Anda di halaman 1dari 20

PANGKALAN UTAMA TNI AL VII

RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI
RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

KUPANG

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya Pedoman Pengorganinisasian Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Perlu disadari bahwa pedoman organisasi komite pencegahan dan
pengendalian infeksi perlu dibuat, pembuatan pedoman ini harus di dasarkan pada
petunjuk-petunjuk yang ada.
Untuk itu telah disusun Pedoman Pengorganisasian Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda yang aplikatif sehingga
diharapkan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumkital
Samuel J. Moeda dapat dilakukan lebih optimal.

Dikeluarkan di Kupang
Pada tanggal 10 Agustus 2016
Kepala Rumkital Samuel J. Moeda

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… ii
Daftar isi…………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. ………. 1
A. Latar Belakang………………………………………………… 1
B. Tujuan Umum………………………………………………… . 2
C. Tujuan Khusus………………………………………………... 2
BAB II KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM..................................... 3
1. Kebijakan……………………................................................ 3
2. Dasar Hukum…. ……………………………........................ 3
BAB III PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI
RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA ……………………………… 4
A. Falsafah dan Tujuan........................................................... 4
B. Administrasi dan Pengelolaan…………………………..... 5
BAB IV ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.... 6
A. Pimpinan Staf………………………………………………... 6
B. Kewajiban Kerja…………………………………………………….. 7
BAB V MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN......……………….. 17
A. Monitoring…………………………………………………… 17
B. Evaluasi……………………………………………………………... 17
C. Laporan………………………………………………………………. 17

iii
PANGKALAN UTAMA TNI AL VII Lampiran Ketetapan Kepala Rumkital
RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA Samuel J. Moeda
Nomor : Kep / PPI / 01 / VIII / 2016
Tanggal : 8 Agustus 2016

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

a. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang


memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karenaitu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
b. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan
danpengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi
atauinfeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik
karenaperawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit.
c. Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit danfasilitas
pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan danpengendalian
infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan,pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
d. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting
karena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir
ini muncul berbagai penyakit infeksi baru (new emerging, emerging diseases
dan re-emerging diseases).
e. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI
bersama World Health Organization (WHO) ke rumah sakit - rumah sakit di
Propinsi / Kabupaten / Kota disimpulkan bahwa Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS) selama ini belum berfungsi

1
sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan
bahwa anggota Komite belum memahami dengan baik tugas, kewenangan,
serta tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
f. Rumkital Samuel J. Moeda yang merupakan rumah sakit Tingkat III milik TNI
AL yang wajib melaksanakan upaya pencegahan infeksi nosokomial. Unit
kerja tersebut adalah Rawat Inap, Rawat Jalan, Kamar Operasi, Farmasi,
Laboratorium, K3RS., Unit Sterilisasi, Laundry, Gizi dan Urusan Dalam
(Kebersihan)
g. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka disusun Pedoman
Pengorganisasian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumkital Samuel
J. Moeda yang merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting
untuk menjalankan tugas Komite PPI RS.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan Rumkital Samuel J. Moeda melalui pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit , yang dilaksanakan oleh semua
departemen / unit di rumah sakit, meliputi kualitas pelayanan, manajemen
risiko, clinical governance, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam membentuk organisasi, menyusun serta
melaksanakan tugas, program, wewenang dan tanggung jawab
secara jelas.
b. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di Rumkital Samuel J. Moeda
secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan PPI.
c. Menurunkan angka kejadian infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda secara
bermakna.
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.

2
BAB II
KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM

A. KEBIJAKAN

a. Rumkital Samuel J. Moeda melaksanakan dan pengendalian infeksi (PPI)


dengan membentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
b. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumkital Samuel J. Moeda
langsung berada dibawah koordinasi Karumkit.
c. Visi, misi dan tujuan Komite PPI merupakan bagian dari visi, misi dan
tujuan rumah sakit, sehingga dalam pelaksanaannya bisa saling
bersinergi. Rumkital Samuel J. Moeda mempunyai Visi “ Menjadi rumah
sakit rujukan TNI dan masyarakat umum di wilayah kerja Lantamal VII
yang berkualitas dan mampu melaksanakan pelayanan kesehatan yang
profesional”. Untuk mencapai hal tersebut dilaksanakan dengan
mengemban misi, 1. Terlaksananya dukungan dan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, 2. Terselenggaranya kesiapan sarana dan prasarana
kesehatan yang handal, 3. Terselenggaranya dukungan dan pelayanan
kesehatan dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer
Selain Perang (OMSP).
d. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman
Pengorganisasian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumkital
Samuel J. Moeda yang mengadopsi dari Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya dan pedoman PPI lainnya yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
e. Komite PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai
yang tertuang di Pedoman Pengorganisasian Komite PPI.
f. Untuk lancarnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, maka
Komite PPI wajib memiliki IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
purna waktu.

3
B. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5063).
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Negara RI Nomor 4431).
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.

d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 tentang


Klasifikasi Rumah Sakit Rumah Sakit.
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
g. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
h. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A./Menkes/SK/X/2004
tentang Komisi Akreditasi RumahSakit.
j. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor
HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite dan Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.

4
BAB III

PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

A. FALSAFAH DAN TUJUAN


Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda
merupakan suatu standar mutu pelayanan dan penting bagi pasien, petugas
kesehatan maupun pengunjung. Pengendalian infeksi harus dilaksanakan
untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung dari kejadian
infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness.
Kriteria Pendukung:
1. Ada pedoman tentang PPI yang meliputi tujuan, sasaran, program,
kebijakan, struktur organisasi, uraian tugas Komite PPI.
2. Terdapat cakupan kegiatan tertulis mengenai program PPI memuat
pengaturan tentang pencegahan, kewaspadaan isolasi, survelians,
pendidikan dan latihan, kebijakan penggunaan anKomiteikroba yang
rasional dan kesehatan karyawan.
3. Pelaksanaan program PPI dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara
berkala.
4. Kebijakan dan prosedur dievaluasi setip 3 (tiga) tahun untuk
disempurnakan.

B. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Pelaksanan PPI di Rumkital Samuel J. Moeda dikelola dan diintegrasikan
antara struktural dan fungsional semua bagian sesuai dengan falsafah dan
tujuan PPI.
Kriteria Pendukung:
1. Ada kebijakan Kepala rumah sakit untuk membentuk pengelola kegiatan
PPI yang terdiri dari Komite PPI .
2. Komite PPI bertanggung jawab langsung kepada Karumkit.
3. Pengelola PPI melibatkan semua bagian yang ada di rumah sakit.
4. Ada kebijakan tentang tugas, tanggung jawab dan kewenangan Komite
PPI.

5
BAB IV

ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi disusun agar dapat


mencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk
berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan
dapat menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggungjawab secara efektif
dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara opKomiteal.

A. PIMPINAN DAN STAF


Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite diberi kewenangan dalam
menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan pengendalian
infeksi.
Kriteria :
a. Komite PPI disusun minimal terdiri dari Ketua, Sekertaris dan Anggota
 Ketua sebaiknya dokter (IPCO) / Infection Prevention and Control
Officer), memepunyai minat, kepedulian dan pengetahuan,
pengalaman, mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau
epidemiologi klinik.
 Sekertaris sebaiknya perawat senior (IPCN/Infection Prevention and
Control Nurse), yang disegani, berminat, mampu memimpin, dan aktif.
 Anggotanya dapat terdiri dari :
 Perawat IPCN.
 Perawat IPCLN
 Urdal dan Jangklin lainnya
b. Rumkital Samuel J. Moeda harus memiliki IPCN yang bekerja purna waktu,
dengan rasio 1 IPCN untuk tiap (100-150) tempat tidur di rumah sakit.Dengan
jumlah tempat tidur 105 , saat ini Rumkital Samuel J. Moeda memiliki IPCN
purna waktu 1 orang,
c. Dalam bekerja IPCN dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and
Control Link Nurse) dari tiap ruangan, terutama yang beresiko terjadinya
infeksi.

6
KARUMKITAL

KETUA KOMITE PPI

SEKERTARIS

ANGGOTA

IPCN

IPCLN

Gambar 1. Struktur Organisasi Komite PPI Rumkital Samuel J. Moeda

B. KEWAJIBAN KERJA
a. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit adalah suatu
kelompok kerja yang dibentuk Kepala Rumkital (Karumkit) Samuel J. Moeda
dengan Surat Perintah, bertanggung jawab kepada Karumkit dalam hal
Pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda,
disingkat menjadi Komite PPI
b. Kepengurusan
Komite PPI Rumkital Samuel J. Moeda terdiri dari:
1) 1 (satu) orang Ketua Komite
2) 1 (satu) orang Sekretaris
3) 19 orang Anggota terdiri dari
 1 orang Perawat IPCN
 4 orang Perawat IPCLN
 2 orang Unit Sterilisasi
 2 orang pengurus Kamar Jenazah
 3 orang Unit Linen

7
 2 orang Petugas Laboratorium
 1 orang perwakilan Farmasi
 2 orang perwakilan Cleaning Service
 2 orang petugas K3 dan Kesehatan Lingkungan
c. Masa Kerja
Masa kerja Komite PPI ditetapkan untuk masa 3 tahun.
d. Kewajiban
1) Melaksakan kebijakan pengendalian infeksi nosokomial Rumkital
Samuel J. Moeda sesuai pedoman yang ditetapkan.
2) Membuat rencana anggaran, program kerja dan kegiatan Komite PPI
Rumkital Samuel J. Moeda tiap tahun berjalan.
3) Mengelola program/kegiatan pengendalian infeksi nosokomial di
Rumkital Samuel J. Moeda.
4) Melakukan koordinasi untuk menyusun pedoman kerja, petunjuk teknis
serta prosedur pengendalian infeksi nosokomial.
5) Melaksanakan supervisi pengendalian infeksi nosokomial Rumkitall
Samuel J. Moeda.
6) Memantau dan mengevaluasi secara berkala pelaksanaan survei hasil
pemeriksaan sarana/peralatan yang berkaitan dengan pencegahan
infeksi nosokomial di Rumkital Samuel J. Moeda bila perlu ditindak
lanjuti.
7) Mengadakan pertemuan berkala Komite PPI.
8) Menyebarluaskan informasi perihal aspek-aspek pengendalian dan
pencegahan infeksi nosokomial kepada segenap Staf Rumkital Samuel
J. Moeda yang terkait.
9) Melaksanakan penelitian dan studi tentang aspek-aspek
pengendalian/pencegahan infeksi nosokomial di Rumkital Samuel J.
Moeda.
10) Menjalin kerjasama dengan kepanitiaan/pihak-pihak terkait di Rumkital
Samuel J. Moeda untuk menunjang/ memperlancar kegiatan
pengendalian infeksi nosokomial.
11) Memberikan laporan kegiatan penyelenggaraan pengendalian infeksi
nosokomial.

8
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas-tugasnya mengacu kepada ketentuan sesuai Pedoman
Kerja yang ditetapkan, meliputi tugas, tanggung jawab dan wewenang.

e. Uraian Tugas

KETUA KOMITE PPI

Mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab atas


kegiatan surveilance, kewaspadaan umum, dan
penanggulangan wabah infeksi agar tercapai pelayanan yang
baik dengan menyediakan dan membuat prosedur kerja
beserta fasilitas yang berkaitan dengan pengendalian infeksi
nosokomial.

Uraian Tugas

1. Memimpin, mengkoordinir, membina Komite PPI dalam mengelola


program dan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial Rumkital Samuel J. Moeda agar berhasil dan berdaya
guna.
2. Menyusun rencana program, kegiatan dan anggaran tahunan
Komite PPI
3. Menyusun, mengembangkan, merevisi dan melengkapi kembali
pedoman, standar dan prosedur PPI yang pernah disusun.
4. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya
pelaksanaan program PPI Rumkital Samuel J. Moeda.
5. Memantau dan mengevaluasi secara berkala hasil pelaksanaan
program PPI Rumkital Samuel J. Moeda.
6. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kerja Komite PPI kepada
Karumkit
7. Menghadiri pertemuan PPI sesuai yang dijadwalkan.
8. Mengupayakan kebijakan PPI terlaksana dengan baik.

Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab atas penetapan kebijakan pencegahan

9
dan pengendalian infeksi nosokomial di Rumkital Samuel J.
Moeda.
2. Bertanggungjawab atas segala peralatan, material medis dan
non medis, dan segala sarana prasarana yang berkaitan
dengan kebersihan, pengelolaan limbah infeksius, dan
pencegahan terjadinya infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda.
3. Bertanggungjawab dan melaporkan segala bentuk kegiatan
kepada Ka Rumkital Samuel J. Moeda secara berkala.

Wewenang

Memberikan usul dan saran kepada Karumkit tentang hal-hal


yang berhubungan dengan penanganan infeksi di Rumkital
Samuel J. Moeda.

Hubungan Kerja

 Unit kerja
 Bagian Keperawatan
 Bagian Farmasi
 Bagian Urdal

ANGGOTA

Membantu terlaksananya PPI sesuai bidangnya

Uraian Tugas

1. Membantu menyusun, mengembangkan, merevisi dan


melengkapi kembali pedoman, standar dan prosedur PPI yang
pernah disusun.
2. Membantu menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya
pelaksanaan program PPI Rumkital Samuel J. Moeda.
3. Menghadiri pertemuan PPI sesuai yang dijadwalkan.
Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab atas penetapan kebijakan pengendalian


infeksi nosokomial di Rumkital Samuel J. Moeda.
2. Bertanggungjawab dan melaporkan segala bentuk kegiatan

10
kepada Ka Rumkital Samuel J. Moeda secara berkala.

Wewenang

Memberikan usul dan saran kepada Karumkit tentang hal-hal yang


berhubungan dengan penanganan infeksi di Rumkital Samuel J.
Moeda.

Hubungan Kerja

 Ketua Komite
 IPCN

SEKRETARIS KOMITE PPI

a. membantu ketua menyiapkan dan mengatur tugas Komite


PPI agar dapat diselenggarakan dengan baik.
b. Menunjang kelancaran administrasi Komite PPI.

Uraian Tugas

1. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Komite PPI agar


proses berjalan lancar.
2. Mengelola kearsipan dan surat menyurat Komite PPI.
3. Membuat laporan kegiatan Komite PPI.
4. Membuat notulen setiap rapat Komite PPI.
5. Memproduksi surat, undangan, konsep-konsep standar, Protap,
pedoman dan lain-lain sehubungan dengan kegiatan Komite PPI.
6. Menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
Komite PPI sepengetahuan Ketua kepada seluruh anggota.
7. Mengkompilasi dan mengolah data kejadian serta informasi
kejadian nosokomial untuk menjadi bahan pelaporan.

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dan melaporkan surat menyurat, masuk


dan keluar, kepada Ketua Komite PPI secara berkala.

11
Wewenang

Memberi penugasan kepada petugas administrasi sekretariat


Komite PPI, dalam hal: pengetikan, pengarsipan, pembuatan
konsep tertentu sehubungan dengan kegiatan PPI.

Hubungan Kerja

Melalui Ketua Komite PPI dengan:


 IPCN

IPCN

Mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab atas


kegiatan surveilance, kewaspadaan umum, dan
penganggulangan wabah infeksi pada tingkat IPCN agar
tercapai pelayanan yang baik dengan menyediakan fasilitas
yang berkaitan dengan pengendalian infeksi nosokomial.

Uraian Tugas

1. Memimpin, mengkoordinir, membina bidang surveillance,


kewaspadaan umum dan penanggulangan wabah infeksi dalam
mengelola program dan kegiatan Pencegahan dan Pengandalian
Infeksi Nosokomial Rumkital Samuel J. Moeda agar berhasil dan
berdaya guna.
2. Menyusun rencana program, kegiatan dan anggaran tahunan.
3. Menyusun, mengembangkan, merevisi dan melengkapi kembali
pedoman, standar dan prosedur PPI.
4. Investigasi masalah dan kejadian infeksi nosokomial.
5. Deteksi kasus kejadian luar biasa.
6. Mengumpulkan dan mengolah data secata aktif setiap kejadian
infeksi nosokomial.
7. Memilih dan menggusulkan pengadaan alat/bahan yang sesuai

12
dengan prinsip pengendalian infeksi nosokomial.
8. Mengidentifikasi kebutuhan penelitian, membuat usulan dan ikut
serta dalam penelitian infeksi nosokomial.
9. Melaporkan hasil penemuan kepada ketua Komite PPI
10. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kerja kepada ketua Komite
PPI
11. Mengikuti rapat Komite PPI dan pertemuan PPI sesuai jadwal.

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dan melaporkan segala bentuk kegiatan


surveilans, kewaspadaan umum, dan penanggulangan kepada
Kepala masing-masing bidang secara berkala.

Wewenang

Memberikan usul dan saran kepada Ketua Komite PPI melalui


Kepala masing-masing bidang tentang hal-hal yang
berhubungan dengan program pencegahan dan pengendalian
infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda.

Hubungan Kerja

Melalui Ketua Komite PPI dengan :


 Sekretaris Komite
 IPCLN

IPCLN/IPCL

Unit pelaksana harian tugas-tugas pengendalian infeksi yang


meliputi surveilans, kewaspadaan umum, dan
penanggulangan agar tercapai pelayanan yang baik

Uraian Tugas

1. Melaksanakan kegiatan PPI Unit kerja


2. Mengumpulkan dan melaporkan secara aktif setiap data kejadian
infeksi nosokomial dan suvei harian sesuai pedoman.

13
3. Bersama Komite PPI mengadakan analisis, mencari sumber dan
penyebab terjadinya infeksi nosokomial.
4. Membantu Komite PPI menerima dan menyampaikan informasi
yang berhubungan dengan kegiatan PPI kepada staf di unit kerja.
5. Meneruskan kebijakan pengendalian infeksi dengan melatih staf
perawatan.
6. Mengidentifikasi kebutuhan bahan dan sarana.
7. Investigasi dan penanggulangan KLB infeksi nosokomial.
8. Membantu penerapan dan pemantauan kebijakan pengendalian
infeksi.
9. Mengikuti pertemuan PPI

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dan melaporkan segala bentuk kegiatan


surveilans, kewaspadaan umum, dan penanggulangan kepada
IPCN secara berkala.

Wewenang

Memberikan usul dan saran melalui IPCN tentang hal-hal


yang berhubungan dengan program pengendalian infeksi di
Rumkital Samuel J. Moeda.

Hubungan Kerja

 Unit kerja
 IPCN

C. SARANA DAN FASILITAS PENUNJANG


a. Sarana Kesekretariatan
1) Ruangan Sekretariat dan tenaga sekretaris yang full Komitee
2) Komputer, printer dan internet.
3) Telepon
4) Alat tulis kantor
b. Dukungan Manajemen
Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa :

14
1) Penerbitan Surat Keputusan untuk Komite PPIRS.
2) Anggaran atau dana untuk kegiatan :
3) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
4) Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.
5) Untuk pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan
dan rapat rutin.
6) Insentif / Tunjangan / Reward untuk Komite PPIRS.
c. Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional
Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional yang perlu dipersiapkan
oleh rumah sakit adalah
1). Kebijakan Manajemen
a) Ada kebijakan kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :
 kebersihan tangan
 penggunaan alat pelindung diri (APD)
 peralatan perawatan pasien
 pengendalian lingkungan
 pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaanlinen
 kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
 penempatan pasien
 hygiene respirati / Etika batuk
 praktek menyuntik yang aman
 praktek untuk lumbal punksi
b) Ada kebijakan tentang pengembangan SDM dalam PPI.
c) Ada kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yang
melibatkan Komite PPI.
d) Ada kebijakan tentang penggunaan antibiotik yang rasional.
e) Ada kebijakan tentang pelaksanaan surveilans.
f) Ada kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yang
melibatkan Komite PPI.
g) Ada kebijakan tentang kesehatan karyawan.
h) Ada kebijakan penanganan KLB.
i) Ada kebijakan penempatan pasien.

15
j) Ada kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK
Pneumonia, VAP.
2). Kebijakan Teknis
Ada SPO tentang kewaspadaan isolasi (isolation precaution) :
 Ada SPO kebersihan tangan
 Ada SPO penggunaan alat pelindung diri (APD)
 Ada SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
 Ada SPO pengendalian lingkungan
 Ada SPO pemrosesan peralatan pasien dan
penatalaksanaanlinen
 Ada SPO Kesehatan karyawan / Perlindungan
petugaskesehatan
 Ada SPO penempatan pasien
 Ada SPO hygiene respirasi / Etika batuk
 Ada SPO praktek menyuntik yang aman
 Ada SPO praktek untuk lumbal punksi
 Upaya-upaya pencegahan infeksi dan rekomendasinya.
d. Pengembangan dan Pendidikan
1). Komite PPI
a) Wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan
lanjutPPI.
b) Memiliki sertifikat PPI.
c) Mengembangkan diri mengikuti seminar, lokakarya
dansejenisnya.
d) Bimbingan teknis secara berkesinambungan.
2). Staf Rumah Sakit
a) Semua staf rumah sakit harus mengetahui prinsip-
prinsippencegahan dan pengendalian infeksi.
b) Semua staf rumah sakit yang berhubungan dengan
pelayanan pasien harus mengikuti pelatihan PPI.
c) Rumah sakit secara berkala melakukan sosialisasi / simulasi
PPI.
d) Semua karyawan baru harus mendapatkan orientasi PPI.

16
BAB V

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. MONITORING
1. Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN.
2. Dilakukan setiap hari dalam hal pengumpulan data untuk
surveilansmempergunakan check list.
3. Ada formulir bantu surveilans.

B. EVALUASI
1. Dilakukan oleh Komite PPIRS dengan frekuensi minimal setiap
bulan.
2. Evaluasi oleh Komite PPI minimal setiap 3 bulan.

C. LAPORAN
1. Membuat laporan tertulis kepada Direktur setiap bulan.
2. Membuat Laporan rutin : harian, mingguan, bulanan, 3 bulan, 6
bulan, 1 tahun, maupun insidentil atau KLB.

Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal 10 Agustus 2016
Kepala Rumkital Samuel J. Moeda

17

Anda mungkin juga menyukai