Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI HOTEL

(EKA 453 B2)


JURNAL KHUSUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA HOTEL
SEBAGAI LAPORAN YANG DIHASILKAN

OLEH:

I Kadek Sedana Yoga (1607531008 / 1)


Gabriel Gunawan (1607531012 / 4)
Amrullah Hanif Azam (1607531015 / 5)
Ni Komang Ning Saniardi (1607531021 / 8)

Disampaikan Kepada:
Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si., Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019

0
SAP 5: JURNAL KHUSUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA
HOTEL
1. JURNAL KHUSUS PENJUALAN PADA HOTEL
Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan
pencatatan transaksi berakhir dengan post-closing trial balance. Proses akuntansi bisa
dilakukan secara manual ataupun menggunakan aplikasi komputer. Beberapa
transaksi penting dalam operasi hotel, yaitu :
1. Penjualan produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan
bagian akuntansi, transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam
buku khusus penjualan, diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal
khusus penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement), merupakan
transaksi dari penagihan dan penjualan tunai harian dimana hasil penagiahn,
penjualan tunai dan pengeluaran kas harian dicatat dalam buku khusus yang
disebut dengan buku kas dan bank.
3. Pembelian produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan
bagian akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat buku
khusus pembelian, diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus
pembelian.
4. Payroll, karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian
personalia membuat rekapitulasi daftar gaji, upah dan PPh 21 sesuai dengan
departemen dimana karyawan tersebut bekerja.
Dasar akuntasi untuk usaha hotel menggunakan double-entry
bookkeeping, dimana setiap entry data harus ada yang sama dan yang berlawanan
sehingga hasilnya akan sama.
1. Journal entry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo
debet dan kredit.
2. General ledger, mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
3. Trial balance, menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4. Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya
disiapkan pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
Adapun prosedur yang harus dilakukan saat penjualan kamar, makanan dan
minuman dan outlet lainnya, antara lain :

1
1. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti
pendukung dan laporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada
front office yang selanjutnya akan dicek oleh night audit.
2. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan
melakukan pengecekan ulang, kemudian menyerahkan hasil penjualan yang
berupa tunai, seperti uang, slip kartu kredit, bank note, traveler cheque pada
general cashier.
3. General cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan dari masing-
masing outlet, kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan
masing-masing outlet sebagai bukti penerimaan kas dan menyimpan atau
menyetorkan uang ke bank.
Contoh:
The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar. Hotel ini menjual
kamar jenis super deluxe dengan harga Rp 1.000.000 per malam. Setiap tamu yang
menginap sudah mendapatkan breakfast dengan harga Rp 100.000. Haga tersebut
sudah termasuk government tax and service charge sebesar 21%.
10401 AR Guest Ledger Rp 1.000.000
40101 Room revenue Rp 743.801
41105 Food revenue meal coupon Rp 82.645
20304 Service Charge Rp 82.645
20301 Government tax Rp 90.909

2
3
2. JURNAL KHUSUS PENERIMAAN KAS PADA HOTEL
Suatu hotel dalam operasionalnya memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana
dana tersebut akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang disediakan
sebagai fasilitas tamu setelah menginap, dan dana tersebut baru bisa diperoleh
kembali oleh perusahaan setelah tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas
hotel sudah melakukan pembayaran. Hampir sebagian besar tamu yang menggunakan
agen akan menunda pembayaran sampai mereka selesai menggunakan fasilitas yang
ada kecuali tamu yang datang secara individu biasanya memberikan pembayaran
dimuka sebagai uang muka.
Contoh :
The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar. Hotel ini menjual
kamar jenis super deluxe dengan harga Rp 1.000.000 per malam. Setiap tamu yang
menginap sudah mendapatkan breakfast dengan harga Rp 100.000. Haga tersebut
belum termasuk government tax and service charge sebesar 21%.
Jurnal atas transaksi tersebut, diantaranya :
1. Hasil penjualan tunai makanan dan minuman

4
10203 Cash in Bank Rp 1.210.000
40101 Room revenue Rp 900.000
41105 Food revenue meal coupon Rp 100.000
20304 Service charge Rp 100.000
20301 Gevernment tax Rp 110.000
2. Hasil penjualan yang diterima front office saat tamu check out
10203 Cash in Bank Rp 1.210.000
10401 AR Guest Ledger Rp 1.201.000
3. Hasil pengumpulan piutang dari travel agent
10203 Cash in Bank Rp 1.210.000
10401 AR City Ledger Rp 1.210.000
4. Penerimaan uang muka
10203 Cash in Bank Rp 1.210.000
20401 Deposit from Guest Rp 1.210.000

Setelah tamu yang memberi uang muka tadi check out, maka dibuat jurnal
penyesuaian sebagai berikut :
20401 Deposit from Guest Rp 1.210.000
40101 Room revenue Rp 900.000
41105 Food revenue meal coupon Rp 100.000
20304 Service Charge Rp 100.000
20301 Goverment tax Rp 110.000
Berikut adalah penjelasan berkaitan dengan kondisi pencatatan yang
dijelaskan sebelumnya :
1. Penjualan kamar:
- Front office cashier, dimana bagian ini bisa dirangkap oleh bagian
front office yang bertugas menerima dan melaporkan setiap
pembayaran tamu.
- Night audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian
pemasukan data penjualan tunai kamar dalam satu hari dari masing-
masing outlet.
- Income audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil
penjualan tunai dan mengoreksi kembali pekerjaan night auditor.
- General cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua
penerimaan penjualan kamar.
2. Penjualan makanan dan minuman:
- Cashier outlet bertanggung jawab atas penerimaan pada masing-
masing outlet.

5
- Night audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian
pemasukan data penjualan tunai makanan dan minuman dalam satu
hari.
- Income audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil
penjualan tunai makanan dan minuman dan mengoreksi kembali
pekerjaan night auditor.
- General cashier mempunya tanggung jawab penuh atas semua
penerimaan penjualan makanan dan minuman dalam suatu hari.
3. Pengumpulan piutang dari travel agent
- Account receivable bertanggung jawab atas penyiapan tagihan dan
penagihan kepada tamu yang melakukan reservasi melalui agent.
- Collector bertanggung jawab atas penagihan piutang ke travel agent.
- General cashier mempunyai tanggung jawab atas semua penerimaan
hasil penagihan.

4. Penerimaan uang muka


- Reservation menerima reservasi tamu.
- Front office cashier menerima dan melaporkan pembayaran tamu.
- Night audit mendata pemasukan uang muka dalam satu hari.
- Income audit mencocokkan hasil uang muka dan mengoreksi.
- General cashier mendata penerimaan uang muka.
Lebih lanjut laporan yang dihasilkan yaitu :

6
7
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Dodik. M.M. Ratna Sari dan Widanaputra. 2018. Akuntansi Perhotelan
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suartini, Ni Made 2013 ( https://dexsuar.wordpress.com/2013/12/25/akuntansi-
perhotelan-penerimaan-kas/ ). Diakses pada tanggal 5 Maret 2019
Widanaputra, AA. GP, dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai