Anda di halaman 1dari 13

SPEKTRUM KISI

RANCANGAN PERCOBAAN EKSPERIMEN I

Oleh:

Novia Puji Lestari

161810201056

LABORATORIUM FISIKA MODERN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Difraksi adalah pola penyebaran gelombang karena halangan celah sempit


pada medium rambat gelombang tersebut. Semakin kecil halangan, maka
penyebaran gelombang semakin besar. Difraksi juga menggambarkan suatu
deviasi dari cahaya dengan pola lurus melewati lubang lensa atau sekeliling
benda. Spektrometer merupakan alat yang digunakan untuk menentukan dan
mengidentifikasi spektrum cahaya akibat adanya pola sebaran gelomabng dan
efek difraksi(Surya, 2009).

Percobaan spektrum kisi dilakukan dengan menyiapkan tabung sumber


cahaya dan dihubungkan pada power supply. Sumber cahaya diletakkan di depan
spektrometer lalu dinyalakan sumber cahayanya. Kisi difraksi diletakkan pada
meja spektrometer sehingga arah cahaya datang tegak lurus terhadap kisi difraksi,
lalu diamati arah datang cahaya dengan menggunakan teropong tepat pada tengah
bayangan sumber cahaya. Cahaya yang terdifraksi diamati sudut teropong dengan
menggeser teropong sehingga terlihat spektrum cahaya orde satu, orde dua, orde
tiga, dan seterusnya pada sisi kiri dan kanan spektrometer.

Peristiwa difraksi mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari.


Penelitian mengenai peristiwa difraksi telah banyak memberikan konstribusi
untuk perkembangan optoelektronik yang merupakan cabang ilmu fisika.
Percobaan spektrum kisi ini perlu dan penting dilakukan guna mengetahui konsep
dasar cabang ilmu fisika tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada eksperimen spektrum kisi yaitu:
1. Bagaimana pengaruh panjang gelombang terhadap θ?
2. Bagaimana grafik hubungan antara θ dengan panjang gelombang spektrum
cahaya orde satu?
3. Bagaimana perbandingan harga jarak antara kisi (d) dengan teori dan
eksperimen?

1.3 Tujuan
Tujuan pada eksperimen spektrum kisi yaitu:
1. Mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap θ.
2. Membuat grafik hubungan antara θ dengan panjang gelombang spektrum
cahaya orde satu.
3. Mengetahui perbandingan jarak antara kisi (d) dengan teori dan eksperimen.

1.4 Manfaat
Percobaan spektrum kisi pada kehidupan sehari-hari dapat dijumpai pada
prinsip kerja TV. Prinsip kerjanya yaitu mengubah warna cahaya polikromatik
menjadi monokromatik. Cahaya matahari yang terpantul oleh seberkas kaca.
Cahaya matahari yang polikromatik akan berubah menjadi monokromatik akibat
kaca.
BAB 2. DASAR TEORI

2.1 Sejarah
Francesco Grimaldi adalah orang pertama yang mengemukakan teori
difraksi pada 1665. Percobaan yang dilakukannya yaitu tentang deviasi cahaya
sepanjang garis lurus (deviation of light from rectilinier propagation), kemudian
dia menyebutnya dengan “diffractio”. Diffractio merupakan suatu karakteristik
umum dari fenomena gelombang yang terjadi saat muka gelombang (wave front)
bisa suara, materi gelombang, atau cahaya yang terhalang oleh sesuatu. Salah satu
sifat gelombang yang menarik yaitu gelombang dapat dibelokkan. Pembelokan
gelombang yang terjadi pada cahaya yaitu ketika suatu cahaya melewati celah
sempit dan terjadi penyebaran cahaya akibat melewati celah sempit
tersebut(Hopkins, 1988).

2.2 Difraksi
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang akibat gelombang yang
merambat melalui suatu penghalang atau celah sempit (aparture). Pola yang
keluar dari susunan celah-celah sempit (obstruction) dapat membentuk pola
terang gelap secara bergantian. Difrkasi dibagi menjadi dua yaitu difraksi Frensel
dan difraksi Franhoufer. Tinjauan teoritik dari difraksi Frensel sangat kompleks
sedangkan difraksi Franhoufer jauh lebih mudah dianalisis secara teoritik. Sumber
cahaya dan layar pada difraksi Frensel berada pada jarak tertentu dari celah
difraksi sedangkan pada difraksi Franhoufer berada pada jarak tak hingga dari
celah difraksi. Difraksi Fransel merupakan pola gelombang pada titik (x, y, z)
dengan persamaan:

(2.1)

Difraksi Franhoufer merupakan pola gelombang yang terjadi pada jarak jauh
menurut persamaan integral difraksi Frensel sebagai berikut:
(2.2)

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi Frensel


yang skalar menjadi planar pada difraksi Franhoufer akibat jauhnya bidang
pengamatan dari bidang halangan(Bueche, 2007).

