Anda di halaman 1dari 2

5.

Jelaskan peran atau pengaruh inflamasi terhadap osteoblastogenesis dan


osteoclastogenesis

Jawab

Peran/Pengaruh inflamasi terhadap osteoblastogenesis


IL-6 dan IL-23 akan merangsang diferensiasi dan ekspansi dari sel Th0 menjadi sel Th17,
dimana sel Th 17 akan memproduksi Th22 yang akan meningkatkan WNT. WNT akan
berikatan dengan reseptornya ( Frizled Reseptor) dan menginisisasi peningkatan ß-katenin.
Peningkatan dari ß-katenin akan menginduksi aktivitas faktor trasnskripsi TCF/LEF yang
kemudian akan megaktivasi produksi BNP-2. BNP-2 akan berikatan dengan BNP2 reseptor
untuk kemudian mengaktifkan 2 jalur. Jalur klasik yang diperankan oleh SMAD4 dan jalur non
klasik yang diperankan oleh P38MAPK. SMAD4 dan P38MAPK ini kemudian akan merangsang
diiferensiasi Mesenchymal Stem cell (MSC) menjadi osteoblast.

Peran/Pengaruh inflamasi osteoclastogenesis

Pada inflamasi terjadi peningkatan sitokin proinflamasi seperti : Inter Leukin 6, kemudian
Inter Leukin 6 akan merangsang produksi dari RANK-Ligand yang selanjutnya akan berikatan
dengan reseptor RANK yang kemudian akan memicu differensiasi Hemeopoetic Stem Cell
(HSC) menjadi Osteoklas.

1a. Pemicu polarisasi Th0 menjadi Th1 adalah Il-2 dan IfN Gamma yang berfungsi untuk
memproduksi sitokin pro inflamasi dan berperan dalam imunitas seluler

1b. Pemicu poarisasi Tho menjadi Th2 adalah IL-4 yang berfungsi dalam respomn terhadap
alergi dan merangsang proliferasi sel B menjadi sel Plasma yang memproduksi antibody.

1c. Pemicu polarisasi Th0 menjadi Th17 adalah IL-6 dan IL-17 yang berfungsi untuk
merangsang proses inflamasi lanjutan pada kasus fibrosis dengan merekrut neutrophil dan
makrofag.

1d. Pemicu polarisasi Th0 menjadi T-reg adalah IL-10 yang berfungsi untuk menekan system
imun pada inflamasi kronis.

2. Jalur Intrinsik
Apoptosis pada jalur intrinsic
3. Peran EMT dan MET dalam proses Inflamasi dan Metastasis sel Kanker

Peran EMT dan MET pada metastasis


Pada metastasis tumor epithelial diperlukan EMT tipe 3 yang merubah sel epithel menjadi sel
mesenkim untuk dapat menembus pembuluh darah atau intravasasi mengalir keseluruh
tubuh dan berpindah ke jaringan lainnya (ekstravasasi).Faktor yang berperan pada EMT
antara lain : ZEB1, ZEB2, snail, slug, dan twist serta TGF beta. MMP berperan untuk degradasi
matriks ekstras el dan memecah membran basalis pada proses intravasasis.

Pada jaringan lokal sel mesenkim tumor tersebut akan kembali berubah menjadi sel epitel
melalui proses yang disebut MET. Faktor yang paling berperan pada MET antara lain : Beta
katenin.

Peran EMT dan MET pada inflamasi

Pada inflamasi terjadi saat penyembuhan luka terjadi perubahan fenotip EMT tipe 2, EMT tipe
2 karena aktivasi makrofag M2 yang kemudian memproduksi TGF-Beta. Pada proses inflamasi
kronis patologis proses EMT terjadi secara terus menerus sehingga menimbulkan fibrosis. Jika
keadaan fibrosis dan kerusakan organ akibat EMT tidak diatasi dengan baik, maka EMT dapat
mengganggu fungsi organ dan jaringan yang menetap.

4. Pada kondisi fisiologis sel sel adipositnya memproduksi IL-4, IL-10 dan adipokin yang
merupakan faktor anti resistenmsi insulin, namun pada keadaan obesitas sel adipositnya
memproduksi leptin, IFN gamma, TNF alfa, IL-1 Beta, dan aktifasi sel mast yang meyebabkan
inflamasi. Sel mast yang teraktivasi akan memproduksi histamine, histamine akan
mengaktifkan IP3 yang kemudian mengaktifkan DAG. DAG kemudian akan mengaktifkan PKC
yang akan memfosforilasi IRS1 (insulin reseptor). IRS 1 yang difosforilasi olehn PKC
menyebabkan inaktivasi IRS -1 dan menyebabkan resitensi insulin.

Anda mungkin juga menyukai