Anda di halaman 1dari 10

Sabun transparan tak sekedar sabun mandi biasa.

Jika dilihat dari penampilannya, sabun


transparan ini terkesan sabun eksklusif dan menarik.

Komposisi pembuatan sabun transparan:

1. Minyak kelapa 100 ml

2. NaOH Farmasetis

3. Asam stearat

4. Alkohol 70% 80 ml

5. Gliserin secukupnya

6. TEA

7. Parfum secukupnya

8. Pewarna secukupnya

9. Air

Cara Membuat Sabun mandi Transparan:

1. 100 ml tuangkan ke wadah dan dipanaskan

2. NaOH secukupnya + 50 ml air

3. (1) + (20) aduk rata suhu tetap stabil ( sekitar 15 menit )

4. Asam stearat dilelehkan dengan wadah ditutup

5. (3) + (4) aduk rata hingga homogen

6. (5) + alkohol aduk rata

7. (6) + TEA aduk rata

8. (7) + Gliserin aduk rata dengan tetap dipanaskan selama sekitar 5menit, setelah jernih
diangkat dan

diamkan agak dingin.


9. (8) + Pewarna secukupnya

10. (9) + Parfum secukupnya

11. Tuangkan ke dalam cetakan, diamkan semalam, sabun akan mengeras dengan
sendirinya

12. Angkat dari cetakan atau dengan membalikkan cetakan, sabun akan terlepas dan siap
dikemas

Catatan:

Hasil sabun PH sekitar 9 ( Standar PH 8-10) atau untuk menurunkan PH dengan


menambahkan asam stearat, tektur sabun halus, busanya banyak, tingkat kekerasannya
standar seperti sabun pada umumnya.

Untuk cetakan sabun kita bisa menggunakan cetakannya agar-agar atau kita membuat
cetakan sendiri ataupun pesan cetakan sabun pada yang ahlinya dengan cetakan yang
unik.

http://iwanmalik.wordpress.com/2008/10/14/sabun-transparanwik/

Sabun transparan sering disebut sebagai sabun gliserin. Disebut demikian karena pada
proses pembuatan sabun transparan ditambahkan sekitar 10-15 persen gliserin. Jenis
sabun ini memiliki tampilan yang transparan dan lebih berkilau dibandingan jenis sabun
lainnya serta mampu menghasilkan busa yang lebih lembut di kulit. Tampilan dari sabun
transparan yang menarik, berkelas dan mewah membuat sabun transparan dijual dengan
harga yang relatif lebih mahal dan dikonsumsi oleh kalangan masyarakat ekonomi
menengah ke atas.

Alat-alat yang diperlukan untuk


membuat sabun transparan antara lain
tangki pemanas, mesin pengaduk,
kompor, timbangan, wadah bahan
baku, wadah bahan tambahan, cetakan
sabun, alat pemotong sabun dan
kemasan.
Mesin Alat Pemotong
Cetakan Sabun
Pengaduk Sabun

Jenis bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sabun transparan diantaranya
adalah asam stearat, minyak, natrium hidroksida (NaOH), gliserin, gula pasir, etanol dan
coco dietanolamida (coco-DEA).
Diagram Alir Sabun Transparan

http://www.adevpm.com/a_sabun.htm

Bagaimana membuat sabun transparan ?

Kata Kunci: kristal, molekul, sabun, sabun transparan


Ditulis oleh Wahyudi pada 26-09-2010

Mengapa terdapat sabun transparan dan yang tidak transparan?


Bagaimana membuat sabun transparan?

Jawaban:

Sabun mengandung zat pemutih seperti titanium oksida sehingga berwarna dan tidak
transparan.

Transparannya sabun tanpa zat tambahan tergantung pada kondisi Kristal (ukuran Kristal)
sabun. Indeks bias suatu zat tidak lagi homogen bila Kristal dan tingkat amorfnya
tercampur. Dalam hal ini, sinar yang datang akan dihamburkan oleh zat tersebut, dan
menghasilkan sabun yang tidak transparan. Karenanya, titik kunci dalam pembuatan zat
tersebut adalah pencegahan terhadap pertumbuhan

Kristal sabun.

Dalam pembuatan sabun transparan, pereaksi pemutih seperti campuran gliserin dan gula
ditambahkan., kemudian dikeringkan perlahan-lahan, menguapkan pelarutnya yang
mudah terbakar seperti air dan etanol. Diduga bahwa pereaksi pemutih ini terletak di
antara molekul sabun, mecegah pertumbuhan Kristal sabun. Metode lainnya, jika
komposisi (bilangan penyabunan) sabun adalah sama, adalah untuk mempercepat
pembentukan sabun di bawah kondisi dingin juga untuk mencegah pertumbuhan Kristal.

Bagaimanapun, saya tidak spesifik mengenai kondisi dingin karena tergantung pada
komposisi sabun.

http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/bagaimana-membuat-sabun-transparan/
sabun transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan
kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi
biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini
sangat lembut dikulit dan dapat melembabkan
kulit .http://www.kiwod.com/search/cara+membuat+sabun+transparan/

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak
pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara
senyawa alkali dan lemak/minyak.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung.
Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali
(basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas
produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum
dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat,
natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi


trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin.
Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki
nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun
dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang
lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut
menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan
utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan
sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan
sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis
minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak
kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak
kacang, dan minyak biji katun.

Bahan Baku: Minyak/Lemak

Minyak/lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari
gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah
minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud
keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada temperatur ruang (±
28°C), sedangkan lemak akan berwujud padat.

Minyak tumbuhan maupun lemak hewan merupakan senyawa trigliserida. Trigliserida


yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam lemak
dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 18. Asam lemak dengan panjang rantai
karbon kurang dari 12 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon
lebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air. Kandungan
asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan
menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun menjadi
tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih
rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun
yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.

Jenis-jenis Minyak atau Lemak

Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi
karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak
mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. Beberapa jenis
minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya :

1. Tallow. Tallow adalah lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri
pengolahan daging sebagai hasil samping. Kualitas dari tallow ditentukan dari
warna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak), kandungan FFA, bilangan
saponifikasi, dan bilangan iodin. Tallow dengan kualitas baik biasanya digunakan
dalam pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan
dalam pembuatan sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling
banyak terdapat dalam tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0 %.
Titer pada tallow umumnya di atas 40°C. Tallow dengan titer di bawah 40°C
dikenal dengan nama grease.
2. Lard. Lard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak
tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti stearat (35 ~
40%). Jika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial
terlebih dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari
lard berwarna putih dan mudah berbusa.
3. Palm Oil (minyak kelapa sawit). Minyak kelapa sawit umumnya digunakan
sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari pemasakan
buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena
adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai
bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang
terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa.
Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak
kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.
4. Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang
sering digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna
kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan
(kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi,
terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang
menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak
kaproat, kaprilat, dan kaprat.
5. Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit). Minyak inti kelapa sawit diperoleh
dari biji kelapa sawit. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang
mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak
kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi
dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa.
6. Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin). Minyak sawit stearin adalah minyak
yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam lemak dari minyak sawit dengan pelarut
aseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalam minyak ini adalah
stearin.
7. Marine Oil. Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil
memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga harus
dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku.
8. Castor Oil (minyak jarak). Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan
digunakan untuk membuat sabun transparan.
9. Olive oil (minyak zaitun). Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun.
Minyak zaitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabun yang
berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit.
10. Campuran minyak dan lemak. Industri pembuat sabun umumnya membuat
sabun yang berasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. Minyak
kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat yang saling
melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang
tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. Kandungan stearat dan
dan palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.
Bahan Baku: Alkali

Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH,
Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda
kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena
sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat) merupakan
alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan
trigliserida (minyak atau lemak).

Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat


digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah
larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang
terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan sifat mudah berbusa tetapi
sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai
sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri
sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.

Bahan Pendukung

Bahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil
saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk
yang siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.

1. NaCl. NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun.


Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang
terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang
digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl
digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak
mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan
sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar
diperoleh sabun yang berkualitas.
2. Bahan aditif. Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam
sabun yang bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga
menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut antara lain : Builders, Fillers
inert, Anti oksidan, Pewarna,dan parfum.

http://majarimagazine.com/2009/07/bahan-pembuatan-sabun/
Sabun transparan mampu membersihkan kotoran karena mengandung bahan
aktif
yang berfungsi tidak hanya mampu mengangkat kotoran tetapi juga
memberikan
efek pembusaan yang halus dan lembut. Sabun transparan memliki
keunggulan
khusus diantaranya dapat menghaluskan, melembutkan dan melembabkan
kulit.
Selain itu bentuk, warna, parfum dan kemasannya dapat divariasikan
sehingga
memberikan kesan tampilan yang unik dan eksklusif. Sabun transparan
dapat
dipesan sesuai dengan selera dan dapat dimanfaatkan untuk sabun hotel,
sabun
souvenir, wedding gift, birthday gift dan dekorasi/pengharum ruangan.
http://www.mail-archive.com/idakrisnashow@yahoogroups.com/msg08893.html

1. Proses Pembuatan Sabun

Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air.
Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. Untuk
mempermudah penjelasan, mari kita tinjau minyak goreng sebagai contoh. Minyak
goreng mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang ada
pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat, asam palmitat, asam laurat, dan
asam kaprat. Asam lemak tidak jenuh dalam minyak goreng adalah asam oleat, asam
linoleat, dan asam linolena. Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam
karboksilat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6).

