Anda di halaman 1dari 11

“SATUAN ACARA PENYULUHAN HIV/AIDS”

BAHAYA SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Judul : Dampak dan Penularan HIV/AIDS melalui seks bebas


Pokok Bahasan :a. Pengertian seks bebas
b. Penyebab seks bebas
c. Bahaya seks bebas
d. Tanda dan Gejala
e. Pencegahan seks bebas
f. Penatalaksanaan
Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja
Sub Topik : Bahaya Seks Bebas bagi Kesehatan
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Januari 2018
Sasaran : Remaja
Waktu : 30 Menit
Tempat : Desa Bandarjo Rt 04 Rw 02 Kec. Ungaran Barat Kota
Semarang

A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak
menjadi dewasa yang dimulai umur 8-14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi
oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi, dan
kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh ciri ciri kelamin sekunder,
misalnya : tumbuh rambut pubis, timbul jerawat pada wajah, peningkatan
berat badan dan tingggi badan, pada wanita mengalami pembesaran
payudara dan pada pria terjadi perubahan suara dan tumbuh jakun
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang
berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi. Mereka tidak
memikirkan akibat dari perbuatan mereka misalnya, dapat terserang virus
HIV ataupun bayi yang dilahirkan tidak mempunyai status. Oleh karena itu
pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh
yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran
remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks
pranikah.
Upaya pencegahan seks bebas adalah dengan menanamkan nilai
nilai agama moral dan etika dalam keluarga, kerjasama antara guru dan
orang tua, tokoh masyarakat, pendidikan yang diberikan tidak hanya
kemampuan intelektual tetapi juga mengembangkan kemauan emosi anak
agar dapat mengembangkan rasa percaya diri. Oleh karena itu kami
membahasnya dalam penyuluhan ini dan mengangkat judul “Bahaya seks
bebas dikalangan remaja”.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan tentang HIV-AIDS selama 30 menit,
diharapkan pemuda di wilayah Desa Bandarjo mengetahui dan
menghindari penyebab terjadinya HIV-AID salah satunya dengan seks
bebas di kalangan remaja.

C. Tujuan Instruksional Khusus


a. Mengetahui pengertian seks bebas
b. Mengetahui penyebab seks bebas
c. Mengetahui bahaya seks bebas
d. Mengetahui pencegahan seks bebas
e. Mengetahui tanda dan gejala
f. Mengetahui penatalaksanaan seks bebas

D. Pokok Bahasan
Pentingnya mengetahui bahaya seks bebas dan gejala serta
pencegahannya.

E. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian seks bebas
b. Penyebab seks bebas
c. Bahaya seks bebas
d. Tanda dan gejala
e. Pencegahan seks bebas
f. Penatalaksanaan

F. Materi
Terlampir

G. Metode
a. Ceramah

b. Diskusi

H. Media
a. Leaflet
b. Lembar Balik

I. Setting Tempat

J. Kegiatan
No. Tahap Waktu Kegiatan
Penyuluh Audiens
Kegiatan
1. Pembukaan 3 a. Mengucapkan Salam a. Menjawab
b. Menjawab
menit kepada peserta
c. Menengarkan
b. Mengucapkan
terimakasih atas
kedatangan peserta
c. Memperkenalkan
diri dan
mengucapkan tujuan
dari penyuluhan
2. Penyampaian 15 a.Menjelaskan a. Mengemukakan
Materi (Isi) menit pengertian seks pendapat
b. Mendengarkan
bebas
c. Mendengarkan
b.Menjelaskan penyebab d. Mendengarkan
e. Mendengarkan
seks bebas
f. Mendengarkan
c.Menjelaskan bahaya g. Mendengarkan
seks bebas
d.Menjelaskan
pencegahan seks
bebas
e. Menjelaskan tanda dan
gejala
f. Penatalaksanaan
3. Tanya Jawab 10 a. Memberikan waktu a. Mengemukakan
menit terhadap peserta jika pendapat atau
ingin menanyakan pertanyaan yang
hal yang belum ingin ditanyakan
b. Mendengarkan
dipahami
b. Menjawab
pertanyaan
4. Penutup 2 a. Menyimpulkan hasil a. Ikut menyimpulkan
b. Mendengarkan
menit penyuluhan
c. Menjawab salam
b. Mengucapkan
evaluasi
c. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian, meminta
maaf apabila ada
kesalahan dan
mengucapkan salam

K. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan berikan pertanyaan kepada remaja terkait
dengan materi yang sudah dijelaskan :
a. Apa definisi seks bebas?
b. Apa penyebab terjadinya seks bebas?
c. Bagaimana bahaya dari seks bebas?
d. Bagaimana pencegahan seks bebas ?
e. Bagaimana tanda dan gejala dari seks bebas?
f. Bagaimana penatalaksanaan seks bebas?

LAMPIRAN

1. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas adalah sebuah model berhubungan seks yang dilakukan
secara bebas, tanpa dibatasi oleh aturan aturan yang jelas. Seks bebas
secara psikis dan genetis bukan termasuk penyimpangan seks,
sebagaimana homo seks, lesbian, masukisme, dan jenis jenis peyimpangan
lainnya. Namun, secara normatif seks bebas termasuk kategori
penyimpangan, disebabkan perilaku tersebut cenderung lepas dari aturan,
baik hukum positif maupun agama.
Seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan
dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti
berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi
perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum
memiliki pengalaman tentang seksual (Desmita,2007)
Seks bebas adalah hubungan seksual tanpa ikatan yang
menyebabkan berganti ganti pasangan (Cyntia dalam Wicaksono,2007)

2. Penyebab Seks Bebas


Penyebab terjadinya seks bebas ada beberapa penyebab menapa
banyak terjadi perilaku seks bebas, yang paling umum adalah :
a. Teman
Teman adalah bagian komunitas sosial yang turut serta membentuk
perkembangan pribadi sesorang, setelah komunitas keluarga. Dari
proses interaksi dan komunikasi itulah banyak informasi yang masuk
dan berpengaruhi dalam diri seseorang, yang sebelumnya belum
pernah diperoleh
b. Kurangnya kasih sayang orang tua
Hal ini disebabkan oleh kondisi emosional yang masih labil pada anak
sehingga dalam usia ini perilaku anak cenderung mementingkan dirinya
sendiri dan cenderung memiliki intensitas diri.
c. Pengaruh dari berbagai tontonan
Berhubungan erat dengan pembentukan perilaku remaja terutama
tayangan film dan sinetron baik film layar ataupun layar kaca.
d. Rasa penasaran pada usia remaja
Keinginantahuan terhadap seks begitu besar, apalagi jika teman
temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, apalagi adanya informasi
yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin
mendorong mereka untuk pergi lebih jauh lagi melakukan banyak
macam percobaan.
e. Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
pergaulan
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya
pendidikan agama yang di berikan kepada anak. Cukup tidaknya kasih
sayang dan perhatian yang diperoleh anak dari keluarga. Cukup
tidaknya keteladan anak dari orang tua, dan lain sebagaimana dan
menjadi hak anak dari orang tua. Seseorang meliliki teman teman
pergaulan yang paham akan seks bebas akan bisa mempengaruhi
teman temannya sehingga dia akan melakukan seks bebas.

3. Bahaya atau Dampak dari Seks Bebas


Bahaya utama seks pranikah atau seks bebas:
a. Penyebaran penyakit
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan keturunan.
Penyebarannya melalui seks bebas bergonta ganti pasangan.
Hubungan seksual satu kali saja dapat menularkan penyakit bila
dilakukan dengan orang yang tertular penyakit kelamin. Salah satu
virus yang ditularkan memalui hubungan seks adalah virus HIVdan
IMS

b. Menggurkan kandungan atau membunuh bayi.


Merupakan tindakan medis dan melangar hukum. Aborsi
mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggurkan
kandungan dengan aborsi tidak aman dilakukan, dapat emngakibatkan
kematian.
c. Menciptakan kenangan buruk
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks bebas maka
secara normal pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut laurt.
Keluarga besar pelaku menanggung malu sehingga menjadi beban
mental yang berat.
4. Pencegahan Seks Bebas
a. Perlunya kasih sayang dan perhatian pada orang tua dalam hal apapun
b. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya
berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan
dengan orang lain.
c. Pergunakan kondom atau pengaman bagi resiko tinggi apabila
melakukan hubungan seksual.
d. Adanya pengawasan orang tua yang tidak mengekang
e. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi
seperti internet dan lain lain
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam
usaha untuk mencegah seks bebas yaitu, misalnya : memberikan
penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang
segala sesuatau yang berkaitan dengan Bahaya Seks Bebas, yaitu melalui
seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster
yang berhubungan dengan bahaya seks bebas, ataupun melalui iklan
diberbagai media massa baik media cetak maupun media
elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus
menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar
seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya Seks Bebas, sehingga
berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan
virus HIV/AIDS

5. Tanda dan Gejala Akibat Seks Bebas


 Pada wanita sering tidak menampakkan gejala.
Karena organ reprodukdi perempuan (vagina, liang dan mulut
rahim) terletak di bagian dalam tubuh sehingga tidak langsung
nampak dan tidak terasa sakit sama sekali
 Namun, pada laki laki menunjukkan gejala seperti:
Keluar cairan dari penis atau anus yang berbeda seperti
biasanya bewarna keruh dan berbau. Rasa nyeri atau panas
saat kencing atau setelah kencing.
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dari seks bebas dapat terjadi di kalangan remaja
sudah sangat meresahkan kita semua. Perilaku seks bebas itu dapat
dicegah melalui keluarga, sehendaknya oreng tua lebih memperhatikan
anak anaknya apalagi anak yang baru beranjak dewasa dan memberi
pengertian pada anak tentang apa itu seks dan akibatnya jika seks itu
dilakukan. Seks bebas itu juga dapat dicegah melalui keinginan diri
sendiri, remaja harus lebih memikirkan akibat sebelum berbuat paling
tidak remaja lebih meningkatkan keimanan pada tuhan. Pemerintah juga
sangat berperan dalam usaha penanggulangan seks bebas di klangan
remaja seperti mengadakan penyuluhan di sekolah dan emmbuat UU
khusus bagi anak anak yang melakukan pelanggran.

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Mandal,Dkk. 2008. Penyakit Infeksi. Jakarta : Erlangga Medical Series

Departemen Kesehatan RI, 2009. Pusat Promosi Kesehatan (Sehat Dan


Positif Untuk ODHA . Jakarta
Nursalam, Kurniawati, D, N. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Pasien

HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika


Willis, Sofian. 2007. Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung:
Angkasa

SATUAN ACARA PENYULUHAN


BAHAYA SEKS BEBAS DIKALANGAN REMAJA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan HIV I


Disusun oleh :
Della Eka Setia Ningsih (010116A019)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai