Anda di halaman 1dari 44

RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 2 Bantul


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
Alokasi Waktu : 12 X 45’ (4 X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
1. KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2. KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Pengembangan IPK sampai mencapai KD

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4. Menganalisis dinamika 3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
planet Bumi sebagai 3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
ruang kehidupan 3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi
terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang
kehidupan
4.4. Menyajikan 4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet
karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari berbagai
Bumi sebagai ruang sumber.
kehidupan dengan 4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatan
menggunakan peta, poster/video/powerpoint tentang karakteristik
bagan, gambar, tabel, planet Bumi sebagai ruang kehidupan.
grafik, foto, dan/atau 4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan
video poster/video/powerpoint

1
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis aktivitas diharapkan peserta didik mampu menganalisis dinamika
planet Bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang
kehidupan dengan penuh rasa syukur, ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran
1) Teori pembentukan Jagat Raya
2) Teori Pembentukan Tata Surya
3) Karakteristik anggota tata surya
4) Karakteristik bumi sebagai anggota tata surya
5) Perkembangan Bumi
6) Rotasi dan revolusi bumi
7) Dampak rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di Bumi
8) Karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran berbasis Penyingkapan (Discovery)
Metode : Diskusi Kelompok dan Penugasan

F. Media Pembelajaran
 Video pembentukan tata surya dan jagat raya
 Youtube: My solar system, Birth of the solar system, rotation and revolution
 Gambar-gambar anggota tata surya
 LCD Projector

G. Sumber Belajar
 Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga
 Riwayat Alam Semesta

H. Langkah Langkah Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama: (3 JP)
Indikator :
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)


1) Memberi salam, berdo’a dan mengabsen
2) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3) tanya jawab terkait kompetensi yang sudah dipelajari
4) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari;
5) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

2
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

6) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Religius dan Rasa


ingin tahu

b. Kegiatan Inti (100’) (Model Pembelajaran Penyingkapan)


1) Peserta didik diminta memperhatikan permasalahan-permasalahan yang
diberikan, dan mencermati objek-objek yang
diberikan berupa video tentang jagat raya

Literasi

2) Setelah melihat tayangan video tentang jagat raya, peserta didik memprediksi
permasalahan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Berpikir Kritis

3) Peserta didik dibagi ke dalam 10 kelompok yang beranggotakan 3-4 orang

Teliti, bertanggung jawab

4) Setiap kelompok mencari informasi tentang teori-teori terbentuknya jagat raya dan
teori pembentukan tata surya

Literasi dan Kolaborasi

5) Setiap kelompok memvisualisasikan dengan membuat tabel tentang teori teori


terbentuknya jagat raya dan teori pembentukan tata surya

Teori Terbentuknya
Jagat Raya Tata Surya
1) ............................................................................ 1) ..........................................................................
2) ............................................................................ 2) ..........................................................................
3) ............ dst 3) ............ dst

6) Hasil kerja kelompok didiskusikan bersama-sama


7) Diberikan tayangan slide tentang anggota-anggota tata surya Kreativitas,
Kolaborasi

3
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Literasi

8) Anggota tata surya dibagi ke dalam kelompok untuk dideskripsikan karakteristiknya


melalui berbagai sumber belajar dilengkapi dengan gambar.
9) Setiap kelompok menyimpulkan dan mereview karakteristik anggota tata surya.

Komunikasi

c. Kegiatan Penutup (15’)


1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
d) mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang yaitu karakteristik bumi
berupa rotasi, revolusi dan dampaknya terhadap kehidupan di bumi

2) Kegiatan guru yaitu:


a) melakukan penilaian;
b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik individu
maupun kelompok
c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan Kedua: (3 JP)


3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)


1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu menggambarkan karakteristik
bumi dan mengemukakan perkembangan Bumi
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

4
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

PEMBELAJARAN HOTS
b. Kegiatan Inti (100’)
Setelah pada pertemuan pertama peserta didik melakukan pembelajaran Discovery
Learning, pada pertemuan ke-2 kegiatan ini melanjutkan pembelajaran pada pertemuan
pertama.
Religius
1) Pemberian Stimulus
 Peserta didik menyimak tayangan dinamika/perkembangan bumi

Berpikir Kritis
Critical Thinking, Collaboration, Creativity, Communication, HOTS, Literacy

Aktif

 Peserta didik secara berkelompok ditugaskan membaca referensi sesuai topik


masing-masing
 Peserta didik mencatat pengetahuan awal tentang topik bahasan

Literasi

 Setiap kelompok secara bergiliran mengemukakan hasil diskusinya

Komunikasi

2) Menyiapkan Problem statement

Rasa Ingin Tahu

 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum


diketahui dan hal-hal yang ingin diketahui lebih jauh
 Peserta lain diberi kesempatan memberikan jawaban, tanggapan
 Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan sesuai topik bahasan
setiap kelompok
Berpikir kritis
Teliti

3) Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data/informasi sesuai topik masing-
masing kelompok tentang pembagian tugasnya bentuk narasi, gambar, video
dan data
Kolaborasi, Inovatif

5
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

4) Mengolah Data
 Secara berkelompok peserta didik mengolah informasi, mengklasifikasi dan
menganalisis data informasi tentang dinamika perkembangan bumi dalam
bentuk bagan, gambar, grafik, tabel atau peta
Kreatif, Inovatif
5) Menyimpulkan
 Masing-masing kelompok berdiskusi merumuskan kesimpulan atas topik setelah
mengolah, mengklasifikasi dan menganalisis data tentang dinamika
perkembangan bumi.
 Peserta didik secara berkelompok memajang hasil kerja kelompok
 Selanjutnya secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan
mengemukakan/mempresentisikan hasil kerja kelompoknya

Komunikasi

 Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan


Berpikir Kritis
c. Kegiatan Penutup (15’)
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang dinamika perkembangan
bumi
b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu:


a) melakukan penilaian;
b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas baik
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4. Pertemuan Ketiga: (3 JP)


3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)


1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dikaitkan dengan kompetensi yang
akan dipelajari
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu membedakan rotasi, revolusi
dan dampaknya terhadap
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

6
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

PEMBELAJARAN HOTS
b. Kegiatan Inti (100’)
Peserta didik melanjutkan materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
1) Peserta didik (perwakilan kelompok)
menyampaikan hasil pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya yaitu karakteristik
bumi
2) Peserta didik tanya jawab tentang
karakteristik bumi
3) Guru menayangkan slide/video tentang
dinamika bumi berupa gerak rotasi dan
revolusi
Berpikir kritis, Kolaborasi

4) Peserta didik secara berkelompok mengidentifikasi masalah


Kreatif, Literasi
5) Peserta didik secara berkelompok mengolah informasi
6) Masing-masing kelompok memverifikasi informasi
Komunikasi
7) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kinerjanya

c. Kegiatan Penutup (15’)


1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang dampak rotasi dan revolusi
bagi kehidupan di bumi
b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu:


a) melakukan penilaian
b) merencanakan kegiatan tindak lanut
c) pemberian tugas
d) menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya

4. Pertemuan Keempat: (3 JP)


3.4.8 Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan
4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan
dari berbagai sumber
4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatan poster/video/powerpoint tentang
karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan.
4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster/video/powerpoint

a. Kegiatan Pendahuluan (20’)


1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

7
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan


dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu menganalisis karakteristik
bumi sebagai ruang kehidupan
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
5) mempersiapkan untuk kegiatan keterampilan; dan
6) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

PEMBELAJARAN HOTS

b. Kegiatan Inti (100’)


Peserta didik melanjutkan materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
Stimulasi
Tanggung jawab

1) Peserta didik (perwakilan kelompok) menyampaikan hasil pembelajaran pada


pertemuan sebelumnya yaitu dampak rotasi dan revolusi bagi kehidupan di bumi

Rasa Ingin Tahu Komunikasi

2) Peserta didik tanya jawab tentang karakteristik bumi


Berpikir kritis

3) Guru menayangkan slide/video tentang karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

Religius

Kolaborasi, Literasi

4) Peserta didik secara berkelompok membahas tentang karakteristik bumi sebagai


ruang kehidupan (Identifikasi Masalah)
5) Setiap kelompok mempersiapkan alat dan bahan untuk menyajikan karakteristik
planet bumi menggunakan poster (Mengolah Informasi)
Kreatif

8
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

6) Setiap kelompok mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data


tentang dinamika planet sebagai ruang kehidupan dari berbagai sumber (Verifikasi
Hasil)
Teliti Komunikasi

7) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kinerjanya (Generalisasi)

8) Kegiatan Penutup (15’)


1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang karakteristik planet bumi
sebagai ruang kehidupan.
b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu:


a) melakukan penilaian;
b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian pembelajaran
remedial dan sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian Teknik Rubrik Instrumen Remedial Pengayaan


Penilaian Penilaian Penilaian ( < KKM) ( >KKM)
Sikap : Observasi 1) Pembelajaran 1) Belajar
Pengetahuan : Tes ulang kelompok
tertulis 2) Pemberian 2) Belajar
Keterampilan : Unjuk bimbingan mandiri
kerja secara khusus 3) Pembelajaran
Terlampir 3) Pemberian berbasis
tugas-tugas tema
latihan secara
khusus
4) Pemanfaatan
tutor sebaya

Bogor, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

KH. Abdul Kodir Nurhasan, M.Pd Ardiansyah Paramita, S.Hut, M.Pd

9
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Lampiran Penilaian

Pertemuan 1-4

1. Penilaian Sikap

Observasi melalui Jurnal Guru

Nama Satuan Pendidikan : SMA Insan Kamil Bogor


Tahun Pelajaran : 2016/2017
Kelas/Semester : X-....../1
Mata Pelajaran : Geografi

No. Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Pos Tindak


/Neg lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Aspek yang dinilai : rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin, menghargai pendapat

10
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Pertemuan 4

2. Penilaian Keterampilan

PENILAIAN KINERJA

Mata Pelajaran : Geografi


Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Kompetensi Dasar : 4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan
menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

Indikator :
4.4.1. Merangkum informasi tentang karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dari
berbagai sumber.
4.4.2. Melakukan langkah-langkah pembuatan poster tentang karakteristik planet Bumi sebagai
ruang kehidupan.
4.4.3. Menyajikan karakteristik planet bumi menggunakan poster

Langkah Kerja :
a. Kumpulkan berbagai informasi tentang karakteristik planet bumi
b. Siapkan kertas poster
c. Susun informasi tentang karakteristik planet bumi mulai dari awal pembentukannya
d. Sajikan informasi yang jelas, lengkap dan menarik tentang karakteristik planet bumi
sebagai ruang kehidupan

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

Kriteria Skor Indikator


Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
(skor maks 3) 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan

Pelaksanaan 3 Menyusun keterangan dan gambar tepat dan rapi


(skor maks 7) 2 Menyusun keterangan dan gambar tepat atau rapi
1 Menyusun keterangan dan gambar tidak tepat dan
tidak rapi
0 Tidak menyusun

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

11
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Kriteria Skor Indikator


1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan kerapihan dan kebersihan


1 Memperhatikan kerapihan atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan kerapihan dan kebersihan

Hasil 3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat


(skor maks 6) 2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Menyampaikan simpulan dengan tepat


2 Menyampaikan simpulan kurang tepat
1 Menyampaikan simpulan tidak tepat
0 Tidak menyampaikan kesimpulan

Format Penilaian kinerja


Skor untuk
No. Nama Jumlah Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil

12
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

3. PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Teknik Penilaian : Tes tertulis
Kompetensi Materi Indikator Soal Level No. Bentuk Soal
No. Dasar/ IPK Kognitif Soal
3.4 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
1 3.4.1.Mengidentifika Teori Peserta didik dapat C2 1 1. Pembentukan jagad raya menurut teori Big Bang didasarkan
si teori pembentukan menjelaskan teori pada asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas
jagat raya Bigbang pada teori dan padat yang mengalami ….
pembentukan
pembentukan jagat a. Ledakan dahsyat dan mengembang
Jagat Raya raya b. Pergeseran bintang-bintang di alam raya dan planet
c. Perubahan materi terus menerus dan statis
d. Gaya gravitasi antar materi dan planet
e. Pembentukan atom-atom hidrogen dan helium

2 3.4.2.Menjelaskan Teori Peserta didik dapat C3 2 Dari dua teori terbentuknya tata surya, jawaban yang
teori pembentukan menjelaskan teori tepat adalah …….
tata surya pembentukan tata TEORI NEBULA TEORI PASANG SURUT
pembentukan
surya A Matahari sudah ada Matahari terbentuk
Tata Surya sejak dahulu bersama dengan planet
B Tata surya terbentuk Tata surya terbentuk
dari gumpalan kabut dari material matahari
C Planet-planet berasal Planet-planet berasal
dari debu angkasa dari gumpalan kabut
awan
D Gumpalan kabut Matahari mengalami
pecah membentuk ledakan besar berkali-
planet karena kali
tabrakan komet
E Pada awalnya hanya Planet yang terbentuk
terbentuk 4 planet ukurannya sama
raksasa

13
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

3.4.3. Mendeksrip karakteristik Berdasarkan gambar C1 3 2. Dari gambar berikut ini adalah planet terbesar di tata surya ….
sikan anggota tata peserta didik dapat a. Mars
surya meunjukkan planet b. Jupiter
karakteristi
terbesar di tata surya c. Saturnus
k anggota d. Uranus
tata surya e. Neptunus

3 3.4.4. Mendeksrip karakteristik Diberikan pernyataan C3 4 3. Perhatikan pernyataan berikut :


sikan bumi peserta didik dapat (1) Planet urutan ke-3 dari Matahari
menjelaskan (2) Waktu revolusi adalah 27, 3 hari
karakteristi
karakteristik bumi (3) Waktu revolusi adalah 365, 25 hari
k bumi yang benar (4) Waktu rotasi adalah 25,5 hari
(5) Berdiameter 500.000 km
(6) Berdiameter 12.756 km
Karakteristik bumi yang benar ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 6
b. 1, 3, dan 6 e. 1, 3, dan 5
c. 1, 4, dan

4 3.4.5. Menjelaska perkembangan Berdasarkan gambar C2 5 4. Berikut adalah keadaan benua di muka bumi pada 200 juta tahun
n Bumi peserta didik dapat yang lalu :
mengemukakan Benua Afrika ditunjukkan oleh nomor ....
perkemban
a. I
gan Bumi b. III
c. III
d. IV
e. V

