Anda di halaman 1dari 21

1

Skenario 1

Medical Check Up

Seorang laki-laki usia 48 datang ke Poliklinik Rumah Sakit untuk melakukan medical
check-up sebagai persyaratan naik. Dokter melakukan inspeksi bentuk thoraks mau auskultasi
jantung-paru. Dari hasil pemeriksaan, didapatkan bentuk dada normal, ictus cordis teraba
pada ICS V linea midclavicuralis sinistra, batas-batas jantung jantung-paru dan paru hepar
dalam batas normal. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa kondisi
organ-organ didalam rongga thoraks pasien dalam batas normal.

STEP 1

1. ICS : intercostae space, adalah ruang yang terletak antara tulang rusuk
2. Medical check up : pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk mengetahui
kondisi kesehatan seseorang
3. Thoraks : bagian tubuh yang tersusun dari tulang dada dan tulang belakang
4. Ictus cordis : denyutan jantung pada apex jantung berada pada ICS V
5. Inspeksi thoraks : pemeriksaan dengan cara melihat ada atau tidaknya kelainan pada
bagian dada
6. Auskultasi : untuk menemukan bunyi-bunyi yang diakibatkan adanya kelainan
7. Linea midclavicuralis sinistra : garis tengah antara clavicula

STEP 2

1. Bagaimana struktur thoraks, vaskularisasi (termasuk pembentuk dinding thoraks)?


2. Apa saja regio pada thoraks?
3. Organ apa saja yang ada dalam thoraks?
4. Bagaimana letak organ dalam keadaan normal?
5. Apa fungsi thoraks secara umum?

STEP 3

- Dinding thoraks terdiri dari :


 Sternum : processus xiphoideus, manubrium, angulus
 Costae :
- Costae verae I-VII/I-VIII langsung terhubung ke sternum
- Costae spuria VIII-X melekat pada cartilago costalis
2

- Costae fluctuantes XI-XII tidak punya pelekatan di anterior (melayang)

Musculus

- M. Pectoralis major dan minor


- M. Lambdoidea
- M. Latusinus dorsi
- M. Serratus posterior dan inferior
- M. Serratus superior
- M. Transversus thoracis
- M. Intercostalis eksterna
- M. Intercostalis interna

Dinding thoraks dibentuk oleh :

- Discus intervertebrales
- Cartilago costae
- Sternum
- Costae I-VII

Origo dan Insertio

- M. Pectoralis major : origo di ½ medial clavicula iga sejati. Insertio di


bibir lateral sulcus intertubercularis humeri
- M. Pectoralis minor : origo di permukaan luar tepi iga atas III-V. Insertio
di processus choroideus scapulae
- M. Serratus posterior superior : processus spinosus vertebra C7-T3
- M. Transversus thoracis : pada permukaan dalam costae 1-6
- M. Intercostalis internus dan eksternus : di tepi bawah iga

Vascularisasi

 Vena
- V. Cephalica
- V. Subclavia
- V. Cava inferior
- V. Thoracica interna
3

- V. Jugularis interna
 Arteri
- A. Intercostalis superna
- A. Intercostalis interna
- A. Intercostalis posterior
- A. Mammaria interna
- A. Subcostalis
- A. Thoracalis superna

 Regio pada Thoraks


- Regio cervicalis
- Regio lateralis
- Regio trigonum
- Regio deltoidea
- Regio pectoralis
- Regio mammaria
- Regio inframammaria
- Regio epigastriaca
 Jantung, paru-paru, eosophagus, trakhea, mediastinum, diaphragma
 Batas jantung
- Apex/ictus cordis : ICS V midclavsinistra
- Pinggang kanan : parasterna dextra ICS IV
- Pinggang kiri : midclavicula ICS II-III
5. Melindungi organ vital dalam thoraks seperti jantung dan paru-paru, tempat
melekatnya otot-otot pernafasan

STEP 4

1. Dinding thoraks membentuk sangkar osteokartilaginous yang melindungi jantung,


paru-paru, dan beberapa organ abdomen, seperti hepar.
M. intercostalis internus : menurunkan costae
M. intercostalis eksternus : mengangkat costae
M. transversus thoracis : menurunkan costae
Musculus diatas diinervasi oleh N. Intercostalis
4

Batas-batas Dinding Thoraks


 Superior : clavicula, articulatio acromio clavicularis
 Inferior : processus xyphoideus cartilago costae, costae VII
 Anterior : sternum, costae I-VII
 Posterior : scapula, vertebra T1-7, costae I-XII
2. Garis orientasi pada Thoraks
Tampak anterior: Linea mediana anterior, linea parasternalis, linea midclavicularis,
linea axillaris anterior
Tampak posterior : Linea mediana posterior, linea vertebralis, linea scapularis, linea
axillaris posterior
3. Paru-paru
Dextra : linea midaxillaris
Sinistra : linea parasternalis

Mediastinum dan Isi mediastinum


- Mediastinum superior : oesophagus
- Mediastinum medius : aorta ascendens
- Mediastinum posterior : aorta descendens, ductus thorcalis dextra da sinistra
- Mediastinum anterior : glandula thymus, limfoid
4. Trakhea : C VII di bronkus pada vertebrae T4-5
Oesophagus : pangkal berada pada cricoid di vertebra C6 ujung di T11 dan bawah
processus xiphoideus
5. Tempat melekatnya otot-otor pernafasan
5

MIND MAP

Garis Orientasi Fungsi

THORAKS

Organ Struktur

Mediastinum

- Jantung Inferior Superior - Vaskularisasi


- Paru-paru - Inervasi
- Diaphragma - Musculus
- Trakhea - Regio
- Oesophagus

STEP 5

1. Penanda permukaan struktur thoraks yang meliputi :


- Garis orientasi
- Penanda thoraks anterior dan posterior
- Hubungan antara letak organ dengan proyeksi organ
2. Penyusun dinding thoraks :
- Apertura thoracis inferior dan posterior
- Struktur penyusun diaphragma
- Perdarahan dan persarafan dinding thoraks
3. Mediastinum :
- Pembagian
- Isi mediastinum
- Hubungan antara isi mediastinum dengan regio colli
6

STEP 6

Belajar mandiri

STEP 7

1. Penanda permukaan struktur thoraks

a. Garis orientasi: (1)

Gambar 1.1 Garis Orientasi

b. Penanda thoraks anterior dan posterior


 Thoraks anterior
Yang terdapat pada thoraks anterior adalah: (1)
i. Angulus Ludovici (angulus sternalis) : dibentuk oleh sendi antara
manubrium dan corpus sternum. Angulus sternalis berhubungan
dengan titik horizontal setinggi discus invertebralis antara T4 dan
T5.
ii. Incisura suprasternalis, terletak di garis tengah antara ujung medial
clavicula diatas ujung atas manubrium.
iii. Batas costa : dibentuk oleh batas bawah cartilago costa VII, VIII,
IX, dan X dan ujung costa ke XI dan XII.
7

iv. Sendi xifisternalis : dibentuk oleh sendi antara corpus sternum dan
xifisternum.
 Thoraks posterior
i. Prosessus spinosus teratas yang teraba dalah C7 (vertebra
promines). Vertebra C1-C6 dilapisi oleh ligamentum nuclae yang
tebal. Prosessus spinosus dari vertebra torakalis bias diraba dan
dihitung di garis tengah posterior.(1)
ii. Skapula terletak dibagian posterior atas dinding dada. Pada subjek
angulus superior, angulus inferior, serta batas spinalis dan medial
(vertebral) dari scapula bias teraba dengan mudah.
c. Hubungan antara letak organ dengan proyeksi organ
 Gambaran batas-batas cor
Penanda permukaan dapat dipalpasi untuk menayangkan garis bentuk cor.
i. Batas atas cor mencapai setinggi cartilago costalis 3 di sisi kanan
sternum dan spatium intercostale 2 di sisi kiri sternum.
ii. Batas kanan cor membentang dari cartilago costalis 3 kanan sampai
di dekat cartilago costalis 6 kanan.(1)
iii. Batas kiri cor turun ke lateral dari spatium intercostale 2 sampai
apex yang terletak di dekat linea medioclavicularis di spatium
intercostale 5.(1)
iv. Batas bawah cor membentang dari ujung sternalis cartilago costalis
6 kanan sampai di apex pada spatium intercostale 5, dekat linea
medioclavicularis.(1)
8

