id
SKRIPSI
G 0008203
FAKULTAS KEDOKTERAN
Surakarta
2011
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Hubungan Ibu Hamil sebagai Perokok Pasif dengan Bayi
Berat Badan Lahir Rendah di Surakarta
Pembimbing Utama
Nama : Dr. Supriyadi Hari R., dr., Sp.OG
NIP : 19610309 198802 1 001 (.............................................)
Pembimbing Pendamping
Nama : Endang Dewi L., dr., Sp.A (K) MPH
NIP : 19591201 198603 2 008 (.............................................)
Penguji Utama
Nama : Dr. Abkar Raden, dr., Sp.OG (K)
NIP : 19461019 197603 1 001 (.............................................)
Anggota Penguji
Nama : Nur Hafidha H., dr., MClinEpid
NIP : 19761225 200501 2 001 (.............................................)
Surakarta,
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001 NIP 19510601 197903 1 002
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil Penelitian: Ibu hamil yang terpapar asap rokok memiliki risiko melahirkan
bayi berat badan lahir rendah 5.4 kali lebih besar daripada ibu hamil yang tidak
terpapar asap rokok setelah mengontrol pengaruh ANC (OR = 5.37; IK 95%
1.51,19.12).
Kata kunci : Ibu hamil, perokok pasif, berat badan lahir rendah
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Objectives: This research aims to know the relationship between passive smoker
in pregnancy and low birth weight babies in Surakarta.
Method: This research was analytical descriptive research case control approach
and had been done in September 2011 in the RS and RB PKU Muhammadiyah
Surakarta. Data was collected by using fixed-disease sampling within inclusion
and exclusion criteria. The inclusion criteria were LBW babies and non-LBW
babies at term, babies born alive, primigravidae, and a single fetus. Sample filled
the biodata and informed consent as a sign of approval, and questionnaire passive
smoker. Sixty sample were obtained and analyzed with Chi Square test and
Multiple Logistic Regression test through SPSS 17.0 for Windows.
Result: Pregnant women who exposed by smoke had a risk of having a baby of
low birth weight 5.4 times greater than pregnant women who are not exposed after
controlling the influence of the ANC (OR = 5.37; IK 95% 1.51,19.12).
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA............................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
1. Rokok .............................................................................................. 5
C. Hipotesis ............................................................................................ 17
A. Jenis Penelitian............................................................................... 18
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Lokasi Penelitian............................................................................ 18
C. Subyek Penelitian.......................................................................... 18
A. Simpulan .......................................................................................... 41
B. Saran ................................................................................................ 41
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.6. Analisis Bivariat tentang Status Perokok Pasif dengan Kejadian
BBLR …...…………………………………………...........................30
Tabel 4.7. Analisis Bivariat tentang Hubungan Umur dengan Kejadian BBLR.. 31
BBLR……………………………………………………………….. 32
BBLR……………………………………………………………….. 33
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alur Mekanisme Efek Paparan Asap Rokok terhadap Risiko
BBLR …...…………………………………………...………...... 30
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
masalah yang serius penduduk dunia, terbukti dengan jumlah kasus yang
masih cukup tinggi. Kurang lebih 30 juta bayi lahir dengan berat badan
Indonesia jumlah berat badan lahir rendah juga masih cukup tinggi.
angka BBLR secara nasional pada periode tahun 2002-2003 mencapai 7,6 %.
baru lahir di Indonesia sekitar 12,8 % dari seluruh penyebab kematian bayi
BBLR dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor ibu, faktor janin
sosio-ekonomi dan paparan zat racun seperti zat yang terkandung dalam
rokok (Khosim, 2008). Rokok masih menjadi salah satu penyebab penting
Jika hal ini terus berlanjut, diproyeksikan pada tahun 2020 terjadi 10 juta
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2010).
dunia setelah China dan India dengan konsumsi 220 milyar batang per tahun
nikotin, radikal bebas dan oksidan. Zat ini dapat menyebabkan terjadinya
defisiensi folat, Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dan hipertensi dalam
(Yuliana, 2009).
