Anda di halaman 1dari 12

1

Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar Dan Disiplin


Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Slta Di Kecamatan Panti

Panaehan dan Prof. Dr. Bustari Muchtar


ABSTRAK

Panaehan, (2012/1110989): Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi


Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi siswa SLTA di Kecamatan Panti.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh lingkungan


keluarga terhadap prestasi belajar (2) pengaruh lingkungan keluarga dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar (3) pengaruh lingkungan keluarga,
motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi SLTA di Kecamatan Panti.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiatif. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa SLTA di Kecamatan Panti yang terdaftar pada tahun ajaran
2013/2014, berjumlah 854 orang. Teknik penarikan sampel dengan proportional
random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Teknik analisis data
adalah analisis deskriptif dan analisis induktif, yaitu : uji normalitas, uji
homogenitas, Data diolah dengan menggunakan teknik analisis jalur (Path
analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang
signifikan antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi siswa SLTA di Kecamatan Panti, (2) terdapat pengaruh yang
signifikan antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap disiplin
belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa SLTA di Kecamatan Panti, dan (3)
terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga, motivasi belajar
dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
SLTA di Kecamatan Panti.

ABSTRACT

This study aims to analyze (1) the influence of family environment on


learning achievement (2) the influence of family environment and motivation
toward learning achievement (3) the influence of family environment, learning
motivation and discipline learned in student performance on economic subjects
high school in Panti Subdistrict.
2

This research is associative descriptive. The population of this study were


all high school students enrolled in Panti Subdistrict on the academic year
2013/2014, totaling 854 people. The sampling technique with proportional
random sampling with a sample size of 90 people. The technique of data analysis
is descriptive analysis and inductive analysis, namely: normality test,
homogeneity. The data were processed by using path analysis.

The results showed that (1) there is a significant relationship between


family environment on student motivation on economic subjects Panti high school
students in Subdistrict, (2) there is a significant relationship between family
environment and motivation to learn discipline on economic subjects high school
students in Panti Subdistrict, and (3) a significant difference between family
environment, learning motivation and discipline of learning on student
achievement on economic subjects high school student in Panti Subdistrict.

Badan Standar Nasional


Pendidikan ( BNSP ) dalam PP
A. Pendahuluan No. 19 Tahun 2005 yang
Pendidikan merupakan menyatakan bahwa “Ketuntasan
masalah yang sangat penting, belajar setiap indikator yang telah
tidak hanya sekedar tuntutan tapi ditetapkan dalam suatu
merupakan suatu kebutuhan kompetensi dasar berkisar antara
pokok. Pendidikan adalah usaha 0-100% . Kriteria ideal ketuntasan
sadar untuk megembangkan minimal yang di tetapkan pihak
kepribadian dan kemampuan di sekolah adalah 75%.
dalam dan diluar sekolah dan Menurut Slameto (2003:54)
berlaku seumur hidup. “faktor-faktor lain yang
Untuk mencapai tujuan mempengaruhi terhadap prestasi
pendidikan salah satu cara yang belajar dapat di bagi atas dua,
paling tepat adalah melalui belajar. yaitu faktor intern atau yang
Belajar merupakan suatu proses berasal dari dalam diri manusia
yang dapat berlangsung di dan faktor ekstern yang
lembaga formal maupun non bersumber dari luar diri manusia “.
formal. Belajar yang di harapkan Faktor yang berasal dari dalam
adalah dengan hasil yang diri manusia terbagi atas dua
berkualitas dan berprestasi. yakni; faktor biologis dan faktor
Prestasi belajar merupakan psikologis. Faktor biologis
tolak ukur maksimal yang telah meliputi : usia, kematangan, dan
dicapai siswa setelah melakukan kesehatan, sedangkan faktor
perbuatan belajar selama waktu psikologis meliputi: kelelahan,
yang telah ditentukan bersama. suasana hati, motivasi, disiplin,
Dalam suatu lembaga pendidikan, minat dan kebiasaan belajar.
prestasi belajar merupakan Faktor yang bersumber dari luar
indikator yang penting untuk diri manusia dapat di k
mengukur keberhasilan proses lasifikasikan menjadi dua yakni
belajar mengajar.
3

