Anda di halaman 1dari 2

“MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT PERLAWANAN TERHADAP DISKRIMINASI,

INTOLERANSI, DAN KEKERASAN EKSTRIMIS”

Media sosial atau disebut juga dengan jejaring sosial seperti facebook, twitter,
instagram, dan masih banyak lagi ternyata tidak hanya digunakan sebagai tempat
berkumpul atau berbagi di dunia maya. Namun, media sosial kini bisa juga kita
manfaatkan sebagai alat perlawanan terhadap diskriminasi, intoleransi, dan
kekerasan ekstrimis. Mengingat saat ini, kita sudah banyak mengetahui bahwa sikap
diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimissudah banyak disebarluaskan di
media sosial yang isinya untuk mengajak masyarakat umum agar bersikap
diskriminasi, intoleransi dan sikap kekerasan ekstrimis. Untuk itu, dengan cara yang
sama, yaitu dengan menggunakan media sosial kita dapat melakukan perlawanan
terhadap sikap diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimis yang berkembang di
masyarakat. Ada beberapa alasan mengapa media sosial bisa menjadi alat
perlawanan terhadap sikap tersebut.

Alasan yang pertama adalah akses media sosial yang cepat dan mudah,
sehingga memungkinkan tulisan – tulisan yang berisi ajakan untuk melakukan
perlawanan terhadap diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan ekstrimis dapat
dengan mudah diakses dan dibaca oleh pengguna media sosial lainnya serta tidak
membutuhkan waktu yang lama. Tulisan – tulisan yang dimaksud ada 6 macam
yaitu, tulisan yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik
dan benar kepada generasi muda dan tulisan ini ditujukan kepada para dosen
ataupun guru yang mengajar di instansi pemerintahan maupun swasta. Tulisan yang
kedua adalah memahamkan ilmu pengetahuan yang baik dan benar dan tulisan ini
ditulis untuk ditujukan kepada para dosen ataupun guru yang mengajar di instansi
pemerintah ataupun swasta. Tulisan yang ketiga adalah meningkatkan pemahaman
hidup akan kebersamaan dimana tulisan ini ditujukan pada semua orang yang sudah
dewasa dan sudah bisa memahami baik dan buruknya suatu peristiwa. Tulisan yang
ke empat adalah menyaring informasi yang didapatkan, dimana tulisan ini ditujukan
kepada semua orang yang telah dewasa agar tidak menimbulkan permasalahan
yang baru yang bahkan lebih parah dari permasalahan sekarang. Tulisan yang
kelima adalah ikut aktif mensosialisasikan sikap Anti diskriminasi, sikap toleransi dan
sikap anti kekerasan ekstrimis, tulisan ini ditujukan kepada semua masyarakat baik
dari jenjang pendidikan, organisasi, lembaga swadaya masyarakat dan para aktivis.
Tulisan yang ke enam sekaligus tulisan yang terakhir adalah berperan aktif dalam
melaporkan sikap diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan ekstrimis, dimana tulisan
ini ditujukan kepada semua masyarakat di wilayah indonesia.

Alasan yang kedua adalah media sosial memiliki jaringan yang luas. Jaringan
sosial yang sangat luas dan tidak terbatas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alat
perlawanan terhadap diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan ekstrimis di lintas
negara, sehingga bukan hanya di Indonesia tetapi di negara lain juga dapat
melihatnya dan juga memperluas kemungkinan ajakan untuk melakukan perlawanan
terhadap masalah tersebut.

Alasan yang ketiga dan alasan yang terakhir adalah penggunaan media
sosial ini bersifat gratis. Penggunaan media sosial sebagai alat untuk melakukan
perlawanan terhadap diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan ekstrimis tidak
dikenakan biaya apapun. Dengan begitu, biaya dapat dialihkan untuk kegiatan lain
seperti konferensi dan seminar untuk melawan sikap diskriminasi, intoleransi, dan
kekerasan ekstrimis.

Oleh karena itu, dengan menggunakan media sosial sebagai alat untuk
perlawanan terhadap diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan ekstrimis sangatlah
tepat karena kemungkinan besar dapat terealisasikan kepada seluruh masyarakat
dan tidak perlu menggunakan kekerasan untuk melawannya.

Anda mungkin juga menyukai