Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


HALUSINASI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

Moh. Rizki Lahusen 201601120


Moh. Ikram 201601119
Jihan Pratiwi W 201601115
Imelda 201601111
Furqan Julfiarto S 201601109
Indah Damayanti Amrun 201601112
Lucky Arisandi 201601117
Megawati Azis 201601118

TINGKAT III B KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2019

0
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

A. TOPIK
Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Klien dapat mengontrol halusinasinya yang dialami
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
C. LANDASAN TEORI
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah
salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan
atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak
dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya
yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Halusinasi di definisi kan sebagai salah satu kesan atau pengalaman sensori
yang salah menurut Budi anna keliat
Terapi aktivitas kelompok Orientasi realita (TAK) adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami
penurunan daya nilai realitas.
Klien tidak lagi mengenali waktu, situasi dan perasaannya pada saat terjadinya
halusinasi. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini maka perlu ada

1
aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di
sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang mengenal halusinasi yang
meliputi mengenal isi, waktu, situasi dan perasaan klien pada saat terjadinya
halusinasi.
D. KLIEN
1. Karakteristik
a. Klien yang mengalami halusinasi
b. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
c. Klien yang dapat diajak berkerjasama
d. Klien yang dapat megidentifikasi halusinasi yang dialami
2. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi dan wawancara
b. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan
f. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
3. Jumlah klien : 36 orang (di ruang kelas)

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari /tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
b. Waktu : Pukul 08.00 s/d 08.30 WIB
( fase orientasi 5 menit, Fase kerja 20 menit, fase
terminasi 5 menit ) 30 menit
c. Tempat : Ruang Kelas Kampus STIKes Widya Nusantara Palu

2. Tim terapis

2
- Setting tempat: Peserta dan terapis duduk bersama dan membentuk lingkaran

C F
L
K O K
L

F
K

K
F
K
K K
F K

O
p

Keterangan:

Leader : L Observer : O

Co.Leader : Fasilitator K
C F
L
:

Klien : K

Operator : O
p

3
Tim terapis dan uraian tugas:
Leader :
Uraian Tugas :
1. Membuka dan mengisi kegiatan TAK
2. Membaca doa
3. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
4. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling mengenal
5. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
6. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
7. Mampu memimpin TAK dengan baik
Co.Leader :
Uraian Tugas :
a. Menyampaikan informasi dri fasilitator ke pemimpin tentang aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan TAK
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisir kegiatan
Fasilitator :

Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta
Observer :
Uraian Tugas :
a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim terapis selama kegiatan
TAK berlangsung

4
3. Metode dan media
a. Metode:
a) Diskusi dan tanya jawab
a) Simulasi
b. Media
a. Papan tulis / kertas dan spidol
b. Name tag untuk peserta
c. Speaker/Handphone

F. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala
ruangan, mempersiapkan tempat.
2. Proses
a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Klien dapat mengenal halusinasi
c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK
d. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e. Leader dan Co. Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan
kegiatan TAK
3. Hasil
a. Diharapkan pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir sebesar
100%
b. Klien dapat mengenal halusinasi sebesar 100%
c. Klien dapat menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas sebesar
100%
G. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas :
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin :
a. Panggil nama klien

5
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut kegiatan TAK :
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini

6
H. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan sensori
persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Teraupetik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai nametag)
3) perkenalkan nama dan panggilang anggota terapis (pakai nametag)
4) menanyakan nama dan panggilan klien (beri papan nama)
b. Evaluasi dan validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara – suara yang didengar
2) Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada terapis
b. Lama kegiatan 30 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi.
2) Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan
sehari-hari dan tulis di whiteboard
3) Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard.

7
4) Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir,
terapis menggunakan whiteboard.
5) Terapis menjelaskan langkah berikutnya :
Lagu akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu
klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola
tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan dan kegiatan sehari-hari
yang sudah dituliskan
6) Terapis membimbing klien untuk mempraktekkan kegiatan yang telah
disusun
7) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara engontrol halusinasi,
yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat

8
TAK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

NO Aspek yang Nama Klien


dinilai
1. Menyebutkan
kegiatan yang
biasa dilakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang
biasa dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan dua
cara mengontrol
halusinasi

Keterangan :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mencegah halusinasi. Beri tanda √
jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

9
STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
SESI I : MENGENAL HALUSINASI

Proses Pelaksanaan Tindakan (Strategi Komunikasi)


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat sore teman-teman ..
Perkenalkan nama saya....., saya senang dipanggil.....
Nah, disini saya bersama teman-teman, di samping kanan saya ada Ns......,
panggilannya Ns....., disamping Ns...... ada Ns......., panggilannya Ns......, dan di
belakang ada Ns....., panggilannya Ns........
Kami ini dari STIKes WNP, disini untuk melaksanakan TAK yaitu Terapi
Aktivitas Kelompok
b. Evaluasi dan Validasi
nah, sekarang saya mau Tanya dulu nih, Bagaimana perasaan ibu –
ibu/bapak-bapak pagi ini ? masih semangat kan … yaaa bagus sekali ..
Makan paginya gimana tadi ? dihabiskan ? yaaa bagus sekali ..
Apakah ibu masih ingat tadi mengikuti kegiatan TAK apa saja?coba
sebutkan?yaa bagus bu/pak..
c. Kontrak
Baiklah, pagi ini kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok
tentang mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan, waktunya selama 30
menit (mulai pk. 08.00 s/d pk.08.30) disini, tujuanya yaitu agar ibu – ibu/bapak-
bapak dapat mengontrol halusinasi yang di alami dengan melakukan kegiatan.
Nah , sekarang saya akan menjelaskan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok hari ini :
1. Selama kegiatan ini berlangsung, tidak ada yang boleh meninggalkan tempat
sampai kegiatan ini selesai
2. Jika ada yang ingin meninggalkan kegiatan, izin terlebih dahulu dengan saya
atau Ns yang ada disamping teman-teman
3. Selama kegiatan berlangsung, saya harap teman-teman semua berperan aktif

10
2. Fase Kerja
baiklah, sekarang kita mulai ya, kegiatan terapi aktivitas kelompok ini kita
lakukan dengan cara permainan.”
Saya akan menjelaskan caranya, saya akan membuat tabel kegiatan harian dari
bangun tidur hingga tidur malam di papan tulis, nanti saya juga akan memberikan
formulir yang berisikam tabel yang sama dengan di papan tulis. Jadi pertama nanti
teman-teman menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari lalu saya tulis
di papan tulis. Nanti saya berikan formulir tabel kegiatan harian, lalu teman-teman
membuat jadwal kegiatan harian sesuai yang ada di papan tulis. Setelah itu teman-
teman memperagakan salah satu kegiatan sehari-hari. Apakah teman-teman
mengerti?ada yg ingin bertanya?
Baik saya contohkan dahulu bersama suster yang lain,pertama Ns lain
menyebutkan kegiatan yang dilakukan sehari-hari, lalu saya tuliskan di papan tulis.
Setelah sudah selesai, lalu saya menanyakan ke peserta kegiatan apa saja yang
sering dilakukan berdasarkan kegiatan yang ada di papan tulis. Jika sudah lalu
peserta sebutkan dan tulis di lembaran formulir yang ada, dan saya menuliskan nya
di papan tulis.
Bagaimana teman-teman, sudah mengerti?
Baiklah, kita mulai ya, pertama kegiatan apa saja yang sering di lakukan sehari-
hari di mulai dari bangun tidur hingga tidur malam?
Bagus teman-teman sudah menyebutkan kegiatan sehari-hari yang biasa di
lakukan, sekarang kita akan membuat jadwal kegiatan sehari-hari teman-teman, di
mulai dari Ny. , coba sebutkan kegiatan sehari-hari dari bangun tidur sampai tidur
malam berdasarkan yang ada di papan tulis, lalu Ny. Tulis di formulir yang sudah di
dapat, ya bagus sekali Ny. , tepuk tangan buat Ny.
Sekarang bergiliran ya dan bergantian sampai semua mendapat giliran.
Wah, teman-teman yang ada disini semuanya hebat yaaa.... sudah dapat
membuat kegiatan sehari-hari. Mari kita bertepuk tangan bersama semuanya...

11
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien
1) Evaluasi Subjektif :
Bagaimana perasaan ibu – ibu/bapak-bapak setelah mengikuti kegiatan
Terapi Aktivitas Kelompok hari ini?
Apakah merasa senang, lebih tenang, sedih, bosan, atau yang lain? Mungkin
ada yang ingin mengungkapkan pendapatnya?(ditanyakan satu-satu kepada
peserta)
2) Evaluasi Objektif :
Tadi kita sudah melakukan kegiatan membuat jadwal sehari-hari dari bangun
tidur hingga tidur malam, coba sebutkan lagi kegiatan apa saja yang mau di
lakukan?
yaaaa,, bagus sekali teman-teman …..
b. Rencana Tindak Lanjut
Saya harap teman-teman yang ada disini menjalani kegiatan yang sudah di buat
oleh teman-teman sendiri. Jika halusinasi itu muncul maka dapat mengontrolnya
dengan cara mengisi kegiatan harian yang sudah dibuat.
c. Kontrak Yang Akan Datang
Baik teman-teman, setelah ini kita akan mengikuti kegiatan terapi aktivitas
kelompok dengan suster desma dengan topik bercakap-cakap dengan teman,
tempat nya di ruang bersama, waktunya 30 menit ya..
Nah sekarang sudah selesai terapi aktivitas kelompok,teman-teman boleh
beristirahat 5 menit dan akan di lanjutkan oleh Ns....., wassalamualaikum Wr
Wb, selamat sore..

12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
EGC

13

Anda mungkin juga menyukai