faktor manusia dan faktor ada yang tidak punya kamar sama
lingkungan fisik. sekali, sementara 3 orang siswa
Berdasarkan survey tidak nyaman belajar dirumah
pendahuluan yang dilakukan oleh karena orang tuanya membuka
peneliti pada SLTA di Kecamatan usaha warung kopi dan buka
Panti melalui wawancara terhadap sampai jam 12 malam. Dari sudut
30 orang siswa yang dipilih secara ekonomi di peroleh informasi
acak menerangkan bahwa 18 bahwa 23 orang siswa (76%) yang
orang siswa (60%) mendapat diwawancarai termasuk keluarga
perlakuan diktator dari orang tidak mampu (miskin) karena
tuanya seperti; tugas membantu pendapatan keluarga dibawah
orang tua harus selesai terlebih Rp.1.000.000 perbualan. Hal ini
dahulu baru boleh mengerjakan sesuai dengan kriteria keluarga
tugas dari sekolah, orang tua tidak miskin yang di keluarkan Badan
pernah memberi solusi kepada Pusat Statistik (BPS) tahun 2013
anaknya apabila mengalami yang menyatakan bahwa keluarga
kesulitan dalam belajar, orang tua yang mempunyai konsumsi
yang beranggapan bahwa dibawah Rp.1.086.504. di
tugasnya hanya berusaha kategorikan keluarga miskin.
memenuhi kebutuhan biaya Dari wawancara tersebut juga
sekolah saja, orang tua yang diperoleh informasi bahwa 19
hanya menanyakan nilai sekolah orang siswa (67%) diduga kurang
pada waktu penerimaan raport kemauan/semangat dalam belajar
saja, dan tidak disertai respon hal ini diketahui dari indikasi
seperti pujian/hadiah apabila nilai seperti: siswa lebih sering
bagus, atau pemberian menyelesaikan pekerjaan rumah
solusi/motivasi apabila nilai (PR) di sekolah dengan cara
rendah. mencontek punya teman daripada
Dari wawancara itu juga mengerjakan sendiri dirumah,
penulis memperoleh informasi siswa menyatakan tidak
bahwa 14 orang siswa (46%) mengetahui batas pelajaran, atau
menyatakan hampir setiap hari materi yang disampaikan oleh
melihat dan atau mendengar orang guru. Apabila mengalami kendala
tuanya bertengkar tanpa alasan dalam belajar seperti kurangnya
yang sejelas, dari pertengkaran sumber belajar untuk materi baru,
tersebut sering bermuara pada tidak bisa memecahkan soal yang
emosi orang tua kepada anak. diberikan guru/yang ada di buku
Selain itu 17 orang siswa (56%) LKS, siswa menyatakan pasrah
diduga mempunyai suasana rumah atau tidak berusaha mencari
yang tidak nyaman untuk belajar solusinya, siswa beranggapan
dengan perincian: 7 orang siswa bahwa belajar hanya untuk
harus berbagi kamar dengan adik mengisi waktu dari pada malu
atau kakaknya, 5 orang siswa dibilang tidak sekolah. Terkait
harus tidur dirumah orang, karena dengan jam belajar di kelas, siswa
dirumahnya hanya tersedia 1 menyatakan sering mengulur
kamar untuk orang tuanya bahkan waktu masuk kelas pada saat jam
4

pertama dan jam masuk setelah BELAJAR TERHADAP PRESTASI


waktu istirahat dengan alasan baru BELAJAR SISWA PADA MATA
dari toilet, tidak mendengar bel PELAJARAN EKONOMI SLTA DI
berbunyi, dan lain-lain. Dari sisi KECAMATAN PANTI“
kedisiplinan belajar 22 dari 30 Menurut Tu`u, (2004:75)
orang siswa (73%) diduga Prestasi belajar adalah penguasaan
mempunyai disiplin belajar masih pengetahuan atau keterampilan
rendah, baik disiplin belajar yang dikembangkan oleh mata
dirumah maupun disiplin belajar pelajaran yang lazimnya
disekolah seperti: 8 orang siswa ditunjukkan dengan nilai tes atau
menyatakan sering pindah-pindah angka nilai yang diberikan guru.
tempat duduk dengan alasan yang Sedangkan menurut Syah
tidak penting, siswa tidak (2010:139), Prestasi belajar
mengerjakan tugas, siswa belajar adalah hasil yang telah dicapai
jika akan menghadapi tes, siswa oleh siswa setelah melakukan
sering keluar kelas pada waktu serangkaian aktivitas belajar yang
jam pelajaran, siswa sering berupa perubahan tingkah laku
terlambat sampai di sekolah dan baik berupa kognitif,
masuk kedalam kelas, siswa psikomotorik maupun afektif yang
mengumpulkan tugas tidak tepat bisa dilihat dari prestasi belajar di
waktu, siswa sering pulang lebih sekolah.
awal tanpa alasan yang penting Defenisi-defenisi prestasi
dan tanpa ada izin dari guru piket. belajar diatas kalau disimpulkan
Prestasi belajar siswa SLTA d akan memberi pengertian bahwa
Kecamatan Panti pada mata prestasi belajar itu merupakan
pelajaran Ekonomi belum suatu hasil usaha seseorang/siswa
mencapai target yang diharapkan berupa kecakapan kognitif, afektif
pihak sekolah yakni ketuntasan maupun psikomotorik dari
minimal 75% per rombel setiap kegiatan belajar dalam jangka
penilaian dilakukan dan keadaan waktu tertentu yang dapat diukur
ini diduga disebabkan oleh dengan tes dan biasanya disajikan
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam bentuk angka atau huruf.
prestasi belajar belum sepenuhnya Menurut Slameto (2003:54)
memberikan pengaruh yang faktor-faktor yang
maksimal terhadap pencapaian mempengaruhi terhadap prestasi
prestasi belajar sesuai dengan belajar dapat di bagi atas dua,
yang diharapkan. Baik dari yaitu faktor intern atau yang
pengaruh faktor linkungan berasal dari dalam diri manusia
keluarga, motivasi belajar siswa dan faktor ekstern yang
maupun disiplin belajar. bersumber dari luar diri manusia.
Berdasarkan kondisi diatas Faktor yang berasal dari dalam
penulis tertarik untuk melakukan diri manusia terbagi atas dua
penelitian dengan judul yakni; faktor biologis dan faktor
“PENGARUH LINGKUNGAN psikologis. Faktor biologis
KELUARGA, MOTIVASI meliputi : usia, kematangan, dan
BELAJAR DAN DISIPLIN kesehatan, sedangkan faktor
5

psikologis meliputi: kelelahan, pengertian dan perhatian antara


suasana hati, motivasi, disiplin, sesama anggota keluarga, atau
minat dan kebiasaan belajar. malah hubungan yang kurang baik
Faktor yang bersumber dari luar seperti adanya rasa kebencian,
diri manusia dapat di acuh tak acuh dan, cara mendidik
klasifikasikan menjadi dua yakni yang terlalu keras (over protect).
faktor manusia dan faktor Relasi antara anggota keluarga
lingkungan fisik. sangat berpengaruh terhadap
Purwanto(2004:4) Lingkungan bagaimana orang tua mendidik
pendidikan yang ada dapat di anaknya yang dapat bermuara
golongkan menjadi tiga yaitu: pada prestasi belajar anak di
Lingkungan keluarga, disebut sekolah. 3) Suasana Rumah.
lingkungan pertama, Lingkungan Rumah merupakan lingkungan
sekolah, disebut lingkungan kedua, fisik yang mempengaruhi prestasi
Lingkungan masyarakat, disebut belajar anak, terutama suasana
lingkungan ketiga. Hal ini sesuai yang terdapat dalam rumah
dengan pendapat Slameto tersebut. Suasana rumah yang
(2003:60)”Anak akan menerima tenang dan tentram akan tercipta
pengaruh dari keluarga berupa: apabila anggota keluarga memiliki
cara orang tua mendidik anak, hubungan yang harmonis.
relasi antar anggota keluarga, Penataan rumah yang rapi
suasana rumah tangga, dan mendukung suasana tempat
keadaan ekonomi keluarga”. belajar yang baik bagi anak.
Indikatornya : 1) Cara Orang Tua Dengan demikian suasana rumah
Mendidik. Dalam sebuah keluarga yang tentram dapat membantu
orang tua bertanggung jawab meningkatkan konsentrasi anak
penuh terhadap keluarganya, baik dalam belajar, sehingga
sebagai pemimpin, pendidik mendukung dalam meningkatakan
bahkan menjadi guru bagi anak– prestasi belajar anak disekolah. 4)
anaknya. Tugas ini dapat dilihat Keadaan Ekonomi Keluarga.
melalui kebiasaan baik yang Anak yang sedang dalam belajar
ditanamkan, norma–norma yang apalagi dalam usia pertumbuhan,
diterapkan dalam keluarga serta selain kebutuhan pokok, juga
hal–hal lain yang positif yang membutuhkan kebutuhan fasilitas
dapat mengkondisikan agar anak belajar yang cukup seperti alat
dalam keluarga tersebut dapat tulis, ruang belajar, serta fasilitas
belajar dengan baik. 2) Relasi belajar lainnya. Fasilitas ini akan
Antar Anggota Keluarga adalah dapat terpenuhi apabila keluarga
hubungan yang terjalin antara mempunyai sumber pendapatan
orang–orang yang menjadi yang memadai. Kondisi ekonomi
anggota keluarga , terutama anak keluarga yang mapan dapat
dengan orang tua dan relasi anak menigkatkan konsentrasi anak
dengan anggota keluarga lainnya. dalam belajar dan memacu
Relasi antara anggota keluarga motivasi untuk meningkatkan
dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi dalam belajar.
hubungan penuh kasih sayang,
6

Sardiman(2008:75)mendefinisi lingkungan sekolah, dan c)


kan motivasi sebagai keseluruhan perilaku kedisiplinan di rumah.
daya penggerak di dalam diri Indikator Disiplin Belajar :1)
siswa yang menimbulkan kegiatan Mentaati Tata Tertib Sekolah.
belajar, yang menjamin Berbuat, berbicara dan
kelangsungan dari kegiatan berpenampilan sesuai dengan tata
belajar dan yang memberikan arah tertib sekolah baik yang tertulis
pada kegiatan belajar, sehingga maupun yang tidak tertulis. 2)
tujuan yang dikehendaki oleh Mentaati tata tertib belajar di
subjek belajar itu dapat tercapai. sekolah. Selalu mematuhi
Indikator Motivasi Belajar: pertaturan belajar dalam kelas
1)Tekun mengerjakan tugas. untuk mencapai tujuan
Siswa berusaha sungguh-sungguh pembelajaran. 3) Mentaati tata
semaksimal mungkin untuk tertib belajar dirumah.
mengerjakan tugas sekolah yang Mengutamakan belajar dari pada
di berikan guru. 2) Semangat pekerjaan lain yang tidak
dalam belajar. Selalu antusias dan bermanfaat, serta belajar dirumah
fokus terhadap pelajaran yang tanpa paksaan dari orang tua. 4)
sedang di pelajari dan tak ingin Mengerjakan tugas-tugas belajar.
ketinggalan setiap materi Menyelesaikan tugas-tugas
pelajaran disekolah. 3) Ulet pelajaran dengan segera tanpa
menghadapi kesulitan. Tidak mencontoh pada teman.
mudah menyerah apabila ada Penelitan yang relevan dengan
kendala dalam pelajaran, terus penelitian ini adalah: 1) Penelitian
berusaha dengan berbagai cara Rika Oktavia (2006) tentang
seperti bertanya pada guru , teman pengaruh motivasi dan disiplin
atau mencari sumber lain yang belajar dasar-dasar Akuntansi
relevan. 4) Adanya dorongan siswa SMK Negeri 3 Padang,
kebutuhan dalam belajar. Siswa yang mana hasilnya menyatakan
yang termotivasi untuk bahwa terdapat pengaruh yang
mendapatkan hasil yang baik akan signifikan antara motivasi dan
menganggap dan merasakan disiplin siswa dengan hasil belajar
belajar merupakan suatu siswa SMK Negeri 3 Padang,
keubutuhan bukan merupakan pengaruh tersebut positif (Ho
kewajiban apalagi paksaan. 5) ditolak). 2) Penelitian Muhammad
Keinginan untuk berhasil. Selalu Khafid Suroso(2007) tentang
belajar dengan giat mulai dari pengaruh disiplin belajar dab
awal sampai akhir pelajaran agar lingkungan keluarga terhadap
dapat menyelesaikan tugas dan hasil belajar ekonomi , hasilnya
Ujian. menyatakan bahwa terdapat
Menurut Arikunto (1990:137) pengaruh yang signifikan antara
macam-macam disiplin disiplin belajar dan lingkunga
ditunjukkan dengan tiga perilaku keluarga terhadap hasil belajar
yaitu: a) perilaku kedisiplinan di ekonomi, baik secara parsial
dalam kelas, b) perilaku maupun secara simultan.
kedisiplinan di luar kelas di
Lingkungan
Keluarga
7

