Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN SKABIES

440/313/SOP/426.1
No.Dokumen :
02.4/2019
SOP No. Revisi : 2
Tgl. Terbit : 28 Februari 2019
Halaman : 1/2
Puskesmas
dr. H.Achmad Hanafi. M,Si
Bantaran
NIP.19670315 200012 1 003

1. Pengertian Skabies adalah penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh
tungau Sarcoptes scabiei dan produknya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk dapat memahami dan
memberikan pengobatan yang tepat pada pasien Skabies.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/038.SK/426.102.4/2019 Tentang
Tugas Pokok Fungsi Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Program dan
Pelaksana Puskesmas Bantaran Probolinggo
4. Referensi Peraturan Menteri Ksehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan identifikasi pasien.
2. Petugas melakukan anamnesis tentang keluhan pasien :
a. Gejala klinis :
a) Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada malam hari
atau saat penderita berkeringat,
b) Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari,
pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan
di bawah payudara (pada wanita) serta genital eksterna (pria).
b. Faktor Risiko :
a) Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat seperti tinggal
di asrama atau pesantren,
b) Hygiene yang buruk,
c) Sosial ekonomi rendah seperti di panti asuhan, dan sebagainya.
d) Hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas.
3. Petugas melakukan cuci tangan dan memakai APD.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau abu-abu
dengan panjang rata-rata 1 cm,
b. Ujung terowongan terdapat papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi
sekunder, maka akan terbentuk pustul, ekskoriasi, dan sebagainya,
c. Pada anak-anak, lesi lebih sering berupa vesikel disertai infeksi
Halaman1dari3
sekunder akibat garukan sehingga lesi menjadi bernanah.
5. Petugas melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan.
6. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan :
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal skabies,
yaitu:
a. Pruritus nokturna,
b. Penyakit menyerang manusia secara berkelompok,
c. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-
kelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papul
atau vesikel,
d. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
7. Petugas memberikan penanganan :
a. Melakukan perbaikan hygiene diri dan lingkungan, dengan:
a) Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama dan
alas tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh penderita
scabies,
b) Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies.
b. Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus serentak
dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang ada di sekitar
penderita skabies. Terapi diberikan dengan salah satu obat topikal
(skabisid) di bawah ini :
a) Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari berturut-turut,
dipakai setiap habis mandi,
b) Krim permetrin 5% di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim permetrin
dibersihkan dengan sabun.
Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada anak < 2 tahun.
8. Pasien menunggu obat di farmasi.

6. Diagram alir
Halaman2dari3
Petugas mengidentifikasi pasien

Petugas melakukan anamnesis


tentang keluhan pasien

Petugas melakukan cuci tangan dan


memakai APD.

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas melakukan cuci tangan setelah


melakukan tindakan.

Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil


pemeriksaan (Pruritus nokturna, kunikulus )

Petugas memberikan terapi obat (Salep 2-4dan, Krim


permetrin 5% ) dan edukasi ke pasien

Pasien menunggu obat di farmasi

7. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum


2. Rekam Medik (rahasia)
3. Ruang Farmasi

8. RekamanHistorisPerubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

Halaman3dari3

Anda mungkin juga menyukai