Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPA

PADA MATERI LIMIT DI SMA NEGERI 1 KOPANG

Oleh:
SITI HIKMATUSSANI
NIM:15.1.13.4.097

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017

i
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPA
PADA MATERI LIMIT DI SMA NEGERI 1 KOPANG

Oleh:
SITI HIKMATUSSANI
NIM:15.1.13.4.097

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017

ii
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPA
PADA MATERI LIMIT DI SMA NEGERI 1 KOPANG

SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
SITI HIKMATUSSANI
NIM:15.1.13.4.097

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Siti Hikmatussani, NIM: 151.134.097 dengan judul, “Analisis

Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Jurusan IPA Pada Materi Limit di SMA Negeri

1 Kopang” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal ……………… 2017.

Di bawah bimbingan,

iv
NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram,12 Juni 2017

Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Siti Hikmatussani
NIM : 151.134.097
Jurusan/Prodi : Tadris Matematika
Judul : Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Jurusan
IPA Pada Materi Limit di SMA Negeri 1 Kopang
telah memenuhi syarat untuk diujikan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Hikmatussani

NIM : 15.1.13.4.149

Jurusan : Tadris Matematika

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institusi : UIN Mataram

Menyatakan bahwa skripsi denga judul: “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas

XI Jurusan IPA Pada Materi Limit di SMA Negeri 1 Kopang” ini secara

keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-

bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat

tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh lembaga.

Mataram,……… 2017
Saya yang menyatakan,

Siti Hikmatussani
NIM.15.1.13.4.097

vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Skripsi oleh: Siti Hikmatussani, NIM: 15.1.13.4.097 dengan judul: “Analisis

Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Jurusan IPA Pada Materi Limit di SMA Negeri

1 Kopang”, telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Tadris

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal 20

Juli 2017.

Dewan Penguji

Dr. M. Saleh Ending,M.A.


(Ketua Sidang/Pemb. I) ..........................

Lalu Sucipto, M.Pd.


(Sekretaris Sidang/Pemb. II) ..........................

Nurhilaliati, M.Ag
(Penguji I) ..........................

Susilahudin Putra Wangsa, M.Sc


(Penguji II) ..........................

Mengetahui
Dekan FITK UIN Mataram

Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd.


NIP. 196412311991032006

vii
MOTTO:

         

Artinya, Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada


kemudahan (5) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan (6)1

1
QS: Al- Inshirah, Ayat 19

viii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

1. Ibundaku yang nomor satu didunia, Nursamsi yang telah berdo’a

dengan penuh ketulusan dan mendidikku sejak kecil hingga ku dewasa.

2. Ayahandaku yang juga nomor satu di dunia, H. Hasbi. Seorang ayah

yang penuh dengan kesabaran dan kerja keras berjuang untuk anak-

anaknya.

3. Guru-guruku yang dengan tulus ikhlas mengajarkan dan membimbing.

Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang berlipat.

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Alla SWT yang

telah memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga skripsi ini dapat penulis

hadirkan di hadapan pembaca.

Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SWA,

sang pemimpin sejati yang telah membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses

tanpa bantuan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan

penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu, mereka antara lain:

1. Bapak Dr. M. Saleh Ending, M.A. sebagai Pembimbing I dan Bapak Lalu

Sucipto, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan,

motivasi dan koreksi mendetail terus-menerus, dan tanpa bosan ditengah

kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang

dan cepat selesai;

2. Bapak Dr. Syamsul Arifin M.Ag selaku Ketua Prodi Tadris Matematika UIN

Mataram yang banyak memberikan motivasi.

3. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Mataram.

4. Bapak Dr.H.Mutawali, M.Ag. selaku rektor UIN Mataram yang telah mem
5. Bapak Ibu Dosen Jurusan Program Studi Tadris Matematika atas bimbingan

dan ilmu yang telah diberikan tanpa mengenal lelah.

x
6. Bapak Kepala SMAN 1 Kopang yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian di SMAN 1 Kopang.

7. Bapak Wahyudin, S.Pd selaku guru matematika dan seluruh guru dan staff

SMAN 1 Kopang yang telah memberikan bantuan dan bimbingan.

8. Rekan-rekan yang telah memberikan masukan berarti sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa membalas amal dan

kebaikan kalian.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala

berlipat-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi

semesta. Amin.

Mataram, 20 Juli 2017

Penulis,

Siti Hikmatussani
NIM.15.1.13.4.097

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .......................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

ABSTRAK ..................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 3

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian................................................. 4

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 5

F. Kerangka Teori..................................................................................... 24

G. Metode Penelitian................................................................................. 26

H. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 33

xii
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 35

A. Paparan data ......................................................................................... 35

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 45

A. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA

Negeri 1 Kopang dalam Mempelajari Materi Limit Matematika ........ 45

BAB IV P E N U T U P ................................................................................... 56

A. Simpulan .............................................................................................. 56

B. Saran..................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 60

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar pada Materi Limit,


35
Tabel 2 Hasil Rekapitulasi Perolehan Skor Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Limit Matematika, 38
Tabel 3 Hasil Wawancara dengan Siswa Terkait dengan Hasil Tes Limit
Matematika, 40

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kopang Tahun Ajaran
2016/2017
Lampiran 2 Instumen Observasi Matematika Materi Limit Matematika Tahun
Pelajaran 2016/2017
Lampiran 3 Berita Acara Pelaksanaan Tes Tulis Materi Limit Fungsi Matematika
Lampiran 4 Berita Acara Pelaksanaan Wawancara Hasil Tes Tulis Materi Limit
Fungsi Matematika
Lampiran 5 Kisi – Kisi Penyusuanan Instruen Tes dan soal Tes Tulis Limit Limit
Matematika
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Tulis Limit Matematika SMA Negeri 1 Kopang
Tahun Ajaran 2016/2017
Lampiran 7 Hasil Ulangan Harian Matematika Bab Limit, Kelas XI IPA 1, Tahun
Ajaran 2015/2016
Lampiran 8 Hasil Ulangan Harian Matematika Bab Limit, Kelas XI IPA 2, Tahun
Ajaran 2015/2016
Lampiran 9 Hasil Ulangan Harian Matematika Materi Trigonometri, Kelas XI IPA 1,
Tahun Ajaran 2016/2017
Lampiran 10 Foto-foto Penelitian
Lampiran 11 Kartu Konsultasi
Lampiran 12 Surat Keterangan Seminar Proposal/Skripsi
Lampiran 13 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Akademik FITK UIN Mataram
Lampiran 14 Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA
Lampiran 15 Surat Balasan Izin Penelitian dari SMAN 1 Kopang

xv
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPA
PADA MATERI LIMIT DI SMA NEGERI 1 KOPANG

Oleh
Siti Hikmatussani
NIM.15.1.13.4.097

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang


menyebabkan siswa di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kopang kesulitan pada saat
mempelajari materi limit matematika. Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif jenis studi kasus. Subjek penelitian dipilih berdasarkan
kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan tes diagnostik materi limit
matematika yang diberikan. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan tiga
teknik, yaitu observasi, tes diagnostik, dan wawancara. Adapun dalam
menganalisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu
mereduksi data dari hasil observasi, tes diagnostik dan wawancara, selanjutnya
adalah menyajikan data dalam bentuk naratif singkat serta membuat kesimpulan
sementara yang disebut sebagai verifikasi data. Hasil temuan didapatkan
informasi bahwa siswa masih merasa kesulitan dalam mempelajari materi limit.
Kesulitan yang dialami oleh siswa dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu, faktor
yang berasal dari diri siswa itu sendiri atau faktor internal seperti siswa masih
kurang dalam memahami konsep materi limit, siswa masih kurang dalam
memahami materi prasyarat untuk materi limit matematika seperti aljabar dan
trigonometri, siswa lebih banyak menghapal langkah pengerjaan soal sehingga
siswa akan merasa kesulitan ketika bentuk soal berubah, siswa masih malas untuk
mengulang materi yang telah dijelaskan. Selanjutnya adalah faktor yang berasal
dari luar siswa atau faktor eksternal seperti siswa masih merasa takut kepada guru
mata pelajaran sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa masih
segan untuk bertanya, lingkungan belajar siswa. Siswa masih terpengaruh oleh
teman-temannya, jika tidak ada yang belajar maka seluruh siswa akan terpengaruh
untuk ikut tidak belajar.

Kata kunci: Kesulitan Belajar, Limit Matematika

xvi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disemua

jenjang pendidikan, dimulai sejak SD, SMP dan SMA bahkan sampai dengan

perguruan tinggi. Matematika merupakan salah satu bidang pengetahuan yang

termasuk kedalam rumpun ilmu eksakta karena mengkaji penomena yang

sifatnya kuantitatif dan berbasis sistem yang konsisten (sistem aksioma).

Menurut GBPP (Garis Besar Program Pembelajaran) pada bidang

matematika, tujuan pembelajaran matematika adalah untuk mempersiapkan

peserta didik menghadapi perubahandunia yang dinamis. Untuk itu

pembelajaran matematika berorientasi pada pengembangan kemampuan

penalaran logis, rasional, dan kritis, serta memberikan keterampilan kepada

mereka untuk mampu menggunakan matematika dan penalaran matematika

dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.2

Salah satu materi matematika yang diajarkan pada tingkat SMA adalah

limit matematika. Limit matematika merupakan konsep dasar untuk materi

kalkulus differensial dan integral, yaitu menjelaskan sifat dari suatu fungsi

jika variabel tertentu pada fungsi tersebut mendekati ke suatu nilai tertentu3.

Materi limit merupakan salah satu materi matematika yang diajarkan pada

tingkat SMA, yaitu diberikan pada siswa kelas XI. Dari pembelajaran limit,

2
Sutarto Hadi, Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya, (Yogyakarta:
Tulip, 2015), h. 3
3
Sartono Wirodikromo, Matematika Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006), h.
204

1
2

diharapkan siswa mampu memecahkan masalah matematika yang berkaitan

dengan konsep limit.

Berdasarkan studi pendahuluan, yaitu analisis nilai ulangan harian pada

materi yang terkait dengan limit di SMAN 1 Kopang, ditemukan bahwa

masih banyak siswa yang masih mengalami kesulitan belajar pada materi

limit matematika. Temuan ini diperkuat oleh data yang diberikan oleh guru

matematika, yaitu sekitar 65% dari siswa belum memenuhi KKM (Kriteria

Kelulusan Minimum) dimana KKM untuk mata pelajaran matematika sendiri

adalah 75 pada rentan nilai 0 - 100. Hasil wawacara yang dilakukan dengan

guru matematika SMAN 1 Kopang menyatakan bahwa, siswa-siswa masih

merasa kesulitan dalam memahami materi trigonometri, hal ini tercermin

pada hasil ulangan yang telah dilakukan pada materi trigonometri. Materi

trigonometri merupakan salah satu materi prasyarat dari limit matematika.

Menurut pendapat guru matematika SMAN 1 Kopang, hal tersebut

disebabkan oleh kurangnya pemahaman konsep dasar yang didapatkan

dikelas sebelumnya. Faktor lainnya adalah siswa masih belum termotivasi

dalam mempelajari matematika khususnya pada pokok bahasan limit. 4

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dapat diketahui bahwa siswa

mengalami gejala kesulitan belajar yang ditandai dengan rendahnya nilai hasil

belajar.5

Dari uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk menggali apa penyebab

kesulitan belajar siswa pada materi limit. Sehingga berbagai pihak yang

4
Wahyudin, Wawancara, Jum’at, 27 Januari 2017: SMAN 1 Kopang, Pukul 09.00 WITA
5
Warkitri, Penelitian Hasi Belajar, (Jakarta: Karunika 1990), h. 85
3

terkait dalam proses pembelajaran matematika mendapatkan informasi

mengenai kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa dalam mempelajari

pokok bahasan limit sehingga pihak-pihak tersebut dapat meminimalisir

kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.Dengan demikian,pada

penelitian ini akan menganalisis kesulitan belajar yang dialami oleh siswa

pada materi limit matematika pada kelas XI di SMA Negeri 1 Kopang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi fokus penelitian dalam

penelitian ini adalah faktorapa saja yang menyebabkan kesulitan belajar

siswapada materi limit matematika?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk

mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa

siswapada materi Limit, Kelas XI, Jurusan IPA 1 di SMAN 1 Kopang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi

bagi guru maupun calon guru lainnya untuk mengetahui dan

memahami kesulitan belajar apa saja yang dihadapi oleh siswa pada

materi Limit. Dengan mengetahui dan memahami kesulitan belajar

siswa, guru dapat melakukan tindakan yang sesuai untuk

meminimalisir kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa khususnya


4

pada topik Limit dan umumnya pada matematika sebagai bidang

ilmunya.

b. Manfaat Praktis

1) Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bisa menjadi bekal peneliti sebagai

calon guru, mengingat tanggung jawab seorang guru cukup besar

sehingga harus memiliki banyak bekal untuk dapat menjadi guru

yang professional.

