KONSEP KELUARGA
Definisi
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluaga sesaai dengan perkembangan sosial masyarakat.
Berikut ini akan dikemukakan pengersian keluarga.
1. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah.
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
2. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum; meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap
anggota
3. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggola rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi. atau perkawinaa.
4. Meaurut Rergess (1952), keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan
perkawinan, keturunan/hubangan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal bersama dalam
satu rumah, anggota berinteraksi dan berkomiunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai
kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikan
tersendiri
5. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok mamusia yang tinggal dalam satu
rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
6. Menurut Salvicion G. Bailon dai Arucelis Maglaya, 1989. Keluarga adalah dua atau lebih
dua individu yang tergabung karena hubungan darah. hubungan perkawinan atau
pengangkkatan, dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi yatu sarma Iain,
dan perannya masing - masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
7. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998, Keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdin atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu atap dalam keadaan saling ketergantangan.
Sesual dengan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik beluarga adalah :
1. terdiri atas dua atua lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkewinan, atau
adopsi
2. anggota keluarga biaisanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memerhatikan
satu sama lain
3. anggota keluurga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial
sebagei suami istri, anak, kakak, dan adik
4. mempunyai tujuan menciptakan, mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan
fisik, psikologis, dan sosial anggota
uraian di atas nenurjukan bahwa keluarga juga merupakan smatu sistem. Sebagai sistem
keluarga mempunyai anggota, yaitu ayah, ibu, dan anak atau semua individu yang tinggal di
dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi, interclasi, dan
interdependensi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem yang terbuka,
sehingga dipengaruhi oleh suprasistemnya, yaitu lingkungan atau masyarakat. Sebaliknya,
sebagal subsistem dari lingkungan atau masyarakat, kehuarga dapat memengaruhi masyarakat
(suprasistem). Oleh karena itu, betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk
manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat bio psiko sosial dan spiritual. ladi. sangatlah
tepat bila keluarga sebagai titik sentral pelayanan keperawatan. Diyakini bahwa kekuarga yang
sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan akan mewujdkan masyarakat yang sehat.
STRUKTUR KELUARGA
Macam-macam Struktur Keluarga
Strukiur keluarga terdiri stas bermacam-macam, diantaranya adalah.
1. Patrilineal
Patilineal adalsh keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal
Marilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi di mana bubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3. Matrilokal
Matriokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4. Patrilocal
patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sdarah suami.
5. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga dari beberapa anak saudara
yang mnjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
1. Struktur Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur,
terbuka melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan. Komunikasi
keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerina umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesan, memberikan
umpan balik dan valid.
Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila tertutup, adanya isu
atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal, dan selalu mengulang isu dan pendapat
sendiri. Komunikasi keluarga bagi pengirim bersifal asumsi, ekspresi perasaan tidak
jelas, judgemental espresi, komunikasi tidak sesua (bersifat negatuif),Penerima pesan
gagal mendengar, diskualifikasi, ofensif elksprest, dan terjadi miskomunikasi, dan kurang
atau tidak valid
2. Struktur Peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku ying diharapan sesauai dengan posisi sosial
yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
3. Struktur Kekuatan
Struktur kekuatan adaiah kemampuan dari individu untuk mengontrol, meméngaruhi,
atau mengubah perilaku orang lain. Hak (legitimate powar),ditiru (referent peiver pomer),
keahlian (expert power), hadiah (reward power), paksa (coereive power), dan affekiif
power .
4. Strulktur Nilai dan Norma
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam
budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan
sosial tertentu lingkungan leluarga, dan lingkungan musyarakat sekitar keluarga.
TIPE KELUARGA
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macamm rpola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maks tipe keluarga herkembang mengikutinya.
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, maka
perawat perlu memahami dan mengetahui berbagai tipe keluarga
1. Traditional Nuclear. Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal
dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah
2. Extended Family. Extended family adalah keluarga inti ditambah dengan sanak sandara
misalnya nenes, kakek, keponakan, sadara sepipu, paman, hibi, dan sebagainya,
3. Reconstitted Naclear Pembentukan baru dari keharga inti melalui perkawinan kembali,
suami istri, tinggal dalam pembeniukan satu rumah dengau anak-anaknya, baik itu
bawaan dari perkawinan lama maupin hasil dari perkawinan baru Satu atau keduanya
dapat bekerja di luar rumah
4. Midde Age/Aging Couple. Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya
bekerja
5. Dyadic Nuclear. Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak,
keduanya/salah .
6. Single Parent. Satu orang tua sebugai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak
7. Dual Carrier. Suami istri atau kduanya herkarier dan tanpa anak
8. Commuter Married. Suami istri keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu ter tentu.
9. Sigle Adult Wanita atau pria dewasa yang tingral sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
10. three Generation. Tigu generasi atau lebih tinggal dalam satu rumali.
11. Institutional, Anak-anak atau orang orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti
12. Comunal. Satu rumah terdiri atas dua lebih pasangan yang monogami dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
13. Group Murriage. Satu perumahan terdiri atasorag tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengau yang lain dan semua orang
tua dari anak-anak
14. Unmartd Purent and Child. Ibu dan anak di mans perkawinan tidak dikehendaki, anaknya
diadopsi.
15. Cohihing Caupie. Dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
Dari sekian macam tipe keluarga, maka secara umum di negara Indonesia dikenal dua tipe
keluarga yaitu tipe keluarga tradisional dan tipe keluarga nontradisional. Termasuk tipe keluarga
tradisional adálah keluarga inti, extended jamily, single parent, keluarga lansia, dan single adult.
Sedangkan yang termasuk dalam tipe keluarga extended family adalah commune family, yaitu
lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah, orang tua atau ayah ibu yang tidak
ada perkawinan dan anak yang hidup bersama dalam satu rumah tangga, serta keluarga
homoseksual yaita dua individu yang sejenis hidup hersama dalam satu rumah tangga.
Di Indonesia dalam Undang-Undang No. 10 Tabua 1992 disebutkan bahwa keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri atas suami lstri dan anak atau ayah ibu dan anak.
Dalam konteks pembangunan, di Indonesia bertujuan menciptakan keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Keluarga sejahtera dalam Undang-Undang No. 10 disebut sebugai kehuarga yang
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, dan mampu memenuhi kebutuban hidup
spirilual dan material, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memililki hubungan yang serasi,
selaras, seimbang antar anggota dan dengan masyarakat
Konflik Peran
Konflik terjadi ketika okupan dari suatu posisi merasa bakwa ia berkonflik dengan harapan-
harapan yang tidak sesuai Sumber dari ketidakseimbangan tersebut boleh jadi disebabkan oleh
adanya perubahan-perubahan dalam harapan yang terjadi dalam diri perilaku, orang lain atau
dalam Lingkungan. Macam konfik peran di antaranya.
1. Konflik Antarperan
Konflik antarperan adalah konflik yang terjadi jika pola-pola perilakuatau orma-norma dari
suatu peran tidalk kongruen dengar peran lain yang dimainkin individu. Konflik antarperan
terjadi ketika peran yang kompleks dari seseorang individu (yaitu sekelompok peran yang
ia mainkan) termasuk sejumlah peran yang tidak seimbang. Tipe konflik ini disebabkan
oleh ketidakseimbangan perilaku yang berkaitan dengan berbagai peran atau besarnya
tenaga yang dibutuhkan oleh peran-peran ini, misalnya dalam sebuah kasus di keluarga
peran sebagai siswa, penjaga rumah, memasak, perkawinan, dan perawatan anak
dilaksanakan sekaligus
Konflik peran antarpengirim adalah suatu konfik di mana dua orang atau lebih memegang
harapan-harapan yang berkonflik menyangkut pemeranan suatu peran. Ilustrasi tentang
tipe konflik ini adalah adanya harapan-barapan yang berkonflik menyangkut bagaimana
peran seseorang,seperti seorang perawat yag menunjukkan peran yang profesional.
Seorang kepala perawat akan mengharapkan efisiensi dari suatu tindakan klien sedangkan
klien mengharapkan segalanya terpusat padia dirinya,. berdasarkan kebutuhan-kehutuhan
yang dirasakannya, sedangkan perawat mengharapkan agar dapat memberikan perawatan
individunya sesuai dengan standar profesinya.
3. Person-Rote Conlict
Person-rote confict meliputi suato konflik antara nilai-nilai internal individu, nilai-nilai
eksternal (yang dikomunikasikant kepada pelaku oleh orang lain), dan berperilaku pada
situasi yang sarat dengan stres peran. Tipe konflik peran ini sama dengan tipe konflik peran
yang kedua, kecuali dalam hal tidak adanya perbedaan dalam harapan-harapan peran di
antara orang urang diluar lingkiungan. Orang dapat berpikir person-role conflict yang
timbul dalam keluarga dengan anak remaja adalah apabila remaja tersebut memiliki
pemikiran internal menyangkut perannya sehagai seorang remaja dan sebayanya
menentukan suatu peran yang sangat berbeda.
Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga (pencari nafkah, ibu rumah
tangga perbaiki rumah, sopir, pengasuh anak, manajer keuangan, dan tukang masak). Jika
dalam hanya terdapat sedikit orang yang memenuhi peran ini, maka akan lebih banyak
tuntutan dan kesempatan bagi anggota keluarga untuk memeranlkani beberapa peran pada
waktu yang berbeda.
jika seorang anggota keluarga meninggalkan rumah dan karenanya ia tidak memenuhi suatu peran
maka anggota lain akan mengambil alih kekosongan ini dengan memerankan perannya berfungsi.
Peran dasar yang memhentuk posisi sosial sabagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain sebagai
berikut
1. Pendorong
Pendorong memiliki arti bahwa dalam keluarga terjadi kegiatan mendorong memuji, setuju
dengan, dan menerima kontribusi dari oranglain. Akibatnya ia dapal merangkul orang lain
dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran mercka penting dan bernilai untul
didengarkan
2. Pengharmonis.
Pengharmonis, yaitu herperan menengahi perbedaan yang terdapat di antara para anggota,
penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan pendapat
4. Pendamai pendamai,berarti jika terjadi konlflik dalam keluarga maka konflik dapat
diselesaikan dengan jalan musyawarah atau damai.
5. Pencari nafkah. Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh orang tua dalam
memenuhi kebutuhan, baik material maupun nonmaterial anggota keluarganya.
6. Perawatam keluarga. Perawatan keluarga yaitu peran yang dijalankan terkait merawat
anggota keluarga jika ada yang sakit
7. Penghubung keluarga. Perantara kehuarga adalah penghubung, biasanya ibu mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga
8. Pionir keluarga. Pionir keluarga yaitu membawa keluarga pindah ke suatu wilayah asing
dan mendapatkan pengalaman baru.
9. Sahabat penghibu, dan koordinator. Koordinator keluarga berarti mengorganisasi dan
merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yang berfungsi mengangkal keakraban dan
memerangi kepedihan.
10. Pengikut dan saksi.Saksi sama dengan pengikut. kecuali dalam. beberapa hal, saksi lebih
pasif. Saksi hanya mengamati dan tidak melibatkan dirinya
1. Penghalang
4. Martir. Martir yaito tidak menginginkan apa-apa untuk dirinya, ia hanya berkorban untuk
anggota keluarganya
5. Keras hati.
6. Kambing hitaut keluarga. Masalah anggota keluarga yang telah diidentifikasi dalam keluarga
sebagai korban atau tempat pelampiasan ketegangan dan rasa bermatistul maupun tidak.
Kambing hitam berfungsi sebagai tempat penyaluran.
7. Distraktor dan orang yang tidak relevan. Dlistraktor bersifat tidak relevan perilaku yang
menarik perkat persoalan-persoalan yang menyedihkan dan persoalau-persoalan yang sulit.
1. Pendidik (educator)
Secara umum tujuan proses pembelajaran adalah untuk mendorong perilaku sehat
atau mengubah perilaku yang tidak sehat. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai
adalah untukn peningkatan kesehatan dan penanganan penyakit serta membantu keluarga
untuk mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah yang sedang dialami atau
dibutuhkan. Disamping hal-hal di atas, perawat kesehatan keluarga juga melakukan
bimbingan antisipasi kepada keluarga, sehingga dapat terwujud keluarga yang sejahtera,
bertanggung jawab memberikan pendidikan keperawatan keluarga kepada sesama perawat
dan tim kesehatan lain.
2. Koordinator (coordinator)
Menurut ANA, praktik keperawatan kemunitas merupaka prakik keperawatan yang umum,
menyeluruh,dan berlanjut. Keperawatan berkelanjutan dapat dilaksanakan jika
direncanakan an perawatan lanjutan dan diknordinasikan dengan baik. Koordinasi
merupakan salah satu peran bekerja dengan keluarga. Klien yang pulang dari rumah sakit
memerlukan perawatan lanjutan diperlukan koordinasi lanjutan di rumah maka diperlukan
oordinasi lanjutan asuhan keperawatan di rumah. Programkegiatan atau terap dari berbagai
displin pada keluarga perlu pula dikoordinasikan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaannya. Koordinasi diperlukan pada perawatan berkeanjutan agar tercapai
pelayanan yang komprehensif.
Kontak pertama perawat kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang sakit,
Perawat yang bekerja dengan klien dar keluarga, baik di rumah, klinik., maupun di rumah
sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung atau mengawasi keluarga
memberikan perawatan pada anggota yang dirawat di rumah sakit, perawat melakukan
perawatan langsung atau demonstrasi asuhan yang disaksikan oleh keluarga dengan
harapan keluarga mampu melakukannya di rumah, perawat dapat mendemonstrasikan dan
mengawasi keluarga untuk melakukan peran langsung selama di rumah sakit atau di rumah
oleh perawai kesehatan masyarakat.
4. Pengawas kesehatan
Perawat mempunyai tugas melakukan home visit yang teratur untuk mengidentifilkasi atau
melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
6. Kolaborasi Perawat komunitas jnga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah salkit
atau anggota tim keschatan yang lain untulk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal
7. Advokasi
Keluarga sering kali tidak mendapatkaa pelayaman yang sesuai di masyaraat, kadang kala
keluarga tidak menyadari mereka telah dirugikan. Sebagai advokat lklien, perawat
berkewajiban untuk melindungi hak keluarga. Misalnya keluarga dengan sosial ekonomi
lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhaanya, maka perawat dapat membantu
keluarga mencari bantuan.
8. Fasilitator
9. Penemu kasus Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi
masalah keschatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan penyakit atau wabah.
10. Modifikasi lingkungan Perawat komunitas harus dapat memodifikasi lingkungan, baik
lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, sehingga tercipta lingkungat yang
sehat.
Fungsi Keluarga
Dalam auntu keluarga ada beberapa fungsi dan tugas keluarga yang dapat dijalankan. Fungsi
keluarga adalah sehagai berikut:
1. Pungsi biologis, yaitu fougsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga
uku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing, dan menerusisan .
2. Fungsi pakolagis, yuitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga,
memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian anggota
keluarga, serta memberikan identitas pada keluarga
3. Fungsi sosialisasi, yaltu membina sosialisusi pada anak, membentuk norma norma tingkah
budaya.
4. Fungsi ckonomi, yaitu mencari sumber sumber penghasian untuk memenuhi kebutuhan
keluarga stat ini dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di nasa yang akan
datang
Friedman, 1988 mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, di antaranya adalah fungsi
atektif, fungsi sosialhisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga
1. Fungsi Afektif (The Affective Panction) Fungsi afektif berkaitan dengan fungsi internial
keluarga yang merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi alektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak melalui keluarga
yang gembira dan bahagia. Anggota keluarga mengembangkarn gambaran diri yang positif
perasan yang dimiliki, perasaan yang berarti, dan merupakan sumber kasih sayang
Dukungan (reinjorcement) yang semuanya dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi
dalam keluarga. Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Adanya perceraian, kenakalan anak, atau masalah lain yang sering timbul dalam
keluarga dikarenakan fungsi afektif yang tidak terpenuhi. Komponen yang perlu dipenuhi
oleh keluarga untuk fungsi afektif antara lain
Pendekatan yang cukup baik untuk menjadi saling menghagai. Adanya sikap
saling menghargai dengan mempertahankan iklim yang positif di mana tiap
anggota diakui serta dihargai keberadaan dan haknya sebagai orang tua maupun
sebagai anak. sehingga fungsi afekıif akan tercapai. Tujuan utama dari
pendekatan ini adalah keluarga harus memelihara suasana di mana harga diri,
hak kedua orangtua, dan hak anak sangat dijunjung tingi.
kekuatan yang besar di balik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan kebutuhan
individu dalam keluarga adalah pertalian (bonding) atau kasih sayang
(attachment) digunakan secara bergantian. Kasih sayang adalah ikatan
emosional yang relatif unik dan abadi antara dua orang tertentu. Ikatan dimulai
sejak pasangansepakat memulai hidup baru. Selanjutnya dikembangkan dengan
kesesuaian pada berbagai aspek kehidupan keinginan yang tidak dapat dicapai
senditi, misalnya mempunyai anak. Kasih sayang antara ibu dan bayi yang baru
lahir sangat penting, karena interaksi orang tua bayi yang dini memengaruhi sifat
dan kualitas hubungan kasih sayang selanjutnya, hubungan ini memengaruhi
perkembangan psikososial dan kognitif anak.
Salah satu masalah pakok psikologis yang sentral dan menonjol yang meliputi
kehidupan keluarga adalah cara keluarga memenuhi kebutuhan psikologis,
memengaruhi identitas diri, dan harga diri individu. Selama masa awal
sosialisasi, keluarga membentuk dan memprogramkan rasa memiliki identitas.
Untuk merasakan dan memenuhi kebutuhan psikologis, anggota keluarga harus
mencapai pola keterpisahan (separatness) dan keterpaduan (connectedness) yang
memuaskan. Anggota keluarga berpadu dan berpisah satu sama lain. Setiap
keluarga menghadapi isu-isu keterpisahan dan kepaduan dengan cara yang unik,
beberapa keluarga lebih memberikan penekanan pada satu sisi daripada sisi lain.
Sosialisasi dimulal pada saat lahir dan akan diakhiri dengan kematian. Soslalisasi
merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, di mana individu sccara kontinu
mengubah periaku mereka sebagat respons terhadap situasi yang terpola secara sosial yang
mereka alami. Ini termasuk internalisnai satu set norma norma dan nilai-nilai yang cocok
bagi remaja berusia 14 tahun, pergantian berusia 20 tahun, orang tua yang berusia 24 tahun,
kakek atau nenek yang berusla 50 tahun, juga orang yang telah penaiun dalam usía 65 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti: makanan, pakaian, dan perumahan, maka
keluarga memerlukan sumber keuangan Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga yang
berada di bawah garis kemiskinan. Perawat bertanggung jawab untuk mencari sumber-
sumber di masyarakat yang dapat digunakan oleh keluarga dalam meningkatkan status
kesehatan.
Keluarga memherikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama-
sama merawal anggota keluarga yang sakit. Lebih jauh lagi keluarga mempunyai tanggung jawab
utama untuk memulai dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para profesional
perawatan kesehatan. Keluarga menyediakan makanan, pakaían, perlindungan, dan memelihara
kesehatan. Keluarga melakukan praktik asuhan kesehatan untuk mencegah terjadinya gangguan
atau merawat anggota yang sakit. Keluarga haruslah mampu menentukan kapan meminta
pertolongan kepada tenaga profesional ketika salah satu anggotanya mengalami gangguan
kesehatan.
Kesebatan merupakan kebutuhan keluarga yang tida. boleh diabaikan, karena tanpa
kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan
dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota keluarganya. Perrubahan sekecil apa
pun yang dialami anggola keluarga, secara tidak langsung akan, menjadi perhatian keluarga
atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan
terjadinya perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya.
Sering kali keluarga telah mengabil tindakan yang tepat, terapi jika keluarga masih merasa
mengalami keterbatasan, maka anggota keluarga yang mengalami gargguan kesehatan
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau telah memiliki
kemanapuan melakukan tindakan uatuk pertolongan pertama.
Kelima tugas kesehatan keluarga tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh keluarga,
perawat perlu mengkaji sejauh mana keluarga mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik
dan memberikan bantuan atau pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan
keluarga
Tugas keluarga
Dalam sebuah keluarga anda beberapa tugas disar yang di dalamnya terdapat delapan tugas pokok
antara ain
2. berupaya untuk memelihara sumber sumber daya yang ada dalam keluarga
KELUARGA SEJAHTERA
Definisi Keluarga Sejahtera
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah srta kebutuhan
hidup spiritual dan material yang layak. Bertakwa kepada Tahan Yang Maha Esa memiliki
hubungan yang serasi, selaras, dan sdimbang antaranggota keluarga dengan masyarakat dan
lingkungin
1. Keluarga prasejahtera
Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran ayama, pangan, sandang papan, dan kesehatan,
atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu arau lebih indikator keluarga
sejahtera tahap I.
b. Pada uunumnya seluruh angola kelunrga makan dua kali atau lebih.
c. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untulk aktivitas di rumah,
bekerja, sekoluh, dan bepergian.
e. Bila anak salkit dan atau pasangan usia subur ingin KB dibaswa ke sarana kesehatan
Keluarga sejahtera tahap Iladalah keluarga yang di samping telah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal serta telah dapat memenuhi kebutuban sosial
psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti
kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. Pada keluarga sejahtera II
kebutıhan fhsik seisial, dan psikologs telah terpenuhi. Indikatornya adalah sebagai berikut:
e. Kesehatan anak sakit dan'atau pasangan usia subur ingin KB dibawa ke sarana
kesehalan atau pelugas kesehatan
h. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu setel pakaian haru per tahun.
j. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat, sehiagga dapat
melaksanakan fungsinya masing-masing
k. Paling kurang satu anggota keluarga 15 tahun ke atas herpenghasilan tetap
l. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf latin.
n. Bila anak hidup sebanyak 2 atau lcbih, keluarga yang masih pasangan usia subur
memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
Keluarga sejahtera tahap III adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan
dasar, sosial psikologis, dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan
sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu
tertentu) dalam bentuk material, keuangan untuk sosial kemasyarakatan, dan belum
berperan aktif daliam kegiatan kemasyarakatan. Pada keluarga sejahtera II, kebututhan
fisik, sosial, psikologis, dan pengembangan telah terpenuhi. Namun, kepedulian sosial
belum terpenuhi. indikator keluarga sejaatera tahap III adalah indikator pada keluarga
sejahtera tahap II ditambah dengan komponea-komponen berikut ini
c. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dapat
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antaranggota keluarga
f. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/ TV/imajalah & Anggota keluarga
mampu menggunakan sarana transportasi sesuai ko
Keluarga sejahtera tahap IiI płus adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh
kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangannya telah terpenuhi, serta memiliki
sosial yang tinggi pada masyarakat. Indikator keluarga sejahtera tahap II plus adalah
indikator pada keluarga sejahtera tahap III ditambah dengan komponen-komponen berikut
ini
a. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan suka kegiatan sosial masyarakat dalam
bentuk material.
b. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasaní
institusi masyarakat.
PERKEMBANGAN KELUARGA
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga.
Perkembangan keluarga meliputi perubaban pola interalsi dan hubungai antara anggotanya di
sepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga merupakan komponen kunci dalam setiap
kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu istern. Perkembangan ini terbagi nenjadi
beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebul dapat dilalui dengan sukses.
1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (hergiuning fansl keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing, secara keluarga haru tersebut perlu
mempersiapkan kehidupan yang baru karena keduawa Keluarga baru dirmulai pada saat
masing masing individu, yaitu suami dan istri membentub psilkologis keluarga tersehut
sudah memiliki keluarga bacu. Suami dan istri yang membentuk membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari Masing masing pasangan menghadapi perpisahan
dengan keluarga orang tuanya dan mulai dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan
masing masing. Masing-masing bersama šerta beradaptasi dengan kebiasaan sendini dan
pasanganya, Misalnya makan, tidur, bangun pug, bekerja, dan sebagainya. Hal lain yang
perlu diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untak mempunyai anak dan berapa jumlah
anak yang dihurapkan.
e. Meenyesuaikan diri dengan kehandan dan mempersapkan diri untuk menjadi orang tua
Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1988, Duval an ller, 1985 tugas perkembangan
keluarga meliputi:
Fungsi perawat pada keluaga ini adalah selain melakukan kegiatan astuhan keperawatan
perawat juga melakukan konsultasi. Misaluya konsultasitang KB, perawatan prenatal, dan
komunikasi. Kurangnya informasi tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan
masalah seksual, emosional, rasa takut atau cemas, rasa bersalah, dan kehamilan yang tidak
direncanakan.
Keluarga yang menantikan kelaluran di mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2.5 tahun). Kehamilan dan
kelahiran bayi petlu dipersiapkan oleh pasangan suami-istri melalui heberapa tuigas
perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertanma memberi perubahan yang besar
dalam keluarga, schingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memeauhi
kebutuhan bayi Masalah yang sering terjadi dengan kclahiran bayi adalah pasangan merasa
diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertoju pada bayi. Suami merasa beluma
siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. lugas perkembangan pada
masa ini antara lain
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumab yang menyenangkan.
Sedangkan menurut Carter dan Mc Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985 tugas
perkembangan keluarga meliputi:
a. Membentuk keluarga muda scbagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi
baru ke dalam keluarga)
b. Rekonsilasilasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga
Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatan bagaimana merawat bayi,
mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan cara mengatasinya, imunisasi, tumbuh
kembang anak, interaksi keluarga. keluarga bereacana, sena pemenuhan kebutuhan anak
terutama pada ibu yang bekerja
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan kebutuhan dan minat anak
prasekolah dalam meningkatkan pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada tahap ini
sangat sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua. Kedua orang tua harus waktunya
sedemitian rupa, sehingga kebutuhan anak, suami istri, dan pekerjaan (purna waktu/paruh
waktu) dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan
mengarahkann keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara
menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang tua mempunya peran untuk menstimulasi
perkembangan individual anak, khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan
anak pada fase ini tercapai. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini. antara lain
sebagai berikut.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
e. Pembagian waktu untuk individu. pasangan, dan anak (tahap paling repot).
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: runah, ruang bermain, privasi, dan
keamanan
b. Mensosialisasikan anak
c. Mengintcgrasikan anak yang baru sementara tetap nnemenuhi kebut yang lain.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan hubungan orang tua
dan analk) serta di luar keluarga (keluarga besar