Anda di halaman 1dari 22

TEORI MOTOR AC

1 PHASE DAN 2 PHASE

MATA KULIAH
TEKNIK TENAGA LISTRIK

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Nafrizal Annas : 180514627507


Ramadhan Wahyu : 180514627553
Rivandi Rahman Idris : 180514627506
Rizki Eki : 180514627542
Rizki Ramadhan : 180514627524
Syafira Bilqis Khoyroh : 180514627520

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2019

i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul…………………………………………………………………………….. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….. ii
Daftar Gambar………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG…..…………………………………………………………… 1
B. TOPIK BAHASAN………………………………………………………………….. 2
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………….... 2
BAB II PEMBAHASAN…………...………………………………………………………... 3
A. MOTOR ARUS BOLAK BALIK (AC)……………………………………………... 3
B. MOTOR INDUKSI………………………………………………………………….. 4
C. MOTOR INDUKSI SATU FASA…………...……………………………………… 5
D. MOTOR INDUKSI TIGA FASA………………………………………………...… 12
E. PERBEDAAN SATU FASA DAN TIGA FASA………………………………….. 16
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………… 18
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 19

ii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 Klasifikasi Motor Listrik……………..……………………………………1
GAMBAR 1.2 Stator…………………………………………………………………….... 3
GAMBAR 1.3 Rotor……………………………………………………………………..... 3
GAMBAR 1.4 Motor AC…………………………………………………………………. 3
GAMBAR 1.5 Konstruksi Motor Induksi………………………………………………… 4
GAMBAR 2.1 Motor Listrik Satu Fasa…………………………………………………... 5
GAMBAR 2.2 Konstruksi Motor Listrik Satu Fasa………………………………………. 5
GAMBAR 2.3 Gambar Bagian Stator dan Rotor…………………………………………. 6
GAMBAR 2.4 Belitan Pada Motor Satu Fasa…………………………………………….. 7
GAMBAR 2.5 Fluks Pada Stator Winding…………………………………………….….. 7
GAMBAR 3.1 Putaran Pada Rotor Akibat Fluks…………………………………….…… 8
GAMBAR 3.2 Motor Kapasitor…………………………………………………………... 9
GAMBAR 3.3 Cara Kerja Motor Kapasitor…………………………………………….... 10
GAMBAR 3.4 Motor Shaded Pole……………………………………………………….. 11
GAMBAR 3.5 Motor Universal………………………………………………………….. 11
GAMBAR 4.1 Motor Tiga Fasa………………………………………………………….. 12
GAMBAR 4.2 Rotor Sarang Tupai………………………………………………………. 14
GAMBAR 4.3 Rotor Slip Ring…………………………………………………………... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan dapat
meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Motor listrik adalah salah satu alat penunjang
perkembangan industri yang semakin modern. Sejalan dengan meningkatnya teknologi
industri dan penggunaan sarana transportasi maka penggunaan motor listrik pun juga
mengalami peningkatan. Selain itu, motor listrik juga digunakan di segala bidang kehidupan
manusia. Misalanya untuk menggerakan peralatan dan mesin yang membantu pekerjaan
manusia.

Motor listrik sendiri adalah sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya yakni mengubah energi mekanik
menjadi listrik disebut generator atau dinamo. Energi mekanik inilah yang digunakan untuk,
misalkan memutar impeller, pompa, fan, atau blower, menggerakan kompesor, mengangkat
bahan, dan lain-lain. Biasanya motor listrik juga kerap kali digunakan di rumah tangga
seperti kipas angin, penyedot debu, mesin cuci, pompa air dan lain sebagainya.

Motor listrik memilki klasifikasi yang dibedakan berdasarkan pasokan input, kontruksi, dan
mekanisme operasi. Dibagi menjadi dua yakni motor listrik arus bolak balik (AC) dan motor
listrik arus searah (DC).

Gambar 1.1 klasifikasi motor listrik (etsworlds.blogspot.com)

Motor arus bolak balik (AC) atau biasa disebut dengan motor induksi adalah motor yang
paling umum digunakan pada kontrol gerak industri maupun pada rumah tangga. Berbagai
jenis motor induksi juga banyak tersedia di pasaran dibanding dengan motor arus searah

1
(DC). Jadi motor induksi adalah motor arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan
dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu tapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar yang
dihasilkan oleh arus stator. Dimana stator adalah bagian yang diam dalam motor dan rator
adalah bagian yang berputar dalam motor.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan lebih membahas tentang motor induksi atau motor
AC, yakni mengenai komponen dari motor induksi dan klasifikasi motor induksi yang dibagi
menjadi dua yakni motor AC satu fasa dan tiga fasa.

