BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Belajar
a. Pengertian belajar
akibat interaksi individu dengan lingkungan. Dengan pengertian ini kita dihadapkan
perilaku dapat terjadi pada setiap individu yang berinteraksi dengan lingkungan?.
yang nampak dan ada pula yang tak nampak. Perilaku yang nampak disebut
Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan
lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara disengaja. Sedikitnya ada tiga
hal yang membuat seseorang melakukan proses belajar yaitu kesiapan, motivasi dan
tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian belajar adalah proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melaui praktik atau latihan. Dengan demikian belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melaui praktik atau
b. Ciri-ciri belajar
(under going).
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh
kematangan murid.
kemajuan.
10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi
2
3
13) Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada
baik.
16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat
belajar mengajar (PBM)” tidak hanya sekedar merubah istilah, melainkan merubah
peran guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya “mengajar” melainkan
“membelajarkan” peserta didik agar mau belajar. Tugas guru dalam proses
itu guru juga mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis media dan sumber
belajar, dan memberi motivasi agar peserta didik mau belajar. Guru juga harus
(Asyhar, 2012).
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam
suatu proses yang sistematis melaui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
didik). Pengertian lain tentang pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh
pembelajar (guru, instruktur) dengan tujuan untuk membantu peserta didik agar bisa
saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta penemuan yang
langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi pelajaran serta penggunaan
unsur desain pesan yang baik dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam
memahami sesuatu yang dipelajari. Selain itu, suasana belajar akan terasa lebih
santai dan menyenangkan. Proses belajar pada hakikatnya adalah kegiatan mental
yang tidak tampak. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
yang sedang belajar tidak dapat disaksikan dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari
teori belajar behavioristik. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
mempelajari tingkah laku manusia. Menurut Desmita dalam Nahar (2016) teori
belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia yang
perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya
dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan
pengamatan, sebab pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi
respon perilaku yang dapat diamati dan penentu lingkungannya. Dengan kata lain,
perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungannya yang dapat dilihat dan
orang mengubah perilakunya ke arah yang lebih baik. Teori belajar behavioristik
adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat
dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar behavioristik berpengaruh
ditelusuri dari bentuk refleks. Dalam psikologi teori belajar behavioristik disebut
juga dengan teori pembelajaran yang didasarkan pada tingkah laku yang diperoleh
lingkungan. Hal ini dilihat secara sistematis dapat diamati dengan tidak
(2016), teori belajar behavioristik mempunyai ciri-ciri, yaitu. Pertama, aliran ini
batin di kesampingkan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab
itu, behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa. Kedua, segala perbuatan
Manusia dianggap sesuatu yang kompleks refleks atau suatu mesin. Ketiga,
behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama.
1) John B. Watson
antara stimulus dan respons, stimulus dan respons yang dimaksud harus dapat
diamati dan dapat diukur. Oleh sebab itu seseorang mengakui adanya perubahan-
7
perubahan mental dalam diri selama proses belajar. Seseorang menganggap faktor
tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.
dengan ilmuilmu lain seperi fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada
pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat diamati dan diukur. Watson
2) Ivan P. Pavlov
tentang anjing dan air liurnya. Proses yang ditemukan oleh Pavlov, karena
perangsang yang asli dan netral atau rangsangan biasanya secara berulang- ulang
(unconditioned stimulus). Reaksi alami atau reaksi yang tidak dipelajari disebut
istilah tersebut sebagai suatu penguat. Maksudnya setiap agen seperti makanan,
yang mengurangi sebagaian dari suatu kebutuhan. Dengan demikian dari mulut
anjing akan keluar air liur (UR) sebagai reaksi terhadap makanan (US). Apabila
suatu rangsangan netral, seperti sebuah bel atau genta (CS) dibunyikan bersamaan
dengan waktu penyajian maka peristiwa ini akan memunculkan air liur (CR).
rangsang semula (makanan), melainkan terhadap rangsang bunyi. Hal ini terjadi
menimbulkan air liur, dilanjutkan dengan membunyikan lonceng atau bel berkali-
kali, akhirnya anjing akan mengeluarkan air liur apabila mendengar bunyi lonceng
atau bel, walaupun makanan tidak diperlihatkan atau diberikan. Disini terlihat
jawaban yang sama, yakni pengeluaran air liur. Paradigma kondioning klasik ini
rangkaian dari satu kepada yang lain. Kondisoning klasik ini berhubungan pula
dengan susunan syaraf tak sadar serta otot-ototnya. Dengan demikian emosional
stimulus lainnya dalam mengembangkan suatu respon. Prosedur ini disebut klasik
mengawali nama teori ini semata-mata dipakai untuk menghargai karya Pavlov
bersifat pasif karena untuk mengadakan respon perlu adanya suatu stimulus
tertentu, sedangkan mengenai penguat menurut pavlov bahwa stimulus yang tidak
Stimulus itu yang menyebabkan adanya pengulangan tingkah laku dan berfungsi
3) B. F. Skinner
berinteraksi dan interaksi antar stimulus tersebut yang mempengaruhi respons yang
Oleh karena itu, dalam memahami tingkah laku seseorang secara harus memahami
hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang
mental sebagai alat menjelaskan tingkah laku yang hanya menambah rumitnya
masalah, sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan (Nahar, 2016).
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik dan pada akhirnya dapat
menjadikan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa
pesan dari sumber belajar ke penerima pesan (peserta didik). Sebagai penyaji dan
10
penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru dalam
menyajikan informasi belajar kepada peserta didik. Jika program media itu di desain
dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru. Media adalah segala sesuatu yang digunakan
(Daryanto, 2014).
Belajar adalah proses aktif dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam
sebagai salah satu sumber belajar bagi pembelajar. Artinya, melalui media peserta
pada diri peserta didik. Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru
meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang dapat
b. Fungsi semantik
11
Semantik berkaitan dengan “meaning” atau arti dari suatu kata, istilah,
tanda atau simbol. Berbagai media dapat berfungsi semantik, seperti kamus, glosari,
benar dipahami oleh peserta didik. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk
atau dipandang sebagai wakil sesuatu yang lain. Manusia berperan sebgai pemberi
makna pada simbol. Dalam konteks pendidikan, guru berperan memberi makna
c. Fungsi manipulatif
tujuan dan sasarannya. Manipulasi ini seringkali dibutuhkan oleh para pendidik
untuk menggambarkan suatu benda yang terlalu besar, terlalu kecil atau terlalu
berbahaya serta sulit diakses mungkin karena letak dan posisinya yang jauh atau
d. Fungsi fiksatif
kejadian yang sudah lama terjadi. Artinya, fungsi fiksatif ini terkait dengan
kemampuan merekam media pada suatu peristiwa atau objek dan menyimpannya
dalam waktu yang tak terbatas sehingga sewaktu-waktu dapat diputar kembali
ketika diperlukan.
e. Fungsi psikologis
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, dan fungsi motivasi.
mengganggu.
diberikan.
13
1) Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera
penglihatannya. Beberapa media visual antara lain: (a) media cetak seperti
buku, modul, jurnal, peta, gambar, dan poster, (b) model dan prototype
seperti globe bumi, dan (c) media realitas alam sekitar dan sebagainya.
14
indra kemampuan pendengaran. Oleh karena itu, media audio hanya mampu
diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti bahasa lisan, kata- kata dan
musik tiruan dan sebagainya. Contoh media audio yang umum digunakan
dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan
melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang
melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media
dan narasumber.
atau dilihat oleh peserta didik, baik karena ukurannya yang terlalu besar
sumber informasi.
2.4 Praktikum
kegiatan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang
melakukan praktikum
kelompok.
didik dipengaruhi oleh motivasi, peserta didik yang termotivasi untuk belajar
pendidikan IPA meyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan
teori.
guru, peserta didik, orang tua dan sekolah dituntut aktif dalam menyikapinya.
pembelajaran. Beberapa pengaruh itu telah tercatat sebagai alat komunikasi, alat bantu
desain, ungkapan artistik dan alat bantu inquiry dalam proses pembelajaran. Dalam
konsep pembelajaran berbasis TIK, teknologi merupakan salah satu pilar dalam
pembelajaran yang terintegrasi dan TIK tidak dapat dipisahkan hubungan dan perannya
guru dalam pembelajaran. Model integrasi yang produktif apabila guru dapat
18
utama (materi pelajaran, pedagoging dan teknologi). Hal ini sangat berhubungan
dibuat untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang mungkin tidak dapat terlihat pada
keunggulan itu antara lain adalah bisa menjelaskan konsep abstrak yang tidak bisa
masalah dan pemecahannya, juga dapat menumbuhkan sikap positif terhadap kimia.
virtual dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan strategi yang tepat akan
membantu mahasiswa dalam membangun struktur kognitif dan penguasaan materi yang
sebagai subyek didik ini akan lebih aktif dan termotivasi dalam mengeksplorasi dan
aplikasi yang digunakan untuk mendesain animasi yang banyak digunakan saat
ini. Saat membuka situs atau halaman internet tertentu, biasanya terdapat animasi objek
grafis yang bergerak dan besar menjadi kecil, dari terang menjadi redup, dari bentuk
satu menjadi bentuk lain, dan masih banyak lagi yang lain. Adapun animasi-animasi
frame, animasi tween motion, serta perintah action script-nya. Adapun beberapa
yang lain.
