Bismillaah Ini Medik Kel 9 Penyebaran Obat
Bismillaah Ini Medik Kel 9 Penyebaran Obat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah,
dan masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut
warna dan corak intuisii tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga
lembaga ini, Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga tersebut sebagai tri
pusat pendidikan. Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan
terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi muda.
B. Rumusan Masalah
1
3. Apa saja ragam bentuk lingkungan pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksu dengan pengertian lingkungan
pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui ragam bentuk lingkungan pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati,mahluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti
lingkungan tempat pendididkanbaerlangsung dan lingkungan tempat anak
bergaul.lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan
sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter
lembaga tersebut.
3
Pengertian lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang karena
satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas erlaksananya pendidikan. Badan
pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba, 1980).
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, dan budaya,
terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat mencapai tujuan
pendidikan secara optimal. Penataan lingkungan pendidikan ini terutama dimaksudkan
agar proses pendidikan dapat berkembang efektif dan efisien.
4
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku umum dan untuk
menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentudalam masyarakat. Hal ini
karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika setiap individu belajar berbagai
hal,baik pola tingkah laku umum mapun peranan yang berbeda-beda (Abdul, 2012).
Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar Deantorodi dibagi menjadi
tiga yang diebut dengan tri pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat..
hal itu sejalan dengan yang dikemukakan eleh Langeveld bahwa yang bertanggung jawab
dalam pendidikan adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat (Tirtahardja,2005).
1. Keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantoro, keluarga secara etimologi, seperti dijelaskan oleh Abu
Ahmadi adalah sebagai berikut : Bagi bangsa kita perkataan “keluarga” tadi kita kenali
sebagai rangkaian arti kata ‘kawula’ dan ‘warga’. Kawula berarti abdi atau hamba,
sedangkan ‘waga’ adalah anggota. Sebagai’abdi’ dalam ‘keluarga’ wajiblah seseorang
disitu menyerahkan segala kepentingan-kepentingan kepada keluarganya.sebaliknya
sebagai ‘warga’ atau ‘anggota’ia berhak sepenuhnya pula untuk ikut mengurus segala
kepentingan di dalam keluarga tadi (Ahmadi, 1991).
5
Keluarga merupakan unit pertama dan intuisi pertama dalam masyarakat yang
didalamnya hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya bersifat langsung.disitulah
berkembang individu dan terbentuknya tahap-tahap awal proses pemasyarakatan. Melalui
interaksi tersebut diperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi,dan
sikapnya dalam hidup dan dengan itu diperoleh ketenangan dan ketentraman
(Langgulung, 1995).
Pendidikan keluarga ketika fase kanak-kanak merupakan pendidikan paling baik untuk
menanamkan nilai-nilai. Teknik yang paling tepat dalam proses ini dengan imitasi atau
pembinaan anak secara tidak langsungmelalui pola dan tingkah laku anggota keluarga.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anak meliputi hal-hal berikut:
6
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi 7 hal, yaitu :
1. Dasar pedidikan budi pekerti dengan cara memberikan norma pandangan hidup
tertentu walaupun masih dalam pola yang sederhana.
2. Dasar pendidikan sosial dngan cara melatih anak dengan tata cara bergaul dan
berkomunikasi yang baik kepada lingkungan sosial sekitar.
3. Dasar pendidikan intelek dengan cara mengajar anak tentang kaidah-kaidah
bertutur bahasa yang baik.
4. Dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar
dengan membiasakan anak hidup teratur, bersih, disiplin, dan rajin.
5. Dasar pendidikan kekeluargaan denganmemberikan apreiasi terhadap keluarga.
6. Dasar pendidikan nasionalisme dan patriotisme dan berperikemanusiaan untuk
mencintai bangsa dan tanah air.
7. Dasar pendidikan agama, melatih dan membiasakan anak beribadah kepada
Tuhan dengan meningkatkan aspek keimanan dan ketakwaan.
7
2. Lingkungan Sekolah
Tangung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidikan)
Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan, dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima ketetapan ini
berdasarkan ketentuan ketentuan jabatannnya (Tim Dosen IKIP Malang, 1998).
Sekolah, yaitu pendidikan sekunder yang mendidik anak mulai dari usia masuk sekolah
sampai ia kelluar sekolah. persekolahan sering disebut sebagai lembaga pendidikan
formal , karena persekolahan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan yang
pengelolaan nya dengan aturan yang lebih ketat dibandingkan dengan lembaga lainnya.
Pembinan dan pengembngan kepribadian anak disekolah pada yujuan tertentu sesuai
dengan visi, misi dan tujuan sekolah, diantaranya diorientasikan kepada kehidupan
masyarakat dalam rangka menumbuhkan nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat
disekitarnya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif
dan lebih efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. Sistem klasikal memungkinkan
8
beberapa/sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang
guru sebagai fasilitator.
Jenjang lembaga
Sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan dari taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
Jenjang kelas
Seperti pada jenjang lembaga, peserta didik hanya bisa mengikuti pendidikan
kelas yang lebih tinggi bilamana ia telah dapat menyelesaikan pendidikannya di
tingkat sebelumnya
Sebaiknya anak yang tidak dapat menyelesaikan suatu tingkat/jenis pendidikannya dapat
mengulang kembali pada jenjang yang sebelumnya yang pernah ditempuh sampai ia
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan oleh jenjang disekolah itu.
3. Lingkungan masyarakat
Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok
yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama.lembaga pendidikan ini
9
berorientasi langsung pada hal-hal yang bertalian dengan kehidupan. Masyarakat besar
pengaruhnya dalam memeberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin
masyarakat atau penguasa yang ada didalam nya (Daradjat, 1992)
Corak dan ragam yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi semua bidang , baik
pembentukan kebiasaan-kabiasaan, pembentukan pengertian (pengetahuan) sikap dan
minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan (Marimba, 1980). Dalam
perkembangannya lembaga Islam ini menjadi sarana pengembangaan pribadi kearah
kesempurnaan sebagai hasil dari pengumpulan dan latihan secara terus-menerus.
Lembaga pendidikan kemasyarakatan Islam dapat mengambil bentuk organisasi
kepanduan, perkumpulan pemuda, olahraga, kesenian, remaja masjid, majelis taklim,
koperasi pusat keterampilan dan latihan, partai politik, perkumpulan agama, dan lain-lain.
Semua lembaga seperti ini dapat difungsikan dalam mengemban misi pendidikan Islam
(Azra, 1998).
Sosial atau masyarakat adalah pendidikan tersier atau pendidikan terakhir, tetap bersifat
permanen dengan pendidiknya masyarakat itu sendiri secara sosial, kebudayaan adat-
istiadat, kondisi masyarakat setempat sebagai lingkungan materil.pendidikan terutama
dalam pergaulan masyarakat banyak sekali, seperti :
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11