Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) dalam 8
bagian kloroform dan dalam 3 bagian eter
Asam benzoate merupakan zat aktif yang digunakan sebagai antijamur, bersifat asam lemah. Pada
lambung yang bersifat asam, akan terdapat dalam bentuk tidak terionisasi sehingga mudah larut dalam
lemak mudah menembus membran lambung.
Absorbsi obat melalui kulit, untuk memperoleh efek lokal (setempat) sehingga sangat tergantung pada
kelarutan obat dalam lemak, karena epidermis kulit juga berfungsi sebagai membran lemak biologis. Efek
farmakologinya, asam inti dan ester hidroksinya dalam konsentrasi 0,1 % berkhasiat sebagai fungistatis
dan bakteriostatik lemah. Biasanya digunakan bersamaan dengan asam salisilat juga sebagai pengawet
makanan dan minuman (0,5-1mg) dank rim (1-5mg/ml), daya pengawet hanya efektif pada pH dibawah
5.
A. Preformulasi
1. Adeps Lanae
Monografi (FI Edisi III Hal 61)
Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya,
bau lemah dan khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), mudah larut dalam
kloroform dan dalam eter
2.Kamfer
Monografi (FI Edisi III Hal 130)
Pemerian : Hablur putih atau massa hablur, tidak berwarna atau putih, bau khas, tajam, rasa
pedas dan aromatic
Kelarutan : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%), dalam 0,25 bagian
kloroform, sangat mudah larut dalam eter, mudah larut dalam minyak lemak.
Khasiat : Antiiritan
3.Vaselin Album
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan, tidak berbau,
hamper tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam kloroform, dalam
eter dan dalam eter minyak tanah, larutan kadang-kadang beropalesensi lemah.
B. Formula Standart
Lanolinum 4,5 g
R/ Acid Salicyl 6%
Sulfur Praecipitat 7%
Menthol 2% Camphora 3%
Base ad 100%
R/ Klorheksidin 5mg
Asam benzoate50mg
Lanolin 4,5 g
Kamfer 1%
Acid Benzoicum : Sebagai bahan aktif bersifat fungistatik digunakan secara topical
Lanolin : terdiri dari 75% adeps lanae dan 25% air merupakan basis salep serap
2.
Lanolin 4,5 g =
Mengandung :
Adeps Lanae =
Air =
= 5,625 ml 3.
Camphora 1% =
4.
= 25 g
b.
Asam Benzoat
2.
Lanolin
Mengandung :
Adeps Lanae
Air
3.
Camphora 1%
4.
Vaselin Album
V. Penimbangan Bahan a.
Skala Laboratorium 1.
Asam Benzoat 2 g 2.
Air 5,625 ml 3.
Camphora 0,5 g 4.
Skala Industri 1.
Camphora 0,2 kg 6.
Buat Lanolin : 16,875g Adeps Lanae + 5,625 ml air gerus hingga homogen
Piroksikam (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 683, Martindale edisi 35 halaman 102)
Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang; tidak
berbau. Bentuk monohidrat berwarna kuning.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian
besar pelarut organik; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung air.
Dosis : 0,5-1%.
1. Zat tambahan
2. Tragakan :
eksudat gom kering yang diperoleh dengan penorehan batang Astragallus Gummifer Labill dan
spesies Astragallus lain.
Kelarutan : dalam air agak sukar larut dalam air, tetapi mengembang menjadi massa
homogen lengket seperti gelatin.
3. Glycerol :
Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis
diikuti rasa hangat, higroskopik, jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat
membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai kurang
lebih 200 C.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol (95%) p, praktis tidak
larut dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam minyak lemak.
BM : 18,02.
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es ,
air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan
penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel – pertikel ion dan bahan organik yang
dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel –
partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air