B. TOPIK BAHASAN

Pada makalah ini, topik yang dibahas mengenai motor listrik arus bolak balik (AC) atau
motor induksi yakni

• Motor induksi satu fasa

• Motor induksi tiga fasa

C. TUJUAN PENULISAN

Bagi penulis

• Digunakan sebagai bahan untuk pembelajaran terkait mengenai motor listrik arus bolak
balik (AC) ataupun motor induksi serta fasa-fasa dari motor induksi.

• Sebagai bahan untuk pelatihan untuk terus menulis makalah

• Memberikan pengetahuan tentang motor induksi kepada para pembaca

Bagi pembaca

 Untuk memberikan pengetahuan lebih mengenai motor listrik arus bolak balik (AC) atau
motor induksi serta fasa-fasanya
 Sebagai bahan tinjauan pustaka untuk membuat makalah mengenai motor induksi satu
fasa dan tiga fasa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. MOTOR ARUS BOLAK BALIK (AC)

Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC


(Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan
“rotor”.

Gambar 1.2 stator (jpcycles.com) Gambar 1.3 rotor (123RF.com)

Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan


komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi
dayanya.

Gambar 1.4 motor AC (blogdetik.com)

3
B. MOTOR INDUKSI

Motor induksi atau motor asinkron adalah motor listrik AC di mana arus listrik di
rotor yang diperlukan untuk menghasilkan torsi diperoleh dengan induksi
elektromagnetik dari medan magnet dari belitan stator. Oleh karena itu motor induksi
dapat dibuat tanpa sambungan listrik ke rotor. Motor ini bekerja berdasarkan induksi
medan magnet yang berada diantara rotor dan stator.

Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada


rotor,sehingga terinduksi arus, dan sesuai dengan hukum lentz, rotor pun akan turut
berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putar relatif antara stator dan rotor
disebut slip. Bertambahnya beban akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya
akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator
dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran
rotor cendrung menurun.

Gambar 1.5 kontruksi motor induksi (vedcmalang.com)

Stator dan rotor berfungsi untuk membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya
arus listrik bolak balik satu fasa dan tiga fasa yang melewati kumparan-kumparan
tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.

Motor induksi satu fasa dan tiga fasa tidak terjadi medan magnet putar, sehingga
diperlukan suatu kumparan bantu untuk mengawali berputar. Motor induksi satu fasa
memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1 – U2) dan belitan fasa
bantu (belitan Z1 – Z2). Rotor motor satu fasa dengan rotor tiga fasa berbentuk batang-
batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkat dan menyerupai bentuk sangkar tupai,
maka sering disebut rotor sangkar. Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator,

4
menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet
rotor menghasilkan torsi putar pada rotor.

C. MOTOR INDUKSI SATU FASA


 Pengertian

` Motor AC satu fasa merupakan motor yang hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fasa, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan
memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga
seperti pada kipas angin, mesin cuci, dan pengering pakaian serta tersedia dalam ukuran
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

Gambar 2.1 motor lstrik satu fasa (crl.es)

 Kontruksi motor induksi satu fasa

Gambar 2.2 kontruksi pada motor satu fasa (insinyoer.com)

Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan konstruksi motor induksi
tiga fasa, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Rotor umumnya
berbentuk slinder dan bergerigi sedangkan stator berbentuk silinder yang melingkari

5
seluruh badan rotor. Stator juga harus dilengkapi dengan kutub-kutub magnet dimana
kutub utara dan selatan pada stator harus sama dan dipasang melingkari rotor sebagai
suplai medan magnet dan kumparan stator untuk menginduksi kutub sehingga
menciptakan medan magnet.

Stator umumnya dilengkapi dengan stator winding dimana terdapat dua kumparan
yakni kumparan utama (main winding) dan kumparan tambahan (auxiliary winding)
yang bertujuan membantu putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi dengan
konduktor berupa kumparan. Selain itu, stator juga dilapisi dengan lamina berbahan
dasar silikon dan besi yang bertujuan untuk mengurangi tegangan yang terinduksi pada
sumbu stator dan mengurangi dampak kerugian akibat munculnya arus eddy (eddy
current) pada stator. Rotor umumnya dibuat dari alumunium dan dibuat bergerigi untuk
menciptakan celah yang akan diisi konduktor berupa kumparan. Selain itu, rotor juga
dilapisi dengan lamina untuk menambah kinerja dari rotor yang digunakan.

Gambar 2.3 bagian stator dan rotor (Britannica.com)

 Prinsip kerja motor induksi satu fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi
yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan
stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2).

