Contoh Format RPP 4C Geo
Contoh Format RPP 4C Geo
A. Kompetensi Inti :
1. KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Pengembangan IPK sampai mencapai KD
1
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis aktivitas diharapkan peserta didik mampu menganalisis dinamika
planet Bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang
kehidupan dengan penuh rasa syukur, ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
1) Teori pembentukan Jagat Raya
2) Teori Pembentukan Tata Surya
3) Karakteristik anggota tata surya
4) Karakteristik bumi sebagai anggota tata surya
5) Perkembangan Bumi
6) Rotasi dan revolusi bumi
7) Dampak rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di Bumi
8) Karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran berbasis Penyingkapan (Discovery)
Metode : Diskusi Kelompok dan Penugasan
F. Media Pembelajaran
Video pembentukan tata surya dan jagat raya
Youtube: My solar system, Birth of the solar system, rotation and revolution
Gambar-gambar anggota tata surya
LCD Projector
G. Sumber Belajar
Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga
Riwayat Alam Semesta
2
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Literasi
2) Setelah melihat tayangan video tentang jagat raya, peserta didik memprediksi
permasalahan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Berpikir Kritis
4) Setiap kelompok mencari informasi tentang teori-teori terbentuknya jagat raya dan
teori pembentukan tata surya
Teori Terbentuknya
Jagat Raya Tata Surya
1) ............................................................................ 1) ..........................................................................
2) ............................................................................ 2) ..........................................................................
3) ............ dst 3) ............ dst
3
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Literasi
Komunikasi
4
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
PEMBELAJARAN HOTS
b. Kegiatan Inti (100’)
Setelah pada pertemuan pertama peserta didik melakukan pembelajaran Discovery
Learning, pada pertemuan ke-2 kegiatan ini melanjutkan pembelajaran pada pertemuan
pertama.
Religius
1) Pemberian Stimulus
Peserta didik menyimak tayangan dinamika/perkembangan bumi
Berpikir Kritis
Critical Thinking, Collaboration, Creativity, Communication, HOTS, Literacy
Aktif
Literasi
Komunikasi
3) Mengumpulkan Data
Peserta didik diminta mengumpulkan data/informasi sesuai topik masing-
masing kelompok tentang pembagian tugasnya bentuk narasi, gambar, video
dan data
Kolaborasi, Inovatif
5
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
4) Mengolah Data
Secara berkelompok peserta didik mengolah informasi, mengklasifikasi dan
menganalisis data informasi tentang dinamika perkembangan bumi dalam
bentuk bagan, gambar, grafik, tabel atau peta
Kreatif, Inovatif
5) Menyimpulkan
Masing-masing kelompok berdiskusi merumuskan kesimpulan atas topik setelah
mengolah, mengklasifikasi dan menganalisis data tentang dinamika
perkembangan bumi.
Peserta didik secara berkelompok memajang hasil kerja kelompok
Selanjutnya secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan
mengemukakan/mempresentisikan hasil kerja kelompoknya
Komunikasi
6
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
PEMBELAJARAN HOTS
b. Kegiatan Inti (100’)
Peserta didik melanjutkan materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
1) Peserta didik (perwakilan kelompok)
menyampaikan hasil pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya yaitu karakteristik
bumi
2) Peserta didik tanya jawab tentang
karakteristik bumi
3) Guru menayangkan slide/video tentang
dinamika bumi berupa gerak rotasi dan
revolusi
Berpikir kritis, Kolaborasi
7
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
PEMBELAJARAN HOTS
Religius
Kolaborasi, Literasi
8
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
9
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Lampiran Penilaian
Pertemuan 1-4
1. Penilaian Sikap
10
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Pertemuan 4
2. Penilaian Keterampilan
PENILAIAN KINERJA
Indikator :
4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari
berbagai sumber.
4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatan poster tentang karakteristik planet Bumi sebagai
ruang kehidupan.
4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster
Langkah Kerja :
a. Kumpulkan berbagai informasi tentang karakteristik planet bumi
b. Siapkan kertas poster
c. Susun informasi tentang karakteristik planet bumi mulai dari awal pembentukannya
d. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik tentang karakteristik planet bumi
sebagai ruang kehidupan
11
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
12
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
3. PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Teknik Penilaian : Tes tertulis
Kompetensi Materi Indikator Soal Level No. Bentuk Soal
No. Dasar/ IPK Kognitif Soal
3.4 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
1 3.4.1.Mengidentifika Teori Peserta didik dapat C2 1 1. Pembentukan jagad raya menurut teori Big Bang didasarkan
si teori pembentukan menjelaskan teori pada asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas
jagat raya Bigbang pada teori dan padat yang mengalami ….
pembentukan
pembentukan jagat a. Ledakan dahsyat dan mengembang
Jagat Raya raya b. Pergeseran bintang-bintang di alam raya dan planet
c. Perubahan materi terus menerus dan statis
d. Gaya gravitasi antar materi dan planet
e. Pembentukan atom-atom hidrogen dan helium
2 3.4.2.Menjelaskan Teori Peserta didik dapat C3 2 Dari dua teori terbentuknya tata surya, jawaban yang
teori pembentukan menjelaskan teori tepat adalah …….
tata surya pembentukan tata TEORI NEBULA TEORI PASANG SURUT
pembentukan
surya A Matahari sudah ada Matahari terbentuk
Tata Surya sejak dahulu bersama dengan planet
B Tata surya terbentuk Tata surya terbentuk
dari gumpalan kabut dari material matahari
C Planet-planet berasal Planet-planet berasal
dari debu angkasa dari gumpalan kabut
awan
D Gumpalan kabut Matahari mengalami
pecah membentuk ledakan besar berkali-
planet karena kali
tabrakan komet
E Pada awalnya hanya Planet yang terbentuk
terbentuk 4 planet ukurannya sama
raksasa
13
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
3.4.3. Mendeksrip karakteristik Berdasarkan gambar C1 3 2. Dari gambar berikut ini adalah planet terbesar di tata surya ….
sikan anggota tata peserta didik dapat a. Mars
surya meunjukkan planet b. Jupiter
karakteristi
terbesar di tata surya c. Saturnus
k anggota d. Uranus
tata surya e. Neptunus
4 3.4.5. Menjelaska perkembangan Berdasarkan gambar C2 5 4. Berikut adalah keadaan benua di muka bumi pada 200 juta tahun
n Bumi peserta didik dapat yang lalu :
mengemukakan Benua Afrika ditunjukkan oleh nomor ....
perkemban
a. I
gan Bumi b. III
c. III
d. IV
e. V
14
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
3.4.6. Membedaka rotasi dan Diberikan pernyataan C2 6 D Pergerakan bumi mengakibatkan gejala-gejala berikut!
n rotasi revolusi bumi peserta didik dapat 1) Terjadi pasang surut air laut
menjelaskan dampak 2) Terjadi perubahan arah angin
dan
dari rotasi bumi 3) Terjadi perubahan siang dan malam
revolusi 4) Bumi memiliki banyak musim
bumi 5) Matahari terbit dari arah timur
Rotasi bumi mengakibatkan gejala nomor…
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2), 3) dan 5
E. 3), 4), dan 5)
15
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
B. Pedoman Penskoran
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda (Skor 5)
1. A 5. D
2. B 6. D
3. B 7. B
4. B
Uraian
8. Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan
sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh
penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan
mulai mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara
memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan memasuki musim panas. Musim ini
berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya. (Skor 10)
9. Pangea adalah sebuah benua besar (supercontinent) hasil penyatuan dari benua-
benua di permukaan bumi pada zaman karbon. Pangea mengalami perpecahan
menjadi dua benua yang oleh Eduard Suess diberi nama Laurasia (benua bagian
utara) dan Gondwana (benua bagian selatan) pada masa Mesozoik. Gondwana
adalah benua besar (supercontinent) lainnya di belahan bumi selatan yang terpisah
dari Pangea Supercontinent yang sekarang terdiri atas benua Antartika, Afrika,
Amerika Selatan, Australia, Pulau Irian, Selandia Baru, Kaledonia Baru, India, dan
Madagaskar.
Laurasia adalah suatu benua besar di belahan bumi utara yang terpisah dari Pangea
Supercontinent yang sekarang terdiri atas benua Eropa dan Asia (Eurasia) serta
benua Amerika Utara. (Skor 15)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
16
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
KD :
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan
menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
Indikator :
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan
17
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
KD :
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan
menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
Indikator :
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan
BENTUK
NO. NAMA SISWA NU
PENGAYAAN
18
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
19
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Materi Pertemuan 1
1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold)
Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju
tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu
dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap,
perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan
memaksa semesta memuai secara terus menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya
memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian.
Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi meluas tanpa batas
seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga
pancaran yang disebut ‘ylem (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem
meledak dengan dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan
temperaturnya turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat. Pada temperatur sekitar
60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan
temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada
suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah
galaksi.
3. Teori Berayun
Menurut teori ini semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat.
Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi
akibat gaya gravitasi, lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses
ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta tetapi hanya berubah tatanan.
Selain teori-teori diatas, ada juga beberapa anggapan tentang jagat raya yaitu :
1. Anggapan Antroposentris
Antroposentris berasal dari anthropos = manusia dan centrum = pusat yang beranggapan
bahwa manusia adalah pusat segalanya. Anggapan ini di mulai sejak manusia primitif. Pada
waktu manusia menyadari adanya bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang dan bumi
dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
2. Anggapan Geosentris
Anggapan GeosentrisGeosentris berasal dari kata geo = bumi dan centrum = pusat yang
beranggapan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan ini dimulai lebih kurang
20
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
abad ke-6 sebelum masehi yang di dukung oleh beberapa ahli yaitu Socrates, Plato,
Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.
3. Anggapan Heliosentris
Heliosentris berasal dari kata helios = matahari dan centrum = pusat. Yang beranggapan
bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran pandangan yang
menggantikan kedudukan bumi sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan
yang kritis. Ahli pendukung anggapan ini adalah Nicolaus Copernicus, Plotomeus, Bruno,
Galileo, Johanes Kepler, dan Isaac Newton.
Tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar dan hampir bulat yang berotasi
dengan kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk
sebuah cakram di bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut hingga terbentuk Matahari di
bagian pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram
terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet
yang berevolusi mengitari Matahari.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu
ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh
sehingga terjadi tarik menarik pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut.
Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut
menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian
lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan planetesimal, dimana
massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.
Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar
yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian
berubah menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan
keras menjadi planet-planet dan satelit.
4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu
gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk
gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih
meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya berpilin lambat mengakibatkan terjadi
tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari. Bagiana tepi
cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan
tersebut membeku menjadi planet dan satelit.
21
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Tata surya merupakan susunan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang mengelilinginya, meliputi planet, komet,
meteor, asteroid, satelit, dan sebagainya. Tata surya hanyalah satu dari jutaan bintang
yang tergabung dalam kelompok bintang yang disebut galaksi.
1. Planet
Merupakan anggota terpenting dalam tata surya. Planet artinya pengembara atau selalu
bergerak, seolah-olah menjelajahi langit dari satu kelompok bintang ke kelompok
bintang yang lain. Cahaya planet bersumber dari pantulan cahaya Matahari yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet dapat
dikelompokkan berdasarkan:
1)Planet dalam
Planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid yaitu Merkurius, Venus,
Bumi dan Mars.
2) Planet luar
Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid yaitu Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
1) Planet Inferior
Planet yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus.
2) Planet Superior
Planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi yaitu Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
1) Planet Terestrial
2) Planet Jovian
22
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
1) Karakteristik Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan
Matahari. Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan
sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Jarak
merkurius ke matahari 57 juta km, dan jarak Merkurius dengan Bumi 92 juta km.
Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar
5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan
gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak
terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3
● Suhu Siang : 430°C
● Suhu Malam : -170°C
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km
7 Diameter Planet 4,879 km
8 Warna Planet Hitam Keputih-Putihan
2) Karakteristik Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini
memiliki radius 6.052 km. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan
mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga
venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di
sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja,
bintang barat, atau bintang kejora.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi
planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih
lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
● Suhu Siang : 500°C
● Suhu Malam : -200°C
23
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Venus
2 Kala Rotasi 244,0 Hari
3 Kala Revolusi 224,7 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 108,2 Juta km
7 Diameter Planet 12.140 km
8 Warna Planet Coklat Keputihan
3) KARAKTERISTIK BUMI
Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia
terdapat kehidupan makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di khatulistiwa).
Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan
Astronomis (SA). Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Beda
dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu
mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari.
● Suhu Siang :
● Suhu Malam :
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Bumi
2 Kala Rotasi 23,9 Jam
3 Kala Revolusi 365,3 Hari
4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5 Satelit Alam (1) Bulan
6 Jarak Di Matahari 150 Juta km
7 Diameter Planet 12,756 km
8 Warna Planet Biru Kehijauan
4) KARAKTERISTIK MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa
Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena
penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi
kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup
ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah,
ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan
manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke
planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di
sana, meskipun yang amat sederhana.
