padanan hubungan kata, anda hanya perlu memahami pola-pola hubungan kata seperti dibawah ini. Pola tes verbal subtes hubungan atau padanan kata umumnya hanya seputar hal-hal dibawah ini. Sehingga jika anda telah memahaminya, maka tes verbal Insya Allah bukan lagi masalah rumit bagi anda.
1. Yang mengendalikan A biasanya adalah B
2. A biasanya berisi B 3. A adalah hasil dari B 4. A memerlukan alat bernama B 5. A adalah bahan baku utama dari pembuatan B 6. Adanya A menyebabkan B 7. Ilmu tentang A disebut dengan B 8. Untuk melindungi A diperlukan B 9. Supaya jangan A harus diberi B 10. Bila tanpa menggunakan A maka akan terjadi B 11. A adalah bagian dari B 12. A membutuhkan B untuk bisa dipakai 13. A memiliki rasa B 14. A adalah sumber tenaga dari B 15. Untuk menghilangkan A diperlukan B 16. A adalah salah satu jenis dari B 17. A banyak terdapat atau terhampar di B 18. Nilai tambah terbesar dari A adalah jika sudah diolah menjadi B 19. Yang menemukan A pertama kali adalah B 20. Tempat untuk menyimpan A adalah B 21. Karya A biasanya dihasilkan oleh B Tips menghadapi tes TPA
1. Satu bulan sebelumnya berlatihlah soal-soal TPA
sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka ketika anda mengerjakan soal TPA yang sebenarnya, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa anda dalam mengerjakan soal- soal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda kerjakan.
2. Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya
adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA, karena akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar.
3. Saat anda mengerjakan soal-soal TPA, kondisikan
diri anda dalam keadaan yang konsentrasi tapi rileks. Tidak tegang. Tidak panik. 4. Sebelum mulai mengerjakan, lihatlah jumlah soal dan jumlah waktu yang diberikan. Lalu hitunglah berapa alokasi waktu persoal. Misalkan persoal, anda punya waktu 30 detik, maka kerjakanlah masing-masing soal maksimal dalam waktu 25 detik saja. Sisa 5 detik ini penting untuk mengerjakan soal-soal yang terlewati atau masih ragu-ragu dalam jawaban. Jika dalam waktu 25 detik, anda tidak mampu menemukan jawabannya, lewati saja. Pokoknya lewati saja.
5. Selain mematuhi alokasi waktu per soal, upayakan
pula menabung waktu. Jika dalam mengerjakan satu soal anda hanya membutuhkan 23 detik, maka anda dapat menabung 7 detik. Ini sangat penting artinya di saat-saat akhir. Karena anda akan sangat memerlukan waktu untuk mengulangi soal yang terlewati, soal yang masih ragu-ragu jawabannya, dan meneliti ulang lembar jawaban apakah arsiran pensilnya sudah hitam sempurna.
6. Jika anda menemukan soal (terutama soal dari tes
angka) yang bentuknya belum pernah anda temukan sebelumnya dan anda tidak tahu bagaimana mengerjakan soal tersebut, maka jangan ambil pusing. Ya, jangan ambil pusing. Lewati dulu. Berpusing-pusing ria terhadap soal tertentu yang anda belum tahu bentuknya dan bagaimana mengerjakannya, akan menguras energi otak dan menguras stamina berfikir anda.
7. Jangan sekali-kali merasa penasaran dengan soal
tertentu. Soal manapun saja. Disiplinlah dengan alokasi waktu per soal. Ikuti aturan GBYL. Gak Bisa ? Ya Lewati. Rasa penasaran terhadap soal tertentu ini sangat merugikan. Rasa penasaran ini dapat ”mengusik” konsentrasi anda dalam mengerjakan soal-soal berikutnya.
8. Jangan pilih kasih terhadap soal tertentu. Semua
soal adalah sama bobot nilainya. Oleh karena itu, setiap soal mendapatkan alokasi jatah waktu yang sama.
9. Berdasarkan penelitian ilmiah, kondisi psikis, mental
dan kinerja otak memiliki hubungan erat. Jika kondisi psikis tenang, maka otak anda berada pada gelombang tertentu yang sangat kondusif untuk berpikir secara optimal. Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan tes TPA, bagi anda yang muslim, sempatkanlah pergi ke mushola atau ruangan untuk sholat, untuk melaksanakan sholat hajat (sholat dalam rangka bermohon sesuatu). Bermohonlah kepada Allah agar anda dapat melaksanakan tes TPA ini dengan baik dan melampaui skor minimum yang diharapkan. Anda dapat pula mencontoh doa Nabi Musa ketika yang bermohon agar dipermudah urusannya, yaitu : (Ya Allah) ”Yassirlii Amrii...” Yang artinya Ya Allah, mudahkanlah urusanku. Dengan melaksanakan sholat hajat sebelum tes dan do’a tersebut, Insya Allah anda akan merasakan kondisi psikis dan mental yang lebih baik. Lebih tenang. Sehingga otak anda berada pada kondisi optimal untuk berpikir.
10. Berdoalah sebelum mengerjakan tes. Dan
bertawakkal terhadap hasil yang diterima.
11. Jika belum berhasil melampaui skor minimum
seperti yang diharapkan, evaluasilah kelemahan anda. Apakah berada pada tes verbal, tes angka, tes logika maupun tes spasial. Lalu perbaikilah. Tambahlah porsi latihan soal khususnya pada kelemahan anda tersebut. Ada sebagian orang yang bagus dalam tes verbal, tapi kurang bagus dalam tes spasial. Ada pula yang tes angka bagus, tapi tes logikanya kurang bagus. Ini semua dapat diperbaiki melalui latihan, latihan dan latihan.