6
Gambar 2.4 belitan pada motor satu fasa (dunia-listrik.blogspot.com)

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga


memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya
lebih besar dibanding impedansi belitan utama.

Sebuah motor induksi satu fasa dimana motor ini disuplai oleh sebuah sumber AC
satu fasa. Ketika sumber AC diberikan pada stator winding dari motor, maka arus
dapat mengalir pada stator winding. Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC pada
stator winding tersebut disebut sebagai fluks utama. Karena munculnya fluks utama
ini maka fluks medan magnet dapat dihasilkan oleh stator.

Gambar 2.5 fluks pada stator winding (insinyoer.com)

Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor berputar
maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak melewati stator
winding. Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap fluks pada stator
winding, akibatnya muncul tegangan ggl (gaya gerak listrik) pada konduktor rotor
sesuai dengan hukum faraday. Anggap lagi motor terhubung dengan beban yang akan

7
dioperasikan. Karena motor terhubung dengan beban maka arus dapat mengalir pada
kumparan rotor akibat adanya tegangan ggl pada rotor dan terhubungnya rotor dengan
beban. Arus yang mengalir pada rotor ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga
menghasilkan fluks yang dinamakan fluks rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah
yang menyebabkan rotor didalam motor dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa
pada kondisi awal diasumsikan rotor sudah diberi gaya luar untuk menggerakkan
konduktor pada rotor, karena jika tidak maka rotor akan diam terhadap fluks pada
kumparan stator sehingga tidak terjadi tegangan ggl pada kumparan rotor, sesuai
dengan hukum faraday.

Gambar 3.1 Putaran pada rotor akibat fluks (insinyoer.com)

Sebelumnya telah dibahas mengenai adanya arus stator yang mengakibatkan


munculnya arus pada rotor karena hukum faraday. Masing-masing arus
menghasilkan fluks yang mempengaruhi rotor. Arus stator akan menghasilkan fluks
utama, sedangkan arus pada rotor menghasilkan fluks pada rotor. Masing-masing
fluks ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja arah keduanya
berlawanan. Sesuai hukum lorentz, apabila kita memiliki sebuah kabel yang dialiri
arus dan terdapat fluks medan magnet disekitar kabel tersebut maka akan terjadi
gaya pada kabel tersebut. Karena besarnya fluks pada stator dan rotor relatif sama
maka gaya yang dihasilkan juga sama. Namun karena arah gaya yang berbeda
mengakibatkan rotor tidak berputar akibat kedua gaya yang saling menghilangkan.
Hal ini juga yang mengakibatkan motor induksi perlu diputar sedikit, agar salah
satu gaya yang dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang lainnya sehingga
rotor dapat berputar.

8
(Sumber: Insinyoer.com)

 Jenis-jenis motor induksi satu fasa

Adapun jenis-jenis motor induksi satu fasa:

• Motor Kapasitor

Motor listrik kapasitor adalah jenis motor satu fasa yang mengandalkan
dua kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama
biasanya memilki ukuran lebih besar dari kumpuran bantu yang berukuran lebih
kecil namun dengan jumlah yang lebih banyak.

Secara garis besar motor ini dibedakan menjadi tiga bagian yakni, Motor
kapasitor start, motor kapasitor permanen, motor kapasitor ganda

Motor kapasitor satu fasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga sperti
motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor AC. Konstruksi
sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan supplay PLN 220 V menjadikan
motor kapasitor banyak digunakan pada peralatan rumah tangga.

Gambar 3.2 motor kapasitor (simplecommunitystar.blogspot.com)

9
Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan
bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1,
dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi
agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90°.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan :
• Putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan ke
terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
• Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke
terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Gambar 3.3 cara kerja motor kapasitor (dunia-listrik.blogspot.com)

 Motor Shaded pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil,
dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak
kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada
dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah
phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transformator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua buah bearing.

10
Gambar 3.4 motor shaded pole (electricalutility.blogspot.com)

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian
stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar
ditempatkan di tengah-tengah stator.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole.
Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas
perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded
pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

 Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator
dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan.
Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau
pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah
dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai
untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 3.5 motor universal (simplecommunitystar.blogspot.com)

11
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor
memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang
menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor
universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm. Aplikasi motor universal
untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser
dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

D. MOTOR INDUKSI TIGA FASA


 Pengertian

Motor listrik 3 phasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan


perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya.
Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang
menjadi pembeda antara motor 1 phasa dengan motor 3 phasa. Motor ini bekerja
dengan pasokan daya listrik 3 phasa seimbang sehingga memilki daya yang lebih
tinggi dari motor satu phasa

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor.
Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut
dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4
milimeter sampai 4 milimeter.