24
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Mars
2 Kala Rotasi 24,62 Jam
3 Kala Revolusi 687 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
5 Satelit Alam (2) Phobos dan Deimos
6 Jarak Di Matahari 230 Juta km
7 Diameter Planet 6.790 km
8 Warna Planet Merah Kehitaman
5) KARAKTERISTIK YUPITER
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter
adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki
massa 318 kali massa bumi. Volume Jupiter 1.319 kali volume Bumi.
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Jupiter
2 Kala Rotasi 9,8 Jam
3 Kala Revolusi 11,86 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km
7 Diameter Planet 14.980 km
8 Warna Planet -
6) KARAKTERISTIK SATURNUS
Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari
Matahari, maka dari itu Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus memiliki
kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti
Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia
dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
25
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Saturnus
2 Kala Rotasi 10 Jam 14 menit
3 Kala Revolusi 29,46 Tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
6 Jarak Di Matahari 1,4 milyar km lebih
7 Diameter Planet 60.268 km
8 Warna Planet Kuning keputihan
7) KARAKTERISTIK URANUS
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat
keempat dalam Tata Surya. Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3
milyar km. Uranus memiliki massa 14,5 kali massa Bumi. Uranus adalah planet yang paling
ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³
membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaristengah
sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km.
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Uranus
2 Kala Rotasi 17,25 Jam
3 Kala Revolusi 84 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel
6 Jarak Di Matahari 3 milyar km
7 Diameter Planet 51.118 km
8 Warna Planet hijau dan biru
8) KARAKTERISTIK NEPTUNUS
26
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Neptunus
2 Kala Rotasi 16,1 Jam
3 Kala Revolusi 164,8 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid
6 Jarak Di Matahari 4.450 juta km
7 Diameter Planet 49.530 km
8 Warna Planet biru
E. PEMBENTUKAN BUMI
1. Teori Kabut(Nebula)
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-
Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar
memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang
kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari
beberapa tahap,yaitu
27
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu
pekat dan besar.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi
di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari
matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2.Teori Planetisimal
Teori Planetesimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori
Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa
besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama
dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi
tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang
tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal.
Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
28
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,
ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak
bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya
tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan
membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari
dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.
29
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang
disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet
yang mengelilinginya.
30
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan
ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin
dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet,
termasuk planet bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.
Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa
peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika
ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama
sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat
ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang
asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah
Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
31
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.
Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan
sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa
yang terpental ini menjadi planet.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli
astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari
yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas
unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi,
maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang
lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur
lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet –
planet, termasuk bumi.
Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir
Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut “Steady-State”.Teori steady-
state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang
masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali
berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama
menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan
pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia
mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa
radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini
32
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya
ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno
Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini,
yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber
tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui
bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big
Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada
tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang
angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8
menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam
semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa,
penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal.
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan
materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada
selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini
menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak
berawal dan tidak berakhir.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang',
dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman.
Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar
batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume
nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam
semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan.
Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20,
telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
33
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Materi Pertemuan 2
C. PERKEMBANGAN BUMI
3.Teori Geosinklin
34
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan
oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya
endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang
seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara
ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence
(penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap
berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan
lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan
sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan,
sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah
pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.
35
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Condinental Drift
36
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun mengalami proses
pendinginan. Akibatnya bagian terluarnya menjadi keras, sedangkan, bagian dalamnya
masih tetap merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.
Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat
pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat
memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian
terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak
bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai ke
dalam), yaitu sebagai berikut.
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau
lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit
bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan
ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
37
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar
2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat
C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas
bersuhu tinggi.
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang
tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini
dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km,
tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar
bersuhu sekitar 3.900 derajat Celcius.
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500
km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar
4.800 derajat C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10
gram/cm3 . Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian
bumi lainnya.
Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang
terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik
yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung
kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung
maupun tidak berasal dari tanaman.
38
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Materi Pertemuan 3
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23
jam 56 menit (dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan
kecepatan rotasi yang tidak sama, di equator bergerak dngan cepat namun semakin ke
kutub semakin lambat. Rotasi Bumi menyebabkan:
Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu
selama satu tahun (365 1/3 hari). Sesuai dengan hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi
mengelilingi Matahari berbentuk elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para
ilmuwan telah membuktikan bahwa Bumi melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya
dan paralaks bintang. Gejala alam akibat revolusi:
1. Pergantian musim
2. Peredaran semu tahunan Matahari
3. Paralaks bintang
4. Perbedaan panjang siang dan malam.
5. Galaksi
39
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Materi Pertemuan 4
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatumenjadi hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30)
Allah SWT tidak hanya menurunkan air di muka Bumi, tetapi juga mempertahankan
keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya. Dalam hal penyediaan air bersih
misalnya, Bumi diberiAllah SWT mekanisme penyulingan air yang sangat
mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi setiap tahunnya.
Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh
aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari
ekosistem laut untuk diberisihkan kembali.
Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi
awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun.
40
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain
memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih
menjadi perdebatan.
Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya
ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata
surya ini. Kalau pun di planet lain ada air, maka air di planet yang jauh dari matahari
membeku, sedangkan yang dekat matahari airnya malah mendidih dan menguap.
Menurut para ahli di masa kini, asal muasalkeberadaan air itu sebenarnya bukan
terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.Air yang sedemikian
banyak itu memerlukan proses ledakan raksasa yang bisa membahayakan Bumi. Reaksi
Hidrogen dengan Oksigen dalam tekanan yang sangat tinggimenimbulkan energi panas
yang luar biasa dahsyatnya dan menyemburkan apilalu menghasilkan H2O alias air.
Beberapa ahli berpendapat ledakan ini bukan di bumi tapidi luar angkasa. Lalu
diturunkan oleh Allah SWT ke bumi dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku
seperti komet yang menyerbu Bumi. Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap
di Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah SWT, mungkin
ada benarnya.
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
(QS. Al-Mu’minuun: 18)
Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan
tumbuhan butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanyatersedia dalam jumlah yang
seimbang.
Atmosfer kitamengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak,
dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang
terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah gas karbon
dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.
Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan
kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan.
Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka
Bumi berjalan tidak terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan
logam-logam bakal melonjak secara dramatis.
3. Punya Daratan
Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter,
Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan,
semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat
berpijak.
41
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan
dan juga lautan.
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS.
Yunus: 22)
Bumi punya sistem pemanasan dan pendingan otomatis yang sangat canggih, sehingga
tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya keliling matahari.
Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata suryayang
suhunya yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’
ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti
itu.
Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari,
sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak
adamanusia atau hewan yangakan tahan tinggal di planet ini.
Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu
membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius
membeku.Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat
ekstrim.
Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua
ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari
sinar matahari.
Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati
seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian.
Maka diperlukan sebuah atapyang melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit
dandan jugacahaya yang mematikan itu. Dan atap itudimiliki oleh bumi kita tercinta
hasil pemberian Allah SWT. Atmosfer kita initernyata berfungsi sebagai atap yang
melindungi dari cahaya maut matahari.
42
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara , sedang mereka berpaling
dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS. Al-Anbiya’: 32)
Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti
gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni bumi, kecepatannya
mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat
jet komersial.
Dan menurut para ahli, perputaran permukaan bum itutelah menyebabkan timbulnya
angin kencang di atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai?
Karena angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah
berbentuk gunung dan lembah.
Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di
berbagai wilayah Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23, 5 derajat.
Maka sekilas kalah kita baca ayat berikut ini, kita akan sadar bahwa bumi ini memang
diciptakan untuk manusia dan makhluk hidup.
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan
kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. An Naml: 88 )
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala
buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-
sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )
Planet Bumi ini secara sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai
kebutuhan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan
pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka
43
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X
Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak.
Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera,
binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang
beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.
Kesimpulan
Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya bumi ini adalah tempat yang paling layak
untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Planet lain meski banyak memiliki kemiripan, tapi tidak ada satu pun yang memenuhi
kriteria layak untuk dihuni. Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Al-Quran
pun memang selalu menyebutkan bumi untuk tempat tinggal manusia.
Akan tetapi semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk
lain yang bisa hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah dan isyarat yang
ada di dalam Al-Quran belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan alien berupa
manusia atau makhluk hidup cerdas lainnya.
44
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah