Fisioterapi Wahyu BP
Fisioterapi Wahyu BP
1. Neer Test
2. Hawkins’ Test
Jika nyeri pada bahu bagian atas, maka indikasi terjadi gangguan pada
sendi akromeoclavikular.
Jika nyeri pada bahu bagian depan, maka indikasi terjadi gangguan pada
otot subscapularis,suprasipinatus, atau bisep.
Jika nyeri pada bahu bagian belakang, maka indikasi terjadi gangguan
pada otot infraspinatus, teres minor, atau ganguan pada scapula dan sendi
glenohumeral.
5. Yergason Test
6. Speed’s Manuever
7. Clunk Sign
9. Sulcus Sign
Elbow Test:
Hip Test:
Tes ini dapat dikombinasi dengan fleksi leher atau fleksi dorsal
dari kaki. Apabila positif maka terjadi pengedangan pada n. ischiadicus yang
mengakibatkan nyeri kejut yang amat sangat, maka kemungkinan besar
bahwa ada rangsangan dari satu akar atau lebih dari L4 sampai S2. Tes ini
juga dilakukan untuk mengetahui adanya indikasi HNP (Hernia Nukleus
Pulposus).
Letakkan tungkai pasien pada posisi yang tepat dan pastikan jarak
dari SIAS ke Malleolus Medialis dari Ankle (merupakan titik penentu).
Perbedaan 1-1,5 cm dikategorikan normal walaupun dapat menyebabkan
gejala.
30. Prone Knee Bending Test
Pasien terlentang fleksikan hip dan knee pasien. Jika pada saat
gerakan tersebut dilakukan tungkai yang kontralateral ikut flesi secara
involunter, maka positif. Apabila gerakan tersebut tidak terjadi, tungkai yang
ipsilateral diekstensikan dan positif jika saat ekstensi tungkai yang
kontralateral ikut fleksi secara involunter.
Knee Test:
33. Hiperekstensi
Posisi pasien tidur terlentang, dengan fleksi hip 45⁰ dan fleksi
knee 90⁰. Posisi terapis duduk diatas kaki pasien dan kedua tangan terapis
berpegangan pada proksimal tibia, kemudian berikan tekanan pada bagian
anterior dari proksimal tibia. Positif apabila terjadi kerusakan pada
ligamentum crusiatum anterior.
Posisi pasien tidur terlentang, dengan fleksi hip 45⁰ dan fleksi
knee 90⁰. Posisi terapis duduk diats kaki pasien dan kedua tangan terapis
berpagangan pada proksimal tibia, kemudian berikan tekanan pada bagian
posterior dari proksimal tibia. Positif apabila terjadi kerusakan pada
ligamentum crusiatum posterior.
37. Lachman Test
39. Varus
40. Valgus
Caranya: ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di
sebelah kiri dan kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu
dikosongkan menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk
tadi seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan dalam sendi lutut.
Posisi pasien tidur miring, fleksi knee 90⁰ pada tungkai yang akan
diperiksa. Terapis menstabilitasi distal tibia dan satu tangan yang lain
berpegangan pada talus. Terapis memposisikan kaki pasien pada posisi netral,
kemudian mengabduksikannya. Positif apabila terjadi keterbatasan LGS pada
ankle.
Posisi pasien tidur miring, fleksi knee 90⁰ pada tungkai yang akan
diperiksa. Terapis menstabilitasi distal tibia dan satu tangan yang lain
berpegangan pada talus. Terapis memposisikan kaki pasien pada posisi netral,
kemudian mengadduksikannya. Positif apabila terjadi keterbatasan LGS pada
ankle.
http://www.aafp.org/afp/20000515/3079.html
http://kesehatan.kompasiana.com/group/medis/2010/01/19/pemeriksaan-spesifik-
fisioterapi-pada-hiplumbal-dan-sacro-iliac-joint/
http://artikelfisioterapi.blogspot.com/2010/04/pemeriksaan-fisik-pada-regio-
ankle.html
http://www.fisioska.co.cc/2008/07/oteoarthritis-oa-lutut.html
http://at.uwa.edu/Special%20Tests/SpecialTests/LowerBody/ankle.htm
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.anatomy.tv/StudyGuides/StudyGuide.aspx%3Fguideid
%3D9%26NextID%3D0%26customer