Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI JEPANG

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

KELOMPOK 4

Disusun Oleh:
Nia Kurnia
Mira Amaliatul H.
Leni Janati
Nova Romdon
M. Mahbud Taufiq Q.

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANTARUJEG


Jl. Lapang Olahraga Babakansari, Bantarujeg
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa mengalami hambatan yang berarti. Shalawat beserta salam kita
panjatkan kepada jujunan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa
kepada keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kita selaku
umatnya yang taat hingga akhir zaman. Amiin.
Makalah dengan judul “Dinamika Penduduk Jepang” secara khusus
disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Selain dari pada itu semoga karya tulis ini dapat memberikan
nilai tambah pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah mendapat banyak bantuan
dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
masih terlalu banyak kekurangan baik dari segi isi maupun dari teknik
penulisannya. Maka dengan rendah hati penulis menerima semua saran dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Akhirnya mudah–mudahan Allah SWT., senantiasa memberikan petunjuk
dan bimbingan serta kekuatan kepada penyusun khususnya dan kita semua
sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Bantarujeg, September 2018


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Profil Negara Jepang .................................................................................... 3
B. Sejarah Awal Negara Jepang ....................................................................... 3
C. Jumlah Komposisi dan Sebaran Penduduk Jepang ...................................... 4
D. Kebudayaan Jepang...................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Jepang cukup menarik perhatian umat manusia karena
berbagai hal. Mula-mula bangsa Jepang menjadi terkenal karena sebagai
bangsa Asia pertama yang sanggup meniru bangsa-bangsa Eropa dalam
perkembangan industri. Jepang juga merupakan bangsa Asia pertama yang
dalam permulaan abad ke-20 telah mampu menghadapi bangsa Eropa dalam
perang dengan menggunakan alat-alat dan senjata hasil teknologi modern,
terbukti mengalahkan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905), dan
sebelumnya telah mengalahkan Cina dalam Perang cina - Jepang I (1894-
1985).
Dengan kemenangan-kemenangan yang diraihnya tidak membuat
Jepang menjadi puas dengan apa yang dicapainya, akan tetapi justru
sebaliknya membuat Jepang semakin agresif. Hal ini bisa kita ikuti tindakan
Jepang selanjutnya, baik Jepang ikut terjun Perang Dunia I maupun kegiatan-
kegiatan Jepang sesudahnya. Bahkan lebih jauh Jepang bercita-cita untuk
membentuk negara Asia timur Raya. Adanya cita-cita inilah yang menyeret
Jepang dalam Perang Dunia II dan yang mengakibatkan hancurnya Jepang.
Setelah hancur dalam Perang Dunia II, dalam waktu yang relatif
singkat Jepang telah bangkit kembali menjadi negara industri yang maju
melebihi sebelum perang. Hingga dewasa ini Jepang menjadi negara industri
besar dunia yang mampu bersaing dengan Amerika Serikat.Politik Isolasi ini
bertahan lebih dari 200 tahun sampai pada tahun 1853, Komodor Perry dari
angkatan laut Amerika Serikat dengan 4 buah kapalnya memaksa Jepang
untuk membuka diri kembali terhadap dunia luar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil negara Jepang?
2. Bagaimanakah sejarah Negara Jepang?

1
3. Bagaimanakah Jumlah, Komposisi dan Sebaran Penduduk Jepang?
4. Bagaimanakah kebudayaan Negara Jepang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil Negara Jepang
2. Untuk mengetahui sejarah Negara Jepang
3. Untuk mengetahui jumlah komposisi dan sebaran penduduk Jepang
4. Untuk megetahui sejarah Negara Jepang

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Negara Jepang


Kepala Negara Kaisar (Akihito, 7 Januari 1989-sekarang)
Kepala pemerintahan Perdana Menteri (Yukio Hatoyama, 16-9-
2009-sekarang
Bentuk pemerintahan Kekaisaran
Ibukota Tokyo
Pemerintah lokal 43 prefektur dan 4 kotapraja
Luas wilayah 377.930 KM2
Jumlah penduduk 127.470.000 jiwa (tahun 2010)
Suku bangsa Jepang (99%)
Agama Shinto (mayoritas, Islam, Budha, Kristen
Bahasa Jepang
Mata uang Yen
Lagu kebangsaan Kimi Gayo
Produk Domestik Bruto US$ 4.354,37 milyar (2008)
Pendapatan perkapita US$ 32.817 (2009,IMF)
Hasil agraris Beras, tembakau, buah dan sayuran
Hasil industri Elektronik, otomotif, mesin, alat
berat,farmasi, bahan kimia, manufaktur
Hari Besar 3 November 1946 (Hari konstitusi)
Kantor berita KYODO
Bandara Internasional Haneda (tokyo) Narita (Tokyo

B. Sejarah Awal Negara Jepang


Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia
purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah.
Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu,

3
Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat
(dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga
memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman
ke kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakanRepublik Rakyat
Tiongkok dan Korea. Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan
bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM.
Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang
lebih hangat, kebudayaanJomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang
bercirikan gaya hidup pemburu pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga
Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan
bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan
suku Ainu masa kini.
Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran
teknologi-teknologi baru seperti bercocok tanam padi di sawah yang
berpengairan dan teknik pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang
dibawa serta migran-migran dari Cina atau Korea.
Dalam sejarah Cina, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah
sejarah klasik, Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi
disebut periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya
negeri-negeri militer yang kuat. Menurut Catatan Sejarah Tiga Negara,
negara paling berjaya di kepulauan Jepang waktu itu adalahYamataikoku.

C. Jumlah Komposisi dan Sebaran Penduduk Jepang


Penduduk Jepang berjumlah stabil sekitar 30 juta orang sepanjang
abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19.[1] Populasi Jepang meningkat
setelah Restorasi Meiji 1868. Pada 1926, penduduk Jepang mencapai 60 juta
orang, dan melampaui angka 100 juta orang pada 1967. Namun sejak tahun
1960-an hingga 1970-an, laju pertumbuhan penduduk melambat menjadi rata-
rata sekitar 1%, dan turun drastis sejak 1980-an. Populasi Jepang mencapai
puncaknya pada Desember 2004 sejumlah 127.840.000 orang. Populasi
mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II menjadi

4
127.770.000 orang menurut Sensus Penduduk 2005. Menurut perkiraan Biro
Statistik Jepang, penduduk Jepang pada 1 Desember 2009 berjumlah
127.530.000 orang (62.130.000 laki-laki dan 65.410.000 perempuan), dan
dibandingkan populasi Desember 2008 terjadi penurunan sebesar 0,12%
(150.000 orang).
Population of Japan since 1872.svg

Gambar. Piramid populasi jepang. Dari kiri-kanan adalah piramida penduduk


muda, stasioner dan penduduk tua (sumber: people.uncw.edu)
Penduduk usia 65 tahun ke atas di Jepang meningkat dari 22.005.152
orang (1 Oktober 2000) menjadi 25.672.005 orang (1 Oktober 2005). dan
menjadi 29.100.000 orang pada 1 Desember 2009.Penduduk usia 65 tahun ke
atas telah melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) sejak tahun
1997.[1] Pada 1 Desember 2009, persentase penduduk berusia 65 tahun ke
atas sebesar 22,8% dari total populasi.[3] Sensus Januari 1997 memprediksi
27,4% populasi Jepang akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2025, dan
bertambah menjadi 32,3% pada tahun 2050.[6] Persentase penduduk usia
muda (0-14 tahun) terus menyusut sejak 1982. Pada tahun 2008, penduduk
usia muda berjumlah 17.180.000 orang atau 13,5% dari total penduduk,
sementara populasi usia produktif (15-64 tahun) sebesar 64,5% (82.300.000
orang), dan terus menurun sejak tahun 1996.Menurut data 1 Juli 2009,
persentase penduduk 0-14 tahun dan 15-64 tahun mengalami penurunan,
masing-masing sebesar 0,84% (145.000 orang) dan 1,02% (844.000 orang)
dibandingkan data 1 Juli 2008.

5
D. Kebudayaan Jepang
Budaya masyarakat Jepang cukup membuat penasaran, selain dikenal
dengan orang-orangnya yang pantang menyerah negaranya pun menjadi salah
satu negara dengan produsen mobil terbesar didunia, kemajuan Jepang sangat
pesat terbukti pada tahun 2013 Jepang menempati posisi ke-24 negara
terkaya, dan seiring waktu pada tahun 2015 kedudukan negara tersebut naik
pesat menjadi urutan ke-7 terkaya dengan penghasilan US$ 228.880 GDP
Percapita. Angka orang kaya pun bertambah pesat dan angka kematian kian
berkurang.
1. Pakaian Tradisional Jepang

Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah


banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang.
Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada saat
ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di pakai
oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam
design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna
gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono
untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai,
status perkimpoian, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.
Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan
yang cukup banyak.

6
2. Geisha

Geisha merupakan seniman-penghibur tradisional di Jepang.


Geisha mulai muncul dan menjadi sangat umum pada abad ke-18 dan ke-
19, dan masih terkenal hingga sekarang, meskipun jumlahnya sudah
mulai menurun. Sebutan lain untuk Geisha diantaranya “Geiko” dan
“Maiko”. Istilah “Geiko” dan “Maiko” mulai dipakai pada jaman
Restorasi Meiji. Istilah Geikomerupakan sebutan lain untuk Geisha
sedangkan Maiko merupakan sebutan untuk Geisha pemula.
Sebutan Maiko hanya dipakai di daerah Kyoto saja. Saat pertama muncul,
semua Geisha adalah laki-laki, sedangkan saat perempuan mulai
mengambil alih peran, istilah Geisha sempat berubah menjadi Onna
Geisha atau “seniman wanita”. Namun sekarang semua Geisha hanya
diperbolehkan untuk perempuan saja.
Geisha secara tradisional dilatih sejak masih muda. Rumah-rumah
Geisha (atau disebut sebagai Okiya) seringkali membawa para gadis yang
masih muda dari keluarga miskin dan mereka dibesarkan dan dilatih di
rumah tersebut. Selama masa kecil mereka, Geisha pemula awalnya
bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai asisten senior Geisha
pemilik rumah sebagai bagian dari latihan mereka dan untuk membantu
biaya pemeliharaan dan pendidikan mereka. Dan sampai sekarang tradisi
pelatihan ini masih ditemukan di Jepang.
Setelah seorang wanita dinyatakan menjadi seorang Geisha pemula
(maiko) dia akan mulai menemani senior Geisha ke rumah teh, pesta-
pesta, dan perjamuan yang memang sudah merupakan lingkungan kerja

7
seorang Geisha. Geisha modern sekarang tidak lagi dibeli oleh rumah
Geisha untuk diangkat sebagai anak didik. Menjadi seorang Geisha
sekarang sudah bersifat sukarela. Sekarang, paling banyak Geisha mulai
pelatihan mereka saat masih umur belasan.
3. Upacara Minum Teh

Upacara minum teh atau yang dikenal dengan Chad? atau Sad?. Adalah
upacara yang mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah
yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi
peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam
ruangan upacara minum teh (chashitsu).
4. Ikebana

Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara


Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena
Bungan dianggap sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta.
Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama.
Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana, namun saat ini

8
pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh pembelajaran
keahlian dalam pembuatannya.
5. Tako

Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara


(649-793 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan
sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari negara atau
wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa
bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal
bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di event
khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka
hadirkan.
6. Kendo dan Judo

Kendo adalah olahraga bermain pedang bambu sedangkan Jud0


adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat
pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan
kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan
yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama

9
Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai,
pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan
atau kote, pelindung paha atau tare.
7. Matsuri

Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya


berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil
Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas, pada
saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah
pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja.
8. Shogi

Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang
dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna
sama. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah
sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun
sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat
semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote.
Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu

10
seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang
berjumlah 20 buah.
9. Kabuki

Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk


jenis seni teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni
tari dan musik. Para pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat
mewah. Make-up-nya terbilang dramatis untuk menonjolkan sifat dan
karakter tokoh.
10. Origami

Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang
berarti kertas merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang
menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami sudah dikenal
dibanyak Negara, secara umum untuk membuat origami kita bisa
menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang
menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa
dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat
beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama

11
sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi
lebih mudah.
Sudah dijelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di
Negara Jepang. Jepang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang
dikenal banyak orang yang berada diluar Negara tersebut, karena
kebudayaan yang khas maka banyak orang luar yang tertarik dengan
kebudayaan yang dimiliki Jepang.
11. Sumo

Sumo adalah gulat gaya Jepang dan Jepang olahraga nasional. Itu
berasal dari zaman kuno sebagai pertunjukan untuk menghibur para dewa
Shinto. Banyak upacara dengan latar belakang agama masih diikuti hari
ini.
Aturan-aturan dasar sumo sangat sederhana: para pegulat yang pertama
kali menyentuh tanah dengan apa saja selain telapak kaki, atau yang
meninggalkan cincin sebelum lawan, kalah. Perkelahian berlangsung pada
cincin yang tinggi, yang disebut “dohyo”, yang terbuat dari tanah liat dan
tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri biasanya hanya berlangsung
beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang terjadi, sekitar satu
menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan populer.
Di bagian atas pegulat sumo ‘hierarki tahan Yokozuna (juara
agung). Pada saat ini, ada dua Yokozuna, Asashoryu dan Hakuho, baik
dari Mongolia. Setelah pegulat mencapai peringkat Yokozuna, ia tidak
bisa kehilangan status ini tetapi ia akan diharapkan untuk pensiun ketika
hasil mulai memburuk. Banyak mantan pegulat tetap aktif di dunia sumo
sebagai anggota dari Asosiasi Sumo Jepang.

12
12. Pemandian Umum

Di masa lalu, banyak rumah di Jepang tidak dilengkapi dengan bak


mandi. Untuk mengisi kekosongan ini, lingkungan sento (lit. uang air
panas), atau mandi umum adalah tempat di mana penduduk setempat bisa
pergi untuk mencuci sendiri, rendam dalam bak dan bersosialisasi dengan
tetangga.
Dewasa ini, karena sebagian besar rumah tangga telah mereka
mandi sendiri, jumlah sento tradisional telah menurun. Namun, jenis baru
mandi umum dan kamar mandi kompleks, yang menampilkan berbagai
jenis kolam renang, sauna, pusat kebugaran, dan lain-lain telah muncul,
beberapa di antaranya lebih menyerupai taman hiburan dari rumah mandi
yang sederhana.
Beberapa sento, biasanya dalam air panas kota resor,
memanfaatkan air panas alami di air untuk mandi. Dalam hal ini, mereka
dianggap sebagai Onsen mandi. Pemandian umum yang tidak disediakan
oleh mata air panas, gunakan air keran dipanaskan gantinya.
Pemandian umum (publik bahwa siapa pun dapat menggunakannya
sebagai lawan mandi pribadi dari Ryokan dan hotel yang mungkin hanya
terbuka untuk tamu) dapat ditemukan di seluruh Jepang dan biaya
biasanya 200-2.000 yen. Beberapa, ditemukan di kota-kota besar, buka 24
jam dengan tarif semalam khusus, dan dapat digunakan sebagai alternatif
anggaran akomodasi.

13
Dengan pengecualian beberapa gaya taman mandi kompleks,
pemandian umum yang dipisahkan oleh jender dan pakaian renang tidak
dipakai.
13. Musik Tradisional Jepang.
Ada beberapa jenis tradisional, musik Jepang (hogaku). Beberapa yang
paling penting tercantum di bawah ini:
1. Gagaku: Musik istana kuno dari Cina dan Korea. Ini adalah jenis
tertua Jepang, musik tradisional
2. Biwagaku: Musik yang dimainkan dengan Biwa, semacam gitar
dengan empat senar.
3. Nohgaku: Musik dimainkan selama Noh pertunjukan. Pada dasarnya
terdiri dari paduan suara, para Hayashi seruling, yang Tsuzumi drum,
dan instrumen lainnya
4. Sokyoku: Musik yang dimainkan dengan Koto, sejenis sitar dengan 13
string. Kemudian juga ditemani oleh Shamisen dan Shakuhachi.
5. Shakuhachi: Musik yang dimainkan dengan Shakuhachi, seruling
bambu yang sekitar 55 cm. Nama seruling panjang adalah Shaku
dinyatakan dalam satuan Jepang tua panjang.
6. Shamisenongaku: Musik yang dimainkan dengan Shamisen, semacam
gitar dengan hanya tiga senar. Kabuki dan Bunraku pertunjukan yang
disertai dengan shamisen.
7. Minyo:nLagu-lagu rakyat Jepang.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari semua pembahasan yang ada di atas kita dapat mengetahui
beberapa budaya yang ada di Negara Jepang mulai dari Sejarah, Bahasa,
Kebiasaan atau perilaku dll. Melalui makalah ini kita juga dapat mengetahui
Negara Jepang adalah negara maju. Dari sanalah muncul teknologi canggih
dengan usaha dan kerja keras yang mereka lakukan sehingga saat ini kita
dapat belajar dan mengambil semua hal-hal positif yang patut di contohi
untuk memotivasi kita agar mengikuti jejak negara jepang dan menjadi
negara yang maju.

B. Saran
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari perilaku atau budaya jepang.
Mulai dari kebiasaan sehari-hari bagaimana mereka menikmati hidup,
pendidikan serta dalam dunia pekerjaan yang patut di contohi. Saran saya
ialah mengambil hal yang positif untuk menjadikan kita maju seperti mereka
agar kita tidak ketinggalan serta selalu berusaha dan bekerja keras.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://allbookssharing.blogspot.com/2016/10/makalah-negara-jepang-budaya-
dan-adat.html
https://ayatayatadit.wordpress.com/2015/11/28/dinamika-sosial-jepang-dari-masa-
edo-hingga-sekarang/
http://jaxpotbrez.blogspot.com/2016/06/makalah-sejarah-jepang.html
http://quincy93.blogspot.com/2017/04/kata-pengantar-puji-dan-syukur.html
http://hikansakura.blogspot.com/2013/01/kawasan-penyebaran-penduduk-
Jepang.html
https://brainly.co.id/tugas/17451561
http://sukajepang.com/macam-macam-budaya-jepang/

16

Anda mungkin juga menyukai