Gambar 4.1 motor tiga fasa (dunia-listrik88.blogspot.com)

12
 Kontruksi

Stator merupakan komponen yang tidak berputar pada mesin. Pada komponen
ini dipasang stator winding berupa kumparan. Stator ini dihubungkan dengan suplai
3 fasa untuk memutar rotor. Stator sendiri memiliki 3 bagian penting:

1. Frame merupakan bagian terluar dari stator. Berfungsi sebagai tempat untuk
memasang inti stator (stator core) dan juga melindungi keseluruhan komponen
dari gangguan benda benda dari luar (seperti batu yang dilemparkan ke motor
atau semacamnya).
2. Stator winding merupakan kumparan yang masing-masing kumparannya
dihubungkan menjadi rangkaian star atau delta, tergantung dari bagaimana
metode untuk memutar mesin yang digunakan dan jenis rotor yang digunakan.
Untuk rotor jenis sarang tupai umumnya menggunakan rangkaian delta
sedangkan rotor jenis slip ring bisa menggunakan salah satu dari keduanya.
Stator winding dipasang pada sela-sela inti stator dan berfungsi untuk
menghasilkan fluks. Stator winding juga dikenal sebagai kumparan medan.
3. inti stator merupakan tempat dimana stator winding dipasang. Inti stator
bertugas untuk menghasilkan fluks. Fluks ini dihasilkan oleh kumparan pada
stator winding dan dialiri oleh arus 3 fasa dari suplai 3 fasa. Untuk mencegah
arus eddy yang besar pada stator winding umumnya inti stator dilapisi oleh
lamina. Lamina sendiri terbuat oleh campuran besi silikon untuk mencegah
rugi-rugi histerisis. Pada inti stator juga dipasang kutub-kutub magnet untuk
menghasilkan fluks

Rotor merupakan bagian yang dapat berputar dari motor. Rotor dihubungkan
dengan beban yang akan diputar dengan sebuah shaft yang terpasang pada pusat
rotor. Berdasarkan konstruksinya, rotor dibagi menjadi 2 macam:

1. Sarang Tupai

Rotor tipe ini memiliki bentuk seperti roda gear, berbentuk tabung dan diberi
beberapa slot dipermukaannya. Slot ini tidak dibuat lurus namun sedikit miring
untuk memperhalus kerja motor dan membuat “konduktor” pada rotor. Dikedua

13
ujung rotor dipasang cincin alumunium. Rotor jenis ini sangat sering digunakan
karena mudah dibuat dan dapat digunakan berapapun kutub pada stator. Rotor
jenis ini dapat ditemui pada kipas angin dan blower pada printer.

Gambar 4.2 rotor sarang tupai (insinyoer.com)


2. Slip Ring

Rotor tipe ini memiliki rangkaian kumparan pada ujungnya dan memiliki
sejumlah slip ring di belakangnya. Tiap kumparan terhubung dengan salah satu
slip ring dimana masing-masing slip ring juga terhubung dengan rangkaian yang
sama dengan rangkaian kumparannya. Umumnya ditiap slip ring dipasang
rheostat sehingga kecepatan putaran motor dapat diatur dengan mudah.
Umumnya rotor jenis ini digunakan untuk beban-beban besar seperti untuk
menggerakkan elevator atau lift.

Gambar 4.3 rotor slip ring (insinyoer.com)

 Prinsip kerja motor induksi tiga fasa

Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Jika
sumber AC 3 fasa dihubungkan dengan stator pada motor. Karena stator terhubung
dengan sumber AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sesuai

14
hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka arus itu
dapat menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah
tangan kanan. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns
= 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah
kutub motor.

(Sumber: insinyoer.com)

Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap
fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu. Hal
ini disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap waktunya.
Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada fasa a maksimum
sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak mencapai maksimum, dan
ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus
pada fasa a tidak mencapai maksimum. Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan
lebih cenderung pada fasa mana yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak
langsung dapat dikatakan bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar”
seiring waktu. Kecepatan putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.

Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang
ada pada rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi.
GGL akan menghasilkan arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul,
diperlukan perbedaan antara kecepatan medan putar yang ada pada stator (ns) dengan
kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).

15
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan
dengan rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul,
dan arus tidak akan mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak
dihasilkan kopel.

E. PERBEDAAN SATU FASA DAN TIGA FASA

Ada beberapa klasifikasi perbedaan antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa, yaitu;

Perbedaan berdasarkan konstruksinya


• Konstruksi motor induksi 1 fasa terdiri atas dua komponen yaitu rotor dan stator. Stator
adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak pada
bantalan poros. Rotor berfungsi membangkitkan gaya listrik akibat adanya gaya aliran srus
listrik bolak balik 1 fasa.
• Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa Motor listrik 3 fasa memiliki komponen dasar yaitu stator
dan rotor. Motor tersusun oleh beberapa batngan logam yang dimasukkan melalui slot-slot

16
yang ada pada motor-motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga
membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.

Perbedaan berdasarkan prinsip kerjanya


• Prinsip Kerja motor induksi 1 fasa yaitu motor induksi 1 fasa jika di aliri arus bolak balik
satu fasa maka akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran. Medan
magnet bergerak memotong lilitan motor sehingga menginduksi tegangan listrik pada
kumparan. Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitakan torsi yang menggerakkan
rotor berputar searah dengan arah putar nedan magnet.
• Prinsip Kerja Motor Listrik 3 fasa yaitu medan putar stator akan memotong batang
konduktor pada rotor Yang kemudian menimbulkan GGL induksi pada batang konduktor
dari rotor. GGL menghasilkan arus (I), karena adanya arus (I) di dalam medan magnet
kemudian menimbulkan gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi tersebut timbul perlu adanya
perbedaan relatif antara kecepatan putaran rotor (ns) dengan kecepatan rotor (nr).

Perbedaan berdasarkan Torsi


• Hubungan Torsi dan Slip Pada Motor 1 fasa yaitu berubah-ubah kecepatan motor induksi
yang akan mengakibatkan jumlah slip dari 100% pada awal 0% pada saat motor diam.
Perubahan pembebanan dapat terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor.
• Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque) pada motor 3 fasa yaitu saat motor
mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi, akan tetapi torsinya rendah. Saat
motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torsinya mencapai titik tertinggi dan arus mulai
menurun. Pada saat motor mencapai kecepatan penuh arus torsi dan stator turun ke nol.

17
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan data-data yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut

• Motor induksi merupakan salah satu motor arus bolak balik (AC) yang paling banyak
digunakan dalam dunia industri maupun rumah tangga. Karena memiliki keunggulan
yaitu: efisiensi tinggi, memilki tahanan rotor yang kecil, sehingga tidak ada kontak
Antara rotor dan stator kecuali bearing, tenaga yang besar, daya listrik yang rendah
dan perawatan yang minim. Selain itu kontruksinya sangat sederhanan sehingga tidak
terlalu sulit dalam perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor. Tetapi motor
ini akan menghasilkan torsi awal yang kecil dan menyerap arus yang besar.

• Motor induksi memiliki dua bagian pemting yaitu rotor dan stator. Kedua bagian ini
berfungsi untuk membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus litrik bolak
balik satu fasa dan tiga fasa. Sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet
antara stator dan rotor

• Motor induksi satu fasa sendiri adalah motor listrik yang hanya memilki satu
gulungan stator dan beroperasi dengan pasokan daya satu fasa. Memiliki rotor
kandang tupai Motor ini paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga.
Motor induksi tiga fasa adalah motor listrik yang bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada rotor. Motor ini
banyak digunakan pada dunia industri. Perbedaan kedua motor ini yakni berdasarkan
kontruksinya, prinsip kerja dan torsi.

18
DAFTAR PUSTAKA
Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. ITB, Bandung.
Rijono,Yon, Drs. 1997. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Yogyakarta.
Awan Asmara. 2016. Motor Induksi 3 Fasa. http://digilib.unimus.ac.id/files (online). Diakses
pada 27 Januari 2019.
Rohmatullah. 2015. Pemanfaatan motor induksi.
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id (online). Diakses pada 27 Januari 2019
Reinol Silitonga. 2016. Motor Induksi 1 Fasa dan 3 Fasa. Makalah. Dikutip dari
https://www.academia.edu/25290186/MOTOR_INDUKSI_SATU_FASA_DAN_TIGA_
FASA. 27 Januari 2019.
Ambari Sunitra. 2014. Motor Induksi 3 Fasa. http://eprints.polsri.ac.id/376/3/3. (online).
Diakses pada 27 Januari 2019
Handika. 2017. Motor Induksi. Makalah. Dikutip dari.
http://eprints.umm.ac.id/35679/3/jiptummpp-gdl-achmadsaih-50085-3-bab2. 27 Januari
2019
Silaen. 2017. Motor Induksi. Makalah. Dikutip dari
http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/871/Rudianto%20Silaen. 27
Januari 2019
Blocher, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta.
Sumanto. 1989. Motor Arus Bolak-balik. Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai