BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah,
ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya
terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-
masing individu memiliki perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis
yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja
yang menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat),
budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara
generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap
perkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas
diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai
pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang
tuanya. Orang yang dianggap penting pada usia ini adalah teman sebaya, mereka
berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya teman-temannya karena dianggap
memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam
geng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalah masalah
yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki dorongan
untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam
bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak
usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program
asuhan kesehatan secara mandiri, dan masalah yang timbul bisa teratasi.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami konsep dasar keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja dan asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keluarga dengan
tahap perkembangan usia remaja
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada
keluarga dengan tahap perkembangan usia remaja
c. Metode penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku
perpustakaan dan internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dengan dosen
pembimbing.
d. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dalam 4 BAB yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II :Tinjauan teori yang terdiri dari konsep dasar keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja
BAB III : asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan usia
remaja
BAB IV : kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Masalah-masalah kesehatan
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi
kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasi
dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang
sehat mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat
dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa
lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan
perkembangan dan biasanya mereka ini lebih menerima strategi promosi
kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama kecelakaan mobil
merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang dan cedera karena atletik
juga umum terjadi (Friedman, 1998, hal. 127).
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang
perhatian yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat
dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orang tua dan kaum muda,
remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan mencakup uji kehamilan,
menggunakan obat-obatan, uji AIDS, keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis
dan perawatan penyakit kelamin. Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi
remaja untuk menerima perawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua
diikutsertakan maka dilakukan wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan
(Friedman, 1998, hal. 127).
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan
untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orang
tua. Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke sumber-
sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat
rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan promosi
kesehatan umum juga diindikasikan (Friedman, 1998, hal. 127).
5. Peran Perawat
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada
peningkatan dan pencegahan penyakit. Penyuluhan tentang penyakit
kardiovaskuler pada usia lanjut, penyuluhan tentang obat-obatan terlarang,
minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan pada remaja, serta membantu
terciptanya komunikasi yang lebih efektif antara orang tua dengan anak remajanya
( Mubarak, 2009, hal. 90 ).
Peran perawat dalam peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit pada
tahap keluarga dengan anak remaja menurut Stanhope (1998, Hal. 52):
a. Guru tentang faktor-faktor kesehatan
b. Guru dalam isu-isu pemecahan masalah mengenai alkohol dan merokok, diet
dan gerak badan
c. Fasilitator keterampilan interpersonal dengan anak belasan tahun bersama orang
tua
d. Penolong langsung, konsultan atau pihak yang merujuk ke sumber-sumber
kesehatan mental
e. Konsultan keluarga berencana
f. Pihak yang merujuk ke bagian penyakit yang ditularkan melalui seksual
g. Peserta dalam organisasi masyarakat untuk pengendalian penyakit.
C. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia
Remaja Secara Teoritis
1. Pengkajian
Tahap pertama pada asuhan keperawatan keluarga, yaitu perawat melakukan
pengkajian dengan menggunakan formulir yang dapat digunakan pada semua
tahap perkembangan keluarga ( Suprajitno, 2004, hal. 37 ).
Menurut Suprajitno ( 2004, hal. 38 ) meskipun demikian perawat perlu melakukan
pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasarkan oleh:
a. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan berbeda
karena adda perubahan anggota keluarga ( dapat bertambah atau berkurang )
b. Pada tiap tahap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan
keluarga yang harus dilakukan.
c. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda.
Pengkajian data fokus keluarga dengan anak usia remaja dalam Suprajitno ( 2004,
hal. 37 ) meliputi:
a. Bagaimana karakteristik teman disekolah atau di lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
c. Bagaimana perilaku anak selama dirumah
d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan teman
sekolah atau bermain
e. Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah
f. Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak
g. Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa lama, dan
dimana
h. Apa kebiasaan anak dirumah
i. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri
j. Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak
k. Siapa yang menjadi figur bagi anak
l. Seberapa peran yang menjadi figur bagi anak
m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
2. Diagnosa
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan perawat sebagai
berikut (Suprajitno, 2004, Hal. 42-47) :
a. Pengelompokan Data
Kegiatan ini tidak berbeda dengan analisis dan sintesis pada asuhan keperawatan
klinik. Perawat mengelompokan data hasil pengkajian dalam data subjektif dan
objektif setiap kelompok diagnosis keperawatan.
b. Perumusan Diagnosis Keperawatan
Perumusan diagnosis keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran individu dan
atau keluarga. Kompenen diagnosis keperawatan meliputi masalah ( problem ),
penyebab ( etiologi ), dan atau tanda ( sign ).
