaxnq{- ttscrr 2.

P.f t ?-^*,,,4 tqMD


R"T/ t (1yay! '1 v
D v O atqwu-
Y t Vts*eatg "Aoratm
3) Karakteristik tetanggu dun'komunitas RW
' NU - T Vebragaah Mein4tku+t ar(9an Aan PKK r0(ti4
h4in4qq
V{ap butqo Wt.oqTu ?e(ffiwq a'rt|'an P-T dLan
ke's 4(t9fuvt P-W .. P-unarn tcgwttt-g4 rT 'S deaqaq
' 'fix s brasq' unengobr
+eftanqga berJarak 1 .l44 l<ev'urt4a
dgot$n te+a.nq1q ' 1A@u<- fvtrlllh Tor S denq'an Po-fkesff
d'evan un-otk\n bcceic &"ttc
t I [<rh lr*r^,,lru'Lqtu' ,n**^ gMw t^nev.u|\1PUL :AMVI
t-\N
\
lauJltu\^ e 2i Lltn8\lui^4^n ^ba hlgylgnnp uk
yugah
gar/\ NlAh g-4baiust- lf i4

4)Mobiliぬ s gcOgrans kcluartta


"肝 -[ir J g Ng -f Llvrqqal & Sevnon9

零鑑 y cCrgOIn r-Unn;ih
c,{^
LD鮮 し

5) Perkurnpulari keluaiga dan interaksi dengan mlsyarakat


lr.
Kewarga T'rr l.f aengan yeLangga gattng berkbrnuntk;as.i '

Jengan bttrk .'' l<e\ut"Y -Cn'S louvEa lo2{Vrs tr')4-P<,l( -&ewga"


lLgtil-ew.a vQ.ttva a-d.a- a(LL,an ll'eLqqrgq" "
Nlg - f rrtkun w'^tuTtr.utt Pv? Q44 otrLt'a'n Kw+P-T

6) Sistern pendukung keluarga


ii
lz
f--etuarga To J] seWa+ ,e(nJa J,ttn +d.ctU aこ α ツαρ夕

にit

L<ecuarga Tq s" iltk( i^vlkedw4t dqn 1440ウ αnfaatレ α0


t/q.esn

cleagan batk parilt'Les +ertebut ,gevuuq aИ クgqt0


lagigaqA -fia--S cealtti hei^beri duvungqn atu ra"4 /41● 1

beqwu truga Tre S alaq l,eta.tl*gcl S'a(ing 卿 θ碗 らol― r ノ にu・7,α り



l) Pr,U Yow,twives-L' v-otwo'vycl
u '99rum4h tna'rnptr' Cehrip
\*tpXOiod' d,Owqo*v Uz,rq$-gq Y@gTq
lnari vnYnq$unax&-n balnas'a- lavJ(. t d-aw 11r,ta ala ffiq-r&tqL ,

A*Dtwcc?q tuLqw \e;r'V\us gis,, Vl4gl^geLeC4\i^on nn-a4rrtot^

irtrv\lr le,*y' cotq [,2grrti1ru(94 tuarah


J

/
'&) 4'frurr-tur kcuilu\il^ kJwLqvgc"
, :' ka*.go f ur J' I 4tv(Iat rt'Ie'snber( /'slk-on44n , UilfL tlda
)sal6vLatn l/.ewarqangq leLL[v ltnewcatr i 3at@v1
' qn4sqLaa

,l/-eLLtu,t- berrawt* '94rn4 dwTTrt


aL(A bemnvcgawarqh '
'.[-,a .5 Uw,eqniLt-Q.+ j a lwBzEfMA-C
'lAu diqa-nauqq t'tr'zturk
Vevoba't 'i/t


4
ヒetu`碇 〕 Uωtt nω ″γttt


″ .∬
鶴 k評 聰「1肥 罵「観 バ ω n場
,Ct6a lし よ m n2ch やωlooa りの嗜 〕 に多・7ド
Qら 的 に れ∝夕(ぃ たωゞ ω悔 し― l
十a“ 6a につし Wttλ マl・ r.十 θヾ
`ヮ “
に│ 'αい /yLOm♭ edh四 百 qat∼
ぃヽ
ん四ガυ294′
ル M‰ Aけ"αれ 沙
1

み虫 詣鶴鮒 鵬絆
.9怒 Sあ 黎 %呼 ":誂
は ,

ι ttC瀬 噌 h"戦
i猟 噛 αd%っ
マハ.t
■ ‰ 辟ι!1郷 ε
″ :―

陶 T́ Ⅲ い I′ ‰
冤′ ttPα
'∂ 1
,i
4) Nilai dan norrna budaya
gaaw u餞 俎 _い fr ctt・
麟多12′ 瞑 ρ%劇 ヽ も
' T^ . 5 cLaq lvg-T
eLqarna lteparta SV*taV arn4qota kebul.rqaw)a eQQpr+t
wgngaJi , gtto[.ttt , z-auqi clan ?uat'a Ltbuwn "rrwld'haq,.
Vua ?er4r wembert +ahu atau menoggall'an P€ran
d.nq wenttngqat'nao kttnct zLl+emQa+ Wng sucLc'th V':a9qnAq
L!^+i cL{eaqLc-k-ah

5. Fungsi I(eluarga
1) Fungsi afektif
v AnqqOta ,beLwatqq ra
-! ga.Lcvtg rnenAauanqt caiu (a-wq
l^tn I a,Ltvlg wteWqharEar gA+u SAunA LA<h . .t",etuanEc-t '.rur '-f
'LtLclt 62.rcutctth
6Utz cula betu.aroq .vanq wz@qa.c4vtu, ,

k-O(*eta-n cL+c+u W€t+tn-gqA-L

2) Fungsi sosialisasi
" INU. - hltenqaiakaq. ggcfa'la +.erbas'a wntew fs,pvs:ortattsas'r
lan n4enqLkLlti. ?e{tL$rr'r4Pqlan gaa4 4.4a Al1esa.nqq .

pe.twrr3ra T-n "5 ' rwwqa5a.t,-.4^ . WVaAe dwaLqgq q.ru rL


wgnol0'cu\\ wrmr.t valag aaa At^evn!7 i Lln+*w taerpacftfi .
PaS itcut ferta Lavtrn Veqvakan 'd,tlretangq t€(zctt
わ f abuw.q

`ο

3) Fungsi perawatan keluarga


a. Mengenal masalah kesehatan
{
Q^r, Peyttlkqttal r-{g --1- vne(toqtavan J(wa awc+vwg(
bas'r't
nnoogetuh ?Anas ,frUrrn,g funn latuq NIU T t/Lcttxgy'beranqg-
APqn ioahwa a.nTbnq7 n/La;fitq AnTtn ota"a ArVgtruan Obat
utL(ung , A?abLu ravft\tAq berUepa"nJavqah i-q T weubaw4
n46 6eioba+ t eputtlertnas t\U . T wletn4a.t4.kan +Ld-at<
-.vatwu "LeYLaru Aeca-it' ienfu4wq bazqarrnanq Per4w-erA{,j
1♭ q h(Pas ′、 mο ttaォリし
吻 匂 雄 tじ 降 囁 和 れ ヽ
ソ│ 「
“ 'ほ "回
pgrattsatan \auy Jrya(( vvre,iAhtt-tr'rvr VM\ EIJL ,lartJl^ ,! tq: t4Vi,JT

NU'r we\r$a:ra.uAt'r t<Patr Ut^i2p


*AMy
-lyt"Aoi^
tt1Ea3', NU"T,
,r^U^qakcLt&t)
, uJ .gaoe\^ ;wrerrnbgri grffit l- Wt rwjfut^tt-tz-e$

Wa&a VascnigT, uarUq ,''-k<1 ki%L Wws'6- '


:
Ⅲ‐
予 購 ‐

b. lvlemutLrskan tindakan
,' A?ab*t arXa ttLv*arqa Aarg ga"k"'( t'Jg T Lahgs-Lttlg
w'€wbaktt-ctn oba-v ai wqrurLg , 9@.
tuat<-1o
a'?at"iLq tak-iFwga
hervegawlailqqi ,Xa'vqwt g ha'rr beLvh Setvtbvh
Ng' 1- tnevntoLlwar^1ht . b ewb-Lt ke? uC l'LeCAna s
L.lnt ir. ca&v tir.t N$ f
geloaqa" i tb,u
-*Y9. c.tu 'f
.me'oorqLa'q be! tn ?e{t{rcLv ,bMr{ ?er'w4 Eetewh weLqt^tntz-4q
i..il :.t'ii^ga ,ninuun' obav blDq'h 3^ha'r,i 9q.n '
t{,j-r wewga"\evaA. hanya wenvnrgg) boaq betvvvyluutg:J
k-ewvna,tnn4a t{g'' r s,aa? twt beiom itB , NU -r-
|1i:? ffidffi' *,t-#
'v *res WWri#U
{ txft"" unevnr'ln'lt

c. 7'&clk'
Mcratr ltt .,.tgg",.-k.:1,,0,g,,
ct S{<a 'atoqqdta WtuarAo AoY ea'tc'ib 'Ng -f i-i.^
-n '
"a"
imbevtuAn *.a.Ua,ns\ gc4Jur-cLt\ dqn vme*a"^ 6ulSV4q
tthturr btxwgav ' I>aw7+r+ tr'+tcalnab ba"cu qh*
;r;:;; iul w"Eas dah w'uwp**tjai baar li-htls'gt5
+.'aa;- acla ??vacw?+aq
NU - r fiA.AwgAlfl'uan, Aa'a 64gi WA '
A.atowt *#t-*n )ttwga 'fewcl,rr
'}'a^c+r
Aiurltr" \rta ' T- skfinn4 WVa** tott'-: o:
-*"*-'t'U-t"wrengarctanlpi:Ueruqhwt%wtt'il'wi1
t/.tti6yu iVrn qa),L nt* qagr^0o*'a (ekAJAh urft(Ahr.rk-ah .

d
祀 l勝 供 山各 η
器 班』 箇 蹴 λ ℃ 賞
LiZtn
Mθ ttbOば 、 は いoh 彩 ?0化
買 :響 イ

`
「 衡ぃ飩n t∂ αヒ maЮ にυに h
じに pο ttwa詢へ らαりtyLり a l
tlt髭
‐ 疑卜n“ haり aQI oct響 ,│
И∫ 9́″4橘運ヽ
4軌 τ
滝 お OJい 。 '

弊 ・L“ ιれ〔 田いak tta"h

)α ば
ttMヽ
%Eら T‖ υ
》 '' 腔。in nぅ 。
t91ビ

ηΨlttη 扇
熾イ
C.



りり高
'.
撃́窃 蹴Fめ
αtt a Vの レ ビ)raに

ιtυ
・ `ι

二l Ⅷ 3酪 軋電機s..
時 蹴 殿 r'
動 θ

ル婢′帥 9久


reprocluksi r'{y, ' \ Vr)^- {-ft, ' S vt.p-1u'\i\Lt 3 c'ati41 Auak
o
4) Fungsi
^t= yvtg,ng4,uqakcrn \zb
Sebovuvnwgct t{U C*nritc 3 V,^tA.\
SewlLt , F2rr"kar N9 r baru fa3a wdah{uan J-fi.hry)v,
bewrn
tltwg WtU ,$clC$c' rnr t rg t bgtutyt ), Ng l- Weng+ravan
KB

ir,q(q l<;b kwrenct ku/)wtvgq A^&tt dJtuqtah ' Ng' T V\l?Ag


FB C4e.-Ll \ekq(, t@4f,:;r*EuoUut 6agA '\'\9 T 4t
tzuzan rrnrlrrr.dlub .btclan uLWtaU- Wgngquna-Uaq 4il{4t t'corrlt-asepf
9'awz+wian-
tU(2 Vo,veoct Nti T h.enl?unAat' va(Lse! Ati<l,ltct - Ng -f
**6.5l;rw\Luv. Ytdc+V vfie@g e+adnv't \ e'wkc+wg fcB
5) Fungsi
u
ekonomi
Penrltna.g cu,a Trr "T 9e+,a? br*ra.n t Q .8oo o@ , : .d.+clapc1ts
V.4w alqri ?etLerj'aqnhUa sebaqa teDe)t^4 bur4tr lfllnq(Lnht1
A,t14uOt-VQ ytuL| l.r6"r*uta,t r+n r)tv<t'tV- Weonbewuc4-v1 i,ceb ulul ltttr.
?e.h.ar; -\oa.v-t' , !Men,r\oa4at- a.rttan dl-m drLha ?ar<a.l benb4
aol.a.- gqn1 haj a+ , dltga ayvh)r+ kebu+itha,q rebou+h
WVrar4a Tm S hd.crt< wevnihVt uaQ*qqq, VWtLfl,LS' uvtl<.tr,t*,
Lesewa,Lq,h

6. Stress tlan I(oping


t) i ndei dan 6,ap.i1,,1,
Stres:or.iangka
l4a{a.wa Aqng Nhalqn Lteh t.tg .f ,LAU.q tua"Wtt Penclgq
d.d*iuh ce@q: Aawg 'berwbd*n keL*<a (tlawtnga bekersq
d.ttbuW+a &r<n.Lerynq -bdqv. Wehe.l)on rQvtLh
-GAak- aAa wattrarr'h
Jaqgva ?a.xJqh4 Uawg -cLtptvtrtutn
oteb Nig .-T-

2) Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


q'
,frkzr 'fvt 9 9etl.r*wg beuersa d^tbu Llotcl N[g "f se@Lq
be,{ptwrcaw barvc t+e,?acl-a guawLny q .banwa q1-ylittathga dla
t@r,t kota Vsqtk - hte"ttt taJ6t
"t^an br.q W€njaga c{r1
nyl q I An d,lt-,
, Aao jur-ct a-d rt \4Iat41LL daq u ei4,{P u .utA
q t

'PurtSa P\tn( Suqmtn!4 ztuan wtemberr kabar tx.erd.m4h


3) Strategi koping yang digunakan

,t,
JtUa ad-q tn.aJclwrh [rWewarq7 Cin S MatlrA Wiuerqa ria--(
g.6ti4ru loer:ffiul g 51t\-dt{cr\o '.qj'ruk We.nccttt'( ta)-A-h yg$)-a'-r
+oi-ap i lttLQ bQtatl1 tUO'4 Ufl en ewtllcq') t du+c1 ,vp-Lttct
u'

vwal<a fur ( ulenun+A bOtonq Veloarka t"ce&arga La-i.ntngq

4) Strategi adaptasi disf-ungsional


' Vurnpu^ t'uy T h'tzt4q LL4ehA-(Ltk) -{)- a)^a.iL i-p,@.pt
t\4,61(t.11 fta74 ilt g T W.t?.m4.{2u,Ev,to t4a14 b qin-*ttztn tbu6gA
i,l,t,l.11LIL t44 e)44Urut [ogZq tng4 lcf,tronr-a 3Aj,'a.11 VAh4 A-1.) Ak-
l/i,,va vqewitier .bagi La4r Apn .dav{ duru (W T (vcttLv
drbanal \buttqq Ut/LtLt< .Lqev'Lqur)3 bagtwgq
\tltL NU f SectAn4 {herAs.t pustng c[an wevAs'A, cjstvttTe
k-urc+rtg €nttw b4alun v4akA t"(g -T *:*drtr dttn l|+i"rcLtnar
1 ,^rl^
A4 ei1 t nqbnri.l-a,', i,na t<4 i.

'7. Har*pan Keluarga


'r 1.1g - T lM\n.gaiai&lh bzrlnarap loar( es1(t .4.t+h.i \€brtn fut.u-
d,Arr, hltrr lt? { lof g -f bgrnaAp ?L{n.AtUt<ttv", Jqa.vnt AA$)+
b Ori*swlbah \,t.t4.+il.i< Weht;hqk-arltA q izit-61i 1L6,15 koludl.t paq
l<eut-a.r1qt4.A 4 Ng' T 17agw1a*:a'u-a-r't 4ea'a1a ttg.rg'\Aa*an &t
r - \oai''-
0e[cLt4\1 gLLldct-(^
ettltut'" o''l;1v.-
Pι 胸り ι
riに ∫″n tFl`iに

?urvr er*taart lbl財 ´T


414 1И t^!: -
A∽ ヽど
ke( tt"laror^ こθn/1?θ 4θ 121イ ′
〔 Cow pcs tm ! ot Lt. \ e
a
ALqpOrtTlgnL L\ connpor fnetLtt\
`レ `

つ ・
-i-D . lto/6gVtitttiQ
rQ ,'

︶ t              ”  あ

t     し                            に
i.l ;jlx/a,pnL-L \l ". Llo^ la4 eh tl-
(-p" '. e>r,/vvent.c (L{L,36x/i14e\1 tt,
^a
.9, Jb,\ a s . z6,8oC

l'uvoro Bon*o Den<ttt

は︲満
tL?-W{-{;{ Qe?a.Lcl
e? a-1,. S4trtb
ra +
tw e S O Ctn
Me E <>,jteqa.t ,(anobut

?an5ctnq, berg io
l^itaf,ft tebat. A.ts"n

t+ra* , ber<"r.h ,Ldav adil


Actr, h,-t;tj\tt) t ln LrAaL,< ac.a hwat ? ,becrtlo /.
EtdLtu .sda te(i . f``` t tdar<- ad.q w{i. J`2`l‐

1ズ oそ θ [1r: nlLt\gtw 6t cLq


l.onynqtwct au VrnJurq'+rua o, I
-.
rcnJun4+rva
,Lq.eWL\ , I V(eftl hvlewts . {htera atrorws, glLLe(aa$ ^\,)
aq,ewLg, sk-te(A 4'\
d.n, LQ.Lerti,t- ,
,n tu-tertLL tL4ettq , f dn ql t Lb+er[k- (ual{r
4U,r149t ?otl4trina Pea4Lrtna+aa bar.k P et t c'ctin a ya i't."t bct'' l<
rdj^TsL' l{w$ltha- ta,n
bark ,7ettr!<!r f€AK Si ?etltr,atoa. z{avnerer Pu Pi t
4:an baiL , rer,tuti
?ancAlnArJqan id4an baik >mtn /arylm
Q4it c AVtaclzltlit b,ait< bat''a i

11 t.lu ntg Srwrer"r< ;g\4utta rq $'t{n(rrtE t n\nftDsq


ln'd*mg L€ntlcct$ , Waun1 tev bab,
t,e.rAapa.+ b<ttrt * erd.up a+ brs t u
L.vduaq I retl\.- 5".
tA"twq +t9
Vt , ln tcf.,s
?ewcl,tq.aq lca(ic b etr€,rlq

Vutar 61♭ tr'“ ι「S′


υ「 レ ,Cmθ ι「Si Vrbrr StLnett t). Vrbrr Sirngt,rd
「 「 13「 ,
ル(´ グに マdこ iα 北 た1に ?tl ιαし / ',,+,rAot. l?acq*, *rdr.ltL ?ucq*
i/1r uに oξ ′ らこ (C
11認 ,
l ψ
γ Ca わtら 「C
7し l la/ι ″
l・

W\tvo|a b,brr rAU lLo Sa io tb c v-


iι ,?1ら αし ノan八 認 かとl θr10わ 4レ ′′ )itewvab dqn iewrbab cLan
lι 認働?α し “
4 α
七げaに (ι ほ Pat 十 '
+ rduq- ter$LtVClL tdcttr *<rd.uP,a"t
91 α ttr t tも lφ 7′ ttt‐ tS gィο γ14ttt tS
ttυ lつ 9+oo,t a+cLt5
`tθ “

<\rncic6 ' ttrlt'tt+ 51q`ttrr`′ tビ latt α


″ CJ!,09{(;S', ti.dA||
診ti+7`′ ∫tryl atrrs′ llノ i,aa tet:d"l\eo , ,aAct |erct'(neh ' `(JLra Fっ 120129ン 事 ιηて :

(ι Cal α7ιtキ
∫ u ItLL\,qSi Pen d enga Fvt,vtqst Qen c\en8a' Pewderl+qdl\ LaiV '`∫ .

`じ Q4q arV rLln ball+


:F,+vt,4 A l€a,lettgai.
!2

@ク 、 りatC ・

ィtθ aセ ´ダρa ,otoo♭ o 'T i9 ct| cLPq ι



■ J'こレ
1じ
くし´ιθα ?(多 10(n aaclLt- a-ga

θ
′︲

ゞ4彰 ι ″
■ゴt/P′ じ n'」 υ P t{CWaLvj JV P
´
И彎

Pen t'nr4lcclrl)n イ
キθ″浸α?at しク″aゞ Jv? "の
t“ )ι a ♭a z4「
レィa ,t*!1,_tiy* イ P//ユ
__I Paq 14」≧望二
T.!, et"epanst grt&t 空 ^ 'Par't - pqrtt
L'obEPaosr ga*q
,解 クtrr∫ ノ キ{夕 αに ,5tm€trts , Ltq4.e_ L: ourpaaeigc

gLtylek( cS, tcgc,cl<
l._ E azepaqsi ga?q
ゆ 多g“ に4ι ″ 的 o$a o+o+ banfi). StmeLCi S,+.rDctt<
′lθ`のF らι∽ヤυ
.

PCr″ αFα (4h´ Y4emq ffu,ndrzu o vnoog$unauah o<o+


Pgso.a-Ea-rah , *er/ 04o+, baatO
Patw+o ? ec,aq
″al「 徹 ヽ揚 7 fu e vouat{cew&
uS k^cwrclh t'LLri
PAcnatasan .

P3 ,? vo.oi F蜘 崚 I P4'レ タ t々 咤ぃ、tu


0o0a 41,'tct9
Ca,rwa, +@ai AgA
Pau4uAowa ka.w.ua -Vtri earnqlt u-LLnaD,Lctv i lqmq
vo"rt F.e*tit ngeri tekevl
fu? l/-AWAn +pa4 afu
US (LLUt'l
W g t6nor €,kr,Lvt +
Pg B go,na.
€am?', t'&tr.tL aqq
txi.l e.r i +€tten .
L t €uarrt h4Fat W q gnon A ,- ettrtra (L{^€cL (
ycnkurc.r
?o I '7snor .

/ c: Vastl.<-ut9f
VOgLtLl) tev-
-__ t
∠ ′ 劾 磁 れ々釘
veELbuler
´
θ `コ ′〔 し ,
∼く t∽ , lα ´」4mれι

■ 6 3a-v,.*u.nq O ta-u.tut,t.3

I 一”
I

″´  a
″ιιttl` cOrつ tk` τ 」 lι 七ヴ∫ の cz2ι ∫ ■ ` tctus c。 .ょ
「∫ t“ υS εOFrlt∫
ヤamPα


″∂αに に な物 に 七αo4Patc. &tdLtLL b^rwp4k t4レ η P4 k
勉 gtα υ θ
嘲 U e ,L+u-r c^-(lL-t 'fu8 ,"+^rt ο多
cord,t3 Pa,し acfK ε tζ
`
Cマ

′クに 七ψCセ スb´
ヶι -tt&atc -taratba *vlou +e(a"bcl 七」 4Lc tι ら4'
"ぇ
にし
ル一ス ヽ硼
睦 に Qo B ?e.ttctw 睦 ι 勉に し ′ Pθ ttα に
`t?ι
l

A. € u.ta AiO A」 o♭ 4Ч ′
し b・ 生嗜 眈ら'a。 しノ
量 3 賊 b‐ 慶uら ′
Lq6 - aqb し ら えにら け♭沈じレ

,
_』 じら ,

C . Pa*)rrJ,o".a


りr′ ′ リ u tι

14多 lrlθ Q」 θ「
υ
│ん tra昨 :′ `?49o∂ a
畝 OИ ∫
ムゞi“lcecct4「 ・

Abdomen T_ € fupeL , I I f^pet , tcacl ,l' '. SuVu ,l,9ctta lf にしr14′ ″じ


% 資多
*,er/a6t +e0uPa^ Strech Tgo trrn"lotflac+
9*(€chanar+, ″レa′ し

buntli ?eilSiql ム ざらの町i?Cnsキ at A


「; Bungi P€ns Acl 夕 tyレ
"。
ン に 41
`を
A_r,
tD L/oleni ttE 8ォ /"ι ttι 七
Ltt< ilX./ffieqL4. +.itc iq x/(.ytpvrtl f,Ar*,
q?a Pe ,o イι′″に ´ノク
Pa,[ .nd-ak ad,:l Pa s t'Aclu a'da Pa o lt9ctta-
qler t t-eutln .
ffgr; 'teteLln' nger i 4's-wcth hget-t イιレの の ′

?e r,'fhg.npa.ni Pg >'t VtgrnP an.i Po , '(hArnPani ?e e θ″′


″ Bυ の ・


€we.urewrcas 4 ム七αK . /\ta.s h - AiaE' 4 - A.wtr'
cttα に α aa
^'
bcQcw a Aa btet-At-c ad'q
1‐

b€l € vtrt-ct(na.n Lt-ei-ewaLclq OkO*. ke ,pu


'fii
4 e'a4q
レ 0ら 4a ttα И οセ )│ OtOl 8a$t],zt'
`tク
輸 0ィ ρ t
0\OL, Leeiluqlqn U€,t&LLAtcLut tztci -tls
│く
O to (, ltct.vtclv .Ltri
V{.Lwan
`tc u`t機

α ″α ぃに rff=を
9,/S
ぁ 0ん И
」ah
∂′に αθa
ヤ 4 I av,sr+h 4. bzLNT h ι `み あじUlう し

じ¢ι 仇αれθω tノ
em 2多 し +t&eu aAa cd"A,LL zLdQ , 4?
Rι ftι に ゞ
C
q otdL
にιl醸a″ θtο
も \a9(eua.han o4oi, iet€vwctlna “
kgvua+411 o<Oe ItewgAra'n Dto + ♭aIに '
しを ′キ ι 4


'αЧヒa
Le.crfLn Lci rt' t,Lelnci^ wi l'' \ /-t-
レιι ι4` し q/r
に死
し λし
l bι

1鷺

移焉薦l V.tttt+ らり 4ら ′ kwq+ frergrtn ;
V4utrc., l-zil.t.t+ ber{rh , . .l.Au" {oergr,ln , 『
,kt.Li+ borwa.vqq IcWL(*- {oevwq'rn1, V-uu + ♭θ 、へ 194
「 「 buqz bezrulz)vacr
tzutra qo'Qt/Ltn'5, SauJo 解 Й磁 ,Pct".uih,+dqtt
vWL+.Awg, 匂 ´
ltdnst ?'t-€-LvLc?iS 'c.tuto
4 tofutc 5a"!'rar\s. lrdau r● りοЙ r 9cavaf[5,
Ce;T z-. t &g1tt CQ-T ∠ ノ9rtk. cyy < p 4et('L<
C P-1: < a'Aettt^.-
「│IΨ
IΨ ド

ANAI」 lSA DATA

Ds{ -1
I

- |.lg'r went4arava,n tec{tkrr tu?q


t a.gi kifatn FrDrgT
L f#.?y:!:u
dfr.Latn *dra*a,t bagtw4ats
ffA rqnaV- nceLQhtl'tttn tqhufl l. kelnavWtqn
- Ng r naehgara.uo.l Utrlq+awu I lgalAlairkAut
tt2\t\tawq pLrclwa+ar\ lbU nrfaS
-'*u l- '*itqoron;i;";*" I
I

( ,o #t )
^'
PefiV) ?erticcq seretqh oneLQ'
l
I

ln trtr^Aq , Nrg - T h LWq


I

-1
obau gart b@aq 3 htt'rf a4t4 t\5 '1
^-1t!ui1') I
i

nag'l
m*Lcnataila^ tnai')car<gvorrnah-'
'nen"
o,;;r*;i-iwvni'^g I i

tleat<- rrw:i -t
I

-' Mr T |nehTa+dlfr"ft t'{trucuq- I I

;1";^'ie-4"ru.ru^
"i;;;-gatatnga eav't rL9quctoQ i

trrucu's u''?ftJk I
i

V;i;"*.;i,r r

Lbt) wtEqt,r.r 1 y.*g*?-^q"


,"hJ,#;^ery#wra-1
i

ぶ ― i

勒酢絆彎

魂鰍 寧
侃 了ら
″ぼ旨
麟lJ織にα崎

jttι et,hl「
ιИ
lCじ ?aを 14り 9α _r

務趙聴翌i■′
Wh
鷹 繹濫1響l
麟慨ぶ絲

…ヽり‐
ft円

¥ 鶯
ガ 撥プ

Ψ ,Th
Ъ
l騨 腸―

響 勇


。ふ
予l.驚どlL・ m四 i

こ ル ゞ
irb^ぃ (F先
支 dα に14hu
払略olα キ
N9・ 1ヤ t?α ヒレtSa McM♂ キ
しの t颯 94・
ANAIコ ISA DATA
No Data fokus Problem Etiologi
ト DS 躍 fiatnbata.rr
Vejnp)$naraa\\
Kur,'yraW.
( oooq$

こ N」 ・ T u′ α(ム ′n しαυ

κ 朋 軋r:弾〔
"多

儡 、

Z“
│に θcuatta N
, rdο ∫a
れら 以tに a tta r 切4.グ

ム 鮮 ぶ二
L{鯰 L稔
しtι ∽りうun4に │

'N“ 「
物夕 α`ツ 4れ dα に
猟3症
鱚 宅Ъ 旨お
“ 準:獅 r多 ″
琲 聴締 かじ
薦場‰ふ

をつ

CCs
“oLrlcs
- Jewi.a6a vuwa["1
-fia't wc+wga'
P erwtanen
- 'Tw{ttu- ctc{u l:cQwctc wtancLt
nlt ruw t-.t h
'rn S
- .V*.^ln tt"g aain Vuvan 4
LfunLaA +awryv geLc+P )
' L4n+a,, rllvwat!\ uwcLqh
g €ntAv.t W?vr tanctl-,
lceu-Cct
?aetl AACLk LeWbql2
- a eu-el.aPar VancLd^g
4gtlm /"r AeLa+ Ja?o r-
becawttxE Yq rndh
' Ver^bofAn v1)vna\, *ctartTa

曲 ‐
「 噴
Mah Ch′ 七 ・

Skoring dan Prioritas ⅣIasalah

(υ θ′みヽ
峰 t配に
1鋼 製 Piヽ 率0鰤 tan― Metahtrに arL'・
ご )

K面 teria Skor Bobot Nilai Pembenaran


l. Silat rnasalah
だX
躙 t鮒 等可
l
│ │

a. Aktual (tidak/kurang sehat)



b. Ancarnan kesehatan =

c. Keadaan sejahtera :

ιι
′ 4%1lhtthヤ3,l
2. Kemungkinan masalah dapat
あ(41´ αh 乾′

スユ ヽこ にιをatc
diubah aι t硫 争4′ rll a摯

a. lvtudah │

b. Sebagian
c. Tidak dapat W3ら

3. Potensi masalah untr"rii di




非繹
i

cegah
,a. f ing3i

%tみ


,ス ごttth tt」 ●Lql
り 6■ 靖4044レ 4シ 9_ヽ 」

b. Rendah “
うT
:` こ
た 9雌 。し lt4
'c. Sedang
篤聯11輔,
ダCP島 `
4. Menonjolnya masalah
%肩 留。■9a
a. Masalah berat hanrs segera .lafut bAhors'rt r

傘 │ ル凛 ttl(tf c\tqh u*&t1..q


di rangani
{A\[ttt!-C (cLd;t
b. ,4da rnasalah tetapi tidak
"f -n alqt<*
lrlgt
perlu segera di tangani [uraS .legd.r'rt
c. Masalah tidak dirasakan ,t<\-c"ttt.rxQu,i t

Jumlah
ヮ1る
も Mヽ
2.は 側 レa勧ぃ マタM9、 モ て
づm小 この6ぅ な

・ ,
^輌

Kritoria Skor Bobot Nilai Pembenaran

l. Sifat masalah
ZX3

4′
a. Aktual (tidak/kurang │

sehat)

b. Ancaman kesehatan

c. Keadaan sejahtera :
fz多 て
れ八(D‐ Mぃ 輌¢u inり

a. Kernungkinan masalah dapat


猛 」
隧 、 │〔 虻 晩


Xユ
M′ ル(atthれ a“ ♭α l

diubah
7ι 4η otfhaf″ ant-0 4ι ,

a. I\{udah み
μ貿,4フ ι
ιt u´ れ
ι t77t k

′ αt4,f`c、 、tvl,

, b. Sebagian
1

,
キι彎陀洪 aに 明 兌矢t´
r
c. Tidak tlapat な『 びo個 ′ 、
れ 従2?θ ャh`

製 ふ TPlキ

Potensi rnasalah untul;


クκ `燎t<Q)u ctg,
d,., di Q t;r,"n t1'r^
l

cegah frV1n qqQ'vtnbQtrth,r .

tlan^ tfl^.e-mct1r tqkし


a. Tinggi 7‐

'ユ .
(Ltwlalrt Sekcrt
│ ,

b. Rendah
c. Sedang

Menonjolnya masalah
Koa,xaan' ruwat
バ    ︲

a. N'lasaiah berat harus │


9Q-lovi' tvt't'