2.3 Kisi Difraksi


Menurut Krane (1992), kisi difraksi merupakan celah yang diberi kisi
sehingga terbentuk banyak celah dengan lebar yang sama. Artinya, selisih lintasan
dua sinar berurutan adalah sama besar. Difraksi yang disebabkan oleh kisi ini
kemudian disebut dengan difraksi oleh kisi. Melalui kisi, cahaya yang datang dari
sumber cahaya akan terpisah menjadi beberapa spektrum warna yang berbeda
panjang gelombang. Pada kisi difraksi akan mempunyai karakteristik yang
ditentukan oleh dua buah parameter yaitu penyebaran atau dispersion (D) dan
daya pisah. Daya pisah kisi difraksi yaitu kemampuan kisi memisahkan spektrum
warna cahaya dengan panjang gelombang yang hampir sama dengan
persamaannya sebagai berikut :

(2.2)

(2.3)

dimana,
N = jumlah garis pada kisi
R = daya pisah
D = disperse
= panjang gelombang
d = jarak celah
= selisih panjang gelombang

2.4 Spektrometer
Spektrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengamati
spektrum cahaya yang terurai setelah melewati suatu medium sehingga
membentuk suatu spektrum. Spektrometer dalam astronomi dan beberapa cabang
kimia adalah alat optik untuk menghasilkan garis spektral dan mengukur panjang
gelombang dan intensitasnya. Metode penelitian dengan bantuan spektrometer
disebut spektrometri dengan cara cahaya datang pada spektrumeter diteruskan ke
kisi sehingga terjadi difraksi. Variabel yang paling sering diukur adalah lampu.

Gambar 2.1 Susunan Peralatan Spektrometer


(Sumber: Lipson, 2009)

Dalam spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang
gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum
dengan absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau
frekuensi) sinar datang dan kordinatnya menyatakan energi yang diserap
sampel(Arkundato, 2007).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

3.1 Rancangan Eksperimen


Berdasarkan langkah percobaan spektrum kisi yang akan dilaksanakan,
rancangan eksperimen dilakukan dalam hal berikut ini:

Identifikasi Permasalahan

Kajian Pustaka

Variabel Percobaan

Eksperimen Spektrum Kisi

Data

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Penelitian

3.2 Sumber Data


Data yang dikumpulkan dalam Eksperimen spektrum kisi ini berupa data
variasi sudut difraksi serta panjang gelombang hasil difraksi dengan variasi sudut
datang sebesar dan .
3.3 Operasional Variabel
Variabel yang berkaitan dengan eksperimen spektrum kisi adalah:
3.3.1 Variabel bebas: Variabel bebas dalam eksperimen spektrum kisi adalah d
(jarak antar kisi), dimana d mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya
perubahan pada θ.
3.3.2 Variabel terikat: Variabel terikat atau variabel yang diamati dalam
eksperimen spektrum kisi adalah θ (sudut difraksi), dimana θ merupakan
faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh
dari variabel bebas.
3.3.3 Variabel kontrol: Variabel kontrol dalam eksperimen spektrum kisi adalah
posisi sudut teropong, dimana posisi sudut teropong yang menyebabkan
hubungan diantara variabel bebas dan variabel terikat tetap konstan.

3.4 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada eksperimen spektrum kisi
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Pengamatan spektrum kisi pada sudut
Pengukuran Posisi Sudut ()
Orde Spektrum ( ) ( )
Ungu
Hijau
1
Kuning 1
Kuning 2

Pengukuran Posisi Sudut ()


Orde Spektrum ( ) ( )
Ungu
Hijau
2
Kuning 1
Kuning 2
Tabel 3.2 Tabel Pengamatan spektrum kisi pada sudut
Pengukuran Posisi Sudut ()
Orde Spektrum ( ) ( )
Ungu
Hijau
1
Kuning 1
Kuning 2

Pengukuran Posisi Sudut ()


Orde Spektrum ( ) ( )
Ungu
Hijau
2
Kuning 1
Kuning 2

a. Skala pengukuran

( )

( )

nst = x 1o

D= =

( )

( )
y= mx + c
∑ ∑
∑ (∑ )
∑ ∑

∑ (∑ )
( ) ( )
b. Grafik ( error grafik )
Grafik hubungan antara ( ) ( )
( )

Grafik hubungan antara ( )


( )

Susunan Peralatan Spektrometer

Gambar 3.2 Susunan Peralatan Spektrometer


(Sumber: Tim Penyusun, 2018).
Keterangan :
S = sumber cahaya G = kisi difraksi
S1 = celah sudut difraksi
C = kolimator T = teropong
3.5 Kerangka Pemecahan Masalah

3.5.1 Waktu dan tempat eksperimen


Eksperimen spektrum kisi dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Oktober
2018 pada pukul 09:40-12:20 WIB bertempat di Laboratorium Fisika Modern
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jember.

Kerangka pemecahan masalah pada eksperimen spektrum kisi adalah:

Mulai

Menyusun peralatan Spektrometer

Menghidupkan sumber cahaya

Menggeser posisi teropong hingga


membentuk sudut terhadap garis normal

Variasi Sudut datang 0⁰ dan 10⁰

Mencatat posisi sudut masing-masing


spectrum cahaya pada orde 1 dan orde 2

Selesai

Gambar 3.3 Diagram Alir Proses Data Dihasilkan


3.5.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada eksperimen spectrum kisi adalah :
1. Peralatan disusun seperti pada Gambar 3.2.
2. Tabung sumber cahaya dipasang pada power supply tube.
3. Sumber cahaya tersebut diletakkan tepat di depan celah spektrometer, celah
spektrometer dibuka antara 1-2 mm, lalu sumber cahaya dihidupkan.
Perhatikan : tabung sumber cahaya akan cepat rusak jika digunakan secar
terus-menerus. Oleh karena itu tabung sumber cahaya tersebut digunakan
secara teratur dengan menghidupkan tidak lebih dari 30 detik, lalu dimatikan
( kira-kira 30 detik ) lalu dihidupkan kembali dst secara periodik.

Sudut datang ( )
4. Kisi difraksi diletakkan di atas meja spektrometer sehingga arah cahaya
datang tegak lurus terhadap kisi difraksi.
5. Teropong diletakkan pada arah datangnya sumber cahaya, garis penunjuk
diamati pada mikroskop teropong tepat ditengah bayangan sumber cahaya.
Posisi teropong dicatat dengan membaca skala sudut spektrometer.
6. Sumber cahaya yang diamati akan didifraksi oleh kisi ke dalam komponen
spektrum cahaya pada orde satu, orde dua, orde tiga dan seterusnya. Di sisi
kiri dan kanan kisi difraksi.
7. Dengan memindahkan posisi sudut teropong, posisi sudut masing-masing
spektrum cahaya diukur untuk orde satu dan orde dua. Posisi masing-masing
spektrum cahaya tersebut dicatat.
8. Langkah nomor 7 dilakukan kembali untuk spektrum pada sisi kiri.

Sudut datang ( )
9. Pada pengukuran ini, posisi kisi difraksi digeser sehingga arah cahaya datang
pada sudut terhadap arah normal kisi.
10. Teropong diletakkan pada arah sumber cahaya (seperti pada lanngkah nomor
5). Posisi sudut teropong dicatat
11. Eksperimen dilakukan seperti langkah nomor 6,7, dan 8.
DAFTAR PUSTAKA

Arkundato, A. 2007. Pembaharuan dalam Pembelajaran


Fisika. Jakarta: PT Universitas Terbuka.
Bueche, F. 2006. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.
Hopkins, R. E. 1998. Progress in Optics 8th ed. Amsterdam:
N o r t h - H o l a n d P u b l i s h i n g C o m p a n y.
Krane, K. 1982. Fisika Modern. J akarta: Universitas Indonesia
Press.
Lipson, G. S. 2009. Optical Physics Edisi ke 4. USA: National
Academy of Science.
S u r ya , Y . 2 0 0 9 . F i s i k a M o d e r n . T a n g e r a n g : P T K a n d a l .
T i m P e n ys u n . 2 0 1 8 . M o d u l P r a k t i k u m E k s p e r i m e n F i s i k a 1 .
Jember: Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai