DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................iv
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... v
2.1 Perkembangan Kurikulum 2013 ..................................................................... v
2.2 Aspek Penilaian dalam Kurikulum 2013 ........................................................vi
2.3 Isu Isu Aktual Tentang Kurikulum 2013 di Indonesia ..................................vi
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 ..................................................ix
2.5 Perbedaan Serta Perubahan Kurikulum 2013 dan kurikulum KTSP ............ xii
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... xv
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. xv
3.2 Saran ....................................................................................................................... xv
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses
pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan terlihat tidak
teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam perkembangan kurikulum,
khususnya di Indonesia. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai
tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah.
Sejak isu reformasi pendidikan digulirkan, maka banyak bermunculan
gagasan-gagasan pembaharuan pendidikan. Reformasi sebagai sebuah gerakan
yang memiliki perspektif sejarah politik monumental, karena era reformasi
menjadi era pemerintahan substitusi pemerintahan orde baru. Tentunya gagasan
reformasi pendidikan ini memiliki momentum yang amat mendasar dan berbeda
dengan gagasan yang sama pada era sebelumnya.
Arah reformasi dalam mewujudkan pengembangan pendidikan terkait
dengan kebijakan kurikulum adalah ikut diperbaharuinya kurikulum yang ada
sebelumnya dari kurikulum 1994 diperbaharui menjadi kurikulum 2004 atau KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi). Selang dua tahun kemudian KBK pun telah
mengalami pembaharuan kembali menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) atau kurikulum 2006, hingga kurikulum 2013.
BAB II PEMBAHASAN
2. Aspek keterampilan
Aspek keterampilan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam membuat, melaksanakan, dan mengerjakan suatu soal atau proyek
sehingga siswa dapat terlatih sifat ilmiah dan karakter yang merujuk pada
aspek keterampilan. Aspek keterampilan dapat berupa keterampilan
pengerjaan soal, keterampilan pengerjaan dan pelaksanaan proyek,
keterampilan membuat teks, dan keterampilan dalam menjawab soal lisan.
1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan
hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan,
religi, praktek, sikap dan lain-lain.
3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi.
4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan.
6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti
pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan.
7. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap
terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan
sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
8. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi
seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.
9. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi
profesi, pedagogi, sosial dan personal.
12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran (buku induk)
13. Guru berperan sebagai fasilitator
14. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat
15. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku,
dimana buku sudah disiapkan dari pusat
16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh
koordinasi dan supervise dari daerah
17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode
pembelajaran yang lebih bervariasi
18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi
19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama
dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-
lain.
3.1 Kesimpulan
1. Isu Isu Actual Tentang Kurikulum 2013 Di Indonesia
Rencana penerapan Kurikulum 2013 dinilai masih mentah. Masih banyak
detil kolaborasi rencana konseptual dan praktik yang belum jelas, bahkan
cenderung merugikan para pengajar dan siswa sendiri.
Pemerintah tak perlu terburu-buru untuk merealisasikan penerapan
kurikulum baru dan menjadikan tahun ini sebagai tahun uji coba. Setelah itu,
pemerintah bisa melakukan evaluasi tahun depan untuk memutuskan perlu atau
tidaknya penerapan Kurikulum 2013.
2. Pendidikan Karakter
Sekolah menjadi seolah tidak berdaya menghadapi perilaku anak bangsa.
Menghadapi berbagai masalah berat menyangkut kurikulum yang overload,
fasilitas yang tidak memadai, kesekahteraan guru dan tenaga kependidikan yang
rendah, sekolah seolah kehilangan relevansinya dengan pembentukan karakter.
Sekolah, sebagai konsekuensinya, lebih merupakan sekadar tempat bagi transfer
of knogledge daro pada character building.
3.2 Saran
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari apa yang telah kita bahas bersama,
tentang evaluasi pendidikan. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah kami, dan kami sadar bahwa makalah kami masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://news.okezone.com