2) Manfaat Bagi Guru Matematika

Hasil penelitian ini bisa menjadi tolak ukur bagi guru

matematika khususnya guru matematika Kelas XI, Jurusan IPA,

SMAN 1 Kopang yaitu, apa saja yang menjadi kesulitan belajar

siswa pada materi limit matematika.

D. Ruang Lingkup danSetting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian akan dijabarkan apa sajayang menjadi

batasan dan cangkupan fokus penelitian yang akan dilakukan.

Adapun yang menjadi ruang lingkup kajian dalam penelitian ini

adalah menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

siswa baik yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun

yang berasal dari luar (faktor eksternal) dalam mempelajari limit

matematika.
5

Materi limit matematika dalam hal ini merujuk pada materi limit

matematika pada sekolah menengah atas pada sistem Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) di Indonesia, yaitu terdiri atas materi limit

aljabar, limit tak hingga, dan limit trigonometri.

2. Setting Penelitian

Adapun yang menjadi setting dalam penelitian ini adalah tempat

atau lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, lokasi yang peneliti pilih

untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah SMAN 1 Kopang, yang

beralamat di Jln. Sagara Anak No. 5A, Kopang, Lombok Tengah. Adapun

alasan peneliti memilih lokasi ini adalah:

a. Karena kondisi lapangan sesuai dengan masalah yang akan peneliti

lakukan.

b. Karena lokasi sekolah sangat mudah peneliti jangkau, sehingga apaila

peneliti membutuhkan tambahan data, akan lebih mudah untuk

mendapatkannya.

E. Telaah Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Peneliti akan mengutip beberapa konsep dari beberapa skripsi orang

lain yang berkaitan dengan judul penelitian yang akan peneliti teliti yakni

“Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Limit Matematika” sebagai

bahan perbandingan dengan konsep yang peneliti coba peneliti tawarkan.

Adapun beberapa konsep tersebut adalah sebagai berikut:


6

a. Penelitian yang dilakukan oleh Ricko Wisudawan, yang berjudul

“Analisis Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Statistika Kompetensi

Keahlian Tekhnik Gambar Bangunan Siswa SMK Muhammadiyah 3


6
Yogyakarta”. Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Jenis

Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Adapun

penelitian ini menghasilkan kesulitan belajar siswa dipengaruhi oleh

faktor fisik, faktor psikologis, lingkungan, pelaksanaan pembelajaran

disekolah dan penilaian pembelajaran. Kesamaan penelitian dengan

penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama membahas

kesulitan belajar matematika. Sedangkan perbedaannya terletak pada

jenis penelitian dan materi yang diteliti. Penelitian yang telah

dilakukan menggunakan penelitian jenis kuantitatif deskriptif dan

materi yang dibahas adalah statistika. Sedangkan penelitian yang akan

peneliti lakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan

materi yang peneliti bahas adalah limit matematika.

b. Penelitiliatn yang dilakukan oleh Rido Pratama, yang berjudul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan belajar pada Peserta

Didik Kelas VIII SMPN 4 Gerung Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika IAIN Mataram. Jenis

penelitian yang digunakan adalah Kualitatif. Adapun hasil dari

penelitian yang dilakukan adalah, siswa belum mampu memahami

contoh-contoh soal yang diberikan oleh guru sehingga ketika


6
Ricko Wisudawan, “ Analisis Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Statistika Kompetensi
Keahlian Tekhnik Gamar angunan Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”, Jurnal Skripsi
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013)
7

dihadapkan pada soal yang berbeda, siswa mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini juga menemukan bahwa

faktor yang menyebakan siswa mengalami kesulitan belajar adalah

karena siswa memiliki minat, bakat, motivasi, konsentrasi dan

kesiapan yang kurang dalam mengikuti pembelajaran matematika di

kelas. 7 Persamaan dengan penelitian yang akan penelitian lakukan

adalah sama-sama menggunakan penelitian kualitatif sedangkan

perbedaannyanya adalah terletak pada materi yang dibahas dan

jenjang sekolah yang diteliti.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Muh. ZuhairZahid yang berjudul,

“Analisis Kesalahan Siswa SMK Diponorogo Dalam Memahami


8
Konsep Geometri Dimensi Dua”. Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Adapun hasil penelitian dari penelitian ini adalah bentuk kesalahan-

kesalahan siswa meliputi kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan

kesalahan komputasi. beberapa penyebabnya adalah siswa teledor

dalam mengambil informasi dari soal, siswa kurang berhati-hati dalam

melakukan perhitungan. Persamaan penelitian dengan penelitian yang

akan lakukan adalah sama-sama menggunakan penelitian kualitatif

sedangkan perbedaannya adalah terletak pada materi pembelajaran.

Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah geometri dimensi dua,

7
Dodi Pratama, “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Matematika
Peserta Didik Kelas VIII SMPN 4 Gerung Tahun Pelajaran 2014/2015”, Skripsi ( Mataram: IAIN
Mataram, 2015)
8
Muh. Zuhair Zahid, “ Analisis Kesalahan Siswa SMK Diponorogo Dalam Memahami
Konsep Geometri Dimensi Dua”, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2012)
8

sedangkan materi yang akan peneliti bahas adalah materi limit

matematika.

Berdasarkan telaah pustaka yang ada dapat peneliti simpulkan

bahwa judul yang akan peneliti teliti belum ada yang meneliti tentang

analisis kesulitan belajar siswa jurusan IPA pada materi limit di

SMAN 1 Kopang.

2. Kajian Pustaka

a. Pengertian Belajar

Setiap aktivitas yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari

baik disadari maupun tidak disadari hampir tidak pernah terlepas dari

kegiatan belajar. Dengan demikian tidak ada waktu yang tidak isi

dengan kegiatan belajar.Pengertian belajar dapat banyak kita temukan

diberbagai sumber atau literatur. Meskipun ada perbedaan-perbedaan

di dalam rumusan pengertian belajar dari masing-masing ahli, namun

secara prinsip kita menemukan kesamaan-kesamaannya. Belajar

adalah kegiatan yang melibatkan antara seorang individu dengan

lingkungannya. Menurut Burton dalam bukunya “The Guidance of

Learning Activities” dikatakan bahwa belajar adalah bentuk interaksi

antara individu dengan lingkungannya sehingga individu tersebut

dapat berbaur dan berinteraksi dengan leluasa dengan lingkungan

sekitarnya. 9 Hal serupa juga disampaikan oleh James O. Whittaker

9
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung: ALFABETA, 2016), h. 35
9

yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang

baru sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan. 10

Howard L.Kingskey dalam Syaiful Bahri Djamrah (2008)

mengatakan bahwa learning is the process by which behaviour

(in the broader sense) is originated or changed through practice

ortraining. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti

luas) ditimbulkan atau diubah menjadi praktek atau latihan.11

Dari pengertian yang disampaikan oleh beberapa ahli diatas dapat

kita tarik beberapa kesamaan yaitu: (1) belajar merupakan suatu

aktivitas yang terjadi pada diri seseorang baik secara sadar, (2) belajar

ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku kearah yang lebih

baik, (3) belajar merupakan interaksi antara individu dan

lingkungannya.

Dari beberapa kesamaan diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang

memiliki tujuan yaitu merubah tingkah laku, baik melalui latihan

dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu yang ditunjukkan

dengan adanya perubahan kearah yang lebih baik.

b. Orientasi Belajar

Teori belajar yang disusun Gagne merupakan perpaduan yang

seimbang antara Behaviorisme dan kognitivisme yang berpangkal

10
Ibid., h. 35
11
Syaiful Bahri Djamarah, PsikologiBelajarCet.2, (Jakarta: RinekaCipta, 2008), h.13
10

pada teori pengolahan informasi. Menurut Gagne cara berpikir

seseorang tergantung pada keterampilan apa yang telah dimilikinya

dan hirarki apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu tugas.Dalam

hal ini, Gagne membagi domain pembelajaran dalam 5 kategori, yang

dikenal dengan istilah “The domains of Learning”. Adapun ke lima

pembagian kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1) Keterampilan motoris, yaitu terkait dengan koordinasi gerakan.

misalnya, melempar bola, main tenis, mengetik huruf dan

sebagainya.

2) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk menjelaskan sesuatu

dengan kata-kata, dalam hal ini dimengerti bahwa untuk

mengatakan sesuatu perlu intelegensi.

3) Kemampuan Intelektual, yaitu manusia mengadakan interaksi

dengan dunia luar menggunakan simbol-simbol. Kemampuan

belajar dengan cara inilah yang diseut kemampuan intelektual.

4) Strategi Koognitif, yaitu keterampilan internal yang diperlukan

dalam belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini berbeda

dengan kemampuan intelektual karena ditujukan untuk ke dunia

luar, dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta

memerlukan perbaikan-perbaikan secara terus menerus.


11

5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi

tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-

kepercayaan serta faktor intelektual.12

c. Pembelajaran Matematika

Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang banyak di

pelajari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari kegiatan

matematika. Contoh sederhanaya adalah kegiatan perniagaan yang

lumrah terjadi ditengah tengah masyarakat. Matematika termasuk

dalam ilmu pengetahuan eksakta dimana pemahaman konsep lebih

ditekannkan dibandingkan dengan hafalan.

Matematika merupakan abstraksi dari dunia nyata, maka objek

matematika bersifat abstrak tetapi dapat dipahami maknanya. Dalam

matematika untuk menyatakan hasil abstraksi digunakan bahasa

simbol. Penggunaan simbol bertujuan agar lebih sederhana dan

memiliki arti yang luas. 13 Pembelajaran matematika akan benar dan

berhasil apabila kita mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh

matematika. Matematika memiliki karakteristik tersendiri baik

ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, maupun dari aspek

materi yang dipelajari untuk menunjang tercapainya kompetensi.

Matematika juga bersifat hirarkis, dimana materi yang dibahas

memiliki kaitan denganmateri sebelum dan sesudahnya. Ciri utama

matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu

12
Daryanto,Belajar dan...,h. 12.
13
Abdussakir, Pembelajaran Berparadigma Al-Qur’an, No. 1,Vol.1 (Juli-Desember,
2008), h. 1
12

pernyataan diperoleh sebagai akibat logis kebenaran sebelumnya,

sehingga kaitan antar pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman suatu konsep dapat

diawali secara induktif melalui peristiwa dan intuisi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai umat manusia saat

ini banyak ditunjang oleh penemuan dalam matematika. Dalam

sejarahnya matematika dapat berkembang karena ketajaman struktur

logikanya dalam kaitan penotasian.14

d. Kesulitan Belajar

Dalam pembelajaran formal (sekolah), keberhasilan belajar dapat

dilihat dari hasil belajar yang didapatkan. Hasil belajar yang

memuaskan akan diraih apabila seorang peserta didik bersungguh-

sungguh dalam belajar dan terhindar dari berbagai hambatan yang

akan mengganggu proses belajarnya. Rendahnya hasil belajar yang

diperoleh oleh seorang peserta didik dapat dijadikan sebagai indikator

peserta didik mengalami hambatan atau kesulitan dalam proses

belajarnya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Siti

Mardiyati yang menyatakan bahwa:

Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam


proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan
tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan itu
dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis dalam
keseluruhan proses belajarnya. 15

14
Sutarto Hadi, Pendidikan Matematika,. h.5
15
Siti Mardiyati, Penelitian Hasil Belajar, (Surakarta:UNS, 1994), hlm. 4-5,
13

Dengan demikian kesulitan belajar matematika dapat dikatakan

seagai suatu kondisi dalam pembalajaran matematika yang ditandai

dengan adanya hambatan-hambatan yang dialamai dalam rangka

mencapai hasil belajar matematika.

e. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dipengaruhi oleh dua

hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hal ini sejalan dengan

pendapat Burton yang menyatakan bahwa kesulitan belajar

dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal terbagi menjadi 5 katagori, yaitu:

a) Kelemahan secara fisik, yaitu kesulitan belajar yang

disebabkan oleh pancaindera (mata, telinga, alat bicara, dan

sebagainya) yang berkembang kurang sempurna atau sakit

sehingga menyulitkan proses interaksi secara interaktif;

b) Kelemahan-kelemahan emosional, kesulitan belejar yang

disebabkan oleh penyesuaian yang salah terhadap orang-

orang, situasi, tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan.

Sehingga timbul rasa takut, benci dan antipati dalam

belajar;

c) Kelemahan secara mental yaitu faktor intelegensi atau

taraf kecerdasannya memang kurang sehingga dalam

mengikuti pelajaran peserta didik tampak kurang minat,


14

kurangsemangat, kurang usaha, dan kebiasaan fundamental

dalam belajar lainnya.

d) Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan

dan sikap-sikap belajar yang salah, antara lain kurang

menaruh minat terhadap pekerjaan-pekerjaan sekolah, banyak

melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak

menunjang pekerjaan sekolah, menolak atau malas belajar,

kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan

perhatian, dan lain sebagainya;

e) Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan

pengetahuan dasar, seperti ketidakmampuan membaca dan

menghitung.

2) Faktor Eksternal

Beberapa faktor lain yang berasal dari luar diri peserta didik

yang menjadi faktor kesulitan belajar. Kurikulum sekolah yang

terlalu padat, hubungan antara siswa dan guru dalam proses

pembelajaran, metode mengajar guru yang kurang efektif dalam

kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang kurang baik dan

pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat.16

Dalam perspektif lainnya, klafisikasi kesulitan belajar dapat

diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu, kesulitan belajar yang

berhubungan dengan perkembangan dan kesulitan belajar akademik.

16
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, ( Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2007), h. 325 - 328
15

a) Kesulitan Belajar Perkembangan

Kesulitan belajar yang berkaitan dengan perkembangan

mencangkup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan

belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam

penyesuaian perilaku sosial.

b) Kesulitan Belajar Akademik

Kesulitan belajar akademik menunjuk kepada adanya

kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang

sesuai dengan kapasistas yang diharapkan. Kegagalan-

kegagalan tersebut mencangkup penguasaan keterampilan

dalam membaca, menulis, dan matematika. 17

Dalam penelitian ini yang akan peneliti kaji adalah kesulitan

belajar akademik yang berkaitan dengan kemampuan akademik

peserta didik yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal

seperti yang dipaparkan oleh Burton di atas. Hal ini dikarenakan

sesuai dengan literatur yang ada yang menyatakan bahwa kesulitan

belajar akademik dapat dipantau secara langsung. Dimana kesulitan

belajar ini akan diketahui ketika peserta didik gagal menampilkan

kemampuan akademik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh

peserta didik.

17
Mulyono Abdurrahman,Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 6-7
16

f. Gejala-gejala anak Berkesulitan Belajar

Berikut beberapa gejala sebagai indikator adanya kesulitan

belajar anak didik dapat dilihat dari petunjuk-petunjuk berikut :

1) Menunjukan prestasi belajar yang rendah, dibawah rata-rata

nilai yang dicapai oleh kelompok anak didik di kelas.

2) Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang

dilakukan, padahal anak didik sudah berusaha belajar dengan

keras tetapi nilainya selalu rendah.

3) Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, ia

selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam segala hal,

misalnya mengerjakan soal-soal dalam waktu lama baru selesai

dalam mengerjakan tugas-tugas selalu menunda waktu.

4) Anak didik menunjukan sikap yang kurang wajar, seperti acuh

tak acuh, berpura-pura, berdusta, mudah tersinggung, dan

sebagainya.

5) Anak didik yang menunjukan tingkah laku yang tidak seperti

biasanya ditunjukan kepada orang lain. Dalam ini misalnya

anak didik menjadi pemurung, pemarah, selalu bingung, selalu

sedih, kurang gembira, atau mengasingkan diri dari kawan-

kawan sepermainannya.

6) Anak didik yang tergolong memilki IQ tinggi, yang secara

potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang


17

tinggi tetapi kenyataanya mereka mendapatkan prestasi belajar

yang rendah.

7) Anak didik yang selalu menunjukan pretasi belajar yang tinggi

untuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi dilain waktu

prestasi belajarnya menurun drastis.18

g. Kesulitan Belajar Matematika

Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia. Istilah ini

mememiliki konotasi medis, yang memandang adanya keterkaitan

dengan gangguan sistem saraf pusat. Kesulitan belajar matematika

yang berat disebut akalkulia.

Menurut Lenner dalam Mulyono Abdurrahman ada beberapa

kekeliruan umum yang dilakukan oleh anak dalam menyelesaikan

tugas-tugas dalam bidang matematika yang mencerminkan bahwa

anak tersebut mengalami kesulitan belajar. Adapun kekeliruan

tersebut adalah:

1. Kekurangan Pemahaman Tentang Simbol

Kesulitan semacam ini umumnya karena anak tidak memahami

simbol-simbol seperti sama dengan (=), tambah (+), kurang (-),

dan sebagainya. Agar anak dapat menyelesaikan soal-soal

matematika, mereka harus lebih dahulu memahami sismbol-

simbol tersebut.

18
Syaiful Bahri Djamrah, Psikologi Belajar, h.246
18

2. Kekurangan Pemahaman Tentang Nilai Tempat

Ketidakpahaman tentang nilai tempat akan semakin mempersulit

anak jika mereka dihadapkan pada bilangan basis bukan sepuluh.

Ketidakpahaman anak terhdapa nilai tempat banyak diperlihatkan

oleh anak-anak sebagai berikut: Anak yang mengalami kekeliruan

semacam itu dapat juga karena lupa cara menghitung persoalan

pengurangan atau penjumlahan tersusun ke bawah.

3. Kekurangan Pemahaman Tentang Perhitungan

Ada anak yang bbelum mengenal dengan baik konsep perkalian

akan tetapi mencoba mengahapal perkalian tersebut. Hal ini akan

menimbulkan kekeliruan jika hafalannya salah.

4. Penggunaan proses yang keliru

Kekeliruan dalam penggunaan proses perhitungan dapat dilihat

pada contoh berikut:

a) Mempertukarkan simbol-simbol

b) Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan

nilai tempat.

c) Algoritma yang keliru


19

5. Tulisan yang tidak terbaca.

Ada anak yang tidak dapat membaca tulisannya sendiri karena

bentuk-bentuk hurufnya tidak tepat atau tidak lurus mengikuti

garis. Akibatnya banyak anak mengalami kekeliruan.19

Matematika masih dipandang sebagai bidang studi yang paling

sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena

merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Seperti halnya bahasa, membaca dan menulis, kesulitan belajar

matematika harus diatasi sedini mungkin. Kalau tidak, siswa akan

menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi

memerlukan matematika yang sesuai.

h. Mengenali Anak yang Berkesulitan Belajar

Anak yang berkesulitan belajar adalah anak yang dalam proses

belajarnya menemukan hambatan dalam mencapai tujuan

pembelajarannya. Seperti yang telah dijelaskan diatas, kesulitan belajar

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kesulitan belajar

peserta didik salah satunya dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar.

Hasil belajar yang diperoleh berada dibawah rata-rata hasil belajar

yang diperoleh oleh kelompok belajarnya.

Melalui gejala-gejala yang terlihat, guru dapat mengidentifikasi

bahwa peserta didik yang menunjukkan gejala-gejala diatas mengalami

kesulitan belajar. Akan tetapi selain dari gejala gejala yang terlihat, ada

19
Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.
213-215
20

cara lain untuk mengatahui apakah peserta didik mengalami kesulitan

belajar. Adapun caranya adalah:

1. Observasi

Observasi adalah tekhnik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis.20 Observasi bertujuan untuk menghimpun gejala-gejala

yang terjadi di dalam kelas melalui alat indera secara langsung.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu cara untuk mengetahui

sesuatu dengan melihat catatan-catatan, dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan orang yang diselidiki. Teknik dokumentasi

adalah cara yang sering digunakan untuk mencari faktor-faktor

yang menyebabkan kesulitan belajar melalui dokumen anak didik

itu sendiri.21

3. Tes Diagnostik

Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui latar belakang

kesulitan atau hambatan serta kelemahan-kelemahan siswa

sehingga berdasarkan hasil evaluasi itu dapat dilakukan pemberian

bimbingan dan perlakuan yang tepat.22

4. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara mendapatkan data dengan

menanyakan secara langsung terhadap objek yang diselidiki,

20
Sulistyorini,Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2012) h. 85
22
Ibid., h. 91
21

dalam hal ini peserta didik. 23 Melalui wawancara kita akan

mengumpulkan data yang lebih akurat, karena wawancara

dilakukan secara langsung sehingga informasi yang akan diterima

lebih terjamin kebenarannya. Jika sebelumnya untuk mengetahui

kesulitan belajar dilakukan tes diagnostik untuk mengetahui

sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatu

materi maka dengan melakukan wawancara, kita akan

mendapatkan informasi secara langsung dimana saja letak

kesulitan yang dialami dalam memahami materi dan memecahkan

permasalahn yang diberikan.

i. Materi Limit Matematika di Sekolah Menengah Atas

Limit merupakan salah satu pokok bahasan matematika yang

diajarkan di tingkat SMA. Limit mulai dibahas di kelas XI. Limit di

ajarkan disemua jurusan yang ada, seperti jurusan IPA, IPS ataupun

jurusan Bahasa.

Materi limit yang diajarkan di SMA terbagi menjadi dua yaitu limit

aljabar dan limit trigonometri. Secara singkat limit fungsi terbagi

menjadi aktivitas menjelaskan arti limit fungsi di suatu titik dan tak

hingga. Selanjutnya adalah menggunakan sifat sifat yang dimiliki oleh

limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan

trigonometri.

23
Syaiful Bahri Djamrah, Psikologi Belajar, h.247
22

1. Pengertian Limit Fungsi

Secara intuitif limit fungsi yang diajarkan di SMA dapat di

definisikan dengan:

lim 𝑓 (𝑥 ) = 𝐿 artinya jika x mendekati a (dengan x ≠a) maka


𝑥→𝑎

f(x) mendekati nilai L.

2. Sifat-sifat yang dimiliki oleh limit fungsi

Apabila k suatu konstatnta, f dan g merupakan fungsi-fungsi yang

mempunyai limit untuk x→a, a∈ R, maka:

a) lim 𝑘 = 𝑘
𝑥→𝑎

b) lim 𝑓 (𝑥 ) = 𝑓(𝑎)
𝑥→𝑎

c) lim 𝑘. 𝑓(𝑥 ) = k. lim 𝑓(𝑥 )


𝑥→𝑎 𝑥→𝑎

d) lim {𝑓(𝑥 ) ± 𝑔(𝑥 )} = lim 𝑓(𝑥 ) ± lim 𝑔(𝑥)


𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎

e) lim {𝑓(𝑥 ). 𝑔(𝑥 )} = lim 𝑓 (𝑥 ). lim 𝑔(𝑥)


𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎

𝑓(𝑥) lim 𝑓(𝑥)


f) lim 𝑔(𝑥) = 𝑥→𝑎
lim 𝑔(𝑥)
, untuk lim g(x) ≠ 0
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
𝑥→𝑎

g) lim (𝑓(𝑥)) n = (lim 𝑓(𝑥)) n


𝑥→𝑎 𝑥→𝑎

3. Limit Fungsi di Tak Berhingga

𝑓(𝑥)
Limit fungsi yang berentuk lim 𝑔(𝑥) dapat di selesaikan
𝑥→∞

dengan ara membagi bagian pembilang f(x) dan bagian g(x)

dengan xn, n adalah pangkat tertinggi dari f(x) atau g(x) untuk

setiap n bilangan positif dan abilangan real maka:


𝑎
lim =0
𝑥→∞ 𝑥 n
23

4. Limit Fungsi Aljabar

Untuk mengerjakan limit menuju berhingga berbentuk

lim 𝑓 (𝑥 )berlaku sebagai berikut:


𝑥→𝑎

a) Jika f(a) = C maka nilai lim 𝑓 (𝑥 ) = 𝐶


𝑥→𝑎

𝐶
b) Jika f(a) = maka nilai lim 𝑓(𝑥 ) = 𝑇𝑎𝑘𝐻𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
0 𝑥→𝑎

𝐶
c) Jika f(a) = 0 maka nilai lim 𝑓(𝑥 ) = 0
𝑥→𝑎

0
d) Jika f(a) = 0 maka nilai lim 𝑓(𝑥 ) harus dirubah lebih dahulu
𝑥→𝑎

supaya berbentuk a, b dan c.24

5. Limit Fungsi Trigonometri

Untuk membuktikan kekontinuan fungsi trigonometri,akan

lebih mudah jika kita dapat menghitung nilai limit dari:

sin 𝑥 tan 𝑥
lim 𝑑𝑎𝑛lim
𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑥

Untuk membuktikan bahwa kedua limit diatas ada, kita

menggunakan teorema yang sangat terkenal yaitu Teorema Apit.

Adapun yang dimaksud seagai Teorema Apit adalah:

“Misalkan f, g dan h fungsi yang terdefinisi pada interval terbuka I

yang memuat c kecuali mungkin di c sendiri, sehingga f(x) ≤ 𝑔(𝑥) ≤

h(x) untuk setiap x ∈I , x≠ 𝑐. Jika lim 𝑓 (𝑥 ) = lim ℎ(𝑥) = 𝐿, maka


𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

lim 𝑔(𝑥) = 𝐿.”