Made (2014) menyatakan bahwa model Hannafin & Peck (1987) terdiri dari tiga
proses utama. Tahap pertama model ini adalah tahap penilaian kebutuhan, dilanjutkan
20
dengan tahap desain dan tahap ketiga adalah pengembangan dan implementasi. Dalam
Model desain Hannafin & Peck adalah model yang sederhana, namun elegan.
Ketiga fase terhubung kegiatan “evaluasi dan revisi”. Model ini berfokus pada pemecahan
kendala kualitas dan kompleksitas pengembangan (Qureshi, 2004). Secara lebih jelas, model
Pengembanga
Penilaian Tahap
n&
Kebutuhan Desain
Implementasi
O O O
// // alkanal // etanol
—C R—C (aldehida) CH3 — C (asetaldehida)
\ \ \
H H H
O O O
// // // etanoat
—C R—C alkanoat CH — C (asetat/metana
\ \ (karboksilat) 3 \ karboksilat)
OH OH OH
O O O
// // Ester // metil propanoat
— C — OR R´ — C— OR C3H5 — C —OCH3
Contoh:
3 metilpentanal
2) Nama Trivial
Nama trivial dari aldehid menggunakan akhiran aldehid.
Contoh:
Formaldehid
Asetaldehid
B. Isomer Aldehid
Aldehid tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi dari aldehid
terletak di ujung rantai C. Isomer pada aldehid terjadi karena adanya cabang dan
letak cabang, jadi merupakan isomer struktur. Isomer aldehid mulai terdapat pada
suku keempat yaitu butanal.
O
//
Isomer struktur C3H7 — C —H
Butanal
2-metilpropanal
1) Nama IUPAC
Nama IUPAC dari keton adalah alkanon. Suku terendah dari alkanon adalah
propanon. Untuk alkanon yang mempunyai isomer pemberian nama senyawa
sebagai berikut.
a) Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
diberi nama alkanon
b) Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan posisi gugus fungsi
sehingga C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
c) Pemberian nama sama seperti alkanol. Cabang-cabang disebut lebih dulu,
disusun menurut abjad dan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang
tersebut. Letak gugus fungsi dinyatakan dengan awalan angkap
ada nama rantai pokok.
Contoh:
1 2 3 4 5
CH3—C—CH2—CH—CH3 4-metil-2-pentanon
|| |
O CH3
2) Nama Lazim
Nama lazim keton adalah alkil-alkilketon. Jika gugus alkil sama disebut
dialkilketon.
Contoh:
B. Isomer Alkanon
Keton mempunyai isomer posisi, karena letak gugus fungsi dapat berbeda.
Isomer posisi mulai terdapat pada pentanon.
24
2-pentanon
3-pentanon
3-metil-2-butanon
O
// CH3—C—CH3
C3H6O CH —CH —C—H ||
32 O
O
// C3— C — CH2—CH3
C4H8O CH3— (CH2)2— C — H ||
..O
O
// C2H5— C—C2H5
C5H10O CH3— (CH2)3— C — H ||
O
Pada sistem IUPAC nama asam diturunkan dari nama alkana, akhiran a
diganti oat dan di depannya ditambah kata asam. Jadi, asam karboksilat disebut
golongan asam alkanoat.
Untuk senyawa yang mempunyai isomer, tata namanya sama seperti pada
aldehid karena gugus fungsinya sama-sama berada pada ujung rantai C. Cara
penamaannya sebagai berikut.
a) Rantai pokok adalah rantai yang paling panjang yang mengandung gugus
fungsi
Nama karboksilat sesuai nama rantai pokok diberi akhiran oat.
b) Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
c) Penulisan nama dimulai dengan nama cabang-cabang atau gugus lain yang
disusun menurut abjad kemudian nama rantai pokok. Karena gugus
26
fungsi pasti nomor satu, jadi nomor gugus fungsi tidak perlu disebutkan.
Contoh:
Asam 2-metilpropanoat
2) Nama Trivial
Nama trivial asam karboksilat diambil dari nama asal asam tersebut
di alam. Contoh:
a) HCOOH disebut asam semut atau asam formiat (asam format) karena
diketemukan pada semut (formika = semut).
asam butanoat
asam 2-metilpropanoat
t.
Alkanoat alkil
etil propanoat
metil butanoat
metil etanoat
etil etanoat
(Khamidinal, 2009