Anda di halaman 1dari 8

Nama : Giovani Lintang Dhurandoro

NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

TUGAS 4

1. Sebutkan 5 tipe sambungan pada lasan disertai gambar.


 Butt joint, dimana sambungan pada pengelasan untuk menyambung ujung-ujung
pelat datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sama.

 Corner joint, dimana sambungan yang dipakai untuk membuat penampang


berbentuk box segi empat seperti yang digunakan untuk kolom dan balok yang
memikul momen puntir yang besar.
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

 Edge joint, dimana Sambungan sisi yang tidak struktural tapi paling sering
dipakai untuk menjaga agar dua atau lebih pelat tetap pada bidang tertentu atau
untuk mempertahankan kesejajaran awal.

 T joint, dimana jenis sambungan yang dipakai untuk membuat penampang


bentukan (built-up) seperti profil T, profil I, pelat girder, dll.
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

 Lap joint, dimana sambungan yang paling umum dipakai.

2. Jelaskan perbedaan theoretical throat, effective throat dan actual throat.


Theoretical throat Effective throat Actual throat
jarak yang dihitung dari jarak yang dihitung dari  jarak paling
awal sambungan akar las bagian ujung cembung akar pendek yang
an sampai garis terpanjang las an sampai garis lurus dihitung dari
bagian kanan segitiga pada yang terbentuk pada face sisi terluar
sambungan fillet weld. weld pada sambungan fillet antara akar las
weld an dengan
face weld
terluar pada
sambungan
face weld.
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

Theoretical Throat

Effective Throat

Actual Throat

3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan desain sambungan.


 Welding process, yaitu Proses didalam mengelas.
 Material thickness, yaitu Ketebalan dari material yang akan disambung.
 Accessibility, yaitu Mudah tidaknya dalam membuat kapuh.
 Fabricability, yaitu Penyesuaian peletakannya.
 Strength, yaitu Kekuatan atau distribusi penguatan material.
 Economics, yaitu Perhitungan dari segi ekonomis.

4. Jelaskan surfacing weld serta jelaskan aplikasinya untuk apa.


Surfacing weld adalah menambahkan pengelasan pada permukaan material dimana
aplikasinya untuk menghasilkan lasan anti korosi.

5. Gambarkan posisi pengelasan pipa : 1G, 2G, 5G, 6G.


 1G : Posisi mengelas secara flat (dari atas) dan dapat diputar.
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

 2G : Posisi mengelas secara horizontal (dari kanan ke kiri begitu sebaliknya),


posisi pipa vertical dan dapat diputar sehingga welder yang berputar ketika
mengelas pada posisi ini.

 5G : Posisi mengelas secara horizontal (dari kanan ke kiri begitu sebaliknya),


posisi pipa horizontal dan tidak dapat diputar sehingga welder yang berputar
untuk mengelas pada posisi ini.
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

 6G : Pipa memiliki kemiringan dengan sudut tertentu (pipa paten, tidak dapat
diputar). Welder yang berputar untuk mengelas pipa.
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

6. Jelaskan apa itu weldability sebuah material.


Kemampuan bahan, logam untuk dapat dilas, tanpa mengalami penurunan sifat-sifat yang
dimilikinya secara berlebihan. Logam yang dilas dapat mengalami penurunan mutu
akibat terjadinya penggetasan, cacat atau retakan.
Mutu hasil lasan akan terkait langsung dengan sifat mampu las dari bahannya yang
dilihat dari sensitifitas sambungan las terhadap kemungkinan terjadinya penggetasan,
cacat atau retak. Penggetasan, cacat atau retak berdampak langsung terhadap penurunan
sifat mekanik dari logam yang dilas.

7. Sebutkan dan jelaskan 3 daerah yang terbentuk pada proses pengelasan.

 Daerah logam lasan :


Bagian dari logam yang pada waktu pengelasan mencair dan kemudian
membeku. Komposisi logam las terdiri dari komponen logam induk dan bahan
tambah dari elektroda. Karena logam las dalam proses pengelasan ini mencair
kemudian membeku, maka kemungkinan besar terjadi pemisahan komponen yang
menyebabkan terjadinya struktur yang tidak homogen, ketidakhomogennya
struktur akan menimbulkan struktur ferit kasar dan bainit atas yang menurunkan
ketangguhan logam las.
 Daerah pengaruh panas atau Heat Affected Zone (HAZ) :
Nama : Giovani Lintang Dhurandoro
NRP : 0114030048
Kelas : D3 DC-3B

Daerah pengaruh panas atau heat affected zone (HAZ) adalah logam dasar
yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses pengelasan mengalami
siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat sehingga daerah ini yang paling
kritis dari sambungan las.
 Logam induk (Base Metal) :
Logam induk adalah bagian logam dasar di mana panas dan suhu
pengelasan tidak menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan sifat.

Anda mungkin juga menyukai