Berat badan bayi ibu perokok pada umumnya kurang dan mudah
menjadi sakit. Berat badan bayi tersebut lebih rendah 40 - 400 gram
dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu bukan perokok. Sekitar 7 %
dari ibu hamil yang merokok satu bungkus sehari mungkin akan melahirkan
anak yang beratnya kurang dari 2500 gram, dan persentase ini meningkat
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari 20 batang sehari melahirkan bayi dengan berat badan kurang, namun hal
tersebut tidak hanya terjadi pada ibu hamil yang merokok saja, ternyata ibu
hamil yang tidak merokok pun bila sehari-hari selalu berada di antara
perokok dan selalu terpapar asap rokok (perokok pasif), bisa mengalami efek
2001).
terdapat hubungan ibu hamil sebagai perokok pasif dengan bayi berat badan
B. Perumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan ibu hamil sebagai perokok
C. Tujuan Penelitian
hamil sebagai perokok pasif dengan bayi berat badan lahir rendah di
Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
tentang adanya hubungan ibu hamil sebagai perokok pasif dengan bayi
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Praktis
kewaspadaan ibu dan peran keluarga untuk secara aktif ikut menjaga
kesehatan ibu hamil dan janin terutama dalam hal menghindari paparan
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Rokok
a. Pengertian
dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini menarik
darah, bayi lahir dengan berat badan rendah serta sindroma bayi
lain dari akibat rokok adalah korbannya tidak hanya menimpa pada
orang yang merokok atau perokok aktif, namun juga menimpa orang
lain yang tidak merokok atau perokok pasif (Depkes, 2003). Rokok
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
gas ada komponen padat atau partikel yang terdiri dari nikotin dan tar.
Senyawa Efek
Fase Partikel
Tar Karsinogen
Hidrokarbon aromatik polinuklear Karsinogen
Nikotin Stimulator, depressor ganglion,
kokarsinogen
Fenol Kokarsinogen dan iritan
Kresol Kokarsinogen dan iritan
β-Naftilamin Karsinogen
N-Nitrosonor nikotin Karsinogen
Benzo(a)piren Karsinogen
Logam (nikel, arsen, Karsinogen
polonium210) Akselator tumor
Indol Akselator tumor
Karbazol Kokarsinogen
Katekol
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Fase Gas
Karbon monoksida Pengurangan transpor dan
pemakaian O2
Asam hidrosianat Sitotoksin dan iritan
Asetaldehid Sitotoksin dan iritan
Akrolein Sitotoksin dan iritan
Amonia Sitotoksin dan iritan
Formaldehid Sitotoksin dan iritan
Oksida dari nitrogen Sitotoksin dan iritan
Nitrosamin Karsinogen
Hidrazin Karsinogen
Vinil Klorida Karsinogen
(Sumber: Purnamasari, 2006)
1999).
1) Karbonmonoksida (CO)
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Nikotin
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sehingga akan berdampak pada berat badan janin dari ibu hamil
a. Definisi
Berat lahir adalah berat pertama fetus atau bayi baru lahir yang
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir
yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan
b. Klasifikasi
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Prematuritas murni
Kehamilan (NBK-KMK).
2) Dismaturitas
c. Tanda-tanda BBLR
berkurang)
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rokok.
rendah bias terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor ibu (gizi saat
hamil kurang, umur < 20 tahun atau > 35 tahun, jarak hamil dan
insiden bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) antara lain
sosio ekonomi, usia ibu < 17 tahun atau > 35 tahun, merokok, minum
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bayi BBLR dari ibu yang merokok dua kali lebih besar daripada ibu
(ETS) pada berat lahir ditemukan pada ibu yang tidak merokok, rata-
rata penurunannya 88 gram, pada ibu yang terpapar berat oleh ETS di
rumah dan di tempat kerja, berat lahir bayi lebih rendah 189 gram
Paparan asap rokok adalah semua bahan kimia yang berasal dari
disebut perokok pasif. Perokok pasif bukan tidak mungkin akan menderita
Kandungan bahan kimia pada asap rokok sampingan ternyata lebih tinggi
daripada asap rokok utama, antara lain karena tembakau yang terbakar
pada temperatur lebih rendah ketika rokok sedang tidak dihisap, membuat
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Zat toksik lebih banyak didapatkan pada asap samping, antara lain CO
lima kali lipat, benzopiren tiga kali lipat dan amoniak 50 kali lipat.
Beberapa bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam dalam ruangan
mengikat protein dan DNA pada level paparan tertentu dari sebatang
(Amiruddin, 2007).
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
toksik dan karsinogenik yang sama seperti aliran utama yang dihisap
perokok. Dengan demikian efek merokok pasif hampir sama dengan efek
kelahiran prematur
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.1 di bawah ini adalah alur mekanisme efek paparan asap
Gambar 2.1. Alur Mekanisme Efek Paparan Asap Rokok terhadap Risiko
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Asap rokok
-Riwayat Pre-
eklamsia/eklamsia
BBLR
: diteliti
: tidak diteliti
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan ibu hamil sebagai perokok
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Yang dimaksud dengan penelitian analitik yaitu penelitian yang hasilnya tidak
hanya berhenti pada taraf pendiskripsian, akan tetapi dilanjutkan sampai taraf
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
1. Kriteria inklusi :
a. Bayi BBLR dan bayi non BBLR aterm, lahir secara spontan maupun
c. Primigravida
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
d. Janin tunggal
2. Kriteria eksklusi :
c. Preeklamsia/eklamsia
e. Cacat congenital
D. Teknik Sampling
Pada pengambilan sampel ini, kelompok kasus dan kelompok kontrol berasal
E. Besar Sampel
multivariat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
observasi) (Hair dalam Murti, 2006). Dalam penelitian ini terdapat empat
adalah 4 x 15 = 60 orang.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ibu hamil perokok pasif.
Rendah (BBLR).
1. Variabel terikat
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
lahir < 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
2. Variabel bebas
jumlah rokok yang dihisap perokok aktif dan ibu terpapar oleh asap
a. Umur
sampai ulang tahun terakhir. Umur ibu berkisar 20-35 tahun (tidak
b. Pekerjaan
keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
2) ANC tidak teratur jika frekuensi minimal empat kali atau kurang
H. Instrumen Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
I. Rancangan Penelitian
BBLN BBLR
Quesioner
Analisis data
J. Cara Kerja
1. Data mengenai bayi BBLR diambil dari data rekam medik responden.
2. Responden mengisi biodata.
3. Responden mengisi kuesioner penelitian mengenai hubungan paparan asap
rokok pada ibu hamil (perokok pasif) dengan risiko bayi berat badan lahir
rendah (BBLR).
ganda. Analisis regresi logistik ganda adalah alat statistik yang sangat kuat
perancu potensial.
digunakan untuk:
P
ln = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4
1 P
di mana :
a : Konstanta
x1 : status
0 : bukan perokok
1 : perokok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
x2 : Umur
0 : 20-35 tahun
1 : < 20 tahun
2 : > 35 tahun
x3 : pekerjaan
0 : tidak bekerja
1 : bekerja
x4 : ANC
0 : teratur
1 : tidak teratur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Surakarta telah dilaksanakan pada bulan Juni
berjumlah 60 orang terdiri dari 30 sampel bayi BBLR dan 30 sampel bayi BBLN.
Berikut ini disampaikan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik.
1. < 20 tahun 1
2. 20 - 35 tahun 57
3. > 35 tahun 2
Jumlah 60
3%
2%
<20 tahun
commitSampel
Gambar 4.1 Persentase to userMenurut Kelompok Umur
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
paling banyak adalah ibu hamil yang berumur 20 - 35 tahun (95 %),
sedangkan yang paling sedikit adalah ibu hamil yang berumur < 20 tahun
(2 %).
1. Bekerja 20
2. Tidak Bekerja 40
Jumlah 60
33% bekerja
67%
tidak bekerja
1. Teratur 45
2. Tidak Teratur 15
Jumlah 60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
25%
teratur
75%
tidak teratur
2. Perokok pasif 20
Jumlah 60
bukan
33%
67% perokok pasif
perokok pasif
Tabel 4.4 dan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
hamil yang diteliti berstatus sebagai bukan perokok pasif (67 %).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
1. BBLR 30
2. BBLN 30
Jumlah 60
Status BBLR
Tabel 4.4 dan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa sampel BBLR dan
dengan uji tersebut dapat diketahui apakah hubungan yang teramati antara
terikat berat badan bayi lahir lebih rendah serta variabel perancu berupa
p < 0.25 pada analisis bivariat memenuhi syarat analisis regresi logistik.
