A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang
pemerintah pusat.
Desa merupakan era reformasi yang menjadi bentuk awal kemandirian Desa
Desa. Mengingat dana yang diterima oleh Desa jumlahnya cukup besar dan
Aparatur Desa yang handal dan sarana lainnya yang memadai agar
Dengan adanya UU desa, kini desa memiliki kepastian dalam hal dana
yang andil dalam format kepemerintahan. Dana tersebut harus digunakan dan
pemerintah kepada desa,berasal dari Bagi Hasil Pajak Daerah serta dari Dana
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 tahun 2007 Tentang
Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten / Kota yang bersumber
dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh
persen). Jumlah Alokasi Dana Desa 2016 yang telah ditetapkan pemerintah
dalam RAPBN 2016 yaitu sebesar Rp.40,96 trilyun. Besaran dana desa ini
mengalami kenaikan 3 kali lipat dari tahun anggaran 2015 dan mengalami
oleh Kementerian Keuangan, maka Alokasi Dana Desa 2016 sebesar 40,96
ditetapkan, disamping itu pada setiap tahapan pencairan ADD Tim Pelaksana
Desa yang dananya bersumber dari Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
serta Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah mengacu pada
jauh terhadap kewenangan yang telah diberikan kepada desa, tetapi semata-
mata dimaksudkan sebagai suatu upaya agar pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) dapat berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan arahan
desa banyak yang tidak tahu soal pentingnya birokrasi dan ketentuan
2016:
6
Jumlah total ADD yang dibagi ke desa pada tiap kabupaten juga sangat
berpengaruh pada jumlah desa, dimana semakin banyak jumlah desa maka
yang cukup banyak sehingga dana yang diterima tiap desa semakin kecil.
pengelolaan dana desa harus siap dalam mengelola dana desa yang meningkat
pada tahun 2016 ini. Salah satu Desa di Banyumas yang menerima dana desa
ini adalah Desa Karangnanas. Desa ini yang memiliki jumlah penduduk
7
Banyumas.
juga mendapatkan dana desa yang meningkat dari tahun sebelumnya sejalan
dengan peningkatan dana desa yang bersumber dari APBN untuk Kabupaten
dana desa, pencairan dibagi dua tahap.Salah satu sumber PAD Desa
Karangnanas yang berasal dari Alokasi Dana Desa tertera dalam tabel
Karangnanas.
8
mendapat dana desa sebesar Rp. 465.440.911(empat ratus enam puluh lima
Alokasi Dana Desa untuk pengelolaan. Fokus ini dipilih karena melihat
Tabel 3 Laporan Realisasi Penggunaan Alokasi Dana Desa Tahun Anngaran 2016
Desa Karangnanas
JUMLAH JUMLAH KETERANGAN
No URAIAN ANGGARAN REALISASI
(RP) (Rp)
I. Pendapatan 421.116.085 203.208.067 -
I.2. Pendapatan Transfer 896.233.694 962.031.351 -
1.3. Pendapatan Lain-lain 1.000.000 1.179.000 -
Jumlah Pendapatan 1.318349.779 1.166.418.418 -
Alokasi Dana Desa 515.744.566 490.096.980 -
BELANJA ALOKASI -
2. 443.294.454 490.096.980
DANA DESA
Bidang
a. Penyelenggaraan 330.531.454 396.227.534 ADD
Pemerintahan Desa
b. Insentif RT 16.200.000 14.175.000 ADD
c. Insentif RW 2.880.000 2.520.000 ADD
d. Insentif Hansip 200.000 - ADD
Operasional
e. 9.467.000 9.467.000 ADD
Pemerintahan Desa
f. Operasional BPD 2.115.000 265.000 ADD
g. Operasional RT 2.250.000 - ADD
h. Operasional RW 400.000 - ADD
Operasional Fasilitas
i. Pekerjaan Pengisian 11.200.000 - ADD
Profil Desa
Operasional Kegiatan
J. 4.700.000 4.664.000 ADD
PKK
Operasional Kegiatan
k. 568.000 - ADD
LPMD
Operasional Kegiatan
a. 2.365.000 2.365.000 ADD
Karang Taruna
Operasional kegiatan
b. 2.150.000 2.150.000 ADD
Pos Yandu
Operasional Kegiatan
c. 5.050.000 5.050.000 ADD
P3A
Peringatan Hari Besar
d. 1.400.000 1.400.000 ADD
Nasional
Bidang Pelaksanaan
e. 51.818.000 51.813.446 ADD
Pembangunan Desa
JUMLAH 443.294.454 490.096.980 ADD
Sumber: Kantor Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja
anggaran dan realisasi, dana lebih tersebut menjadi surplus yaitu dana
kembali terhadap rekening pusat sedangkan dalam realisasi kurang atau tidak
seperti Dana Desa, Hasil Aset Desa, Retribusi dan Bagi Hasil Daerah.
Dana Desa, Dana Desa, Hasil Aset Desa, dan pendapatan lainnya.
Banyumas.
11
C. Rumusan Masalah
masalah tentang:
D. Tujuan Penelitian
untuk:
Kabupaten Banyumas.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Kabupaten Banyumas.
2. Manfaat Praktis
F. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Pengelolaan
berkelanjutan. Dana itu bisa didapat dari tiga sumber yaitu sumber pajak,
minyak dan gas alam dan non pajak. Struktur penerimaan yang sehat
penerimaan yang paling sesuai dengan kriteria tersebut adalah sektor pajak
(Abimanyu,2003)
daerah yang berbeda satu dengan yang lain mengingat sistem pengelolaan
jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme. Oleh sebab itu, segenap
demokratis. Hal ini menuntut konsep good governance yang lahir karena
15
tujuan semula.
efisien, mandiri serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Hal ini
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, akuntabel, dan sesuai dengan
baik.
Bank Dunia yang disebutkan di atas dan sejalan dengan tuntutan reformasi
adalah bahwa Negara adalah institusi yang legal formal dan konstitusional
1. Partisipasi Masyarakat
2. Tegaknya Supremasi Hukum
3. Transparansi
4. Peduli pada Stakeholder
5. Berorientasi pada Konsensus
6. Kesetaraan
7. Efektivitas dan efisiensi
8. Akuntabilitas
9. Visi Strategis
berkepentingan.
diberikan kepada semua pihak secara terbuka, tepat waktu, serta jelas atas
a). Akuntabilitas
rasional.
2002).
b).Transparansi
artinya suatu proses yang wajar di mana masyarakat termasuk yang kurang
mereka.
oleh semua yang terlibat, ada tindakan yang mengisi kesepakatan tersebut,
setara.
pembangunan.
menimbulkan dialog.
suatu proses saling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain.
manusia.
semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan
Tahun 2014 tentang desa, Bab VIII Tentang Keuangan Dan Aset Desa
Bagi Hasil Pajak Daerah dan Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan
yang dimaksud Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang diberikan
Menurut Sanusi (2004) alokasi dana desa adalah dana yang harus
bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima dari
a) Maksud
masyarakat.
28
b) Tujuan
berikut:
berikut.
Desa.
Desa.
ADD.
Desa.
Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. Perlu adanya
dana, dalam hal ini adalah para aparat desa yang belum memiliki
Selain itu, penyebab tata kelola ADD yang masih belum efektif
dan adanya pos-pos anggaran dalam pemanfaatan ADD sehingga tidak ada
Tata kelola Alokasi Dana Desa yang baik dan berhasil, dana yang
desa. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113
anggaran”.
33
G. Penelitian Terdahulu
Seberang Kabupaten Kutai yang lebih jelas mengenai walaupun masih banyak kekurangan
Kartanegara fenomena yang terjadi diantaranya kurangnya keahlian yang
dalam kaitannya dengan dimiliki oleh para pelaku aparatur
penggunaan dana pemerintah Desa Loa Lepu.
pembangunan desa dalam
meningkatkan
pembangunan.
6. Andi Siti Sri Hutami. 2017 1. Mengetahui dan Kualitatif 1. Proses Pengelolaan ADD meliputi
Analisis Pengelolaan menggambarkan proses Deskriptif Perencanaan, Pelaksanaan,
Alokasi Dana Desa (ADD) perencanaan, pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan dan
dI Desa Abbatireng penatausahaan, pelaporan, Pertanggungjawaban.Pengelolaan ADD
Kematan Gilireng, dan pertanggung jawaban yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
Kabupaten Wajo keuangan desa di Desa Abbatireng Kecamatan Gilireng
Abbatireng Kecamatan Kabupaten Wajo telah mengikuti aturan
Gilireng, Kabupaten Wajo petunjuk teknis yang telah diatur dalam
2. Mengetahui dan peraturan perundang-undangan. namun
menggambarkan faktor- dalam prosesnya masih belum optimal.
faktor yang mempengaruhi 2. Faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pengelolaan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
Alokasi Dana Desa di Desa meliputi faktor pendukung dan
AbbatirengKecamatan penghambat. Faktor pendukung yakni
Gilireng, Kabupaten Wajo . adanya Partisipasi masyarakat dalam
hal mengibahkan tanahnya kepada
Pemerintah Desa, Sarana dan Prasarana
yang memadai. Sedangkan faktor
penghambat yakni keterbatasan kualitas
Sumber Daya Manusia Aparat
pemerintah Desa di Desa Abbatireng
yang rata-rata berpendidikan
SMA/SMK. Hal ini menyebabkan
kurangnya pengetahuan tentang
pengelolaan ADD dan Petunjuk teknis
36
expenditures.
9. Martitah. 2013. This study aims to asses the Qualitative The result of this study indicate that the
Strengthening Local implemention of Good normative principles of good
Goverment Institutions Governance in the Governance has been integrated in
Towards A Good performance of local performance of local goverment unit
Governance. goverment Semarang (SKPD) in Semarang district. .
District.
10. Dwi Martani and Annisa The study examined impact Quantitative Revenue transfer from central
Liestiani. 2009. Disclosure of audit quality, goverment and classification of local
Of Local Goverment management incentives and goverment did not influence to
Financial Statements In local govermet financial discosure level. But, wealth, goverment
Indonesia. statement disclosure. complexity number of audit finding
influence the disclosure level.
38
H. Kerangka Berfikir
salah satu pengelolaan dana yang bersumber dari APBN yang kemudian
Penelitian ini diawali karena masih banyak Desa di Banyumas yang belum
Good Governace
Keterangan:
: Alur Berfikir
1. Lokasi Penelitian
2. Sasaran Penelitian
3. Metode Penelitian
ditelaah satu persatu dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Metode ini
sebagaimana adanya.
sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah
sumber daya yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang
sumber data.
5.Fokus Penelitian
a. Wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
relevan yang sesuai dengan topik penelitian yang dikaji guna melengkapi
data dan informasi yang belum tergali melalui metode wawancara dan
7. Sumber Data
a. Data Primer
data penelitian.
b. Data Sekunder
analisis model interaktif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (2014
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, pictogram, dan
sejenisnya.
berubah pula. Secara lebih ringkas, ketiga kegiatan dalam analisis data
Data
Conclusions
Condensation
drawing
9. Validitas Data
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan
memanfaatkan suatu yang lain diluar dari data itu untuk kepentingan
dokumen yang ada relevansinya. Pada tahap pengujian data peneliti hanya
DAFTAR PUSTAKA
Bowman, J.H., S. MacManus, dan J.L. Mikesell, 1992, Mobilizing Resource For
Public Services: Financing Urban Goverments, Journal of Urban
Affairs.
LAN dan BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance. Jakarta: LAN.
Pustaka Lain :
Sumber Lain :
http://radarbanyumas.co.id/17-kecamatan-di-banyumas-belum-laporkan-danadesa/
https://www.kompasiana.com/ayuningtyassuciani/tata-kelola-alokasi-dana-
desayang-tepat-sasaran-untuk-kepentingan-
pembangunanmasyarakat_5692b102b47a61cc0dfbbf9d
http://eprints.uny.ac.id/7770/3/BAB2%20-%2008101244013.pdf
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8289/Bab%
202.pdf?sequence=10
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-good-governance-definisi.html
http://digilib.unila.ac.id/3589/15/BAB%20II.pdf
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8289/Bab%
202.pdf?sequence=10
51
PEDOMAN WAWANCARA
1. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
2. Daftar Pertanyaan
a. Akuntabilitas
pelaksanaan?
pelaksanaan kegiatan? ?
program pemerintah?
Desa?
52
a) Transparansi
dana desa?
b) Partisipasi
dana desa?
PANDUAN OBSERVASI
Agenda Rapat : Pertemuan Antar Perangkat Desa
No. Nama Peserta Rapat Substansi Keterangan
FORM DOKUMENTASI
Laporan Kegiatan Pengelolaan Alokasi Dana Desa
No. Program/Kegiatan Realisasi Output dan Outcome Keterangan