30101700086
Step 7
1. Bagaimana fisiologi keseimbangan energi dan berat badan?
2. Apa pengaruh faktor keseimbangan oksidan dan antioksidan tentang obesitas?
3. Bagaimana pengaruh aktifitas fisik terhadap regulasi energy expenditure?
4. Apa pengaruh intake kalori berlebihan terhadap homeostasis set poin “body weight”?
6. Apa hormon yang berperan mengatur homeostasis set poin “body weight”?
Jawab :
Dari segi hormonal terdapat leptin, insulin, kortisol, dan peptida usus. Leptin adalah sitokin yang
menyerupai polipeptida yang dihasilkan oleh adiposit yang bekerja melalui aktifasi reseptor
hipotalamus. Injeksi leptin akan mengakibatkan penurunan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Insulin adalah anabolik hormon, insulin diketahui berhubungan langsung dalam penyimpanan dan
penggunaan energi pada sel adiposa. Kortisol adalah glukokortikoid bekerja dalam mobilisasi asam
lemak yang tersimpan pada trigiserida, hepatic glukoneogenesis, dan proteolisis (Wilborn et al,
2005). Peptida usus seperti ghrelin, peptida YY, dan kolesistokinin yang dibuat di usus halus dan
memberi sinyal ke otak secara langsung ke pusat pengatura hipotalamus dan/atau melalui nervus
vagus (Flier et al, 2005).
Berdasarkan usia.
Obesitas yang disebabkan kurangnya pengetahuan ibu dalam memberi makan bayi. Obesitas
pada bayi harus dihindari karena kecenderungan menjadi gemuk pada saat dewasa (Purwati,
1999).
Obesitas yang disebabkan karena perilaku makan yang salah dan kurangnya anak melakukan
aktivitas fisik dan sebagian dari mereka mempunyai masalah psikologis yang serius (Harjadi dan
Soejono,1986).
Pada usia tersebut seseorang mulai terjun ke masyarakat, berkeluarga dan bereaksi terhadap
berbagai tanggung jawab yang baru, ketegangan dan frustasi yang berkaitan dengan pekerjaan
dan keluarga dengan makan berlebihan dan kurang melakukan aktivitas fisik. Obesitas pada usia
ini jika dibiarkan berlangsung akan menimbulkan berbagai penyakit degeneratif (Harjadi dan
Soejono , 1986).
Klasifikasi BB Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT menurut orang dewasa
Klasifikasi IMT(kg/m2)
BB kurang < 18,5
Kisaran Normal 18,5-24,9
BB lebih >25
Pra-Obes 25,0-29,9
Obes Tingkat I 30,0-34,9
Obes Tingkat II 35,0-39,9
Obes Tingkat III >40
Sumber : WHO technical series, 2000
2) Aktivitas Fisik
Peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan BB
walaupun aktivitas fisik tidak menyebabkan penurunan BB lebih banyak dalam jangka
waktu 6 bulan. Kebanyakan penurunan BB terjadi karena penurunan asupan kalori.
Aktivitas fisik yang lama sangat membantu pada pencegahan peningkatan BB.
Aktivitas fisik yang berdasarkan gaya hidup cenderung lebih berhasil menurunkan BB
dalam jangka panjang dibandingkan dengan program latihan yang terstruktur. Untuk
pasien obese terapi harus dimulai secara perlahan dan intensitas sebaiknya ditingkatkan
secara bertahap. Latihan dapat dilakukan seluruhnya pada satu saat atau secara bertahap
sepanjang hari.
Ex : pasien dapat memulai aktivitas fisik dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka
waktu 3 kali seminggu dan dapt ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan
jangka waktu 5 kali seminggu. Dengan cara seperti ini pengeluaran energi tambahan
sebnayak 100-200 kal/hari dapat dicapai
3) Terapi Perilaku
Untuk mencapai penurunan BB dan mempertahankannya diperlukan suatu strategi untuk
mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktivitas fisik. Strategi yang
spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktivitas fisik serta
manajemen stress.
Farmakologi
1) Sibutramine
Sibutramine ditambah diet rendah kalori dan aktivitas fisik terbukti efektif menurunkan
BB dan memperahankannya. Pemberian sibutramine dapat muncul peningkatan TD dan
denyut jantung. Sibutramine sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan riwayat
hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, aritmia atau riwayat stroke
2) Orlistat
3) Terapi Bedah
Terapi ini hanya diberikan kepada pasien obesitas berat secara klinis dengan BMI 40
atau 35. Terapi bedah ini harus dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk pasien yang
gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem.
DISLIPIDEMIA
Sumber : IPD