Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Ruang Lingkup
Mengatur pertimbangan khusus dalam penerapan SA 100-700 dalam audit atas laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus. SA 800 tidak menghilangkan ketentuan yang
tercantum dalam SA-SA lain, dan juga ditujuakn untuk mengatur seluruh pertimbangan khusus yang
mungkin relevan dengan kondisi perikatan.
Tanggal Efektif
Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal:
a. Januari 2013 untuk (Emiten) atau
b. 1 Januari 2014 (untuk entitas selain emiten), atau
Tujuan
Tujuan auditor untuk menangani dengan tepat pertimbangan khusus yang relevan dengan hal-hal
sebagai berikut:
a. Penerimaan perikatan,
b. Perencanaan dan pelaksanaan perikatan tersebut,
c. Perumusan opini dan pelaporan atas laporan keuangan.
DEFINISI
Untuk tujuan SA, istilah dibawah ini memiliki makna yang dijelaskan sebagai berikut
a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan khusus.
b. Suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi
keuangan bagi pengguna tertentu. Kerangka pelaporan keuangan dapat berupa suatu kerangka
penyajian wajar atau kerangka kepatuhan.
KETENTUAN
Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan
Keberterimaan Kerangka Pelaporan Keuangan.
a. Tujuan disusun nya laporan
b. Pengguna laporan keuangan yang dituju,
c. Langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk menentukan bahwa kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dapat diterima sesuai dengan kondisinya
Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi seluruh SA yang relevan dengan audit. Dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan bertujuan khusus, auditor harus menentukan
apakah penerapan SA mengharuskan pertimbangan khusus sesuai dengan kondisi perikatan. SA 315
mengharuskan auditor untuk memperoleh suatu pemahaman tentang pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi entitas.
Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan
SA 700 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan mengacu atau
menjelaskan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku secara memadai. SA 700 mengatur bentuk dan
isi laporan auditor. Hal-hal yang harus diperhatikan auditor dalam hal laporan auditor atas laporan
keuangan bertujuan khusus adalah sebagai berikut;
a. Laporan auditor harus menjelaskan tujuan disusunnya laporan keuangan, dan jika diperlukan,
pengguna yang dituju, atau pengacuan pada suatu catatan atas laporan keuangan yang berisi
informasi tentang hal tersebut.
b. Jika manajemen memiliki suatu pilihan atas kerangka pelaporan keuangan dalam penyusunan
laporan keuangan tersebut, penjelasan tentang tanggung jawab manajemen atas laporan
keuangan juga harus dibuat sebagai suatu acuan pada tanggung jawabnya untuk menentukan
bahwa kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat diterima sesuai dengan kondisinya.
Laporan auditor atas laporan keuangan bertujuan khusus harus mencantumkan suatu paragraf
Penekanan suatu Hal yang memperingatkan pengguna laporan auditor bahwa laporan keuangan disusun
sesuai dengan suatu kerangka bertujuan khusus dan bahwa, sebagai akibatnya, laporan keuangan belum
tentu sesuai untuk tujuan lain.
MATERI PENERAPAN DAN PENJELASAN LAIN.
Contoh-contoh kerangka bertujuan khusus antara lain;
a. Suatu basis akuntansi perpajakan untuk satu set laporan keuangan yang melampiri surat
pemberitahuan tahunan (“SPT”) entitas
b. Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk informasi arus kas yang diharuskan
oleh kreditur
c. Ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh regulator untuk memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh regulator tersebut
d. Ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak, seperti perjanjian obligasi, perjanjian pinjaman,
atau hibah untuk suatu proyek.
Kemungkinan terdapat kondisi yang di dalamnya kerangka bertujuan khusus didasarkan pada suatu
kerangka pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu organisasi pengatur standar yang memiliki
wewenang atau diakui, atau oleh peraturan perundang-undangan, tetapi tidak mematuhi seluruh
ketentuan kerangka tersebut. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus
mungkin merupakan satu-satunya laporan keuangan yang disusun oleh suatu entitas.
Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan
Keberterimaan Kerangka Pelaporan Keuangan. Kebutuhan informasi keuangan dari pengguna dari
pengguna yang dituju merupakan suatu faktor utama dalam penentuan tingkat keberterimaan kerangka
pelaporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dapat mencakup standar pelapoan keuangan yang ditetapkan oleh suatu
organisasi yang memiliki wewenang atau diakui untuk menetapkan standar bagi laporan keuangan
bertujuan khusus.
Dalam kondisi tersebut, standar tersebut akan dianggap dapat diterima untuk tujuan tersebut jika
organisasi tersebut mengikuti suatu proses yang terstandardisasi dan transparan yang melibatkan
pemikiran dan pertimbangan atas pandangan dari pemangku kepentingan yang relevan. Dalam beberapa
yurisdiksi, peraturan perundang-undangan dapat menentukan kerangka pelaporan keuangan yang
digunakan oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan bertujuan khusus bagi entitas jenis
tertentu. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat mencakup ketentuan pelaporan keuangan
suatu kontrak.
Pertimbangan Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan Audit
SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi
a. ketentuan etika yang relevan, termasuk hal yang berkaitan dengan independensi, terkait dengan
perikatan audit atas laporan keuangan, dan
b. semua SA yang relevan untuk audit.
SA 200 juga mengharuskan auditor untuk mematuhi setiap ketentuan yang tercantum di dalam suatu
SA kecuali jika, keseluruhan SA tidak relevan atau ketentuan yang tercantum di dalam SA tidak relevan
terhadap kondisi audit, karena ketentuan tersebut bersifat kondisional, dan kondisi tersebut tidak ada.
Dalam kasus laporan keuangan bertujuan khusus seperti laporan yang disusun untuk memenuhi
ketentuan suatu kontrak, manajemen dapat menyepakati dengan pengguna laporan keuangan bertujuan
khusus, atas kesalahan penyajian yang teridentifikasi di bawah ambang batas tidak akan dikoreksi atau
disesuaikan. Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola berdasarkan SA
didasarkan pada hubungan antara pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dengan laporan
keuangan yang diaudit. Terutama apakah pihak tersebut bertanggung jawab untuk mengawasi
penyusunan laporan keuangan. Dalam kasus laporan keuangan bertujuan khusus, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola mungkin tidak memiliki tanggung jawab tersebut.
Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan
Laporan keuangan bertujuan khusus mungkin digunakan untuk tujuan selain tujuan awalnya. Sebagai
contoh, badan pengatur dapat mengharuskan entitas tertentu untuk menempatkan laporan keuangan
bertujuan khusus dalam dokumen publik. Auditor dapat menganggap tepat untuk mengindikasikan
bahwa laporan auditor hanya ditujukan bagi pengguna tertentu. Tergantung dari peraturan perundang-
undangan suatu yurisidiksi, hal ini dapat dicapai dengan membatasi distribusi atau penggunaan laporan
auditor.

Anda mungkin juga menyukai