Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

Pengukuran Profil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir

1.3.1.1. Data Proyek.

Nama Pekerjaan : Pengukuran Profil Penampang Sungai dan


Pembuatan Hidrograf Banjir
Lokasi : WS Kapuas
Waktu Pelaksanaan : 120 hari kalender
Tahun Anggaran : 2015

1.3.1.2. Latar Belakang.

Sebagaimana umumnya sungai - sungai yang berada di wilayah Provinsi


Kalimantan Barat memiliki fungsi dan pemanfaatan yang beragam, seperti untuk
keperluan sumber air bersih, keperluan irigasi, sarana transportasi serta
keperluan lainnya.

Eksploitasi terhadap sumber daya alam hutan terutama yang berada di Wilayah
Sungai serta Daerah Aliran Sungai ( DAS ) telah terjadi selama beberapa tahun
terakhir ini yang mengakibatkan terjadinya kerusakan terhadap kondisi DAS itu
sendiri yang merupakan wilayah pendukung dari sistem tata air sungai tersebut.

Dampak dari terjadinya kerusakan DAS dapat terlihat pada kondisi


morfologi sungai yang berada di wilayah tersebut, antara lain berupa terjadinya
pendangkalan dasar alur sungai yang lebih cepat, sehingga menyebabkan
terjadinya banjir yang makin meningkat dan meluas pada akhir - akhir ini dan
terjadinya perbedaan fluktuasi muka air sungai pada saat musim penghujan dan
kemarau, hal ini menandakan adanya kerusakan pada daerah tangkapan air.

Terjadinya pendangkalan sungai Kapuas di musim kemarau mengakibatkan


terganggunya transportasi angkutan sungai khususnya tongkang - tongkang (
perahu ) mengangkut hasil perkebunan. Keadaan dasar sungai yang
bermacam-macam dan morfologi sungai yang berliku-liku di WS Kapuas, Saat ini
mengalami kerusakan dan pendangkalan serta penyempitan penampang
basah, sehingga alur sungai Kapuas memerlukan penanganan dengan segera.

Disamping itu karena fluktuasi Iklim dan cuaca yang cukup ekstrim di Kalimantan
Barat ini juga berdampak pada pola aliran dan genangan yang terjadi di badan-
badan air. Sehingga diperlukan hidrograf banjir di titik-titik kritis dan persimpangan
atau percabangan sungai untuk mengetahui fluktuasi aliran dan tinggi muka air
pada penampang sungai yang ada serta dampaknya terhadap bantaran sungai.

Untuk itulah maka Kementrian Pekerjaan Umum khususnya Balai Wilayah Sungai
Kalimantan I berupaya untuk melakukan kegiatan Pengukuran Penampang Sungai
dan Pembuatan Hidrograf Banjir, yang dilakukan secara bertahap mengingat
kondisi WS Kapuas yang cukup Luas kegiatan ini akan dilakukan secara kontinyu
dan merupakan kewenangan balai .
Kegiatan ini diharapkan dapat mengumpulkan dan menginventarisir kondisi
penampang sungai dan juga hidrografnya untuk dapat dipergunakan dalam
kegiatan lebih lanjut.

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 1


1.3.1.3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan

Maksud dari pekerjaan Pengukuran Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf


Banjir di WS Kapuas adalah melakukan pengukuran dan pendataan penampang
melintang sungai Kapuas Khususnya yang berada di daerah outlet atau Hilir serta
melakukan analisis Hidrograf Banjirnya . Sehingga dapat memberikan gambaran
tentang Luasan Penampang Basah yang ada serta Bantaran Sungai yang ada di
beberapa Titik, serta menganalisa kondisi hidrograf Banjirnya yang disesuaikan
dengan perubahan Morfologi dan Penampang Sungai yang terkini.
.
Tujuan dari pekerjaan ini yaitu untuk memiliki Data Penampang Sungai Terukur
sesuai titik pengukuran dan juga data hidrograf banjirnya, sehingga nantinya data ini
dapat dijadikan pegangan dan acuan untuk kegiatan-kegiatan perencanaan sungai
lainnya. Dan juga dapat dipergunakan sebagai bahan analisis dalam mengkaji banjir
dan genangan yang ada khususnya di lokasi yang ditinjau.

1.3.1.4. Sasaran.

Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan/memiliki


Gambaran teknis penampang sungai dan juga hidrograf banjirnya serta saran dan
masukan berupa rekomendasi yang didasarkan analisis data terukur pengaliran air
dan juga analisis hidroklimatologi dan topografi lahan yang ada di bantaran sungai di
sekitar daerah kajian. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
kebijaksanaan kedepan.

1.3.1.5. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan Pengukuran Profil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf


Banjir Adalah Sungai Kapuas Kecil di WS Kapuas .

1.3.1.6. Lingkup Pekerjaan

Untuk mencapai sasaran di atas, ruang lingkup pekerjaan Pengukuran Profil


Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir di WS Kapuas secara garis
besar meliputi :

a. Studi literatur dan pengumpulan data sekunder.


b. Inventarisasi dan identifikasi permasalahan.
c. Survey dan Pengukuran
d. Perhitungan dan analisis data Sekunder dan Perimer.
e. Penggambaran
f. Penyusunan laporan.

6 a. Studi Literatur dan Pengumpulan Data Sekunder.

Studi literatur dan pengumpulan data sekunder yang harus dilakukan oleh
Pelaksana Kegiatan adalah pengumpulan data-data atau literatur yang ada
keterkaitannya dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, antara lain :

 Data Hidrologi.

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 2


 Data Klimatologi.
 Data Fluktuasi Muka Air dan Pasang Surut
 Data Mekanika Tanah/Geologi.
 Peta DAS Skala 1:250.000
 Peta Topografi Skala 1:50.000
 Peta Pendukung lainnya.
 Laporan–laporan studi terdahulu.

Data Sekunder juga diperoleh melalui diskusi dengan instansi terkait di provinsi
maupun kabupaten/Kota.

6 b. Inventarisasi dan Identifikasi Masalah.

Kegiatan ini meliputi menginventarisasi dan mengidentifikasi masalah yang ada


di lokasi pengukuran, khususnya tentang fluktuasi muka air dan genangan air di
lokasi tinjauan.

6 c. Pekerjaan Survey dan Pengukuran.

A. Pengukuran Hidrotopografi dan Bathimetri

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data penampang melintang


sungai yang akan dikaji di beberapa titik tinjauan dengan menggunakan alat
bathimetri berupa Echosounder dan GPS serta meteran dan alat pendukung
lainnya untuk mendapatkan akurasi pengukuran penampang di lokasi
tinjauan.
Kegiatan pengukuran ini tediri dari pemasangan patok pengukuran,
pengukuran elevasi, profil melintang sungai yang semuanya harus diikatkan
pada satu referensi BM atau CP dengan ketinggian/elevasi yang sama.

.1 Referensi Ketinggian :

Untuk Referensi ketinggian di lokasi pekerjaan harus ditentukan dulu


dengan persetujuan pihak terkait yang akan dipakai sebagai titik ikat
utama, bila tidak didapat BM setempat maka harus membuat BM yang
akan dipakai sebagai titik ikat utama.
BM harus dibuat setiap sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan
dilengkapi dengan patok CP. Yang telah diikatkan dalam satu patokan
elevasi.

.2 Pemasangan Patok Kayu :

- Patok kayu dipasang sebagai titik kontrol ketinggian yang diperlukan


untuk dasar pengukuran berikutnya.
- Patok harus ditempatkan pada lokasi yang aman dan tidak
tersembuyi serta tempat tersebut tidak mudah longsor.
- Patok dibuat dari kayu dengan ukuran 4/6 cm dan panjang 50 cm,
bagian atas dicat merah dan diberi nomor patok.

.3 Pengukuran Situasi :

Pengukuran situasi lokasi pengambilan dimulai dan diakhiri pada


titik/patok poligon kerangka dasar yang sama dan digambarkan dengan
interval ketinggian (kontur) 50 cm.

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 3


.4 Pengukuran Penampang Melintang Sungai:

- Penempatan nomor patok untuk pengukuran penampang melintang


dilakukan di bantaran sungai beberapa titik setiap 20 m.
- Pengukuran penampang melintang harus tegak lurus dengan arah
arus air dan tegak lurus dengan patok yang ada di darat, sehingga
akan tergambar penampang sungai secara lebih teliti.
- Untuk pengukuran tampang melintang menggunakan alat bantu
theodolite dan water pass.

.5 Penggambaran :

Semua hasil pengukuran situasi, profil melintang digambarkan pada


kertas ukuran A.2 dengan ketentuan sebagai berikut :

- Peta Situasi Skala 1 : 1000


- Penampang Melintang Skala
Horisontal 1 : 200
Vertikal 1 : 100

.6 Hasil yang Harus Diserahkan.

- Gambar situasi, penampang melintang serta gambar hidrograf Banjir


di lokasi tinjauan di kertas Uk. A-2 sebanyak 3 ( tiga ) set.

B. Survei Hidrologi dan Hidrolika.

Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan morfologi dan hidrolika


sungai yang berada didaerah tinjauan, antara lain :

1. Pengumpulan data curah hujan dari stasiun terdekat ( min 10 tahun ).


2. Pengukuran tinggi/fluktuasi muka air dan kecepatan arus.
3. Menganalisa hidrologi, hidrolika
4. Pengukuran Q sungai

.C Survei Lingkungan.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan masyarakat


setempat khususnya dilokasi site pengukuran

1. Pengumpulan data kondisi lingkungan di upstream.


2. Pengumpulan data lingkungan di loasi tinjauan.

6 d. Perhitungan dan Analisa data.

Kegiatan perhitungan dan analisa data sekurang–kurangnya harus meliputi


hal-hal sebagai berikut:

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 4


1. Meninjau kembali/mempelajari, menganalisa data yang ada termasuk
laporan–laporan yang sudah ada, dan melakukan evaluasi berdasarkan
kondisi lapangan hasil survey dan pengukuran.

2. Membuat analisa serta perhitungan hidrograf Banjir di lokasi tinjauan.

6 e. Perencanaan dan Penggambaran.

1. Menyiapkan gambar penampang sungai terukur dan juga bantaran


sungainya.
2. Membuat peta situasi pengukuran dan dilengkapi dengan GIS disertai
dengan analisa pendukungnya.

6f. Penyusunan Laporan.

Laporan hasil pekerjaan ini disusun oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang tersebut pada point 9 di bawah ini.

1.3.1.7. Tenaga Ahli

Selain Tenaga Tetap Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Tim ini juga di dukung oleh
Tenaga Ahli . Adapun tenaga ahli yang dilibatkan meliputi :

7.1. Ahli Hidrolika / Hidrologi ( 1 orang )

Ahli Hidrolika / Hidrologi adalah seorang yang memiliki latar belakang


pendidikan Sarjana Keairan atau Teknik Sipil pengalaman kerja minimal 3
( tiga) tahun pada bidang Hidrolika/hidrologi khususnya untuk pekerjaan di
lingkungan SDA, dan memiliki sertifikasi keahlian yang dikeluarkan oleh
asosiasi profesi.

7.2. Ahli Lingkungan

Sarjana Teknik Lingkungan yang memiliki pengalaman kerja minimal 3 ( tiga )


tahun dalam penganalisaan parameter Lingkungan dan dampak-dampak yang
akan terjadi akibat pembangunan suatu konstruksi baik dampaknya terhadap
lingkungan sekitar maupun terhadap masyarakat yang mendiami wilayah
tersebut.

7.3. Tenaga Pendukung

Tenaga penunjang yang dibutuhkan terdiri dari Tenaga Adminitrasi, Chief


Surveyor, Surveyor, dan Tenaga Lokal

1.3.1.8. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan seluruh kegiatan di atas adalah selama 4 ( empat ) bulan atau
120 hari kalender yang terhitung sejak SK Pejabat Pelaksana dikeluarkan

1.3.1.9. Laporan

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 5


Laporan hasil pekerjaan yang diserahkan sebagai berikut:

9.1. Laporan Akhir

Laporan Akhir/Final berisikan hasil Maksud dan tujuan, pelaksanaan Survey,


Analisa, perhitungan , dan penggambaran secara keseluruhan yang disertai
dengan masukan dan saran berdasarkan data terkini di lapangan.
Laporan Akhir dibiat dalam rangkap 5 (Lima) buku.

9.2. Gambar dan Peta

Gambar dan Peta dibuat berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dan
dituangkan dalam bentuk gambar dan peta yang nantinya dicetak dalam kertas
ukuran A2 dan kertas A3. yang merupakan satu kesatuan dengan laporan
lainnya.

1.3.1.10. Lain-lain

1. Sewaktu-waktu Tim Pelaksana dapat diminta oleh Penanggung Jawab kegiatan


untuk mengadakan diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil
kerjanya.
2. Tim menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan dengan
palaksanaan pekerjaan survey lapangan.
3. Tim selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan Penaggung
Jawab Kegiatan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
sesuai dengan kebutuhan.
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan
kemudian .

Catatan :
Dasar Perundang-undangan yang digunakan
1. PERMEN PUPR N0. 4/PRT/M/2015 tentang kriteria penetapan WS
2. PERMEN PUPR NO.10 /PRT/M/2015 tentang rencana & Rencana Teknis Tata
Pengaturan Air dan Tata Pengairan
3. UU 7/2004 tentang Sumber Daya Air
4. PP 42/2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
5. PP 20/2006 tentang Irigasi
6. PP 38/2011 tentang Sungai
7. Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Hak Guna Air
8. Pedoman Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (Ditjen Sumber Daya Air,
2004)
9. Pedoman Pengalokasian Air (Ditjen Pengairan, 1998)

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 6


10. Rancangan Peraturan Menteri PU tentang Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi
Air
11. Pedoman-pedoman BWRM (1999-2001)

KAK Pengukuran Propil Penampang Sungai dan Pembuatan Hidrograf Banjir 7

Anda mungkin juga menyukai