Oleh :
NUZUL MUBAROKAH
141210030
Oleh :
NUZUL MUBAROKAH
141210030
i
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya
Keperawatan (Amd.Kep) Pada Program Studi Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
Oleh :
NUZUL MUBAROKAH
NIM : 141210030
ii
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis
ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.
NuzulMubarokah
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyutujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Jombang
PadaTanggal :
v
RIWAYAT HIDUP
NUZUL MUBAROKAH
vi
MOTTO
Di balik kesulitan hari ini, akan ada kesuksesan di masa yang akan datang
PERSEMBAHAN
Sembah Sujud serta syukur kepada Allah SWT, Atas berkah dan karunianya,
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tak terhingga
atas semua dukungan, cinta, dan kasih saying yang telah di berikan
Tak lupa pula ku ucapkan terimakasih kepada pembimbingku yang dengan sabar
Serta seluruh teman dan sahabat ku yang selalu memberi dukungan, motivasi,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Bronkopneumonia Dengan Masalah
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas” sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
bimbingan dari berbagai pihak oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat H.Bambang Tutuko.,S.Kep.Ns.M.Hum selaku Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Maharani Tri
Puspitasari.,S.Kep.Ns.MM, selaku kepala Program Studi Diploma III
Keperawatan STIKes ICMe Jombang. Inayatur Rosyidah.,S.Kep.Ns.M.Kep
selaku dosen pembimbing utama. Dwi Puji Wijayanti.,S.Kep.Ns.M.Kes selaku
dosen pembimbing anggota. Kepala Diklat RSUD Jombang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengambil data dan
menyelesaikan Studi Kasus Karya Tulis Ilmiah. Kedua orang tua yang telah
memberikan dukungan, motivasi, kekuatan, dan nasehat selama menempuh
pendidikan di STIKes ICMe Jombang hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah
ini. Dan tidak lupa kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penulis sangat di harapkan demi kesempurnaan penulis di masa
yang akan datang.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
2.3.3 Intervensi Keperawatan .......................................................... 20
2.3.4 Implementasi .......................................................................... 22
2.3.5 Evaluasi .................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 23
3.2 Batasan Istilah ................................................................................... 23
3.3 Partisipan ........................................................................................... 24
3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian .......................................................... 25
3.4.1 Lokasi Penelitian ....................................................................... 25
3.4.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 25
3.5 Pengumpulan Data............................................................................ 25
3.6 Uji Keabsahan Data .......................................................................... 28
3.7 Analisi Data ....................................................................................... 29
3.8 Etik Penelitian ................................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ................................................................................................... 32
4.1. 1 Gambaran Lokasi Pengumpulan Data .................................... 32
4.1.2 Pengkajian ................................................................................ 32
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 45
4.2.1 Pengkajian ................................................................................ 45
4.2.2 Diagnosis Keperawatan ........................................................... 47
4.2.3 Intervensi .................................................................................. 48
4.2.4 Implementasi ............................................................................ 49
4.2.5 Evaluasi .................................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 54
5.2 Saran .................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
LAMBANG
1. % : Presentase
2. ≤ : Lebih kecil dari atau sama dengan
3. < : Lebih kecil dari
4. > : Lebih besar sari
5. & : Dan
SINGKATAN
1. ADL : Activity Daily Living
2. STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
3. ICMe : Insan Cendekia Medika
4. MRS : MasukRumahSakit
5. NIC : Nursing Interventions Classification
6. No. RM : Nomor Rekam Medik
7. NOC : Nursing Outcome Classification
8. RR : Respiratory Rate
9. RS : Rumah Sakit
10. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
11. TD : Tekanan Darah
12. WHO : World Health Organization
13. BB : Berat Badan
14. O2 : Oksigen
15. Kg : Kilogram
16. M : Meter
17. Cm : Sentimeter
18. N : Normal
19. NaCl : Natrium Klorida
20. MmHg : Mili meter air raksa
21. SpO2 : Saturation of Peripheral Oxygen
22. SaO2 : Saturasi Oksigen
23. NaCl : Natrium Clorida
xiii
ABSTRAK
Oleh :
Nuzul Mubarokah
xiv
ABSTRACT
By :
Nuzul Mubarokah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
2015). Di Kabupaten Jombang sendiri pada tahun 2014 telah ditemukan 703
16
17
proses respirasi. Salah satu tanda dari reaksi infeksi ini adalah dengan
mengeluarkan sekret juga merupakan kendala yang sering dijumpai pada anak
usia bayi sampai dengan pra sekolah. Hal ini dapat terjadi karena pada usia
tersebut reflek batuk masih sangat lemah. Apabila masalah bersihan jalan
napas ini tidak ditangani secara cepat maka dapat menimbulkan masalah yang
lebih berat saperti pasien akan mengalami sesak yang hebat bahkan bisa
menimbulkan kematian.
ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Suction, ekstensi kepala dan ubah posisi
Penuhi kebutuhan nutrisi dan cariran, mengontrol suhu tubuh, serta menjaga
lingkungan yang bersih dan aman. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
17
18
Jombang”
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Klien yang
1.4 Tujuan
18
19
Jombang
1.5 Manfaat
19
20
2. Bagi Perawat
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang terjadi pada anak (Suriadi & Rita, 2001). Pneumonia adalah suatu proses
penyebab seperti virus, bakteri, jamur, benda asing (Andra & Yessie, 2013).
Sebuah penelitian oleh Betz dan Sowden 2002 (dikutip dalam Andra &
jenis penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat
2.1.2 Etiologi
2. Pada anak-anak (usia lebih dari 1 tahun) yang gizinya baik biasanya
21
22
Infeksi saluran napas bawah yang paling sering diderita dan beresiko
reaksi imunitas dan inflamasi pejamu. Selain itu, toksin yang dikeluargkan
termasuk produksi surfaktan sel alveolar tipe II. Menurut corwin (2009) dan
Price & Wilson (2006) bronkopneumonia memiliki empat fase atau stadium
inflamasi awal pada daerah paru yang terinfeksi yang disebabkan pelepasan
jaringan sekitar terjadi akibat dari peningkatan aliran darah dan rusaknya
ketika alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat, dan fibrin yang dihasilkan
pejamu sebagai bagian dari proses inflamasi. Stadium tiga, hepatisasi kelabu
(3-8 hari) terjadi ketika sel-sel datrah putih membuat kolonisasi dibagian paru
yang terinfeksi. Pada stadium ini endapan fibrin terakumulasi disuluruh daerah
22
23
yang cidera dan terjadi fagositosis sel debris. Stadium empat, resolusi (8-11
hari) merupakan periode ketika respon imun dan inflamasi mereda, sel fibrin,
debris, dan bakteri telah berhasil dicerna, makrofag dan sel pembersih pada
ventilasi yang disebabkan karena penurunan volume paru akibat langsung dari
cara meningkatkan tidal volume dan frekuensi naps sehingga sevara klinis
terlihat takipnea dan dispnea dengan tanda inspiratory effort (Nelson, 2009).
