Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK


Tahun Akademik 2019

Oleh :

1. Monica Yurinda Putri


2. Afiyah Lailatus Sholeha
3. Afin Ayu Artati
4. Wasilatul Jannah
5. Riski Maulana

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO

JL.Khairil Anwar No. 3B Telp/Fax. (0332) 433015 Bondowoso


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Meilitus


Sasaran : Para lansia
Hari/Tgl : Sabtu, 9 Maret 2019
Waktu :
Tempat : Wisma Dahlia PSLU Panti Jompo Bondowoso

I. Analisis Situasi
1.1 Peserta Diskusi : Para Lansia
1.2 Ruangan Diskusi : Wisma Dahlia
1.3 Pemberi Materi :Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Diabetes Mellitus diharapkan
pasien dapat mengerti dan menjelaskan tentang penyakit Diabetes Mellitus.
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Diabetes Mellitus, diharapkan
peserta dapat :
a. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus.
b. Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus.
c. Menjelaskan faktor resiko Diabetes Mellitus.
d. Menjelaskan tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus.
e. Menjelaskan komplikasi dari Diabetes Mellitus..
f. Menjelaskan penatalaksanaan dari Diabetes Mellitus..
g. Mengetahui langkah senam kaki Diabetes Mellitus.
III. Materi
3.1 Pengertian Diabetes Mellitus.
3.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus.
3.3 Faktor resiko Diabetes Mellitus.
3.4 Tanda dan gejala Diabetes Mellitus.
3.5 Komplikasi Diabetes Mellitus.
3.6 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
IV. Metode dan Media
4.1 Metode : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab
4.2 Media : Flip art
V. Kegiatan Diskusi
No. Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta PJ
1. Pembukaan 5 menit - Memberikan flip art, - Menerima dan membaca Monica
registrasi flip art Yurinda Putri
-
- Membuka kegiatan Menjawab salam
diskusi dengan
mengucapkan salam
2. Pelaksanaan 30 - Menyampaikan - Memperhatikan Monica
menit sekilas tentang Yurinda Putri
materi Diabetes
Mellitus - Kelompok sangat Pemateri
- Mempersilahkan antusias Instruktur :
penyaji untuk 1. Afin Ayu
memulai Memperhatikan Artati
penyuluhan 2. Afiyah
- Pemateri Lailatus
menyampaikan - Sholeha
materi 3. Riski
Maulana
4. Wasilatul
Jannah
3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab - Tanya jawab Monica
Yurinda Putri
4. Penutup 5 menit - Salam penutup, doa - Mendengarkan Monica
dan harapan. - Mendengarkan Yurinda Putri

- Menjawab salam

VI. Kriteria Evaluasi


6.1 Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi : Materi yang disampaikan mengenai penyakit Diabetes
Mellitus meliputi pengertian Diabetes Mellitus, klasifikasi Diabetes
Mellitus, faktor resiko Diabetes Mellitus, tanda dan gejala dari Diabetes
Mellitus, komplikasi dari Diabetes Mellitus, penatalaksanaan Diabetes
Meilitus.
b. Kesiapan SAP :
c. Kesiapan media : flip art yang kami gunakan menggunakan flip art dari
kelompok kami digunakan sebagai lampiran.
d. Peserta hadir di tempat diskusi : peserta yang hadir dalam penyuluhan
mengenai penyakit Diabetes Mellitus adalah sebanyak 10 peserta.
e. Penyelenggaraan diskusi dilaksanakan di Wisma Dahlia: Penyuluhan
mengenai penyakit Diabetes Mellitus dilaksanakan di PSLU Panti
Jompo Bondowoso.
6.2 Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan : penyuluhan mengenai
Diabetes Mellitus dilaksanakan pada pukul 08.00-10.00 WIB.
b. Peserta antusias terhadap materi diskusi yang ditandai dengan peserta
menyampaikan pendapatnya
c. Suasana menyenangkan : kelompok sangat antusias mengikuti
penyuluhan mengenai Diabetes Mellitus.
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat diskusi sebelum diskusi
selesai : selama penyuluhan berlangsung, tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat.
6.3 Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat mengulangi materi yang telah diberikan
Peserta dapat mengulangi pengertian Diabetes Mellitus, klasifikasi
Diabetes Mellitus, faktor resiko Diabetes Mellitus, tanda dan gejala dari
Diabetes Mellitus, komplikasi dari Diabetes Mellitus, penatalaksanaan
dari Diabetes Mellitus.
b. Peserta dapat memahami tentang penyakit Diabetes Mellitus.
c. Pertanyaan :
VII. DaftarPustaka
Eprints.ums.ac.id/14984/2/BAB_I.pdf
Digilib.unila.ac.id/9725/10/2.%20BAB.pdf
www.academia.edu/292851116/makalah_diabetes_mellitus.

VIII. Pengorganisasian
8.1 Pemimpin Diskusi
Tugas : Monica Yurinda Putri
a. Pembawa acara
b. Membuka tanya jawab antara pemandu dan peserta yang bertanya
c. Mengatur jalannya acara yang disajikan
d. Menyajikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas
e. Menutup acara
8.2 Pemandu Diskusi Kelompok
Tugas :
- Riski Maulana
- Afiyah Lailatus Sholeha
- Afin Ayu Artati
- Wasilatul Jannah
a. Menyiapkan topik atau pokok yang akan dibahas.
b. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta yang bertanya
Tata Cara Berdiskusi yang Benar:
Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling
bertukar pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan
pada akhirnya akan diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara
efektif jika peserta menyadari hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip
pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam
menyikapi suatu permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk
berbagi pengalaman (sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau
ilmu kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam
hal ini, harus dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan
personal sehingga terlahir pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses
komunikasi menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami
semua kalangan dengan baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan
pada kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan
jelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung
seperti ketua/moderator, notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup
dan sehat jika seluruh peserta terlibat secara aktif dengan mengikuti tatanan yang
ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika proses bertukar pikiran
didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi
. Inti dari kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta
diskusi . peserta diharap menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di
hadapi selanjutnya pendapat tersebut harus disampaikan oleh peserta lain .
bermacam- macam bentuk tanggapan dapat disampaikan , misalnya dengan
mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas.
Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak setuju/
mendukung atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan.
Munculnya berbagai sikap dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu
merupakan hal yang positif dalam kegiatan berdiskusi.
MATERI DISKUSI

DIABETES MELLITUS

1. Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus atau kecing manisadalahpenyakit kronis yang terjadi
akibat tubuh tidak mampu menggunakan gula darah dengan benar. Nilai normal
sebelum makan : 70-130 mg/Dl. Dua jam setelah makan : kurang dari 180
mg/dL. Setelah tidak makan atau puasa kurang dari 100 mg/dL.

2. Klasifikasi Diabetes Mellitus


1. KlasifikasiKlinis
a. DM tipe 1 : adalah penyakit DM atau Diabetes Mellitus yang tidak
mampu menghasilkan insulin karena sel beta rusak.
b. DM tipe 2 : adalah penyakit DM atau Diabetes Mellitus yang
mengalami resistensi insulindan gangguan sekresi insulin.
c. Gangguan Toleransi Glukosa (GTG) :keadaan dimana kadar glukosa
darah seseorang pada uji toleransi glukosa berada di atas normal.
d. Diabetes Kehamilan (GDM): diabetes yang dialami sang ibu selama
masa kehamilan.

3. Faktor Resiko Diabetes Mellitus.


DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan
hormon insulin baik absolute maupun relatif. Faktor resiko dari Diabetes
Mellitus :
a. Usia (faktor genetik)
b. Obesitas
c. Keturunan
d. Merokok
e. Alkohol
f. Gaya hidup tidak sehat
g. Riwayat melahirkan dengan bayi dengan berat diatas 4000gram
h. Hipertensi
i. Diet tidak sehat
j. Terlalu banyak mengonsumsi banyak gula dan rendah serat.

4. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus.


Menurut Askandar (1998) seseorang dapat dikatakan menderita
Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu :
1. Keluhan TRIAS: Banyak minum (polidipsi), banyak kencing (poliuri), dan
banyak makan (polifagia).
2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl.
4. Lemah, pusing dan lelah
5. Kehilangan atau terjadi penurunan BB
6. Mata kabur
7. Luka sukar sembuh
8. Kesemutan
9. Berkurangnya massa otot.
10. Gatal gatal

5. Komplikasi Diabetes Mellitus.


Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoerdkk, 1999), yaitu :
1. Akut
a. Hipoglikemia dan hiperglikemia
b. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar, penyakit
jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler).
c. Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati,
nefropati.
d. Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom
berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler (Suddarth and
Brunner, 1990).

Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bias
menimbulkan berbagai komplikasi, yaitu :
1. Kardiopati diabetic : gangguan jantung akibat diabetes
2. Gangren dan impotensi : Penderita diabetes yang kadar glukosanya tidak
terkontrol respons imunnya menurun. Akibatnya, penderita rentan terhadap
infeksi, seperti infeksi saluran kencing, infeksi paru serta infeksi kaki. Jika
dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan pada bagian luka
karena tidak mendapat aliran darah. Pasalnya, pembuluh darah penderita
diabetes banyak tersumbat atau menyempit. Jika luka membusuk, mau
tidak mau bagian yang terinfeksi harus diamputasi. Penderita diabetes yang
terkena gangrene perlu dikontrol ketat gula darahnya serta diberi anti
biotika. Impotensi juga menjadi momok bagi penderita diabetes, impotensi
disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga penis tidak
bias ereksi.
3. Nefropati diabetic : gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput
penyaring darah.
4. Retinopati diabetic : Diabetes juga dapat menimbulkan gangguan pada
mata, terutama adalah retinopati diabetik. Keadaan ini, disebabkan
rusaknya pembuluh darah yang member makan retina. Bentuk kerusakan
bias bocor dan keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau
timbul endapan lemak.

6. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus.


Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya komplikasi
vaskuler serta neuropatik.
a. Edukasi : edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien mengenai diabetes
mellitus, dengan cara memberi pendidikan kesehatan bahwa penyakit
diabetes mellitusini tidak bisa disembuhkan tetapi dapat di kendalikan
dengan pengendalian faktor resiko dan kontrol rutin.
b. Makan : untuk makanan penderita diabetes mellitus wajib rendah gula.
Contohnya : beras merah, sayur bayam, brokoli, tomat, ubi, gandum, salmon,
dan lain lain
c. Olahraga :
Olahraga untuk penderita diabetes mellitus antara lain seperti berenang,
yoga, jalan cepat, bersepeda dan latihan angkat beban.
Untuk senam kaki penderita diabetes mellitus sebaiknya dilakukan 5x dalam
seminggu selama kurang lebih 30 menit.
d. Obat
 OHO (Obat Hipoglikemik Oral)
- Golongan sulfonylurea : asetoheksamida, klorpropamida,
tolazamida, dan tolbutamida
- Golongan biguanid :
 Injeksi insulin :
Cara :
a. Suntikkan sedikit insulin keluar dari ampul ke udara, untuk
memastikan ujung jarum terisi penuh oleh insulin, dan bukan
udara. Langkah ini disebut “air shot”
b. Suntikkan insulin ke bagian yang mengandung banyak lapisan
lemak seperti paha bagian atas atau bokong.
c. Cubit area kulit yang akan disuntik (namun jangan terlalu keras
karena akan membuat kulit pucat dan sakit) dan masukkan jarum
dengan sudut 90 derajat.
d. Suntikkan jarum ke area yang Anda inginkan. Jika area terasa
sakit setelah selesai menyuntik, kompres dengan es selama 15-20
detik.
e. Pastikan jarum suntik dan pen benar-benar masuk ke dalam kulit
dan hitung selama 10 detuk sebelum mencabut suntikan
f. Lepaskan cubitan dan buang jarum suntik di tempat aman
Lokasi :
a. Perut: Berikanjaraksekitar 5 cm dari pusar atau tempat bekas luka

b. Paha: Suntikkan pada jarak 10 cm di atas lutut atau sekurang-


kurangnya 10 cm di bawah area selangkangan. Tempat terbaik di
bagian kaki untuk diberi suntikan insulin adalah paha bagian atas
dan terluar.

c. Lengan: jaringan lemak di bagian lengan atas adalah daerah yang


paling tepat untuk injeksi.
d. Pantat: Suntikkan di bagian dekat pinggul bukan dekat bokong.

Anda mungkin juga menyukai