Gambar 1.2 Batas-batas Cor

Gambar 1.3 (a) dan (b) Proyeksi Organ-organ Dalam Pada Permukaan Tubuh

Proyeksi organ-organ dalam pada dinding ventral abdomen (gambar a) dan pada
dinding dorsal batang tubuh (gambar b), Esophagus, Kelenjar tiroid (Glandula thyroidea),
Pipa tenggorok (Trachea), Paru (Pulmo), Jantung (Cor), Diaphragma, Hati (Hepar), Lambung
9

(Gaster), Limpa (Splen, [Lien]), Pancreas, Duodenum, Jejunum, Ginjal (Ren), Colon, Ileum,
Apendiks (Appendix vermiformis), dan Rektum (Rectum).(1)

 Gambaran batas-batas paru, fissura dan lobus


i. Apex paru terletak kurang lebih 2-4 di atas segitiga media
clavicula.
ii. Batas bawah paru menyilang costae ke 6 pada linea midclavicula
dan menyilang pada costae ke 8 pada linea midaxiilaris.
iii. Pada dinding belakang batas bawah adalah pada level prosesus
spinosus vertebra thoracal X. Batas ini dapat turun sampai ke
vertebra thoracal XIIpada inspirasi dalam.
iv. Setiap paru secara garis beras di bagi dua oleh fissure yang obliq
(fissura oblique) kira-kira sesuai dengan garing obliq yang di tarik
pada prosesus spinosus vertebra thoracal III ke iga 6 pada linea
midclavisularis. Paru kanan di bagi oleh fissura horizontal,
di sebelah anterior fissura ini berjalan dekat iga ke 4 dan bertemu
dengan fissura oblique pada linea midaxillaris di dekat iga ke 5.
Dengan demikian paru kanan di bagi menjadi lobus superior,
medius dan inferior. Paru kiri hanya memiliki 2 lobus yaitu lobus
superior dan anterior.(1)

Gambar 1.4 proyeksi organ-organ dalam pada permukaan tubuh


10

Trakea dan bronkus utama

Trakea mengalami bufurcasio (bercabang dua) menjadi dua buah bronkus


utama setinggi angulus sterni di sebelah anterior dan prosesus Vertebra thoracal IV di
sebelah poterior.(1)

Gambar 1.5 Trachea

Menentukan batas paru hati

i. Di awali dengan menarik garis dari angulus sterni sampai midclavicula.


ii. Lalu lakukan palpasi ke bagian bawah, di daerah yang berupakan batas paru
dan hati, suara sonor akan berubah menjadi redup atau pekak.
iii. Berilah tanda batas tersebut, pada orang sehat batas ini terletak antara costae
ke V dan ke VI.(1)
11

2. Penyusun dinding thoraks :

a. Apertura thoracis inferior dan posterior

Gambar 1.6 Apertura thoracis superior dan inferior

Apertura thoracis superior dan inferior

Pintu masuk bagian cranial disebut apertura thoracis superior (thoracis inlet).
Pintu keluar bagian caudal disebut aperture thoracis inferior.

 Aprtura thoracis superior dibatasi : (1)


1. Manubrium sterni bagian atas
2. Sepasang costa 1 dengan cartilage costa 1
3. Corpus vertebra costa 1
Diameter antero posterior kurang lebih 5 cm dan diameter transversal
kurang lebih 10 cm.
12

 Apertura thoracis inferior dibatasi : (1)


1. Angulus infrasternalis
2. Sepasang costa XII dengan arcus costarum
3. Vertebra thorachalis XII

Ditututpi oleh diafragma tulang maupun cartilage yang membentuk


persendian.

b. Struktur penyusun diaphragma

Gambar 1.7 Penyusun Diaphragma

Diaphragma merupakan septum yang tipis, muscular, dan tendinosa yang


memisahkan rongga dada di atas dengan rongga abdomen di bawah. Diaphragma
ditembus oleh alat-alat yang berjalan dari dada ke abdomen. Diaphragma merupakan
otot terpenting untuk respirasi, Bentuknya seperti kubah dan terdiri dari bagian
pinggir yang merupakan bagian otot dan bagian tengah yang bertendo. Origo
diaphragma dapat dibagi dalam tiga bagian: (2)

i. Pars sternalis, berasal dari permukaan posterior processus xiphoideus.


ii. Pars costalis, berasal dari permukaan dalam enam costa bagian bawah dan
cartilago costalisnya.
13

iii. Pars vertebralis, berasal dari columna vertebralis atau crura dan dari
ligamentum arcuarum.

Crus dextrum berasal dari pinggir corpus tiga vertebra lumbalis yang pertama
dan discus intervertebralisnya; crus sinistrum berasal dari pinggir corpus dua vertebra
lumbalis yang pertama dan discus intervertebralisnya. Lateral terhadap crura,
diaphragma berasal dari ligamentum arcuarum mediale dan laterale. Ligamentum
arcuatum mediale terbentang dari processus transversus vertebra lumbalis I sampai
costa XII. Pinggir medial kedua crura dihubungkan oleh ligamentum arcuatum
medianum, yang menyilang di atas permukaan anterior aorta. Diaphragma berinsersio
pada centrum tendineum yang rata. Permukaan superior centrum tendineum sebagian
bersatu dengan permukaan inferior pericardium fibrosa.(2)

Bentuk dan Struktur Diaphragma

Bila dilihat dari depan, diaphragma melengkung ke atas dalam bentuk


Iembaran muscular tipis membentuk kubah kanan dan kiri. Kubah kanan mencapai
setinggi pinggir atas Costa V, dan kubah kiri dapat mencapai pinggir bawah costa V.
(Kubah kanan terletak Iebih tinggi mungkin disebabkan oleh ukuran lobus dexter
hepatis yang besar). Centrum tendineum terletak setinggi articulatio xiphostemalis.
Kubah rnenyuokong paru kanan dan kiri, sedangkan centrum tendineum menyokong
jantung. Tinggi diaphragma berbeda-beda pada tahapan respirasi, sikap tubuh, dan
derajat pembesaran organ-organ abdomen. Diaphragma lebih rendah pada waktu
orang duduk atau berdiri; dan lebih tinggi pada waktu berbaring atau setelah makan
kenyang.(2)

Apabila dilihat dari samping, diaphragma mempunyai bentuk seperti huruf J


terbalik, lengan panjang berjalan ke atas dari columna vertebralis dan lengan pendek
berjalan ke depan sampai pada processus xiphoideus.(2)

Persarafan Diaphragma

i. Persarafan Motorik: N.phrenicus dexter dan sinister (C3, 4, dan 5).


ii. Persarafan Sensorik: Pleura parietalis dan peritoneum yang menutupi
permukaan sentral diaphragma dari N.phrenicus, sedangkan bagian perifer
diaphragma dari enam N.intercostalis bagian bawah.(2)
14

Fungsi Diaphragma

i. Otot untuk inspirasi : Pada saat kontraksi, diaphragma menarik centrum


tendineum ke bawah dan menambah diameter vertikal thorax.
ii. Otot peregang (pampat) perut : Kontraksi diaphragma membantu otoI-otot
dinding anterior abdomen dalam meningkatkan tekanan intra-abdominal untuk
miksi, defekasi, dan meiahirkan.
iii. Otot pengangkat beban berat : Dengan menarik nafas dalam dan
mempertahankannya (memfiksasi diaphragma), diaphragma membantu otot-
otot dinding anterior abdomen meningkatkan tekanan intra-abdominal
sedemikian rupa sehingga membantu menyokong columna vertebralis dan
mencegah terjadinya fieksi.
iv. Pompa thoraco-abdominalis : Penurunan diaphragma mengurangi tekanan
intrathoracalis dan meningkatkan tekanan intraabdominalis. Mekanisme ini
membantu mengalirkan darah dari vena cava inferior kembali ke atrium
kanan dan aliran limfe ke atas ke dalam ductus thoracicus.(2)