dan pasien terlihat sesak. Selain itu dengan berkurangnya volume paru secara
fungsional karena proses inflamasi maka akan mengganggu proses difusi dan
5. Batuk => pada permulaan penyakit tidak ditemukan, tapi setelah beberapa
23
24
2.1.5 Komplikasi
3. Empiema
5. Atelektasis
6. Emfisema
7. Meningitis
1. Foto thorax => bercak-bercak infiltrate pada satu atau beberapa lobus
2. Laboratorium
2.4 Analisa gas darah arteri asidosis metabolic dengan atau tanpa retensi
CO2
ampicilin (AB spectrum luas) => terus sampai dengan demam 4-5 hari
2. Pemberian oksigen
3. Pemberian cairan intravena => glukosa 5% dan NaCl 0,9% 3:1 + KCl 10
meq/500 ml/botol infus jadi karena sebagian besar jatuh dalam asidosis
24
25
Suhu tubuh dikontrol secara rutin, jika panas diberi kompres dingin dan
ditengkurapkan, isap lender 5-10 menit sekali dapat dilakukan pada pagi
6. Menjaga lingkungan yang bersih dan aman, jangan dibawa keluar pada
2.2.1 Definisi
2. Dipsneu
3. Gelisah
4. Kesulitan verbalisasi
25
26
6. Ortopneu
10. Sianosis
1. Lingkungan
a) Perokok
b) Perokok pasif
c) Terpajan asap
e) Mukus berlebihan
26
27
3. Fisiologis
a) Asma
b) Disfungsi neuromuscular
c) Infeksi
2.3.2 Pengkajian
2. Keluhan utama
4. Riwayat Imunisasi
27
28
f) 9 Bulan : Campak
g) 18 Bulan : DPT-HB-Hib
h) 24 Bulan : Campak
a) Berat badan naik mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke pita
warna di atasnya
d) Jarang sakit
a) Menatap ke ibu
c) Tersenyum
28
29
b) Tertawa
d) Menirukan bunyi
a) Merambat
29
30
30
31
Anak lemah, tidak mau makan, sianosis, sesak nafas dan dangkal,
7. Riwayat keluarga
8. Pemeriksaan fisik
b) Tanda-tanda vital
c) TB/BB
d) Kulit
31
32
e) Kepala
Sakit kepala
g) Hidung
h) Mulut
pucat
i) Telinga
ini
j) Leher
k) Jantung
l) Paru-paru
beraktifitas
m) Punggung
n) Abdomen
32
33
o) Genetalia
p) Ekstremitas
q) Neurologis
9. Pemeriksaan Penunjang
a) Leukosit (15.000-40.000/m3)
keyakinan agama/budaya
c) BAK
d) Kenyamanan
33
34
e) Hygiene
dengan usia.
a) Anak
b) Orang tua
34
35
kapiler
pertahanan utama
35
36
36
37
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Satu unit disini dapat berarti satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau
institusi. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik
dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor
dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan
atau pemaparan tertentu. Meskipun di dalam studi kasus ini yang di teliti
berbagai aspek yang cukup luas (Soekidjo, 2012). Dalam penelitian studi
kasus ini peneliti akan melakukan penelitian studi kasus pada klien
38
39
ilmu keperawatan.
2. Klien
Klien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam
3. Bronkopneumonia
3.3 Partisipan
suatu kegiatan, keikutsertaan dan peran serta. Subyek yang digunakan dalam
39
40
1. Kriteria Inklusi
b) Bersedia diteliti
(Nursalam, 2013).
Daerah Jombang
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan :
40
41
1. Wawancara
(face to face). Jadi data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui
wawancara ini diperoleh suatu data yang lebih valid. Dalam wawancara
tertentu.
41
42
simetris.
42
43
3. Studi dokumentasi
berupa catatan, transkip, buku, dan sebagainya. Dalam studi kasus ini
penelitian yang lebih menekankan pada data/ informasi daripada sikap dan
dengan:
kasus ini waktu yang tentukan adalah 3 hari akan tetapi apabila belum
data studi kasus diperpanjang dua hari, sehingga waktu yang diperlukaan
dalam studi kasus adalah 5 hari, bila perlu tetap mengawasi klien sampai
43
44
memperjelas data atau informasi yang telah diperoleh. Adapun pihak lain
dalam studi kasus ini yaitu klien lain yang menderita penyakit yang sama,
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data yang ketat, pembuatan
ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas
Penyajian data yang digunakan dalam penelitian adalah bersifat naratif. Ini
c) Kesimpulan yaitu dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan
44
45
Penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan
penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek
tersebut. Etika penelitian ini mencakup juga perilaku peneliti atau perlakuan
peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti
ilmu.
45
46
nama (anonymity)
46
BAB IV
4.1 HASIL
tempat tidur terdiri dari 35 tempat tidur meliputi HCU 6 tempat tidur, kelas I
6 tempat tidur, kelas II 6 tempat tidur, kelas III 17 tempat tidur, dengan
tenanga medis sebanyak 32, yaitu dokter spesialis 4 orang, perawat 28 orang
dan mempunyai tenaga non medis sebanyak 7 orang . An.S dan An.N di
4.1.2 Pengkajian
32
33
Riwayat Penyakit Sekarang Ibu klien mengatakan klien Ibu klien mengatakan klien
panas dan sesak sejak 2 panas sejak 4 hari yang
hari yang lalu, dan batuk lalu, batuk sejak 5 hari
sejak 7 hari yang lalu.. yang lalu,perut kembung
Sempat di bawa ke selama 2 hari. Sempat di
puskesmas pada hari bawa ke puskesmas Cukir
jum’at jam 10.00 WIB. pada hari sabtu jam 18.30
Dirujuk ke RSUD Jombang WIB. Di rujuk ke RSUD
pada jam 11.30 WIB. dan Jombang pada hari minggu
masuk ruang HCU Pav. jam 10.00 WIB. dan
Seruni pada jam 13.00 masuk ruang HCU Pav.
WIB Seruni pada jam 13.25
WIB.
Pola manajemen kesehatan Ibu klien mengatakan saat Ibu klien mengatakan jika
sakit berobat ke dokter anaknya sakit sering di
yang berada disekeliling bawa ke puskesmas
rumahnya, Berhubung berhubung klien
penyakitnya perlu memerlukan perawatan
perawatan lebih lanjut lebih lanjut, maka pihak
klien akhirnya berobat ke puskesmas merujuk ke
RSUD Jombang. RSUD Jombang.
Jantung
Keluhan Nyeri dada Tidak Terkaji Tidak Ada
Irama Jantung Tidak Teratur Teratur
CRT Kurang dari 3 Detik Kurang dari 3 Detik
Paru
Keluhan Sesak, batuk non Sesak, batuk non
produktif produktif
Bentuk Dada Simetris Simetris
Pergerakan Nafas Simetris Simetris
Irama Napas Tidak Teratur Tidak Teratur
Suara Napas Ronchi kanan kiri Ronchi kanan kiri
Napas tertinggal Pada paru kanan Tidak ada
Punggung
Keluhan Nyeri Tidak Terkaji Tidak Ada
Luka/Lesi Tidak Ada Tidak Ada
Abdomen
Bentuk Simetris Simetris
Bising Usus Meningkat Meningkat
Nyeri tekan Tidak Terkaji Tidak
Pembesaran Hepar Tidak Ada Tidak Ada
Pembesaran Lien Tidak Ada Tidak Ada
Ascites Tidak Ada Tidak Ada
Mual Tidak Terkaji Iya
Muntah Iya Iya
Genetalia
Keluhan Tidak Terkaji Tidak Ada
Alat Bantu Kateter Tidak Tidak
Kandung Kencing Tidak Tidak
Membesar
Nyeri tekan Tidak Ada Tidak Ada
Luka/Lesi Tidak Ada Tidak Ada
Produksi Urine 140cc 320 cc
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
Ekstremitas
Kelainan Ekstremitas Tidak Ada Tidak Ada
Kelemahan Tidak Ada Tidak Ada
Sianosis Ujung Jari Tidak Tidak
Kekuatan Otot
5 5 5 5
5 5 5 5
5 6 5 6
5 5 5 5
Neurologis
Kesadaran Composmentis Composmentis
GCS 4-5-6 4-5-6
Keluhan Pusing Tidak Terkaji Iya
38
KIMIA KLINIK
Glukosa darah 208 89 <200mg/dl
sewaktu
Klien 1 Klien 2
D10 1/5 NS 250/24 Jam D5 ¼ NS 1000 cc/24 Jam
Injeksi Cefotaxim 3x125 mg Injeksi Cefotaxim 3x400 mg
Injeksi Gentamicyn 1x20 mg Injeksi pyrex 3x12 cc
Injeksi Antrain 3x40 mg Nebul ventolin 3 x ½ cc
Injeksi Pyrex 3x4 cc (selang-seling
dengan Antrain)
Injeksi Meropenem 3x125 mg
Tranfusi PRC 40 cc
Injeksi Prelasix 4 mg
Nebul Ventolin 4 x ½ cc
Tabel 4.11 Tabel Analisa Data
ANALISA DATA
hidung
8. Nampak gumoh disertai
lender setiap habis minum
9. Klien tampak merintih
10. Terpasang nassal kanul 0,5
lpm
Klien 2