Sabun dapat dibuat melalui proses batch atau kontinu Pada proses batch, lemak atau
minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah ketel. Jika
penyabunan telah selesai, garam garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun.
Lapisan air yang mengaundung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan
gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. Endapan sabun gubal yang bercampur
dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan diendapkan
dengan garam berkali-kali. Akhirnya endapan direbus dengan air secukupnya untuk
mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk lapisan yang homogen
dan mengapung. Sabun ini dapat dijual langsung tanpa pengolahan lebih lanjut, yaitu
sebagai sabun industri yang murah. Beberapa bahan pengisi ditambahkan, seperti pasir
atau batu apung dalam pembuatan sabun gosok. Beberapa perlakuan diperlukan untuk
mengubah sabun gubal menjadi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun wangi,
sabun cuci, sabun cair dan sabun apung (dengan melarutkan udara di dalamnya).

Pada proses kontinu, yaitu yang biasa dilakukan sekarang, lemak atau minyak hidrolisis
dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis seperti sabun seng.
Lemak atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung reaktor besar. Asam
lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara
penyulingan. Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun.
Masalah tersebut dipecahkan dengan beberapa cara. Misalnya dengan mengurangi ion-
ion kalsium dan magnesium dan menggantinya dengan ion-ion natrium, atau yang
dikenal dengan air lunak. (soft water). Selain itu bisa juga dengan menambahkan fosfat
pada sabun, karena fosfat membentuk komplek dengan ion-ion logam, larut dalam air,
sehingga mencegah ion-ion tersebut membentuk garam taklarut dengan sabun. Namun
penggunaan fosfet harus dibatasi, karena jika ikut mengalir dalam danau atau sungai
fosfat yang juga berfungsi sebagai pupuk akan merangsang tumbuhnya tanaman
sedemikian besar sehingga tanaman menghabiskan oksigen terlarut dalam air dan
menyebabkan ikan-ikan mati. Cara lain misalnya dengan mengganti gugus ionik
karboksilat pada sabun dengan gugus sulfat atau sulfonat. Cara inilah yang mendasari
terbentuknya detergen.

http://abi-aksar.blogspot.com/2010/07/cara-pembuatan-sabun-transparan_22.html
Pengant ar

Dinamakan j uga Hot process Soap Making ( pembuatan sabun dengan metode panas ), pemanasan dengan

menggunakan alat yang dinamakan panci double boiler, Dua panci sat u panci lebih besar dari panci yang

lain. Panci yang lebih besar diisi dengan air yang mana langsung dipanasi oleh alat pemanas ( heat er listrik,

gas, api ) dan panci yang lebih kecil dimana untuk tempat pembuatan sabun dimasukkan kedalam panci

yang lebih besar, panci kecil mendapatkan pemanasan dari air yang ada dalam panci besar.

Proses pembuatan dapat langsung diatas alat pemanas, tetapi pencampuran kaust ik dengan air dilakukan

pada t empat t ersendiri. Ket ika suhu kaust ik ( lye ) sudah hampir sama dengan suhu minyak yang

dipanasi dalam double boiler maka dapat dilakukan operasi saponifikasi.

Transparan chip soap

Adalah sabun transparan dasar, tanpa minyak wangi, tanpa pewarna, tanpa bahan aditif dinamakan j uga

sabun gliserin atau sabun MP ( melt and pour ). Biasanya sabun ini digunakan untuk membuat sabun sabun
yang lebih tinggi deraj at nya, misalnya sabun aroma t erapi, sabun nat ural, sabun moist
urizer dan sabun dengan kegunaan khusus lainnya.

Sabun transparan kualitas 2, dicirikan dengan warna yang bening transparan agak kuning
sedikit sekali, sabun masih terlihat sangat transparan walaupun t idak colorles, t idak
sepert i

http://www.scribd.com/doc/11548440/eBook-Sabun-kecantikan-alami

Anda mungkin juga menyukai