𝑥→𝑐

24
Nugroho Soedyarto, Matematika 2 untuk SMA atau MA Kelas XI Program IPA,
(Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h.199 - 206
24

Dengan menggunakan Teorema Apit kita dapat memuktikan limit

berikut ini:

sin 𝑥 tan 𝑥
lim = 1 𝑑𝑎𝑛lim = 125
𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑥

Dengan cara yang sama didapatkan rumus:

sin 𝑥 𝑎𝑥
lim = 1 → lim =1
𝑥→0 𝑥 𝑥→0 sin 𝑎𝑥

sin 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑥
lim = 1 → lim =1
𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑎𝑥

𝑥 𝑎𝑥
lim = 1 → lim =1
𝑥→0 tan 𝑥 𝑥→0 tan 𝑎𝑥

tan 𝑥 tan 𝑥
lim = 1 → lim = 126
𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑎𝑥

F. Kerangka Teori

Belajar adalah usaha yang dilakukan manusia dalam keadaan sadar dengan

tujuan tertentu yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku kearah yang

lebih baik sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya.Dalam

prosesnya, belajar tidak selalu berjalan dengan baik, mereka dianggap berhasil

apabila kelompok atau individu yang mengikuti proses belajar dapat mencapai

tujuan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu. Hal ini tercermin pada hasil belajar yang diperoleh oleh kelompok

atau individu. Sebaliknya, apabila kelompok atau individu tersebut tidak

25
Sutrima, Wahana Matematika 2: Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu pengetahuan
Alam, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 255
26
Nugroho Soedyarto, Matematika 2, h.212
25

mampu mencapai tujuan pembelajaran, maka kemungkinan kelompok atau

individu tersebut mengalami kesulitan belajar.

Kesulitan belajar ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan Burton

yang menyatakan bahwa kesulitan belajar itu dipengaruhi oleh 2 faktor.

Adapun faktor faktor tersebut menurut Burton adalah faktor internal dan

faktor eksternal. Adapun yang termasuk kedalam faktor internal menurut

Burton meliputi kelemahan secara fisik seperti panca indera, alat bicara, dan

sakit. Selanjutnya adalah kelemahan emosional yang meliputi penyesuaian

yang salah terhadap orang, situasi, tuntutan, tugas dan lingkungan sehingga

timbul rasa takut, benci dan antipati dalam belajar. Faktor internal lainnya

adalah kelemahan secara mental. Yang dimaksud sebagai kelemahan secara

mental adalah karena faktor intelegensi atau taraf kecerdasannya memang

kurang sehingga dalam mengikuti pelajaran peserta didik tampakkurang

berminat, kurang semangat, kurangn usaha, dan kebiasaan fundamental dalam

belajar lainnya. Faktor internal lainnya juga adalah tidak memiliki

keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar dalam mempelajari suatu

subjek.Selanjutnya faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri

siswa. Menurut Burton yang termasuk sebagai faktor eksternal adalah

kurikulum sekolah yang terlalu padat, hubungan antara siswa dan guru dalam

proses pembelajaran, metode mengajar guru yang kurang efektif dalam

kegiatan pembelajaran, penngelolaan kelas yang kurang baik. 27

27
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi..., h. 325 - 328
26

Dalam penelitian ini akan menggunakan teori dari Burton untuk

menganalisis data yang dikumpulkan dari penelitian. Adapun prosedur

penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, tes

diagnostik dan wawancara. Dari prosedur yang dilakukan, penelitianakan

menggali faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada

materi limit matematika di SMAN 1 Kopang dengan mengumpulkan data dari

informan secara obyektif, sehingga memungkinkan peneliti untuk menarik

kesimpulan yang sesuai dengan data yang diperoleh.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif jenis studi kasus. Jenis penelitian kualitatif ini

bertujuan untuk mempelajari secara intensif seorang individu atau

kelompok yang dipandang memiliki kasus tertentu dan mengungkapkan

penyebab kasus itu terjadi. Caranya adalah dengan mengambil suatu

kelompok sebagai subjek penelitian dimana kelompok tersebut dianggap

memiliki kasus tertentu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil kelas XI

IPA 1 sebagai subjek penelitian karena peneliti menganggap bahwa kelas

XI IPA 1 memiliki masalah kesulitan belajar pada materi limit.

Penelitian ini bersifat deskriptif hal ini dikarenakan hasil eksplorasi

atas subjek penelitian atau para partisipan didapatkan melalui pengamatan

dengan semua variannya, wawancara mendalam dideskripsikan dalam

catatan wawancara, catatan priadi, catatan metodologis dan catatan teoritis.


27

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti menjadi instrumen utama karena

penelitian ini adalah kualitatif. Dalam hal ini, peneliti berperan sejak tahap

persiapan, mengumpulkan data, memilih data, menganalisis data sampai

dengan menarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini peneliti menempatkan diri sebagai orang yang

telah diketahui oleh subyek penelitian dimana dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai pengamat penuh, yaitu peneliti tidak terlibat dalam

kegiatan belajar mengajar akan tetapi hanya sebagai pengamat. Hal ini

dilakukan untuk menghindari potensi pengaruh perubahan data karena

hadirnya peneliti.Hal ini diperlukan untuk mengurangi subjektivitas dari

peneliti.

Selain itu, untuk mengurangi subjektivitas peneliti, dalam

melakukan analisis data dan merumuskan kesimpulan, peneliti mengacu

pada data, yaitu kesimpulan-kesimpulan yang dibangun didasarkan pada

data yang relevan di lapangan.

Usaha untuk mengurangi subjektivitas ini juga dilakukan dengan

keterbukaan peneliti dalam menerima kritik dan saran dari pihak lainnya

terkait dengan analisis data. Dalam hal ini, peneliti meminta bimbingan

dan arahan dari pihak-pihak yang lebih ahli untuk mengkritisis hasil

penelitian ini, seperti dari dosen pembimbing dan juga dosen penguji.
28

3. Data dan Sumber Data

Data adalah sesuatu yang diperoleh atau dicari oleh peneliti dalam

penelitian. Sementara sumber data dalam penelitian adalah subjek

penelitian atau informan atau darimana data diperoleh.Adapun dalam

penelitian ini peneliti membagi jenis data menjadi 2, yaitu: jenis data

primer dan jenis data sekunder. Yang peneliti maksud sebagai jenis data

primer adalah sumber data utama yang akan peneliti analisis dimana

datanya akan memperlihatkan dimana letak kesulitan belajar siswa pada

materi limit matematika. Untuk data primer ini, peneliti memposisikan

hasil tes diagnostik sebagai sumber data primer. Hal ini dikarenakan untuk

melihat kesulitan belajar secara akademik seorang individu akan tercermin

dari bagaimana individu tersebut dapat menyelesaikan masalah. Dalam hal

ini dapat dilihat dari bagaimana siswa mampu memecahkan soal tes yang

telah diberikan.

Selanjutnya adalah sumber data sekunder, adalah sumber data yang

akan mendukung sumber data primer yang ada. Dalam hal ini peneliti

menempatkan hasil observasi dan hasil wawancara sebagai sumber data

sekunder atau tambahan. Hal ini dikarenakan sifat dari hasil observasi dan

wawancara sebagai penguat dari hasil tes diagnostik yang dilakukan.


29

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah satu kelas

yaitu kelas XI, Jurusan IPA 1, SMAN 1 Kopang.Hal ini didasarkan saran

dari guru pengampu mata pelajaran matematika.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Penggunaan teknik pengumpulan data memungkinkan

diperolehnya data yang objektif atau dengan kata lain merupakan faktor

utama keberhasilan suatu penelitian. Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:

1) Teknik Observasi

Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah teknik observasi

langsung pasif, dimana peneliti datang meneliti hanya untuk melihat

bagaimana proses pembelajaran limit matematika di kelas XI IPA 1

tanpa ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Observasi ini

digunakan untuk mengetahui kondisi objektif saat kegiatan

belajar mengajar matematika, khususnya pada materi limit serta

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar matematika.

2) Tes Diagnostik

Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kemampuan

peserta didik dalam mengorganisasi pengetahuannya ketika

memecahkan masalah. Teknik pengumpulan data dengan tes ini

peneliti gunakan untuk melihat bagaimana siswa mampu

memecahkan masalah matematika yang diberikan terkait dengan


30

materi limit. Tes ini peneliti berikan setelah subjek penelitian telah

diberikan materi yang berkaitan dengan limit matematika.

3) Teknik Wawancara

Peneliti akan menggunakan wawanara tidak terstruktur, artinya

tidak berpedoman pada sistematika wawancara yang ada. Hal ini

bertujuan agar subjek penelitian benar-benar mengungkapkan

kesulitannya dalam mempelajari materi limit dengan santai. Dengan

demikian data yang didapatkan memang data yang sebenarnya dari

subjek tanpa adanya unsur paksaan atau lainnya.

Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk

dapat mengetahui hal–hal yang lebih mendalam tentang partisipan.

Hasil wawancara akan menguatkan hasil tes tulis yang telah

dilakukan, karena sesuatu yang seorang penulis tulis diatas kertas dan

dibaca oleh orang lain belum tentu akan memiliki pemahaman yang

sama antara penulis dan pembaca, alasan lainnya adalah tidak semua

orang dapat merepresentasikan apa yang ada dalam pikirannya secara

utuh, sehingga akan menimbulkan pemahaman yang berbeda antara

pembaca dan penulis. Atau secara gamblangnya, dengan wawancara

akan memberikan informasi yang tidak dapat diperoleh melalui

teknik observasi dan tes diagnostik.

5. Analisis Data
31

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan tiga langkah

analisis data sesuai dengan teori dari Miles dan Huberman, sebagai

berikut:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan melalui proses

berpikir kritis dimana dalam tahapan analisis data ini peneliti memilih

data-data yang sesuai dengan masalah penelitian ini, dan data-data

yang tidak relevan dengan masalah penelitian diabaikan.

Tahapan reduksi data ini peneliti mulai dengan memilih data yang

telah dikumpulkan dari teknik observasi, tes, dan juga wawancara.

Data-data yang telah terkumpul selanjutnya peneliti kumpulkan

berdasarkan faktor yang menyebabkan kesulitan belajar, faktor

internal atau eksternal.

b. Data Display (Penyajian Data)

Pada tahapan analisis ini, data yang telah dikumpulkan dari reduksi

data berdasarkan data yang didapatkan dari teknik pengumpulan data

selanjutnya disajikan. Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data

yang telah di reduksi tersebut dalam bentuk-bentuk narasi singkat,

tabel katagori, dan gambar-gambar.

c. Conclusion Drawing / Verification


32

Setelah data tereduksi dan ditampilkan, selanjutnya adalah menarik

kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh dari semua

teknikpengumpulan data yang telah dilakukan.

Dalam mengambil analisis data untuk menemukan kesimpulan

faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa, peneliti

menggunakan rumuskan faktor-faktor kesulitan belajar oleh Burton

sebagai acuan dalam menganalisis data (pisau analisis), yaitu peneliti

meninjau apakah faktor-faktor kesulitan belajar yang dirumuskan oleh

Burton tersebut terjadi pada subjek penelitian ini ketika mempelajari

konsep limit matematika.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data yang diperoleh valid, peneliti

menggunakan beberapa teknik pengecekan keabsahan data, yaitu:

a. Triangulasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu metode

triangulasi, yaitu triangulasi metode.

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

metode berbeda dengan sumber yang sama,yaitu metode observasi,

wawancara dan tes dilakukan untuk menemukan kesulitan-kesulitan

belajar siswa.

b. Validasi responden
33

Terkadang peneliti memiliki sejumlah data yang masih belum

jelas, misalnya jawaban siswa pada tes kurang jelas karena tulisannya

yang kurang baik, maka dalam hal ini peneliti memastikan kembali

kepada responden.Hal ini dilakukan untuk menjaga kebenaran dari

data yang didapatkan.

c. Kecukupan Refrensi

Untuk menjada keabsahan data, peneliti mendokumentasikan data

dalam bentuk catatan lapangan, rekaman wawancara,transkrip

wawancara, foto-foto jawaban siswa, dan sebagainya.Hal ini

dilakukan untuk memastikan kecukupan refrensi peneliti terhadap data

yang dimiliki.

H. Sistematika Pembahasan

Laporan penelitian ini terdiri dari empat bab yaitu: Bab I.

Pendahuluan. Pada bagian ini yang akan dibahas adalah kerangka

penelitian yang akan dilakukan meliputi latar belakang dilakukannya

penelitian, apa yang menjadi fokus penelitian, tujuan dan manfaat yang

akan didapatkan dari penelitian yang dilakukan, telaah pustaka, kajian

pustaka dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bab II.

Paparan Data dan Temuan. Pada bab ini yang akan dibahas adalah seluruh

data dan temuan penelitian ketika peneliti berada di lokasi penelitian. Pada

bab ini peneliti seisa mungkin menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak
34

menampuri fakta terlebih dahulu. Bab III. Pembahasan. Pada bab ini akan

dibahas mengenai proses analisis terhadap temuan penelitian sebagaimana

dipaparkan di bab paparan data dan temuan berdasarkan pada persfektif

penelitian atau kerangka teoritik sebagaimana diungkapkan dibagian

pendahuluan. Jadi peneliti tidak mengungkapkan kemali data-data yang

telah diungkapkan pada bab II. Bab IV. Penutup (Simpulan dan Saran).

