Anda di halaman 1dari 4

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nama Dokter Muda : Galuh Nafisa Nastiti, S. Ked. NIM: 13711109


Stase : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kasus:
Kepedulian Sosial di Bidang Kesehatan.

Pengambilan kasus pada minggu ke: 4

Jenis Refleksi:
a. Keislaman
b. Sosioekonomi

Penguraian
1. Resume Kasus
Ny. Y merupakan salah satu warga Dusun Ngrejeng, Desa Klandungan,
Kecamatan Ngrampal, Sragen. Beliau berusia 40 tahun, pekerjaan sehari harinya
sebagai ibu rumah tangga. Beliau adalah anak tertua dari ayah seorang perangkat
desa dan ibunya yang seorang kader PKK. Beliau mengabdikan diri sebagai kader
PKK, dan seringkali ditugaskan oleh instansi pemerintah untuk menjadi
kepanjangan tangan dari instansi tersebut untuk berinteraksi langsung dengan
masyarakat. Salah satu bentuk kepeduliannya adalah ketika beliau ditugaskan untuk
melakukan survey warga miskin yang terdata di musrenbangwil. Seperti yang kita
ketahui bahwa pemberian subsidi bagi warga miskin seringkali kurang merata.
Masih ada warga miskin yang belum mendapatkan subsidi, sedangkan yang sudah
tergolong mampu justru mendapatkannya. Ketika berkeliling desa melakukan
survey, seringkali beliau menemukan kenyataan bahwa masih ada warga miskin
yang tidak terdata. Hal ini dikarenakan masih ada pihak RT atau RW yang tidak
mendata dengan baik, ataupun praktik nepotisme. Ny. Y kemudian mengusulkan
warga yang masih kurang mampu tersebut dengan harapan mereka bisa
mendapatkan hak yang sama dengan warga kurang mampu yang lain.

1
Selain itu, dalam program PNPM jambanisasi, beliau mengusahakan agar
seluruh warga di desa yang belum memiliki jamban di rumahnya dapat menerima
bantuan jamban. Program jamban ini juga mendukung program puskesmas dalam
mewujudkan program Open Defecation Free (ODF). Beliau juga secara sukarela
menjadi pengurus PAUD di desa. Ny. Y merupakan kader KB di Desa Klandungan,
sehingga beliau gencar menyosialisasikan program KB.

2. Latar Belakang/ Alasan Ketertarikan Pemilihan Kasus


Ny. Y merupakan sosok yang sangat peduli dengan keadaan tetangganya. Hal
ini sebenarnya merupakan kasus sederhana, namun memberi pelajaran yang begitu
berharga bagi kita. Terlebih lagi kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup
sendiri tanpa orang lain. Selain itu, dalam kehidupan masa kini, terutama di daerah
perkotaan, kepedulian sosial terhadap lingkungan tempat tinggal mulai terkikis. Hal
ini mungkin disebabkan karena kemajuan teknologi dan aktivitas pekerjaan
seringkali membuat kita abai terhadap keadaan di sekitar kita. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk mengambil kasus ini untuk direfleksikan.

3. Refleksi Aspek Keislaman berdasarkan penjelasan evidence/ referensi yang sesuai


Agama Islam telah mengatur hidup manusia melalui firman Allah dalam
Alquran, dan sabda Rasulullah melalui Assunah. Islam mengatur tentang kehidupan
bertetangga salah satunya dalam Assunah yang artinya:
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia
menghormati tetangganya”. H. R. Bukhari.
Dalam bermasyarakat, kita harus berbuat baik. Berbuat baik dalam konteks ini
dapat dimulai dari hal kecil seperti melemparkan senyum kepada tetangga, tidak
menyulitkan tetangga, memperhatikan keadaannya, dan membantunya ketika ia
membutuhkan kita.
Islam juga mengajarkan manusia untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan. Hal ini tercantum dalam Q.S. Al Maidah ayat 2:

2
Artinya: “Dan saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa,
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaanNya.”
Tetangga merupakan orang yang tempat tinggalnya terdekat dengan kita.
Terlebih lebih jika kita berada di tanah rantau. Memedulikan mereka dalam bidang
apapun terutama kesehatan, akan membuat antarmanusia merasa selayaknya
keluarga.
Selain itu, Allah telah menjanjikan kepada manusia, bahwa kebaikan apapun
yang kita lakukan, walaupun sangat kecil, akan Allah balas. Begitu pula jika kita
berbuat tercela walaupun sangat kecil, kelak Allah akan membalas. Yang demikian
itu sebaiknya menjadi pengingat bagi kita untuk selalu berbuat baik, memperhatikan
makhlukmakhluk Allah yang lain. Jika Allah sangat peduli pada makhluknya, tentu
kita sebagai makhluk harus bisa peduli terhadap sesama

4. Refleksi Aspek Sosioekonomi


Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan bantuan makhluk lain untuk
bertahan hidup. Dalam hidup bermasyarakat, tentunya ada interaksi sosial di sana.
Interaksi sosial merupakan suatu hubungan timbal balik antarindividu, individu
dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial ini
menjadi syarat utama untuk terlaksananya aktivitas sosial dalam hidup
bermasyarakat.
Ny. Y bukanlah seseorang yang mampu dan cukup secara finansial. Namun
semangatnya dalam mewujudkan masyarakat sehat di Desa Klandungan patut
diapresiasi.

3
Umpan balik dari pembimbing

Yogyakarta, 15 April 2018


Pembimbing, Dokter Muda,

dr. Sani Rachman Soleman Galuh Nafisa Nastiti

Anda mungkin juga menyukai