Disiplin Belajar (X3) sebagai


Disiplin Prestasi variabel bebas dan Prestasi
Belajar Belajar
Motivasi
Belajar Siswa (Y) sebagai
Belajar
variabel terikat.
Kerangka Konseptual Analisis Deskriptif yang
bertujuan untuk menggambarkan
Dalam Penelitian ini terdapat 3 data apa yang telah dikumpulkan
hipotesis yaitu: 1)Lingkungan dari responden. Adapun variabel
Keluarga berpengaruh signifikan yang akan dideskripsikan adalah
terhadap Motivasi Belajar siswa Prestasi Belajar, Lingkunagn
pada mata pelajaran Ekonomi di Keluarga, Motivasi Belajar dan
SLTA Kecamatan Panti. 2) Disiplin Belajar.
Lingkungan Keluarga dan Peneliti melakukan uji
Motivasi Belajar berpengaruh prasyarat yaitu uji normalitas dan
signifikan terhadap Disiplin uji homogenitas. Uji normalitas
Belajar siswa pada mata pelajaran digunakan untuk mengetahui
Ekonomi di SLTA Kecamatan apakah sebaran data yang
Panti. 3) Lingkungan Keluarga, dianalisis normal atau tidak. Uji
Motivasi Belajar dan Disiplin normalitas sebaran data
Belajar berpengaruh signifikan menggunakan SPSS 17.0 dengan
terhadap prestasi belajar siswa metode kolgorov-smirnov dengan
pada mata pelajaran Ekonomi di α 0,05.Sedangkan, Uji
SLTA Kecamatan Panti. homogenitas bertujuan untuk
melihat apakah kelompok data
B. Metode Penelitian mempunyai varian yang homogen
Penelitian ini tergolong pada atau tidak
jenis penelitian asosiatif yaitu untuk Teknik analisis yang digunakan
memprediksi bagaimana pengaruh adalah analisis jalur (path analysis)
variabel independen terhadap sejalan dengan tujuan penelitian
variabel dependen. yaitu untuk mengetahui pengaruh
Populasi adalah keseluruhan variabel eksogen terhadap
obyek penelitian. Dalam penelitian variabel endogen baik secara
ini populasinya adalah siswa SLTA langsung maupun tidak langsung
di Kecamatan Panti berjumlah 854 melalui variabel intervening
siswa. Untuk menentukan ukuran (variabel perantara).
sampel dari suatu populasi dapat Untuk uji hipotesis dilakukan
digunakan rumus Slovin, diperoleh uji F untuk mengetahui
90 orang sebagai sampel. Teknik kebenaran koefisien jalur secara
pengambilan sampel dalam keseluruhan dan uji t untuk
penelitian adalah Proportional pengujian secara parsial.
Random Sampling. Kemudian pengujian koefisien
jalur dapat dilanjutkan untuk
Ada empat variabel yang pengujian secara individual, yaitu
digunakan dalam penelitian ini untuk melihat variabel bebas
yaitu Lingkungan Keluarga (X1), (eksogen) mana yang memiliki
M)otivasi Belajar (X2),dan pengaruh yang signifikan terhadap
8

variabel terikat (endogen) belum mencapai kedisiplinan


memakai uji t. yang maksimal.

C. Hasil Penelitian dan Analisis Jalur


Pembahasan 1. Pengaruh Lingkungan Keluarga
(X1) terhadap Motivasi Belajar
Prestasi Belajar Ekonomi siswa (X2). Berdasarkan hasil olahan
s paling banyak berada pada data diperoleh nilai t hitung sebesar
kelas 76 – 82 yaitu sebanyak 31 9,254 dan t tabel sebesar 1,9873.
orang atau 34,44%. Sementara Hal ini berarti terdapat pengaruh
nilai tertinggi (90 keatas) signifikan antara Lingkungan
sebanyak 3 orang atau 3,33% dan Keluarga (X1) terhadap Motivasi
nilai terendah (68 kebawah) Belajar (X2).
sebanyak 3 orang atau 3,33% 2. Pengaruh Lingkungan Keluarga
selebihnya terbagi pada nilai 83- (X1) dan Motivasi Belajar (X2)
89 sebanyak 27 orang (30%) terhadap Disiplin Belajar
kemudian nilai 69-75 sebanyak 26 (X3) .Dari pengolahan data
orang (28,88%). Artinya secara menunjukan bahwa nilai koefisien
umum prestasi belajar siswa jalurnya : Px3x1 = 0.631, t hitung =
SLTA Kec. Panti berada pada 6.829 pada sig. 0.000 < 0.05,
kategori cukup dan perlu artinya koefisien jalur dinyatakan
ditingkatkan kearah yang lebih signifikan. Px3x2 = 0.205, t hitung =
baik. 2.221 pada sig. 0.001 < 0.05,
artinya koefisien jalur dinyatakan
Rata-rata skor variabel signifikan.
Lingkungan Keluarga adalah 3,76 3. Pengaruh Lingkungan Keluarga
dan tingkat capaian responden (X1), Motivasi Belajar (X2) dan
sebesar 75,11% dengan kategori Disiplin Belajar (X1) terhadap
cukup, artinya Lingkungan Prestasi Belajar (Y). Berdasarkan
Keluarga siswa SLTA hasil olahan data diperoleh nilai
Kecamatan Panti belum berada
koefesien jalurnya ;
dalam kondisi yang maksimal,
0,489, t hitung 7,302 pada Sig 0,000
sedangkan rata-rata skor indikator
< 0,05 berarti koefisien jalurnya
variabel Motivasi Belajar adalah
3.90 dan tingkat capaian signifikan. 0,270,t hitung
responden 78% dengan kategori 4,856 pada Sig 0,000 < 0,05
cukup, artinya siswa SLTA berarti koefisien jalurnya
Kecamatan Panti mempunyai signifikan. 0,271, t hitung
keinginan untuk belajar yang 4,328 pada Sig 0,000 < 0,05
cukup pada mata pelajaran berarti koefisien jalurnya
ekonomi. Selanjutnya rata-rata signifikan.
skor indikator pada variabel
Disiplin Belajar adalah 3,76 Uji Hipotesis
dengan TCR 78,14 dengan
kategori cukup, artinya Disiplin 1. Hipotesis pertama diperoleh t hitung
Belajar siswa SLTA Kecamatan = 9.254, sedangkan ttabel= 1,987.
Panti berada pada kondisi yang Hal ini menunjukkan bahwa thitung
9

> ttabel (9.254>1,987), maka dapat Lingkungan Keluarga


disimpulkan Ho ditolak, yang berpengaruh signifikan terhadap
berarti terdapat pengaruh Motivasi Belajar siswa SLTA di
signifikan antara Lingkungan Kecamatan Panti. Besarnya
Keluarga terhadap Motivasi pengaruh langsung Lingkugan
Belajar Keluarga Terhadap Motivasi
Belajar siswa 50%, artinya untuk
2. Hipotesis kedua diperoleh meningkatkan Motivasi Belajar
Fhitung=71,893 sedangkan Ftabel= siswa di perlukan keharmonisan
2,373. Hal ini menunjukkan Lingkungan Keluarga.
bahwa Fhitung > Ftabel Uji hipotesis mengenai
(71,893>2,737), maka dapat pengaruh Lingkungan Keluarga
disimpulkan bahwa Ho ditolak, dan Motivasi Belajar terhadap
yang berarti terdapat pengaruh Disiplin Belajar siswa SLTA
yang signifikan antara Kecamatan Panti menunjukkan
Lingkungan Keluarga dan bahwa Lingkungan Keluarga dan
Motivasi Belajar terhadap Disiplin Motivasi Belajar siswa
Belajar berpengaruh signifikan terhadap
3. Hipotesis Ketiga diperoleh Disiplin Belajar siswa SLTA
Fhitung= 196,250 sedangkan Ftabel = Kecamatan Panti. Hal ini sesuai
2,484. Hal ini menunjukkan dengan Pendapat Suryabrata
bahwa Fhitung > Ftabel (1998:63) yang mengungkapkan
(196,250>2,484), maka dapat bahwa faktor-faktor yang
disimpulkan bahwa Ho ditolak, mempengaruhi Disiplin Belajar
yang berarti terdapat pengaruh adalah sebagi berikut : 1) Faktor
yang signifikan antara ekstrinsik, faktor non sosial,
Lingkungan Keluarga dan seperti keadaan udara, suhu udara,
Motivasi Belajar dan Disiplin waktu, tempat dan alat-alat yang
Belajar terhadap Prestasi Belajar dipakai untuk belajar. Faktor
Siswa SLTA di Kec. Panti. sosial terdiri dari atas Lingkungan
Berdasarkan pengujian Keluarga, lingkungan masyarakat
hipotesis diperoleh bahwa dan lingkungan kelompok. 2)
Lingkungan Keluarga Faktor intrinsik dan faktor
berpengaruh signifikan terhadap psikologis seperti; minat, bakat,
Motivasi Belajar mata pelajaran minat dan motivasi, konsentrasi
Ekonomi siswa SLTA di dan kemampuan kognitif. Faktor
Kecamatan Panti. Hasil analisis fisiologis seperti; pendengaran,
diatas sesuai dengan pendapat penglihatan, kesegaran jasmani,
Rusyan, dkk (1992:80) yang keletihan, kekurangan gizi, kurang
mengungkapkan bahwa salah satu tidur dan sakit yang diderita.
faktor yang mempengaruhi Analisis jalur menunjukkan
Motivasi Belajar siswa dalam bahwa Lingkungan Keluarga dan
usaha pencapaian Prestasi Belajar Motivasi Belajar berpengaruh
adalah faktor sosial meliputi signifikan terhadap Disiplin
Lingkungan Keluarga. Analisis Belajar siswa SLTA di Kec. Panti.
jalur menunjukkan bahwa Besarnya pengaruh Lingkungan
10

Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar pada


terhadap Disiplin Belajar siswa siswa SLTA di Kecamatan Panti.
SLTA di Kec 63,7%. Hal ini Besarnya pengaruh langsung
berarti untuk menigkatkan Lingkugan Keluarga terhadap
Disiplin Belajar siswa SLTA di Prestasi Belajar 23,9%, dan
Kec. Panti. besarnya pengaruh langsung
Selanjutnya berdasarkan hasil Motivasi Belajar terhadap Prestasi
uji hipotesis, maka diketahui Belajar 7,30% sedangakan
bahwa Lingkugan Keluarga, besarnya pengaruh langsung
Motivasi Belajar dan Disiplin Disiplin Belajar terhadap Prestasi
Belajar berpengaruh signifikan Belajar 7,34%. Artinya
terhadap Prestasi Belajar pada Lingkungan Keluarga secara
siswa SLTA di Kecamatan Panti. langsung mempunyai pengaruh
Bentuk pengaruh variabel yang lebih besar dibanding
Lingkugan Keluarga, Motivasi dengan pengaruh Motivasi Belajar
Belajar dan Disiplin Belajar dan Disiplin Belajar terhadap
terhadap Prestasi Belajar pada Prestasi Belajar siswa SLTA di
siswa SLTA di Kecamatan Panti Kec.Panti. Oleh Karena itu untuk
adalah Posistif. Hal ini sesuai meningkatkan Prestasi Belajar
dengan pendapat Slameto siswa SLTA di Kec. Panti harus
(2003:54) yang mengungkapakan mengutamakan perbaikan
bahwa faktor-faktor yang terhadap kondisi lingkungan
mempengaruhi terhadap prestasi keluarga siswa.
belajar dapat di bagi atas dua,
yaitu faktor intern atau yang D. SIMPULAN DAN SARAN
berasal dari dalam diri manusia
dan faktor ekstern yang Simpulan
bersumber dari luar diri manusia.
Terdapat pengaruh yang
Faktor yang berasal dari dalam
signifikan antara lingkungan
diri manusia terbagi atas dua
keluarga terhadap motivasi belajar
yakni; faktor biologis dan faktor
siswa SLTA di Kecamatan Panti.
psikologis. Faktor biologis
Hal ini berarti motivasi belajar
meliputi : usia, kematangan, dan
siswa SLTA di Kecamatan Panti
kesehatan, sedangkan faktor
dapat ditingkatkan dengan
psikologis meliputi: kelelahan,
melakukan perbaikan dan
suasana hati, motivasi, disiplin,
peningkatan kondisi lingkungan
minat dan kebiasaan belajar.
keluarga. Selain itu lingkungan
Faktor yang bersumber dari luar
keluarga dan motivasi belajar
diri manusia dapat di
terhadap disiplin belajar siswa
klasifikasikan menjadi dua yakni
SLTA di Kecamatan Panti. Hal ini
faktor manusia dan faktor
berarti disiplin belajar siswa
lingkungan fisik.
SLTA di Kecamatan Panti dapat
Analisis jalur menunjukkan
ditingkatkan dengan melakukan
bahwa Lingkugan Keluarga,
perbaikan dan peningkatan pada
Motivasi Belajar dan Disiplin
lingkungan keluarga dan motivasi
Belajar berpengaruh signifikan
belajar pada siswa SLTA di
11

Kecamatan Panti. Dalam hal yang mempunyai masalah dalam


lingkungan keluarga dan motivasi belajar. Selain itu siswa SLTA di
belajar dapat memberikan Kecamatan Panti diharapkan
kontribusi positif maupun negatif mematuhi tata tertib belajar di
terhada disiplin belajar siswa sekolah maupun di rumah..
SLTA di Kecamatan Panti.
Besarnya pengaruh langsung dan
tidak langsung antara lingkungan
keluarga, motivasi belajar dan
disiplin belajar terhadap prestasi
belajar siswa SLTA di Kecamatan
Panti adalah sebesar 87,7%
dengan pengaruh terbesar berasal
dari pengaruh langsung
lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar sebesar 23,9%.
Hal ini menunjukkan bahwa
lingkungan keluarga secara
langsung mempunyai peranan
yang besar terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa SLTA di
Kecamatan Panti.
Saran
Berdasarkan simpulan yang
telah diuraikan di atas, selanjutnya
penulis mengajukan saran sebagai
berikut: pihak sekolah perlu
membangun komunikasi yang
baik dengan orang tua siswa dan
menginformasikan kepada mereka
bahwa pendidikan tidak hanya
tanggung jawab sekolah tetapi
juga merupakan tanggung jawab Daftar Pustaka
keluarga. Hal ini sesuai dengan
hasil pada penelitian ini bahwa Arikunto, Suharsimi. 1990.
faktor yang paling signifikan Manajemen Pengajaran
mempengaruhi prestasi belajar Secara Manusiawi. Jakarta:
siswa adalah lingkungan keluarga PT. Rineka Cipta
Purwanto, Ngalim. 2004 . Psikologi
Wali kelas diharapkan lebih Pendidikan. Remaja
aktif melakukan “panggialn Orang Rosdakarya: Bandung.
Tua” kepada siswa yang Sardiman, A. M, 2001, Interaksi dan
mempunyai masalah dalam Motivasi Belajar Mengajar, :
belajar, sehingga di guru dapat PT Raja Grafindo Persada
mendiskusikan solusi bagi anak
12

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor


Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syah, Muhibin.2010. Perkembangan
Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya
Tu’u,Tulus. 2004.Peran Disiplin
pada Perilaku dan Prestasi
Siswa.Jakarta:Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai