Sistem konsinyasi atau menitipkan barang atau jasa untuk dijual dan
pembayarannya oleh si penjual setelah periode tertentu (misal satu bulan).
Metode konsinyasi ini sering dilakukan oleh pedagang grosir maupun retail
barang dagangan, serta agen-agen atau biro jasa untuk penjualan tiket. Sistem
konsinyasi bermodal kepercayaan yang tinggi antara penitip barang (consignor)
dengan penjual konsinyasi (consignee) atau komisioner oleh karena itu
diperlukan system akuntansi pencatatan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian sangatlah penting untuk mempelajari
bab ini guna mengetahui dan mamahami sejauh mana pelaksanaan pencatatan
untuk konsinyasi dan pertanggungjawabannya. Adapun tujuan khusus bagi
mahasiswa dalam mempelajari bab ini dengan baik dan benar diharapkan:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dan alasan
memilih konsinyasi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat
konsinyasi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami syarat-syarat dan
operasional konsinyasi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perlakuan akuntansi/
pencatatan akuntansi konsinyasi baik dengan metode terpisah maupun
metode tidak terpisah.
5. Mahasiswa dapat melakukan pencatatan akuntansi konsinyasi baik
dengan metode terpisah maupun metode tidak terpisah dari sisi
consignor maupun consignee (komisioner).
173
A. PENGERTIAN
Definisi konsinyasi adalah penyerahan harta tetap tanpa pemindahan hak milik
dengan kontrak perjanjian penjualan yang telah disepakati. Penitip barang
dagangan = consignor atau sering disebut sebagai pengamanat. Agen bagi
Consignor untuk menjual barang disebut sebagai consignee atau komisioner
(yang berhak atas pembayaran kembali biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan perjanjian ini komisi)
174
3. Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak
consignor yang masih menjadi pemilik barang ini. Pengendalian ini sulit
atau bahkan tidak mungkin dilakukan apabila barang ini dijual kepada
agen penjual.
D. OPERASI KONSINYASI
Dalam penyerahan barang-barang atas dasar konsinyasi harus disusun kontrak
yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menyerahkan dan pihak
yang menerima barang hal-hal yng mencakup :
1. Syarat kredit yang harus diberikan oleh pihak consignee kepada para
pelanggan.
2. Beban yang dikeluarkan oleh pihak consignee/ komisioner harus diganti
oleh pihak consignor. Namun hal ini juga tergantung oleh kesepakatan
karena ada beberapa biaya yang memang harus ditanggung oleh
consignee/ komisioner misalnya seperti: biaya penyimpanan, biaya sewa
tempat, furniture untuk memamerkan barang, biaya wiraniaga dan lain-
lain. Atau bisa juga biaya perakitan yang melebihi harga wajarnya maka
consignor berhak untuk tidak mengganti.
3. Pengiriman uang dan penyelesaian keuangan oleh pihak consignee
4. Laporan harus dikirimkan oleh pihak consignee.
Hak dan kewajiban pihak consignee ditetapkan dan ditentukan oleh Undang-
undang penitipan dan keagenan yang dimodifikasi oleh Uniform Commercial
Code.
175
E. AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI KONSINYASI
176
debet barang konsinyasi. c) Menerima lap.
c) Menerima laporan Pertanggung- Pertanggungjawaban dari
jawaban dari komisioner, jurnalnya: komisioner, jurnalnya:
Piutang-komisioner xxx Piutang-komisioner xxx
Barang konsinyasi xxx Biaya xxx
Barang konsinyasi xxx Penjualan xxx
d) Menerima pembayaran dari
komisioner, jurnalnya:
d) Menerima pembayaran dari Kas xxx
komisioner, jurnalnya: Piutang komisioner xxx
Kas xxx
Piutang komisioner xxx
Contoh soal :
Pada awal tahun 2007 PT. PIA mengadakan peranjian konsinyasi dengan Toko KIU,
dengan isi perjanjian sebagai berikut :
PT. PIA akan menitipkan barang kepada Toko KIU.
Toko KIU berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan.
Semua biaya ditanggung oleh PT. PIA.
Toko KIU harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
Transaksi yang terjadi antara PT. PIA dan toko KIU terkait dengan perjanjian
tersebut adalah sebagai berikut :
1. PT. PIA mengirim 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko KIU.
Harga pokok barang tersebut @ Rp. 30.000 sedangkan harga jual
ditentukan Rp. 50.000
2. PT. PIA membayar biaya angkut sebesar Rp. 50.000
3. Toko KIU menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya
perakitan sebesar Rp. 20.000
4. Toko KIU berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
5. Toko KIU mengirimkan laporan atas hasil penjualan pada PT. PIA
6. Toko KIU mengirimkan kas yang menjadi hak PT. PIA yaitu :
— Penjualan : 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000
— Komisi 20% x 5000.000 =(Rp. 1.000.000)
— Biaya perakitan 20.000 =(Rp. 20.000) +
— Kas yang dikirim = Rp. 3.980.000
177
Jawab :
Pencatatan di pihak consignor dengan metode Pencatatan di pihak consignor dengan metode
terpisah meliputi transaksi sbb: tidak terpisah meliputi transaksi sbb:
1). Transaksi No. 1 tidak dicatat PT. PIA
1). Pengiriman barang konsinyasi, jurnalnya:
Barang konsinyasi 3000.000
Persediaan 3000.000
2). Pembayaran biaya angkut, jurnalnya: 2). Pembayaran biaya angkut, jurnalnya:
Barang konsinyasi 50.000 Biaya transpot 50.000
Kas 50.000 Kas 50.000
3). Transaksi no. 3 tidak dicatat oleh PT. PIA. 3). Transaksi no. 3 tidak dicatat oleh PT. PIA.
4). Transaksi no. 4 tidak dicatat oleh PT. PIA. 4). Transaksi no.4 tidak dicatat oleh PT. PIA.
5). Menerima laporan Pertanggung-jawaban dari 5). Menerima lap. Pertanggungjawaban dari
komisioner, jurnalnya: komisioner, jurnalnya:
Piutang-komisioner 3.980.000 Piutang-komisioner 3.980.000
Barang konsinyasi 1.020.000 Biaya 1.020.000
Barang konsinyasi 5.000.000 Penjualan 5.000.000
6). Menerima pembayaran dari komisioner, 6). Menerima pembayaran dari komisioner,
jurnalnya: jurnalnya:
Kas 3.980.000 Kas 3.980.000
Piutang komisioner 3.980.000 Piutang komisioner 3.980.000
178
2. Akuntansi oleh komisioner (consignee)
Pada dasarnya akuntansi consignee juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
metode terpisah dan metode tidak terpisah. Sistem pencatatan keduanya
adalah sebagai berikut:
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode Pencatatan di pihak komisioner dengan metode
terpisah meliputi transaksi sbb: tidak terpisah meliputi transaksi sbb:
Contoh soal :
Pada awal tahun 1993 PT PIA mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko KIU,
dengan isi perjanjian sebagai berikut :
• PT. PIA akan menitipkan barang kepada Toko KIU.
• Toko KIU berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan
• Semua biaya ditanggung oleh PT. PIA.
• Toko KIU harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan
Transaksi yang terjadi antara PT. PIA dan toko KIU terkait dengan perjanjian
tersebut adalah sebagai berikut :
1. PT PIA mengirimkan 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko
KIU. Harga pokok barang tersebut @ Rp. 30.000 sedangkan harga jual
ditentukan @ Rp. 50.000
2. PT. PIA membayar biaya angkut sebesar Rp. 50.000.
3. Toko KIU menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya
perakitan sebesar Rp. 20.000
4. Toko KIU berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
5. Toko KIU mengirimkan laporan atas hasil penjualan ke PT. PIA.
6. Toko KIU mengirimkan kas yang menjadi hak PT. PIA yaitu :
179
— Penjualan : 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000
— Komisi 20% x 5000.000 =(Rp. 1.000.000)
— Biaya perakitan 20.000 =(Rp. 20.000) +
— Kas yang dikirim = Rp. 3.980.000
Buatlah jurnal untuk trnsaksi yang dicatat oleh pengamanat/conignor baik
dengan metode terpisah maupun dengan metode tidak terpisah.
Jawab :
Metode Terpisah Metode tidak terpisah
180
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda
mengerjakan latihan berikut ini !
Diminta :
a) Buatlah semua jurnal transaksi baik di pengamanat maupun komisioner
dengan metode akuntansi terpisah.
b) Buatlah semua jurnal transaksi baik di pengamanat maupun komisioner
dengan metode akuntansi tidak terpisah.
181
1). Konsinyasi adalah penyerahan harta tetap tanpa pemindahan hak
milik dengan kontrak perjanjian penjualan yang telah disepakati.
2). Penitip barang dagangan = consignor atau sering disebut sebagai
pengamanat. Agen bagi Consignor untuk menjual barang disebut
sebagai consignee atau komisioner.
3). Tujuan konsinyasi yaitu:
Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang
memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah
pemasaran yang lebih luas.
Consignor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama
untuk penjualan gandum, ternak dan hasil bumi.
Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh
pihak consignor yang masih menjadi pemilik barang ini.
Pengendalian ini sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan
apabila barang ini dijual kepada agen penjual.
4). Akuntansi untuk mencatat pembukuan pada sisi consignor dicatat
dengan metode terpisah atau dengan metode tidak terpisah,
demikian juga untuk penjurnalan pada pembukuan consignee juga
dilakukan dengan metode terpisah dan metode tidak terpisah.
182
A. AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI YANG TELAH SELESAI
183
4. Pengiriman Uang kas Dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak
Consignee.
1
B. AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI YA NG TIDAK DISELESAIKAN TUNTAS.
Laba atas penjualan konsinyasi sebelum laporan keuangan disusun pada tiap
akhir periode, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan
mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atas penjualan konsinyasi
sampai dengan tanggal itu. Jika laba Konsinyasi tidak Ditetapkan Tersendiri,
maka tidak membutuhkan penyusunan jurnal pada akhir periode jika jurnal
telah dibuat pada waktu barang konsinyasi dijual, yang menetapkan
pembelian atau harga pokok penjualan dan kewajiban kepada pihak
consignor.
184
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda
mengerjakan latihan berikut ini !
1). Masalah khusus konsinyasi ada dua macam yaitu pertama apabila
akuntansi untuk konsinyasi telah selesai, kedua akuntansi untuk
konsinyasi yang tidak diselesaikan tuntas.
2). Akuntansi untuk konsinyasi yang telah selesai perlakuan aku dibagi
dua yaitu pertama jika laba konsinyasi ditetapkan tersendiri, kedua
jika laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri. Masing-masing
perlakuan tersebut di catat secara berbeda baik oleh consignor
maupun oleh consignee.
3). Akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan tuntas maka
perlakuan akuntansinya yaitu laba konsinyasi ditetapkan tersendiri,
dan perlakuan tersebut di catat secara berbeda baik oleh consignor
maupun oleh consignee.
185
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !
2). Orang atau tempat usaha yang diberi mandat atau dititipi barang untuk
dijual disebut:
A. Consignor atau komisioner
B. Komisioner atau Consignee
C. Consignee atau Agen
D. Komisioner atau Agen.
186
C. Biaya angkut xxxx
Persediaan xxxx
D. Biaya angkut xxxx
Konsinyasi xxxx
7). Pencatatan pembayaran biaya angkut oleh consignor dengan metode tidak
terpisah, jurnalnya :
A. Biaya transport xxxx
Kas xxxx
B. Kas xxxx
Biaya transport xxxx
C. Biaya transport xxxx
Konsinyasi xxxx
D. Biaya transport xxxx
HPP xxxx
8). Pencatatan penjualan barang komisi dengan metode tidak terpisah yang
dicatat oleh consignee adalah sebagai berikut:
A. Kas xxxx
Utang pengamanat xxxx
HPP xxxx
Penjualan xxxx
B. Kas xxxx
Penjualan xxxx
HPP xxxx
Utang pengamanat xxxx
C. HPP xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
Utang pengamanat xxxx
187
D. Utang pengamanat xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
HPP xxxx
9). Pencatatan oleh pihak consignor apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan
tersedia maka:
A. Penyerahan barang kepada pihak ketiga
B. Pengiriman uang kas danperkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak
consignor.
C. Beban pihak consignor yang ditetapkan pada konsinyasi, perkiraan
biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara
beban konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa.
D. Pembebanan komisi oleh pihak consignor menyusun ayat-ayat jurnal
dari transaksi yang diselesaikan oleh pihak consignee.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda dalam materi Kegiatan Belajar
Rumus
188
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South
Western, reissue by Binarupa Aksara, Jakarta.
189