Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA KELAS B

“KALIMAT EFEKTIF”

Disusun oleh :
Meida Putri Arisinta
160710101502

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER


TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
Pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembacanya atau pendengarnya. Dengan kata
lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Selain itu, penyampaian kalimatnya
yaitu secara padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Ciri-ciri dan penjelasan kalimat efektif


1) Kesepadanan Struktur
Pengertiannya adalah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang
digunakan. Kesepadanan kalimat terlihat dari kesatuan pokok pikiran suatu kalimat
yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Contoh
 Bagi semua mahasiswa aktif perguruan tinggi ini diwajibkan untuk membayar
uang kuliah (salah)
Semua mahasiswa aktif perguruan tinggi ini diwajibkan untuk membayar uang
kuliah (benar)
 Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen (salah)
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen (benar)

Ciri-ciri kesepaduan antara lain :


 Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas
 Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh : Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
 Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
Contoh : Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

2) Kesejajaran Bentuk
Pengertiannya adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam
kalimat itu. Jika pertama memakai verba, bentuk yang kedua juga harus memakai verba.
Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat
berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga
Contoh : Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan (salah)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pingir jalan (benar)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan (benar)

3) Ketegasan Makna
Pengertiannya adalah suatu perlakuan penekanan atau penonjolan terhadap suatu ide
pokok dari suatu kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada
beberapa cara yaitu :
 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat)
 Membuat urutan kata yang bertahap
 Melakukan pengulangan kata (repetisi)
 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
 Mempergunakan partikel penekanan (penegasan) seperti: partikel -lah, -pun, -
kah
4) Kehematan Kata
Pengertiannya adalah menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap perlu
saja, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Penggunaan kata yang berlebih akan
mengaburkan maksud kalimat.
Yang perlu diperhatikan dalam penghematan kata :
 Menghilangkan pengulangan subjek
 Menghindari penggunaan superordinat
 Menghindari sinonim dalam satu kalimat
 Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak
Contoh : Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku (salah)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku (benar)
Dia mengenakan topi warna hitam (salah)
Dia mengenakan topi hitam (benar)

5) Kecermatan Penalaran
Pengertiannya adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam
pilihan kata. Artinya bahwa penafsiran ganda dapat mengakibatkan ketidakcermatan
penalaran.

Bentuk perwujudan

a. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek dan predikat;
b. Sesuai dengan EYD;
c. Menggunakan diksi yang tepat;
d. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis;
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai;
f. Ada penekanan ide pokok;
g. Mengacu pada kehematan penggunaan kata;
h. Menggunakan variasi struktur kalimat

Contoh kalimat efektif


Menurut Pasal 225 Kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan menyatakan bahwa setiap
pertanggungan harus dibuat secara tertulis.
Seharusnya
Pasal 225 Kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan menyatakan bahwa setiap pertanggungan
harus dibuat secara tertulis (ATAU)
Menurut Pasal 225 Kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan, setiap pertanggungan harus
dibuat secara tertulis

Anda mungkin juga menyukai