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan aturan yang sudah
disepakati, terdiri dari:
1) Masalah (problem, P ) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota ( individu ) keluarga
2) Penyebab ( etiologi, E ) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan
masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga, yaitu mengenal masalah,
mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga, memelihara
lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
3) Tanda ( sign, S ) adalah sekumpulan data objektif dan data subjektif yang
diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung
masalah dan penyebab.
Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Diagnosis aktual
Diagnosis aktual yaitu masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga
dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat
2) Diagnosis resiko
Diagnosis resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda
untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apabila
tidak segera mendapat bantuan perawat
3) Diagnosis potensial
Diagnosis potensial yaitu suatu keadaaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga
telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber
penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
3. GENOGRAM
: Perempuan
: Laki-laki
: klien
: Serumah
4. TYPE KELUARGA
a. Jenis Type Keluarga : Tipe Tradisional; Nuclear family/Keluarga inti, dimana
terdiri dari Kepala keluarga, ibu dan anak.
b. Masalah Yang terjadi dg type tersebut : Tidak terjadi masalah pada keluarga Tn.
S dengan tipe keluarga ini.
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Melayu
b. Tidak ada Budaya Yang bertentangan dengan Kesehatan
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN
Perempuan tidak boleh memotong kuku dan potong rambut pada saat menstruasi.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan Ny. L
b. Penghasilan : Rp. 2.000.000,00/bulan
c. Upaya lain
Membuka Toko Sembako dan bertani
d. Harta benda yang dimiliki
- Motor 2 buah
- Kulkas
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Rp 1.500.000,00/bulan
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Setiap hari libur keluarga biasanya keluarga jalan-jalan ke pantai atau tempat lain
bersama-sama, dan menonton TV di rumah di waktu senggang.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan Anak Remaja (families with teenagers)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Keluarga belum memberikan kebebasan secara penuh dan bertanggung jawab
kepada anak remajanya, keluarga belum membangun dengan efektif komunikasi
terbuka antara orang tua dan anaknya, serta keluarga belum melakukan secara
penuh perubahan sistemperan dan peraturan untung tumbuh kembang keluarga.
H PEMERIKSAAN FISIK
No Variabel Nama anggota keluarga
Tn. S Ny. L An. Y An. M
1 Riwayat penyakit Hipertensi - - -
saat ini
2 Keluhan yang - - - -
dirasakan
3 Tanda dan gejala - - - -
4 Riwayat penyakit Hipertensi - - -
sebelumnnya
5 Tanda – tanda vital 135/90 120/80 mmhg 110/80 110/75
mmhg S=36,5 mmhg mmhg
S=36,5 RR=18 S=36,5 S=36,5
RR=21 N=80 RR=19 RR=18
N=95 N=80 N=80
6 Sistem Inspeksi : Pada bagian dada tidak - - -
kardiovaskuler terdapat lesi, jaringan parut,
terlihat iktus kordis di mid
klavikula iktus kordis ke 5
Palpasi : teraba iktus kordis di
mid clavikula interkosta ke 5
JVP : 6 cm
Perkusi :
batas jantung interkosta ke 2-5
strenum kiri, interkosta 2-3
sternum kanan
Auskultasi : terdengar bunyi S2 di
intercosta 2 sternum kiri dan
kanan.
Dan terdengar bunyi S1 di
intercosta ke-5 di samping
sternum dan mid klavikula kiri.
7 Sistem Respirasi - - - -
8 System GI Tract - - - -
9 System - - - -
Persyarafan
10 System - - - -
Muskulokeletal
11 Sistem Genetalia - - - -
K DAFTAR MASALAH
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
-Keluarga Keluarga dalam Manajemen
mengatakan merawat anggota Regimen Terapeutik
didalam keluarga yang sakit Keluarga
keluarganya ada Pada Keluarga Tn.S
yang memilki
riwayat penyakit
keturunan berupa
hipertensi
-Keluarga
mengatakan bahwa
Tn. S sering
mengalami
hipertensi dan
apabila gejalanya
berat dibawa ke
tenaga kesehatan.
Do:
-Penyakit
Hipertensi Tn. S
sering kambuh
karena keluarga
hanya melakukan
perawatan
kesehatan pada saat
Tn. S sakitnya
mengganggu
aktivitasnya.
TD= 135/90
mmhg
S=36,5
RR=21
N=95
2. Ds : Kesiapan
- Kekuatan Meningkatkan
keluarga dipegang Proses Keluarga
oleh Kepala Pada keluarga Tn. S
keluarga.
Keputusan yang
diambil dalam
keluarga dipegang
oleh Tn. S.
- Model kekuatan
atau kekuasaan
yang digunakan
keluarga dalam
membuat
keputusan
menggunakan
musyawarah dan
kadang-kadang
langsung diambil
keputusan oleh
kepala keluarga.
Do:
-Saat ini keluarga
berada dalam tahap
perkembangan
keluarga dengan
anak remaja.
- Interaksi dalam
keluarga cukup
baik, walaupun An.
Y tidak terlalu
sering berinteraksi
dengan anggota
keluarga lainnya
karena sering
berada diluar
rumah.
- Anggota Keluarga
yang dominan
dalam pengambilan
keputusan adalah
Tn. S
3. Ds: Ketidakmampuan Defisiensi
- Keluarga tidak keluarga dalam Pengetahuan tentang
mengetahui secara mengenal masalah tugas perkembangan
pasti mengenai keluarga serta
kegiatan anak pertumbuhan dan
remajanya. perkembangan
- Keluarga merasa remaja
kecewa dengan Pada Keluarga Tn.S
prestasi anak An. Y
yang akhir-akhir ini
menurun dari
sebelumnya.
- Pemenuhan gizi
keluarga dilakukan
oleh Ny. L dengan
menyediakan
pemenuhan
kebutuhan makan 3
kali sehari. Tidak
ada upaya lain yang
dilakukan.
Do:
-Saat ini keluarga
berada dalam tahap
perkembangan
keluarga dengan
anak remaja.
- keluarga belum
mengetahui secara
baik mengenai
pertumbuhan dan
perkembangan
pada anak remaja
- Interaksi dalam
keluarga cukup
baik, walaupun An.
Y tidak terlalu
sering berinteraksi
dengan anggota
keluarga lainnya
karena sering
berada diluar
rumah.
L SKORING
1. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga
KRITERIA SKOR Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH (bobot= 1) -pada Tn S
o Tidak sehat 3 2/3x1= sering
o Ancaman kesehatan 2 2/3 mengalami
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 hipertensi
KEMUNGKINAN MASALAH -karena
DAPAT DIUBAH (bobot=2) 1/2x2= keluarga
o Dengan Mudah 2 1 mengatakan
o Hanya Sebagian 1 apabila sudah
o Tidak dapat 0 mengganggu
aktivitas Tn.S
keluarga baru
membawa ke
tenaga
kesehatan
PONTESIAL MASALAH -karena
DAPAT DICEGAH (bobot= 1) 2/3x1= keluarga sudah
o Tinggi 3 2/3 mampu
o Cukup 2 mengenal
o Rendah 1 masalah dan
mampu
mengambil
keputusan
tetapi belum
mampu
melakukan
perawatan
MENONJOLNYA MASALAH 1/2x1= - Tidak sedang
(bobot= 1) ½ dalam keadaan
o Masalah berat, harus segera 2 yang
ditangani membahayakan
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 kesehatan Tn.
segera ditangani S
o Masalah tidak dirasakan 0
3. Defisiensi Pengetahuan
KRITERIA SKOR Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH (bobot= 1) -Keluarga
o Tidak sehat 3 1/3x1= harus
o Ancaman kesehatan 2 1/3 ditingkatkan
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 pengetahuan
untuk
meningkatkan
tugas
perkembangan
keluarga
KEMUNGKINAN MASALAH -latar belakang
DAPAT DIUBAH (bobot=2) 2/2x2= pendidikan
o Dengan Mudah 2 2 keluarga
o Hanya Sebagian 1 adalah SLTP
o Tidak dapat 0 dan SMA
PONTESIAL MASALAH -keluarga mau
DAPAT DICEGAH (bobot= 1) 2/3x1= diajak dalam
o Tinggi 3 2/3 bekerjasama
o Cukup 2 (kooperatif)
o Rendah 1
MENONJOLNYA MASALAH -klien belum
(bobot= 1) 1/2x1= mengetahui
o Masalah berat, harus segera 2 ½ tentang proses
ditangani dan tugas
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 perkembangan
segera ditangani keluarga saat
o Masalah tidak dirasakan 0 ini.
M RENCANA TINDAKAN
N Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
o keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
1 Ketidakefektifa Manajemen -kaji tingkat -untuk
n manajemen regimen pengetahuan mengetahui
regimen terapeutik tentang tingkat
terapeutik keluarga penyakit pengetahuan
keluarga b.d efektif dengan hipertensi -agar keluarga
kerumitan kreteria hasil: -berikan lebih mengetahui
regimen Ds: penkes tentang hipertensi
terapeutik -klien tentang - untuk
mengatakan hipertensi mengetahui
sudah bisa -kaji tingkjat tingkat
menentukan pengetahuan pengetahuan
keputusan setelah setelah penkes
yang penkes
diambilnya
-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat anak beranjak usia menjadi tigabelas tahun, maka disinilah
dimulainya perkembangan keluarga pada tahap yang ke-lima, yaitu tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Pada tahap perkembangan ini,
keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang harus dikerjakan, dan
apabila beberapa tugas perkembangan keluarga ini tidak diselesaikan maka tentu
saja akan mengakibatkan terganggunya perkembangan keluarga pada tahap ini,
baik untuk keluarga secara utuh maupun kepada setiap-setiap individu di
keluarga, terutama pada anak remajanya. Adapun tugas perkembangan tersebut
meliputi; memberikan kebebasan tanggung jawab yang seimbang kepada remaja,
mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga, membina hubungan
intim, serta melakukan perubahan proses peran didalam keluarga terkait dengan
perkembangan keluarga pada saat ini.
Dari asuhan keperawatan kasus yang kami lakukan pengkajian, disini kami
menemukan beberapa data maupun masalah yang berhubungan dengan
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, seperti disini kami menemukan
bahwa orangtua masih memakai pengambilan keputusan sepihak tanpa mengajak
anak remajanya untuk mendiskusikan apa yang ada dipikirannya. Disini juga
tampak bahwa keluarga belum mengetahui mengenai tugas dan perkembangan
keluarga yang pada saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga denagan
anak usia remaja. Pada keluarga ini juga ditemukan penyakit yang berkaitan
dengan masalah kesehatan didalam keluarga pada tahap perkembangan anak usia
remaja serta tugas dan peran perawat didalamnya. Dari sini kami mencoba untuk
menyusun diagnosis keperawatan yang tepat serta merencanakan intervensi yang
akan dilakukan nanti untuk mengatasi masalah yang terjadi serta meningkatkan
keluarga dalam menyelesaikan tugas dan tahap perkembangan keluarga saat ini.
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada
peningkatan dan pencegahan penyakit. Penyuluhan tentang penyakit
kardiovaskuler pada usia lanjut, penyuluhan tentang obat-obatan terlarang,
minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan pada remaja, serta membantu
terciptanya komunikasi yang lebih efektif antara orang tua dengan anak
remajanya.
B. Saran
1. Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, memahami tugas-tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa
terjadi pada tahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi
lima tugas perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai
tujuan tahap perkembnagan keluarga dengan anak usia remaja.
2. Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan
asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja agar dapat menerapkan dan
memberikan pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin
mengalami masalah yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja ini.
3. Puskesmas
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang paling sering
dijadikan tempat oleh masyarakat khususnya keluarga dalam membawa anggota
keluarganya yang sakit, diharapkan untuk lebih memahami dan memandang setiap
individu adalah bagian dari keluarga yang mempunyai tahap perkembangan
keluarga tersendiri. Dan dapat lebih ditekankan dalam pemberian pelayanan dan
pendidikan kesehatan dirumah, karena dirumah ada keluarga dimana tempat
individu berada paling sering, sehingga pemberian pelayanan kesehatan akan
menjadi lebih baik dan efektif
DAFTAR PUSTAKA
Friedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:Jakarta
Perry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:Jakarta
Rahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans Info Media:Jakarta
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:Jakarta
Hurlock B Elizabeth.1980.Psikologi Perkembangan.Erlangga:Jakarta
Mubarak Wahit Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.Salimba
Medika:Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Friedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:Jakarta
Perry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:Jakarta
Rahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans Info Media:Jakarta
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:Jakarta
Hurlock B Elizabeth.1980.Psikologi Perkembangan.Erlangga:Jakarta
Mubarak Wahit Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.Salimba
Medika:Jakarta