C4 9 Jelaskan pemahamanmu tentang perkembangan benua Pangea-


Gondwana-Lauratia

14
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

3.4.6. Membedaka rotasi dan Diberikan pernyataan C2 6 D Pergerakan bumi mengakibatkan gejala-gejala berikut!
n rotasi revolusi bumi peserta didik dapat 1) Terjadi pasang surut air laut
menjelaskan dampak 2) Terjadi perubahan arah angin
dan
dari rotasi bumi 3) Terjadi perubahan siang dan malam
revolusi 4) Bumi memiliki banyak musim
bumi 5) Matahari terbit dari arah timur
Rotasi bumi mengakibatkan gejala nomor…
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2), 3) dan 5
E. 3), 4), dan 5)

Matahari adalah pusat tata surya. Dalam gerak semunya,


matahari dilihat dari bumi terbit tepat di titik timur dan
terbenam di titik barat pada tanggal…
C2 7 A. 21 januari dan 21 april
Peserta didik dapat B. 21 maret dan 23 september
menjelaskan waktu C. 21 maret dan 22 desember
gerak semu Matahari D. 21 juni dan 23 september
sebagai dampak E. 21 juni dan 22 desember
revolusi bumi
5 3.4.7. Menganalisis dampak rotasi Peserta didik dapat C1 10 Beri contoh akibat terjadinya rotasi bumi dalam kehidupan
dampak dan revolusi memberikan contoh sehari-hari !
Bumi terhadap akibat terjadinya
rotasi dan
kehidupan di rotasi bumi dalam
revolusi Bumi kehidupan sehari- C4 8
Bumi hari.
terhadap
Diberikan stimulus
kehidupan di
berupa gambar
Bumi peserta didik dapat
menganalisis dampak
revolusi bumi
Dampak apa yang timbul di daerah B akibat revolusi Bumi ?

15
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

B. Pedoman Penskoran

KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda (Skor 5)
1. A 5. D
2. B 6. D
3. B 7. B
4. B
Uraian
8. Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan
sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh
penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan
mulai mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara
memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan memasuki musim panas. Musim ini
berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya. (Skor 10)

9. Pangea adalah sebuah benua besar (supercontinent) hasil penyatuan dari benua-
benua di permukaan bumi pada zaman karbon. Pangea mengalami perpecahan
menjadi dua benua yang oleh Eduard Suess diberi nama Laurasia (benua bagian
utara) dan Gondwana (benua bagian selatan) pada masa Mesozoik. Gondwana
adalah benua besar (supercontinent) lainnya di belahan bumi selatan yang terpisah
dari Pangea Supercontinent yang sekarang terdiri atas benua Antartika, Afrika,
Amerika Selatan, Australia, Pulau Irian, Selandia Baru, Kaledonia Baru, India, dan
Madagaskar.
Laurasia adalah suatu benua besar di belahan bumi utara yang terpisah dari Pangea
Supercontinent yang sekarang terdiri atas benua Eropa dan Asia (Eurasia) serta
benua Amerika Utara. (Skor 15)

10. Akibat Rotasi Bumi (Skor 12)


1. Terjadinya perubahan waktu
2. Terjadinya perubahan arah angin
3. Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer
4. Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
5. Terjadinya pergantian siang dan malam
6. Bentuk bumi menjadi bulat spheroid
7. Terjadinya pembelokan arah angin
8. Terjadinya gerak semu harian matahari dan benda - benda langit lainnya
9. Terjadinya gaya coriolis
10. Dapat berfungsinya satelit
11. Terjadi perubahan arah bandul ( efek faucault )
12. Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
16
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL

Sekolah : SMA Insan Kamil Bogor


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : X
Jenis Remedial : Pemanfaatan tutor sebaya
KKM Mata Pelajaran : 76
Materi : Dinamika bumi sebagai ruang kehidupan

KD :
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan
menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
Indikator :
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

KD / INDIKATOR YANG NO. IPK


NO NAMA SISWA NU HASlL
BELUM DIKUASAI TES ULANG

17
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Sekolah : SMA Insan Kamil Bogor


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : X
Rencana Pengayaan : Belajar mandiri mengenai sesuatu yang diminati
KKM Mata Pelajaran : 76

KD :
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
4.4. Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan
menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video

Indikator :
3.4.1. Mengidentifikasi teori pembentukan Jagat Raya
3.4.2. Menjelaskan teori pembentukan Tata Surya
3.4.3. Mendeksripsikan karakteristik anggota tata surya
3.4.4. Mendeksripsikan karakteristik bumi
3.4.5. Menjelaskan perkembangan Bumi
3.4.6. Membedakan rotasi dan revolusi bumi
3.4.7. Menganalisis dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi
3.4.8. Menganalisis karakteristik bumi sebagai ruang kehidupan

BENTUK
NO. NAMA SISWA NU
PENGAYAAN

18
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran Remedial diberikan bagi siswa yang tidak tuntas (memperoleh Nilai
KD kurang dari nilai KKM yakni 76 dengan mengikuti program pembelajaran
kembali baik dengan memberikan pembahasan soal-soal uji kompetensi
(menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) atau memberikan tugas yang
berkaitan dengan indikator atau kompetensi dasar yang belum tuntas kemudian
melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan
indikator/kompetensi yang belum tuntas melalui pemanfaatan tutor sebaya.
b. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas (memperoleh
Nilai KD ≥ KKM = 76) dengan memberikan program pembelajaran tambahan
berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan
memberikan pembahasan soal-soal olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan
kembali penyelesaian soal-soal) melalui pembelajaran mandiri.

19
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Materi Pertemuan 1

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI,

TATA SURYA DAN JAGAD RAYA

A. PROSES PEMBENTUKAN JAGAD RAYA

1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold)

Alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memuai dengan laju
tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya dalam ruang tertentu selalu
dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap,
perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan
memaksa semesta memuai secara terus menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya
memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian.

2. Teori Ledakan Besar (George Gamow)

Alam semesta bermula dari ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi meluas tanpa batas
seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga
pancaran yang disebut ‘ylem (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem
meledak dengan dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan
temperaturnya turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat. Pada temperatur sekitar
60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan
temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada
suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah
galaksi.

3. Teori Berayun

Menurut teori ini semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat.
Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi
akibat gaya gravitasi, lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses
ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta tetapi hanya berubah tatanan.

Selain teori-teori diatas, ada juga beberapa anggapan tentang jagat raya yaitu :

1. Anggapan Antroposentris

Antroposentris berasal dari anthropos = manusia dan centrum = pusat yang beranggapan
bahwa manusia adalah pusat segalanya. Anggapan ini di mulai sejak manusia primitif. Pada
waktu manusia menyadari adanya bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang dan bumi
dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

2. Anggapan Geosentris

Anggapan GeosentrisGeosentris berasal dari kata geo = bumi dan centrum = pusat yang
beranggapan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan ini dimulai lebih kurang

20
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

abad ke-6 sebelum masehi yang di dukung oleh beberapa ahli yaitu Socrates, Plato,
Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.

3. Anggapan Heliosentris

Heliosentris berasal dari kata helios = matahari dan centrum = pusat. Yang beranggapan
bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran pandangan yang
menggantikan kedudukan bumi sebagai akibat majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan
yang kritis. Ahli pendukung anggapan ini adalah Nicolaus Copernicus, Plotomeus, Bruno,
Galileo, Johanes Kepler, dan Isaac Newton.

B. PROSES PEMBENTUKAN TATA SURYA

1. Teori Kabut atau Nebula (Kant-Laplace)

Tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar dan hampir bulat yang berotasi
dengan kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk
sebuah cakram di bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut hingga terbentuk Matahari di
bagian pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram
terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet
yang berevolusi mengitari Matahari.

2. Teori Planetesimal (T.C.Chamberlain dan FR.Moulton)

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang. Suatu
ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dengan jarak yang tak terlalu jauh
sehingga terjadi tarik menarik pada permukaan Matahari maupun bintang tersebut.
Akibatnya sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut
menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian
lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari. Hal ini dinamakan planetesimal, dimana
massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.

3. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)

Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar
yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan mengelilingi Matahari, kemudian
berubah menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan
keras menjadi planet-planet dan satelit.

4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak. Suatu
gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk
gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih
meyerupai cakram. Karena bagian tengahnya berpilin lambat mengakibatkan terjadi
tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari. Bagiana tepi
cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan
tersebut membeku menjadi planet dan satelit.

21
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

D. TATA SURYA DAN JAGAD RAYA

Tata surya merupakan susunan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang mengelilinginya, meliputi planet, komet,
meteor, asteroid, satelit, dan sebagainya. Tata surya hanyalah satu dari jutaan bintang
yang tergabung dalam kelompok bintang yang disebut galaksi.

1. Planet

Merupakan anggota terpenting dalam tata surya. Planet artinya pengembara atau selalu
bergerak, seolah-olah menjelajahi langit dari satu kelompok bintang ke kelompok
bintang yang lain. Cahaya planet bersumber dari pantulan cahaya Matahari yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet dapat
dikelompokkan berdasarkan:

a. Asteroid sebagai pembatas

1)Planet dalam

Planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid yaitu Merkurius, Venus,
Bumi dan Mars.

2) Planet luar

Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid yaitu Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.

b. Bumi sebagai pembatas

1) Planet Inferior

Planet yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus.

2) Planet Superior

Planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi yaitu Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.

c. Komposisi bahan penyusun (massa)

1) Planet Terestrial

Planet-planet yang komposisi penyusunnya adalah batuan. Terdiri dari


Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

2) Planet Jovian

Planet-planet yang berukuran besar, komposisinya adalah es dan hidrogen.


Terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

22
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Planet dalam Tata Surya

1) Karakteristik Merkurius

Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan
Matahari. Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan
sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Jarak
merkurius ke matahari 57 juta km, dan jarak Merkurius dengan Bumi 92 juta km.
Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar
5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan
gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak
terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3
● Suhu Siang : 430°C
● Suhu Malam : -170°C

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km
7 Diameter Planet 4,879 km
8 Warna Planet Hitam Keputih-Putihan

2) Karakteristik Venus

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini
memiliki radius 6.052 km. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan
mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga
venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di
sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja,
bintang barat, atau bintang kejora.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi
planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih
lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
● Suhu Siang : 500°C
● Suhu Malam : -200°C

23
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Venus
2 Kala Rotasi 244,0 Hari
3 Kala Revolusi 224,7 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 108,2 Juta km
7 Diameter Planet 12.140 km
8 Warna Planet Coklat Keputihan

3) KARAKTERISTIK BUMI

Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia
terdapat kehidupan makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di khatulistiwa).
Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan
Astronomis (SA). Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Beda
dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu
mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari.

● Suhu Siang :

● Suhu Malam :

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Bumi
2 Kala Rotasi 23,9 Jam
3 Kala Revolusi 365,3 Hari
4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5 Satelit Alam (1) Bulan
6 Jarak Di Matahari 150 Juta km
7 Diameter Planet 12,756 km
8 Warna Planet Biru Kehijauan

4) KARAKTERISTIK MARS

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa
Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena
penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi
kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup
ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah,
ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan
manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke
planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di
sana, meskipun yang amat sederhana.

24
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

● Suhu Siang : 6°C ● Suhu Malam : -70°C

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Mars
2 Kala Rotasi 24,62 Jam
3 Kala Revolusi 687 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
5 Satelit Alam (2) Phobos dan Deimos
6 Jarak Di Matahari 230 Juta km
7 Diameter Planet 6.790 km
8 Warna Planet Merah Kehitaman

5) KARAKTERISTIK YUPITER

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter
adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki
massa 318 kali massa bumi. Volume Jupiter 1.319 kali volume Bumi.

● Suhu Siang : 21°C ● Suhu Malam : -140°C

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Jupiter
2 Kala Rotasi 9,8 Jam
3 Kala Revolusi 11,86 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km
7 Diameter Planet 14.980 km
8 Warna Planet -

6) KARAKTERISTIK SATURNUS

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari
Matahari, maka dari itu Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus memiliki
kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti
Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia
dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

● Suhu Siang : Rata-rata -190°C ● Suhu Malam : Rata-rata -190°C

25
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Saturnus
2 Kala Rotasi 10 Jam 14 menit
3 Kala Revolusi 29,46 Tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
6 Jarak Di Matahari 1,4 milyar km lebih
7 Diameter Planet 60.268 km
8 Warna Planet Kuning keputihan

7) KARAKTERISTIK URANUS

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat
keempat dalam Tata Surya. Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3
milyar km. Uranus memiliki massa 14,5 kali massa Bumi. Uranus adalah planet yang paling
ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³
membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaristengah
sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km.

● Suhu Siang : Rata-rata -180°C ● Suhu Malam : Rata-rata -180°C

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Uranus
2 Kala Rotasi 17,25 Jam
3 Kala Revolusi 84 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel
6 Jarak Di Matahari 3 milyar km
7 Diameter Planet 51.118 km
8 Warna Planet hijau dan biru

8) KARAKTERISTIK NEPTUNUS

Neptunus merupakan planet terjauh kedelapan jika ditinjau dari Matahari.


Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus
memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Bentuk
planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi
penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya.

● Suhu Siang : Rata-rata -220°C

● Suhu Malam : Rata-rata -220°C

26
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Neptunus
2 Kala Rotasi 16,1 Jam
3 Kala Revolusi 164,8 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5 Satelit Alam (8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid
6 Jarak Di Matahari 4.450 juta km
7 Diameter Planet 49.530 km
8 Warna Planet biru

E. PEMBENTUKAN BUMI

Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi

1. Teori Kabut(Nebula)

Teori Kabut Nebula

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-
Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar
memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang
kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari
beberapa tahap,yaitu

27
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

 Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu
pekat dan besar.
 Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi
di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari
matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
 Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.

2.Teori Planetisimal

Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori
Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa
besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama
dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi
tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang
tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal.
Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

28
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,
ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak
bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya
tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan
membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari
dan merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.

4.Teori Bintang Kembar

29
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang
disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet
yang mengelilinginya.

5.Teori Big Bang

Teori Big Bang

30
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan
ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin
dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet,
termasuk planet bumi.

 Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara


bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur.
 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.
Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa
peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika
ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama
sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat
ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang
asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah
Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak


melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).

Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:

31
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.
Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan
sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa
yang terpental ini menjadi planet.

Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald


P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan
cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar
mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan
protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur
ringan tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet – planet.Dalam teorinya
beliau juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa.
Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya
sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat
berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan
perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah
matahari.

Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli
astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari
yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas
unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi,
maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang
lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur
lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet –
planet, termasuk bumi.

Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple,


mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang
berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan
terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan
kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan
kemudian membentuk planet – planet.

Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir
Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut “Steady-State”.Teori steady-
state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang
masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali
berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama
menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan
pandangan mereka.

Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia
mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa
radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini
32
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya
ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno
Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini,
yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber
tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui
bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big
Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada
tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang
angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8
menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam
semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa,
penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal.
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan
materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada
selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini
menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak
berawal dan tidak berakhir.

Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya


keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar
pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19,
sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika
Karl Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga
sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes
Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa
"alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia
diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia
berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang
mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang
berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan
materialisme ini.

Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang',
dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman.
Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar
batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume
nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam
semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan.
Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20,
telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
33
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Materi Pertemuan 2

C. PERKEMBANGAN BUMI

Teori-teori tentang Perkembangan Bumi

1.Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant


Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena
pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga
mengakibatkan bumi tidak rata.

Teori Kontrasi Pembentukan Bumi

2.Teori Descartes dan Suess


Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka
terjadilah proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah
sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes
dan Suess ini disebut teori kontraksi.

3.Teori Geosinklin

34
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Teori Geosinklin

Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan
oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya
endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang
seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara
ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence
(penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap
berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan
lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan
sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan,
sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah
pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas


vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak
bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan
menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal.
Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang
berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.

35
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

4. HIPOTESA PENGAPUNGAN BENUA(CONTINENTAL DRIFT)

Condinental Drift

Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan


konsep Pengapungan Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and
Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu “super continent” yang disebut Pangaea
(artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan).
Selanjutnya, hipotesa ini mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah
menjadi benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya
seperti yang dijumpai saat ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada
mulanya ada dua super kontinen , yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan
pangea selatan yang disebut juga Gondwanaland.

36
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Proses Terbentuknya Lapisan Bumi

Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun mengalami proses
pendinginan. Akibatnya bagian terluarnya menjadi keras, sedangkan, bagian dalamnya
masih tetap merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat
pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat
memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian
terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak
bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.

Pengertian, Fungsi, dan Ciri - Ciri / Karakteristik Lapisan Bumi

Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai ke
dalam), yaitu sebagai berikut.

1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)

Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau
lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit
bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan
ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

37
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)

Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar
2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat
C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas
bersuhu tinggi.

3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)

Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang
tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini
dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.

a. Inti luar (Outer core)

Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km,
tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar
bersuhu sekitar 3.900 derajat Celcius.

b. Inti dalam (Inner core)

Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500
km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar
4.800 derajat C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10
gram/cm3 . Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian
bumi lainnya.

Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang
terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik
yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung
kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung
maupun tidak berasal dari tanaman.

38
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Materi Pertemuan 3

D. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu putaran memerlukan waktu 23
jam 56 menit (dibulatkan 24 jam). Rotasi Bumi terjadi dari barat ke timur dengan
kecepatan rotasi yang tidak sama, di equator bergerak dngan cepat namun semakin ke
kutub semakin lambat. Rotasi Bumi menyebabkan:

1. Pergantian siang dan malam


2. Peredaran semu benda-benda langit
3. Perbedaan waktu
4. Bentuk Bumi agak tumpul (pepat Bumi)
5. Penyimpangan arah angin.

Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari yang memerlukan waktu
selama satu tahun (365 1/3 hari). Sesuai dengan hukum Kepler, lintasan peredaran Bumi
mengelilingi Matahari berbentuk elips dan bidang lintasannya dinamakan ekliptika. Para
ilmuwan telah membuktikan bahwa Bumi melakukan revolusi dengan kecepatan cahaya
dan paralaks bintang. Gejala alam akibat revolusi:

1. Pergantian musim
2. Peredaran semu tahunan Matahari
3. Paralaks bintang
4. Perbedaan panjang siang dan malam.
5. Galaksi

39
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Materi Pertemuan 4

Kelayakan Planet Bumi untuk Kehidupan

1. Bumi Punya Air dan Sistem Penjernihannya

Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dariair, sebagaimana


firman-nya berikut ini:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatumenjadi hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30)

Allah SWT tidak hanya menurunkan air di muka Bumi, tetapi juga mempertahankan
keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya. Dalam hal penyediaan air bersih
misalnya, Bumi diberiAllah SWT mekanisme penyulingan air yang sangat
mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi setiap tahunnya.

Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh
aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari
ekosistem laut untuk diberisihkan kembali.

Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi
awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun.

Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih di


seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Maha suci Allah. Sungguh besar
energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton
air itu.

40
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Dan air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain
memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih
menjadi perdebatan.

Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya
ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada ‘saudara-saudara’ Bumi di tata
surya ini. Kalau pun di planet lain ada air, maka air di planet yang jauh dari matahari
membeku, sedangkan yang dekat matahari airnya malah mendidih dan menguap.

Asal Muasal Air

Menurut para ahli di masa kini, asal muasalkeberadaan air itu sebenarnya bukan
terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.Air yang sedemikian
banyak itu memerlukan proses ledakan raksasa yang bisa membahayakan Bumi. Reaksi
Hidrogen dengan Oksigen dalam tekanan yang sangat tinggimenimbulkan energi panas
yang luar biasa dahsyatnya dan menyemburkan apilalu menghasilkan H2O alias air.

Beberapa ahli berpendapat ledakan ini bukan di bumi tapidi luar angkasa. Lalu
diturunkan oleh Allah SWT ke bumi dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku
seperti komet yang menyerbu Bumi. Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap
di Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah SWT, mungkin
ada benarnya.

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
(QS. Al-Mu’minuun: 18)

2. Bumi Punya Udara

Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen dan
tumbuhan butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanyatersedia dalam jumlah yang
seimbang.

Atmosfer kitamengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak,
dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang
terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah gas karbon
dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.

Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan
kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan.
Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka
Bumi berjalan tidak terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan
logam-logam bakal melonjak secara dramatis.

3. Punya Daratan

Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter,
Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan,
semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat
berpijak.
41
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan
dan juga lautan.

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS.
Yunus: 22)

4. Suhu Yang Cocok

Bumi punya sistem pemanasan dan pendingan otomatis yang sangat canggih, sehingga
tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya keliling matahari.

Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga planet tata suryayang
suhunya yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’
ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti
itu.

Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari,
sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak
adamanusia atau hewan yangakan tahan tinggal di planet ini.

Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu
membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan Mercurius
membeku.Dan yang terus menerus menghadap matahari, suhunya menjadi sangat
ekstrim.

5. Bumi Punya Atap Pelindung Buat Penghuninya

Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua
ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari
sinar matahari.

Di langitternayta banyak bertebaranbendaangkasa, mulai dari yang kecil sampai yang


sebesar gunung. Setiap saatbenda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik
grafitasinya. Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakah
dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnyahancur berkeping-keping. Lihatlah wajah
permukaan bulan kita yang bopeng dengan serbuan meteorit.

Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup mati
seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada resiko kematian.

Maka diperlukan sebuah atapyang melindungi makhluk hidup dari serbuan meteorit
dandan jugacahaya yang mematikan itu. Dan atap itudimiliki oleh bumi kita tercinta
hasil pemberian Allah SWT. Atmosfer kita initernyata berfungsi sebagai atap yang
melindungi dari cahaya maut matahari.

42
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

Lapisan Ozon di bagian atas atmosferberfungsi untuk melindungi makhluk hidup di


planet ini dari serbuan sinar matahari yang mematikan yaitu sinar ultraviolet. Lapisan
magnetosfernya melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa
luar.Atmosfer yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain atap planet yang
menyelimuti bumi. Sungguh aneh dan luar biasabermanfaat buat kehidupan di
dalamnya.

Maha benarlah Allah SWT ketika berfirman:

Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara , sedang mereka berpaling
dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS. Al-Anbiya’: 32)

6. Bumi Punya Gunung dan Lembah

Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti
gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni bumi, kecepatannya
mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat
jet komersial.

Dan menurut para ahli, perputaran permukaan bum itutelah menyebabkan timbulnya
angin kencang di atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai?
Karena angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah
berbentuk gunung dan lembah.

Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di
berbagai wilayah Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23, 5 derajat.

Maka sekilas kalah kita baca ayat berikut ini, kita akan sadar bahwa bumi ini memang
diciptakan untuk manusia dan makhluk hidup.

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan
kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. An Naml: 88 )

7. Bumi Mempunyai Pabrik Makanan Buat Makhluk Hidup

Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran:

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala
buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-
sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )

Planet Bumi ini secara sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai
kebutuhan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan
pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka

43
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah
RPP Mata Pelajaran Geografi - Kelas X

ragam kebutuhan manusia. Darinyalah kita memperoleh sumber karbohidrat, protein


dan lemak nabati.

Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak.
Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera,
binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang
beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.

Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi secara


berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang
ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan
kita.

Kesimpulan

Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya bumi ini adalah tempat yang paling layak
untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

Planet lain meski banyak memiliki kemiripan, tapi tidak ada satu pun yang memenuhi
kriteria layak untuk dihuni. Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Al-Quran
pun memang selalu menyebutkan bumi untuk tempat tinggal manusia.

Akan tetapi semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk
lain yang bisa hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah dan isyarat yang
ada di dalam Al-Quran belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan alien berupa
manusia atau makhluk hidup cerdas lainnya.

44
© 2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah

Anda mungkin juga menyukai