Ds : Ibu klien mengatakan klien Adanya penumpukan sekret Ketidakefektifan
batuk, sesak pada jalan napas bersihan jalan napas
Do :
1. Keadaan umum lemah
2. Pola napas ireguler
3. Suara napas ronchi kanan
dan kiri
4. Tampak pernapasan cuping
hidung
5. RR 67x/menit
6. Klien tampak gelisah
7. Batuk non produktif
8. Terpasang nasal kanul 1 lpm
40
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Klien 1 Klien 2
Ketidakefektifan bersihan jalan napas Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan akumulasi sekret berhubungan dengan akumulasi secret
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi
Keperawatan 27 Maret 2017 28 Maret 2017 28 Maret 2017
Klien 1 Membina hubungan 07.00 Mengauskultasi 07.00 Mengauskultasi 07.00
Ketidakefektifan saling percaya suara napas; suara napas;
bersihan jalan dengan keluarga Terdengar suara Terdengar suara
napas klien napas ronchi pada napas ronchi kanan
paru-paru kanan dan dan kiri
Mengauskultasi 07.30 kiri
suara napas; Memonitor 07.30
Terdengar suara Memonitor 07.15 kecepatan, irama,
napas ronchi pada kecepatan, irama, kedalaman, dan
paru-paru kanan dan kedalaman, dan kesulitan bernafas;
kiri, kesulitan bernafas; RR 120x/menit
RR 118x/menit Irama napas ireguler
Memonitor 08.00 Irama napas ireguler Terdapat napas
kecepatan, irama, Terdapat napas tertinggal pada paru
kedalaman, dan tertinggal pada paru kanan
kesulitan bernafas; kanan
RR 122x/menit Menginjeksi : 08.00
Irama napas ireguler Menginjeksi : 08.00 Gentamicin 20 mg
Terdapat napas Gentamicin 20 mg Antrain 40 mg
tertinggal pada paru Antrain 40 mg
kanan Mengkaji perlunya 09.00
Mengkaji perlunya 09.00 penyedotan pada
Menginjeksi : 08.30 penyedotan pada jalan napas dengan
Cefotaxim 125 mg jalan napas dengan mengauskultasi suara
Gentamicin 20 mg mengauskultasi suara napas;
Antrain 40 mg napas; Terdengar suara
Terdengar suara napas ronchi kanan
Mengkaji perlunya 09.00 napas ronchi kanan dan kiri
penyedotan pada dan kiri Terdapat batuk non
jalan napas dengan Terdapat batuk non produktif
mengauskultasi suara produktif
napas;
Terdengar suara Memberikan bantuan 10.00 Melakukan Nebul 09.30
napas ronchi kanan terapi napas; Nebul dengan Ventolin ½
dan kiri dengan Ventolin ½ cc + NaCl ½ cc
Terdapat batuk non cc + NaCl ½ cc
produktif Melakukan suction 10.30 Melakukan suction 10.00
Memonitor 13.00
kecepatan, irama,
kedalaman, dan
kesulitan bernafas;
RR 114x/menit
Irama napas ireguler
Terdapat napas
tertinggal pada paru
kanan
Paraf
Diagnosa Implementasi
Keperawatan 27 Maret 2017 28 Maret 2017 29 Maret 2017
Klien 2 Membina hubungan 07.00 Mengauskultasi 07.00 Mengauskultasi 07.00
Ketidakefektifan saling percaya suara napas; suara napas;
bersihan jalan dengan klien dan Terdengar suara Terdengar suara
napas keluarga napas ronchi pada napas vesikuler
paru kanan dan kiri
Mengauskultasi suara 07.30 Memonitor 08.00
napas; Memonitor 07.15 kecepatan, irama,
Terdengar suara kecepatan, irama, kedalaman, dan
napas ronchi pada kedalaman, dan kesulitan bernafas
paru kiri kesulitan bernafas Irama napas ireguler
Irama napas ireguler RR 52x/menit
Memonitor 07.45 RR 64x/menit Batuk berkurang
kecepatan, irama, Terdapat batuk non dan produktif
kedalaman, dan produktif
kesulitan bernapas; Menginjeksi 08.15
RR 67x/menit Cefotaxim 400 mg
Irama napas ireguler Menginjeksi 08.00 Pyrex 12 cc
Terdapat batuk non Cefotaxim 400 mg
produktif Pyrex 12 cc Mengauskultasi 10.00
suara napas;
Menginjeksi 08.00 Memberikan bantuan 09.00 Terdengar suara
Cefotaxim 400 mg terapi napas (Nebul napas vesikuler
Pyrex 12 cc Ventolin ½ cc +
NaCl ½ cc) Memonitor 12.00
Mengkaji perlunya 09.00 kecepatan dan irama
penyedotan pada Memonitor 10.00 pernapasan;
jalan napas dengan kecepatan, irama, RR 47x/menit
43
EVALUASI KEPERAWATAN
O: O: O:
1. Keadaan umum 1. Keadaan umum 1. Keadaan umum
lemah lemah lemah
2. Pola napas 2. Pola napas ireguler 2. Pola napas
ireguler 3. Suara napas ronchi ireguler
3. Suara napas berkurang 3. Suara napas
ronchi kanan dan 4. RR 56 x/menit vesikuler
kiri 5. Batuk produktif 4. RR 47 x/menit
4. Tampak 6. Terpasang nasal 5. Batuk berkurang
pernapasan kanul 0,5 lpm dan produktif
cuping hidung 6. Tidak terpasang
5. RR 67 x/menit nasal kanul
6. Klien tampak
gelisah
7. Batuk non
produktif
8. Terpasang nassal
kanul 1 lpm
a. PEMBAHASAN
i. Pengkajian
1. Data Subjektif
klien batuk, sesak, panas dan gumoh disertai dengan lendir.Pada klien 2
Menurut peneliti batuk, sesak yang terjadi pada klien 1 dan klien 2
di sertai lendir yang terjadi setelah klien diberikan minum secara oral, hal
ini terjadi karena klien terpasang NGT yang berfungsi untuk pemberian
yang di sertai dengan lendir. Lendir yang keluar bersama dengan gumoh
yang terjadi pada klien 1 dan klien 2 ini merupakan refleks fisiologis
dari saluran pernapasan. Sedangkan keluhan sesak pada klien 1 dan klien
penumpukan sekret.
dan mulut, kadang-kadang muntah dan diare, serta batuk kering yang
2. Data Objektif
cuping hidung, irama napas irregular, akral hangat dan kering, CRT < 3
ronchi, sekresi batuk terdapat dahak tetapi sedikit, Nadi 130x/menit, suhu
38,3˚C, RR 67x/menit.
klien 2 didapatkan kesamaan, yaitu suara napas ronchi pada paru kanan
pada paru kanan, hal ini di sebabkan karena peradangan pada paru kanan
napas ronchi yang di dapatkan antara paru kanan dan paru kiri seimbang.
napas ronchi
sekret.
analisa data yang di dapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
bersihan jalan napas ini tidak segera diatasi maka klien anak dengan
batuk non produktif seperti pada klien 1 dan klien 2 ini maka akan
darah.
48
(usia lebih dari 1 bulan) yang gizinya baik biasanya timbul karena
iii. Intervensi
monitor suara napas ronchi, keluarkan sekret dengan batuk atau suction.
hipoventilasi.
tambahan, monitor pola nafas, monitor keluhan sesak nafas pasien, kaji
perlunya penyedotan pada jalan nafas, dan berikan bantuan terapi nafas,
misalnya nebulizer dan juga suction, namun ada beberapa intervensi dari
teori yang tidak diaplikasikan pada klien 2 yaitu tidak diberikan bantuan
pada saat batuk setelah dilakukan tindakan netbul, dan pada klien 1
catat area dimana terjadi penurunan napas dan keberadaan suara nafas
suara nafas ronchi di paru, auskultasi suara nafas setelah tindakan untuk
nebulizer).
iv. Implementasi
pyrex 12 cc.
50
terapi D10 1/5 NS 250/24 Jam, Injeksi Cefotaxim 3x125 mg, Injeksi
Gentamicyn 1x20 mg, Injeksi Antrain 3x40 mg, Injeksi Pyrex 3x4 cc
PRC 40 cc, Injeksi Prelasix 4 mg, Nebul Ventolin 4 x ½ cc, dan suction
v. Evaluasi
Klien 1 : Pada hari pertama ibu klien mengatakan klien batuk, sesak.
ireguler, terdapat napas tertinggal pada paru-paru kanan, suara napas ronchi
kanan dan kiri, tampak pernapasan cuping hidung, gumoh disertai lendir
setiap habis minum, dan terpasang nasal kanul 0,5 lpm. Masalah
3, 4, 5, 6, 7,10, infus D10 1/5 Ns 250 cc/24 jam, Injeksi Cefotaxim 3x125
(IV), Nebul Ventolin 4 x ½ cc. Pada hari kedua ibu klien mengatakan klien
irama napas ireguler, terdapat napas tertinggal pada paru-paru kanan, suara
napas ronchi kanan dan kiri, tampak pernapasan cuping hidung, gumoh
disertai lendir setiap habis minum, dan terpasang nasal kanul 0,5 lpm.
(IV), Prelasix 4 mg (IV), Nebul Ventolin 4 x ½ cc. Pada hari ketiga ibu
tertinggal pada paru-paru kanan, suara napas ronchi kanan dan kiri, tampak
pernapasan cuping hidung, gumoh disertai lendir setiap habis minum, dan
klien batuk non produktif dan sesak. Keadaan umum lemah, pola napas
ireguler, suara napas ronchi kanan dan kiri, tampak pernapasan cuping
jam, Injeksi Cefotaxim 2x400 mg (IV), Pyrex 3x12 cc (IV), Nebul Ventolin
3 x ½ cc. Pada hari kedua ibu klien mengatakan klien batuk produktif dan
sesak berkurang. Keadaan umum lemah, pola napas ireguler, suara napas
½ cc. Pada hari ketiga ibu klien mengatakan batuk klien berkyrang dan
sudah tidak sesak.Keadaan umum lemah, pola napas ireguler, suara napas
Menurut peneliti tindakan yang dilakukan untuk kedua klien sudah sesuai
dengan apa yang dikeluhkan klien dan hasil penelitian. Evaluasi pada klien
1 hari pertama belum teratasi karena keadaan klien masih dalam keadaan
lemah, batuk, sesak, gumoh di sertai lendir, suara napas ronchi kanan kiri,
terpasang oksigen nasal 0,5 lpm. Evaluasi pada hari kedua juga belum
yang signifikan. Begitu juga pada hari ketiga, evaluasi pada klien belum
53
teratasi karena keadaan klien yang masih belum menunjukkan keadaan yang
membaik.
Sedangkan pada klien 2 evaluasi hari pertama belum teratasi, Keadaan klien
masih lemah, batuk, sesak, suara napas ronchi kanan kiri, terdapat
Evaluasi pada hari kedua juga belum teratasi, namun batuk yang semula non
terdapat pada klien 2 ini sudah sedikit berkurang, namun klien masih dalam
keadaan batuk, dan terpasang oksigen nasal 0,5 lpm. Sedangkan pada hari
sebelumnya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Pengkajian.
terdapat perbedaan. Pada klien 1 sesak, batuk, panas, dan gumoh di sertai
dengan lendir, sedangkan pada klien 2 mengeluh sesak, batuk dan panas.
Pada klien 1 terdapat napas tertinggal pada paru kanan dan mukosa bibir
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
sudah sesuai dengan apa yang ada pada Nanda NOC dan NIC yaitu
54
55
sesak, monitor suara napas, dan berikan bantuan terapi napas (Misalnya
Nebul, suction)
4. Implementasi Keperawatan
akan tetapi terdapat perbedaan antara klien 1 dan klien 2. Pada klien 1 di
5. Evaluasi Keperawatan
evaluasi hari pertama belum teratasi, pada hari kedua belum teratasi dan
a. Saran
1. Bagi Perawat
jalan napas.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, 2015. Studi Kasus Pada An.A Umur 10 Bulan Dengan Masalah
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Diagnosa Medis Bronkopneumonia di
RS Muhammadiyah Kediri, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Andra, S & Yessie, M, 2013, Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha
Medika
Budi, A, Heni, D, Akemat, P, & Arsyad, S, 2015, Diagnosis Keperawatan Definisi
& Klasifikasi NANDA, edk 10, Jakarta: EGC
Burner & Suddart. 2015. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC
Eny, P, Salafudin, Y, Yuni, S, Ambarwati, Alvi, R, Jamaludin, & Icca, N, 2014.
Pemberian Nebulizer Dengan Bysolvon Dan Ventolin Dalam Mengatasi
Gangguan Pernafasan Pada An.K Dengan Bronkopneumonia Di RSI Sunan
Kudus. Jurnal Profesi Keperawatan. Vol. 1 No. 1, 1-116
Intansari, N, Roxsana, D, 2016, Nursing Interventions Classification, Edisi
Bahasa Indonesia: Mocomedia
Intansari, N, Roxsana, D, 2016, Nursing Outcomes Classification, Edisi Bahasa
Indonesia: Mocomedia
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Profil Kesehatan Indonesia.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Metodologi Penelitian Kesehatan. Soekidjo Notoatmojo. Edisis Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Octaria, A, Murdoyo, R, 2014. Three Month Baby With Bronkopneumonia. Vol 2
No. 3
Saryono & Anggraeni, D, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Shintya, 2014, Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Perkotaan Pada Pasien Bronkopneumonia di Ruang Rawat Inap Anak RSUP
Fatmawati Jakarta, Universitas Indonesia
Sitiatava. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan. Jogjakarta. D-Medika
58
STIKes ICMe, 2016. Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah: Studi Kasus,
Jombang : Stikes Icme
Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi dan Anak.Yogyakarta. Nuha
Medika
Suriadi & Yuliani Rita. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta. Sagung
Seto
59
Lampiran 1
N Kegiatan Bulan
Se Dese Jan Feb Mar Apr Mei Juni
ptember mber uari ruari et il
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Pendaftaran
Mahasiswa Peserta Studi Kasus
2 Pembimbingan
Proposal Studi Kasus
3 Pendaftaran Ujian
Proposal Studi Kasus
4 Ujian Proposal Studi
Kasus
5 Revisi Proposal Studi
Kasus
6 Pengambilan dan
pengolahan data
7 Pembimbingan Hasil
8 Pendaftaran Ujian
Sidang Studi Kasus
9 Ujian Sidang Studi
Kasus
1 Revisi Studi Kasus
dan Pengumpulan Studi Kasus
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
NIM : 141210030
kasus ini dan saya akan merahasiakan identitas, data informasi yang klien berikan.
peneliti akan menghentikan pada saat ini dan klien berhak mengundurkan diri
Peneliti
(Nuzul Mubarokah)
Lampiran 7
Nama :
Umur :
Alamat :
ini dan saya telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data
maupun informasi yang saya akan berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela tanpa ada
dalam penelitian
( )
Lampiran 8
2017
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
Jenis : Jenis :
Alergi ....................................
Eliminasi
BAK ..............................x/hr
BAB ..............................x/hr
Kebersihan diri
Mandi ..............................x/hr
Keramas ..........................x/hr
Psikososial
Sosial/interaksi ...................
Spiritual .............................
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
Lemah :
Anoreksia :
Sianosis :
Sesak :
Nafas Dangkal :
Ronchi :
Wheezing :
Batuk :
Demam :
Gelisah :
............................,.................
................
Mahasiswa,
(.............................................
)
ANALISA DATA
Data Subyektif :
Data Obyektif :
Data Subyektif :
Data Obyektif :
Data Subyektif :
Data Obyektif :
1. ……………………………………………….
2. ……………………………………………….
3. ……………………………………………….
4. ……………………………………………….
5. ……………………………………………….
Intervensi Keperawatan
Hari/ No.
Tujuan & kriteria hasil Waktu Rencana tindakan Rasoinal
tanggal Dx
Implementasi Keperawatan
S :
O :
A :
P :
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12