嶋 .    , P ”

gudah

segera di tangani
\uslawg.t
mct A4n
′′


l L,ptt
b. Ada masalah tetapi tidak iaQrA-Sc1 +dAL<

perlu segera di tangani qcla (ieu


h e4a+tu +erhlLD
c. Masalah tidak dirasakan nwJE 0tc1 ,ketuey

Jumlah
イん
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

.r'- - -
I l<e1L.[p4e?€v+t?q.n pases kehai,vr'rcal'r * [r4ALaVttrLaI' rOC2Ll
A. i*r.rr,nbat,an pernotihara.ail 'ttrrnah LOoOgS; .,
り 岸ヽ G り し  ζ O〓毯 ⊆ヽぶLヾ﹁く



ヾ 午斗
﹁一
5一
・ ミど   L 一r しや s g   ” 。一ヾ や ゞ ↓

σも減 レdぜ゛■ t鶴藝
驀職
轟鞣﹄ ,
´ぶ こ ゝ ヾ しヽO   C S、ゞ ヽ ヽ
C ヾ ﹃C うy 9 9■   一´ヽ ミ
﹂cび  ダ可ヽ こ 。●   一 癒ヾが
お工 ■
い oメヽco″︺ ヽいヽ8 じ。 ・工︶
ヽoS o∫ ヽ9ξヾΣ ヽN
ごか
ξごメリ、 も´゛ ゛
 ゞ﹄ヾ らもヽ
漱 ヾ年二ヽ ど ヾ筍
っく多    時 t︼越ヾ一  ヽLヽふ

y づヤS ぢ ⊆9 メ   ニ cヾ■ヾ B 、 ζ α
, ,, .ゞヾ O
﹁ご じフ  ξ ssM  ‘0´
c ヽ ︲
ゞ どンS LO﹁て  ヽ もい
ヽ遠8エ ξ て ヽ   ﹁、 L ︺守   一
一ハ ︶

り ヾど toC cC■S k ヽ﹂0年 cヾヾ
JeSLもЁ

︼ぜ い ︶じ や懲 ヾ   ´´ ぅマG ]
。 υξ 告 袋5 ッ 壼  Jき こ y ヽ ﹁
, Y惧  ヽF 卜 ¨ヘ
メ Rだいう r ︸もり´
N    フ いもンre2     h
゛ ヽ メ うやす5   cSy
ぐゝ
゛ヱ 立工ざ55︶ ヾ
ンノ ︶
ヾ多″
 、 。
U﹂ぃ
、 P二ssξ O、ξ厖Σ ヽ
‘二 t歴 ヽ ,
L リド ヽ   ゎルヾ 0  一
♪に 3   に語 挙 ・
ヽ    , ・
民゛ ξ 銀  や ﹂tt S  でヾ小
cう0 しヾ ト  リ ヽも し
・3 αし0し  f ヾ ヽ   c
一5 S O  c´
ヾ ヽ     ´ヾ し一ξ
っ 0フ CC ヤS 3 Sじむ∝  OCヾ ヤゞり 上 曇 奄 S ¨¨
Cも・ ﹄ む 〓ざ いき 饗
一﹂3  9 53 fで一OSCS一  “﹁ヾ︶卜    哺 ζ  ︶
忌 さコ ゞ キ

じ ゞ いし ゞ″ 芭 ゞ  d
彎ゆ ヽ
う ヽ F S 〓一
r ヽ 黎 はヽ いヽ で りヽ
せ て αて や t、 ヽ 厚 、   LQじ こ もゞ ″ .ベ 注 せ‘Ps
υ ゞ さ
乙     も ゃ g Ч5 ﹁JCヾ 一 も智L二 ゞ ゛ Σ
卜   D一
ヾ ご ヽ し 、ャ″gQ
・ C S 学M  一  一 ご 一 ュ ゝ、﹂ ゛ ﹂ g卜 S SじSづけ l 〓ヾぜ ゛
ヽN 一 ‘ヾ £ω選
, ﹂
略υ。﹂
︶ 6もヽい一
ソ Gυ   ″。。L、
へG ∞へ o ︶  い
一 一〓ホ〓

晏質  っ
桑為軍
農 ご
ゃげ 掛沖講一
ゞ 七憂´ 萎一 CヽL 一
や コ一っヘ
多ヽ
,゛
゛‘ω
ぢ2︶ g﹁
いy う ゝ S 二 ヽ ‘ ヾ ぶ ﹀一0

製■ 夕も
′一 理立 ぶ哄
0 0Zヽ gS S い ぢ ト G 旨9一゛ヾ 一〇 二三 ξ わ
鉄車 υ ´Z ヽ
ヽC C s

C
cば りy
ヽヽ3やも一 Cもダ´
っ鱗く
﹁ヾじ″ヽ
もぐSヾ︺JЧ  σ﹁SSC十ヾぶ S、もヽ

しヽま一 きや
と ヌ5   ■S工も二
・ 3 工ヽ キ
のしF”0■ ・ギ レ0時ヽu  ︶ L6一S N ゞ S S

C︺ツ■つし呻 ″ぃヽC″ キ   ヾrヾ せ一sS一
ss毯ド、 ︸ 9´  t c■3ξ
t s、

 ゞヽJギヽメOS・ヽo゛
ヾゞd十ゞ″


vマ5 ´ ぃ
S 一ざヽ
低二
じ 封¥べじ 、キ     qL。υもい

しばQD ヾ﹄ ぎヾゃヾヽ Cし、﹂  ヽ﹁ご


こ0﹂ gリフ ”
彗 もヽ ヾ、  ´σゞ Yゝ ヾ崎
 量、む0
ゞっヾ”
・、こ ´
ごゞ こ 曼 一
き島 ゞ ご7 ■も  sP メ  ´
〓り〓 コ   α^Sヽ
︱ヾぬ3S め
ε二 c
ミもL
ヽぐ ヽ
ゃ3 0 こ ヽ︺ ヾ
ご ⑤゛うo て  
S 〓撃 3 し   o ぢ δ ,
︸ ゞ   gS︶
一o S sざ
sir 志 ヽ 働電 ■
ヽ言  一
域、ヾL   αく
0日 0 2 oo cヽα  G ⊃ゞ も,
ヽ ヾ     ﹁ヽ C V ゛£
・ , N. ざS 榮 F ´
ド も の つつてヽ  ヾヽ ヾ L   OS一ヾ こ Q ξ ゛ S S 越     一 ょ ゞ事 ・

,、 ミ s s  sR
⊃ d 十ヾ ゞむめぐ ﹄、 c、 舛 tS 一0、CS S
、 ・工 s
ざふ゛← sCSSヽ
o ﹁cヽヽヾ   こ 0、ご  、 ﹁ヾ﹂ ヽもヽもご し0 一

)

ごく
σQ二 ヾ 卜   ´ と ヽ ce い  ‘q ぅ こ ヽ E ヾ2   ´ ふヾ墨暮ssふ οざS E



Sヾ kO   ヤ´ヾ υレ゛
貸 へ いo︶   coυゃヾ εンご



せ″い
sy駐武憑ツ
ゞゞ S し ヽ、メ
Fo s
‘ f シタ シむ照■ムく
︵∞∵oい0、
ま 星 が 塁 g S ヾE ミ ン

盲●B c ご電^
うシ せ
はじむrXマご
5ゞ 三 R I ミ ヾm oで き メ
■ヽす35ン t bモキ ︲
, CR梨ω

lヾ
一c
に ゛
sさご シ熱鋼 科驚 ヽ
S中
SSg
︲OS T,
§

ゞ         

tミ
謎︲,
、 S一 ヽ も ミ s
L゛


喘 き5s
 uヽ
ギE■Ot 廿3 申、o 建 ︲

・ サ蟷ぎ、  越ヾ sL

ざs 電嗜︺

ヤ一 ぶl
﹄い一 ミ留
, ご
F D ? B d sS ・
噸爵 J こ キ と 、D 3 ゞ ︲ ぅ長 J§■  。←δ
革墾 eg ヽヨ ヽく t留ミe、
9§ 、キ ルぐご ゛ ﹀
ヾs e 基 螢ё ● こが 、
愁 p■ ぐ
て工 ︲ 電s く普゛
e t  ヽ”、
ヽ、も︶
pSもミs
s Sきもァド ︶ ほ長ヽS。 ﹁゛ゞ

ミゃ、 ・ 一
・︵
Oυヽ︶く
﹄ ξ雪〓義ざぢ 3 さぐじS
讐湿

s 卜 ゝま
eoりヽくヽ、o ャ⊆二

0
夕ヽo■S ︵ジ ●〓 ニ
o リ 夕 。 S﹂o キ   Lい ヽ ざ S ‘   一
電 じξ
簑墨、
こ  ヾご ご S 、 R S L ,
        
ぃ υ一
Z ε電S ェ  ωぃヽ93 ご
ゞ g
簗もハ
ヽこ〓

し ヾ い
ヽ R総
:
:膠

一電 盤 ごゞ ・
﹄∫ たざ ヾミ ヾぜ戯

´エ


よ聾 ヾfミ 一 ﹂コヽ?ξ ン お ′
晏昌︶
鴨Q
﹁ ドゎ 。制M  gヾ夕ヾ
  輸工   一
Z 卑
ゞS ゴ 3 蟄 l S R く ゃ轟 昼 ト ム 2 ︲
″ ‘り0中∞い ´しo﹁
ヾぎ
%絆ドッ t   53一 良 銭 鼻蝿
゛゛´
″ o■ ピξピヽ曖SP
T 電 づg yゝjキ 5ギご電智さ I S ゞ 、こ 竃 O奏じどぅ ≦じ亀S′

一   cヾ毯 な 。気 ξゞ 鉾欲
Iξは ヽく こ ” J も
1 ヨ J´ 員 ︶ 6 重 .さ■ 乏
F慰諾醍決テン5 中べ ︲ , ﹁きヽ
こ手F
ヽ‘dゞヽぐg¨りむヤ “エ メらき0 も
ゞ 蕊一ヽこ囁 ρ
む ぎ   てぉ ょ
一     捻だ ヽご  “うしo″ ﹄
量一
し ξ
⋮0塾 ざ ま 妻ド
憲■きヽ ませ幻
き〓o tど ‘ こ
ゞげ8´  、
9ら
ご日WS  票 讐 でヽ
,ぶぃ 、
L♀ ざ 32 ・

ご︶ >暦ド
厚 ξ塾卓 じ亀ご星み 、

 し´ごむい  ヽしヽハ   ﹂ひヾハ
´
g S● C 5c一
種 腱 ごg ヽ ﹁ヽじ一   c
む亭ヾb昼けぶこ
ミ ヽまω

゛ゝ ︺
い Seゞ 卜も 2 gsご 壕 ∫ 言 ∫〒 ・ ・0﹁晏 る u
一﹂に﹄
“出 一 う にコ 一
“>国 場 [δE聖Q巨 [ コじ葛ヶ cにつ 一
¨い

““﹄“郵葛 〓 缶引り引〓 あ QoM 〓“〓目∽く 自∝一”一“り

ゴ 1誦 嵐 藤 逸亀


一 ヽ壺ェ一ヽ
墾﹂滋 縄懇哺
﹁︶卜 ぐ郵いヽ
一    .  ヽしヾヽもっ、 彰  ■d
´ にマ ︲
、ξ Sささ ぃダ 嶺c
一﹁
. い J ↑認
一 言ゞ レデ ︲
■ ミ″
電 キ璃 o
・ りヾダ0い コヾ″ ぐ
ご晨ギ ト・︲m2 、

? ■ 0ずご Σ sC cニ ヘ レ・ 2  Qト ー


`こ `
・ヽヾ 告 d S s↓
一 軸 O 、 S‘ゴ
u5ヾじω”  0ばd愛ドヽヤ  ヽじ、も 一 S
も さ 、む 3  メゞ 中ゴ ヽ ﹁ 卜 ︲︹ノ イ
ゃうハ0ぅハ
. .ヨ 手 ヾ じ ゛ キ

劉網判別 島 磁 ぜ シ ゞ2 ヾ
シ■ゝ■ゞひ‘ ミ 達
﹂韓♂Sil博∵
卜ゝヾ
¨  尋   J 時 こ
昇軸轟導 詳
≦ヾゞLゞg 0
三亀     輛﹂
バ﹁
こ こ ヾ rヾ S




さ ヽ§ D     
︲ ・つヾ゛ 、 Ц ﹁然 ︲

io ゝ   い          
き 警 E■3、どぅメ
↑計キ y讐o﹂ ヾ〓ゞ 一4 辞

も `
・ コ 豊 Q0

っ  
臥´
一一 、

一いか
”″
 ︲
ヽ‘ y, ■ン
︶sSヽ、鉢

ヾい♪, ″
暦っ
董 甕撃聖 ゝ´
s やじヾ♪
le聟“穏ξ言ωミ   ェしQ 3  S
,慾 忌 蟹 レ・ 2 1 eR ︲ミ
s§ ‘ S S R sS

, , ,∞
                      % 50Cご


″ い
0一誅事 ・

一  上﹄豫
﹁獄め泰
︼〓  
Ъ ぐ ﹁
貞工rp
ヾ o
︼J  ヾЧ
コυし
ωし 弓
・ しが ヽ 翠   ヽ 電 よ
Чご学 ‘ ξヽ Su
P にヽ 長 ヾ 時  とヽフ ” 民ヾ い .

ム忍5メJrゞ 卜, 2  c、理し ごで らヽ
, ,
壺墨諄 灘 盆 C
。ゞ。  p
ゞヾゴ うヌ バぃ
ゝに SOs c一、ぬ
e c ドヽ
﹁ヽキJ 島 こうハ
υヽヽ 魯 ひ ひ゛
↑ふ 2 ● ﹂メ遠く 
ャS   5 t節 逮饉 ´、ぃミ ジ  ﹃
ぐ ヾ屋LOcsヾ0ざ   重 墨⑪ごデ ”
, O ヽ、 一 ,
・しづやヾL
ω← g. も
ぎ、﹁ 距氏ヾ。っヾゝ
キ革 卜ふ
ゴヾ﹄   ・ ヽ ゞヽ 一
‘F 9 ● ッ﹂ sssT浮でもン
ぜ 崚 ヽ卜 ■5s 、
, ︱
 卜  2 . ポψ
も, ♪ oごと ヽい
Ч 憲ヾ ご勤u  コ 蟷 γ F C斗
果、民ゝ  cdS﹁
ξ Gゝ ヽ , い ヽっ2 コ
一        ︱‘ ■     ¨ Ⅳ Q

ヽ ■ , 2 sヽN∝  ︲
︲  ρ
                ・ ヽ べXE食︺
9、 L, P
、﹁く 。ゞ0 一
●0ヽ  
ジoS ヤs咄 コ ヾ0ヾ ﹂ざ己 ″g  crC ..
csS 〓ン ヽ s‘一0 ← 働 ︼

節ゞ NS一    〓゛ιV 一  ∼ ・ 卜 呻♪ 2 むべ く ヽ
S S Sヽヽヾ A   S ヽ 嫌 キ‘
ヾぃ ヾ聟 ご ヾηssΣ  ヽ
§てヽぬ
し ,? EつB ニン、も¢。こぶ ‘ヾじ ‘ 口 が
02 う 習藻ゝp注 ル
っ ヾ゛
こ ξぐヽ ヾヾヾ″  ヾ ド忠r
4  ι
´ ヾs  ・
ヾ 。  さてヾ﹄  ″Sりヾ ξ
・ 一
こ SヽS
ヽヽ町シ  SS ELoし 5一●Ч  s,さL

仁Q一〓oS SCCSヽ sC●S十ヾ。電。S   ω二︶キ 
; ︲し 、I s、こょヾSS ・試
8〓oメ もヽcメむ,

         ﹁ ,
・ しヽゝ ´いさ   ‘GOsu  、 ゞ . 十ごハ§ 匈″  sヾ ゛ゞpヽ 95 +8一 ゞ ぢヽ営
5 一 一
ぎ ︺
ヤ50 sヽ じ   ´Ч く

そ S S a t藝 ゞ sP ωゞ エ ー fg う sQさ s立 、 る ヽ  ↓

, ヽ ﹁ 笹 ヽ■ o ぁ 、 α ﹁ヾ5 ヽ 名ゴ Ps 芝   一
, ,
五,ti臨

ミ違 い
≧g SヾFもぅ退 バ
ゞ越ハ
Sが ↑
く単ゞ烏ャ  . 、ハ  ヾぐ
5 母、ド 留s
ぢ 型 さ
く一Ste §饉バΣ ﹃、
§W s
′ 計
            ‘的 サ Sぶ 盪
等多フ
べ︲、ヾ っ畦ざ ■ ざ予ぎ

  一i じY s、 まェぎヽミ澤 戦 憑
一ゞ耀貪 隠さ
一 卑 べ
湾 総
︻ ︼
﹁ゞ 0
讐 ゞ ξ ゞs
氏 ﹄

5﹂歯く轟y卜ぎやヽヽま間が
■ ミ ζ多 緯 ざ ま sFヾsヽ Ы ︸
ヽ ト 鶴も

 ヾ
一tよきヽし ドR。 飛資
ギギ “ ‘ω邸毯
誇 球ざ儡 ≦ 愛 ,
T〓 ξ累い。
お熟ゞ識 い
ッ゛ COq  ゞ バさεP ︺ぃはYイoS 十


一 六
ヾ 羮
ざゞい ヾξ
ヽ調
ξ﹂ S t蝋 まず ︲ 一


?ごぷO L  ξヾS


9饉囀迅crFヾギ もss こぶ §

﹃s S革σい
笙さ o Sさ ヽys思OY ︲ 3 3
、ド

0。

レむ8〓引翻﹁
唱ュ蒻 糞ギ
に い ち 撻 30 バ

ヽミ5h
b Oさδ さ 管ミ 一

LEⅣ □想亜こKONSllL BMBINGAN KTI
PIAⅡ ASISWA PRODI DIII XEPERAWATAN
STIKES MmAMMADIYAⅡ GOMBONG

Nal■ la卜 4ahasis、 va i llllas Stlsanti

` `
NIⅣ I :A01301771
Pclllbil■ bing :Ema、 vati,S_Kep,Ns,M Kcp,

Paraf
No. Hari/ Tanggal BAB Materi Konsul
Pempirnbing


「 te/ - xto ρグしらaら aran tttη cr″

″︱ L
_を ぁα滋 er″ ″
´

  ︱

″ %ル αC麟"ば
ιИι g
/ - 20(6

IU
2 Ot

/o7 ″ P匂 物

Zτ 眩 0
雛観

0り し 物のイ
Prο
ι
t'・
′ιレ
ア ‘  ″″ 一

′ .
?uA? '?otb ヽ しめ4ι 銭 笏 ″ 3“輸
_ ′ αr Rα u“ 0
てめめ夕

α
´傷第ら物ル_α c ︱

イ セプデジ Re/ι S: _レ ttυ 6'4え ・


磁η ρ

`

られ _場 ′滋 n`″ ′
`g ― タ ルrん のこ
揚 4蒻 滋あ
IL″職ヽ

し CCt Rく η



′ ′づイ)´ ″ ′ _ aグ ろ′ca%ぬ Pι のα腱
』4わ

`
― ル 吹ら`― ` ぶ aを ィ
鶴ゆ

n ′のαいるの
― 曖
紹Γ

′山兌
%デ めκ
′ρ〆♭


′・

rittη 奪

2%)‐ 脚 ん 妨 orら バ3, ― 沈 4`脇 偽

“ 1 /ζ ′り
/(ツ ′
7ぃ κ ttfa η

イグn 僻効αr4ら
V 4ら こ″
―「 l

LAMヽ︱
Dγ τ′
Oσ

デ"的 O術
`ゞ
ι´くι′
t・ 34θ
`gi
ダ/り y′ヶ P″ら4`餞 えゐ
Pの α:``ク ヽ
4

ム鮮ゝ、
F、 錫ん f6 Konn 1 46rbq 耗晩 (

/″ dan Dapus
/多 帝 た ´a“
のαPa∫

船情Ч

'o/r'''' 亀ヒ
‐ タ

嗽 )1″ げ
も/・〆

lバ 可
聟ヽ
0

Anda mungkin juga menyukai