Lubang-Lubang pada Diaphragma

Diaphragma mempunyai tiga lubang: (2)

i. Hiatus aorticus, terletak anterior terhadap corpus vertebra thoracica ke XII, di


antara kedua crura. Lubang ini dilalui oleh:
- Aorta
- Ductus thoracicus
- Vena azygos.
ii. Hiatus oesophagicus, terletak setinggi vertebra thoracica ke X di dalam
lengkung serabut otot yang berasal dari crura dextrum. Lubang ini dilalui
esophagus, nervus vagus dexter dan Sinister, ramus oesophagicus arteria dan
vena gastrica sinistra, di pembuluh limfe dari sepertiga bagian bawah
esophagus.
iii. Hiatus vena cava, terletak setinggi vertebra thoracica VIII pada centrum
tendineum. Lubang ini dilalui oleh vena cava inferior dan cabang-cabang
terminal nervus phrenicus dexter.
15

Selain dari lubang-lubang tersebut nervi splanhicus menembus crura


truncus sympathicus berjalan posterior terhadap ligamentum arcuatum mediale
pada masing-masing sisi dan arteria dan vena epigastrica superior berjalan di
antara origo pars sternalis dan costalis diaphragma setiap sisi.

c. Perdarahan dan persarafan dinding thoraks.


Vaskularisasi dan Inervasi

Arteri

i. Arteri costalis superma


Arteri intercostalis superma adalah cabang dari truncus costo cervicalis
yaitu di percabangkan pada dekat collum costa I. Truncus costo cervicalis di
percabangkan oleh Arteri subclavia, Arteri intercostalis superma berjalan ke
caudal dan di percabangkan Arteri intercostalis I dan II, pada spatium
intercostal I dan II. Vasa yang di percabangkan Arteri intercostalis I dan II
sama dengan yang di percabangkan Arteri intercostalis posterior,sehingga
yang di clavicular juga sama.(1)
ii. Arteri intercostalis posterior
Kedua arteri tersebut berjalan dalan spatium intercostalis di sebelah
dalam m.intercostalis externus sampai angulus costae ke ventral masuk ke
sulcus costae masuk bersama-sama Vena intercostalis dan N.intercostalis
kemudian maju kedepan diantara m. intercostalis externus dan m. Intercostalis
internus dimana ujung terminalnya beranastomose dengan r.intercostalis
anterior cabang dari arteri mammaria interna dan arteri musculophrenica.(1)
Cabang-cabang a.intercostalis superior: (1)
- R. posterior di percabangkan setinggi collum costae
- Rr.musculares memperdarahi mm.intercostales,mm.pectorales, m.serratus
anterior
- R.cutaneus lateralis di percabangkan di sebelah lateral thorax
- Rr.cutanei anterior di percabangkan oleh a.intercostalis 4s.d 6

Vena

i. Vena azygos merupakan lanjutan dari v.lumbalis ascendens dextra yang masuk
ke cavum thoracalis melalui antara crus lateral dan intermedium pars lumbalis
16

diafragma. Dalam cavum thoracalis berjalan disebelah kanan bermuara kedalam


vena cava superior setinggi vertebra thoracalis IV.(1)

ii. Vena hemi azygos merupakan lanjutan V.lumbalis ascendens sinistra yang
masuk cavum thoracalis bersama-sama dengan v.azygos ,dan berjalan di sebelah
kiri columna vertebralis, stinggi vertebra thoracalis VI membelok ke kanan
bermuara pada vena azygos ,Vena hemiazygos accesoria adalah kelanjutan dari
v.hemiazygos dan bermuara dalam v.anomyma sinistra .(1)

Inervasi

Dinding thorax diinervasi oleh nn.thoracalis I sampai XII setelah keluar dari
foramen intervetebrale, bercabang: (1)

 R. Primarius anterior , berjalan di sebelah ventral dari ligamentum costo


transversum anterior,m.intercostalis externus dan ditutupi oleh fascia
endothoracica dan pleura.
Masuk ke dalam sulcus costae bersama a.v.intercostalis, berjalan ke
ventral diantara m.intercostalis exsternus dan internus,cabang-cabangnya :
- R.muscularis
- R.cutaneus lateralis
- R.cutaneus anterior
 R. Primarius posterior, berjalan ke dorsal menembus spatium intercostale
dan bercabang menjadi r.lateralis dan r.medialis.
 R.Mmeningeus, masuk ke dalam canalis vertebralis melalui foramen
intervetebrale.
17

Gambar 1.8 Perdarahan dan Persarafan pada thoraks

3. Mediastinum :

a. Pembagian

Anatomi Mediastinum

Mediastinum adalah suatu bagian penting dari thorax. Mediastinum terletak di


antara kavitas pleuralis dan mengandung banyak organ penting dan struktur vital.
Proes penting yang melibatkan mediastinum mencakup emfisema, infeksi,
perdarahan serta banyak jenis kista dan tumor primer. Kelainan sistemik seperti
karsinoma metastatic dan banyak penyakit granulomatosa juga bisa terlibat dalam
mediastinum. Lesi terutama berasal dari esophagus, trakhea, jantung dan
pembuluh. Darah besar biasanya berhubungan dengan susunan organik spesifik
yang terlibat daripada mediastinum.(3)
18

Bagian-bagian mediastinum

- Mediastinum superior, mulai pintu atas rongga dada sampai ke vertebra


torakal ke-V dan bagian bawah sternum.
- Mediastinum anterior, dari garis batas mediastinum superior ke diafragma di
depan jantung.
- Mediastinum posterior, dari garis batas mediastinum superior ke diafragma di
belakang jantung.
- Mediastinum medial (tengah) dari garis batas Mediastinum superior ke
diafragma di antara mediastinum anterior dan posterior.(3)
Mediastinum superior berhubungan dengan radiks leher melalui pintu ini dibatasi
oleh manubrium di anterior vertebra T1 di posterior dan kosta ke I di lateral.
Mediastinum inferior kemudian dibagi lagi menjadi: (3)
 Mediastinum anterior : daerah depan pericardium
 Mediastinum media : terdiri dari pericardium dan jantung
 Mediastinum posterior : regio antara pericardium dan vertebra

Gambar 1.9 Mediastinum


19

b. Isi Mediastinum

 Mediastinum anterior : (3)


- Glandula timus
- Arteri mammaria interna
- Lymfonodi
- Glandula parathyroidea abberant

 Mediastunum superior : (3)


- Arcus aortae dan cabang-cabang serta glomus aorticus
- Vena cava superior Bagian cranial
- Nervus anonyma dextra et sinistra
- Nervus vagus
- Nervus recurrent sinister
- Esophagus
- Sisa glandula thymus dan lymfonodi

 Mediastinum medial : (3)


- Aorta acendens
- Vena cava superior Bagian caudal
- Bifurcation trchealis dengan broncus kanan dan kiri
- Arteri pulmonalis dextra et sinistra
- Vv prhenici dextra et sinistra
- Nn prhenici dextra et sinistra

 Mediastinum posterior: (3)


- Aorta descendens
- Esophagus
- Vena azygos dan Vena henisaygos
- Ductus tharacicus dextra et sinistra
20

c. Hubungan antara isi mediastinum dengan regio colli

Gambar 1.10 Isi mediastinum dan hubungannya dengan organ colli

No Isi mediastinum Hubungan dengan organ colli


1 Trachea Pangkal trachea diproyeksikan ke vertebra cervical VII
2 Esophagus Salah satu dari tiga pars pada esophagus terdapat pars
cervicalis sepanjang (5-8 cm) yang terhubung dengan
colli(3)
3 Jantung Yang menghubungkan jantung dengan colli adalah
aorta yang akan bercabang dengan salah satu
cabangnya ialah cavitis interna dan eksterna yang
melewati colli(3)
4 Aliran limfe pada esophagus Limfe pada cervical mencapai truncus jugularis melalui
nodi lymphoidei cervical ke dua arah melalui nodus
limfe di mediastinum(3)
21

DAFTAR PUSTAKA

1) Paulsen. F. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jilid 1. Edisi 23. Jakarta. EGC. 2015
2) Snell. Richard. S. Anatomi Klinis. Jakarta. EGC. 2015
3) Moore Kl. Agur AMR. Anatomi Klinis Dasar. Edisi bahasa Indonesia: Hipokrate.
2016

Anda mungkin juga menyukai