Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSUMSI OKSIGEN
Dosen Pengampu:
Iwan Ridwan Yusuf, M. Pd.
Ukit, M. Si
Disusun Oleh:
HASIL PENGAMATAN
Tabel 5. 1. Hasil pengamatan kecepatan konsumsi oksigen pada beberapa serangga uji.
Keadaan Zat Pewarna pada Respirometer
Massa Per 5 Menit
No. Respirometer
Serangga 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
1. Jangkrik 0,4 gram 4,70 3,00 0,85 0,15 2,23
2. Kecoa 1,1 gram 0,16 0,33 0,13 0,18 0,13
3 Semut 0,2 gram 0,13 0,24 0,19 0,10 0,20
4. Kupu-Kupu 0,1 gram 0,09 0,04 0,09 0,00 0,00
5. Belalang 2,9 gram 0,42 0,68 0,60 0,51 0,22
6. Bengat 0,2 gram 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
5 menit ke-1 5 menit ke-2 5 menit ke-3 5 menit ke-4 5 menit ke-5
Waktu Pengamatan
Jangkrik (0,4 gram) Kecoa (1,1 gram)
Semut (0,2 gram) Kupu-kupu (0,1 gram)
PEMBAHASAN lama pernapasan. Dalam percobaan ini
Dalam percobaan ini, metode yang diambil tiap 5 menit sekali dan jarak yang
digunakan adalah pengukuran pernafasan ditempuh oleh larutan betadin bergerak.
serangga menggunakan respirometer dan Pada hitungan kenaikan interval kedua,
NaOH. Respirometer sederhana adalah alat dicari dengan interval 2 dikurangi interval 1
yang dapat digunakan untuk mengukur dan begitu seterusnya untuk mencari
kecepatan pernapasan beberapa macam kenaikan nilai interval berikutnya.
organisme hidup seperti serangga, bunga, Berdasarkan tabel hasil
akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada pengamatan, bahwa setiap hewan
perubahan suhu yang berarti, kecepatan khususnya serangga memiliki laju
pernapasan dapat dinyatakan dalam pernafasan yang berbeda-beda. Laju
ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang metabolisme adalah jumlah total energi
digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 yang diproduksi oleh tubuh per satuan
gram berat tiap detik. Alat ini bekerja atas waktu. Laju metabolisme berkaitan erat
suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada dengan respirasi karena respirasi
oksigen yang digunakan oleh organisme merupakan proses ekstrasi energi dari
dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan molekul makanan yang bergantung pada
olehnya. Jika organisme yang bernapas itu adanya oksigen. Secara sederhana, reaksi
disimpan dalam ruang tertutup dan karbon kimia yang terjadi dalam respirasi dapat
dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dituliskan sebagai berikut:
dalam ruang tertutup itu diikat, maka C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O +
penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan ATP.
penyusutan udara dalam ruang itu dapat Distribusi oksigen dan pengeluaran
dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala. karbondioksida tidak dilakukan lewat
NaOH berfungsi untuk mengikat system peredaran. Pada kebanyakan
CO2, selain itu menggunakan betadine serangga dengan difusi saja sudah tercukupi
untuk pergerakan konsumsi oksigen oleh karena itu tubuh serangga pada
serangga itu sendiri. Tujuan pemberian umumnya berukurab kecil. Pada beberapa
vaselin yaitu agar hubungan antara tabung spesies difusi ini dibantu dengan gerakan
dan bagian bersekala licin serta udara tidak ritmiks toraks atau abdomen. Menurut
dapat keluar masuk. Perhitungan dilakukan Djamhur (1985), serangga mempunyai
untuk memperoleh angka kecepatan sistem pernafasan dengan trakea. Trakea
respirasi organisme tertentu dalam ml tiap merupakan lekukan dalam dari ektoderm
satuan waktu. Data yang diambil adalah dan umumnya mempunyai lubang keluar
yang disebut spirakel. Bentuknya berupa sedikit O2 yang dapat dihirup belalang.
pembuluh yang silindris yang mempunyai Sebagai akibatnya belalang pada daerah
lapisan kiti. Lapisan kitin ini mempunyai ketinggian memiliki laju pernapasan yang
penebalan seperti spiral. Spirakel terdapat meningkat, juga kedalaman pernapasan
sepasang dan tiap ruas tubuh yang kadang- yang meningkat. (2) Ketersediaan oksigen
kadang mmpunyai katup untuk menjaga akan mempengaruhi laju respirasi, namun
penguapan air. Trakea mempunyai cabang- besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi
cabang dan cabang yang terkecil yang masing-masing spesies dan bahkan berbeda
menembus jaringan disebut trakeolus yang antara organ pada yang sama. Fluktuasi
berdiameter 1-24. Trakeolus tidak normal kandungan oksigen di udara tidak
mempunya lapisan kitin dan dibentuk oleh banyak mempengaruhi laju respirasi karena
sel yang disebut dengan trakeoblas. jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
Trakeolus pada serangga ujungnya buntu berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen
dan berisi udara atau kadang-kadang berisi yang tersedia di udara. (4) Hubungan antara
cairan. Sistem trakea merupakan suatu berat dengan penggunaan oksigen
sistem yang berfungsi untuk mengambil berbanding lurus. Karena setiap makhluk
oksigen dari udara, mendistribusikannya ke hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam
seluruh tubuh dan megeluarkan karbon jumlah yang besar.Semakin berat serangga
dioksida. Jadi darah serangga tidak semakin cepat pergerakan larutan betadine
berfungsi sebagai pengangkutan gas. pada pipa berskala, begitupun sebaliknya,
Perkembangan sistem trakea disesuaikan semakin ringan serangga maka semakin
dengan perkembangan pada serangga. Pada lambat pergerakan larutan betadine pada
serangga yang primitif tiap segmen pipa berskala. Ini artinya semakin berat
mempunyai trakea yang terpisah namun tubuh serangga, akan semakin banyak
pada serangga yang tingkatannya lebih membutuhkan oksigen sehingga akan
tinggi, seluruh sistem trakea saling semakin cepat pernafasannya. Sebaliknya,
berhubungan. Pada serangga yang paling semakin ringan tubuh serangga akan
primitif bernafas cukup dengan difusi gas semakin lambat respirasinya. Seperti
dari permukaan tubuhnya. halnya manusia apabila dia berbadan
Laju respirasi pada serangga dapat gemuk dia lebih banyak membutuhkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut oksigen sehingga akan bernafas cepat.
Aryulina (2010) (1) Ketinggian
mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi
daratan, makin rendah O2, sehingga makin
PERTANYAAN DISKUSI setiap organisme dipengaruhi oleh jenis