Data Dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016 - Smaller Size - Web
Data Dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016 - Smaller Size - Web
OLEH :
RATNA DEWITA
NIM 183241096
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara berkembang yaitu kemiskinan yang meluas, derajat kesehatan yang rendah,
status social ekonomi yang buruk, pembiayaan kesehatan yang kecil, proporsi anak
Dan tanda klinik sederhana pada pasien Pneumonai menurut World Health
Organization (WHO) adalah sesak napas, nafas cepat, sionosis dan bahaya yang
Penyakit yang paling mematian didunia bagi anak yang berusia dibawah 5
julukan nomor satu, didaerah berkembang begitu banyak anak meninggal karna
juta anak di meninggal dunia, 16% dari jumlah tersebut sebabkan oleh pneumonia
sebagai pembunuh nomor satu di dunia, berdasarkan data PBB untuk anak anak pada
tahun 2015 terdapat kurang lebih dari 14% dari 147.000 anak di bawah usia 5 tahun
meninggal karna pneumonia, jadi dapat di artikan sebanyak 2-3 anak di bawah usia 5
tahun meninggal karna pneumonia setiap jamnya, hal itu menyebab kematian utama
jiwa (57,84%) dan jumlah kematian 551 jiwa (0,11%). (Kemenkes Ri.2017).
orang. Jumlah kematian 28 orang karena pneumonia, sedang pada tahun 2016 jumlah
adalah yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, ketidakefektifan pola napas, dan
ialah fisioterapi dada, pemberian oksigen, melakukan suction, posisi semi fowler dan
Rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “ Bagaimana asuhan keperawatan
pada pasien dengan Pneumonia di ruangan anak Rumah Sakit Umum Padang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
pneumonia ruangan anak Rumah Sakit Umum Padang Pariaman Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
2019.
e. Mampu menggambarkan evaluasi keperawatan pada pasien pneumonia di
C. Manfaat
kemandirian dan pengalaman dalam menolong diri sendiri serta sebagai acuan
pasien pneumonia
3. Bagi institusi
5. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkin paru yang
biasanya dari satu infeksi aluran pernafasan bawah akut (ISNBA) (Sylvia A.
Price). Dengan gejala batuk disertai sesak nafas yang disebabkan agen
asing, berupa radang paru – paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan
2. Etiologi
Menurut Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma (2015:65) penyebaran infeksi
ventilator oleh Paeruginoas dan enterobacter. Dan masa kini terjadi karena
perubahan keadaan pasien seperti kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi
lingkungan, penggunaan anti biotic yang tidak tepat. Setelah masuk ke paru
influenza
c. Mycoplasma pneumonia
Candid Albicans.
benda asing
f. Pneumonia Hipostatik
g. Sindrom loeffler.
vitamin A.
mencegah BBLR.
tanah dan kayu. Selain asap bakaran dapur, polusi asap rokok juga
3. Klasifikasi Pneumonia
Pneumonia Lobaris, melibatkan seluruh atau satu bagian besar dari satu
atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka dikenal sebagai
pneumonia loburalis.
4. Patofisiologi
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru – paru oleh
mikroorganisme dan respon system imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari
seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari
mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling sering
pneumonia adalah virus dan bakteri, penyebab yang jarang menyebabkan infeksi
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus
masuk kedalam paru – paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan
hidung. Setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering
menunjukkan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu
tipe penghancur sel yang disebut apoptosis. Ketika system imun (DL leukosit
meningkat) merespon terhadap infeksi virus, dapat terjadi kerusakan paru. Sel darah
putih, sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat
pembekuan darah dan pembentukan toksin (racun) sehingga lampisan fleura tertutup
tebal oleh eksodut pada vena fulmonalis yang disebut abses pneumotocele (kerusakan
jaring parut (ketidak efektifan pola nafas). Akibat terjadinya nekrosis hemoragit
produksi sputum meningkat (ketidak efektifan jalan nafas). Organism virus masuk
kedalam tubuh saluran pernafasan bronkioli terminalis merusak sel epitelbeerselia sel
sehingga terjadi konsolidasi paru menyebabkan menurunnya pungsi paru, jika terjadi
pendarahaan terjadilah penurunan kesadaran (intoleransi aktifitas).Amin huda Nurarif
WOC
Kuman pathogen
Eksudat masuk ke alveoli Trombus
mencapai bronkoli
terminalis merusak sel
goblet Alveoli
Toksin, coagulase
Cairan edema + leukosit Sel darah merah
ke alveoli Leukosit, pneumokokus Permukaan lapisan pleura
mengisi alveoli
tertutup tebal eksudat
Konsolidasi paru thrombus vena pulmonalis
leukositosis
Kapasitas vital,
Nekrosis hemoragik
compliance menurun,
hemoragik Suhu tubuh meningkat
Menurut Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma (2015), tanda – tanda umum
c. Anoreksia, merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit masa
kanak – kanak
g. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi yang mudah tersumbat oleh
mengi, krekels.
k. Sakit tenggorokan, merupakan, keluhan yang sering terjadi pada anak yang
lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan makan per
oral.
l. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusu atau makan / minum atau
pernafasan berat.
m. Disamping batuk atau kesulitan bernafas, hanya terdapat nafas cepat saja.
6. Pemeriksaan penunjang
Menurut Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma (2015), pemeriksaan penunjang yang
khusus
1. Definisi
dasar bagi semua manusia untuk kelangsungan sel dan jaringan serta
sulistyo. 2012)
kecakupan pasokan oksigen kejaringan atau sel (Semedi & Hardionao, 2012)
kebutuhan oksigenasi merupakan suatu zat yang paling penting bagi manusia
3. Proses Oksigenasi
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi dalam tubuh terdiri dari 3 tahap yaitu :
a. Ventilasi
Proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer kedalam alveoli atau
pernapasan dan bila pCO2 kurang dari sama dengan 80mmHg dapat
b. Difusi
dengan alveoli
c. Transportasi gas
anak dan menyebabkan kematian terutama anak dibawah 5 tahun yang menyebabkan
system imun belum terbentuk secara sempurna. Menurut Andarmoyo Sulistyo. (2012)
ada beberapa masalah yang terjadi pada kebutuhan oksigenasi dengan pneumonia
diantaranya :
a. Hipoksemia
b. Hipoksia
dan sel – sel diseluruh tubuh, jika dibiarkan dalam waktu yang lama keadaan
e. Pertukaran gas
Kebutuhan Oksigenasi
terdapat tiga cara, yaitu melalui kanula, nasal, dan masker dengan tujuan
kekuatan dari otot pernapasan, dan eliminasi secret yang berasal dari system
pernapasan.
dan vibrasi. Fisioterapi dada bertujuan untuk membantu klien agar bernapas
pernapasan.
dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lendir
secara mandiri seperti pada anak balita. Tujuanya adalah untuk membebaskan
d. Inhalasi (nebulizer) adalah suatu alat yang dapat mengubah cairan menjadi
droplet aerosol sehingga dpaat dihirup oleh pasien. Tujuan pemberian inhalasi
WOC
Kuman pathogen
Eksudat masuk ke alveoli Trombus
mencapai bronkoli
terminalis merusak sel
goblet Alveoli
Toksin, coagulase
Cairan edema + leukosit Sel darah merah
ke alveoli Leukosit, pneumokokus Permukaan lapisan pleura
mengisi alveoli
tertutup tebal eksudat
Konsolidasi paru thrombus vena pulmonalis
leukositosis
Kapasitas vital,
Nekrosis hemoragik
compliance menurun,
hemoragik Suhu tubuh meningkat
Kebutuhan Oksigenasi.
yang diberikan secara langsung kepada klien atau pasien di berbagai tatanan
implementasi keperawatan.
1. Pengkajian
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data, baik dari dara
primer maupun dara sekunder. Macam – macam data yang diperoleh berupa
a. Pengkajian
2. Keluhan utama
saat ini.
penyakit pernapasan.
6. Pengkajian psikososial
a. Psikologi
b. Pola eliminasi
Data fisikologis
otak
Anak tampak malas kalau diajak bicara, anak lebih banyak diam
Pada anak kecil masih sulit terkaji. Pada anak yang sudah pubertas
mudah tersinggung
Data spiritual
Pemeriksaan penunjang
Led
Eledrolit
Bilirubin
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan terdiri dari klasifikasi data dan analisa data. Pada
3. Intervensi
Airway
Management
- Buka jalan
nafas, gunakan
teknik chin lift
atau jaw thrust
bila perlu
- Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
- Identifikasi
pasien perlunya
pemasangan alat
jalan nafas
buatan
- Pasang mayo
bila perlu
- Lakukan
fisioterapi dada
jika perlu.
2 Ketidakefektifan pola NOC NIC
napas
4. Impelemntasi Keperawatan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan keperawtaan untuk mencapai tujuan
5. Evaluasi
dan objektif yang akan ditunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah
dicapai atau belum langkah awal bila perlu langkah evaluasi ini merupakan langkah