Pada bagian ini yang akan dibahas adalah simpulan dan saran terhadap

hasil penelitian sesuai dengan analisis dan temuan data yang ada.
35

BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Paparan Data

Data yang diperoleh selama penelitian berupa hasil observasi, tes tulis dan

wawancara, dengan respondennya sebanyak 5 orang siswa yang telah

menempuh materi limit matematika dan yang telah mengerjakan tes tulis

materi limit matematika yang telah diberikan. Data-data yang diperoleh

kemudian dianalisis untuk mengetahui adanya kesulitan belajar yang dialami

oleh responden. Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah faktor-

faktor kesulitan belajar siswa kelas XI Jurusan IPA 1 pada materi limit di

SMA Negeri 1 Kopang. Kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa dapat

dilihat dari hasil observasi, tes tulis dan wawancara :

1. Hasil Observasi

Hasil pengamatan atau observasi yang telah peneliti lakukan

terhadap siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kopang pada materi limit

matematika berdasarkan instrumen observasi yang telah dibuat dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1
Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Pada Materi Limit

No Instrumen Observasi Data Temuan Kode


Kesiapan siswa sebelum Siswa masih kurang siap dalam
1 proses pembelajaran mengikuti pembelajaran. Hal O1
ini dapat dilihat dari masih
adanya siswa yang tidak
mempunyai buku cetak, tidak
membawa buku catatan dan alat
tulis.

35
36

Siswa memperhatikan dengan O2


2 Perhatian siswa dalam seksama penjelasan yang
proses pembelajaran diberikan guru selama proses
pembelajaran.
Ruang kelas yang ditempati O3
3 Suasan dan keadaan oleh kelas XI IPA 1 dapat
kelas. dikatakan nyaman untuk
belajar. Suasana belajar cukup
kondusif.
-Metode pembelajaran yang O4
4 Metode pembelajaran digunakan oleh guru adalah
metode diskusi terbimbing.
Dengan menggunakan metode
ini guru lebih cenderung
terfokus pada satu kelompok
saja.
Siswa masih memiliki minat O5
5 Minat dan Keaktifan yang rendah terhadap
siswa dalam proses matematika, khususnya pada
pembelajaran materi limit. Hal ini berdampak
pada keaktifan siswa masih
kurang ketika proses
pembelajaran berlangsung,
terlihat dari siswa yang jarang
bertanya ketika proses
pembelajaran berlangsung.
6 Motivasi belajar siswa Motivasi belajar siswa masih O6
rendah. Hal ini tercermin ketika
beberapa siswa menyampaikan
bahwa mereka tidak akan
mengambil jurusan yang
berkaitan dengan matematika
ataupun akan melanjutkan
sekolah.
7 Penguasaan Keterampilan -Siswa masih kurang O7
Dasar memahami materi prasyarat
dari materi limit.
- Siswa sulit memahami
langkah penyelesaian soal.
-Siswa masih menganggap
matematika adalah pelajaran
yang sulit dan menyeramkan
8 Kebiasaan Belajar Siswa -Malas mengulang materi / O8
belajar
- Masih segan atau takut kepada
guru mata pelajaran
37

- Siswa masih terbawa


kebiasaan belajar temannya,
yaitu tidak belaajar ketika tidak
ada ulangan.
Berdasarkan hasil observasi di atas, didapatkan bahwa kesiapan dan

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikatakan masih rendah

karena pada saat proses pembelajaran masih ada siswa yang tidak memiliki

buku cetak, tidak membawa pulpen dan buku catatan matematika. Sedangkan

minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tercermin

pada saat kegiatan belajar, siswa yang bertanya hanya beberapa saja ini

menunjukkan bahwa minat yang kurang berdampak pada keaktifan siswa

menjadi kurang juga. Metode yang digunakan guru adalah diskusi

terbimbing. Dengan menggunakan metode ini banyak siswa yang tertarik

untuk ikut serta dalam proses pembelajaran matematika pada materi limit,

akan tetapi tetap ada yang menunjukkan gejala kesulitan belajar seperti

melamun sendiri, mengantuk, bahkan ada yang berbicara dengan teman

sebangkunya. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa motivasi beajar siswa

masih rendah, hal ini terlihat dari pernyataan siswa yang mengatakan tidak

akan mengambil jurusan yang berkaitan dengan matematika bahkan ada yang

tidak mau melanjutkan sekolah. Dari pengamatan yang telah dilakukan juga,

masih banyak subjek yang mengikuti pembelajaran karena takut kepada guru,

sehingga ketika proses pembelajaran ada beberapa subjek yang merasa

tertekan bahkan ada yang melamun sendiri. Kesulitan lain yang dialami oleh

siswa dalam proses pembelajaran adalah siswa masih kurang memahami

materi-materi prasyarat seperti pemfaktoran aljabar dan trigonometri. Hal ini


38

tercermin ketika guru menanyakan faktor dari persamaan aljabar masih

banyak subjek yang tidak dapat menjawab. Penggunaan dan penulisan simbol

limit masih banyak siswa yang masih salah dalam menulisan simbol yang ada

dalam materi limit matematika. Seperti penulisan simbol limit “lim ” yang
𝑥→𝑎

salah posisinya, pembacaan simbol tak hingga seperti “∞”, “~” yang mereka

tidak ketahui.

2. Tes Tulis

Berikut tabel hasil rekapitulasi perolehan skor siswa untuk tes tulis

materi limit matematika kelas XI IPA 1.

Tabel 2
Hasil Rekapitulasi Perolehan Skor Siswa
dalam Menyelesaikan Soal Limit Matematika

No Nama Siswa Rekapitulai Jumlah Ket


Perolehan Skor Butir Skor
Soal ke-
I II III IV V
1 Abdul Gafari 0 0 5 0 0 5 TT
2 Adrial Ibrahim - - - - - 0 TT
3 Aeny Rahayu 15 15 10 7 12 59 TT
4 Alliya Abdul Basit 11 7 9 0 0 27 T
5 Andhika Sopian 0 4 10 0 0 14 T
6 Anisa Febriani 8 8 0 0 0 16 T
7 Arif Budiman 4 0 0 0 0 4 TT
8 Arif Ramdani 4 0 0 0 0 4 TT
9 Ayu Sri Rahayu 13 9 0 0 0 22 TT
10 Bilyadi Devan Haly 3 0 0 0 0 3 T
11 Bq. Ayu Kusuma N. H - - - - - 0 TT
12 Bq. Giska Alia H. 10 0 0 0 0 10 T
13 Bq. Nurul Huda 8 0 0 0 0 8 TT
14 Bq. Sherlyn Ratma A. 13 6 0 0 0 19 T
15 Bq. Widya Anggraeni 7 0 1 0 0 8 T
16 Dion Putra Wijaya 3 0 10 0 0 13 TT
17 Fitrianti Rukmana 15 28 10 8 15 76 T
18 Haeranti 5 7 0 0 0 12 T
39

19 Jaka Wiliandi - - - - - 0 TT
20 Junaedi Saputra 0 5 8 0 0 13 TT
21 L. M. Hari Isnaini 15 20 7 10 0 52 TT
22 Lia Susanti 7 7 0 0 0 14 TT
23 Liana Agustina 8 23 10 15 10 66 T
24 M. Gibran 5 0 0 0 0 5 TT
25 Miftahul Fitri 13 6 1 0 0 20 T
26 Pratama Putra - - - - - 0 TT
27 Tanira Ayu Wardani 15 20 10 0 13 58 TT
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas

Hasil tes di atas menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak

tuntas pada tes tulis materi limit matematika yang telah dilakukan. Hampir

seluruh siswa mengalami kesulitan disemua nomor soal yang ada. Hal ini

terlihat dari skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa pada masing-

masing soal tidak maksimal. Dari 27 siswa dengan hanya 10. orang siswa

yang tuntas. Ketuntasan belajar siswa didasarkan pada ketuntasan belajar

yang telah ditentukan oleh guru bidang studi di SMA Negeri 1 Kopang

yaitu apabila seorang siswa telah mencapai nilai 60 atau lebih maka siswa

tersebut dapat dikatakan telah tuntas dalam tes atau ulangan.

3. Wawancara

Penyajian data hasil wawancara kepada 5 orang siswa yang

mewakili setiap nomor soal dengan soal uraian. Data wawancara

dilakukan berdasarkan jawaban pengerjaan soal tes limit yang telah

dilakukan. Penyajian data hasil wawancara dengan kelima orang siswa

tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:


40

Tabel 3
Hasil Wawancara Dengan Siswa Terkait Hasil Tes Limit Matematika

Subjek Nomor Hasil Pengerjaan Soal Data Temuan


Soal
Liana Agustina 1b - Subjek masih mengalami
No. Absen : 23 kesulitan dalam memahami
( W1) konsep limit aljabar
- Subjek tidak belajar karena
subjek tidak tidak tahu ada tes.
- Siswa melakukan tes pada saat
sakit.
- Subjek cenderung menghapal
langkah penyelesaian soal.
Akibatnya siswa menggunakan
proses yang salah dalam
menyelesaikan soal.
Aeny Rahayu 2a - Subjek masih kesulitan dalam
No Absen : 3 memahami konsep penyelesaian
( W2) soal limit takhingga
- Subjek masih kesulitan dalam
menganalisis langkah
penyelesaian soal yang ada,
akibatnya siswa menggunaka
proses yang keliru. Kekeliruan
proses yang digunakan akan
berdampak pada hasil akhir.
- Subjek kesulitan mengenal dan
memahami simbol, hal ini
terlihatdari penggunaan tanda
limit tak hingga pada lembar
jawaban yang masih salah.
- Subjek masih kesulitan dalam
menjumlahkan bentuk akar.
41

L. Muh. Hari 3 - Kesulitan yang dialami oleh


Isnaeni siswa yaitu siswa hanyamampu
No. Absen : 21 memahami satu sub materi yaitu
( W3) limit tak hingga saja, hal ini
karena siswa materi limit
banyak.
- Subjek masih kesulitan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar.
Sehingga perhitungan untuk
mendapatkan hasil akhir yang
diinginkan oleh soal masih
salah.
- Siswa cenderung menghapal
penyelesaian soal berdasarkan
apa yang ada di catatan.
Tanira Ayu 4 - Subjek masih menggunakan
Wardani proses yang keliru hal ini
No. Absen : 27 terlihatdari hasil penngerjaan
( W4) siswa pada bagian
pengoperasian bilangan dan
merasionalkan bentuk akar.
Kesulitan ini berdampak pada
hasil perhitungan yang salah.
Fitrianti
Rukmana 5 - Subjek masih tidak memahami
No. Absen : 17 perubahan rumus trigonometri
( W5) - Subjek kesulitan dalam
mengoperasikan bentuk
trigonometri
- Subjek menghapal langkah
penyelesaian soal.
- Subjek masih belum bisa
mengaplikasikan penjelasan
guru pada bentuk soal limit
trigonometri yang lain

Data hasil wawancara terhadap kelima responden di atas pada masing-

masing soal tes dijabarkan lebih terperinci sebagai berikut:

1. Soal Nomor 1 ( W1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa

yaitu Liana Agustina dengan nomor absen 23, siswa masih mengalami
42

kesulitan dalam memahami konsep, tercermin dari penjelasan langkah-

langkah penyelesaian soal yang ditanyakan. Selanjutnya siswa masih

menghapal penyelesaian serta penjelasan yang diberikan oleh guru

sebelumnya, sehingga siswa lebih terpaku pada cara penyelesaian soal

yang telah di jelaskan. Informasi lain yang didapatkan dari wawancara

bahwa siswa tidak belajar karena tidak mengetahui akan diadakan tes. Hal

ini menggambarkan bahwa semangat belajar siswa pada mata pelajaran

matematika khususnya pada materi limit masih rendah. Disamping itu

subjek ini sedang dalam keadaan yang kurang sehat. Hal ini berdasarkan

pada pernyataan subjek ini sendiri.

2. Soal Nomor 2 ( W2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa

yaitu Aeny Rahayu dengan nomor absen 3, informasi yang didapatkan

adalah siswa masih kurang memahami konsep. Hal ini tercermin dari

pejelasan penyelesaian soal yang telah dikerjakan terlebih dahulu oleh

siswa. Pada pengerjakan siswa masih kesulitan dalam menganalisis kapan

akan dibagi dengan pangkat terbesar, ini berdampak pada proses

penyelesaian yang keliru, dengan kelirunya proses yang digunakan maka

akan berdampak pula pada perhitungan yang salah dan hasil akhir yang

salah juga. Dari wawancara, siswa masih kesulitan dalam menjumlahkan

bentuk akar, hal ini mencerminkan bahwa siswa tersebut belum

memahami materi prasyarat limit matematika. Selanjutnya pemahaman

tentang penggunaan dan penulisan simbol juga masih kurang. Pemahaman


43

pada penggunaan simbol ini akan berdampak penyelesaian soal yang

keliru.

3. Soal Nomor 3 ( W3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa

yaitu L. Muh. Hari Isnaini dengan nomor absen 21, didapatkan informasi

bahwa siswa telah mampu menyelesaikan soal sesuai dengan konsep yang

ada. Akan tetapi siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan aljabar.

Sehingga untuk langkah selanjutnya yaitu pada pemecahan masalah siswa

masih merasa kebingungan sendiri. Dari pengakuan siswa juga didapatkan

bahwa siswa hanya mampu memahami satu sub materi limit matematika

yaitu materi limit tak hingga, ini dikarenakan materi limit banyak.

4. Soal Nomor 4 ( W4)

Pada soal nomor 4 siswa diminta untuk membuktikan soal limit.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa yaitu

Tanira Ayu Wardani dengan nomor absen 27, didapatkan informasi bahwa

siswa sudah mampu untuk menyelesaiakan soal berdasarkan konsep yang

ada. Akan tetapi siswa masih kurang dalam menyelesaikan pengoperasian

angka dan merasionalkan bentuk akar sehingga siswa merasa kesulitan

untuk menentukan langkah penyelesaian selanjutnya dan juga hasil akhir

yang diinginkan oleh soal.

5. Soal Nomor 5 ( W5)

Pada soal nomor 5, siswa diminta untuk menyelesaikan soal limit

trigonometri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan


44

Fitrianti Rukmana dengan nomor absen 17, didapatkan informasi bahwa

siswa masih belum memahami konsep dari limit trigonometri. Siswa

masih merasa kesulitan dalam menentukan perubahan rumus trigonometri,

ini menunjukkan siswa masih kurang memahami materi prasyarat.

Sehingga siswa ini cenderung menghapal langkah penyelesaian soal. Hal

ini tercermin ketika siswa diberikan soal yang lain siswa tidak mampu

untuk menyelesaiakan soal tersebut. Menurut pengakuan siswa, saat

penjelasan diberikan mereka bisa memahami apa yang dijelaskan oleh

guru, akan tetapi ketika dihadapakan pada latihan soal atau tes soal yang

berkaitan dengan limit trigonometri siswa tetap saja merasa kesulitan

menyelesaikan soal walaupun dengan melihat catatan yang telah diberikan.


45

BAB III

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA

Limit merupakan salah satu pokok bahasan matematika yang diajarkan di

tingkat SMA. Limit mulai dibahas di kelas XI. Limit di ajarkan disemua

jurusan yang ada, seperti jurusan IPA, IPS ataupun jurusan Bahasa.

Materi limit yang diajarkan di SMA terbagi menjadi dua yaitu limit aljabar

dan limit trigonometri. Secara singkat limit fungsi terbagi menjadi aktivitas

menjelaskan arti limit fungsi di suatu titik dan tak hingga. Selanjutnya adalah

menggunakan sifat sifat yang dimiliki oleh limit fungsi untuk menghitung

bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri.

Limit merupakan salah satu materi wajib yang akan keluar dalam Ujian

Nasional sehingga guru sangat menekankan siswa untuk memahami materi

limit agar nantinya siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

pada Ujian Nasional ataupun ketika menghadapi tes lainnya. Materi limit

sering dikatakan sebagai salah satu materi yang sulit. Terlebih pada materi

limit yang diberikan kepada siswa SMA untuk jurusan IPA. Hal ini

dikarenakan materi limit yang berisi persamaan aljabar yang lebih rumit

dibandingkan dengan jurusan lain, juga karena dalam materi limit ini terdapat

pembahasan trigonometri, dimana materi trigonometri cenderung dianggap

sulit oleh sebagian besar siswa.

Siswa kelas XI Jurusan IPA 1 di SMA Negeri 1 Kopang juga mengalami

kesulitan dalam memahami materi ini. Kebanyakan siswa masih terkendala

dalam menentukan faktor dari persamaan aljabar yang diberikan dan dalam

45
46

mengaplikasikan rumus trigonometri yang sesuai untuk penyelesaian soal. Hal

ini terjadi karena sebagian siswa tidak terlalu memahami materi prasyarat

untuk limit misalnya aljabar dan trigonometri, sehingga ketika dihadapkan

pada materi yang lebih tinggi siswa masih bingung.

Jika kita kembali pada kajian yang telah disampaikan oleh Burton,

kesulitan siswa dalam mempelajari materi limit matematika dikarenakan

beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut peneliti bagi menjadi dua faktor yaitu,

faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Selanjutnya

faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa.

1. Faktor Internal

Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa ini memiliki

andil yang besar dalam bagaimana nantinya siswa akan mempelajari materi

limit matematika.

a. Kelemahan Secara Fisik

Menurut Burton, kelemahan secara fisik ini meliputi panca indera,

suatu pusat susunan saraf yang tidak berkembang secara sempurna

atau sakit. Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan faktor ini

cukup berpengaruh. Dalam penelitian ini dapat dilihat dari pengerjaan

tes yang diberikan. Seorang anak yang dalam kondisi fit atau tidak

sakit cenderung lebih fokus dalam mengerjakan soal yang diberikan

dibandingkan dengan siswa yang sakit (lihat W1). Pada saat tes

dilakukan ada seorang anak yang sakit dan hasil pengerjaannya tidak

semaksimal siswa yang kondisi fisiknya fit. Hal ini terlihat bahwa
47

kelemahan fisik ini berpengaruh pada kesulitan belajar siswa pada

materi limit.

b. Kelemahan Emosional

Indikator seorang siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar

menurut Burton adalah kelemahan emosional yang meliputi

penyesuaian yang salah terhadap orang-orang, situasi, tuntutan, tugas

dan lingkungan. Dengan adanya kelemahan emosional ini akan timbul

rasa takut dan antipati dalam belajar. Dalam penelitian ini terlihat

bahwa kelemahan emosional ini berdampak pada kesulitan belajar

siswa. Hal ini terlihat pada hasil observasi yang didapatkan dimana

beberapa siswa masih merasa segan kepada guru (lihat O8). Dengan

adanya penyesuaian salah dari siswa kepada siswa menyebabkan siswa

cenderung terpaksa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

matematika pada materi limit. Hal ini juga sesuai dengan data yang

dikumpulkan dari observasi yang menyatakan bahwa masih ada siswa

yang merasa segan kepada guru karena masih menganggap guru

sebagai salah satu guru yang killer. Dampaknya adalah siswa

mendapatkan nilai yang tidak maksimal pada saat tes.

c. Kelemahan Mental

Menurut Burton kelemahan mental ini meliputi faktor intelegensi

atau taraf kecerdasannya memang rendah sehingga dalam mengikuti

pelajaran, peserta didik tampak kurang minat, kurang semangat,

kurang usaha, dan kebiasaan fundamental dalam belajar lainnya. Hal


48

ini tercermin pada hasil observasi (lihat O8 dan O5). Dengan adanya

faktor ini siswa cenderung malas untuk mengikuti pembelajaran

matematika. Mereka cenderung malas mengulang materi yang telah

disampaikan, ini sejalan dengan hasil wawancara dengan beberapa

subjek penelitian. Mereka menyatakan bahwa mereka tidak belajar

kalau tidak ada ulangan.

d. Kelemahan-kelemahan yang Disebabkan oleh Kebiasaan dan Sikap-

sikap yang Salah

Adapun yang dimaksud Burton dengan kelemahan-kelemahan

yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap-sikap yang salah adaah

tidak menentu dan kurang menaruh minat terhadap pekerjaaan sekolah.

Minat seseorang sangat berpengaruh dalam melakukan setiap aktivitas,

terlebih aktivitas belajar. Faktor ini memiliki andil yang besar dalam

menentukan bagaimana nantinya siswa akan mengikuti kegiatan

pembelajaran. Jika minat siswa tinggi maka tidak akan sulit untuk

memahami materi apa saja yang disampaikan. Sebaliknya jika minat

siswa rendah maka dapat dipastikan bahwa siswa akan kesulitan dalam

mempelajari setiap materi yang diberikan.

Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat

mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran

matematika khususnya pada materi limit, siswa malas dalam

mengulang materi yang diberikan, mengantuk, melamun, dan akhirnya

akan berdampak pada hasil belajar yang rendah (lihat O5 dan O6).
49

Kurangnya minat siswa dalam belajar diungkapkan juga oleh guru

(Studi awal) mata pelajaran yang menyatakan bahwa siswa SMA

Negeri 1 Kopang khususnya siswa kelas XI IPA 1 masih memiliki

minat dan motivasi rendah, mereka ke sekolah belum sadar untuk apa,

mereka terkesan seperti ke sekolah hanya menggugurkan kewajiban

saja.

Salah satu bukti siswa kelas XI Jurusan IPA 1 memiliki minat yang

rendah adalah ketika siswa ditanya mengenai materi pemfaktoran

aljabar atau rumus trigonometri, hampir seluruh siswa mengatakan

lupa mengenai materi tersebut, hanya siswa-siswa yang duduk di

bagian depan saja yang terlihat antusias untuk menjawab walaupun

masih salah, sedangkan siswa-siswa yang duduk di barisan ketiga

sampai ke belakang hanya diam dan terlihat bosan. Ini membuktikan

siswa jarang bahkan tidak mengulang materi yang telah diberikan.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, masih kurangnya minat siswa

dalam mengikuti pembelajaran matematika khususnya pada materi

limit matematika berdampak pada hasil belajar pada materi limit yang

rendah (Tabel 2), hal ini dibuktikan dengan hasil tes pada materi limit,

dari 27 siswa hanya 10 siswa yang tuntas. Jadi, minat belajar siswa

dalam mempelajari materi limit menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan siswa masih merasa kesulitan dalam mempelajari materi

limit.
50

Sama halnya dengan minat, motivasi juga memegang andil yang

cukup besar, secara tidak langsung akan terlihat pada bagaimana siswa

mengikuti pembelajaran. Hal ini juga terlihat pada perilaku belajar

siswa kelas XI Jurusan IPA, banyak dari mereka memiliki motivasi

belajar yang masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil observasi, mereka

tidak terlalu mempermasalahkan jika mendapatkan nilai rendah pada

mata pelajaran matematika, mereka juga tidak mempermasalahkan

ketika mereka tidak mampu memahami materi dan ketika tidak mampu

manjawab soal. Dorongan dari dalam diri untuk belajar masih

kurang,karena mereka tidak mempunyai pegangan untuk apa nantinya

materi dan hasil belajar yang telah didapatkan.

e. Tidak Memiliki Keterampilan Dasar dalam Mempelajari Materi Limit

Faktor internal lain menurut Burton adalah tidak memiliki

keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar. Faktor lain yang

tak kalah penting dalam mepengaruhi kesulitan belajar siswa adalah

karena masih kurangnya pemahaman terhadap materi limit matematika,

yang didasarkan pada penguasaan materi pra-syarat seperti materi

aljabar dan trigonometri ( O7, W1, W2, W4 dan W5) . Hal ini terlihat

dari masih rendahnya hasil yang diperoleh dari tes pada materi

trigonometri yang telah dilakukan . Dari rentan nilai 0-10 yang dibuat

oleh guru, tidak ada siswa yang mampu mencapai nilai 6. Kisaran nilai

siswa kelas XI IPA 1 adalah dari nilai 0,15 yang paling rendah dan

yang tertinggi adalah 2,5 (lihat lampiran 8)


51

Kurangnya pemahaman pada materi prasyarat akan sangat

mempengaruhi bagaimana siswa akan memahami materi lanjutan yang

akan diterima. Siswa bisa saja terhambat dalam menerima materi yang

akan diberikan oleh guru, sehingga akan memberikan beban belajar

yang lebih banyak, dampaknya siswa akan malas untuk mempelajari

materi tersebut. Siswa bisa saja memahami materi lanjutan yang akan

disampaikan akan tetapi, jika tanpa penguasaan materi dasar yang kuat,

akan membuat siswa kebingungan ditengah jalan dalam memahami

materi lanjutan tersebut. Itu sama saja dengan pekerjaan sia-sia, ketika

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak mampu dicapai.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Adapun faktor eksternal yang dapat berpengaruh dalam kesulitan belajar

siswa menurut Burton yaitu, lingkungan belajar dan guru yang

menyampaikan materi.

a. Guru

Salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu kegiatan

pembelajaran adalah adanya guru. Guru adalah orang yang memiliki

tugas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didiknya.

Dalam melakukan tugasnya, guru dituntut untuk mampu mentransfer

pengetahuan yang dimiliki kepada anak didiknya, dengan cara

seefektif mungkin sehingga anak didiknya mampu menerima dan

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang ada. Menurut Burton guru


52

cara mengajar guru juga berpengaruh dalam kesulitan belajar siswa

pada materi limit.

Metode yang digunakan guru bidang studi matematika di SMA

Negeri 1 Kopang di Kelas XI IPA 1 adalah metode diskusi terbimbing.

Dengan menggunakan metode ini siswa cukup antusias dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran matematika khususnya pada mater

limit. Akan tetapi pemilihan metode mengajar yang sesuai tidak cukup,

karena sikap yang ditampilkan ketika berada didalam kelas juga

semestinya diperhatikan. Ketika siswa nyaman dengan keadaan dan

suasasan kelas tentu akan membangkitkan motivasi dan minat belajar

siswa, keadaan ini akan membantu siswa maupun guru dalam

melakukan tugas masing-masing. Siswa akan terdorong untuk belajar

lebih giat tanpa ada paksaan karena memang tertarik dan termotivasi.

Akan tetapi, ketika proses pembelajaran berlangsung peneliti dapat

melihat ada beberapa siswa yang mengikuti proses pembelajaran

terpaksa, karena takut kepada guru. Hal ini sesuai dengan pendapat

seorang siswa yang menyatakan bahwa guru matematika adalah salah

satu guru yang killer (lihat O8).

Siswa yang terpaksa mengikuti kegiatan belajar cenderung diam

saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka tidak aktif ikut serta

dalam kegiatan pembelajaran, mereka terkesan “ikut-ikutan” saja.

Terlepas dari tujuan guru yang ingin agar semua siswanya dapat

memahami materi yang diberikan, dan ditunjukkan dengan sikap tegas,


53

namun alangkah lebih bijaksana ketika guru mampu menumbuhkan

motivasi belajar siswa tanpa adanya paksaan. Ini membuktikan guru

sedikit banyak berperan dalam kesulitan belajar siswa pada materi

matematika khususnya matei limit matematika.

b. Lingkungan Sosial

Sebagai makhluk sosial maka setiap siswa tidak mungkin

melepaskan dirinya dari interaksi dengan lingkungan, terutama sekali

dengan teman sebaya di sekolah. Lingkungan sosial dapat memberikan

pengaruh yang positif juga pengaruh yang negatif terhadap siswa.

Tergantung dari bagaimana siswa dapat mengatur lingkungan tersebut

ini sejalan dengan pendapat Burton yang menyatakan bahwa faktor

lingkungan sosial berpengaruh pada kesulitan belajar siswa.

Faktor lingkungan sosial bagi siswa kelas XI Jurusan IPA 1 juga

memiliki andil yang cukup serius dalam kesulitan belajar siswa pada

materi limit matematika. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi

yaitu, hampir seluruh siswa terpengaruh oleh gaya belajar teman

sekelasnya dimana gaya belajar yang dimakasudkan disini adalah

siswa tidak belajar jika tidak ada ujian (lihat O8 dan W1). Ini akan

membawa dampak negatif bagi siswa. Dengan demikian siswa akan

mempunyai pembelaan terhadap perilakunya yang tidak belajar ketika

tidak ada ujian, karena semua orang di kelas juga tidak belajar ketika

tidak ada ujian.


54

Akibatnya, dengan perilaku belajar siswa yang masih terpengaruh

pada pola belajar teman sebayanya akan membuat siswa kesulitan

dalam mempelajari materi yang telah diberikan, karena materi akan

menumpuk. Ini akan menyebakan siswa tidak akan maksimal dalam

memahami semua materi limit yang ada karena terlalu banyak.

Selajutnya ketika siswa diberikan soal yang berkaitan dengan materi

limit untuk soal yang bentuknya berbeda dengan contoh soal yang

telah di berikan, siswa akan kesulitan dalam menyelesaikannya.

Berkaitan dengan itu siswa perlu untuk dapat mengatur lingkungan

sosial di sekolah dengan untuk mengatur jadwal belajar agar tidak

terpengaruh oleh lingkungan belajar sosial yang ada di sekolah,

sehingga siswa tidak akan kesulitan dalam mempelajari materi materi

yang dipelajari dalam matematika khususnya pada materi limit.

c. Kurikulum yang Seragam

Adapun kurikulum yang seragam menurut Burton adalah isi

materi, bahan-bahan dan buku-buku sumber pembelajaran yang padat

dan tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-

perbedaan individu.

Berdasarkan paparan data yang didapatkan dari ketiga teknik

pengumpulan data, yaitu: dengan teknik observasi, teknik tes tulis dan

teknik wawancara, peneliti mendapatkan informasi bahwa siswa kelas

XI IPA 1 SMAN 1 Kopang menunjukkan gejala-gejala kesulitan

belajar seperti kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan


55

dengan soal limit matematika, menunjukkan hasil belajar yang rendah,

(berdasarkan tes tulis), ada siswa yang melamun sendiri ketika proses

pembelajaran, mengantuk bahkan ada yang berbicara sendiri dalam

proses pembelajaran. Ini sesuai dengan teori yang disebutkan oleh

Syaiful Bahri Djamrah yang menyatakan bahwa jika peserta didik atau

siswa telah menunjukkan gejala seperti diatas maka dapat dikatakan

bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran

matematika khususnya pada materi limit matematika.


56

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat

dirumuskan tentang kesulitan belajar siswa adalah:

1. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA

Negeri 1 Kopang dalam Mempelajari Materi Limit Matematika

Faktor penyebab kesulitan belajar dapat dibagi menjadi dua faktor

yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan

faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa. Adapun faktor

internal mencangkup masih adanya kelemahan emosianal, kelemahan

secara fisik, kelemahan mental. Faktor kelemahan mental lainnya juga

adalah penguasaan siswa pada materi limit matematika masih kurang jika

dilihat dari hasil tes tulis yang telah dilakukan. Hal ini disebabkan karena

kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran, kurangnya

penguasaan materi prasyarat limit matematika, sehingga siswa masih

kesulitan dalam mempelajari materi limit ataupun mengerjakan soal yang

berkaitan dengan limit matematika.

Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan siswa kesulitan

belajar pada materi limit adalah karena faktor guru dan lingkungan sosial

siswa itu sendiri

56
57

B. Saran

Dari simpulan penelitian ini maka yang perlu ditindak lanjuti adalah

sebagai berikut:

1. Siswa

a. Diharapkan kepada siswa untuk lebih meningkatkan minat dan

motivasi belajar sehingga siswa lebih semangat dalam mempelajari

matematika khususnya pada materi limit matematika.

b. Diharapkan siswa untuk lebih menguasai materi prasyarat dari materi

limit matematika sehingga siswa tidak kesulitan ketika mempelajari

materi limit atau ketika mengerjakan soal yang berkaitan dengan

materi limit.

2. Guru

Guru diharapkan untuk menciptakan dan memberikan motivasi lebih

sehingga minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika

khususnya pada materi limit lebih tinggi.

3. Peneliti Lainnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi untuk

peneliti selanjutnya sehingga menghasilkan hasil penelitian yang lebih

akurat dan bermanfaat dikemudian hari.


58

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. Pembelajaran Berparadigma Al-Qur’an, No. 1,Vol.1 Juli-Desember.


2008

Makmun Abin Syamsuddin. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosda Karya, 2007.

Sudiyono Anas .Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo


Persada, 2006.

Arief Furhan. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2007.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA, 2016.

Danuri. Kesulitan Belajar Dalam Pandangan Islam. Proseding. Yogyakarta:


Universitas PGRI Yogyakarta

Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya, 2010.

Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2015

Pratama Dodi. Skripsi. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar


Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMPN 4 Gerung Tahun Pelajaran
2014/2015”. Skripsi. Mataram: IAIN Mataram, 2015.

Inspiratif news.com, https://inspiratifnews.com/10-tokoh-ilmuan-islam.html,


diakses pada hari Selasa, 14 Maret 2017, pukul 13.35 WITA

Nisa’ Khoirunisa. Skripsi. ”Analisis Kesulitan Matematika pada Peserta Didik


Kelas VIII Pokok Bahasan Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran MTS Negeri Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Semarang: Program Strata 1 Institut Islam Negeri Semarang, 2011.

Mahmudi. Psokologi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010.

Muh. Zuhair Zahid. Skripsi. “Analisis Kesalahan Subjek SMK Diponorogo


Dalam Memahami Konsep Geometri Dimensi Dua”. Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga, 2012.

Abdurrahman Mulyono. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.


Soedyarto Nuhroho. Matematika 2 untuk SMA atau MA Kelas XI Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Putra Nusa. Metodologi Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press,
2012.
59

Wisudawan Ricko. Jurnal Skripsi. “Analisis Kesulitan Belajar Mata Pelajaran


Statistika Kompetensi Keahlian Tekhnik Gamar angunan Subjek SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013.

Norman Sabar, “Manajeman Komputer di Sekolah”, dalam


https://www.google.com/search ciri+lab+komputer+ideal , diambil tanggal
02 Juni 2017, pukul 10.12 WITA

Wirodikromo Sartono. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2006.

Mardiyati Siti. Penelitian Hasil Belajar. Surakarta:UNS, 1994.

Sudarwan & Khairil. PsikologiPendidikan (Dalam Persfektif Baru). Bandung:


ALFABETA, 2014.

Sugeng Pujilaksono. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang:


Kelompok Intrans Publishing, 2015.

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA, 2016.

Sulistyorini. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2012.

Hadi Sutarto. Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya.


Yogyakarta: Tulip, 2015.

Sutrima. Wahana Matematika 2: Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu


pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.

Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar Cet.2. Jakarta: RinekaCipta, 2008.

Wahyudin. Wawancara. Jum’at, 27 Januari 2017: SMAN 1 Kopang.


60

LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1

DAFTAR SISWA KELAS XI IPA 1


SMA NEGERI 1 KOPANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

No Nama Siswa

1 Abdul Gafari
2 Adrial Ibrahim
3 Aeny Rahayu
4 Alliya Abdul Basit
5 Andhika Sopian
6 Anisa Febriani
7 Arif Budiman
8 Arif Ramdani
9 Ayu Sri Rahayu
10 Bilyadi Devan Haly
11 Bq. Ayu Kusuma Ningsih
12 Bq. Giska Alia Herman
13 Bq. Nurul Huda
14 Bq. Sherlyn Ratma Andriani
15 Bq. Widya Anggraeni
16 Dion Putra Wijaya
17 Fitrianti Rukmana
18 Haeranti
19 Jaka Wiliandi
20 Junaedi Saputra
21 L. Muh. Hari Isnaini
22 Lia Susanti
23 Liana Agustina
24 M. Gibran
25 Miftahul Fitri
26 Pratama Putra
27 Tanira Ayu Wardani
62

Lampiran 2

INSTRUMEN OBSERVASI MATEMATIKA


MATERI LIMIT MATEMATIKA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. Kesiapan siswa sebelum proses pembelajaran

2. Perhatian siswa dalam proses pembelajaran

3. Suasana atau keadaan kelas dalam proses pembelajaran

4. Metode pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran

5. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

6. Kesulitan belajar yang dialami selama proses pembelajaran

7. Faktor yang mempengaruhi proses belajar


63

Lampiran 3

BERITA ACARA PELAKSANAAN TES TULIS

MATERI LIMIT FUNGSI MATEMATIKA

Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2017, telah dilaksanakan Tes Tulis Materi Limit
Matematika pada pukul 09.00 sampai dengan 09.45 WITA.

Pada Sekolah : SMA Negeri 1 Kopang

Kelas : XI IPA 1

Jumlah Siswa : 27 Siswa

Catatan:

Pelaksanaan Tes Tulis Materi Limit Matematika berjalan lancar dengan siswa hadir 24 siswa
dan 3 siswa Izin. Berita acara ini dibuat dengan sebenarnya.

Kopang, 20 Mei 2017

Guru Kelas

Wahyudin, S.Pd
197610012001121006
64

Lampiran 4

BERITA ACARA PELAKSANAAN WAWANCARA

HASIL TES TULIS MATERI LIMIT FUNGSI MATEMATIKA


65

Lampiran 5

Kisi – kisi penyusunan Instrumen Tes


Standar Kompetensi:
6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemeahan
masalah
Kompetensi Dasar:
6.1 Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di satu titik dan tak hingga
6.2 Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi
Aljabar dan trigonometri
Indikator:
6.1.1 Mampu menjelaskan arti limit fungsi di satu titik
6.1.2 Mampu menjelaskan arti limit fungsi di tak hingga
6.2.1 Mampu menghitung limit fungsi aljabar di satu titik
6.2.2 Mampu menghitung limit fungsi aljabar dan trigonometri dengan menggunakan sifat
Limit
66

Lampiran 6

NASKAH SOAL
TES TULIS LIMIT MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOPANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Jln. Sagara Anak No. 5A, Kopang-Loteng, Telpon: 6156250
Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI IPA 1
Pelaksanaan : Waktu :

Petunjuk:
 Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan soal !
 Kerjakan soal dengan menuliskan uraian jawaban !
Soal:
1. Hitunglah nilai dari :
𝑥 2 + 5𝑥 + 6
a. lim 𝑥2 + 2𝑥− 8
𝑥→2
𝑥−9
b. lim
𝑥→9 √𝑥− 3
2− √𝑥+1
c. lim
𝑥→3 𝑥−3
2. Hitunglah nilai dari:
√2𝑥 2 +2𝑥−3 − √2𝑥 2 −2𝑥−3
a. lim
𝑥→∞ 2
b. lim √25𝑥 2 − 9𝑥 − 10 - 5𝑥 + 3
𝑥→∞
3. Hitunglah nilai dari:
4𝑥− 𝑥 3
lim
𝑥→∞ (2𝑥 2 +𝑥 2 + 5
√2+𝑥 – √2−𝑥 1
4. Buktikanlah bahwa lim = √2
𝑥→∞ 𝑥 2

5. Hitunglah nilai dari :


cos 2𝑥
9lim𝜋 cos 𝑥−sin 𝑥
𝑥→
4
𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑥
lim
𝑥→∞ 1−cos 2𝑥
67

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN
TES TULIS LIMIT MATEMATIKA
SMA NEGERI 1 KOPANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
No Kunci Jawaban Skor
1.a 𝑥 2 + 5𝑥−6
lim 𝑥2 +2𝑥−8
𝑥→2
(𝑥−2) (𝑥+3) 2
lim
𝑥→2 (𝑥−2) (𝑥+4)
(𝑥+3) 1
lim
𝑥→2 (𝑥+4)
(2+3)
= (2+4)
5
1
= 6
Total Skor 4
1.b lim
𝑥− 9
𝑥→9 √𝑥− 3
𝑥− 9 √𝑥+ 3 2
lim x
𝑥→9 √𝑥− 3 √𝑥+ 3
(𝑥− 9)(√𝑥+ 3) 1
lim ( 𝑥+3
𝑥→9 √𝑥−3√𝑥− 9)
(𝑥− 9)(√𝑥+ 3)
1
lim
𝑥→9 ( 𝑥− 9)
lim √𝑥 + 3
𝑥→9
= √9 + 3
= 3+3 1
=6
Total skor 5
1.c lim
2−(√𝑥+1 )
𝑥→3 ( 𝑥− 3)
2−(√𝑥+1 ) 2+(√𝑥+1 ) 2
lim x 2+( 𝑥+1 )
𝑥→3 ( 𝑥− 3)
4−(𝑥+1 )

2
lim
𝑥→3 ( 𝑥− 3)(2+(√𝑥+1) 1
− (3−𝑥)
lim ( 𝑥− 3)(2+(√𝑥+1)
𝑥→3
− (𝑥−3)
lim ( 𝑥− 3)(2+(√𝑥+1)
𝑥→3
−1
lim
𝑥→3 (2+(√𝑥+1)
1
−1
= (2+(√4)
−1
= 4 1
Total Skor 7
2.a √𝑥 2 + 2𝑥 −3 − √𝑥 2 − 2𝑥 −3
lim
𝑥→∞ 2
3
68

√𝑥 2 + 2𝑥 −3 − √𝑥 2 − 2𝑥 −3 √𝑥 2 + 2𝑥 −3 + √𝑥 2 − 2𝑥 −3 2
lim x
𝑥→∞ 2 √𝑥 2 + 2𝑥 −3 + √𝑥 2 − 2𝑥 −3
(𝑥 2 + 2𝑥 −3)−(𝑥 2− 2𝑥 −3)
lim
𝑥→∞ 2 (√𝑥 2 + 2𝑥 −3 + √𝑥 2 − 2𝑥 −3) 2

lim
4𝑥 2
𝑥→∞ 2 (√𝑥 2 + 2𝑥 −3 + √𝑥 2 − 2𝑥 −3)
2𝑥 2
lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 2𝑥 −3 + √𝑥 2 − 2𝑥 −3)
2𝑥
𝑥
lim
𝑥→∞ √𝑥2 + 2𝑥 − 3 + √𝑥2 − 2𝑥− 3
𝑥2 𝑥2 𝑥2 𝑥2 𝑥2 𝑥2

lim
2 1
𝑥→∞ √1+ 2 − 3 + √1− 2 − 3
𝑥 𝑥2 𝑥 𝑥2
2
=
√1+
2 3
− 2 + √1− − 2
2 3 1
∞ ∞ ∞ ∞
2
=
√1+ 0 − 0 + √1− 0 − 0
=
2 1
2√2
2 2√2 1
= x
2√2 2√2
1
= 2√2
Total Skor 15
2.b lim √25𝑥 2 − 9𝑥 − 10 − 5𝑥 + 3
𝑥→∞
lim √25𝑥 2 − 9𝑥 − 10 − √(5𝑥 + 3)2 3
𝑥→∞
lim √25𝑥 2 − 9𝑥 − 10 − √25𝑥 2 + 30𝑥 + 9 2
𝑥→∞
√25𝑥 2 −9𝑥−10+√25𝑥 2 +30𝑥+9 2
lim √25𝑥 2 − 9𝑥 − 10 − √25𝑥 2 + 30𝑥 + 9 x
𝑥→∞ √25𝑥 2 −9𝑥−10+√25𝑥 2 +30𝑥+9
(25𝑥 2 −9𝑥−10)− (25𝑥 2 +30𝑥+9
lim 2
𝑥→∞
√25𝑥2 −9𝑥−10+√25𝑥2+30𝑥+9
(25𝑥 2 −9𝑥−10−25𝑥 2 +30𝑥+9
lim 2
𝑥→∞
√25𝑥2 −9𝑥−10+√25𝑥2+30𝑥+9
1
−39𝑥−25
lim
𝑥→∞
√25𝑥2 −9𝑥−10+√25𝑥2+30𝑥+9
1
39𝑥 25
− −
𝑥 𝑥
lim
𝑥→∞ 2 2
√25𝑥 −9𝑥−10+√25𝑥 +30𝑥+ 9
2𝑥 2 2 2𝑥 2 𝑥 2 𝑥 𝑥 𝑥
25
−39−
𝑥
lim
𝑥→∞ 9 10 30 9
√25− − 2 +√25+ + 2
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
25
−39−
= ∞ 1
9 10 30 9
√25− − 2 +√25+ + 2
∞ ∞ ∞ ∞
−39−0
= √25−0−0+√25+0+0
−39
= √25+√25
−39
= 5+5
1
−39
= 10
Total Skor 15
3 lim
4𝑥− 𝑥 3
𝑥→∞ 2𝑥 3 + 𝑥 2 − 5
5
69

4𝑥 𝑥3

𝑥3 𝑥3
lim 2𝑥 3 𝑥2 5
𝑥→∞ + −
𝑥3 𝑥3 𝑥3
4

lim 𝑥2
−1
4
1 5
𝑥→∞ 2+ 2− 3
𝑥 𝑥
4
−1
∞2
= 1 5 4
2+ 2− 3
∞ ∞
0− 1
= 2+ 0− 0 1
−1
= 1
2
Total Skor 15
4 lim
√2+𝑥 − √2−𝑥
𝑥→0 𝑥
√2+𝑥 − √2−𝑥 √2+𝑥+ √2−𝑥 4
lim x
𝑥 √2+𝑥+ √2−𝑥
𝑥→0
(2+𝑥)−(2−𝑥) 4
lim 𝑥 (
𝑥→0 √2+𝑥+ √2−𝑥)
2+𝑥−2+𝑥)
3
lim 𝑥 (
𝑥→0 √2+𝑥+ √2−𝑥) 2
2𝑥
lim 𝑥 (
𝑥→0 √2+𝑥+ √2−𝑥)
2
lim 2
𝑥→0 (√2+𝑥+ √2−𝑥)
2
=
(√2+0+ √2−0)
2
= 1
(√2+ √2)
2
= 2√2
2 2√2
= x 3
2√ 2 2√2

=
4√2 1
8
1√2
= ( Terbukti )
2
Total Skor 20
5a cos 2𝑥
lim𝜋 cos 𝑥−sin 𝑥
𝑥→
4
cos2 𝑥− sin2 𝑥
5
lim𝜋
𝑥→
4
cos 𝑥−sin 𝑥 4
(cos 𝑥−sin 𝑥)(cos 𝑥+sin 𝑥)
lim𝜋 cos 𝑥−sin 𝑥
2
𝑥→
4
lim𝜋 (cos 𝑥 + sin 𝑥) 2
𝑥→
4 1
= (cos 45° + sin 45°)
1 1
= 2 √2 + 2 √2 1
= √2
Total Skor 15
5b lim
𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑥
𝑥→0 1−cos 2𝑥
lim
𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑥 4
𝑥→0 1−(1−2 𝑠𝑖𝑛2𝑥)
70

𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑥
lim 2 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 1
𝑥→0
1
= 2 . lim
𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑥 1
𝑥→0 𝑠𝑖𝑛2𝑥
1 𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑥
= 2 . lim 𝑠𝑖𝑛𝑥 x 2
𝑥→0 𝑠𝑖𝑛𝑥
1
= 2 .1 .1 1

=2
1 1
Total Skor 10
71

Lampiran 8
Ulangan Harian Matematika
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KELAS/PROGRAM : XI. IPA. 2
Skala = 0 - 10

NO NAMA SISWA L/P NIS Limit Trigono


1 ACHMAD APRIYAN ANDYKARA L 7961 1,5 0,5
2 ARY WIDIYASTATHA L 7977 1 1,25
3 BAIQ ALDA BENITA WANA P 7985 1 0,15
4 DEWI APRILIANI P 7996 1 0,1
5 ERA APRIANI P 8005 1 0,1
6 FEBRI LUCKY ALAMSYAH L 8010 1 1
7 FENDI TEGUH IRAWAN L 8011 1 1,25
8 GALIH ANDIKA PUTRA L 8014 1 0,1
9 GALIH ARDRIANSYAH L 8015 1,25 0,5
10 GEDE ANDRE BIMANTARA L 8021 1 0,1
11 GINA ADHANI AZMI P 8018 1,5 0,5
12 HAOLA KARIMA P 8020 1 0,1
13 HERLINA MUKSIN P 8029 1,25 0,5
14 JULI MULIATI P 8044 1 0,1
15 KAMARIAH P 8045 1,25 1,25
16 KHAERUL PASHA L 8048 1 0,1
17 KHAIRUN NAJWA L 8049 0,5
18 LENI WISMAYANI P 8063 1 0,1
19 L. ALPIANDI L 8053 1 0,1
20 MARLINA ASTUTI P 8075 1 0,15
21 MUHAMAD HADI L 8164 5,25
22 M. FIKRIYAN HASIM L 8070 1 0,1
23 NIA KHAERUNNISA P 8096 1 0,1
24 NOVAL AGUS HARIANTO L 8100 1 0,1
25 NURHIKMAH P 8102 1 0,1
26 PINA SEPTIANI P 8110 1,25 0,1
27 REKSA HANIANTARA L 8115 3,5 1,5
28 SAMAR GINA NAFSINI P 8125 1 0,15
29 SEPTIANA SABILA P 8127 1 1
30 SILVIA PRATAMI PUTRI P 8129 1,25 0,1
31 WINDY AMALIA P 8143 1 0,1
32 WULAN LINDA SISNAWATI P 8144 1 0,1
33 YUAN DWI ARMILA ULAN DARI P 8147 2,5 2,75
34 ZULFIA P 8156 3 2
72

Mengetahui Guru Mapel


Kepala SMAN 1 Kopang

DIGDO CAHYONO, S.Pd Wahyudin, S.Pd


NIP. 19581110 198103 1 028
73

Lampiran 9

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KELAS/PROGRAM : XI IPA 1
MATERI : TRIGONOMETRI
Skala = 0 - 10
NO NAMA SISWA L/P NIS Nilai
1 ABDUL GAFARI L 8174 0,2
2 ADRIAL IBRAHIM DM L 8406 0,15
4 AENI RAHAYU P 8177 0,35
5 ALLIYA ABDUL BASIT P 8182 0,3
6 ANDHIKA SOPIAN L 8183 0,15
7 ARIF BUDIMAN L 8188 0,15
8 ARIF RAMDANI L 8189 0,15
9 AYU SRI LESTARI P 8196 0,15
10 BAIQ AYU KUSUMA NING P 8198 0,2
11 BAIQ GISKA ALIA H P 8201 0,25
12 BAIQ NURUL HUDA P 8202 0,15
BAIQ SHERLYN RATMA
13 ANDRIANI P 8204 0,2
14 BAIQ WIDYA ANGGRAENI P 8205 0,15
15 BILYADY DEVAN HALI L 8208 0,15
16 DION PUTRA WIJAYA L 8217 0,2
17 FITRIANTI RUKMANA P 8233 2,5
18 HAERANTI P 8237 0,25
19 JAKA WILIANDI L 8252 0,15
20 JUNAIDI SAPUTRA L 8257 0,15
21 LIA SUSANTI P 8275 0,25
22 LIANA AGUSTINA P 8276 1,75
23 LL MUH HARI ISNAINI L 8283 1,25
24 MIFTAHUL FITRI P 8297 0,25
25 MUHAMMAD GIBRAN L 8307 0,15
26 PRATAMA PUTRA L 8331 0,3
27 TANIRA AYU WARDANI P 8371 0,75
28 ANISA FEBRIAN P 1

Guru Mapel

Wahyudin, S.Pd
74

Lampiran 10

Foto – Foto

Kegiatan Belajar Mengajar Materi Limit di Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kopang

Siswa Siswi Yang Sedang Mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar pada Materi Limit
75

Siswa Sedang Mengerjakan Tes Tulis Materi Limit Matematika

Wawancara Dengan Salah Satu Subjek Penelitian


76
77
78
79
80

Anda mungkin juga menyukai