Tabel 4.6 Analisis Bivariat Status Perokok Pasif dengan Kejadian BBLR
Kejadian BBLR
Variabel Total OR p
positif n (%) negatif n (%)
100%
37.5
Presentase Kejadian BBLR
75 Kejadian
50% BBLR positif
62.5
kejadian
25 BBLR negatif
0%
bukan perokok pasif perokok pasif
Status Perokok Pasif
BBLR
Dari Tabel 4.6 dan gambar 4.6 kejadian BBLR positif lebih banyak
dijumpai pada ibu hamil perokok pasif (75 %). Analisis bivariat terhadap
untuk melahirkan bayi BBLR 5.0 kali lebih besar daripada kelompok
16.56; p = 0.01).
Kejadian BBLR
Variabel Umur Total OR P
positif n (%) negatif n (%)
100
49.1
66.7
50
50.9 Kejadian BBLR positif
33.3
0 kejadian BBLR negatif
<20 20-35
dan tahun
>35
tahun
Umur
Dari Tabel 4.7 dan Gambar 4.7 kejadian BBLR positif lebih banyak
dijumpai pada ibu hamil kelompok umur < 20 dan > 35 tahun (66.7 %).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
regresi logistik.
Kejadian BBLR
Variabel Total OR p
positif n (%) negatif n (%)
100
Presentase Kejadian BBLR
80 45 Kejadian
60 BBLR positif
60
Kejadian
40 BBLR
55 negatif
20 40
0
tidak bekerja
bekerja
Status Pekerjaan
Dari Tabel 4.8 dan Gambar 4.8 didapatkan hasil bahwa kelompok
sampel yang tidak bekerja mengalami kejadian BBLR positif lebih sedikit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
regresi logistik.
Kejadian BBLR
Variabel Total OR p
positif n (%) negatif n (%)
100
80 40
Kejadian
60 80
BBLR positif
40
60 kejadian
20 BBLR negatif
20
0
ANC ANC
teratur tidak
teratur
Status ANC
Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 didapatkan hasil bahwa kelompok
sedikit (40 %). Sedangkan kelompok sampel yang tidak teratur melakukan
ANC lebih banyak mengalami kejadian BBLR positif (80 %). Analisis
commitsampel
menunjukkan bahwa kelompok to userANC tidak teratur memiliki risiko
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
untuk melahirkan bayi BBLR 6.0 kali lebih besar daripada kelompok
0.01) dan memenuhi syarat untuk analisis regresi logistik (p < 0.25)
regresi logistik.
regresi logistik ganda adalah status perokok pasif dan status ANC.
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda dengan Analisis
Model 1 Model 2
Crude Adjusted
p IK 95% p IK 95%
OR OR
Status ANC
Teratur - - - 1.0 - -
N observasi 60
ganda tentang hubungan antara ibu hamil sebagai perokok pasif dengan
masing variabel prediktor (ibu hamil sebagai perokok pasif dan status
ANC).
Pada analisis bivariat, ibu hamil dengan status perokok pasif secara
tersebut naik menjadi 5.4 kali lebih besar dan secara statistik signifikan
ANC tidak teratur secara signifikan mempunyai risiko 6 kali lebih besar
dibandingkan ibu hamil dengan status ANC teratur untuk melahirkan bayi
analisis regresi logistik, risiko tersebut naik menjadi 6.5 kali lebih besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Surakarta” dilakukan sejak bulan Juni
untuk dikeluarkan dari penelitian yang memenuhi syarat eksklusi dan dimasukkan
dalam penelitian yang memenuhi syarat inklusi. Berdasarkan pemisahan ini dan
didapatkan 60 sampel yang terdiri dari 30 sampel bayi BBLR dan 30 sampel bayi
BBLN.
Berdasarkan penelitian Alit (2003), wanita pada umur muda (kurang dari 20
tahun) memiliki risiko melahirkan bayi BBLR empat kali lebih besar
dibandingkan dengan wanita yang melahirkan pada usia reproduktif sehat (20 - 35
tahun). Hal ini disebabkan karena pada usia remaja perkembangan organ
mendapatkan nutrisi antara ibu yang masih dalam tahap perkembangan dan
janinnya. Di samping itu, secara psikologis, wanita di usia remaja belum siap
Menurut Muchtar (2008), kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun juga
uterus, menyebabkan perubahan pada serviks yang pada akhirnya akan memicu
kelahiran prematur. Pada penelitian ini, hubungan antara umur ibu dengan
kejadian BBLR tidak signifikan (p = 0.55). Hal ini mungkin terjadi karena
sebagian besar responden pada kelompok kasus merupakan golongan umur yang
tidak berisiko.
begitu berperan pada berat badan lahir bayi. Namun, pada penelitian Anne (1988),
BBLR terjadi pada 5.5 % ibu hamil yang sebagian besar aktivitas kerjanya
dilakukan dengan berdiri. Pekerjaan yang diduga berpengaruh pada berat badan
lahir bayi adalah pekerjaan yang sebagian besar aktivitas kerjanya dilakukan
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel berprofesi sebagai ibu
rumah tangga yang berjumlah 40 orang (67 %) dan yang bekerja (guru,
wiraswasta, pegawai swasta, dan buruh) sebanyak 20 orang (33 %). Pada
penelitian ini, hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian BBLR tidak
signifikan (p = 0.27).
tidak teratur melakukan ANC sebanyak 15 orang (25 %). Hasil penelitian ini
bayi BBLR sebesar 6.0 kali. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Zaenab dan
Joeharno (2006) di mana ibu hamil yang tidak rutin melakukan pemeriksaan ANC
memiliki risiko lima kali lebih besar melahirkan bayi BBLR daripada ibu hamil
antenatal mempunyai empat fungsi bagi ibu selama kehamilan yaitu penilaian
kehamilan ibu dan berat bayi yang dilahirkan, selain itu penilaian risiko
yang cocok untuk dapat mencegah komplikasi akibat kehamilan yang dapat
Asap rokok merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya BBLR.
Dalam penelitian ini, kejadian BBLR lebih banyak dialami oleh ibu hamil yang
terpapar asap rokok (70 %). Hasil penelitian uji analisis bivariat menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil yang terpapar asap
rokok dengan kejadian BBLR dilihat dari uji bivariat (p = 0.01) dan BBLR terjadi
pada 25 % ibu hamil yang terpapar asap rokok. Selain itu, ibu hamil yang terpapar
asap rokok mempunyai risiko untuk melahirkan bayi BBLR sebesar lima kali
lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok. Hasil uji
analisis regresi logistik menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar asap rokok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
mempunyai risiko untuk melahirkan bayi BBLR sebesar 5.4 kali lebih besar
dibandingkan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok (OR = 5.37; KI 95 %
1.51,19.12). Hal ini pun sejalan dengan penelitian Martin dan Bracken (1986)
yang menyebutkan bahwa BBLR terjadi pada 23.6 % ibu hamil yang terpapar
asap rokok.
kesehatan ibu hamil dan janin, di antaranya adalah karbomonoksida (CO) dan
pembuluh darah dikarenakan pelepasan katekolamin oleh adrenal dan sel saraf.
menurunkan berat badan lahir bayi. Selain itu, ibu hamil yang merokok dapat
yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR
seseorang sebesar 6.5 kali dibanding ibu hamil yang teratur melakukan ANC.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Risiko ini lebih tinggi dibandingkan status perokok pasif (OR = 6.49; KI 95 %
menyebabkan hasil yang diperoleh kurang maksimal. Beberapa hal yang menjadi
1. Menurut Amiruddin (2007), kandungan nikotin yang terdapat pada rokok dapat
yang berbeda. Pereduksian kadar nikotin pada rokok dapat mengurangi angka
kejadian BBLR sebanyak 74 kali. Namun, pada penelitian ini, penulis tidak
2. Status gizi ibu hamil berperan penting dalam menentukan berat badan lahir
bayi. Menurut Lubis (2003), kekurangan gizi pada masa kehamilan memiliki
dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin. Status gizi dapat
dinilai dengan beberapa cara, antara lain mengukur Lingkar Lengan Atas
(LILA) ibu, melihat pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dan
status gizi ibu, maka peneliti tidak dapat memasukkan status gizi dalam
penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil sebagai perokok
pasif dengan risiko terjadinya BBLR di Surakarta, di mana ibu hamil yang
terpapar asap rokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi
B. Saran
1. Edukasi terhadap suami dan keluarga ibu hamil mengenai bahaya asap
rokok yang tidak hanya berdampak kepada perokok aktif tapi juga
janin dengan jumlah sampel yang representatif, populasi yang lebih luas,
commit to user
41