SPTK 1
SPTK 1
KEPERAWATAN JIWA
Oleh :
Dosen Pembimbing:
Hartin Suidah, S.Kep.,Ns,.M.Kes
MOJOKERTO
2015
Pertemuan : 1
Sp : 1 (BHSP)
A. Proses Keperawatan
· Kondisi
Ø Data Subyektif : Klien mengatakan mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara yang
mengajaknya bercakap-cakap, dan mendengar suara menyuruh sesuatu yang berbahaya.
Ø Data Obyektif : Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.
· Diagnosis Keperawatan
· Tujuan Umum
· Tujuan Khusus
· Kriteria Hasil
Setelah 1x interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada
kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk
berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
· Rencana Tindakan
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Ø Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya(..). Saya mahasiswa dari AKPER
DIAN HUSADA MOJOKERTO. Kalau mbk namanya siapa? Mbk senangnya dipanggil apa? Mbk,disini saya
akan merawat mbak selama 1minggu ke depan.
Ø Evaluasi
Perawat : baik mbk,disini kita akan berbincang-bincang, kalau boleh tau kenapa mbk bisa sampai
dirawat disini?
Ø Kontrak
· Topik
Perawat :“kita sekarang akan membahas tentang suara-suara yang selama ini mengganggu mbk.dan
bagaimana mbk bisa dibawa kesini?”.
· Waktu
· Tempat
Perawat : “menurut mbk enaknya kita ngobrol dimana? bagaimana kalau disini saja”.
2. Fase kerja
Perawat :“mbk sekarang dirawat disini,dan saya akan merawat mbk selama 1minggu ini mbk asalnya
dari mana? Apa yang mbk rasakan sekarang?saya mengerti yang mbk rasakan sekarang, namun
alangkah baiknya jika mbk ada yang sedang dirasakan diungkapkan saja pda orang lain, jadi mbak tidak
memendam sendiri. Mbak tinggal dengan siapa dirumah?”
3. Fase terminasi
Ø Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbk sekarang setelah menceritakan apa yang telah mbk rasakan saat
ini?”
Ø Evaluasi obyektif
Perawat :”tadi mbk sudah berkenalan dengan saya, apakah mbk masih ingat dengan nama saya mbk?
Ø RTL
Perawat :“mbk jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa memanggil saya.”
Ø Kontrak
· Topik
· Waktu
Perawat :” untuk besok kita akan ketemu lagi dijam yang sama ya mbk?”
· Tempat
Perawat :” mbk besok menginginkan berbicara di mana? Di taman ataukah tetap disini saja?”
Pertemuan : 2
A. Proses Keperawatan
· Kondisi
Ø Data Subyektif : Klien mengatakan mendengar suara menyuruh melkukan sesuatu yang berbahaya
Ø Data Obyektif : Klien tetap berdiam diri,namun sudah mulai ada kontak mata jika diajak berbicara.
· Diagnosis
· Tujuan Umum
· Kriteria hasil
a. Isi
b. Waktu
c. Frekuensi
o Marah
o Takut
o Sedih
o senang
- Jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada bisikan yang didengar/ melihat
bayangan yang tanpa wujud atau merasakan sesuatu yang tidak ada wujudnya
- Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut,namun perawat sendiri tidak
mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)
d. Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman haluinasi, diskusikan
dengan klien:
- Isi,waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,siang,sore,malam atau sering dan kadang-
kadang)
f. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
g. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Ø Salam Terapeutik
Ø Evaluasi
Ø Kontrak
· Topik
Perawat : “sesuai dengan perjanjian kita kemarin,sekarang kita akan membahas tentang mengenal
halusinasi,ya mbk?”.
· Waktu
Perawat : “mbk kita akan membicarakan hal ini sekitar 15 menit, mbk bersedia kan?”.
· Tempat
2. Fase kerja
Perawat :“ apakah mbk mendengar suara-suara yang aneh atau seperti bisikan-bisikan aneh?” biasanya
suara yang bagaimana yang anda dengar? dan apakah mbk pernah melihat bayangan yang tanpa wujud
atau tidak ada wujudnya?”saya belum pernah mengalami hal tersebut, tapi saya bisa merasakan apa
yang mbk rasakan?”disini juga ada yang mengalami hal seperti mbk, jadi mbk tidak usah merasa
khawatir atas suara-suara atau bayangan yang aneh-aneh tadi mbk. saya akan bersedia untuk
membantu mbk, jika mbk mengalami kejadian-kejadian seperti itu. ”kapan biasanya mbk mendengarkan
suara-suara aneh atau bayangan yang aneh?” dan sering apa tidak? pada situasi bagaimana suara-suara
atau bayangan itu muncul mbk? dan pada kondisi yang bagaimana suara serta bayangan itu
hilang?”bagaimana perasaan mbk mendengar suara serta melihat bayangan yang aneh? apakah mbk
merasa takut,sedih marah atau bagaimana?”dan apa yang mbk lakukan? saya mengerti perasaan mbk,
tapi jangan terlalu menikmati bayangan yang mbk lihat.karena bisa mempengarui pikiran mbk.”
3. Fase terminasi
Ø Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbk setelah menceritakan apa yang telah mbk rasakan?”
Ø Evaluasi obyektif
Perawat :”tadi saya sudah membahas tentang mengenal halusinasi, apakah mbk masih ingat tentang
apa yang kita bicarakan tadi?”
Ø RTL
Perawat :“mbk jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa memanggil saya.”
Ø Kontrak
· Topik
· Waktu
Perawat :” besok kita akan bertemu lagi mbk,mbk inginnya jam berapa?”
· Tempat
Pertemuan : 3
A. Proses Keperawatan
· Kondisi
Klien sudah tidak mendengar suara-suara lagi. Pada saat diajak bicara oleh perawat, klien tidak tertawa
sendiri.
· Diagnosis
Halusinasi Pendengaran
· Tujuan Umum
· TUK
· Kriteria hasil
- Setelah 1x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan
halusinasinya.
- Setelah 1x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasinya
(dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
- Setelah 1x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan
halusinasinya.
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah,
menyibukkan diri, dll ).
o Menghardik halusinasi :katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata(“saya tidak mau
dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat halusinasi terjadi)
d. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya
e. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian
f. Anjurkan dan ikut sertakan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, stimulasi persepsi/orientasi
realita.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
· Salam Terapeutik
· Evaluasi/validasi
Perawat :”Gimana keadaan mbak saat ini?Apakah mbak masih mendengar atau melihat suara-suara
yang mbak alami kemarin?
· Kontrak
Ø Topik
Perawat :”baik mbak bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang tentang bagaimana cara
mengontrol halusinasi”.
Ø Waktu
Ø Tempat
Perawat :”mbak mau dimana kita berbicara? bagaimana kalu disini saja?”
2. Fase Kerja
Perawat :“Bila mbak mendengar atau melihat suara-suara yang mbak alami, mbak bisa menghindar atau
mengalihkan dengan cara tidur, marah atau menyibukkan diri seperti membersihkan rumah”.
“Bagaimana mbak menolak bisikan halusinasi tersebut? “Ya bagus mbak, cara yang mbak lakukan sudah
benar.Oh...ya mbak jika mbak melakukan cara yang tidak benar atau salah, mbak dapat merugikan diri
mbak sendiri dan menjadikan kebiasaan buruk buat mbak”.
Mbak, bagaimana kalau kita belajar cara untuk memutus / mengontrol timbulnya halusinasi ?
“Ada 4 cara untuk mengontrolnya, yaitu : pertama dengan cara menghardik suara tersebut, kedua
menemui orang lain (perawat, keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasi atau bercakap-cakap,
ketiga mbak bisa membuat dan melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan jadwal, keempat
minum obat secara teratur.
“bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya seperti ini :
“ saat suara-suara itu muncul, langsung mbak bilang, “pergi saya tidak mau mendengar.... saya tidak
mau dengar, kamu suara palsu”. Begitu di ulang – ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba
mbak peragakan ! nah begitu.... bagus...coba lagi .. ya bagus mbak sudah bisa .
“bagaimana kalau mbak sebaiknya mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi atau orientasi
realita yang telah diadakan oleh rumah sakit.
3. Fase terminasi
· Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbk setelah mbak tahu cara mengontrol halusinasi?”
· Evaluasi obyektif
Perawat :”tadi saya sudah membahas tentang bagaimana mengontrol halusinasi, apakah mbk masih
ingat tentang apa yang kita bicarakan tadi?”
· RTL
Perawat :“ Jika hal tersebut itu muncul?? tolong mbk praktekkan cara yang sudah saya ajarkan , dan
masukkan dalam jadwal harian mbk. Jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan
bisa memanggil saya.”besok kita bertemu kembali”.
· Kontrak
Ø Topik
Perawat :“ besok kita akan membicarakan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam mengontrol
halusinasi?”
Ø Waktu
Perawat :” besok kita akan bertemu lagi mbk, mbk inginnya jam berapa?”
Ø Tempat
Pertemuan : 4
A. Proses Keperawatan
· Kondisi
· Diagnosis
Halusinasi Pendengaran
· TUM
· TUK
· Kriteria hasil
a. Setelah 1x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan
perawat.
b. Setelah 1x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi.
– Pengertian halusinasi
– Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
– Obat-obatan halusinasi
– Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, berpegian bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi
halusinasi).
– Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi
tidak dapat diatasi dirumah.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
· Salam terapeutik
Perawat :“Assalamualaikum Bu selamat pagi ?perkenalkan saya suster (..). Apakah ibu keluarganya
mbak?boleh saya tahu nama ibu siapa?
· Evaluasi/validasi
Perawat :“Apa pendapat ibu tentang keadaan anak ibu ? Hari ini saya akan berdiskusi tentang masalah
anak ibu alami ?
· Kontrak
Ø Topik
Perawat :”Baik ibu, kita akan membahas tentang dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasi?”
Ø Waktu
Ø Tempat
2. Fase Kerja
Perawat :”Selama ini apa yang dilakukan anak ibu? Gejala yang dialami anak bapak/ibu itu dinamakan
halusinasi, yaitu mendengar / melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada”.
“Jadi, kalu anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada atau
kalau anak ibu mengatakan melihat bayang-bayangan, sebenarnya itu tidak ada”.
“Ada beberapa cara untuk membantu anak ibu agar dapat memutus halusinasinya, cara-cara tersebut
meliputi : Menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan kegiatan terjadwal.
“Apabila anak ibu mengalami tanda-tanda yang saya jelaskan tadi, coba ibu berikan kegiatan kepada
anak ibu dan jangan biarkan anak ibu dalam keadaan sendiri, sesering mungkin ajak berpergian
bersama-sama, atau makan bersama bila dirumah”.
“Dan jangan lupa memantau pemberian obat kepada anak ibu agar perlahan halusinasi tersebut akan
teratasi”.
“ibu bila waktunya kontrol ke Rumah Sakit harap sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh
Rumah Sakit dan bila anak ibu mengalami kejadian yang sama dirumah dan menurut ibu tidak dapat
diatasi harap meminta bantuan dengan segera”.
3. Fase Terminasi
· Evaluasi Subyektif
Perawat :”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi masalah anak bapak/ibu ?”
· Evaluasi obyektif
Perawat :”Coba ibu ulangi lagi masalah apa yang di hadapi oleh anak bapak/ibu?”
· RTL
Perawat :”baik bu, jika ada kesulitan dalam meawat mbak ibu bisa langsung temui saya”.
· Kontrak
Ø Topik
Perawat :”saya kira sekian dulu pembicaraan kita . jangan lupa ya bu untuk kontrol ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi mbak tidak dapat diatasi dirumah. Terima kasih atas
perhatiannya bu, selamat pagi”.
Pertemuan : 5
A. Proses Keperawatan
· Kondisi
· Diagnosis Keperawatan.
· Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol halusinasi yang di alaminya.
· Tujuan Khusus
· Kriteria Hasil
3. Setelah 1x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.
c. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya
f. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan.
B. Strategi Komunikasi
i. Fase orientasi
· Salam terapeutik
· Evaluasi
Perawat : “mbak masih ingat dengan saya? apakah mbak masih ingat dengan pembicaraan kita
kemarin?”
· Kontrak
Perawat :” baikalah mbak apakah saya boleh duduk disamping mbak? saya ingin membicarakan tentang
perasaan mbak setelah mbak mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya?”
ii. Fase kerja
Perawat :” jika mbk pengen cepat sembuh, mbak harus minum obat, kalau mbak tidak mau minum
obat nanti mbak tidak cepat sembuh jadi mbak tidak bisa pulang......”
Perawat :”coba mulai besok setiap kali mbak mau minum obat,mbak minta sendiri obat pada saya
biar mbak bisa lebih merasakan manfaat dari obat yang mbak minum?”
Perawat :”Nah kalau begini bagus mabk mau minum obat yang diberikan jadi mbak bisa cepat
sembuh..”
Perawat :”Mbak harus selalu minum obat selama di anjurkan oleh dokter, jika mbak berhenti
tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan.”
Perawat :”Setelah mbak pulang dari sini jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan,mbak harus
segera konsultasi dengan dokter”
· Evaluasi Subjektif
· Evaluasi Objektif
Perawat :“Sudah tahu kan mbak memnfaatkan obat dengan baik untuk kesembuhan mbak?”
· RTL
Perawat :“Mbak, nanti kalau terjadi hal – hal yang tidak diinginkan atau mbak membutuhkan
sesuatu,mbak bisa panggil saya”.
· Kontrak :”saya kira cukup dulu pembicaraan kita hari ini.besok kita ketemu ditempat ini dangan
jam yang sama untuk membicarakan perihal kesulitan apa yang ditemui selama merawat mbak,
Setuju?baiklah ibu ,terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.”