KOMITE KEPERAWATAN
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013
RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO
- BATU
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan.................
Pendahuluan......................................
...........................................
............................................
........................
.. 1
ii
BAB VIII. Pengendalian Mutu ................................................................... 17
BAB IX. Penutup ........................................................................................ 18
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN.
Sebagai panduan atau pedoman pelayanan Kesehatan di bidang
keperawatan yang dilakukan di rumah sakit baptis batu.Pedoman ini menjadi dasar
atau panduan ketika petugas kesehatan (Perawat,Bidan)melakukan asuhan
keperawatan pada pasien
1
5. Pelayanan Instalasi ICU, BU, HD.
6. Pelayanan Instalasi Bedah Dalam 1 dan 2.
7. Pelayanan Instalasi Bedah Dalam 3
2
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
h. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
r. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
s. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS, Departemen Kesehata n 1991.
t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
3
u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan
Perawat Di RS, Departemen Kesehatan – IDAI 2004.
v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B
(non pendidikan), C, dan D, Departemen Kesehatan 2006.
w. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor
047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.
4
2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.
TABEL 2.1
Kualifikasi SDM Bagian Komite Keperawatan RS Baptis Batu.
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
Ketua Komite S1
4 tahun
Keperawatan Keperawatan
TABEL 2.2
Pola Ketenagaan Komite Keperawatan RS Baptis Batu.
1 S1 Keperawatan 1
2 DIII Keperawatan 3
3 DIII Kebidanan 1
5
3.1. DENAH RUANG.
Standar alat :
a. Tempat tidur 2 buah
b. Tensimeter dinding (raksa) 2 buah
c. Oxygen + selang O2 1 buah
d. Monitor set 1 buah
e. Oxymeter 1 buah
f. Defibrilator 1 buah
g. Suction set 1 buah
h. EKG 1 buah
i. Syringe pump set 1 buah
. Nebulizer 1 buah
k. Lampu senter 1 buah
l. Stetoscope 1 buah
m. Papan keras 1 buah
n. Neck collar 1 buah
o. Cath. tray set (dengan berbagai ukuran)
p. NG tube set (dengan berbagai ukuran)
q. Tempat sampah 1 buah
6
r. Emergency trolley
− Jelly 1 tube
Standar obat : a.
Cairan
− RL 3 Kolf
− Asering 1 kolf
− Manitol 1 kolf
b. Obat
7
− Adrenalin inj 10 amp −
Afropin sulfaas inj 10 amp
− Morphin inj 1 amp
− Aquadest 25 ml 10 flash
− Aspilet PO 10
− MgSO4 20% 2 flash
− 1 cc 1 box − 3 cc
1 box
− 5 cc 1 box
− 10 cc 1 box
− 20 5 bj
− 50 3 bj
d. Jarum suntik (dengan berbagai ukuran 27 – 18)
− 23 20 bj
− 25 20 bj
− 18 20 bj
− 20 20 bj
e. Alat GD set 50 strip, jarum 200
8
Ruang Laboratorium Keperawatan ini masih dalam proses pengajuan
dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.sesuai dengan masa jabatan sebagai
ketua komite keperawatan rumah sakit baptis batu.
9
2. Melakukan audit keperawatan di ruang perawatan minimal 3 bulan
sekali.
3. Mengembangkan diklat dalam bidang keperawatan
BAB V LOGISTIK
10
1. Petugas komite membuat pemesanan semua alat tulis kantor yang diperlukan
dalam program e-slip yang ada disetiap computer rumah sakit.
2. Setelah daftar permintaan selesai,petugas mengirimkan permintaaanya
kebagian gudang.
3. Petugas gudang segera menyiapkan kebutuhan yang diperlukan dan menerima
slip permintaan.slip ini sebagai bukti tanda serah terima petugas gudang dengan
instalasi/bagian yang meminta.slip ini berupa lembaran kertas warna putih
(untuk gudang) dan lembaran kertas warna merah (untuk unit/instalasi yang
meminta).
4. Petugas gudang akan mengantar pemesanan ke bagian/Instalasi yang
membutuhkan sesuai daftar yang diminta.serta membawa bukti e-slip berwarna
merah sebagai cross chek ulang untuk daftar permintaan.slip ini akan diberikan
pada bagian/instalasi yang meminta sebagai laporan beban bulanan.
11
18 TINTA PRINTER
MERAH 1
19 TINTA PRINTER BIRU 1
20 TINTA PRINTER
KUNING 1
21 PLASTIK BENING
UNTUK JILID 1
RUMAH TANGGA
1 TEMPAT SAMPAH
INJAK 1
2 TISSUE KOTAK RFL
(PASEO) 1
3 JAM DINDING 1
4 BATERAI ABC (K) 3
5 PESAWAT TELPON 1
6 MICROSHIELD 2%
CLEANSER 500 ML 1
CETAKAN
1 AMPLOP RSBB (T) 1
2 SURAT
PERINTAH
KERJA LEMBUR 1
BENGKEL
1 LAMPU NEON
PHILIPS 36/40 W 3
BAB VI KESELAMATAN
PASIEN
6.1. PENGERTIAN.
Keselamatan pasien ( patient safety) merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
12
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau idak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
6.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah s akit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
13
- Insidens kesalahan persiapan operasi.
- Insidens kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang
8. Membangun kesadaran atau budaya akan nilai keselamatan pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
14
7.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Baptis Batu.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
menularkan infeksi.
menangani pasien
o Pengeringan
15
o Flu burung. Kewaspadaan standar karyawan / petugas IGD dalam
Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sikat selama ± 5 menit, yaitu dengan menyikat
selruh telapak tangan maupun punggung tangan.
Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.
Memakai masker N95 atau minimal masker badan
Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)
Menggunakan apron / gaun pelindung
Menggunakan sarung tangan
Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot) o Hepatitis B / C
(sesuai prinsip pencegahan infeksi)
16
BAB IX PENUTUP
17